Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / II ( Genap )
Materi Pokok : Perubahan entalpi reaksi
Sub Materi : Kalorimeter
Alokasi Waktu : 2 x 10 Menit

A. KOMPETENSI INTI

KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat termokimia sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
penentuan H suatu reaksi.

C. INDIKATOR
1.1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat termokimia sebagai wujud syukur atas
kebesaran Tuhan YME.
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam merancang dan melakukan praktikum.
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.3 Menunjukkan sikap kerjasama selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.4 Menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data hasil praktikum.
2.1.5 Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi.
2.1.6 Menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.7 Menunjukkan sikap kritis selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5.1 Menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia melalui eksperimen
dengan menggunakan kalorimeter.
3.5.2 Menentukan kalor reaksi (Q) pada reaksi kimia dengan perhitungan berdasarkan
hasil percobaan.
4.5.1 Merancang percobaan untuk menentukan perubahan entalpi dengan Kalorimeter
pada suatu reaksi kimia.
4.5.2 Melakukan pengujian terhadap perubahan entalpi dengan Kalorimeter pada suatu
reaksi kimia.
4.5.3 Menyimpulkan data hasil percobaan penentuan perubahan entalpi dengan
Kalorimeter pada suatu reaksi kimia yang telah dilakukan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Kognitif
3.5.1.1 Siswa dapat menentukan perubahan entalpi dengan Kalorimeter pada suatu reaksi
kimia melalui eksperimen dengan menggunakan kalorimeter.
3.5.1.2 Siswa dapat menentukan kalor reaksi (Q) pada reaksi kimia dengan perhitungan
berdasarkan hasil percobaan.

Tujuan Psikomotorik
4.5.1.1Siswa terampil merancang percobaan untuk menentukan perubahan entalpi
dengan kalorimeter pada suatu reaksi kimia.

4.5.2.1Siswa terampil melakukan pengujian terhadap perubahan entalpi dengan


kalorimeter pada suatu reaksi kimia.

4.5.3.1 Siswa terampil menyimpulkan data hasil percobaan perubahan entalpi dengan
kalorimeter pada suatu reaksi kimia yang telah dilakukan.

Tujuan Afektif
1.1.1.1 Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dari sifat termokimia sebagai wujud
syukur atas kebesaran Tuhan YME.
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam merancang dan
melakukan praktikum.
2.1.2.1 Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
2.1.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama selama proses pembelajaran
berlangsung.
2.1.4.1 Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data hasil praktikum.
2.1.5.1 Siswa dapat menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi.
2.1.6.1 Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
2.1.7.1 Siswa dapat menunjukkan sikap kritis selama proses pembelajaran berlangsung.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi prasyarat : Reaksi Eksoterm dan Endoterm
2. Materi inti :
A. PERUBAHAN ENTALPHI REAKSI

Setiap materi mengandung energi yang disebut energi internal (U). Besarnya energi
ini tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya. Mengapa energi
internal tidak dapat diukur? Sebab materi harus bergerak dengan kecepatan sebesar
kuadrat kecepatan cahaya sesuai persamaan Einstein (E = mc2). Di alam, yang
tercepat adalah cahaya. Perubahan energi internal ditentukan oleh keadaan akhir dan
keadaan awal ( ΔU = Uakhir – Uawal).
1. Pengertian Entalpi (ΔH)
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah
energi panas yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada
energi yang ditransfer, tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Jadi,
Anda dapat mengukur kalor jika ada aliran energi dari satu materi ke materi lain.
Besarnya kalor ini, ditentukan oleh selisih keadaan akhir dan keadaan awal.
Besarnya kalor ini diukur berdasarkan perbedaan suhu dan dihitung
menggunakan persamaan berikut.

Q = m c ΔT

Keterangan :
q = jumlah kalor (J)
m = massa campuran (gram)
c = kalor jenis larutan (J g–1 K–1)
Δt = kenaikan suhu (K)

Jika perubahan energi terjadi pada tekanan tetap, misalnya dalam wadah
terbuka (tekanan atmosfer) maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan entalpi
(ΔH). Entalpi dilambangkan dengan H (berasal dari kata ‘Heat of Content’). Dengan
demikian, perubahan entalpi adalah kalor yang terjadi pada tekanan tetap, atau ΔH
= QP (Qp menyatakan kalor yang diukur pada tekanan tetap).
2. Sistem dan Lingkungan
Secara umum, sistem didefinisiskan sebagai bagian dari semesta yang
merupakan fokus kajian dan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem yang
bukan kajian.

