AYAT INDAH
"Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai
contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus
Yesus.Peliharalah harta yang indah yang telah dipercayakan-Nya kepada kita oleh Roh
Kudus yang diam di dalam kita.”
(2 Tim 1:13-14)
URAIAN PELAJARAN
1. Lois dan Eunike adalah juga kawan baik dari rasul Paulus. Mereka ini berasal dari
Listra. Lois adalah nenek dari Timotius. Sedangkan Eunike adalah ibu dari Timotius.
Kedua tokoh perempuan ini ibarat sebuah tim yang kompak dalam membesarkan
anak untuk mencintai Tuhan.
2. Arti nama Lois adalah orang yang menyenangkan atau yang diinginkan. Louis hidup
sesuai dengan namanya, wanita yang menyenangan dan disukai orang. Rasul Paulus
memuji Lois dalam suratnya yang kedua kepada Timotius sebagai orang yang
beriman dan mewariskan iman kepada anak perempuan dan cucunya.
3. Nama Eunike berarti berkompetisi dengan baik dan merupakan nama yang ekspresif
dari sebuah kemenangan yang baik atau kebahagiaan. Eunike juga hidup seperti
ibunya sesuai dengan namanya. Dia berhasil mendidik anaknya menjasi anak yang
taat pada Tuhan di tengah-tengah masyarakat yang kurang bermoral. Dia dengan
setia membesarkan seorang anak mencintai Tuhan dan memiliki hati berbagi kasih.
4. Timotius sendiri berarti “Orang yang menghormati Tuhan”, nama ini tentu dipilih
oleh nenek dan ibu yang sudah tidak diragukan lagi adalah guru rohani pada masa muda
Timotius. Timotius pada masa dewasanya kemudian menjadi pendamping dan rekan
kerja Paulus pada perjalanan misinya yang kedua. (Kis 16:1-4; 17:14-15; 18:5; 20:4).
5. Bagi ASM, inti pelajaran Minggu ini adalah setia dan selalu memelihara hubungan
yang harmonis dengan Tuhan. Hal itu akan menuntun kita menjadi insan yang
diberkati oleh Tuhan seperti tokoh-tokoh yang sudah diceritakan. ASM hendaknya
selalu bersedia menerima didikan Tuhan. Didikan Tuhan itu seperti harta yang
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Selamat pagi anak-anak semua.”
ASM : “Selamat pagi Pak/Ibu Guru.”
GSM : “Siapa yang sebelum ke Sekolah Minggu peluk/cium/pamit/diantar
orang
tua/kakek-nenek nya ke sekolah Minggu? Tunjuk jar! Bagaimana
perasaan
kalian memiliki keluarga yang peduli tentang Sekolah Minggu ini?”
(Kemudian GSM meresponi jawaban ASM dan mengambil kesimpulan
secara garis besar).
2. Pujian: Nyanyian Rohani 92 “Ku Cinta K’luarga Tuhan.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: KJ 184 “Yesus Sayang Padaku.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan dan Penutup: PKJ 146 “Bawa Persembahanmu.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup Kidung Ceria 233 (KJ 424) “Yesus Menginginkan Daku.”
KELAS PAUD
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
“Wah… wah… wah… lihat gambar ini anak-anak” (Gambar 1).
“Ibu yang sudah tua ini namanya Lois. Siapa? Bisa anak-anak ulangi? Lo-is…! Pintar sekali.”
“Nah, lalu siapa ibu yang masih belum terlalu tua disampingnya? Ibu ini namanya Eunike.
Siapa anak-anak? E-u-ni-ke…! Sekali lagi siapa namanya? E-u-ni-ke…! Pintar sekali….”
“Lihat-lihat… ada seorang anak laki-laki di sini juga. Namanya adalah Timotius. Ti-mo-ti-us.
Bisakah anak-anak mengulanginya kembali?Siapa namanya?Ti-mo-ti-us. Pintar sekali….”
“Kita punya tiga orang di sini. Masih ingat siapa saja namanya? Lo-is, E-u-ni-ke, Ti-mo-ti-us.
Bagus sekali….”
“Anak-anak yang baik, coba perhatikan gambar ini (Gambar 2). Laki-laki yang besar ini
adalah salah satu rasul, pengikut Tuhan Yesus yang sangat setia dan berani. Namanya
Paulus. Dan anak laki-laki di sampingnya adalah Timotius yang sudah beranjak besar.
Paulus adalah guru dari Timotius.
Rasul Paulus kemudian penasaran. ‘Wah siapa ya yang mengajarkan Timotius ini,
sehingga dia begitu manis dan baik?’ Akhirnya pertanyaan Rasul Paulus terjawab. Siapa
yang mengajari Timotius? Masih ingat nama mereka? (tunggu respon ASM sambil
menunjukkan Gambar 1). Pintar sekali anak-anak.
Nenek Lois dan ibu Eunike adalah orang-orang hebat bagi Timotius. Timotius tentu
mendapatkan kasih sayang dari nenek dan ibunya. Terlebih-lebih Timotius selalu diajari
nenek dan ibunya untuk menjadi anak yang baik dan taat pada perintah-perintah Tuhan.
Timotius senang sekali duduk dan mendengarkan cerita-cerita tentang Tuhan Yesus dan
murid-muridnya dari nenek dan ibunya.
Timotius terus bertumbuh dari kecil sampai besar. Dia kemudian menjadi anak muda
yang pintar, dengar-dengaran, hormat pada nenek dan ibunya, selalu menyenangkan
hati Tuhan. Kemana saja Timotius pergi dia tidak pernah melupakan nenek dan ibunya
yang sangat sayang padanya dan yang selalu menceritakan kepadanya kisah-kisah luar
biasa milik Tuhan Yesus dan murid-muridnya.”
Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak yang baik, kita harus bersyukur ketika kita memiliki ibu/ayah/kakak/nenek/
kakek yang rajin mengajak kita ke Sekolah Minggu atau ke gereja. Di sana kita bisa
mendengar cerita-cerita tentang Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya maupun orang-
orang dalam Alkitab yang luar biasa. Kita harus senantiasa berterima kasih dan
mendoakan mereka. Supaya Tuhan memberikan umur yang panjang bagi mereka.
Dengan demikian mereka bisa mengajari kita banyak hal baik lainnya untuk menjadi
anak yang manis dan berani buat Tuhan teman-teman dan keluarga kita.
