Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


KONSEF KEPEMIMPINAN

Disusun Oleh Kelompok 5


1. Dora anggelia rinjani
2. Esi mothi
3. Sintya monica

DOSEN PEMBIMBING
Mariati, M,Kes

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena


atas rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Adapun judul dari makalah ini adalah ” konsef Kepemimpinan”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah organisasi
manajemen pelayanan kebidanan.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas
terhadap penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun mengharapkan semoga makalah inidapat berguna bagi penyusun pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bengkulu, 19 agustus 2019

penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………....…....2

Daftar Isi………………………………………………………………..…….3

BAB I. Pendahuluan

I.1Latar Belakang Masalah……………………………..……………4

I.2 Rumusan Masalah………………………………………………..4

I.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………5

BAB II. Pembahasan

2.1 Pengertian Kepemimpinan……………………………………….6

2.2 tujuan kepemimpinan…………………………………………....9

2.3 prinsif kepemimpinan…………………………………………....9

2.4 bentuk kepemimpinan……………………………………….…...10

2.5 tipe – tipe kepemimpianan ……………………………………....11

BAB III. Penutup

3.1 Kesimpulan………………………………………………………21

3.2 Saran…………………………………………………..………….22

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…..22

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk


Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup
berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah
saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang
relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja,
keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu
organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam membantu
kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

4
I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang


didapatkan. Permasalahan tersebut adalah :

1. Apa itu kepemimpinan?


2. Apa tujuan kepemimpinan ?
3. Apa saja prinsif – prinsif kepemimpinan ?
4. Apa saja bentuk –bentuk kepemimpinan ?
5. Apa saja tipe – tipe kepemimpinan ?

I.3 Tujuan Penulisan

Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Mengetahui apa itu kepemimpinan


2. Mengetahui tujuan dari kepemimpinan
3. Mengetahui prinsif- prinsif dari kepemimpinan
4. Mengetahui bentuk-bentuk kepemimpinan
5. Mengetahui tipe – tipe kepemimpinan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang
mencangkup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk memimpin
atau membimbing orang lain ,tim atau seluruh organisasi.

Secara umum pengertian kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang


menggerakkan perjuangan atau kegiatan yang menuju sukses. Kepemimpinan
dapat juga diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Umumnya kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas
kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan. Kepemimpinan
berasal dari kata pemimpin. Pengertian pemimpin adalah suatu peran atau
ketua dalam sistem di suatu organisasi atua kelompok. Sedangkan
kepemiminan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Pentingnya arti kepemimpinan terlihat dari banyak para ahli yang
memberikan pendapatnya dalam mendefinisikan pengertian kepemimpinan.
beberapa Pengertian kepemimpinan diantaranya adalah sebagai berikut.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Indonesia


 Wahjosumidjo (1987:11): Pengertian kepemimpinan menurut
Wahjosumidjo adalah suatu yang melekat pada diri seorang
pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian
(personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan

6
(capability), kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan
(activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan
kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu
sendiri. Kepemimpinan adalah proses antarhubungan atau
interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.
 Sutarto (1998b:25): Menurut Sutarto, pengertian kepemimpinan
adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain adalah situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
 S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan menurut S.P.Siagian
adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk
menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya
supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui
perilaku positif ini memberikan sumbangna nyata dalam
pencapaian tujuan organisasi.
 Moejiono (2002): Pengertian kepemimpinan dimana menurut
moejiono bahwa kepemimpinan adalah sebagai akibat
penagaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Luar Negeri


 George R. Terry (1972:458): Pengertian Kepemimpinan menurut
George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya
diarahkan mencapai tujuan organisasi.
 Stoner: Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan adalah suatu
proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi
kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.

