Anda di halaman 1dari 16

  Apakah yang dimaksud dengan sel volta ?

Jawab : Sel Volta merupakan suatu perangkat yang dapat mengubah energi dari suatu reaksi redoks
menjadi energi listrik.

2. Apakah yang dimaksud dengan potensial elektrode ?

Jawab : Potensial elektrode merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk menyerap
atau melepaskan elektron.

3. Apakah yang dimaksud dengan jembatan garam ?

Jawab : Jembatan garam merupakan suatu alat yang berfungsi untuk melengkapi rangkaian listrik
sebagai penghantar elektrolit ( menghantarakan ion-ion dari satu elektrode ke elektrode lain ) guna
mengimbangi arah elektron dari anoda ke katoda.

4. Diketahui potensial elektrode Seng dan tembaga sebagai berikut :

Zn2+  +  2e → Zn   E͒ = -0,76V


Cu2+  +  2e → Cu   E͒ = +0,34 V

A. Tulislah notasi sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut !
B. Tentukan potensial standar sel itu !
C. Tuliskan pula reaksi sel nya !

Jawab A : Notasi sel volta kita buat berdasarkan format berikut ini

Anoda |Ion ||Ion | Katoda

Logam yang memiliki harga Eo yang lebih negatif diletakan di anoda sedangkan logam yang memiliki Eo
yang lebih positif diletakan di katoda. Maka notasi sel dari reaksi diatas adalah :

Zn |Zn2+ ||Cu2+ |Cu

Jawab B : Rumus untuk menentukan potensial standar dari reaksi sel ialah sebagai berikut :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi

Logam yang memiliki Eo paling negatif akan mengalami oksidasi sedangkan logam yang memiliki Eo
yang paling positif akan mengalami reduksi. Maka logam Zn akan mengalami oksidasi sedangkan logam
Cu akan mengalami reduksi. Maka Esel nya :

Esel = ECu - EZn = 0,34 + 0,76 = 1,1 V

Jadi potensial standar yang dihasilkan ialah sebesar 1,1V

Jawab C : Untuk menulis reaksi sel, silahkan perhatikan penjelasan dibawah ini :

Anoda = Zn → Zn2+  +  2e


Katoda = Cu2+  +  2e → Cu 
Reaksi Sel keseluruhan = Zn  +  Cu2+ → Zn2+  +  Cu   Esel = 1,1 V

5. Diketahui data potensial reduksi standar dari logam besi dan timah ialah
sebagai berikut :
Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V

A. Tulislah notasi sel volta dari kedua elektrode tersebut !


B. Berapakah potensial elektrode standar yang dihasilkan dari sel tersebut ?
C. Buatlah reaksi sel dari kedua elektrode tersebut !

Jawab A : Ingat, seperti yang sudah mas dennis sampaikan sebelumnya bahwa untuk membuat notasi
sel volta, kita harus mengikuti format berikut : 

Anoda |Ion ||Ion | Katoda

Maka notasi sel voltanya ialah :

Fe |Fe2+ ||Sn2+ |Sn

Jawab B : Ingat lagi, untuk menghitung potensial elektroda dari sel, maka kita gunakan rumus :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi, maka


Esel = ESn - EFe
Esel = -0,14 + 0,44 = 0,30 V

Jadi potensial elektroda yang dihasilkan ialah sebesar 0,3 V 

Jawab C : Untuk menulis reaksi sel, silahkan perhatikan penjelasan dibawah ini :

Anoda = Fe → Fe2+  +  2e


Katoda = Sn2+  +  2e → Sn
Reaksi Sel keseluruhan = Fe  +  Sn2+ → Fe2+  +  Sn   Esel = 0,3 V

6. Diketahui data potensial reduksi standar :

Zn2+  +  2e → Zn  Eo = -0,76 V


Mg2+  +  2e → Mg  Eo = -2,38 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V

Notasi sel yang dapat berlangsung spontan adalah....

A. Fe |Fe2+ ||Zn2+ |Zn


B. Zn |Zn2+ ||Mg2+ |Mg
C. Cu |Cu2+ ||Zn2+ |Zn
D. Cu |Cu2+ ||Fe2+ |Fe
E. Mg |Mg2+ ||Cu2+ |Cu 

Reaksi sel dapat berlangsung spontan


apabila Eo potensial standar elektroda yang dihasilkan bernilai postif, maka jawaban yang paling tepat
ialah yang E. Mari kita buktikan :

Mg |Mg2+ ||Cu2+ |Cu

Esel  = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ECu - EMg
Esel = 0,34 + 2,38 = 2,72 V

Karena nilai Esel yang dihasilkan bernilai positif, maka reaksi tersebut dapat berlangsung spontan ( lalu
dibuatkan dalam bentuk notasi sel ) .