Gambar 1. Diagram proses eksoterm dan endoterm antara sistem dan lingkungan.
Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem
akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan
sebagai berikut:
ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem
akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi
(Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan
entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi
endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)

3. Pengukuran Tetapan Kalorimeter

Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia dapat dilakukan
melalui eksperimen, biasanya digunakan alat seperti kalorimeter.
Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan dengan kalorimeter. Proses
pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri. Data ΔH reaksi yang terdapat pada
tabel-tabel umumnya ditentukan secara kalorimetri.
Kalorimetri sederhana ialah mengukur perubahan
suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari
suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi.
Kalorimeter dapat disusun seperti gambar disamping:
Plastik merupakan bahan nonkonduktor, sehingga
jumlah kalor yang diserap atau yang berpindah ke
lingkungan dapat diabaikan. Jika suatu reaksi berlangsung secara eksoterm, maka
kalor sepenuhnya akan diserap oleh larutan di dalam gelas. Sebaliknya, jika reaksi
tergolong endoterm, maka kalor itu diserap dari larutan di dalam gelas. Jadi, kalor
reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam
gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan
mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw, 2000). Karena energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, maka:

qreaksi + qlarutan = 0 qreaksi = –qlarutan q larutan = m · c · Δt

Prinsip kerja kalorimeter ialah kalorimeter terdiri atas bejana logam yang
jenisnya telah diketahui, dinding penyekat dari isolator yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya perambatan kalorke lingkungan sekitar, termometer, dan
pengaduk. dan bejana logam yang berisi air yang suhu awalnya dapat diketahui dari
termometer.dan akan terjadi perubahan suhu dalam waktu tertentu secara periodik.
kalorimeter bekerja berdasarkan hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan
kalor.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 kg zat
sebesar 1 K atau 1 C.
kapasitas kalor ialah banyaknya kalor yang dibutuhkan suatu benda untuk
menaikkan suhu sebesar 1 K atau 1 C
Hukum yang digunakan pada kalorimeter ialah yang pertama, hukum
kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak
dapat diciptakan melainkan hanya dapat mengubah bentuk energi ke energi yang
lain, yang kedua ialah hukum kekekalan kalor yang menyatakan bahwa pada
pencampuran dua zat, banyak kalor yang dilepas pada suhu tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima pada zat bersuhu rendah atau dapat dinyakan dengan
Q lepas sama dengan Q terima, yang ketiga adalah hukum kircoff yang menyatakan
bahwa jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang
meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol.
3. Materi penganyaan :
a. Penanaman Nilai Rasa Ingin Tahu
Kalian pasti pernah memasak air, bagaimana menentukan kalor yang
diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 2 liter?
Kalian sering mencampurkan air panas dan air dingin, bagaimana suhu air
setelah dicampurkan?
b. Penanaman Nilai Kritis
Untuk mengetahui ini, kalian perlu mengukur suhu air sebelum dan
sesudah pemanasan.
Pada proses pencampuran, kalor yang dilepaskan oleh air panas diserap
oleh air dingin hingga suhu campuran menjadi sama.

c. Penanaman Nilai Komunikatif


Dari selisih suhu, Kalian dapat menghitung kalor yang diserap oleh air.
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Inkuiri-induktif
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
3. Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan diskusi

G. Media dan sumber belajar


1. Media Pembelajaran
a. LKS (Lembar Kerja Siswa)
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen),
c. Alat dan bahan praktikum
2. Sumber belajar
a. Purba,michael.2006.KIMIA untuk SMA kelas XI.jakarta: erlangga
b. Salirawati,das.dkk.2007.belajar KIMIA secara menarik.jakarta: grasindo
c. Suharsini,maria.dyah saptarini.2005.KIMIA dan kecakapan hidup.jakarta: ganeca
exact
H. Langkah-langkah pembelajaran