7
 Jacobs dan Jacques (1990:281): Pengertian kepemimpinan menurut
Jacobs dan Jacques adalah sebuah proses memberi arti terhadap
usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan
usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
 Hemhiel dan Coons (1957:7): Menurut Hemhiel dan Coons, bahwa
pengertian kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu
yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan
yang akan dicapai bersama (shared goal).
 Ralph M. Stogdill: Pengertian kepemimpinan menurut Ralph M.
Stogdill adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan
sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka
menetapkan dan mencapai tujuan.
 Rauch dan Behling (1984:46): Pengertian kepemimpinan menurut
Rauch dan Behling adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
 Wexley dan Yuki (1977): Pengertian kepemimpinan menurut
Wexley dan Yuki adalah mempengaruhi orang lain untuk lebih
berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah
laku mereka.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and
directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang –
orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek,

8
dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-
100.

2.2 Tujuan Kepemimpinan

Tidak hanya memahami pengertian kepemimpinan, kita juga perlu untuk


mengetahui tujuan dari kepemimpinan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Berikut beberapa tujuan kepemimpinan:

a. Untuk Mencapai Tujuan

Fungsi pertama dari kepemimpinan adalah merupakan sarana untuk


mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Jadi, bagaimana pemimpinan
dan kepemimpinannya sangat mempengaruhi apakah tujuan perusahaan
dapat tercapai atau tidak. Melalui pemimpin dan kepemimpinan,
organisasi atau perusahaan dapat berkembang atau tidak.

b. Memotivasi Orang Lain

Tujuan selanjutnya dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi orang


lain atau mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalam diri
mereka. Bukan hanya untuk mewujudkan tujuan perusahaan namun juga
memotiviasi orang-orang yang berkaitan dengan organisasi dan
perusahaan. Artinya, pemimpin harus bisa mendorong pengikut atau
bawahan untuk terus termotivasi agar tujuan tercapai.

2.3 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan

a. Konstruktif, artinya pemimpin harus mendorong dan membina setiap


staf untuk berkembang.
b. Kreatif, artinya pemimpin harus selalu mencari gagasan dan cara baru
dalam melaksanakan tugas.
c. Partisipatif, artinya mendorong keterlibatan semua pihak yang terkait
dalam setiap kegiatan di sekolah.

9
d. Kooperatif, artinya mementingakan kerja sama dengan staf dan pihak
lain yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.
e. Delegatif, artinya berupaya mendelegasikan tugas kepada staf sesuai
dengan tugas / jabatan serta kemampuan mereka.
f. Integratif, artinya selalu mengitegrasikan semua kegiatan sehingga
dihasilkan sinergi untuk mencapai tujuan pendidikan.
g. Rasional dan Objektif, artinya dalam melaksnakan tugas atau bertindak
selalu berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif.
h. Pragmatis dalam menetapkan kebijakan atau target. pemimpin harus
mendasarkan pada kondisi nyata sumber daya yang dimiliki sekolah.

2.4 Bentuk Bentuk Kepemimpinan

Pemimpin adalah seseorang myang mempunyai kemampuan untuk


mempengaruhi pihak lain sehingga mereka mengikuti kemauannya. Dalam
kehidupan masyarakat dikenal bentuk-bentuk kepemimpinan, yaitu sebagai
berikut :

a. Kepemimpinan Kharismatik, yaitu kepemimpinan yang ditandai


dengan penampilan seorang tokoh yang memiliki kharisma (kelebihan),
yaitu semacam daya tertentu yang memberi pesona kepada mayarakat,
sehingga masyarakat mengakuinya sebagai pemimpin.

Contoh pemimpin karismatik di IndonesiaSifat kepemimpinan yang


juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh
daya tarik,penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan
baru. Sehingga pada puncakkepemimpinannya, pernah menjadi panutan
dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia
dan Afrika.

b. Kepemimpinan Tradisional, yaitu kepemimpinan yang ditandai


dengan penampilan seorang tokoh yang didasarkan pada ikatan

10
primordial, seperti ikatan keluarga/keturunan, kedaerahan, agama, dan
kesukuan.