7.  Diketahui data potensial reduksi standar :

Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V


Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V
Pb2+  +  2e → Pb  Eo = -0,13 V
Ag+  +  e → Ag  Eo = +0,80 V

Notasi sel yang dapat berlangsung spontan adalah.....

A. Cu |Cu2+ ||Sn2+ |Sn


B. Pb |Pb2+ ||Sn2+ |Sn
C. Cu |Cu2+ ||Pb2+ |Pb
D. Ag |Ag+ ||Cu2+ |Cu
E. Cu |Cu2+ ||Ag+ |Ag

Reaksi sel dapat berlangsung spontan apabila Eo potensial standar elektroda yang dihasilkan bernilai
postif, maka jawaban yang paling tepat ialah yang E. Mari kita buktikan :

Cu |Cu2+ ||Ag+ |Ag

Esel  = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = EAg - ECu
Esel = 0,80 - 0,34 = 0,46 V

Karena nilai Esel yang dihasilkan bernilai positif, maka reaksi tersebut dapat berlangsung spontan ( lalu
dibuatkan dalam bentuk notasi sel ) .

8. Diketahui beberapa data sebagai berikut :

Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V


Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V

Notasi sel yang dapat berlangsung adalah.... 

A. Sn |Sn2+ ||Cu2+ |Cu


B. Cu2+ |Cu ||Sn2+ |Sn
C. Cu |Cu2+ ||Sn2+ |Sn
D. Sn |Sn2+ ||Cu2+ |Cu
E. Sn2+ |Sn ||Cu2+ |Cu

Banyak dari beberapa murid mas dennis yang sering keliru pada soal seperti ini, banyak dari mereka
yang menuliskan notasi sel tersebut dengan susunan yang tidak sesuai, oleh karena itu disaat
menuliskan notasi sel, sebaiknya adik-adik harus selalu mengingat format notasi sel yang telah mas
dennis jelaskan sebelumnya. Sehingga jawaban yang paling tepat ialah yang D, mari kita buktikan
terlebih dahulu :

Sn |Sn2+ ||Cu2+ |Cu

Esel  = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ECu - ESn
Esel = 0,34 + 0,14 = 0,48 V
Karena nilai Esel yang dihasilkan bernilai positif, maka reaksi tersebut dapat berlangsung spontan ( lalu
dibuatkan dalam bentuk notasi sel ) .

9. Perhatikan reaksi dibawah ini.

Mg2+  +  2e → Mg  Eo = -2,38 V


Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V

Harga potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi sel diatas ialah sebesar....

Jawab : Seperti biasa, untuk mencari harga potensial elektroda maka rumus yang kita gunakan ialah
rumus berikut :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi

Ingat ! logam yang mengalami reduksi ialah logam yang memiliki harga Eo yang lebih positf dan logam
yang mengalami oksidasi ialah logam yang memiliki harga Eo yang lebih negatif. Maka harga potensial
elektrodanya :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = 0,34 + 2,38 = 2,72 V

Jadi harga potensial elektrodanya ialah sebesar 2,72 V.

10. Diketahui data potensial reduksi standar :

Zn2+  +  2e → Zn  Eo = -0,76 V


Mg2+  +  2e → Mg  Eo = -2,38 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
Pb2+  +  2e → Pb  Eo = -0,13 V
Cu2+  +  2e → Cu Eo = +0,34 V

A. Pilihlah 2 pasang reaksi setengah sel diatas yang memiliki nilai potensial elektroda yang paling besar !
B. lalu buatlah notasi selnya !

Jawab A : Untuk mencari 2 pasang reaksi setengah sel yang memiliki nilai potensial elektroda sel yang
paling besar, maka carilah logam yang memiliki  Eo yang paling positif sebagai katoda dan Eo yang
paling negatif sebagai anoda. Maka jawaban yang paling tepat ialah :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ECu - EMg
Esel = 0,34 + 2,38 = 2,72 V

Maka Cu dan Mg memiliki nilai potensial elektroda yang paling besar apabila dibuat dalam bentuk sel
volta.

