Anda di halaman 1dari 13

Modul-AKJ3

BALAI TEKNIK LALU LINTAS & LINGKUNGAN JALAN


PUSAT LITBANG JALAN & JEMBATAN BALITBANG
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Modul

3
Drs. MUHAMMAD IDRIS, MT
Peneliti Bidang Transportasi – Keselamatan Jalan

3.1. Audit Keselamatan


Jalan
Audit Keselamatan Jalan (AKJ)
sebagai bagian dari strategi

AUDIT pencegahan kecelakaan lalu-


lintas telah diaplikasikan
KESELAMATAN secara luas oleh banyak

JALAN negara pada berbagai proyek


jalan dalam rangka
meningkatkan kondisi
keselamatan jalan. Konsep
audit keselamatan jalan
sebetulnya masih relatif baru
 Definisi Audit Keselamatan Jalan (AKJ)
 Tujuan AKJ diperkenalkan di dalam
 Manfaat AKJ
proyek-proyek pembangunan
 Siapa yang melaksanakan AKJ

AUDIT
 Proyek apa saja yang membutuhkan jalan.
AKJ
 Prinsip-prinsip audit Dari
 Organisasi pelaksana AKJ

KESELAMATAN
 Kriteria team audit berbagai
 Wewenang team audit

JALAN
[Bahan Disseminasi Aplikasi Geometri & Keselamatan
Lalu Lintas, Banten, 22-24 Oktober 2008.]
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

pengalaman penerapan AKJ Indonesia” [Muhammad Idris


ternyata banyak memberikan dkk, 2000]. Konsep yang
manfaat di dalam diperkenalkan saat itu adalah
meningkatkan kualitas AKJ untuk ruas jalan
keselamatan jalan oleh karena terbangun yang telah
itu di banyak negara seperti beroperasi secara penuh
Inggris, Australia, Swedia, (existing road).
Amerika, dsb, AKJ
dimasukkan sebagai bagian Adapun latar belakang
dari quality assurance. pengembangan konsep AKJ
untuk ruas jalan terbangun
Untuk Indonesia konsep ini tersebut antara lain:
baru dikenal dan belum 1) Tingginya angka
diterapkan secara luas. kecelakaan pada ruas-
Puslitbang Jalan dan Jembatan ruas jalan di Indonesia
dalam tahun 1999 sudah di mana kondisi tersebut
mencoba mengkaji dan relatif masih
mengaplikasikan salah satu berlangsung dari waktu
konsep AKJ sebagai bagian ke waktu,
dari pengembangan kajian- 2) Banyak ruas-ruas jalan
kajian keselamatan. Pada yang memiliki potensi
tahun 2000, konsep ini kecelakaan, namun di
diangkat untuk menjadi salah satu sisi tidak memiliki
satu topik kajian sebagai data kecelakaan lalu-
salah satu bagian dari strategi lintas,
pencegahan kecelakaan di 3) Perubahan fungsi jalan
Indonesia pada Konferensi berkaitan dengan
Teknik Jalan Nasional ke-6 di berubahnya tata guna
Jakarta dengan judul lahan,
“Pengenalan Konsep Audit 4) Konsep AKJ relatif
Keselamatan Jalan di mudah untuk

I
III-2
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

diaplikasikan dan tidak harus diterapkan di dalam


membutuhkan biaya berbagai tahapan proyek
yang besar. jalan. Berdasarkan pandangan
ini, AKJ seyogianya sudah
3.2. Definisi Audit harus terintegrasi sejak dalam
Keselamatan Jalan
tahap awal perencanaan
proyek. Kemudian, AKJ
AKJ adalah suatu bentuk
sebagai sebuah proses yang
pengujian formal terhadap
independen harus dilakukan
potensi kecelakaan dan
oleh suatu team/auditor yang
performance keselamatan dari
tidak terkait langsung di
suatu disain jalan atau jalan
dalam proses perencanaan
yang telah terbangun, oleh
dan disain proyek jalan. Isu
suatu team audit yang
utama dari AKJ tiada lain
independen dan memiliki
adalah aspek keselamatan
pengalaman dan keahlian
yang terkait langsung dengan
dalam bidang rekayasa
disain geometri jalan serta
keselamatan jalan (road safety
kondisi fisik jalan dan
engineering), pengkajian dan
lingkungan jalan termasuk
pencegahan kecelakaan
kondisi fisik fasilitas
(accident investigation and
penunjang dan pelengkap
prevention), teknik dan
jalan.
menajemen lalu-lintas (traffic
engineering and
FORMAL, dengan pengertian
management), dan disain
kegiatan audit melekat
jalan (road design)
sebagai salah satu kegiatan
[Austroads, 1994]. Definisi
yang harus dilakukan dalam
tersebut lebih jauh
setiap tahapan proyek, mulai
mengisyaratkan bahwa AKJ
dari tahap studi kelayakan
merupakan suatu proses
hingga tahap uji coba
formal (bukan merupakan
pembukaan proyek tersebut.
pemeriksaan informal) yang