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagi ASM dalam 2 kelompok.
2. GSM mempersiapkan meja yang di atasnya terdiri dari Alkitab, pensil, gelas
plastik.
3. GSM mengatur jarak antara garis mulai dan meja yang hendak dituju ASM.
4. Secara bergantian tiga ASM akan diminta berlomba untuk mengambil terlebih
dahulu objek yang diperintahkan oleh guru menurut beberapa pentunjuk. Misalnya
c. Makna Aktivitas:
ASM dilatih konsentrasinya dalam mematuhi perintah GSM. ASM juga dirangsang
kemampuan kognitifnya untuk menganalisa tiap pertanyaan, sehingga dapat
memilih dengan benar.
KELAS KECIL
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
GSM memimpin ASM melalui permainan pembuka:
1. ASM dikelompokkan secara berpasangan.
2. GSM menentukan jalur dan tujuan yang harus dicapai pasangan ASM.
3. Salah satu ASM dari pasangan itu akan ditutup matanya. Ia akan berjalan ke tujuan
dengan arahan teman pasangannya.
4. Mainkanlah permainan ini tidak lebih dari 10 menit. Kemudian GSM menjelaskan
maksud permainan ini.
[Aplikasikanlah makna ini pada cerita hingga kesimpulan pengajaran hari ini].
Sebenarnya selain jenis burung masih ada hewan lain yang hidup di sana. Namun sesuai
namanya negeri burung, yang berkuasa dari kelompok burung. Semua jenis burung
ganas, seperti, burung pemakan bangkai, burung Kondor, burung elang dan rajawali
adalah para penjaga yang bertugas melindungi dan menjaga keselamatan penghuni
negeri burung.
Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telur-telurnya. Setiap pagi
nenek elang datang membawa makanan untuk induk elang.
Akhirnya, di satu pagi musim dingin telur-telur mulai menetas. Ada 2 anak elang yang
nampak kuat berdiri.
Waktu berjalan terus, hari berganti hari. Anak-anak elang yang berbentuk jelek karena
tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-bulu halus mulai menutupi
daging di tubuh masing-masing. Kaki kecil anak-anak elang sudah mampu berdiri tegak.
Walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna. Induk elang dan nenek elang,
bergantian menjaga sarang. Memastikan tak ada ular yang mengincar anak-anak elang
dan memastikan anak-anak elang tak jatuh dari sarang yang berada di ketinggian pohon.
Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan dan bergantian dengan nenek elang
menjaga sarang.
Sumber: Diadaptasi dan digubah dari cerita “Kisah Keluarga Burung” karya Ferdy Uus.
Anak-anak yang manis, kisah anak burung yang lemah namun terus bertumbuh itu mirip
sekali dengan kisah Timotius kecil. Timotius dibesarkan oleh ibu dan neneknya (Gambar
1). Sebagai anak yang kecil, dia bergantung penuh kepada ibu dan neneknya. Ketika
burung elang kecil itu belajar untuk terbang dia bergantung penuh pada perlindungan
ibu dan neneknya. Demikian pula dengan Timotius, ketika ia ingin mengetahui hal-hal
baru, mengetahui peraturan-peraturan dan perintah-perintah Tuhan demi menjadikan
dia anak yang baik, ia bergantung pada ajaran nenek dan ibunya.
Anak-anak yang baik, kita harus mensyukuri jika kita masih memiliki ibu atau orang tua
atau kakek/nenek yang sayang dan peduli kepada kita. Dan bersedia mengajarkan kepada
kita hal-hal yang baik.Jika kita tidak memiliki mereka alangkah sedihnya kita bukan? Atau
jika kita tidak turut pada ajaran dan nasihat mereka, mereka juga pasti bersedih bukan?
Seperti anak elang, kadang-kadang kita melakukan kesalahan, jangan takut, teruslah
setia, berbuat, berlatih sebab orangtua kita adalah wakil Tuhan di dunia yang akan
selalu melindungi dan mengarahkan kita pada kebaikan.”
Kesimpulan Pelajaran
Didorong oleh rasa sayang dan cinta kasih ibu, orang tua atau kakek/nenek kita, mereka
pasti akan selalu berusaha untuk ada disaat kita membutuhkan pengarahan mereka.
Oleh karena itu manfaatkanlah waktu bersama dengan ibu, orang tua dan kakek/nenek
dengar dan taatilah mereka ketika mereka mengarahkan kita untuk taat dan takut akan
Tuhan. Kita akan sukses dan menjadi anak yang manis buat Tuhan dan sesama jika kita
mau mengawalinya dengan dengar-dengaran dan melakukan praktik-praktik kecil.
b. Langkah Aktivitas:
1. GSM mengarahkan ASM untuk mencari kata-kata yang ditentukan dalam lembar
teka-teki dalam waktu sesingkat-singkatnya.
2. Apresiasi diberikan kepada semua ASM dan ASM yang berhasil menyelesaikan
teka-teki dalam waktu tercepat.
KELAS BESAR
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
1. GSM menyapa ASM dan mengarahkan ASM untuk keluar kelas atau suatu tempat
tertentu dimana telah diset untuk kegiatan “Pencarian Harta Karun”.
2. ASM dibagi dalam 2 kelompok dan dibekali dengan 2 peta sederhana yang berbeda
di sesuaikan dengan keadaan sekitar lokasi Sekolah Minggu (Aktivitas 2).
3. Masing-masing kelompok harus menemukan pesan atau pesan-pesan di tempat
tersembunyi berupa ayat-ayat Alkitab yang terambil dari bacaan hari ini, dan
menempelkan/memakunya di tempat yang sudah ditentukan oleh GSM.
4. Usahakanlah agar permainan ini tidak lebih dari 15 menit.
5. Permainan ini adalah pengantar ke dalam ayat-ayat dan cerita yang terkandung
dalam bacaan Alkitab hari ini.
Keterangan:
Permainan ini butuh persiapan yang matang. Mohon menjadi perhatian GSM paling tidak
satu minggu atau beberapa hari sebelum Sekolah Minggu diadakan.
Penyampaian Pelajaran
Timotius adalah seorang hamba Tuhan. Dari kecil, Timotius sudah diajarkan tentang
Tuhan Yesus oleh ibu dan neneknya (Gambar 1). Cerita tentang Tuhan Yesus tersebut
membuat Timotius semakin mencintai Tuhan Yesus dan menjadi orang yang taat dan
ingin memberitakan firman Tuhan bagi setiap orang yg ada di sekelilingnya.
