Anda di halaman 1dari 9

Hal tersebut akan menghasilkan sistem respon dengan dua mode yang mirip seperti

frekuensi alami serta berkontribusi cukup besar (misalnya, dua mode awal bangunan empat
lantai dengan tambahan). Koefisien korelasi melintang untuk kedua mode adalah 0,698, yang
cukup sangat penting persatuan kemungkinan terbesar. Hasil dari, 1-2 melintang untuk beban
V5 dan V6 sama besarnya dengan magnitudo modal individu (1-1 atau 2-2) (Tabel 13.8.9 dan
13.8.10). Sehingga, peraturan SRSS dan CQC modal kombinasi memberikan memberikan
respon maksimum yang cukup berbeda (Tabel 13.8.11). Peraturan CQC akan memberikan
geser dasar yang lebih besar dibandingkan peraturan SRSS karena semua melintang (i ≠ n)
bernilai positif (Tabel 13.8.9). Namun untuk geser tambahan, melintang dominan pada dua
mode pertama bernilai negatif (Tabel 13.8.10). Oleh karena itu, peraturan CQC akan
menghasilkan geser tambahan yang lebih kecil dibandingkan dari peraturan SRSS. Dari Tabel
13.8.11 menunjukkan bahwa hanya peraturan CQC modal kombinasi yang menghasilkan
respon maksimum yang sangat mirip dengan hasil RHA Gambar. 13.2.11. Kesalahan yang
dihasilkan SRSS sangat besar; dan bahkan lebih besar dari hasil ABSSUM.
Alasan untuk kesalahan besar pada peraturan kombinasi SRSS diperoleh dari
pemeriksaan RHA. Dapat diamati bahwa sistem respon SDF An(t) untuk dua mode awal
sangat berkorelasi, hal ini terjadi karena dua periode natural dekat (Gambar 13.2.10.); nilai-
nilai puncak dua modal respons mirip karena periode natural dan rasio redaman yang mirip.
Akibatnya, kontribusi respon dari dua mode awal sama hasilnya (Gambar. 13.2.11). Gaya
geser pada modal kombinasi saling menjumlahkan karena terletak pada satu fase (Gambar.
13.2.11a). Respon ini tidak bisa dilakukan dengan peraturan SRSS, namun dapat
menggunakan peraturan CQC oleh melintang yang penting (antara mode 1 dan 2) dengan
nilai positif (Tabel 13.8.9). Sebaliknya, geser tambahan pada dua modal kombinasi
cenderung saling menghilangkan karena berbeda fase (Gbr. 13.2.11b). Sekali lagi respon ini
tidak bisa dilakukan dengan peraturan SRSS, namun dapat digunakan dengan peraturan CQC
oleh melintang yang penting (antara mode 1 dan 2) dengan nilai negatif (Tabel 13.8.10). Hal
ini jelas bahwa peraturan SRSS modal kombinasi tidak boleh digunakan pada sistem yang
memiliki frekuensi alami yang berdekatan.

13.9 BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN PERENCANAAN TIDAK SIMETRIS


Pada bagian ini, prosedur analisis respon spektra disesuaikan dengan bangunan bertingkat
yang simetris dengan sumbu x tapi tidak simetris dengan sumbu y dengan gerakan dasar pada
arah y. Nilai puncak untuk kontribusi mode-n rn(t) diperlihatkan pada Persamaan. (13.7.1).
Respon modal statis rnst dapat dihitung dengan gaya lateral pada analisis statis syn dan torsi
sƟn, dari Persamaan.( 13.3.7). Persamaan respon modal statis rnst untuk beberapa nilai respon
yang tersedia di Tabel 13.3.1. Gunakan rumus ini dengan menggunakan translasi ujy, rotasi
lantai ujƟ, geser dasar Vb, momen dasar Mb, dan torsi dasar Tb di Persamaan. (13.7.1)
menunjukan
𝑢𝑗𝑦𝑛 = 𝛤𝑛 𝜙𝑗𝑦𝑛 𝐷𝑛 𝑢𝑗𝜃𝑛 = 𝛤𝑛 𝜙𝑗𝜃𝑛 𝐷𝑛 (13.9.1a)

𝑉𝑏𝑛 = 𝑀𝑛∗ 𝐴𝑛 𝑀𝑏𝑛 = ℎ𝑛∗ 𝑀𝑛∗ 𝐴𝑛 𝑇𝑏𝑛 = 𝐼𝑂𝑛 𝐴𝑛 (13.9.1b)
Persamaan (13.9.1) digunakan untuk respon modal puncak yang sama terhadap analisis statis
dari bangunan dikenakan gaya statik ekuivalen dengan respon maksimum n-mod; gaya lateral
fyn dan torsi fƟn adalah
𝑓𝑦𝑛 𝑠𝑦𝑛
{ } = {𝑠 } 𝐴𝑛 (13.9.2)
𝑓𝜃𝑛 𝜃𝑛

