PROPOSAL INOVASI
INOVASI PRAMUKA SAKA
PENGENALAN
BAKTI HUSADA WILAYAH KERJA
EMO PROPOSAL INOVASI
PUSKESMAS GANDUS 2019
PENGENALAN EMO
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 3
I.I LATAR BELAKANG................................................................. 3
I.2 PENGERTIAN DARI SAKA BHAKTI HUSADA ................. 4
I.3 TUJUAN ...................................................................................... 4
I.3.1 TUJUAN UMUM ................................................................... 4
I.3.2 TUJUAN KHUSUS ............................................................... 5
BAB II ISI
2.1 NAMA KEGIATAN .................................................................. 6
2.2 BENTUK KEGIATAN .............................................................. 6
2.2.1 INOVASI SAKA BHAKTI HUSADA ................................ 7
2.3.1 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Gizi ........................ 7
2.3.2 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Obat ...................... 7
2.3.3 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Lingkungan .......... 8
2.3.4 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) BinaKesehatan Ibu ....... 8
2.3.5 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina PHBS .................... 8
2.3.5 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Pemberantasan Penyakit 8
B. PRAMUKA PENGGALANG
Seorang Pramuka Penggalang harus:
C. PRAMUKA PENEGAK
Seorang Pramuka Penegak harus:
2.3.6 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Pemberantasan penyakit DBD terdiri dari :
A. PRAMUKA SIAGA ( 7 – 10 Tahun)
- Mengetahui penyebab penyakit DBD
- Mengetahui penular penyakit DBD
- Mengetahui ciri-ciri nyamuk penular penyakit DBD
- Mengetahui perilaku nyamuk penular penyakit DBD
- Mengetahui tempat perkembang biakan nyamuk penular penyakit DBD
B. PRAMUKA PENGGALANG ( 11 – 15 Tahun)
- Mampu menerapkan semua SKK Penanggulangan penyakit DBD untuk Pramuka
Siaga
- Mengetahui cara penularan penyakit DBD
- Mengetahui tanda/gejala penyakit DBD
- Mengetahui cara pencegahan penyakit DBD
- Mengetahui cara pemberantasan tempat perindukan nyamuk
- Mampu melakukan pemberantasan tempat perindukan nyamuk di lingkungan
sekolah dan rumah
- Mengetahui ciri-ciri telur, jentik nyamuk penular penyakit DBD
C. PRAMUKA PENEGAK ( 16 – 20 Tahun)
- Mampu menerapkan semua SKK Penanggulangan penyakit DBD untuk Pramuka
Penggalang
- Mampu menjelaskan penyebab penyakit DBD
- Mampu menjelaskan cara penularan penyakit DBD
- Mampu menjelaskan tanda/gejala penyakit DBD
- Mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit DBD
- Mampu menjelaskan akibat penyakit DBD
- Mampu menemukan kasus demam di daerah endemis DBD sebagai kasus
Tersangka penyakit DBD
- Mampu mengajak penderita untuk mencari pengobatan di sarana pelayanan
kesehatan
- Mengetahui Jenis Obat Anti nyamuk DBD yang digunakan
D. PRAMUKA PANDEGA ( 21– 25 Tahun)
- Mampu menerapkan semua SKK Penanggulangan penyakit Malaria untuk
Pramuka Penegak
- Mampu membina dan memberikan penyuluhan kepada anggota pramuka dan
masyarakat tentang pengendalian Malaria
Selain itu implementasi krida ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
keanggotaan Saka Bakti Husada dalam segi keterampilan dan pengalaman kesehatan.
Sehingga kader kesehatan bukanlah hanya sebagai wacana semata, namun benar benar
mampu direalisasikan secara nyata dalam bentuk langkah nyata pula.
1. INPUT
Proses awal yang mengawali kegiatan implementasi Krida PHBS di rumah tangga
ini adalah sebagai berikut:
- Komitmen kuat pemerintah terhadap usaha PHBS
- Pembekalan secara berkesinambungan bagi anggota Saka Bakti Husada
2. PROSES
Proses implementasi Krida PHBS di rumah tangga ini dilaksanakan melalui
beberapa bentuk kegiatan yakni sebagai berikut:
- Penyuluhan dan sosialisasi
- Tindakan persuasif
- Usaha aktif
- Kegiatan inovatif
Kegiatan penjernihan air sebagai usaha PHBS di rumah tangga
- Tindakan preventif
- Network advertising
3. OUTPUT
Menambahnya pengetahuan dan Ibu-ibu balita lebih rajin datang ke Posyandu
setelah pemberian bimbingan mengenai pentingnya penimbangan balita dan ASI
ekslusif
BAB III
PENUTUP