Timotius juga mempunyai guru. Namanya Paulus (Gambar 2). Paulus ini sering
mengirimkan surat kepada sahabat-sahabatnya. Suatu ketika, Paulus mengirimkan surat
kepada Timotius, surat itu adalah suratnya yang terakhir. Isi surat tersebut adalah untuk
memberi dorongan kepada Timotius dalam memberitakan firman. Sebelum Timotius
mengenal gurunya Paulus, Timotius telah mengenal Tuhan Yesus lewat ibu dan
neneknya.
Inti dari Firman tersebut adalah tentang Yesus Kristus yang telah lahir untuk menebus
dosa manusia dengan cara mati di kayu salib, bangkit dan naik ke surga untuk
menyediakan tempat bagi orang yang percaya kepada-Nya. Paulus dan Timotius selalu
mengajarkan Firman Tuhan kepada orang-orang yang mereka temui. Mereka setia
Paulus dan Timotius setia Tuhan Yesus dan mengikuti kehendak Tuhan. Dengan setia
mereka melakukan kasih dalam kehidupan keseharian mereka.
Dalam kehidupan sekarang contohnya: riang gembira dan tidak tidak bersungut-sungut,
tidak menggerutu terus, tabah dan tidak mudah putus asa, rajin berdoa, tekun belajar
belajar, tidak nyontek, menghormati bapak dan ibu, rajin ke sekolah minggu, bangga
menjadi anak Tuhan.
Sebagai anak Tuhan, ASM harus berani dan bisa melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Jangan takut diejek karena berbuat baik, datang sekolah tepat waktu, datang Sekolah
Minggu tepat waktu, mengerjakan PR, membantu orang tua, rajin belajar, jangan malu
untuk menunjukkan kasih terhadap sesama sekalipun mereka berbeda dari kita atau
bahkan tidak menyukai kita. Tidak suka bertengkar juga ciri yang baik anak Tuhan lho.
Dari perbuatan-perbuatan kecil itu, ASM telah belajar setia kepada Tuhan dan
melakukan perbuatan-perbuatan sederhana yang luar biasa.
*Mengakhiri atau selama penyampaian pesan hari ini, GSM bisa menanyakan dari ayat
mana saja “harta karun” yang ASM temukan.
Kesimpulan Pelajaran
Kita harus belajar setia kepada Tuhan karena Tuhan selalu setia kepada kita. Kita adalah
harta karun Tuhan yang Tuhan titipkan kepada orangtua-orangtua kita, oleh karena itu
kita perlu “dirawat” oleh mereka dalam takut akan Tuhan. Maka kita harus bersedia
untuk “dirawat” oleh mereka.
b. Langkah Aktivitas:
1. Bagilah ASM ke dalam dua kelompok atau lebih sesuai dengan kuantitas kelas.
2. GSM memberikan petunjuk bahwa kata-kata yang akan diperagakan berkaitan
dengan cerita dan pengajaran hari ini.
3. Masing-masing kelompok akan memilih satu orang peraga yang dianggap
mampu.
Contoh Kata
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
c. Makna Aktivitas:
ASM dirangsang kreatifitas psikomotoriknya dan daya imajinasinya dalam
mengingat kata-kata yang menyangkut cerita hari ini. Kata-kata yang dimainkan
diharapkan dapat menjadi bibit kecil yang tumbuh di dalam hatinya.
Gambar 1
Timotius, Nenek Lois Dan Ibu Eunike
R A Y P S E M U T N A K A L M R H G R F
L A E T U F G L D R F K E N E N D A O E
F G G U A K A G I N A K A L M R H G M J
R E M U N E M U Y T F K E N E N D A A H
R O E M U I E M U Y R U R E M U E M U G
I O H E M U K E M U I A E M U J K S I G
E M U M U I E E H M S K A L M R I T H O
R I A E T U F G L D K A L M R O M U I E
T Y B K A L M R L D M U I E L Y E M U I
E M U U E M U R Y A T E M U S U L U A P
Aktivitas 1
Mencari dan Menandai Kata
UNTUK PEMBUKAAN
Aktivitas 2
CONTOH PETA HARTA KARUN
Sumber: https://www.rifanfajrin.com/2015/11/bermain-peta-harta-karun.html
BERSYUKURLAH!
2 Raja-raja 5:1-3, 7-15 Naaman
NILAI KRISTIANI
Bersyukur atas kesehatan dari Tuhan.
AYAT INDAH
“Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku,
maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!”
(Yeremia 17:14)
URAIAN PELAJARAN
1. Situasi politik antara Israel dan bangsa Aram saat itu sedang mengalami ketegangan
sebab mereka sedang berperang. Bangsa Aram dipimpin oleh Ben Hadad, sedangkan
bangsa Israel dipimpin oleh Raja Yoram bin Ahab. Nama Namaan muncul karena ia
adalah panglima tertinggi tentara Aram. Sayangnya pahlawan tentara yang gagah
perkasa ini mengalami sakit kusta (ayat 1).
2. Kusta adalah penyakit yang mematikan, baik secara fisik maupul sosial. Orang yang
mengalami sakit kusta dipandang sebagai orang yang berdosa. Mereka akan
dikucilkan, baik oleh keluarga maupun masyarakat (bnd. Imamat 13-14). Namun
Namaan rupanya mengalami perlakukan yang berbeda. Prestasinya dalam
peperangan menyebabkan ia mendapatkan kasih sayang dari Raja Aram. Walaupun
ia dipandang terhormat, dalam keadaan sakit tentu tidak akan membuat seseorang
menjadi nyaman. Sebaik apapun kepahlawanannya tentu akan menurunkan derajad
kehebatannya. Namaan mengalami krisis, yaitu hilangnya kesehatan dan
kenyamanannya.
4. Elisa mendengar apa yang dilakukan oleh raja Israel, lalu mengirimkan utusan agar
mempersilahkan Namaan datang kepadanya. Melalui utusannya itu, Elisa menyuruh
5. Menarik dari kisah ini bahwa peranan Tuhan hadir dalam kehidupan bangsa Aram,
dan khususnya Namaan, “Naaman, panglima raja Aram, ...sebab oleh dia TUHAN
telah memberikan kemenangan kepada orang Aram…” (ayat 1a). Terlebih ketika
mujizat kesembuhan itu terjadi, Elisa berkata, “…Biarlah ia datang kepadaku, supaya
ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel" (ayat 8b). Itu artinya ada maksud dan
rencana Tuhan agar Ia dapat diingat sebagai Allah yang Mahakuasa oleh bangsa
Israel.
