Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PROPOSAL INOVASI
INOVASI PRAMUKA SAKA
PENGENALAN
BAKTI HUSADA WILAYAH KERJA
EMO PROPOSAL INOVASI
PUSKESMAS GANDUS 2019

PENGENALAN EMO
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 3
I.I LATAR BELAKANG................................................................. 3
I.2 PENGERTIAN DARI SAKA BHAKTI HUSADA ................. 4
I.3 TUJUAN ...................................................................................... 4
I.3.1 TUJUAN UMUM ................................................................... 4
I.3.2 TUJUAN KHUSUS ............................................................... 5

BAB II ISI
2.1 NAMA KEGIATAN .................................................................. 6
2.2 BENTUK KEGIATAN .............................................................. 6
2.2.1 INOVASI SAKA BHAKTI HUSADA ................................ 7
2.3.1 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Gizi ........................ 7
2.3.2 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Obat ...................... 7
2.3.3 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Lingkungan .......... 8
2.3.4 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) BinaKesehatan Ibu ....... 8
2.3.5 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina PHBS .................... 8
2.3.5 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Pemberantasan Penyakit 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan Proposal inovasi peningkatan kemampuan pramuka saka bakti husada wilayah
kerja puskesmas gandus. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
Baginda kita tercinta Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta umatnya hingga akhir
zaman.
Proposal ini disusun agar dapat mengingat akan memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Akhir kata harapan penyusun agar proposal ini dapat diterima dan ditindak lanjuti
agar Program saka bakti husada dapat dilaksanakan.

Palembang Maret 2019

(Hj. Yuliza, SKM)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gerakan Pramuka bertujuan untuk terbentuknya kaum muda yang memiliki iman,
takwa, watak kepribadian, akhlak mulia dan kecakapan hidup sebagai kader bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI, mengamalkan Pancasila, mewujudkan
masyarakat madani, melestarikan lingkungan hidup, dan menjaga perdamaian dunia.
Gerakan Pramuka berfungsi menumbuhkembangkan tunas bangsa menjadi warga negara
yang lebih bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta mampu
membangun dunia yang lebih baik.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Visi Pembangunan Kesehatan adalah terwujudnya
Indonesia Sehat, yang menggambarkan penduduk yang hidup dalam lingkungan yang
sehat, berperilaku hidup sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk
mencapai visi tersebut, ditetapkan Misi Pembangunan Kesehatan yaitu; (1)
Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, (2) Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, (3) Memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta, (4) Meningkatkan dan
mendayagunakan sumberdaya kesehatan.
Salah satu upaya untuk membentuk tenaga kader pembangunan kesehatan adalah
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang
kesehatan yang merupakan bagian penting dari pembangunan nasional. Menanamkan
nilai-nilai sikap dan perilaku sehat melalui kegiatan kepramukaan yang dimulai sejak usia
dini (Pramuka Siaga) akan membantu percepatan proses kesadaran, kemampuan,
kemauan masyarakat untuk hidup sehat. Untuk memberi wadah kegiatan khusus dalam
bidang kesehatan perlu dibentuk Satuan Karya Pramuka Bakti Husada yang merupakan
sarana dan wahana guna memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan minat
dan bakat generasi muda terhadap kesehatan.

1.2 Pengertian dari Saka Bakti Husada


Satuan Karya Pramuka disingkat Saka adalah wadah pendidikan kepramukaan
guna menyalurkan minat. mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, ketrampilan dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang kejuruan
serta meningkatkan motivasinya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif
sehingga dapat memberikan bekal bagi kehidupan dan penghidupannya serta bekal
pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Satuan kecil yang merupakan bagian satuan
karya pramuka, sebgaai wadah kegiatan ketrampilan tertentu, yang merupakan bagian
dari kegiatan saka disebut krida. Masing-masing saka memiliki krida yang sesuai dengan
bidang dan tujuan yang hendak dicapai oleh saka-saka tersebut. Krida-krida tersebut akan
mencakup beberapa SKK yang bisa dicapai untuk mendapatkan tanda kecakapan khusus
(TKK). Salah satu saka yang ada adalah Saka Bakti Husada (SBH).
Maksud Petunjuk Penyelenggaraan ini untuk memberi pedoman kepada semua
kwartir/satuan dalam usahanya membentuk, membina dan menyelenggarakan kegiatan
Satuan Karya Pramuka Bakti Husada. Saka Bakti Husada (SBH) adalah Satuan Karya
Pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan praktis dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan tanggal 17
Juli 1985, Pembinaan Saka Bakti Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit dan instansi-instansi
kesehatan lainnya. Tujuannya untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam
bidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya. Saka Bakti Husada terdiri
dari 6 Krida yakni : Krida Bina Lingkungan Sehat, Krida Bina Keluarga Sehat, Krida
Penanggulangan Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida Bina Obat dan Krida Perilaku Hidup
bersih dan Sehat.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Mewujudkan tenaga kader pembangunan di bidang Keluarga Sehat, yang dapat