I
III-3
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

Penerapan AKJ secara formal qualified antara lain memiliki


untuk dapat dilakukan dalam latar belakang sebagai
setiap tahapan proyek TRAFFIC SAFETY
memang masih memerlukan ENGINEER, berpengalaman
kebijakan. Kebijakan ini di dalam melakukan
penting agar AKJ tersebut ACCIDENT INVESTIGATION,
dapat dilakukan secara memiliki latar belakang
formal. sebagai TRAFFIC ENGINEER,
dan ROAD DESIGN. Melihat
INDEPENDENT, audit latar prasyarat yang begitu
dilaksanakan oleh team atau lengkap tersebut,
auditor yang tidak terlibat kemungkinan cukup sulit
secara langsung di dalam untuk mendapatkan yang
perencanaan atau desain memiliki qualifikasi yang
proyek yang akan diaudit. dpersyaratkan. Anggota team
Klien atau proyek manajer audit, bisa saja hanya
berhak memilih atau memiliki sebahagian dari
membentuk team audit prasyarat tersebut asalkan
sendiri. Akan tetapi sebaiknya telah memiliki pengalaman di
menggunakan konsultan audit dalam melaksanakan audit
keselamatan jalan yang lebih keselamatan jalan.
profesional (berpengalaman), Berdasarkan pengalaman,
untuk menjaga anggota team yang memiliki
keindependenan team serta latar belakang berbeda jauh
hasil-hasil yang diberikan lebih berhasil di dalam
dapat lebih melaksanakan AKJ.
dipertanggungjawabkan.
3.3. Tujuan Audit
QUALIFIED-TEAM, memiliki Keselamatan Jalan
pengalaman melakukan audit Secara umum AKJ bertujuan
keselamatan. Kategori untuk:

I
III-4
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

1) Mengidentifikasi potensi 4. Meminimumkan biaya


permasalahan pengeluaran untuk
keselamatan bagi penanganan lokasi
pengguna jalan dan yang kecelakaan suatu ruas
pengaruh-pengaruh jalan melalui
lainnya dari proyek jalan, pengefektifan desain
dan jalan.
2) Memastikan bahwa
semua perencanaan / 3.5. Prinsip-prinsip audit
desain jalan baru dapat Prinsip yang harus dipenuhi
beroperasi semaksimal didalam pelaksanaan audit
mungkin secara aman keselamatan jalan, antara lain
dan selamat :

1. ruang lingkup audit dan


3.4. Manfaat Audit
organisasi pelaksana
Keselamatan Jalan
harus jelas tertuang di
Secara umum manfaat audit
dalam proposal proyek
keselamatan jalan, antara
audit,
lain :
2. pelaksana audit
1. Mencegah atau
merupakan team yang
mengurangi kemungkinan
tidak terkait dengan
terjadinya suatu
perencanaan proyek.
kecelakaan pada suatu
3. team pelaksana audit
ruas jalan,
harus memiliki
2. Mengurangi parahnya
pengetahuan dan
korban kecelakaan,
pengalaman di dalam
3. Menghemat
bidang keselamatan jalan.
pengeluaran negara
4. temuan audit harus
untuk kerugian yang
terdokumentasi dan
diakibatkan kecelakaan
dilaporkan dalam setiap
lalu-lintas, dan

I
III-5
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

tahapan pelaksanaan 5) Tahap pembukaan


audit. beroperasinya jalan/proyek
5. pelaksanaan audit harus jalan.
dilakukan dengan
prosedur yang jelas dan
sistematis
6. pelaksanaan audit
mengacu kepada standar
geometri dan prinsip-
prinsip keselamatan jalan
Gambar-3.1 AKJ pada jalan
sebagaimana yang
luar kota
tertuang di dalam NSPM

Dari beberapa literatur


3.6. Penerapan Audit
Keselamatan Jalan menyatakan AKJ umumnya
diterapkan pada tahap studi
Secara umum AKJ dapat
kelayakan hingga pada tahap
diterapkan pada setiap
permulaan pembukaan
tahapan pekerjaan proyek
(pengoperasian) jalan.
jalan [IHT, 1987 & Austroads,
Sedangkan untuk tahap setelah
1994] antara lain pada tahap:
pengoperasian jalan dinilai
1) Tahap perencanaan /
tidak termasuk dalam kriteria
studi kelayakan proyek
audit, namun dimasukkan ke
pembangunan jalan,
dalam program monitoring
2) Tahap pembuatan draft
keselamatan [IHT, 1987;
disain jalan,
RoSPA, 1992] yang lebih
3) Tahap penyempurnaan
mengandalkan data
disain jalan/proyek jalan,
kecelakaan.
4) Tahap uji-coba
pembukaan jalan/proyek
jalan,