6. Melalui pembelajaran hari ini, ASM diingatkan bahwa ketika mereka mengalami
sakit dan kemudian sembuh, itu semua karena kuasa Tuhan yang bekerja. Oleh
sebab itu, ASM diajak untuk senantiasa bersyukur bahkan mengakui bahwa Allahlah,
di dalam Tuhan Yesus Kristus yang ada di balik kesembuhan dan kesehatan dirinya.
TATA IBADAH
1. Sapaan.
GSM : “Di dalam tubuh yang sehat…” (kedua tangan membentuk tanda kuat).
ASM : “…terdapat jiwa yang kuat!” (menyatukan dan mengepalkan kedua tangan).
GSM dan ASM : “Yes…yes…yes!”
2. Pujian: “Aku Anak Sekolah Minggu (Versi Sakatonik).”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Yesus Kupanggil.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: “Persembahan Kami.”
7. Doa persembahan dan penutup.
8. Pujian Penutup: “Allah Kuasa Melakukan.”
Hari ini ada seorang pahlawan hebat, sehingga ia disayang oleh rajanya. Tapi sayang,
pahlawan ini sedang sakit. Siapakah dia? Yuk kita dengarkan ceritanya.
Ada seorang panglima perang tentara bangsa Aram yang bernama Namaan (GSM dapat
mengulang kembali nama Namaan dengan mengejanya: Na-ma-an). Namaan ini
menderita sakit kusta (Gambar 1). Orang yang sedang sakit tentu tidak akan nyaman
melakukan banyak aktivitas. Demikian pula dengan Namaan. Hingga pada suatu hari,
hamba perempuan isteri Namaan bercerita bahwa di Israel ada seorang nabi yang bisa
menyembukan penyakit (Gambar 2). Lalu berangkatlah Namaan ke Israel.
Di Israel ada seorang nabi yang bernama Elisa (GMS mengulang kembali nama Elisa
dengan mengejanya: E-li-sa). Melalui orang utusannya, Elisa memerintahkan Namaan
agar membenamkan diri di Sungai Yordan sebanyak tujuh kali (Gambar 3). Namaan
menolak perintah itu sebab tidak mungkin hanya dengan mandi di sungai Yordan, orang
bisa sembuh. Namun setelah dibujuk oleh para pegawainya, akhirnya Namaan mau
melakukannya. Ia membenamkan diri sebanyak tujuh kali di sungai Yordan (Gambar 4 –
GSM bisa mengajak ASM untuk berhitung sampai tujuh kali) dan hasilnya luar biasa…
Namaan menjadi sembuh. Namaan kemudian bersyukur kepada Allah dan mengakui
bahwa Allah orang Israel adalah Allah yang penuh dengan kuasa.
Penerapan
Anak-anak siapa yang pernah mengalami sakit? Anak-anak pernah sakit apa saja?
(biarkan ASM bercerita tentang sakit yang dialaminya). Kalau anak-anak sedang sakit,
apakah nyaman untuk beraktivitas? Tentu tidak nyaman ya, karena rasanya hanya ingin
tidur dan beristirahat, tidak ingin melakukan apa-apa. Demikian juga dengan Namaan,
walau ia seorang pahlawan hebat, tapi karena ia sakit, ia juga tidak nyaman melakukan
banyak hal. Sakit penyakit kita juga bisa sembuh seperti Namaan kalau kita percaya
bahwa Tuhan Yesus bisa menyembuhkan melalui dokter yang memeriksa, obat yang kita
Kalau anak-anak sudah sembuh kembali, apa yang harus dilakukan? Kita mau bersyukur
kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesembuhan melalui doa. Bagaimana
caranya berdoa? Coba ikuti, “Tuhan Yesus, terima kasih karena… (sebutkan nama ASM)
sudah disembuhkan oleh Tuhan. Puji Tuhan, Haleluya! Amin.”
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan gambar Namaan membenamkan diri di sungai Yordan dan pola gambar
Namaan serta kedua prajurit yang sudah digunting kepada ASM (Aktivitas 1 dan 2).
2. Minta ASM untuk menempelkan pola gambar Namaan dan kedua prajurit di atas
kertas gambar Namaan membenamkan diri di sungai Yordan.
3. Minta ASM untuk memberi warna di sekeliling gambar.
c. Makna Aktivitas:
ASM dapat mengingat cerita tentang Namaan yang disembuhkan, serta mampu
bersyukur bahwa kesembuhan dapat terjadi karena kuasa Tuhan.
KELAS KECIL
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang terkasih. Bagaimana kabarnya hari ini? Tentu luar
biasa ya. Ayo kita lihat di sekeliling anak-anak, apakah ada temanmu yang hari ini tidak
masuk Sekolah Minggu? (Apabila ada ASM yang tidak bisa datang karena sakit, bisa
ditanya sakit apa. Apabila tidak ada yang sakit, GSM mengajak ASM untuk mengucap
syukur: Puji Tuhan, Haleluya!).
Kalau ada teman yang sedang sakit, apa yang harus kita lakukan? (tunggu respon ASM).
Benar! Kita harus mendoakan dan menjenguknya, agar ia kembali sehat dan Minggu
depan bisa bersama-sama dengan kita di Sekolah Minggu.
Ada seorang panglima perang tentara bangsa Aram yang bernama Namaan. Namaan ini
sangat disayang oleh rajanya karena selama ini ia selalu berprestasi. Tapi sayang Namaan
menderita sakit kusta (Gambar 1 atau GSM bisa menjelaskan orang yang mengalami sakit
kusta seperti apa). Orang yang sedang sakit tentu tidak akan nyaman melakukan banyak
aktivitas, seperti kita yang ingin tidur dan beristirahat. Demikian pula dengan Namaan.
Hingga pada suatu hari, hamba perempuan isteri Namaan bercerita bahwa di Israel ada
seorang nabi yang bisa menyembukan penyakit (Gambar 2). Lalu disampaikanlah berita
ini kepada sang Raja. Sang raja lalu memerintahkan agar Namaan pergi ke Israel agar ia
dapat sembuh kembali. Dan akhirnya berangkatlah Namaan ke Israel.