membantu melembagakan norma hidup sehat bagi seluruh anggota Gerakan Pramuka
dan masyarakat di lingkungannya.
1.3.2 Tujuan Khusus

- Meningkatkan dukungan kebijakan dan pendanaan dalam pembinaan Krida Bina


Keluarga Sehat mulai dari tingkat nasional, daerah, cabang dan ranting.
- Meningkatkan kompetensi instruktur Saka dan pamong Saka dalam pembinaan Krida
Bina Keluarga Sehat mulai dari tingkat nasional, daerah, cabang dan ranting
Meningkatkan kemampuan Pramuka dalam menyebarluaskan pentingnya kesehatan
keluarga di lingkungan teman, sekolah dan masyarakat sekitarnya.
BAB II
KEGIATAN

2.1 Nama Kegiatan


Proposal inovasi peningkatan kemampuan pramuka saka bakti husada wilayah
kerja puskesmas gandus tahun 2019.
2.2 Bentuk Kegiatan
Dalam usaha meningkatkan pembinaan dan pengembangan kegiatan, maka
dibentuk pimpinan Saka Bakti Husada, yang anggotanya terdiri dari unsur kwartir
dan unsur Instansi Kesehatan, organisasi profesi kesehatan dan unsur lain yang
berkaitan dengan bidang kesehatan. Pimpinan Saka Bakti Husada ada di tingkat
pusat, provinsi dan kabupaten. Kegiatan Saka Bakti Husada dilaksanakan
dilaksanakan di “basecamp” seperti puskesmas, akademi/sekolah kesehatan, Dinkes,
RS atau di pangkalan SBH atau di Gudep yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan latihan diutamakan dalam
bentuk praktek berupa kegiatan nyata yakni menerapkan sendiri pengetahuan/
ketrampilannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan
dan situasi/kondisi setempat. Kegiatan pengabdian masyarakat diutamakan dalam
bentuk bakti seperti Perkemahan Bakti (Perti), Pramuka Peduli Kesehatan, Pramuka
Peduli Mata, Pramuka Peduli Banjir serta Tim Bantuan Kesehatan (P3K). Untuk
tingkat Nasional telah diselengggarakan lima kali perkemahan Bakti Nasional
(Pertinas). Perkemahan Bakti Nasional yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2017.
Sedangkan di tingkat Daerah telah diselenggarakan beberapa kali Perkemahan
Tingkat Daerah di tingkat provinsi dan Perkemahan Tingkat Cabang (Perticab) di
tingkat kabupaten.
2.3 Inovasi Saka Bakti Husada
Kegiatan Saka Bakti Husada dalam bentuk krida bidang kesehatan, patut
diapresiasi, karena kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kaum muda di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga menimbulkan sikap dan perilaku
hidup sehat, sehingga menjadi contoh teman sebaya, keluarga dan masyarakat di
lingkungannya. Dalam jangka panjang, kegiatan ini akan turut meningkatkan jangkauan
dan cakupan layanan kesehatan, seperti pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat,
pentingnya imunisasi, pencegahan HIV AIDS, TB paru, malaria, dam pengendalian
vektor penyakit. Dengan kecakapan khusus yang dimiliki Saka Bakti Husada telah
memberikan arah positif terhadap keterlibatan kaum muda di bidang kesehatan.
Anggota Pramuka yang lebih dari 20 juta orang di seluruh Indonesia, hendaknya
dapat didayagunakan sebagai agent of change di kalangan kaum muda. Untuk itu jajaran
pengurus yang baru saja dilantik dapat segera bekerja untuk melakukan upaya penguatan
kegiatan Saka Bakti Husada. Inovasi yang dapat dibrikan yaitu pembentukan agent of
change di kalangan kaum muda yang mengikuti kegiatan ini dan pembentukan struktur
organisasi. Saka Bakti Husada terdiri dari 6 Krida yakni : Krida Bina Lingkungan Sehat,
Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Penanggulangan Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida
Bina Obat dan Krida Perilaku Hidup bersih dan Sehat.
2.3.1 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Gizi terdiri dari :
1. Perencanaan Menu
2. Penanganan Gizi dalam Situasi Darurat
3. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Dalam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
4. Penyuluhan Gizi
5. Mengenal Keadaan Gizi
Untuk mencapai TKK (Tanda Kecakapan Khusus) perencanaan menu, maka
ditetapkan kecakapan/kompetensi untuk Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega agar
menguasai sebagai berikut:
1. Pramuka Siaga (7-10 tahun)
- Dapat menyebutkan arti perencanaan menu dengan gizi seimbang
2. Pramuka Penggalang (11-15 tahun):
- Menguasai materi SKK untuk golongan Siaga
- Dapat menjelaskan perencanaan menu dengan gizi seimbang
- Dapat menjelaskan manfaat suatu perencanaan menu gizi seimbang
- Dapat menjelaskan langkah-langkah perencanaan menu seimbang