Jawab B : Notasi sel voltanya ialah :

Mg |Mg2+ ||Cu2+ |Cu


11. Perhatikan reaksi setengah sel dari beberapa logam berikut.

Al3+  +  3e → Al  Eo = -1,66 V


Mg2+  +  2e → Mg  Eo = -2,38 V
Cr3+  +  3e → Cr  Eo = -0,74 V
Ni2+  +  2e → Ni  Eo = -0,25 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
Cu2+  +  2e → Cu Eo = +0,34 V

Diantara keenam logam diatas, logam manakah yang paling mudah mengalami oksidasi ? dan logam
manakah yang paling mudah mengalami reduksi ? Urutkan kekuatan oksidator logam tersebut dari yang
terkeci ke yang terbesar !

Jawab : Perlu adik-adik ketahui bahwa logam-logam yang memiliki nilai Eo yang paling negatif cenderung
lebih mudah mengalami oksidasi sedangkan logam yang memilii nilai Eo yang paling positif cenderung
lebih mudah mengalmai reduksi sehingga dari keenam logam diatas, logam yang memiliki nilai Eo yang
paling negatif ialah logam Mg. Itu artinya logam Mg paling mudah mengalami oksidasi. Sedangkan logam
yang paling mudah mengalami reduksi ialah logam Cu karena logam tersebut memiliki nilai Eo paling
postif.

Logam yang memiliki nilai Eo yang paling positif biasanya bersifat oksidator sedangkan logam yang
memilki nilai Eo yang paling negatif biasanya bersifat reduktor. Sehingga urutan kekuatan oksidator
logam tersebut dari yang terkecil hingga yang terbesar ialah sebagai berikut : 

Mg < Al < Cr < Ni < Sn < Cu

12. Diketahui :

Br2  +  2e → 2Br-  Eo = +1,07 V


I2 + 2e → 2I-  Eo = +0,54 V

Reaksi Br2 + 2I- → 2Br- + I2 

Apakah reaksi diatas dapat berlangsung spontan ? Jelaskan !

Untuk menentukan suatu reaksi dapat berlangsung spontan atau tidak, kita dapat mencari besar
potensial elektrodanya dengan cara menggunakan rumus yang telah kita gunakan sebelumnya. Apabila
nilai potensial elektrodanya bernilai positif maka reaksi tersebut dapat berlangsung dan begitu juga
sebaliknya. Sekarang mari kita cari nilai potensial elektroda dari reaksi diatas !

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = 1,07 - 0,54 = +0,53 V

Maka reaksi diatas dapat berlangsung spontan.

13. Diketahui potensial reduksi standar berikut :

Ba2+  +  2e → Ba  Eo = -2,90 V


Cd2+  +  2e → Cd  Eo = -0,40 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V
Ag+  +  e → Ag  Eo = +0,80 V
Pt2+  +  2e → Pt  Eo = +1,2 V

Reaksi yang tidak berlangsung spontan ialah......


A. Ba |Ba2+ ||Cd2+ |Cd
B. Cu |Cu2+ ||Ag+ |Ag
C. Ag |Ag+ ||Pt2+ |Pt
D. Ag |Ag+ ||Cu2+ |Cu
E. Ba |Ba2+ ||Ag+ |Ag

Jawab : Jika pada soal sebelumnya kita disuruh mencari reaksi yang berlangsung spontan, maka kali ini
kita ditugaskan untuk mencari reaksi yang tidak berlangsung spontan. Suatu reaksi tidak berlangsung
spontan apabila reaksi tersebut memiliki nilai potensial elektroda beharga negatif. Maka jawaban yang
paling tepat ialah yang D. Sekarang mari kita uji :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ECu - EAg
Esel  = 0,34 - 0,80 = - 0,46 V

Maka reaksi diatas tidak dapat berlangsung spontan.

14. Bila diketahui :

Zn2+  +  2e → Zn  Eo = -0,76 V


Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V

Zn |Zn2+ ||Cu2+ |Cu


Fe |Fe2+ ||Sn2+ |Sn

A. Apakah kedua reaksi diatas dapat berlangsung spontan ? Jelaskan !


B. Berpakah harga potensial elektroda dari kedua reaksi diatas ?

Jawab A dan B :  Untuk menentukan apakah kedua reaksi di atas berlangsung spontan atau tidak, kita uji
dengan menggunakan rumus Esel, apabila harga nilai potensial elektodanya bertanda positif maka reaksi

mesothelioma attorney houston,mesothelioma attorney california,mesothelioma


compensation,pleural mesothelioma stages,mesothelioma lawyer
directory,mesothelioma lawsuit settlements,statute of limitations on
mesothelioma claims,lawyers for mesothelioma,mesothelioma settlement fund
Home » Uncategories » Contoh Soal Sel Volta No 11-20