Di Israel ada seorang nabi yang bernama Elisa. Melalui orang utusannya, Elisa
memerintahkan Namaan agar membenamkan diri di Sungai Yordan sebanyak tujuh kali
(Gambar 3). Namaan menolak perintah itu sebab tidak mungkin hanya dengan mandi di
sungai Yordan, orang bisa sembuh. Seharusnya kalau ada yang sakit, orang itu harus
memanggil nama Allah dan memegang pada bagian yang sakit di tubuhnya. Kok ini
hanya disuruh slulup tujuh kali. Apa bisa manjur? Namun setelah dibujuk oleh para
pegawainya, akhirnya Namaan mau melakukannya. Ia membenamkan diri sebanyak
tujuh kali di sungai Yordan (Gambar 4 – GSM bisa mengajak ASM untuk berhitung sampai
tujuh kali) dan hasilnya luar biasa… taraaa… Namaan menjadi tahir, sembuh. Itu semua
terjadi karena mujizat Tuhan. Namaan kemudian bersyukur kepada Allah dan mengakui
bahwa Allah orang Israel adalah Allah yang penuh dengan kuasa.
Penerapan
Anak-anak siapa yang pernah mengalami sakit? Pernah mengalami sakit apa saja?
(biarkan ASM bercerita tentang sakit yang dialaminya). Seperti halnya Namaan, kita bisa
sembuh dari sakit kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus yang penuh kuasa bisa
menyembuhkan melalui dokter yang memeriksa, obat yang kita minum, makanan dan
minuman yang memperkuat tubuh kita, serta orang tua yang merawat, sehingga kita
bisa menjadi sehat.
Kalau anak-anak sudah sembuh kembali, apa yang harus dilakukan? Kita mau bersyukur
kepada Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesembuhan. Bersyukur lewat apa saja?
(tunggu respon ASM). Betul lewat doa, memberikan persembahan, puji-pujian untuk
Tuhan, mengucapkan terima kasih kepada yang merawat kita, dan masih banyak lagi
yang dapat kita lakukan sebagai bentuk ucapan syukur atas kesehatan yang kita terima.
Siapa yang di akhir Sekolah Minggu nanti yang mau berdoa dan menyanyikan puji-
pujian bagi Tuhan? (tunggu respon ASM). Puji Tuhan, Haleluya!
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kedua pola gambar Namaan (Aktivitas 3), cup paper, stick es krim,
karton/ kertas origami warna biru kepada ASM.
2. Gunting kedua pola gambar Namaan.
3. Warnai kedua pola gambar Namaan.
4. Tempelkan pola gambar Namaan pada stick es krim. Yang satu Namaan sakit
kusta dan yang satunya lagi Namaan sembuh.
5. Bolongi dasar cup paper, seukuran stick es krim.
6. Gunting karton atau kertas origami warna biru dan buat menjadi seperti pola air
sungai, lalu tuliskan doa sederhana ucapan syukur karena pernah disembuhkan
oleh Tuhan dari sakit. Kemudian tempelkan di kedua cup paper.
7. Masukan stick es krim ke dalam cup paper dengan pola gambar Namaan yang
sudah diwarnai (lihat hasil jadi aktivitas).
c. Makna Aktivitas:
ASM dapat mengingat cerita tentang Namaan yang disembuhkan, serta mampu
bersyukur bahwa kesembuhan dapat terjadi karena kuasa Tuhan.
KELAS BESAR
Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan
Selamat pagi anak-anak Tuhan yang terkasih. Bagaimana kabarnya hari ini? Tentu luar
biasa ya. Ayo kita lihat di sekeliling anak-anak, apakah ada temanmu yang hari ini tidak
masuk Sekolah Minggu? (Apabila ada ASM yang tidak bisa datang karena sakit, bisa
ditanya sakit apa. Apabila tidak ada yang sakit, GSM mengajak ASM untuk mengucap
syukur: Puji Tuhan, Haleluya!).
Hari ini ada seorang pahlawan hebat, yang disayang oleh rajanya. Tapi pahlawan ini
sedang sakit. Siapakah dia? Yuk kita baca bersama dari Alkitab.
KUNCI JAWABAN:
1. C. Marah. 6. B. Elisa.
2. A. Hamba Perempuan 7. A. Elisa.
3. B. Bersih. 8. B. Yordan.
4. C. Aram. 9. D. Kusta.
5. C. Tujuh. 10. D. Mengoyakkan pakaiannya.
ASM dan GSM mendiskusikan hasil jawaban pertanyaan tersebut. Berikan apresiasi
kepada ASM yang menjawab dengan benar. Lalu tanyakan kepada ASM bagaimana
rasanya apabila ASM menjadi Namaan, seorang panglima tentara perang yang hebat tapi
mengalami sakit dan bagaimana perasaan ASM ketika pada akhirnya bisa sembuh dari
sakitnya tersebut.
Penerapan
ASM tidak hanya mengetahui cerita tentang Namaan yang sembuh oleh kuasa Tuhan,
tapi juga bisa merasakan isi hati seseorang yang mengalami sakit. ASM juga dapat
belajar bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhan dan kesehatan yang dirasakannya
selama ini. ASM diajak untuk peduli kepada teman mereka yang sakit dengan cara
mendoakan, menanyakan kabar dan mengunjunginya.
Gambar 1
Namaan yang Menderita Sakit Kusta
Aktivitas 1
Menempel dan Mewarnai Namaan di Sungan Yordan
Aktivitas 3
Pola Gambar Namaan
PAPER
NILAI KRISTIANI
Tuhan Penjagaku.
AYAT INDAH
“Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.”
(Mazmur 121:4)
URAIAN PELAJARAN
1. Mazmur ini adalah nyanyian ziarah yang dinyanyikan/didaraskan ketika para
peziarah menuju kota Yerusalem. Di tengah perjalanan mereka akan melantunkan
mazmur ini sebagai bagian dari penghayatan peziarahan mereka.
2. Perjalanan menuju kota Yerusalem bisa dikatakan cukup panjang karena harus
melewati padang gurun yang panas pada siang hari dan sangat dingin di malam hari.
Para peziarah juga harus menghadapi resiko bahaya lain seperti binatang buas dan
perampok.
3. Dalam mazmur ini dinyatakan bahwa Allah adalah sumber pertolongan di tengah-
tengah perjalanan yang panjang, terjal, dan berbahaya.