I
III-6
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

c. alokasi waktu dan jadwal


pelaksanaan audit, serta
d. sistem pelaporan audit.
Gambar-3.2. AKJ pada jalan
dalam kota
3.8. Lingkup pekerjaan
jalan yang di audit
Pandangan lain mengatakan
Di dalam prakteknya, AKJ
bahwa, berubahnya tataguna
dapat diaplikasikan pada
lahan dan fungsi jalan dinilai
berbagai proyek jalan
memerlukan AKJ, sehingga
[Austroads, 1994], antara lain
untuk ruas jalan terbangun
pada:
juga dinilai perlu diaudit
1. Kegiatan pembangunan
tanpa menunggu tersedianya
jalan baru
data kecelakaan [Austroads,
2. Kegiatan peningkatan
1994]. Kalaupun terdapat data
jalan,
kecelakaan, pada prinsipnya
3. Kegiatan peningkatan
akan sangat membantu
desain persimpangan,
pelaksanaan AKJ, akan tetapi
4. Kegiatan peningkatan
data ini hanya bersifat
jalur pejalan kaki dan
suplemen.
jalur sepeda,
5. Kegiatan
3.7. Cakupan audit
pembangunan/peningkata
Cakupan audit yang harus
n akses jalan ke
tertuang di dalam dokumen
permukiman,
atau proposal proyek audit,
perkantoran, industri,
antara lain :
dsb.
a. jenis proyek yang akan
diaudit,
3.9. Organisasi dan tugas
b. lokasi proyek pelaksana audit
(persimpangan atau ruas 3.9.1 Organisasi pelaksana
jalan), audit

I
III-7
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

a. Pelaksanaan audit kebutuhan dan skala


keselamatan jalan pada proyek yang akan diaudit
suatu proyek yang [Untuk kegiatan dengan
dilakukan secara formal skala kecil membutuhkan
seyogianya merupakan sekurang-kurangnya 2
organisasi yang (dua) orang auditor]
sepenuhnya dibentuk oleh
pemilik proyek. 3.9.2. Tugas dan
tanggung jawab
b. Pelaksanaan audit
masing-masing
keselamatan jalan elemen organisasi
audit
melibatkan tiga pihak,
Tugas-tugas dan tanggung
yaitu :
jawab masing-masing elemen
1) pemilik proyek (client),
organisasi pelaksana audit
yaitu pihak pemilik
sebagaimana yang tertera
proyek yang
pada sub-bab 3.9.1 antara
bertanggung jawab
lain:
terhadap proyek,
a. Pemilik proyek:
2) perencana atau
desainer 1) pemilik proyek

(planner/designer), (pimpinan departemen

yaitu pihak yang kimpraswil, dinas

bertanggung jawab pembina jalan

terhadap perencanaan / propinsi, pembina

desain proyek, jalan daerah atau


lembaga/instansi yang
3) pemeriksa (auditor),
memiliki kewenangan
yaitu pihak yang
pelaksanaan
melakukan
pembangunan /
pemeriksaan/audit.
pengawasan suatu
c. Anggota team audit
proyek jalan)
disesuaikan dengan
bertanggung jawab

I
III-8
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

terhadap pelaksanaan temuan yang diberikan


audit oleh team audit

2) orang yang
bertanggung jawab c. Ketua team audit:
pelaksanaan audit ini 1) ketua team
bisa secara langsung diharuskan seorang
dilakukan oleh senior auditor
pimpinan instansi yang (auditor keselamatan
bersangkutan atau berpengalaman).
pimpinan proyek yang 2) ketua team audit
telah mendapat berperan dalam
wewenang penuh dari mengorganisasi dan
pimpinan instansi sekaligus memimpin
pelaksana proyek pelaksanaan audit di
tersebut. lapangan.
3) ketua team
bertanggung jawab di
b. Perencana / desainer
dalam pelaksanaan
proyek:
audit dan juga
1. perencana/des
bertanggung jawab
ainer proyek harus
atas keaslian /
mampu menindak-lanjuti
keabsahan hasil audit.
temuan audit ke dalam
desain proyek d. Anggota team audit:
2. perencana/des 1) anggota team audit
ainer proyek bertanggung bertugas untuk
jawab kepada pemilik membantu persiapan
proyek untuk dan melaksanakan
melakukan/merealisasika audit serta memberi
n usulan-usulan masukan dari sudut
sebagaimana hasil pandang
pengetahuan / latar