Gaya lateral dan torsi pada lantai tinkat j (Gambar. 13.9.1) yaitu

𝑓𝑦𝑗𝑛 = 𝛤𝑛 𝑚𝑗 𝜙𝑗𝑦𝑛 𝐴𝑛 𝑓𝑦𝜃𝑛 = 𝛤𝑛 𝑟 2 𝑚𝑗 𝜙𝑗𝜃𝑛 𝐴𝑛 (13.9.3)

Untuk alasan yang disebutkan dalam Bagian 13.8, lebih tepat melakukan analisis statis untuk
gaya fyn dan fƟn bukan syn dan sƟn.
Untuk setiap kuantitas respon, maka, nilai puncak respon mode-n ditentukan dengan
analisis statis dari bangunan yang mengalami gaya lateral fyn dan torsi fƟn; arah gaya fjyn dan
fjƟn dikendalikan oleh gerak dari φjyn dan φjθn. Perhatikan bahwa analisis statis ini tidak
diperlukan untuk menentukan perpindahan lantai atau rotasi; Eq. (13.9.1a) memberikan
alternatif yang lebih mudah. Meskipun demikian analisis statis tiga dimensi dari sebuah
bangunan tidak simetris memberikan kekuatan elemen dalam semua rangka bangunan,
mungkin berguna untuk mengenali bahwa gaya elemen dalam individu (i) kerangka juga
dapat ditentukan dengan analisis planar dari rangka dikenai gaya lateral:

𝑓𝑖𝑛 = 𝛤𝑛 𝑘𝑥𝑖 (−𝑦𝑖 𝜙𝜃𝑛 )𝐷𝑛 𝑓𝑖𝑛 = 𝛤𝑛 𝑘𝑦𝑖 (𝜙𝑦𝑛 + 𝑥𝑖 𝜙𝜃𝑛 )𝐷𝑛 (13.9.4)

Gambar 13.9.1 Nilai maksimum gaya statik ekuivalen: gaya lateral dan torsi

Yang pertama dari persamaan ini berlaku untuk rangka di arah x dan yang kedua untuk
rangka dalam arah y. Mereka diperoleh dari Persamaan. (13.3.18) dengan Dn(t) diganti
dengan yang sesuai nilai spektral Dn.
Setelah ini respon modal maksimum ini telah ditentukan untuk semua mode yang
memberikan kontribusi cukup penting terhadap total respon, mereka dapat dikombinasikan
dengan menggunakan peraturan CQC, Persamaan. (13.7.4), dengan N digantikan oleh 2N di
kedua penjumlahan, untuk mendapatkan perkiraan total respon maksimum.Peraturan SRSS
untuk kombinasi modal tidak boleh digunakan karena banyak bangunan tidak simetris
memiliki pasangan (atau kembar tiga) frekuensi alami yang jaraknya berdekatan.

Ringkasan. Prosedur untuk menghitung respon maksimum bangunan lantai-N dengan


rencana simetris pada sumbu x tapi tidak simetris pada sumbu y dengan gerakan dasar pada
arah y, ditandai dengan respon spektra atau desain spektra, ditunjukan pada langkah-langkah
berikut ini:
1. Tentukan sifat struktural.
a. Menentukan massa dan matriks kekakuan dari pers. (13.3.1) dan (9.5.26).
b. Memperkirakan modal rasio redaman (Bab 11).
2. Tentukan frekuensi alami ωn (periode natural Tn = 2π / ωn) dan mode getran natural φn
(Bab 10).
3. Hitung respon maksimum mode n dengan langkah-langkah berikut, harus diulang untuk
semua mode, n = 1, 2, ..., 2N:
a. Sesuai dengan periode natural Tn dan rasio redaman ζn, pembacaan Dn dan An,
deformasi dan percepatan-pseudo, dari respon spektra gempa atau desain spektra.
b. Hitunglah perpindahan lateral dan rotasi lantai dari Persamaan. (13.9.1 a).
c. Menghitung kekuatan statik ekuivalen: gaya lateral fyn dan torsi fθn dari Persamaan.
(13.9.2) atau (13.9.3).
d. Menghitung gaya geser lantai, torsi, dan momen dasar dan kekuatan elemen-momen
lentur dan geser oleh analisis statis tiga dimensi dari struktur yang mengalami
kekuatan eksternal fyn dan fθn. Atau, gaya elemen dalam rangka i dapat dihitung
dengan analisis statis planar dari rangka ini yang dikenakan kekuatan lateral pada
Persamaan. (13.9.4).
4. Tentukan perkiraan nilai puncak r dari setiap kuantitas respon dengan menggabungkan
puncak nilai modal rn. Peraturan CQC untuk kombinasi modal harus digunakan karena
bangunan tidak simatris biasanya memiliki pasang frekuensi berjarak dekat.