4. Tuhan adalah yang menciptakan langit dan bumi, sehingga semuanya Ia yang
menjamin dan mengaturnya (ayat 1-2).
5. Tuhan diibaratkan seperti penjaga yang tidak akan pernah berhenti menjaga dan
tidak akan lengah (ayat 3-5).
6. Bahkan panas matahari yang sangat terik di siang hari dan dinginnya malam di
padang gurun tidak akan dirasakan oleh para peziarah karena perjalanan menuju
Yerusalem bisa ditempuh berhari-hari (ayat 6).
7. Semua bahaya, seperti ancaman binatang buas dan perampok akan dijauhkan dari
para peziarah oleh Tuhan sendiri sebagai Sang Penjaga yang menjamin hidup
sampai ke Yerusalem bahkan sampai pulang dari Yerusalem (ayat 7-8).
10. Orang-orang yang percaya pada janji penjagaan-Nya akan senantiasa berjalan dalam
keselamatan hidup.
11. Percaya pada janji penjagaan Tuhan harusnya dimaknai juga dengan mau menjadi
penjaga bagi sesama dan bukannya menjadi ancaman.
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat malam... (tunggu respon ASM) Eh, salah ya? Hehehe... Wah! Ternyata
anak-anak memperhatikan ya. Pasti sudah pada sarapan sehingga semuanya
bisa memperhatikan dengan baik. Kalau sudah sarapan dan kenyang, pasti
wajahnya senang. Hayo... tunjukkan wajah senang dengan tersenyum. Nah....
begitu. Tapi kalau belum sarapan, perutnya sakit, jadi lemas, mukanya
cemberut. Hayoooo tunjukkan muka cemberut. Nah begitu.
Oh ya, anak-anak pilih yang mana? Muka gembira atau muka sedih?? (tunggu
respon ASM). Nah makanya ayo sekarang kita memuji Tuhan dengan muka
yang gembira...
2. Pujian: “Senyum dan Bermuka Gembira.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian: “Lingkupiku.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: KJ 301 “Aku Bawa dan Berikan.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Jalan Serta Yesus.”
KELAS PAUD
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
Adakah anak-anak yang pernah melihat gunung? (tunggu respon ASM).
Ada yang pernah pergi ke gunung? (tunggu respon ASM).
Sekarang kita nyanyi dulu yuk! Lagunya “Naik-naik ke puncak Gunung”.
Sudah bisa kan? Oke, kita mulai:
Huuuh.... capek ya, setelah kita naik gunung. Baiklah, hari ini kita mau mendengar cerita
mengenai seseorang yang sedang dalam perjalanan naik gunung... namanya Asriel
(artinya: pertolongan Tuhan).
Pada suatu hari, Asriel hendak pergi ke puncak gunung (Gambar 1). Asriel senang sekali
dengan pemandangan gunung yang indah. Pemandangan yang indah siapa yang
ciptakan, anak-anak? (tunggu respon ASM). Betul sekali! (berikan jempol). Pemandangan
yang indah ciptaan Tuhan.
Asriel naik gunung melewati hutan, sungai, lembah, dan bahkan terkadang ketemu
dengan harimau (Gambar 2). Meskipun melewati itu semua, Asriel tidak takut bahaya
sebab ia percaya pada Tuhan, yang selalu menjaga Asriel. Jika Asriel jatuh, Tuhanlah
yang menopangnya. Tuhan selalu menjaga dan menyertai Asriel sampai akhirnya dia
tiba di puncak gunung dan bisa melihat ciptaan Tuhan yang sangat indah. Oleh karena
itu, Asriel selalu bersyukur pada Tuhan. Karena Tuhan senantiasa menjaga dan
melindunginya.
Kesimpulan Cerita:
Jika anak-anak ingin pergi ke suatu tempat, misalnya mau ke sekolah, mau bermain, atau
pergi ke luar kota bersama ayah dan bunda, jangan lupa untuk berdoa pada Tuhan Yesus
terlebih dahulu, agar Tuhan Yesus menyertai dan melindungi anak-anak, sehingga bisa
selamat sampai tujuan.
Waktu mau tidur anak-anak juga berdoa dulu kan? Begini cara kita berdoa: “Tuhan
terimakasih berkatmu, malam ini .... (sebutkan nama ASM) mau tidur. Tuhan kiranya
menjaga dan melindungi. Kiranya …. (sebutkan nama ASM) diberikan mimpi indah.
Tuhan juga jaga bapak/ibu, mama/papa. Terimakasih. Amin”. Siapa di sini yang percaya
sedang dijaga Tuhan? Angkat tangan! (tunggu respon ASM).
Aktivitas: “LABIRIN”
a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Pola labirin (Aktivitas 1).
2. Alat tulis.
c. Makna Aktivitas:
ASM memahami bahwa di dalam situasi apapun, Tuhan akan selalu menjaga dan
menyertai mereka sampai pada tujuan dengan aman.
KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
Siapakah yang pernah membaca puisi? (tanya kepada ASM).
Hari ini kita akan mendengarkan pembacaan puisi dari Alkitab, yaitu Mazmur 121 (bisa
dibacakan oleh salah satu ASM atau GSM).
Penyampaian Pelajaran
1. Uraikan bahwa puisi tersebut menjelaskan bahwa Tuhan selalu menjaga orang-
orang yang percaya kepada-Nya. Tuhan seperti penjaga, yang siap sedia, yang akan
menolong ketika kita membutuhkan-Nya setiap saat. Tuhan menjaga kita karena Ia
sangat menyayangi kita. Siapakah di antara anak-anak yang merasa dicintai oleh
Tuhan? (tunggu respon ASM).
Kesimpulan Cerita:
ASM merasakan penjagaan dan pertolongan Tuhan melalui orang-orang di sekitar
mereka juga, sehingga mereka harus bersyukur dengan menjaga orang lain melalui apa
yang bisa mereka lakukan. Ketika teman kesulitan tidak membawa pensil, mereka dapat
meminjamkan. Ketika teman yang lain sendirian, mereka bisa menemani dengan
menjadi teman. Ketika teman yang lain dibully mereka bisa mengatakan tidak pada
bullying. ASM belajar untuk menjadi penolong dan saluran penjagaan Tuhan pada
sesama.
b. Makna permainan:
ASM memahami bahwa Tuhan senantiasa menjaga mereka dengan berbagai cara,
sehingga anak harus selalu bersyukur dengan juga menjadi penjaga bagi sesamanya.