TUESDAY, 4 JULY 2017

Contoh Soal Sel Volta No 11-20

11. Perhatikan reaksi setengah sel dari beberapa logam berikut.

Al3+  +  3e → Al  Eo = -1,66 V


Mg2+  +  2e → Mg  Eo = -2,38 V
Cr3+  +  3e → Cr  Eo = -0,74 V
Ni2+  +  2e → Ni  Eo = -0,25 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
Cu2+  +  2e → Cu Eo = +0,34 V
Diantara keenam logam diatas, logam manakah yang paling mudah mengalami oksidasi ?
dan logam manakah yang paling mudah mengalami reduksi ? Urutkan kekuatan oksidator
logam tersebut dari yang terkeci ke yang terbesar !

Jawab : Perlu adik-adik ketahui bahwa logam-logam yang memiliki nilai Eo yang paling
negatif cenderung lebih mudah mengalami oksidasi sedangkan logam yang memilii nilai Eo
yang paling positif cenderung lebih mudah mengalmai reduksi sehingga dari keenam logam
diatas, logam yang memiliki nilai Eo yang paling negatif ialah logam Mg. Itu artinya logam
Mg paling mudah mengalami oksidasi. Sedangkan logam yang paling mudah mengalami
reduksi ialah logam Cu karena logam tersebut memiliki nilai Eo paling postif.

Logam yang memiliki nilai Eo yang paling positif biasanya bersifat oksidator sedangkan
logam yang memilki nilai Eo yang paling negatif biasanya bersifat reduktor. Sehingga urutan
kekuatan oksidator logam tersebut dari yang terkecil hingga yang terbesar ialah sebagai
berikut : 

Mg < Al < Cr < Ni < Sn < Cu

12. Diketahui :

Br2  +  2e → 2Br-  Eo = +1,07 V


I2 + 2e → 2I-  Eo = +0,54 V

Reaksi Br2 + 2I- → 2Br- + I2 

Apakah reaksi diatas dapat berlangsung spontan ? Jelaskan !

Untuk menentukan suatu reaksi dapat berlangsung spontan atau tidak, kita dapat mencari
besar potensial elektrodanya dengan cara menggunakan rumus yang telah kita gunakan
sebelumnya. Apabila nilai potensial elektrodanya bernilai positif maka reaksi tersebut dapat
berlangsung dan begitu juga sebaliknya. Sekarang mari kita cari nilai potensial elektroda
dari reaksi diatas !

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = 1,07 - 0,54 = +0,53 V

Maka reaksi diatas dapat berlangsung spontan.

13. Diketahui potensial reduksi standar berikut :

Ba2+  +  2e → Ba  Eo = -2,90 V


Cd2+  +  2e → Cd  Eo = -0,40 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V
Ag+  +  e → Ag  Eo = +0,80 V
Pt2+  +  2e → Pt  Eo = +1,2 V

Reaksi yang tidak berlangsung spontan ialah......

A. Ba |Ba2+ ||Cd2+ |Cd


B. Cu |Cu2+ ||Ag+ |Ag
C. Ag |Ag+ ||Pt2+ |Pt
D. Ag |Ag+ ||Cu2+ |Cu
E. Ba |Ba2+ ||Ag+ |Ag

Jawab : Jika pada soal sebelumnya kita disuruh mencari reaksi yang berlangsung spontan,
maka kali ini kita ditugaskan untuk mencari reaksi yang tidak berlangsung spontan. Suatu
reaksi tidak berlangsung spontan apabila reaksi tersebut memiliki nilai potensial elektroda
beharga negatif. Maka jawaban yang paling tepat ialah yang D. Sekarang mari kita uji :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ECu - EAg
Esel  = 0,34 - 0,80 = - 0,46 V

Maka reaksi diatas tidak dapat berlangsung spontan.

14. Bila diketahui :

Zn2+  +  2e → Zn  Eo = -0,76 V


Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V

Zn |Zn2+ ||Cu2+ |Cu


Fe |Fe2+ ||Sn2+ |Sn

A. Apakah kedua reaksi diatas dapat berlangsung spontan ? Jelaskan !


B. Berpakah harga potensial elektroda dari kedua reaksi diatas ?

Jawab A dan B :  Untuk menentukan apakah kedua reaksi di atas berlangsung spontan atau
tidak, kita uji dengan menggunakan rumus Esel, apabila harga nilai potensial elektodanya
bertanda positif maka reaksi
berlangsung spontan begitu juga sebaliknya, Sekarang mari kita uji reaksi 1 dan 2 !