I
III-9
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

belakang masing- lembaga sertifikasi


masing anggota team auditor keselamatan jalan
audit b. bila lembaga sertifikasi
2) anggota team audit untuk auditor belum
bertanggung-jawab tersedia, maka seseorang
atas hasil-hasil yang diangkat menjadi
pelaksanaan / temuan ketua team audit harus
audit kepada ketua pernah mengikuti
team audit pelatihan tentang audit
keselamatan jalan yang

3.10. Kriteria auditor / dilaksanakan oleh

team audit lembaga pendidikan dan


pelatihan yang dipercaya
Team pelaksana audit
mampu melaksanakan
keselamatan jalan (auditor)
pelatihan audit
sepenuhnya dibentuk oleh
keselamatan jalan
pemilik proyek dengan cara
c. ketua team audit harus
merekrut tenaga auditor atau
memiliki pengalaman
menggunakan jasa konsultan
yang luas di dalam
audit atau lembaga tertentu
pelaksanaan audit
yang telah berpengalaman di
keselamatan jalan
dalam pelaksanaan audit
keselamatan jalan. d. ketua dan atau anggota
team audit harus memiliki

Beberapa persyaratan team pengalaman dan

audit dan anggota team audit, pelatihan-pelatihan dalam

antara lain : bidang-bidang berikut :

a. ketua team audit harus 1) rekayasa

memiliki pengalaman dan keselamatan jalan

memiliki sertifikat auditor (road safety

yang dikeluarkan oleh engineering),

I
III-
10
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

2) penyelidikan dan perencanaan desain


pencegahan proyek jalan yang akan di
kecelakaan (accident audit
investigation & b. team audit tidak
prevention), diperkenankan ikut serta
3) rekayasa dan di dalam proses
manajemen lalu perbaikan (re-desain)
lintas (traffic setelah hasil audit
engineering & diserah-terimakan kepada
management) pemilik proyek
4) desain jalan (road c. team audit hanya
design), memberi masukan /
usulan perbaikan bagian-
bagian desain geometri
jalan, bangunan
pelengkap dan fasilitas
pendukung yang dinilai
3.11. Kebebasan dan
memiliki potensi dalam
wewenang team audit
menimbulkan konflik lalu
3.11.1. Kebebasan team lintas dan kecelakaan lalu
audit lintas berdasrkan hasil

Untuk menjaga kebebasan pelaksanaan audit

pelaksanaan audit dan


keabsahan hasil-hasil audit, 3.11.2. Wewenang team

maka : audit

a. team audit harus Wewenang team audit di


merupakan team yang dalam pelaksanaan audit
independen, yaitu team antara lain:
yang tidak terkait a. team audit harus memiliki
langsung dalam proses akses untuk mendapatkan

I
III-
11
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

data dan informasi a. Audit keselamatan jalan


selengkapnya baik secara dilakukan sesuai dengan
langsung maupun tidak prosedur serta jenis
langsung, dari pemilik proyek yang akan diaudit.
proyek maupun pelaksana b. Bagian-bagian yang akan
proyek. diperiksa dari setiap
b. team audit diberi tahapan audit mengacu
wewenang untuk kepada daftar periksa
melakukan pemeriksaan seperti yang termuat
(baik di lapangan maupun dalam lampiran A, B, C,
di kantor proyek) setelah dan D.
mendapatkan surat c. Bagian-bagian yang akan
penugasan dari pemilik diperiksa dapat
proyek untuk bisa akses ke dikembangkan sesuai
lokasi proyek dan kepada dengan kebutuhan dengan
dokumen-dokumen yang cara menambah item-item
berkaitan dengan lain yang dianggap perlu
perencanaan / desain pada daftar periksa
proyek. d. Evaluasi hasil audit lebih
c. team audit harus difokuskan kepada
memaparkan semua hasil jawaban-jawaban yang
temuannya kepada pemilik berindikasi tidak sesuai
proyek dan tidak dengan standar yang
diperkenankan ditandai dengan jawaban
mempublikasikan/membeb “Tidak” atau “T” dari hasil
erkannya kepada pihak pemeriksaan melalui
lain. daftar periksa.
e. Evaluasi hasil audit dan

3.12. Pelaksanaan audit usulan-usulan perbaikan


desainjalan serta

I
III-
12
M O D U L : AU D I T K E S E LA M ATA N JA L A N

penanganan ruas-ruas
jalan eksisting mengacu
kepada NSPM dan
berbagai referensi penting
lainnya.

I
III-
13

Anda mungkin juga menyukai