Anda di halaman 1dari 14

STRATEGIC MARKET SEGMENTATION

A. Pengertian Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut
kebutuhan, karateristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Perusahaan berhak memutuskan segmen mana dan beberapa segmen yang akan dilayani. Ini
merupakan seleksi pasar sasaran yaitu kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik
sama yang akan dilayani perusahaan.

B. Ada tiga strategi cakupan pasar yang dapat digunakan (Ratnasari,2011), yaitu:
1. Pemasaran tanpa pembedaan
Dengan menggunakan strategi tanpa pembedaan, sebuah perusahaan dapat memutuskan
untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk ke
seluruh pasar. Tawaran itu akan berfokus pada apa yang serupa bukannya pada apa yang
berbeda. Perusahaan merancang suatu produk dan progam pemasaran yang ditujukan pada
jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi massal dan iklan
massa, serta keinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai
produknya.
2. Pemasaran dengan pembedaan
Dengan menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah perusahaan
memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang yang berbeda
untuk masing-masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk di pasar, perusahaan
berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen.
Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih loyal karena menawarkan barang
yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
3. Pemasaran terkonsentrasi
Strategi pemasaran terkonsentrasi menarik apabila sumber daya perusahaan terbatas.
Strategi pemasaran terkonsentrasi merupakan strategi peliputan dasar dimana sebuah
perusahaan memutuskan untuk mencari pangsa pasar besar dalam satu atau beberapa sub
pasar. Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali sekali bagi perusahaan
kecil untuk memperoleh pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih banyak
mempunyai sumber daya. Pembagian Segmen ini dilakukan melalui market research.

C. Dasar Segmentasi Pasar


Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik
konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini
adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan
yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan
orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan produk
makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada
di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate
ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik diMalang,dll.
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain:

 Usia,
 Gender (jenis kelamin),
 Status perkawinan,
 Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.

Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis


merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel
segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang
memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan
distribusi penghasilan. Contohnya seperti : banyaknya perusahaan percetakan di daerah
margonda karena di daerah tersebut strategis banyaknya perusahaan, universitas dan
sekolah. Jadi banyaknya anak sekolah, mahasiswa/I, dan pekerja kantor yang
membutuhkan tempat cetak untuk memudahkan pekerjaannya.

3. Segmentasi Psikologis

Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen


perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel
psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian,
persepsi, pengetahuan, dan sikap.

4. Segmentasi Psikografis

Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang
dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali
berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap,
kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen. Contoh, beberapa perempuan menyukai baju
berwarna cerah atau pink, mereka membelinya karena opini mereka warna pink itu
terkesan girly dan menarik.

5. Segmentasi Sosial Budaya

Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel


sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh,
berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan
tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan
subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.

6. Segmentasi Terkait Pemakaian

Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen
menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian,
tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian
membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan
pemakai produk, jasa, atau merek khusus. contohnya seperti produk macbook yang
dikhususkan bagi para desainer grafis. Jadi sebagian besar para desainer grafis lebih tertarik
memakai produk tersebut.

7. Segmentasi Situasi Pemakaian


Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi
disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau
dikonsumsi para konsumen.

8. Segmentasi Manfaat

Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat


produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk
memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk
mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama. Contohnya seperti
ponds yang mengeluarkan produk baru anti aging yaitu anti penuaan bagi para perempuan.

9. Segmentasi Gabungan

Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:

 Profil Psikografis-Demografis

Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling


melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.

 Segmentasi Geodemografis

Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang
hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera,
pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
D. Targeting

Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu
atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar
sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran.Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.

E. Diferensiasi

Diferensiasi adalah salah satu strategi jitu yang sering diterapkan ataupun digunakan
oleh sebuah perusahaan untuk memenangi pesaingan. Diferensiasi adalah membuat sebuah
produk yang berbeda dengan produk pesaing. Jika produk yang akan kita berikan sama dengan
produk yang diberikan oleh pesaing dan kita masuk belakangan, maka dipastikan kita akan
sulit bersaing. Produk kita tidak akan diperhatikan oleh konsumen, maka dibutuhkan
diferensiasi untuk unsur pembeda dari produk tersebut.