Reaksi 1

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ECu- EZn
Esel = 0,34 + 0,76 = +1,1 V, berarti reaksi 1 berlangsung spontan !

Reaksi 2

Esel =  Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ESn - EFe
Esel = -0,14 + 0,44 = + 0,30 V, berarti reaksi 2 berlangsung spontan

15. Diketahui data persamaan reaksi berikut.

Co2+  +  2e → Co  Eo = -0,28 V


Pb2+  +  2e → Pb  Eo = -0,13 V

Notasi sel yang dapat berlangsung dalam persamaan reaksi diatas adalah.... 

Jawab : Ingat ! Untuk membuat notasi sel kita harus menulisnya sesuai dengan formatnya,
maka notasi sel dari reaksi diatas ialah sebagai berikut :
Co |Co2+ ||Pb2+ |Pb

16. Diketahui data persamaan reaksi berikut.

Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V


Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V

Tentukan besar potensial elektroda dari reaksi diatas dan buatlah notasi selnya !

Jawab : Untuk mencari besar potensial elektroda kita gunakan rumus :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ESn - EFe
Esel = -0,14 + 0,44 = 0,30 V, Jadi besar potensial elektrodanya ialah 0,30 V.

Notasi selnya ialah :

Fe |Fe2+ ||Sn2+ |Sn

17. Urutkan kekuatan oksidator berikut menurut kekuatanya pada keadaan


standar.

Cl2 + 2e → 2Cl-  Eo = 1,36 V


H2O2 + 2H+  + 2e →  Eo = 1,78 V
Fe3+  +  e → Fe2+  Eo = 0,77 V

Jawab : senyawa yang bersifat oksidator ialah senyawa yang memiliki harga Eo yang paling
positif, maka urutan kekuatan oksidatornya ialah : Fe3+ < Cl2 < H2O2

18.  Urutkan kekuatan reduktor berikut menurut kekuatanya pada keadaan


standar.

2H+  +  2e → H2  Eo = 0,0 V


Al3+  + 3e → Al  Eo = -1,66 V
Cu2+  + 2e → Cu  Eo = 0,34 V

Jawab : senyawa yang bersifat reduktor ialah senyawa yang memiliki harga Eo yang paling
negatif, maka urutan kekuatan reduktornya ialah : Cu < H <Al

19. Perhatikan reaksi dibawah ini !

Cr + Cu2+  → Cr3+  + Cu

Dik Eo Cu = +0,34 V dan Eo Cr = -0,41

Berapakah besar potensial elektrode yang dihasilkan dari reaksi sel diatas ?

Jawab :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = 0,34 + 0,41 = 0,75 V, jadi besar potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi sel
diatas ialah sebesar 0,75 V.

20.  Perhatikan data berikut :

Ag+  +  e → Ag  Eo = +0,80 V


Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
Pb2+  +  2e → Pb  Eo = -0,13 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = +0,34 V

Reaksi sel yang dapat berlangsung adalah.....

A. Pb + Sn2+ → Pb2+  +  Sn


B. Cu + Pb2+ → Cu2+  +  Pb
C. Pb + Ag+ → Pb2+  +  Ag
D. Ag + Cu2+ → Ag+  +  Cu
E. Ag  +  Pb2+ → Ag+  +  Pb

Jawab : Untuk menentukan suatu reaksi sel dapat berlangsung atau tidak, kita harus
mencari nilai potensial elektroda nya terlebih dahulu. Apabila nilai potensial elektroda nya
bernilai positif maka reaksi tersebut dapat berlangsung begitu juga sebaliknya. Maka
jawaban yang paling tepat dari reaksi diatas ialah yang C. Sekarang mari kita uji !

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = EAg - EPb
Esel = 0,8 + 0,13 = 0,93 V, nilai potensial elektroda yang dihasilkan ternyata bernilai positif,
maka reaksi tersebut dapat berlangsung spontan.
Dengan menggunakan data dari nomor 21, reaksi sel yang tidak berlangsung spontan ialah...