Biasanya, hanya pasangan yang lebih rendah dari kontribusi mode yang cukup penting untuk
respon. Oleh karena itu, langkah 2 dan 3 perlu dilaksanakan hanya mode ini dan penjumlahan
ganda dalam peraturan CQC diperlukan.

Cohtoh 13.12
Tentukan nilai puncak respon dari sistem satu lantai tidak simetris Contoh 13.7 dan 10.6
dengan rasio redaman modal ζn = 5% ke gerak dasar El Centro pada arah y, langsung dari
respon spektra.

Solusi. Langkah 1 dan 2 dari ringkasan prosedur telah disajikan pada Contoh 10.6.
Langkah 3a: Diketahui Tn dan ζn = 5%, Gambar. 6.6.4 menunjukan koordinat Dn dan
An. Untuk T1 = 1,069 det: D1 = 4,256 in. = 0,3547 ft dan A1/g = 0,381. Untuk T2 = 0,9248 det:
D2 = 4,161 in. = 0,3468 ft dan A2/g = 0,497. (Jelas bahwa beberapa tidak dapat dibaca untuk
keempat gambar signifikan dari respon spektra, mereka diperoleh dari data numerik yang
digunakan dalam plotting gambar 6.6.4. Lihat juga gambar E13.8a
Langkah 3b: Perpindahan dan rotasi dari nilai-nilai puncak atap diperoleh pada
Persamaan. (13.9.1a) untuk sistem satu lantai:

𝑢𝑦𝑛 = 𝛤𝑛 𝜙𝑦𝑛 𝐷𝑛 𝑢𝜃𝑛 = 𝛤𝑛 𝜙𝜃𝑛 𝐷𝑛 (a)

Substitusi nilai numerik untuk Γn, φyn, dan φθn (dari Contoh 13.7) dalam Pers. (a) dengan n =
1 maka respon maksimum mode awal:
𝑢𝑦1 = (−0.974)(−0.5228)(0.3547) = 0.1806 𝑓𝑡 = 2.168 𝑖𝑛.
(b)
𝑏 30
𝑢𝜃1 = (−0.974)(0.0493)(0.3547) = −0.2555 𝑓𝑡 = −3.065 𝑖𝑛.
2 2

dimana (b/2) uθ1 menunjukan perpindahan lateral di tepi karena rotasi lantai. Demikian pula,
respon maksimum mode kedua yang
𝑢𝑦2 = (−0.956)(−0.5131)(0.3468) = 0.1701 𝑓𝑡 = 2.042 𝑖𝑛.
(c)
𝑏 30
𝑢𝜃2 = (−0.956)(−0.0502)(0.3468) = 0.2497 𝑓𝑡 = 2.999 𝑖𝑛.
2 2

Langkah 3c: Nilai-nilai puncak fyn dan fθn, gaya lateral dan torsi, diperoleh dengan
Persamaan. (13.9.3) ini untuk rangka satu lantai:

𝑓𝑦𝑛 = 𝛤𝑛 𝑚𝜙𝑦𝑛 𝐴𝑛 𝑓𝜃𝑛 = 𝛤𝑛 𝑟 2 𝑚𝜙𝜃𝑛 𝐴𝑛 (d)

Dengan statis, geser dasar dan torsi

𝑉𝑏𝑛 = 𝑓𝑦𝑛 𝑇𝑏𝑛 = 𝑓𝜃𝑛 (e)

Atau, Persamaan. (13.7.1) dapat digunakan untuk menghitung respon modal maksimum.
Sebagai contoh, respon modal statis Vbnst dan Mbnst tersedia dari Contoh 1.3.8. Subsitusi Vb1st
= 0.509m, Tb1st = -5.203m, m = 60 kips/g, dan A1 = 0.381g ke Persamaan. (13.7.1) maka,

𝑉𝑏1 = [0.509(60⁄𝑔)]0.381 𝑔 = 11.63 𝑘𝑖𝑝𝑠


(f)
𝑉𝑏1 = [−5.203(60⁄𝑔)](0.497 𝑔) = 155.2 𝑘𝑖𝑝 − 𝑓𝑡

Subsitusikan Vb2st = 0.491m, Tb2st = 5.203m, dan A2 = 0.497g ke Persamaan. (13.7.1) maka,