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai
keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk kita
dibanding produk pesaing, kita akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk
produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu
mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi
distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah
perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.

contoh diferensiasi produk :

(Yamaha Mio)
Yamaha meluncurkan motor skutik Mio, menyerang Honda dengan membidik bagian
pasar yang tidak terlayani. Jurus inilah yang dipakai Yamaha Mio, yang semula para
kompetitornya mengabaikan pasar motor bebek untuk kalangan perempuan. Langkah ini
ternyata membuahkan hasil karena menangkap kebutuhan konsumen dari kalangan wanita
yang mendambakan motor bebek yang sesuai bagi wanita. Perkembangan berikutnya bahkan
tidak hanya perempuan yang suka mengendarai skuti Mio, bahkan para laki-laki pun kini juga
suka terutama di kota besar yang jalanannya sering macet, sehingga karena automatis maka
tidak perlu ganti persnelling.

Kesimpulan : Dengan jeli memetakan segmen pasar serta menerapkan inovasi tinggi,
maka kita selain bisa menembus pasar yang telah jenuh, bahkan bisa menciptakan peluang
terciptanya pasar baru, yaitu penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested
market space) sehingga membuat persaingan menjadi tidak relevan.

F. Positioning

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan


baurang pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan
demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam
kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau
mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan
posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat
dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari
perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

contoh positioning produk :

(Kratingdaeng)

Produk Kratingdaeng merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol


kecil netto 125 ml. setiap kemasan mengandung berbagai multivitamin seperti vitamin B,
taurin, inostol, caffeine, calcium pantothene, nicotinamide, tartrazine, dan lain-lain. Dan
konsumen tidak mau mengkonsumsinya tanpa mengetahui manfaat dan efek sampingnya
yang dapat merugikan kesehatan.

Produk kratingdaeng memiliki jenis kratingdaeng biasa (Kratingdaeng) dan premium


(Kratingdaeng-S) yang masing-masing memiliki kan dungan yang agak berbeda. Untuk jenis
premium caffeinnya lebih tinggi dan ada tambahan vitamin.

Dari contoh produk yang tersedia, kratingdaeng memberikan manfaat untuk


manambah vitalitas. Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada
unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kebugaran tubuh pada akhirnya perilaku konsumen
sebagai pengguna minuman tersebut.

Dari contoh produk itu membuktikan bahwa strategi positioning sangat berpengaruh
terhadap pengenalan produk, mengenai informasinya, manfaatnya, kelebihannya dari produk
lain. sehingga timbul kesan tertentu pada benak konsumen, dan konsumen jadi lebih mengingat
produk tersebut.

G. Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran

Menurut Craven (1991:270)bahwa positioning memegang peran yang sangat besar


dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu
analisis internal perusahaan (total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun
iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi,
perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan
tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan
pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’tidak lagi
sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang
lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan
hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi
setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan
melawan riuhnya komunikasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi
yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen
lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam
melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku
mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan
pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles
oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam
upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.

H. Product Positioning Strategy

Product positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan


produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi
product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra
produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan
produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai
persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk yang ditawarkan.
Kembali Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa cara
product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:

1. Penentuan posisi menurut atribut

Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang
lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya.
Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.

2. Penentuan posisi menurut manfaat

Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang
yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jaman keemasan koboi Old West.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan
atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan
pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya
ingin memperoleh liburan singkat.
4. Penentuan posisi menurut pemakai

Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik
dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan
diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.

5. Penentuan posisi menurut pesaing

Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan
diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan
memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.

6.Penentuan posisi menurut kategori produk

Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi
sebagai ‘lembaga pendidikan’.

7. Penentuan posisi harga atau kualitas

Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Catbury Dairy Milk
dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi
seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
STUDI KASUS COCA-COLA COMPANY

A. PROFIL SINGKAT
The Coca-Cola Company adalah sebuah perusahaan multinasional asal Amerika
Serikat dalam bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat
minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Perusahaan ini terkenal dengan produk utama Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh
seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus, Georgia. Formula
dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa Griggs Candler (30 Desember 1851-12
Maret 1929), yang mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892.
Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005.
Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889
dimana The Coca-Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat yang dijual ke
berbagai perusahaan pembotolan di seluru dunia yang diberikan hak pemasaran dan penjualan
eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks
DJIA; S&P 500; Russell 1000 Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak 2015,
perusahaan ini dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO.