A. Cu + Ag+ → Cu2+  + Ag
B. Cu2+  +  Sn → Sn2+  + Cu
C. Sn + Pb2+ → Sn2+  +  Pb
D. Pb + Cu2+ → Pb2+  +  Cu
E. Ag  +  Pb2+ → Ag+  +  Pb

Jawab : Kebalikan dari soal sebelumnya, untuk menentukan apakah suatu reaksi tidak berlangsung
spontan, maka kita cari nilai potensial elektrodanya. Apabila bernilai negatif berarti reaksi tersebut tidak
berlangsung spontan. Maka jawaban yang paling tepat ialah yang E, sekarang mari kita uji !

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = EPb - EAg
Esel = -0,13 - 0,80 = -0,93 V, maka reaksi ini tidak dapat berlangsung spontan.

22. Periksa reaksi berikut ini.

F2 + 2Cl- → Cl2 + 2F-

Dik Eo F2 = +2,87 V  Eo Cl2 = +1,36

Apakah reaksi ditatas dapat berlangsung spontan ? Jika bisa tentukan besar potensial elektroda yang
dihasilkan dari reaksi diatas !
Jawab : Sekali lagi, kita gunakan rumus sebelumnya untuk menentukan suatu reaksi dapat berlangsung
spontan atau tidak.

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = EF2 - ECl2
Esel = 2,87 - 1,36 = 1,51 V, maka reaksi diatas dapat berlangsung dan nilai potensial elektroda yang
dihasilkan ialah sebesar 1,51 V.

23. Perhatikan reaksi dibawah ini.

Ni2+  +  Zn2+  → Zn2+  +  Ni

Dik Eo Zn = -0,76 V  Eo Ni = -0,25 V

Berpakah harga potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi sel diatas ?

Untuk menentukan harga potensial, kita gunakan rumus dibawah ini :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ENi - EZn
Esel = -0,25 + 0,76 = 0,51 V, jadi potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi diatas ialah sebesar 0,51
V.

24. Bila diketahui

Cu2+  +  Fe → Fe2+  +  Cu  Eo Sel = +0,78 V


Cu2+  +  Zn → Zn2+  + Cu  Eo Sel = +1,1 V
Cu2+  +  Pb → Pb2+  +  Cu  Eo Sel = +0,47 V

Berdasrkan data diatas urutan kekuatan oksidator dari yang terendah ke yang tertinggi ialah....

Jawab : Oke, untuk menjawab soal diatas, kita gunakan konsep rumus Esel = Ereduksi - Eoksidasi.

Pada reaksi diatas, kita dapat lihat bahwa logam tembaga ( Cu ) selalu tereduksi bila direaksikan dengan
logam lainya, berarti kita bisa memastikan bahwa logam tembaga memiliki harga Eo yang paling positif
dan itu artinya logam tersebut memiliki sifat oksidator yang paling kuat diantara logam lainnya. Lalu kita
lihat lagi logam Zn,Fe dan Pb, untuk menentukan kekuatan oksidator dari ketiga logam tersebut, kita bisa
lihat harga potensial elektrodanya bila direaksikan dengan logam Cu. Apabila harga Eo Sel nya semakin
besar bila direaksikan dengan logam Cu, maka logam tersebut bersifat reduktor dan apabila harga Eo sel
nya semakin kecil bila direaksikan dengan logam Cu, maka logam tersebut bersifat Oksidator.

Maka urutan kekuatan oksidator dari logam diatas ialah :

Zn < Fe < Pb < Cu

25. Berdasarkan data nomor 24, urutan kekuatan reduktor dari yang terendah ke yang terbesar
ialah

Jawab : kebalikan dari jawaban sebelumnya. Maka urutan kekuatan reduktornya ialah :
Cu < Pb < Fe < Zn

26. Perhatikan keterangan dibawah ini.

Bila logam N dilarutkan ke dalam larutan garam logam M, maka logam M akan mengendap di dalam
larutan, sedangkan logam N larut di dalam larutan tersebut. Tetapi, ketika logam Z dilarutkan ke dalam
larutan garan logam N, ternyata logam N mengendap sedangkan logam Z larut ke dalamnya.

Maka tentukanlah kekuatan oksidator logam tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar !

