Anda di halaman 1dari 3

Untuk memenuhi pola hidup sehat tentu tidaklah mahal.

Salah satunya yang dapat kita lakukan


adalah mencuci tangan. Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah
untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam persebaran penyakit. Tanpa kita sadari,
tangan kita merupakan perantara dari berbagai bakteri untuk masuk ke dalam tubuh kita. Oleh
sebab itu, tidak ada salahnya jika kita mencuci tangan kita secara tertib dan teratur.

Mengapa kita harus mencuci tangan?

Misalnya begini. Ada seorang penderita flu menutup hidungnya dengan tangan saat bersin,
kemudian ia memegang pegangan di bus, lalu kita juga memegang pegangan tersebut. Saat kita
memegang pegangan tersebut, bakteri flu dapat segera berpindah ke tangan kita. Itulah gambaran
betapa mudahnya kuman penyebab penyakit berpindah dari satu orang ke orang lain.

Penyakit seperti diare, cacingan, ISPA, TBC bahkan penyakit yang mematikan seperti SARS, flu
burung dan flu babi dapat dicegah dengan mencuci tangan secara benar. Sayangnya banyak
orang yang meremehkan kebiasaan sehat ini dan menganggapnya tidak penting. Padahal dengan
membiasakan mencuci tangan dengan baik, hidup kita dan keluarga kita pasti akan lebih sehat

5 momen:
1. Sebelum kontak dengan pasien,
2. Sebelum tindakan aseptik,
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien,
4. Setelah kontak dengan pasien,
5. Setelah kontak dengan linkungan di sekitar pasien
Semua petugas di rumah sakit dan pengunjung pasien harus memahami 5 saat mencuci tangan
ini, sehingga salah satu prinsip pencegahan dan kontrol infeksi dapat berjalan dengan baik.

Gunanya:
1. Melindungi pasien dari kuman yang anda bawa
2. Juga untuk melindungi pasien
3. Melindungi anda dan lingkungan dari kuman
4. Melindungi anda dan lingkungan dari kuman
5. Melindungi anda dan lingkungan dari kuman

Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :


1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau dengan
air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di
sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata.
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash

CARA 6 LANGKAH CUCI TANGAN


1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Membawak anak dibawah 12 tahun di rs

Ketika kita menjenguk orang sakit di rumah sakit (RS) dan mengajak anak kecil tiba-tiba anak
kita dilarang ikut masuk rawat inap rumah sakit tersebut oleh Security. Adakalanya kita jengkel,
mengapa sih nggak boleh masuk? Padahal yang ingin di jenguk, misalnya kakaknya adik yang
sakit.

Begitulah keadaannya, kadang ada orang tua yang tidak terima kalau anak kecilnya tidak boleh
masuk rumah sakit, hingga marah-marah atau adu mulut dengan security. Mungkin kita semua
kurang mengerti atas alasan apa rumah sakit tidak membolehkan anak kecil sehat (usia kurang 12
tahun) masuk rumah sakit (ruang rawat inap).

Namun sebenarnya alasan rumah sakit tidak membolehkan anak kecil sehat usia di bawah 12
tahun ada beberapa alasan ilmiahnya.

1. Sistem Imunitas Belum Sempurna

Anak memiliki sistem imunitas/kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga berisiko
terkena infeksi nosokomial (HAIs = Healthcare Asosiation Infection) yang dapat
disebarkan/ditularkan oleh pasien RS

2. RS Tempat Berkumpul Orang Sakit

Rumah sakit tempat berkumpulnya orang sakit, sehingga banyak penyakit berbahaya yang sangat
mudah ditularkan dari orang sakit ke orang lain disekitarnya.

3. Bakteri RS Jauh Lebih Ganas

Kuantitas dan kualitas serta ketahanan terhadap antibiotik dari bakteri dan kuman penyakit di
rumah sakit menyebabkan bakteri di RS jauh lebih ganas dibandingkan bakteri yang sama
ditempat umum lainnya.

4. Cross Infection

Infeksi nosokomial bersifat Cross Infection yaitu dapat ditularkan dari petugas medis ke pasien,
dari pasien ke pasien lainnya, dari pasien ke pengunjung rumah sakit, yang ditularkan melalui
kontak langsung atau melalui udara/pernafasan.

5. Risiko Tertular Infeksi Sepulangnya dari RS

Anak memiliki risiko lebih tinggi tertular infeksi sepulangnya dari rumah sakit (700.000 setiap
tahunnya), hasil penelitian University of Iowa College of Medicine.
.

Anda mungkin juga menyukai