B. SEGMENTASI
1. Segmentasi Demografis
 Usia 15 sampai 35 tahun
 Perempuan dan Laki-laki sama-sama bisa mengonsumsi produk ini.
 Mulai dari Rp 3000,- saja sudah bisa mengonsumsi produk ini karena harga coca-cola
sangat terjangkau.
2. Segmentasi Geografis
Coca cola memasarkan produknya ke seluruh penjuru dunia, tetapi ada merk-merk
tertentu yang hanya dipasarkan di beberapa Negara saja, seperti di Negara Jepang Coca
Cola hanya menjual minuman bermerk Sokenbicha(non karbonat, ginseng dan teh).
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografi mengelompokkan pasar dalam variable gaya hidup, nilai
dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh orang-orang menonjol dari pada kelas
sosial. Minat terhadap suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup, maka barang yang dibeli
oleh orang-orang tersebut untuk menunjukkan gaya hidupnya.Coca-Cola memiliki variasi
jenis yang berbeda. Coca-Cola membuat minuman berjenis Coca-Cola Zero yang
diproduksi tanpa gula, sehingga rendah kalori. Minuman jenis ini diperuntukan untuk
konsumen dengan gaya hidup sehat.

C. Strategi Pemasaran
Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran
produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen, yaitu :
1.ProgramPromosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk
meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen
terhadap produk.
2. Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan,
didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus
terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada
seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
3. Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah
tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor
informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua
kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area
Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
4. Layanan Produk Pendingin
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai membeli
produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment
(peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan
mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.
5. HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-
Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

D. TARGET MARKET

Target pasar yang dituju oleh Teh Botol Sosro terbagi dalam dua segmen inti yaitu:

1. Kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis.


2. Keluarga, khususnya membidik keluarga dari pasangan muda yang cenderung ingin
menikmati minum teh bersama-sama diruang keluarga. Ini terlihat dari kemasan produk
family ukuran 1L. Dalam komunikasi pemasarannya, pasar dididik untuk menyadari bahwa
dalam aktivitas sehari-hari minum teh dapat meningkatkan mood.

E. POSITIONING

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi
produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya.Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa
aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas.
Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal
sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa
dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti
oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) tersebut berdasarkan
hasil survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini menggunakan tiga parameter, yaitu
mind share, market share, dan commitment share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek
di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan
merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment
share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di
masa mendatang.

F. VALUE MARKETING
1. Brand

“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja
mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh
dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol
minuman untuk semua orang.

2 Proses

Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral maupun
multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro
adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT.
Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena
produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam
menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.

G. DIFERENSIASI

Coca Cola mengeluarkan berbagai macam produk cola agar bertahan menjadi market
leader dengan memberikan kesan berbeda dengan pesaing dan selalu menjadi
pelopor pengeluaran produk terbaru salah satunya coca-cola zero yang bernilai rendah lemak
dan tidak mengandung gula. Produk lain Coke Diet merupakah produk yang di khususkan
bagi orang-orang diet karena rendah lemak dan tidak mengandung gula.
DAFTAR PUSTAKA:

Drs.Basu Swastha ,dkk, 2002, Manejemen Pemasaran Modern, Yogyakarta, Liberty


Yogyakarta.
Ririn Tri Ratnasari, dkk, 2011, Manajemen Pemasaran Jasa, Bogor, Ghalia Indonesia.
Kotler Philip, 1997, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Ma’ruf Hendri, 2006, Pemasaran Ritel , Jakarta, PT Gramedika Pustaka Utama.
http://stpgroup.blogspot.com/p/contoh-kasus.html
http://bonteng.wordpress.com/2009/11/18/semua-tentang-positioning-harus-tahu/
https://www.cocacola.co.id/produk

Anda mungkin juga menyukai