Jawab : Perhatikan dulu penjelasan berikut, bila larutan garam dari suatu

mesothelioma attorney houston,mesothelioma attorney california,mesothelioma


compensation,pleural mesothelioma stages,mesothelioma lawyer
directory,mesothelioma lawsuit settlements,statute of limitations on
mesothelioma claims,lawyers for mesothelioma,mesothelioma settlement fund
Home » Uncategories » Contoh Soal Sel Volta No 21-30

TUESDAY, 4 JULY 2017

Contoh Soal Sel Volta No 21-30

21. Dengan menggunakan data dari nomor 21, reaksi sel yang tidak berlangsung
spontan ialah...

A. Cu + Ag+ → Cu2+  + Ag
B. Cu2+  +  Sn → Sn2+  + Cu
C. Sn + Pb2+ → Sn2+  +  Pb
D. Pb + Cu2+ → Pb2+  +  Cu
E. Ag  +  Pb2+ → Ag+  +  Pb

Jawab : Kebalikan dari soal sebelumnya, untuk menentukan apakah suatu reaksi tidak
berlangsung spontan, maka kita cari nilai potensial elektrodanya. Apabila bernilai negatif
berarti reaksi tersebut tidak berlangsung spontan. Maka jawaban yang paling tepat ialah
yang E, sekarang mari kita uji !

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = EPb - EAg
Esel = -0,13 - 0,80 = -0,93 V, maka reaksi ini tidak dapat berlangsung spontan.

22. Periksa reaksi berikut ini.

F2 + 2Cl- → Cl2 + 2F-

Dik Eo F2 = +2,87 V  Eo Cl2 = +1,36

Apakah reaksi ditatas dapat berlangsung spontan ? Jika bisa tentukan besar potensial
elektroda yang dihasilkan dari reaksi diatas !
Jawab : Sekali lagi, kita gunakan rumus sebelumnya untuk menentukan suatu reaksi dapat
berlangsung spontan atau tidak.

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = EF2 - ECl2
Esel = 2,87 - 1,36 = 1,51 V, maka reaksi diatas dapat berlangsung dan nilai potensial
elektroda yang dihasilkan ialah sebesar 1,51 V.

23. Perhatikan reaksi dibawah ini.

Ni2+  +  Zn2+  → Zn2+  +  Ni

Dik Eo Zn = -0,76 V  Eo Ni = -0,25 V

Berpakah harga potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi sel diatas ?

Untuk menentukan harga potensial, kita gunakan rumus dibawah ini :

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = ENi - EZn
Esel = -0,25 + 0,76 = 0,51 V, jadi potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi diatas ialah
sebesar 0,51 V.

24. Bila diketahui

Cu2+  +  Fe → Fe2+  +  Cu  Eo Sel = +0,78 V


Cu2+  +  Zn → Zn2+  + Cu  Eo Sel = +1,1 V
Cu2+  +  Pb → Pb2+  +  Cu  Eo Sel = +0,47 V

Berdasrkan data diatas urutan kekuatan oksidator dari yang terendah ke yang tertinggi
ialah....

Jawab : Oke, untuk menjawab soal diatas, kita gunakan konsep rumus Esel = Ereduksi -
Eoksidasi.

Pada reaksi diatas, kita dapat lihat bahwa logam tembaga ( Cu ) selalu tereduksi bila
direaksikan dengan logam lainya, berarti kita bisa memastikan bahwa logam tembaga
memiliki harga Eo yang paling positif dan itu artinya logam tersebut memiliki sifat oksidator
yang paling kuat diantara logam lainnya. Lalu kita lihat lagi logam Zn,Fe dan Pb, untuk
menentukan kekuatan oksidator dari ketiga logam tersebut, kita bisa lihat harga potensial
elektrodanya bila direaksikan dengan logam Cu. Apabila harga Eo Sel nya semakin besar
bila direaksikan dengan logam Cu, maka logam tersebut bersifat reduktor dan apabila harga
Eo sel nya semakin kecil bila direaksikan dengan logam Cu, maka logam tersebut bersifat
Oksidator.

Maka urutan kekuatan oksidator dari logam diatas ialah :

Zn < Fe < Pb < Cu


25. Berdasarkan data nomor 24, urutan kekuatan reduktor dari yang terendah ke
yang terbesar ialah

Jawab : kebalikan dari jawaban sebelumnya. Maka urutan kekuatan reduktornya ialah :

Cu < Pb < Fe < Zn

26. Perhatikan keterangan dibawah ini.

Bila logam N dilarutkan ke dalam larutan garam logam M, maka logam M akan mengendap
di dalam larutan, sedangkan logam N larut di dalam larutan tersebut. Tetapi, ketika logam Z
dilarutkan ke dalam larutan garan logam N, ternyata logam N mengendap sedangkan logam
Z larut ke dalamnya.