Alokasi
Indikator Tahapan Kegiatan Deskripsi Nilai
Waktu
Kegiatan Awal

1.1.1 1. Orientasi - Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guru - Religius 2 Menit
- Siswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
- Siswa membaca Al-Qur’an sebelum memulai proses pembelajaran
- Guru mengabsen kehadiran siswa

2. Apersepsi - Guru menyampaikan prasyarat pembelajaran perubahan entalphi reaksi 5 Menit


- Siswa menjawab pertanyaan guru tentang reaksi eksoterm dan endoterm?
2.1.1 - Siswa memberikan contoh kontekstual mengenai reaksi eksoterm dan - Rasa ingin
endoterm? tahu
- mengajukan pertanyaan kontekstual untuk memotivasi agar siswa mau
1.1.1 bertanya - Religius
3. motivasi “Apakah kalian pernah memasak air, bagaimana menentukan kalor yang diperlukan
untuk mendidihkan air sebanyak 2 liter?”
“Apakah kalian sering mencampurkan air panas dan air dingin, bagaimana suhu air
setelah dicampurkan?“
Alokasi
Indikator Tahapan Kegiatan Deskripsi Nilai
Waktu
Nah hal inilah yang akan lebih lanjut kita bahas pada penentuan perubahan
entalphi dengan kalorimeter pada suatu reaksi kimia.
2.1.2 - Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran/KD yang ingin dicapai serta - Tanggung
cakupan materi yang akan dipelajari. jawab
- Siswa mengatur kelompoknya masing-masing yang terdiri dari 5 orang.
- Siswa diminta duduk bersama kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti

2.1.6 1. Mengamati Siswa mengamati fenomena tentang penentuan perubahan entalphi reaksi dalam - Teliti 3 menit
kehidupan sehari-hari:
 Fenomena mencampurkan air panas dan air dingin.
 fenomena air panas dalam termos.
Alokasi
Indikator Tahapan Kegiatan Deskripsi Nilai
Waktu

2. Menanya (Siswa bertanya dari apa yang diamati dari fenomena dalam kehidupan)
2.1.1 - Bagaimana yang akan terjadi jika air panas dicampurkan dengan air dingin? - Rasa ingin 2 menit
- Mengapa air panas didalam termos tahan lama panasnya? tahu
- Apa yang membuat semua fenomena itu terjadi?

3.Mengumpulkan data

a. Merumuskan - Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan dipraktikumkan. -Teliti
2.1.3 hipotesis - Siswa diminta untuk merumuskan hipotesisnya dari fenomena yang
disampaikan oleh guru dan alat bahan praktikum yang telah diperkenalkan.
4.5.1 b. Menguji hipotesis - Siswa diminta merancang percobaan untuk menyelidiki perubahan entalphi -Kerjasama 3 menit
4.5.2 reaksi pada LKS
c. Mengumpulkan data - Siswa diminta melakukan percobaan menentukan perubahan entalphi reaksi
2.1.6 pada bahan yang telah disediakan. -Teliti
- Siswa diminta mengamati reaksi yang terjadi pada percobaan yang dilakukan
- Siswa mencatat data hasil percobaan perubahan entalphi reaksi. - Jujur
Alokasi
Indikator Tahapan Kegiatan Deskripsi Nilai
Waktu
2.1.4
4. Mengasosiasi - Siswa membahas hasil percobaan dan berdiskusi berdasarkan hasil pengamatan - Komunikatif 2 menit
- Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas menentukan perubahan
entalphi reaksi berdasarkan hasil pengamatannya.
- Dengan bantuan siswa guru mengundi kelompok untuk mempresentasikan hasil
percobaan setiap kelompoknya.

5.Mengkomunikasikan - Siswa mempresentasikan hasil percobaan tentang perubahan entalphi reaksi.