Misalnya kepemimpinan dalam masyarakat "keraton Jawa, ninik


mamak dalarn masyarakat Minangkabau, ketua marga di Batak, dll.
Pemilihan pemimpin pada umumaya tidak mempertimbangkan syarat
yang harus dipenuhi sebagaimana layaknya, akan tetapi yang paling
penting adalah menjaga kelestarian budaya masyarakat. Mengangkat
pemimpin baru menurut alur budaya setempat merupakan suatu bentuk
pelanggaran adat istiadat yang pada umumnya orang tidak berani
melanggarnya.

c. Kepemimpinan Rasional, yaitu kepemimpinan yang ditandai dengan


penampilan seorang tokoh yang didasarkan pada kemapuan dan
kecakapan yang dimilikinya.

2.5 Tipe-Tipe Kepemimpinan


1. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator) Otokrat berasal dari perkataan
autos= sendiri; dan kratos = kekuasaan, kekuatan. Jadi otokrat berarti:
penguasa absolut. Kepimpinan otokratis itu mendasarkan dir pada
kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu
mau berperan sebagai pemain tunggal pada a one-man show. Dia
berambisi sekali untuk merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan
ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak
pernah diberi informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang
harus dilakukan. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah
diberikan atas pertimbangan pribadi pemimpin sendiri. Selanjutnya,
pemimpin selalu diberi jauh dari anggota kelompoknya jadi ada sikap

11
menyisihkan diri dan eksklusivisme. Pemimpin otokratis itu senantiasa
ingin berkuasa absolut, tunggal, dan merajai keadaan. Dia itu semisal
sebuah sistem pemanas kuno, yang memberikan panasnya tanpa melihat
dan mempertimbangkan iklim emosional anak buah dan lingkungannya.
Sikap dan prinsip-prinsipnya sangat konservatif/kuno dan ketat-kaku.
Dengan keras dia mempertahankan prinsip-prinsip business, efektivitas,
efisiensi, dan hal-hal yang zakelijk.
Kepemimpinan Otoriter adalah sebuah kepemimpinan dengan otoritas
tertinggi mutlak berada pada penguasa yang dipegang oleh satu orang
tertentu atau sekelompok orang tertentu dan menganggap dirinya lebih
tinggi dibanding bawahannya dalam segala hal, seolah menjadi penentu
nasib bagi bawahannya. Kepemimpinan Bentuk ini memanifestakian
kekuasaannya dengan cara memerintahkan kehendak, dan keputusannya
kepada yang dipimpin.
Dalam kepemimpinan Otoriter, pemimpin menempatkan dirinya diluar
dan bukan bagian dari orang-orang yang dipimpin. Pemimpin
menempatkan dirinya lebih tinggi dari orang-orang yang dipimpin,
sebagai pihak yang memiliki hak berupa kekuasaan. Sedang orang-orang
yang dipimpin sebagai pihak yang berada pada posisi yang lebih rendah,
hanya mempunyai tugas, kewajiban, dan tanggungjawab. Tipe ini yang
ekstrem bahkan tidak mengakui hak-hak asasi manusia dari orang-orang
yang berada di bawah kekuasaannya.

Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam


Husein, Husni Mubarak dan lain-lain

Kelebihan :

 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak


pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan

12
 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila
terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk
menegur
 Mudah dilakukan pengawasan

Kelemahan :

 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari


pemimpin
 Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan
karena bawahan tidak merasa nyaman
 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan
pendapat, pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan
dan kelicikan
 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan
kesempatan mengajukan pendapat.
 Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan
 Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman
bahkan pemecatan dari atasan
 Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah
perintah yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh
anggotanya

2. Tipe Kepemimpinan Karismatis.


Tipe karismatis ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan perbawa
yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai
pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa
dipercaya. Sampai sekarang pun orang tidak mengetahui benar sebab-
sebabnya, mengapa seseorang itu memiliki karisma begitu besar. Dia
dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan
kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai

13
karunia Yang Mahakuasa. Dia banyak memiliki inspirasi, keberanian, dan
berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepribadian
pemimpin itu memancarkan pengaruh dan data-tarik yang teramat besar.
Tokoh-tokoh besar semacam ini antara lain ialah: Jengis Khan, Hitler,
Gandhi, John F. Kennedy, Sukarno, Margarete Tatcher, Ghandi,
Gorbachev, dan lain-lain.