- Dapat menjelaskan cara menyusun hidangan sehat dan seimbang untuk sekali
makan dan menu untuk 3 (tiga) hari makan
3. Pramuka Penegak (16-20 tahun)
- Menguasai materi SKK untuk golongan Penggalang
- Merencanakan menu sesuai kebutuhan gizi perorangan
- Merencanakan menu sekali makan untuk orang banyak.
- Dapat menggunakan daftar bahan makanan penukar.
4. Pramuka Pandega (21-25 tahun)
- Menguasai semua materi yang diberikan kepada pramuka siaga - pandega
- Membimbing dan melatih anggota Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak
dengan memberikan penyuluhan tentang perencanaan menu untuk kelompok
masyarakat.
2.3.2 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Obat terdiri dari :
Untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pemahaman Obat, maka
ditetapkan syarat kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak
dan Pandega sebagai berikut :
A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)
- Mengetahui apa yang dimaksud dengan obat
- Mengetahui kegunaan obat
- Mengetahui bahaya obat
B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)
- Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Obat seperti pada Pramuka
Siaga
- Mengetahui jenis-jenis obat
- Mengetahui cara menyimpan obat yang baik dan benar
- Mengetahui penggolongan obat
- Mengetahui cara membaca etiket obat
- Mengetahui cara-cara penggunaan obat
- Mengetahui obat-obatan yang digunakan pada pertolongan pertama
C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)
- Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Obat seperti pada Pramuka
Penggalang
- Mampu menjelaskan cara menyimpan obat yang baik dan benar
- Mampu menjelaskan penggolongan obat
- Mampu menjelaskan keterangan pada kemasan obat
- Mampu menjelaskan cara pemakaian obat yang baik dan benar
- Mampu menjelaskan swamedikasi
- Mengetahui cara penggunaan obat-obatan yang digunakan pada pertolongan
pertama
D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)
- Mampu melakukan persyaratan penegak
- Mampu membina dan memberikan penyuluhan tentang persyaratan yang
dicantumkan dalam persyaratan penegak
- Mampu membina dan melakukan swamedikasi termasuk cara pemakaian obat
yang baik dan benar dan efek samping obat
- Mampu membina dan melakukan pengobatan pada pertolongan pertama
2.3.3 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Kesehatan Ibu terdiri dari :
A. PRAMUKA SIAGA (7 – 10 TAHUN)
Seorang Pramuka Siaga harus :
- Dapat menyebutkan tugas ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga
B. PRAMUKA PENGGALANG (11 – 15 TAHUN)
Seorang Pramuka Penggalang harus:
- Dapat menjelaskan peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga
- Dapat menjelaskan bagaimana perawatan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan
nifas, dan ibu menyusui
- Dapat menjelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas
C. PRAMUKA PENEGAK (16 – 20 TAHUN)
Seorang Pramuka Penegak harus:
- Menguasai materi SKK untuk golongan Penggalang
- Dapat memberikan penyuluhan tentang peranan ibu sebagai pemelihara
kesehatan keluarga
- Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin dan nifas, dan ibu menyusui
- Dapat memberikan penyuluhan tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan
nifas
- Membimbing seorang Pramuka Penggalang untuk mendapatkan TKK
kesehatan ibu
D. PRAMUKA PANDEGA (21 - 25 tahun)
Seorang Pandega harus:
- Menguasai materi SKK golongan Penggalang dan Penegak
- Dapat memberikan penyuluhan tentang peranan ibu sebagai pemelihara
kesehatan keluarga
- Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin dan nifas, dan ibu menyusui
- Dapat memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya pada kehamilan,
persalinan dan nifas
- Dapat membimbing seorang Penggalang untuk mendapatkan TKK kesehatan
ibu
2.3.4 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Bina Lingkungan terdiri dari :
A. PRAMUKA SIAGA:
Seorang Pramuka Siaga harus:
- Dapat menyebutkan ruangan-ruangan yang ada dalam rumah sehat sederhana.
- Dapat menyebutkan sarana dan prasarana yang harus dimiliki lingkungan
perumahan.
- Dapat menyebutkan keadaan/kondisi rumah tidak sehat dan akibat yang
ditimbulkan.
- Dapat menyebutkan 5 (lima) upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan
rumah sehat.
- Dapat menyebutkan 3 (tiga) jenis hewan di rumah atau sekitar rumah yang
menjadi perantara penularan penyakit.