2.1.5 - Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan komentar - Kritis
atau menanggapinya dengan bahasa yang baik dan santun
- Setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil percobaanya.
2.1.7
Kegiatan Akhir

- Guru melakukan riview terhadap hasil kerja siswa dan melakukan refleksi - Tanggung 3 menit
4.5.3 dengan meminta siswa menungkapkan perasaan dan pendapatnya. jawab
- Siswa menyimak ulasan materi penentuan perubahan entalpi dengan kalorimeter
suatu reaksi reaksi kimia.
- Perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk menyimpulkan hasil
Alokasi
Indikator Tahapan Kegiatan Deskripsi Nilai
Waktu
pembelajaran tentang perubahan entalpi dengan kalorimeter .
- Guru memberikan simpulan penguatan.
- Guru memberikan pesan moral/pesan akademik.
- Siswa memperoleh informasi rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang.
- Doa penutup.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Penilaian Kognitif
Menentukan hasil jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan dan soal dalam
LKS.
b. Penilaian Psikomotorik
Melihat keterampilan siswa (performans) selama melakukan praktikum dan
keterampilan membuat laporan hasil praktikum.
c. Penilaian Afektif
Sikap siswa selama proses pembelajaran.
d. Penilaian Karakter
Observasi
Lampiran 1

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


kelompok :
Kelas :

No Nama siswa Skor No soal Skor Keterangan


1 2 3 4 Total
1
2
3
4
5
6
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Nama siswa :

Kelompok :

KARAKTER ASFEK YANG DINILAI SKALA


PENILAIAN
1 2 3
Rasa ingin Memperhatikan penjelasan guru
tahu Mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain
dan penjelasan guru
Mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru
Disiplin Hadir tepat waktu
Mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
Mengumpulkan tugas tepat waktu
Tidak mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan
pembelajaran
Tanggung Mengerjakan tugas individu dengan baik
jawab Mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-sungguh
Menyerahkan laporan praktikum
Kerjasama Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman kelompok
Berinteraksi secara baik dengan teman kelompok
Saling membantu dalam melakukan praktikum
Jujur Menuliskan data pengamatan sesuai dengan hasil
percobaan.
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian
Komunikatif Mempresentasikan hasil percobaan dengan benar
Menerima kritik dan saran dari teman maupun guru
Tidak memotong pembicaraan teman maupun guru
Menyampaikan pendapat dengan jelas
Teliti Mempersiapkan alat dan bahan sebelum praktikum
Mengamati hasil percobaan dengan seksama
Mencatat setiap gejala yang terjadi pada saat percobaan
Kritis Mengemukakan pendapat berdasarkan literatur yang dibaca
Keterangan :

1. Kurang terlihat
2. Terlihat
3. Sangat terlihat
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Kelompok :

Nama kelompok :

Petunjuk : 1. Berilah tanda cek (√) pada keterlaksanaan

2. Berilah skor 1 (satu) jika “iya” dan 0 (nol) jika “tidak”

NO Asfek yang diamati Keterlaksanaan


Ya Tidak
A. Mengambil larutan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memegang pipet seukuran :
a. posisi tangan terhadap pipet sudah benar
b. posisi jari benar
c. memasukkan ujung pipet ke dalam
larutan dengan posisi jari yang benar
d. mengisap larutan
1) tidak ada udara yang masuk
2) larutan sampai di atas miniskus
e. menutup ujung pipet dengan telunjuk
f. memiringkan dinding pipet
g. menurunkan larutan
1) tepat sampai batas miniskus
2) melihat miniskus sejajar mata
B. Memindahkan larutan
a. meletakkan ujung pipet
1) posisi pipet tegak lurus
2) posisi gelas ukur miring
b. mengeluarkan larutan
1) melewati dinding gelas ukur
2) tidak meniup sisa larutan
c. mengemasi alat dan bahan
(membersihkan dan menyimpan kembali)

C. Mengocok Kalorimeter
a. Memasukan larutan kedalam kalorimeter
tidak berceceran.
b. Memasukan termometer pada lubang
tutup kalorimeter.
c. Pengocokan larutan dengan mengangkat
pengaduk kalorimeter secara teratur.
D. Pembacaan termometer
a. tidak memegang termometer langsung
dengan tangan saat pengukuran suhu
b. melihat termometer sejajar dengan mata
Total skor
LEMBARAN OBSERVASI

Nama siswa :
Kelas :
Hari/ tanggal penilaian :

