Bounding Attacment
Bounding Attacment
MAKALAH ASKEB II
TENTANG
BOUNDING ATTACHMENT
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 12:
1. IKA PUTRI
2. SABDARIA
PEMBAHASAN
Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain
juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran
menjadi seorang ayah, diantaranya :
a. Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai
keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
b. Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga perhatian yang
disebabkan oleh :
2. Bounding (keterikatan)
2. Kontak mata – Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan
kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk
saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata
mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).
3. Suara – Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya juga
penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang.
4. Aroma – Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter,
Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan
aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
6. Bioritme – Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan
ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk
ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi
kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi
sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
7. Kontak dini – Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa
kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua–
anak.
Penelitian belum dapat membuktikan bahwa kontak dini merupakan hal yang
penting untuk hubungan orangtua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada
beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak , body warmth (kehangatan
tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir atau
yang biasa disebut dengan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), secara langsung bayi akan
mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan
diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
a. Untuk bayi
1) Kehangatan
Christensson et al, (1992) melaporkan bahwa dibandingkan bayi-bayi yang
diletakan dalam boks ternyata bayi-bayi yang kontak kulit dengan kulit ibunya
mempunyai suhu tubuh yang lebih hangat dan stabil.
2) Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang dilakukan inisiasi dini lebih jarang menangis
dibandingkan dengan bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya.
3) Kualitas perlekatan
Di banding bayi yang dipiosahkan dari ibunya, bayi-bayi yang di lakukan inisiasi
dini mempunyai kemampuan perlekatan mulut yang lebih baik pada waktu menyusu.
b. Untuk ibu
Pelepasan plasenta yang lebih cepat akan mengurangi resiko terjadinya
pendarahan.
1) Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya
dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian
karena hypothermia (kedinginan).
2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak
jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga
mengurangi pemakaian energi.
3) Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu.
Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri
yang lebih ganas dari lingkungan.
4) Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan
antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk
pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk
mengolah asupan makanan.
6) Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi
usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein
manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus
bayi.
7) Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif
dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8) Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang
keluarnya oksitosin yang penting karena:
c) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna
putih) dapat lebih cepat keluar.
c. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu
dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan
antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi
selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak
dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar
terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif,
ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak
dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI,
karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena
dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan
terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
F. Sibling Rivalry
Sibling Rivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung.
Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak
karena merasa ada ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan
keluarganya dengan adanya saudara baru.
Meskipun sibling rivalry mempunyai pengertian yang negatif tetapi ada segi
positifnya, antara lain:
1. Mendorong anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa
keterampilan penting.
2. Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.
3. Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling
rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:
1. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari
satu sama lain.
7. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga
adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
8. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka
sendiri.
10. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan
kekerasan fisik.
11. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan
untuk anak-anak.
12. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama
lain.
13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua
sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang
paling bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Desty, dkk. 2009. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir. Akademi
Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
Tim pengajar askeb III.(2007).Penuntun belajar askeb III jurusan kebidanan
poltekkes Depkes Yogyakarta,’’Yogyakarta
Indiarti,M.T. (2005)Panduan lengkap kehamilan persalinan dan perawatan
bayi,Diglossia Media,Yogyakarta.