B. PRAMUKA PENGGALANG
Seorang Pramuka Penggalang harus:

- Menguasai materi SKK untuk Pramuka Siaga.


- Dapat menjelaskan arti rumah sehat secara sederhana.
- Dapat menjelaskan tentang kesehatan lingkungan perumahan
- Dapat menjelaskan upaya agar rumah menjadi sehat
- Dapat menjelaskan 5 (lima) jenis hewan yang menjadi perantara penularan
penyakit (vektor) dan jenis penyakit yang diakibatkan.
- Dapat menjelaskan upaya agar rumah bebas dari tempat perindukan
(pengembang biakan) vektor.
- Dapat menjelaskan pentingnya dilakukan pemilahan sampah, pengamanan
limbah rumah tangga
- Dapat mempraktekkan cara pemilahan sampah

C. PRAMUKA PENEGAK
Seorang Pramuka Penegak harus:

- Menguasai materi SKK untuk Pramuka Penggalang.


- Dapat mengaplikasikan rumah sehat sederhana di rumahnya.
- Dapat memberikan penyuluhan tentang rumah sehat sederhana.
- Dapat mengaplikasikan kesehatan lingkungan perumahan di lingkungan tempat
tinggalnya e. Dapat menjelaskan tentang pencematan udara dan radiasi serta
dampaknya di lingkungan perumahan
- Dapat memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan perumahan
- Dapat memberikan penyuluhan tentang hewan penular penyakit, jenis penyakit
yang ditul;arkan dan cara pencegahannya
- Membimbing seorang Pramuka Siaga atau Penggalang untuk mendapatkan TKK
Penyehatan Perumahan
D. PRAMUKA PANDEGA
Seorang Pramuka Pandega harus:

- Menguasai materi SKK untuk Pramuka Penegak


- Dapat memberikan penyuluhan tentang pencemaran udara menurut
tempat, dampak dan yang beresiko terkena pencemaran udara.
- Dapat memberikan penyuluhan tentang dampak radiasi di lingkungan
perumahan.
- Dapat membuat rancangan rumah sehat, menentukan letak dan memilih
bahan bangunan yang baik.
- Membimbing seorang Pramuka Siaga atau Penggalang untuk
mendapatkan TKK Penyehatan Perumahan.
2.3.5 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) PHBS terdiri dari :
Pemberdayaan masyarakat termasuk Pramuka merupakan modal pembangunan di masa
depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Pramuka sebagai
kader bangsa dan kader pembaharu di bidang kesehatan, perlu mengerti dan memahami
pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga. Melalui upaya pemberdayaan Pramuka sebagai
teladan dan penggerak penerapan PHBS di Rumah Tangga diharapkan setiap anggota
rumah tangga tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan
mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
yang dihadapi, serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

