Sab 7a
Sab 7a
TERAPI BERMAIN
KELOMPOK 1A:
Februari 2019
LEMBAR PENGESAHAN
TERAPI BERMAIN
Oleh:
Hari:
Tanggal:
NIP: NIP:
NIP.
SAP TERAPI BERMAIN
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Ruang 7A RSUD DR. Saiful
Anwar
Sub Pokok Bahasan : Belajar Melipat Kertas (origami)
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Tempat : Ruang perawatan anak RSUD Dr. Saiful Anwar
Waktu : Jum’at, 8 Februari 2019
Sasaran : Pasien anak-anak di ruang 7A RSUD DR. Saiful
Anwar
Metode : Bermain bersama
Media : Kertas origami
A. Pendahuluan
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi
waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih
dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mentaldan perkembangan emosinya.
B. Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas dan menjadi
lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan anak dapat beradaptasi dengan lingkungan
dan bergaul dengan teman sebayanya.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diakaj bermain, anak diharapkan sebagai berikut :
a. Mengembangkan kreatifitas
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
C. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Belajar melipat kertas dengan kertas lipat (origami) yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran, keterampilan dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a. Usia 3-5 tahun
b. Jumlah peserta : 1-3 orang anak
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Peserta kooperatif
4. Metode : demonstrasi
5. Media
a. Kertas lipat (origami)
b. Benang
c. Gunting
d. Jarum
D. Strategi Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu Media
1 Persiapan 5 menit Peralatan bermain
Menyiapkan ruangan
Menyiapkan alat
Menyiapkan peserta
2 Pembukaan 5 menit
Beri salam pembuka
Memperkenalkan diri
Sesama anak saling berkenalan
Menjelaskan maksud dan
tujuan
3 Kegiatan Bermain 15 menit Peralatan bermain
Anak diminta mengambil kertas
lipat
Kemudian bantu anak untuk
melipat bentuk yang mudah
Bantu anak untuk melubangi
hasil lipatannya dengan jarum
Potong benang ±10 cm
Gantung hasil lipatan anak di
tempat yang dapat dijangkau
olehnya
4 Penutup 5 menit
Memberi reward pada anak atas
hasil karyanya.
Memberi reward yang lebih
untuk anak yang hasil
karyanya paling bagus
Memberi salam penutup
MATERI TERAPI BERMAIN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Salah satunya upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenagan dan kepuasan. Bermain
merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertubuhan dan perkembangan anak dan
merupakan cerminan kemampuan fisik,intelektual,emosional dan sosial sehinggah bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu media bagi perawat
untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologi
menggambarkan bahwa selama mewarnai, anak akan mengeksperikan imajinasinya dalam
goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada
anak sehinggah dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre
-school.
Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam mew
arnai gambar.
Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehinggah
anak tidak kehilangan waktu bermain.
I. KEUNTUNGAN BERMAIN
1. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
2. Membuang ekstra energi.
3. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
4. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
5. Anak belajar mengontrol diri.
6. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
7. Meningkatnya daya kreativitas.
8. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
9. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
10. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya untuk saling bekerja sama
11. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
12. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
II. MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa
yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermaina dalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ngocok apakah ada bunyi, mencium,
meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-
rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh
melihat gambar di buku/majalah mendengar cerita atau musik, menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
III. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan
didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio,
tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle,
boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi
ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal
kotak pasir, bola, tali, dll.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkansumbersuara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatihimajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-
balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-
coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah :
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannyaadalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkansportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan
kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak,
alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain anak sebaya, orang tua, orang lain diluarrumah.
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olahraga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepedarodatiga
e. Benda berbagaimacamukuran.
f. Bonekatangan.
g. Mobil.
h. Kapalterbang.
i. Kapallautdsb
6. Usia sekolah
Jenispermainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
8. Usiaremaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
VI. EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:
1. Anak dapat menyelesaikan satu bentuk lipatan dan kemudian digantung
2. Anak dapat aktif dan mengikuti kegiatan
3. Anak merasa senang dan gembira
4. Mengurangi rasa takut anak pada perawat
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih, 2010, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.