Contoh pemimpin kharismatik adalah Nelson Mandela, John F


Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain

Kelebihan :

 Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas


 Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat
 Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena
sifatnya yang berkharisma sehingga bisa dipercaya
 Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa
memanfaatkannya semaksimal mungkin

Kelemahan :

 Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang


beresiko
 Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa
yang dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur
percaya
 Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin
yang berkompeten sulit

3. Tipe Kepemimpinan Paternalistis


Yaitu tipe kepimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain
sebagai berikut:

14
a. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/ belum
dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.
b. Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective).
c. Jarang dia memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil keputusan sendiri.
d. Dia hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk berinisiatif.
e. Dia tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah
memberikan kesempatan pada pengikut dan bawahan untuk
mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.
f. Selalu bersikap maha-tahu dan maha-benar. Selanjutnya tipe
kepimpinan yang maternalistis juga mirip dengan tipe yang
paternalistis, hanya dengan perbedaan: adanya sikap over-
protective atau terlalu melindungi yang lebih menonjol, disertai
kasih sayang yang berlebih-lebihan.

Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru

Kelebihan :

 Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil


keputusan
 Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan

Kelemahan :

 Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak


diberi kesempatan
 Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah
bersama karena menganggap dirinya sudah melakukan yang
benar
 Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah
karena tidak ada kesempatan untuk mengembangkannya

15
4. Tipe Kepemimpinan Militeristi
Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang
mencontoh gaya militer. Tetapi jika dilihat dengan seksama, tipe ini mirip
sekali dengan tipe kepimpinan otoriter. Hendaknya dipahami, bahwa tipe
kepimpinan militeristis itu berbeda sekali dengan kepimpinan organisasi
militer (seorang tokoh militer). Adapun sifat-sifat pemimpin yang
militeristis antara lain ialah:
a) Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando terhadap
bawahannya keras sangat otoriter kaku dan seringkali kurang
bijaksana.
b) Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c) Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda
kebesaran yang berlebih-lebihan.
d) Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya (disiplin
kadaver/mayat)
e) Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritiakan dari
bawahannya.
f) Komunikasi hanya berlangsung searah saja.

Contoh pemimpin militeristik adalah Soeharto

Kelebihan :

 Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan


mengambil keputusan
 Bawahan akan memiliki disiplin yang tinggi
 Bawahan akan merasa aman dan terlindungi

Kelemahan :

 Suasana cenderung kaku karena lingkungan yang formal


 Pemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan

16
 Bawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak
aturan dan sifat keras dari pemimpin

5. Tipe Laissez Faire


Adalah tipe kepemimpinan dimana seorang Pemimpin tidak berpartisipasi
sedikitpun dalam kegiatan kelompokknya. Semua pekerjaan dan tanggung
jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia hanya merupakan
pemimpin simbolik dan tidak memiliki keterampilan teknis. Sebab
kedudukan itu biasanya diperoleh melalui penyogokan, suapan, atau sistem
nepotisme. Kepemimpinan ini tidak memiliki kewibawaan dan tidak dapat
mengontrol anak buahnya atau dalam ringkasnya bentuk kepemimpinan ini
hakikatnya bukanlah seorang pemimpin dalam pengertian sebenarnya.
Sebab bawahan dalam situasi demikian sama sekali tidak terpimpin dan
terkontrol dan masing-masing induvidu bekerja dengan irama dan
temponya sendiri-senidiri “semau gue”

Kelebihan :

 Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap


mandiri dan memiliki inisiatif
 Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
 Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas

Kelemahan :

 Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena


tidak ada kontrol
 Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
 Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki
inisiatif yang tepat dan dedikasi tinggi

17
6. Tipe populistis
Menurut Prof.Peter Worsley mendefinisikan kepemimpinan populitis
sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat yang
menekankan masalah kesatuan, nasional, nasionalisme dan sikap yang
berhati-hati terhadap kolonialisme dan penindasan serta penguasaan oleh
kekuatan-kekuatan asing. Kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-
nilai masyarakat nasional. Mereka mengutamakan penghidupan (kembali)
nasionalisme yang kurang mempercayai dukungan atau bantuan-bantuan
luar negeri.
Contoh nya adalah seokarno dengan ideology marrhaenismenya yang
menekankan masalah kesatuan nasional ,nasionalisme dan sikap berhati
hati terhadap kolonialisme dan penindasan-penindasan serta penguasaan
oleh kekuatan –kekuatan asing ( luar negeri )