Respon
No. Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah
1 Siswa hadir tepat waktu
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru
4 Siswa bertanya kepada teman atau guru
5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar
kegiatan pembelajaran
7 Siswa menyontek saat ujian
8 Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan
teman kelompok
9 Siswa berinteraksi dengan teman kelompok
10 Siswa membantu teman kelompok dalam
melakukan praktikum
11 Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan
sungguh-sungguh
12 Siswa menuliskan data pengamatan apa adanya
13 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan
guru
14 Siswa menyerahkan laporan praktikum
15 Siswa mencantumkan sumber rujukan
16 Siswa mempresentasikan hasil percobaan dengan
benar
17 Siswa memotong pembicaraan teman maupun
guru
18 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas
19 Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik

Kriteria penskoran

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif


4 = Selalu 4 = tidak pernah
3 = Sering 3 = Jarang
2 = Jarang 2 = Sering
1 = tidak pernah 1 = Selalu

Observer

( )
Lampiran 2
KISI-KISI PENILAIAN HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI/II
Penyusun : Agung Nugraha

No Materi Indikator soal Bentuk Jenjang Skor Soal Kunci jawaban


tes aspek nilai
1 Peruba Siswa dapat Uraian C3.1 30 Ke dalam kalorimeter Kalor yang dilepaskan air panas sama dengan
han menentukan terbtas Menjalank dituangkan 50 g air dingin kalor yang diserap air dingin dan kalorimeter.
entalpi kapasitas an (25°C), kemudian ditambahkan QAir panas = QAir dingin + QKalorimeter
kalorim kalor reaksi, 75g air panas (60°C) sehingga QAir panas = 75 g × 4,18 J g–1 °C–1× (35 – 60)°C =
eter berdasarkan suhu campuran menjadi 35°C. – 7.837,5 J
data-data Jika suhu kalorimeter naik QAir dingin = 50 g × 4,18 J g–1 °C–1 × (35 – 25)°C =
yang sebesar 7°, tentukan kapasitas + 2.090 J
diberikan. kalor kalorimeter? Diketahui Qkalorimeter = Ck × ΔT
kalor jenis air = 4,18 J g–1 °C–1. Oleh karena energi bersifat kekal maka :
QAir panas + QAir dingin + QKalorimeter = 0
–7.837,5 J + 2.090 J + (Ck . 7°C) = 0
Jadi, kapasitas kalor kalorimeter 821 J °C–1.
2 Peruba Diberikan Uraian C4.1 10 Kalor reaksi yang terjadi pada
han persamaan terbatas menguraik reaksi 0,25 mol NaOH(aq)
entalpi reaksi an dengan 0,25 mol HCl(aq), jika ΔH reaksi untuk 0,25 mol zat = 0,25 mol x
Kalori netralisasi diketahui perubahan entalpi pada 56, 60 kJ/mol = 14,15 kJ
meter dan data reaksi:
perubahan NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→
entalpi, siswa NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60
dapat kJ/mol adalah … .
menghitung
kalor reaksi
tersebut.
3 Peruba Siswa dapat Uraian C3.1 30 Berapa kalor yang diperlukan Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50
han menentukank terbatas Menjalanka untuk menaikkan suhu 50 g air g air adalah sebesar 50 kali 1 g air.
entalpi alor reaksi n dari 25°C menjadi 60°C? Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
Kalori (Q). Diketahui kalor jenis air, c = sebesar 35°C adalah sebanyak 35 kali
meter Berdasarkan 4,18 J g–1°C–1. kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
data-data 1°C.
yang Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan
diberikan. suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C (ΔT =
35°C) adalah :
Q = m c ΔT
= 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × 35°C
= 7,315 kJ
4 Peruba Siswa dapat Uraian C3.1 30 Dalam kalorimeter yang telah Kalor yang terlibat dalam reaksi:
han menentukan terbatas Menjalankan dikalibrasi dan terbuka Qreaksi + Qlarutan + Qkalorimeter = 0
entalpi perubahan direaksikan 50g alkohol dan 3g Qreaksi = – (Qlarutan + Qkalorimeter)
Kalori entalpi logam natrium. Jika suhu awal Qlarutan = (mlarutan) (clarutan) (ΔT)
meter (Δhreaksi). campuran 30 °C dan setelah = (53g) (3,65 J g–1 °C–1) (45°C)
Berdasarkan reaksi suhunya 75 °C, tentukan = 8.705,25 J
data-data ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis Qkalorimeter = (Ck) (ΔT) = (150 J °C–1) (10°C) =
yang larutan 3,65 J g–1 °C–1, 1.500 J
diberikan. kapasitas kalor kalorimeter 150 J Qreaksi = – (8.705,25 + 1.500) J = –10.205,25 J
°C–1, dan suhu kalorimeter naik Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium
sebesar 10°C. dilepaskan kalor sebesar 10.205 kJ. Oleh karena
pada percobaan dilakukan pada tekanan tetap
maka
Qreaksi = ΔHreaksi = –10.205 kJ.
Lampiran 3