2.3.6 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Pemberantasan penyakit DBD terdiri dari :
A. PRAMUKA SIAGA ( 7 – 10 Tahun)
- Mengetahui penyebab penyakit DBD
- Mengetahui penular penyakit DBD
- Mengetahui ciri-ciri nyamuk penular penyakit DBD
- Mengetahui perilaku nyamuk penular penyakit DBD
- Mengetahui tempat perkembang biakan nyamuk penular penyakit DBD
B. PRAMUKA PENGGALANG ( 11 – 15 Tahun)
- Mampu menerapkan semua SKK Penanggulangan penyakit DBD untuk Pramuka
Siaga
- Mengetahui cara penularan penyakit DBD
- Mengetahui tanda/gejala penyakit DBD
- Mengetahui cara pencegahan penyakit DBD
- Mengetahui cara pemberantasan tempat perindukan nyamuk
- Mampu melakukan pemberantasan tempat perindukan nyamuk di lingkungan
sekolah dan rumah
- Mengetahui ciri-ciri telur, jentik nyamuk penular penyakit DBD
C. PRAMUKA PENEGAK ( 16 – 20 Tahun)
- Mampu menerapkan semua SKK Penanggulangan penyakit DBD untuk Pramuka
Penggalang
- Mampu menjelaskan penyebab penyakit DBD
- Mampu menjelaskan cara penularan penyakit DBD
- Mampu menjelaskan tanda/gejala penyakit DBD
- Mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit DBD
- Mampu menjelaskan akibat penyakit DBD
- Mampu menemukan kasus demam di daerah endemis DBD sebagai kasus
Tersangka penyakit DBD
- Mampu mengajak penderita untuk mencari pengobatan di sarana pelayanan
kesehatan
- Mengetahui Jenis Obat Anti nyamuk DBD yang digunakan
D. PRAMUKA PANDEGA ( 21– 25 Tahun)
- Mampu menerapkan semua SKK Penanggulangan penyakit Malaria untuk
Pramuka Penegak
- Mampu membina dan memberikan penyuluhan kepada anggota pramuka dan
masyarakat tentang pengendalian Malaria

Selain itu implementasi krida ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
keanggotaan Saka Bakti Husada dalam segi keterampilan dan pengalaman kesehatan.
Sehingga kader kesehatan bukanlah hanya sebagai wacana semata, namun benar benar
mampu direalisasikan secara nyata dalam bentuk langkah nyata pula.

1. INPUT
Proses awal yang mengawali kegiatan implementasi Krida PHBS di rumah tangga
ini adalah sebagai berikut:
- Komitmen kuat pemerintah terhadap usaha PHBS
- Pembekalan secara berkesinambungan bagi anggota Saka Bakti Husada
2. PROSES
Proses implementasi Krida PHBS di rumah tangga ini dilaksanakan melalui
beberapa bentuk kegiatan yakni sebagai berikut:
- Penyuluhan dan sosialisasi
- Tindakan persuasif
- Usaha aktif
- Kegiatan inovatif
Kegiatan penjernihan air sebagai usaha PHBS di rumah tangga
- Tindakan preventif
- Network advertising
3. OUTPUT
Menambahnya pengetahuan dan Ibu-ibu balita lebih rajin datang ke Posyandu
setelah pemberian bimbingan mengenai pentingnya penimbangan balita dan ASI
ekslusif
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran


Tujuan utama yang hendak dicapai dalam implementasi ini adalah menumbuhkan
kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kesehatan dalam kehidupan baik bagi
dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Para objek sasaran diharapkan mampu
bersikap mandiri dalam perwujudan kesehatan diri maupun lingkungan sekitarnya.
Sehingga peran antara perangkat kesehatan dengan masyarakat pada akhirnya akan
berjalan selaras dan seimbang.
Demikianlah Proposal ini kami buat sebagaimana mestinya. Besar harapan kami
agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu kami mohon bantuannya
dan dukungannya dari semua pihak agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan
baik.Sebelumnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang akan terlibat secara langsung maupun tidak langsung membantu kami serta
partisipasinya dalam kegiatan pramuka saka bakti husada wilayah kerja Puskesmas
Gandus Tahun 2019.

Mengetahui, Palembang, Maret 2019


Kepala Puskesmas Gandus Petugas Promkes

dr. Amalia Sari Hj. Yuliza, SKM


NIP. 1984072920088022001 NIP.

Anda mungkin juga menyukai