7. Tipe Administratif atau Eksekutif


Kepemimpinan tipe ini ialah yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif. Dan para pemimpinnya terdiri dari teknokrat
(cendikiawan yang berkiprah dalam pemerintahan) dan administrator yang
mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan, dengan
demikian diharapkan adanya perkembangan teknis seperti teknologi,
industry, menejemen, modern dan perkembanagan social ditengah
masyarakaibidt karena berhasil dibangunnya system administrasi dan
birokrasi yang efisien untuk mamantapkan integritas bangsa dan usaha
pembangunan.

8. Tipe Demokratis
Tipe ini berorientasi kepada manusia, dan memberikan bimbingan efisien
kepada pengikutnya. terdapat koordinasi pekerjaan kepada semua bawahan
dengan penekanan rasa tanggung jawab internal dan kerjasama yang baik.

18
Kekuatan tipe ini terletak pada partisiasi aktif antara pemimpin dan
anggotanya. Kepemimpinan ini juga menghargai setiap induvidu dan mau
mendengarkan masukan dan kritik. Masing-masing anggota mampu
memanfaatkan kapasitas perinduvidu seefektif mungkin. Maka dari itu
kepemimpinan ini juga disebut group develover. Gejala-gejala
kepemimpinan demokratis:
a. Segenap bagian-bagian suatu organisasi berjalan lancar, sekalipun
pemimpin tidak ada ditempat.
b. Otoritas sepenuhnya didelegasikan ke bawah, dan masing-masing
anggota menyadari dan menjalankan tugas kewajibannya.
c. Tujuan kesejahteraan dan kelancaran kerjasama dari setiap warga
kelompok diutamakan.
d. Pemimpin demokratis berfungsi sebagai katalisator (seseorang yang
dapat merubah/ mempercepat suatu peristiwa) untuk mempercepat
dinamismean kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi yang paling
sesuai dengan kelompok dan situasinya.

Contoh pemimpin demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma


Gandhi dan lain-lain

Kelebihan :

 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak


kaku
 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga
bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat
mengajukan pendapat dan saran
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa
mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan
tugasnya
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan

19
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan
sejalan

Kelemahan :

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena


diambil secara musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap
orang jelas berbeda
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai
dan apabila ego masing-masing anggota tinggi

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang,
baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu.
Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia mempunyai
pengikut atau bawahan. Kata pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena
untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor.
2. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria
yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya
sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan seorang
pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya
kemampuan berfikir secara konsepsional dan makro. Semakin
tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan
seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.
3. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari
luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam

21
diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership
from the inside out).

3.2 SARAN
Mungkin hanya ini yang bisa penulis sampaikan dalam makalah
yang singkat ini, pasti dalam penyampaian dan penulisan makalah
ini banyak sekali kesalahan-kesalahan, semua itu tidak lain karena
keterbatasan penulis, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran serta mohon ralat yang bersifat membangun demi
bertambahnya pengetahuan bagi penulis sendiri dan umumnya
kepada kita semua

22
DAFTAR PUSTAKA

Kartono,kartini. 1998 . pemimpin dan kepemimpinan : apakah pemimpin abnormal itu ?


.Jakarta : raja grafindo perseda.

Siagian , sondang. 1989 . teori dan praktek kepemimpinan . Jakarta : rineka cipta .

Kouzes, James M dan Posner, Barry Z. 2004. Leadership The Challenge: Tantangan
Kepemimpinan. Alih Bahasa Wisnu Chandra Kristiaji. Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga

Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gajah


Mada University Press.

Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada

Robbins P. Stephen. 2003. Essentials of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-


Hall, Inc.

Thoha, Muhammad. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Winardi, J. 2000. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada

23

Anda mungkin juga menyukai