PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan mengembangkan kualitas dan sumber daya manusia. Adapun manusia yang
bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, bukan hal yang
mengajar di kelas. Namun yang terpenting bahwa hal itu dapat menimbulkan
perhatian dan motivasi siswa untuk belajar, sebab tanpa adanya perhatian dan
motivasi belajar, maka kualitas pembelajaran yang dicapai siswa belum optimal.
Oleh karena itu guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam
1
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebab gurulah yang
Sehubungan dengan hal di atas maka untuk mencapai hal tersebut seorang
siswa perlu mengikuti laju perkembangan jaman yang serba canggih juga
elektronik.
Dari yang paling kecil dengan kehidupan sehari-hari yaitu di rumah tangga
media elektronik juga sangat dibutuhkan seperti pesawat radio, televisi, telephone,
hand phone, film dan sebagainya. Sedangkan yang digunakan dalam pendidikan
misalnya, slide, infocus, laptop, LCD proyektor, komputer dan sebagainya. Hal ini
media elektronik berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan
pelajaran agar sampai kepada tujuan. Salah satunya adalah pemanfaatan media
ICT yang belakangan ini telah dikembangkan menjadi salah satu media
2
Perkembangan ICT di tanah air masih tertinggal jauh dibandingkan negara-
negara lain. Cina, Singapura, Malaysia, dan India, lebih maju dilihat dari sisi
peran pemerintah dan dukungan masyarakat. Peran pemerintah dapat dinilai dari
upaya-upaya yang telah ditetapkan, baik regulasi pemerintah dari segi peraturan
atau perangkat hukum, maupun regulasi dari segi penyediaan sarana dan prasarana
ICT.
Pendidikan tidak dapat terlepas dari ICT, karena proses pembelajaran dalam
pendidikan akan lebih cepat efektif ketika dapat memanfaatkan ICT. Selain
ICT untuk proses pembelajaran tentu sangat berharap adanya kebijakan yang
pendidikan, karena kebijakan tersebut akan menjadi salah satu kunci suksesnya
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Sekolah adalah salah satu bentuk lingkungan belajar yang nyata, dimana
terdapat siswa sebagai peserta didik, guru bertindak sebagai tenaga pendidik dan
terdapat berbagai sumber belajar. Proses interaksi antara guru dan siswa berarti
3
adanya suatu timbal balik dalam memberi dan menerima informasi, atau dalam
dan motivasi peserta didik dalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar,
yang dilakukan oleh guru agar materi belajar tertanam secara kuat dalam pikiran
peserta didik, serta penguatan yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Proses
seorang pendidik atau guru. Guru diharapkan mampu membantu siswa agar dapat
belajar dengan baik dan dapat menyerap ilmu pengetahuan secara maksimal.
Untuk itu guru dituntut untuk tidak henti-hentinya melakukan evaluasi dan
dapat dilaksanakan secara maksimal oleh guru dan siswa. Adanya perubahan
4
oleh guru masih bersifat tradisional atau mekanistik yaitu guru menerangkan
dengan fasilitas seadanya yaitu papan tulis dan spidol sehingga tidak ada kesan
yang membuat pelajaran bahasa inggris jadi menarik bagi siswa. Akibatnya siswa
kurang berminat dan merasa bahwa pelajaran bahasa inggris itu membosankan
atau bahkan mengerikan. Hal tersebut diduga sebagai salah satu penyebab
rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran bahasa
inggris.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas peneliti cenderung untuk
siswa terhadap bahasa inggris, sehingga siswa lebih tertarik, berinisiatif, dan
B. Rumusan Masalah
meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
membuat siswa belajar secara aktif dan menekankan pada ketersediaan sumber
belajar. Dimana dalam kegiatan tersebut terdapat proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
yang pelaksanaanya didukung oleh teknologi seperti telepon, audio, video, tape,
mengemas pembelajaran aktif dan menarik dengan media teknoligi informasi dan
6
komunikasi dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran. Dalam
aktif dan menguasai media teknoligi informasi dan komunikasi. Untuk itu guru
dan siswa dituntut untuk melek teknologi, yang artinya guru dan siswa dituntut
lebih menarik, menyenagkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa. Dalam hal
dalam belajar. Proses yaitu kegiatan belajar mengajar itu sendiri, sedangkan hasil
merupakan bentukan akhir dari proses belajar. Hasil belajar ditunjukkan dengan
perubahan sikap kearah positif. Selain berupa perubahan sikap, hasil belajar kerap
kali dikaitkan dengan angka- angka atau biasa disebut dengan prestasi.