Kesimpulan Cerita:
Dengan menyadari akan bukti penjagaan Tuhan dalam sepanjang hidupnya, ASM bisa
belajar untuk menjaga sesamanya sebagai ucapan syukur atas penjagaan Tuhan.
Menjaga orang lain bukan sebagai wujud bahwa mereka lebih hebat dari yang lain
karena bisa menjaga tetapi karena mereka sudah merasakan penjagaan Tuhan. Mereka
belajar untuk membagikan penjagaan Tuhan tersebut kepada yang lain. Diakhir,
mintalah ASM untuk menyebutkan bentuk atau wujud dari membagikan penjagaan
Tuhan kepada yang lain.
Gambar 1
Asriel Pergi Ke Puncak Gunung
Gambar 3
Kota Yerusalem
Aktivitas 1
Labirin Tuhan Menjagaku
JANGAN SOMBONG
LUKAS 18:9-14
NILAI KRISTIANI
Menjadi rendah hati dan mau menghargai orang lain.
AYAT INDAH
“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan”
(Lukas 18:14b)
URAIAN PELAJARAN
1. Injil Lukas adalah kabar baik bagi orang-orang yang disingkirkan secara sosial juga
religius. Yesus selalu memberikan porsi bagi mereka yang tersingkirkan pada jaman
itu, misal anak-anak (Lukas 18:15-17), orang-orang yang berdosa secara tatanan
agama (para pemungut cukai [Lukas 18:9-14, 19:1-10], orang-orang sakit dan
kerasukan karena dianggap hukuman atas dosanya).
2. Yesus juga banyak mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka
menindas orang-orang yang tersingkirkan tersebut. Bukannya menunjukkan kasih
Allah kepada mereka tetapi justru menyombongkan dirinya karena merasa lebih
suci dan lebih memahami perintah-perintah Allah. Dalam perumpamaan ini, Yesus
dengan jelas membandingkan orang Farisi dan pemungut cukai. Dua orang ini
masuk dalam Bait Allah untuk berdoa. Perbedaan dari doa kedua orang ini adalah
sikap hati mereka kepada Allah.
3. Orang Farisi memang memulai dengan ucapan syukur tetapi selebihnya adalah
menyebutkan kemampuan dirinya sendiri. Padahal orang mengucap syukur yang
dipuji adalah Allah yang memberikan segala sesuatunya. Ia meyakini dirinya paling
benar, sehingga dengan mudah menganggap yang lain rendah.
4. Pemungut cukai itu berdoa dengan berdiri jauh-jauh karena merasa dirinya tidak
layak untuk berada dekat dengan ruang kudus, apalagi ruang Maha Kudus. Dengan
kerendahan hatinya dia menyadari bahwa dirinya merasa rendah di hadapan Allah
dan mengaku orang berdosa yang perlu dikasihi oleh Allah. Doa pemungut cukai
menandakan bahwa dia bukanlah siapa-siapa di hadapan Allah dan memerlukan
kasih Allah sebagai sandaran hidupnya.
TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Apa kabarnya hari ini teman-teman?
ASM : SKSB... Sehat! Kuat! Semangat! Bahagia!
GSM : Good... Siapa yang membuat kalian jadi sehat, kuat, semangat, bahagia?
ASM : Tuhan Yesus...
GSM : Jadi siapa yang sudah berdoa dan mengucap syukur pada Tuhan pagi ini?
ASM : (tunggu respon ASM).
GSM : Sudah siap untuk memuji Tuhan? Yuk berikan suara dan semangat yang
terbaik sebagai ucapan syukur pada Tuhan..
2. Pujian: “Bapa Kudatang Pada-Mu.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian: “Mari Kita Bersukaria.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: “Persembahan Kami.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Monggo Sami Ndherek Gusti.”
KELAS PAUD
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, siapa yang pernah melihat gedung yang tinggi sekali? (biarkan ASM
menjawab dengan imajinasi dan pengalaman mereka). Gedungnya setinggi apa? Tinggi
sekali? Sekarang, kita mau melihat gedung-gedung bertingkat yang paling tinggi sedunia.
Saking tingginya kalau naik tangga pasti capek, harus naik lift atau eskalator. Nah,
sekarang kita mau dengarkan cerita nih... Tentang sebuah gedung yang tinggiiiiii sekali..
ada apa ya dengan gedung ini...
Suatu malam ketika semua penduduk negeri sedang tertidur, gedung-gedung di negeri
itu hidup dan bisa saling berbicara satu sama lain. Si gedung tinggi ini senang sekali
mengatakan bahwa dirinya adalah gedung paling tinggi dan paling bagus. Dia melihat
gedung yang lain tidak bagus karena tidak setinggi dirinya. Dia mengejek gedung yang
lain karena pendek. Suatu malam dia mengatakan pada gedung-gedung yang lain, “Akh!
Kalian itu gedung-gedung yang jelek. Aku dong, gedung yang bagus. Tinggi sekali,
sampai-sampai aku bisa menyentuh awan-awan. Sedikit lagi aku bisa menyentuh bulan
lho… Hahahaha…” kata si gedung paling tinggi. Gedung-gedung yang lain hanya terdiam,
mereka tidak perlu menjadi seperti gedung yang paling tinggi, yang penting para
penduduk negeri itu bisa memiliki tempat untuk berteduh dan tidur di malam hari.
Mereka tidak menghiraukan perkataan gedung tinggi yang sombong itu.
Semakin hari, gedung tinggi itu semakin sombong. Suatu hari terjadilah hujan yang lebat
dan awan menghitam lalu ada petir yang menyambar-nyambar (Gambar 3). Anak-anak
kalau hujan lalu tiba-tiba ada petir “jedeeer!!!” kaget tidak?? Nah, gedung yang paling
tinggi tersebut tersambar petir dan menyebabkan sebagian dari gedung itu rubuh. Kini
gedung yang paling tinggi itu menjadi gedung yang lebih pendek dari gedung-gedung
yang lain yang pernah ia ejek.
Kesimpulan Cerita:
Sama dengan gedung tinggi yang sombong itu, hati kita pun terkadang menjadi tinggi
hati dan sombong. Punya baju baru, makanan enak, mainan baru lalu kita mengejek
teman yang lain karena tidak punya apa yang kita miliki. Tuhan ingin kita selalu rendah
hati karena semua berkat itu pemberian Tuhan.
b. Langkah Aktivitas:
1. Susunlah satu persatu balok, kardus, atau mainan satu persatu dengan
melibatkan semua ASM.