Maka tentukanlah kekuatan oksidator logam tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar !

Jawab : Perhatikan dulu penjelasan berikut, bila larutan garam dari suatu

logam dapat melarutakan logam lainya, maka logam yang bersenyawa membentuk garam
tersebut memiliki sifat oksidator yang lebih kuat daripada logam yang dilarutkanya, begitu
juga sebaliknya.  Maka dari soal diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa logam M memiliki
sifat oksidator yang paling kuat diantara logam lainya, dan disusul dengan logam N dan
logam Z. Urutan kekuatan oksidatornya ialah :

Z<N<M

27. Perhatikan keterangan dibawah ini.

 Larutan garam dari logam A mampu melarutkan logam B


 Logam C dapat larut dalam larutan garam dari logam B
 Larutan garam dari logam D mampu melarutkan logam A
 Logam D dapat dioksidasi oleh gas F2
Urutan kekuatan oksidator dari berbagai senyawa kimia diatas ialah....

Jawab : Untuk menjawab soal sperti ini, adik-adik harus jeli memperhatikan kalimat-
kalimatnya, apabila suatu larutan garam dari logam dapat melarutkan logam lainya itu
artinya logam yang berbentuk garam tersebut memiliki sifat oksidator yang lebih kuat
daripada logam yang dilarutkan, ingat selalu prinsip itu ! Begitu juga dengan kata
oksidasi, apabila suatu logam dapat mengoksidasi logam lain, itu artinya logam yang
mengoksidasi bersifat oksidator dan logam yang dioksidasi bersifat reduktor, maka urutan
kekuatan oksidator dari senyawa kimia diatas ialah :

C <  B < A < D < F2

28. Perhatikan Reaksi dibawah ini.


A2+  +  2e → A  Eo = 0,20 V
B2+  +  2e → B  Eo = 0,54 V
C2+  +  2e → C  Eo = -0,76 V

Berdasarkan data diatas, maka pernyataan berikut yang tepat.....

A. Logam A dapat mengoksidasi logam B


B. Logam C memiliki sifat oksidator yang paling kuat diantara logam lainya
C. Logam C dapat dioksidasi dalam larutan garam logam A
D. Logam A memiliki sifat reduktor paling kuat diantara logam lainya
E. Logam B dapat dioksidasi dalam larutan garam logam C

Jawab : Ingat lagi kalimat prinsip yang sudah mas dennis sampaikan sebelumnya, logam
yang memiliki Eo yang paling positif memiliki sifat oksidator yang paling kuat dan ia dapat
mengoksidasi logam dibawahnya yang memiliki Eo negatif. Maka dari soal diatas,
pernyataan yang paling tepat ialah yang C. Logam C dapat dioksidasi dalam larutan garam
logam A karena logam A memiliki nilai Eo sel yang lebih positif dari logam C sehingga logam
A bisa mengoksidasi logam C. Sedangkan logam A mengalami reduksi.

29. Perhatikan reaksi dibawah ini. 

Ag+  +  e → Ag  Eo = +0,80 V


Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V
Zn2+  +  2e → Zn  Eo = -0,76 V
Mg2+  +  2e → Mg  Eo = -2,38 V
Cu2+  +  2e → Cu  Eo = 0,34 V

Dari data diatas, logam yang paling efektif untuk melindungi pipa besi terhadap korosi
ialah....

A. Ag dan Cu
B Mg dan Zn
C. Ag dan Mg
D. Cu dan Mg
E. Zn dan Ag

Jawab : Untuk melindungi besi dari korosi, maka dibutuhkan logam yang memiliki nilai Eo
lebih kecil dari besi tersbut, sehingga logam yang memiliki Eo yang lebih kecil tersebut
dapat teroksidasi terlebih dahulu. Maka jawaban yang paling tepat ialah yang B, karena
logam Mg dan Zn memiliki Eo yang lebih kecil dari besi.

30. Perhatikan reaksi sel dibawah ini.

Ag+  +  Cu → Cu2+  +  Ag

Dik Eo Ag = 0,80 V  Eo Cu = 0,34 V

Harga potensial elektroda dari reaksi sel diatas ialah....


Esel = Ereduksi -  Eoskidasi
Esel = EAg - ECu
Esel = 0,80-0,34 = 0,46 V, jadi harga potensial elektroda nya ialah sebesar 0,46 V

Anda mungkin juga menyukai