yang mengiringi proses belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
7
berhubungan dengan diiri individu itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah
hal-hal yang mempengaruhi belajar seseorang yang berasal dari luar individu.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sedang sudah memasuki masa dimana
teknologi informasi menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Teknologi informasi dapat menjadi alat terpenting untuk manipulasi dan alat
kendali. Ternyata memang, telah menjadi pendapat umum siapa yang menguasai
orang (The newsource of power is not money in the hand of a few, but information
in the hand of many). Wujud dari teknologi informasi yang banyak digunakan
oleh manusia saat ini diantaranya adalah komputer dan perangkat lainnya seperti
dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat, misalnya dengan chatting dan
mail. Bahkan komunikasi langsung tatap muka dengan dunia yang berbedapun
8
sekarang bukan sesuatu yang aneh, misalnya dengan menggunakan video
conference.
diperoleh, enak untuk digunakan, mudah diproses dan lebih efesien. Mengolah
dokumen yang banyak menjadi mudah dengan proses scaning, word processing
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, tentu saja sekolah harus memicu diri
dipandang dari sudut pandang negatifnya namun sisi positif teknologi informsi
pengetahuan dan keterampilan bagi siswa. Seorang siswa yang akan mencari
bahan mata pelajarannya cukup dengan mengakses internet, ribuan bahan tersedia
disana. Banyak lagi manfaat komputer lainnya, misalnya untuk mengolah data
9
berbagai materi-materi pelajaran. Dengan demikian diperlukan adanya kegiatan
2. Minat Belajar
Menurut Belly (2006: 4), minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu
perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya tujuan, orang tidak
tersebut. Oleh karena itu, minat (motivasi) merupakan faktor penting dalam
yang memuaskan dalam setiap kegiatan. Hamalik, (2001: 110) yang menyatakan
bahwa belajar tanpa adanya minat (motivasi) kiranya sulit untuk mencapai
pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar (The Liang Gie,
2004: 57). Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka
siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, sebab tidak ada daya
10
tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia
akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah
kegiatan belajar.
salah satu minat ujian dalam proses pengajaran yang dilakukan secara formal.
dengan simbol angka atau huruf dalam rapor dan diperoleh dari minat tes
diukur dari waktu ke waktu dan merupakan gabungan dari aspek sikap,
3. Hasil Belajar
dihadapi.
Menurut Slameto (2008: 7) hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari
suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan
menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa. Lebih lanjut Slameto (2008: 8)
mengemukakan bahwa hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang
diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau
tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan
11
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu
sebagai berikut:
syaraf dan otot badan. Ada lima tingkatan dalam ranah ini, yaitu
127-128).
Menurut Djamarah dan Zain (2006: 107) yang menjadi petunjuk bahwa
suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah daya serap terhadap bahan
pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individual maupun
kelompok.
Gagne (Dimyati & Mudjiono, 2009: 10) menyatakan bahwa terdapat lima
kemampuan yang diperoleh dari proses belajar mengajar yang dapat diamati
1. Keterampilan intelektual
12
2. Kemampuan penguasaan strategi kognitif
merupakan hasil dari interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar dan dari
sisi guru, tindakan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar sedangkan dari
Oemar Hamalik (2008: 36) mengatakan bahwa hasil belajar bukan suatu
13
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Siklus II
Guru melaksanakan
pembelajaran secara klasikal
menerapkan pembelajaran
berbasis ICT dilanjutkan
dengan memberi tugas kepada
kelompok serta
membahasnya. Guru
melibatkan siswa aktif dalam
pembelajaran.
14
BAB III
METODOLOGI
A. Metode
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Model PTK Kemmis dan Taggart
Kemmis dan Taggart dalam bentuk Spiral Research (Soedarsono, 1997: 16) yang
1. Perencanaan (Planning)
kondisi.
2. Tindakan (Acting)
Yang dimaksud acting adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
dengan permasalahan.
15
3. Observasi (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
pembelajaran:
a. Tahap perencanaan
adalah:
16
2. Membuat rencana pelaksaan pembelajaran
selama pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap pengamatan
pembelajaran.
∑𝑋
𝑋=
∑𝑁
∑N = Jumlah Siswa
17
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut :
d. Tahap refleksi
a. Tahap Perencanaan
announcement.
18
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
1.
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Pengamatan
19
2) Observer mengisi lembar observasi
d. Tahap Refleksi
Bahasa Inggris.
a. Tahap Perencanaan
pada siklus I.
20
memahami materi announcement pada pembelajaran Bahasa
c. Tahap Pengamatan
Bahasa Inggris. Hasilnya berupa analisis hasil tes formatif dan nilai
∑𝑋
𝑋=
∑𝑁
∑N = Jumlah Siswa
sebagai berikut:
21
d. Tahap Refleksi
dilakukan pada siklus II. Pada tahap ini, dilakukan analisis untuk
Pangandaran yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa
Pangandaran bermasalah dalam rendahnya minat dan hasil belajar mata pelajaran
Bahasa Inggris.
a. Lembar Observasi
22
b. Lembar Catatan Lapangan
a. Observasi
b. Catatan Lapangan
c. Tes
dan aktivitas siswa. Dalam pengolahannya, terlebih dahulu ditetapkan aspek yang
23
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djamarah & Zain. 2006. Strategi Belajar Mengaja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
24
LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP
Lampiran 2 LKPD
25