2. Susunlah setinggi mungkin untuk membangun menara yang tinggi. Usahakan
jangan sampai rubuh.
KELAS KECIL
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
“Hallo anak-anak, ada yang tahu sekarang ini hari apa? Iya, hari Minggu!”
“Kita mau Sekolah Minggu ya? Sudah siap mendengarkan cerita?”
Oki adalah murid kelas 3 SD yang sering menjadi juara kelas. Dia diakui oleh teman-
temannya sebagai murid yang paling pintar di sekolahnya. Oki sendiri rajin sekali les
mata pelajaran yang menjadikan dirinya bisa menguasai beberapa mata pelajaran kelas
4-6. Teman-temannya menjulukinya Oki Jenius. Karena kepintaran dan kemampuannya,
Oki terpilih menjadi wakil sekolah untuk mengikuti Olimpiade se-Indonesia. Dan betul
saja, Oki dengan mudah menjadi juara. Oki banyak menerima pujian dari teman-teman,
guru-guru, dan orang-orang di sekitarnya. Oki merasa bangga pada dirinya (Gambar 4).
Suatu hari ada salah seorang teman Oki yang bernama Tari ingin meminta bantuan Oki
untuk membantunya belajar karena Tari kesulitan dalam mata pelajaran matematika.
Tari meminta tolong pada Oki agar menjadi temannya belajar. Tetapi, Oki menolak
karena merasa bahwa Tari memang tidak bisa matematika. Dia mengatakan bahwa
dalam ulangan saja Tari selalu mendapat nilai jelek jadi susah kalau ingin dapat nilai
bagus. Oki juga mengatakan bahwa orangtuanya sudah bayar mahal untuk les, masak
Tari mau gratis dengan belajar dari Oki. Oki tidak mau belajar bersama Tari. Akhirnya
Tari sedih dan menangis mendengar apa yang dikatakan Oki (Gambar 5).
Teman-teman yang lain melihat Tari menangis karena Oki tidak mau membantunya
belajar. Bahkan Oki mengejek Tari yang tidak bisa matematika. Teman-teman Oki
menjauhinya karena merasa bahwa Oki orang yang sombong. Oki yang jenius tidak
punya teman karena kesombongannya.
b. Makna Aktivitas
Cerita kesuksesan yang disampaikan bukanlah dalam rangka untuk menyombongkan
diri, tetapi untuk saling membangun. Setelah selesai mendengarkan ASM
memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Bisa dengan Tepuk Salut.
Tepuk Salut ... prok prok prok .... salut salut (acungkan kedua jempol) ... prok prok prok
... salut salut (acungkan kedua jempol).... prok prok prok .... salut (acungkan kedua jempol)
C. KELAS BESAR
Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
Anak-anak, siapa disini yang suka “narsis”? (tunggu respon ASM). Memangnya “narsis”
itu apa sih? (biasanya ASM akan menjawab terkait dengan kebiasaan orang yang senang selfie).
Kalian tahu tidak arti kata “narsis” yang sesungguhnya? Menurut KBBI arti kata Narsis
adalah narsisme/nar·sis·me/ n 1 hal (keadaan) mencintai diri sendiri secara berlebihan.
Tidak ada salahnya mencintai diri sendiri, bahkan kita harus mencintai diri sendiri.
Tetapi tidak baik jika berlebihan. Kalau terlalu mencintai diri sendiri, lalu menganggap
bahwa dirinya lebih baik segala-galanya dibandingkan dengan orang lain, maka akan
menjadi orang yang SOMBONG. Jadi orang sombong itu pasti narsis. Nah di sini ada tidak
yang narsis kayak gini???? Kalau dipahami sebagai sombong, tidak ada ya. Nah sekarang
ada dua cerita tentang orang yang sombong. Yang satu adalah Orang Farisi dan yang
kedua adalah Dewa Narcissus.
Dikalangan masyarakat Yunani, ada kisah mitologi tentang seorang dewa yang bernama
Narcissus, yang memiliki wajah yang sangat tampan. Ketika si tampan masih bayi,
seorang Peramal mengatakan pada kedua orang tuanya bahwa pantangan bagi anak ini
adalah, ”Jangan pernah melihat bayangannya sendiri, karena akan berakibat fatal.” Tapi
sering perjalanan waktu, ramalan itu sudah dilupakan.
Semakin dewasa, Narcissus tumbuh menjadi seorang yang gagah dan tampan. Maka
tidaklah mengherankan jika banyak orang bisa menyukai, jatuh hati dan terpukau oleh
ketampanan wajah Narcissus. Salah satunya bidadari bernama Echo jatuh cinta
kepadanya. Akan tetapi, tak seorang pun yang diterima cintanya oleh Narcissus karena
dia menganggap bahwa tidak ada yang bisa menyaingi ketampanannya. Demikian pula
Echo, dia ditolak karena dianggap jelek oleh Narcissus.
Hal ini membuat Echo menjadi patah hati. Dia murung dan mengurung dirinya, serta
hidup dalam kesendirian serta kesedihan. Setiap hari dia menjerit di dalam hati.
Kesedihan Echo membuat seorang dewi bernama Nemessis merasa kasihan. Dia lalu
mengetahui bahwa kesedihan Echo yang begitu mendalam adalah karena penolakan
Narcissus. Kesombongan Narcissus yang membuat Echo patah hati. Dewi Nemessis
marah pada Narcissus karena tidak menghargai orang lain. Dia lalu mengutuki Narcissus
supaya jatuh cinta kepada bayangannya sendiri.
Kesimpulan Cerita:
Anak-anak, talenta dan kesuksesan adalah anugerah dari Tuhan dan melalui anugerah
itu harus bisa membangun/memotivasi teman-teman yang lain yang sedang kesulitan,
kesusahan, minder, dan tidak percaya diri. Itulah yang disebut rendah hati dan tidak
sombong.
Aktivitas: “DISKUSI.”
a. Bahan yang Digunakan:
1. Kertas HVS.
2. Spidol.
c. Makna Aktivitas
ASM diajarkan untuk menjadi anak yang rendah hati dan tidak sombong seperti
kedua tokoh yang dibahas tersebut.
Gambar 4
Oki Jenius