Anda di halaman 1dari 3

Amirah Najla Ghina 1707113686

Sakinah Rahma Wardani 1707111287

Programming dalam Perancangan Arsitektur

Dalam dunia arsitektur, tentu tidak terlepas dari kegiatan membuat, merancang, dan
menghasilkan suatu karya desain. Pada prosesnya, kita dituntut untuk berfikir aktif, kreatif,
dan inovatif. Melalui tahapan-tahapan yang sistematis dan teroganisir dengan baik, akan
menghasilkan karya desain yang baik. Tahapan-tahapan inilah yang disebut dengan
programming dalam perancangan arsitektur.

Perancangan
Arsitektur

SKETSA
PROGRAMMING ANALISA KONSEP DESAIN
IDE

Menurut Palmer (1981), programming adalah proses mengidentifikasi dan


mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan desain dari sebuah fasilitas dan mengkomunikasikan
persyaratan klien kepada perancang.

Sebuah program perancangan desain membutuhkan data-data dan informasi yang


terkait dengan permasalahan desain. Data-data tersebut harus diolah sehingga menghasilkan
keputusan yang kemudian memberi dampak pada obyek desain.

Tahapan-tahapan dalam programming secara umum adalah:

1. Merumuskan Tujuan
Pada dasarnya, setiap karya dihasilkan dengan tujuan tertentu. Seperti sebuah
bangunan yang diciptakan dengan fungsi khusus, tentu rancangan yang dibuat harus
menyesuaikan dengan tujuan awalnya.
2. Fakta
Fakta yang dimaksud adalah kumpulan informasi dan data-data aktual yang
mendukung dalam proses perancangan. Data-data empiris inilah yang kemudian
dianalisa dan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
3. Konsep
Konsep dapat berupa dasar pegangan dalam mencapai tujuan. Konsep yang
baik, harus dapat merepresentasikan tujuan yang jelas berdasarkan fakta yang ada.
4. Kebutuhan
Pada tahap ini, dimulai proses penyusunan dan pengumpulan kebutuhan-
kebutuhan yang mencakup serangkaian data atau informasi yang saling berkaitan,
agar selanjutnyadapat diaplikasikan pada rancangan desain.
5. Merumuskan Pernyataan Problem Arsitektur
Masalah-masalah arsitektur yang muncul berkaitan dengan rancangan desain,
harus dapat diselesaikan oleh perancang. Pada perancangan desain bangunan,
masalah-masalah yang biasa ditemukan adalah kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi rancangan.

Contoh Kasus : Studio Perancangan 3

Tujuan Proyek
Tugas kali ini mengharuskan mahasiswa untuk membuat suatu rancangan
desain bangunan rumah tinggal dengan fungsi tunggal, dengan aplikasi gaya
arsitektural tertentu sebagai tema perancangan. Judul proyek adalah “Feel free to be
Creative and Create Unique Design”
Mahasiswa membuat rumah tinggal dengan profesi tertentu seperti rumah
seorang penyanyi.
Fakta
User adalah seorang penyanyi yang sudah berkeluarga dengan satu orang
anak. Punya banyak relasi dan teman sesama profesinya. Karakter umumnya, user
adalah seseorang yang ramah, dan senang mengoleksi miniatur binatang. Karirnya
sempat melejit, dan namanya cukup dikenal.

Konsep
Konsep perancangan dapat berupa gaya arsitektural yang dipilih, yaitu
Kontemporer, dengan penggunaan gaya-gaya yang disesuaikan dengan kepribadian
user yang seorang penyanyi. Konsep juga mendukung penciptaan desain awal.
Kebutuhan
Penyesuaian desain terkait dengan kebutuhan-kebutuhan yang mewakili
karakter seorang penyanyi, kemudian diwujudkan dalam program ruang di luar ruang
umum. Di antaranya adalah:
 Studio musik, untuk kegiatan yang mendukung karirnya sebagai penyanyi.
 Berdasarkan profile user yang memiliki hobby merangkai bunga, maka
dirancanglah ruang khusus dimana user dapat mencurahkan hobbynya.

Permasalahan

Rencana lokasi pembangunan rumah tinggal disesuaikan dengan kondisi


kesehatan user yang memiliki riwayat penyakit pernafasan. Sehingga dibutuhkan
lingkungan yang mendukung proses penyembuhannya, seperti tempat yang segar,
bersih, jauh dari polusi seperti daerah pedesaan atau puncak.

Anda mungkin juga menyukai