KELOMPOK :
LEMBAR KERJA NAMA ANGGOTA :

SISWA

KELAS :
TANGAL PRAKTIKUM :

PERUBAHAN ENTALPI REAKSI DENGAN KALORIMETER

Tujuan :
 Pada percobaan ini akan ditentukan entalpi reaksi antara larutan HCl dan NaOH
Petunjuk :
 Kerjakanlah suatu percobaan untuk menentukan entalpi reaksi antara larutan HCl
dan NaOH. Dan isilah pertanyaan sesuai dengan percobaan yg telah di kerjakan.
 Awali dengan membaca basmallah.

I. ALAT DAN BAHAN :

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Termometer 2
2 Gelas Ukur 2
3 Kalorimeter 2
4 Pipet tetes 2
6 Larutan Natrium Hidroksida 1M 50 mL
7 Larutan Asam Klorida 1M 50 mL
1. Rancanglah percobaan untuk menentukan entalpi reaksi antara larutan HCl dan NaOH
dalam bentuk bagan alir?

Jawab :

2. Buatlah tabel pengamatannya?

Jawab :

3. Hitunglah
b. mol HCl ?
c. mol NaOH ?
d. Jumlah air yang dibentuk ?

Jawab :
4. Berapakah kalor reaksinya (Q)?

Jawab ?

5. Tuliskan persamaan Termokimia reaksi netralisasi?

Jawab ?

Selamat bekera
UJI KEPEMAHAMAN
1. Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq),
jika diketahui perubahan entalpi pada reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60 kJ/mol adalah … .
2. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C?
Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–1°C–1.
3. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g
logam natrium. Jika suhu awal campuran 30 °C dan setelah reaksi suhunya 75 °C,
tentukan ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor
kalorimeter 150 J °C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.
4. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g
air panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika suhu kalorimeter naik
sebesar 7°, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1
°C–1.
UJI KEPEMAHAMAN
1. Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq),
jika diketahui perubahan entalpi pada reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60 kJ/mol adalah … .
2. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C?
Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–1°C–1.
3. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g
logam natrium. Jika suhu awal campuran 30 °C dan setelah reaksi suhunya 75 °C,
tentukan ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor
kalorimeter 150 J °C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.
4. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g
air panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika suhu kalorimeter naik
sebesar 7°, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1
°C–1.
UJI KEPEMAHAMAN
1. Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq),
jika diketahui perubahan entalpi pada reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60 kJ/mol adalah … .
2. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C?
Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–1°C–1.
3. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g
logam natrium. Jika suhu awal campuran 30 °C dan setelah reaksi suhunya 75 °C,
tentukan ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor
kalorimeter 150 J °C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.
4. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g
air panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika suhu kalorimeter naik
sebesar 7°, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1
°C–1.
UJI KEPEMAHAMAN
1. Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq),
jika diketahui perubahan entalpi pada reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60 kJ/mol adalah … .
2. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C?
Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–1°C–1.
3. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g
logam natrium. Jika suhu awal campuran 30 °C dan setelah reaksi suhunya 75 °C,
tentukan ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor
kalorimeter 150 J °C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.
4. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g
air panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika suhu kalorimeter naik
sebesar 7°, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1
°C–1.

Anda mungkin juga menyukai