𝑉𝑏2 = [0.491(60⁄𝑔)]0.497 𝑔 = 14.64 𝑘𝑖𝑝𝑠


(g)
𝑉𝑏2 = [5.203(60⁄𝑔)](0.497 𝑔) = 155.2 𝑘𝑖𝑝 − 𝑓𝑡
Langkah 3d: Puncak gaya lateral untuk rangka A diberikan oleh persamaan (13.9.4b) khusus
untuk kerangka satu lantai:

𝑓𝐴𝑛 = 𝑘𝐴 𝛤𝑛 (𝜙𝑦𝑛 + 𝑥𝐴 𝜙𝜃𝑛 )𝐷𝑛 (h)

Subsitusikan kA = 75 kips/ft, xa = 1,5 ft, dan nilai-nilai numerik untuk Γn, φyn, φθn dan Dn
maka,
𝑓𝐴1 = 75(−0.974)[−0.5228 + 1.5(0.0493)]0.3547 = 11.63 𝑘𝑖𝑝𝑠
𝑓𝐴2 = 75(−0.956)[−0.5131 + 1.5(−0.0502)]0.3468 = 14.64 𝑘𝑖𝑝𝑠

Geser dasar sama dengan gaya lateral pada rangka satu lantai; maka demikian

𝑉𝑏𝐴1 = 11.63 𝑘𝑖𝑝𝑠 𝑉𝑏𝐴2 = 14.64 𝑘𝑖𝑝𝑠 (i)

Gaya lateral untuk rangka B diberikan oleh Persamaan. (13.9.4a) khusus untuk kerangka satu
lantai:
𝑓𝐵𝑛 = 𝑘𝐵 𝛤𝑛 (−𝑦𝐵 𝜙𝜃𝑛 )𝐷𝑛 (j)

Subsitusikan kB = 40 kips/ft, yB = 10 ft, dan nilai-nilai numerik untuk Γn, φθn, dan Dn maka,

𝑓𝐵1 = 40(−0.974)[−10(0.0493)]0.3547 = −6.814 𝑘𝑖𝑝𝑠


𝑓𝐵2 = 40(−0.956)[−10(−0.0502)]0.3468 = 6.662 𝑘𝑖𝑝𝑠

Geser dasar yang sesuai adalah

𝑉𝑏𝐵1 = −6.814 𝑘𝑖𝑝𝑠 𝑉𝑏𝐵2 = 6.662 𝑘𝑖𝑝𝑠 (k)

Hasil respon modal maksimum disajikan pada Tabel E13.12a.

TABEL E13.12a Respon Modal Maksimum


uy b/2uθ Vb Tb VbA VbB
Mode (in.) (in.) (kips) (kip-ft) (kips) (kips)
1 2.168 -3.065 11.63 -118.8 11.63 -6.814
2 2.042 2.999 14.64 155.2 14.64 6.662

Langkah 4: Untuk sistem ini dengan dua mode, peraturan ABSSUM, SRSS dan CQC, Eqs.
(13.7.2)-(13.7.4), khususnya untuk

𝑟 ≤ |𝑟1 | + |𝑟2 | 𝑟 ≃ (𝑟12 + 𝑟22 )1/2 𝑟 ≃ (𝑟12 + 𝑟22 + 2𝜌12 𝑟1 𝑟2 )1/2 (l)

Untuk sistem ini, β12 = ω1/ω2 = 5.878/6.794 = 0.865. Untuk nilai dari β12dan ζ = 0.05, Eq.
(13.7.10) dengan ρ12 = 0.322. Hasil dari Persamaan. (1) dirangkum dalam Tabel E13.12b,
dimana nilai maksimum dari respon total ditentukan termasuk oleh RHA. Hal in dihitung
dengan menggunakan hasil dari Contoh 13.8, dimana Dn(t) dan An(t) dihitung oleh analisis
dinamis dari mode-nth sistem SDF.

TABEL E13.12b Nilai Respon Maksimum RSA dan RHA


uy b/2uθ Vb Tb VbA VbB
(in.) (in.) (kips) (kip-ft) (kips) (kips)
ABSSUM 4.210 6.064 26.27 274.0 26.27 13.48
SRSS 2.978 4.289 18.70 195.5 18.70 9.530
CQC 3.423 3.532 21.43 162.3 21.43 7.848
RHA 3.349 3.724 20.63 174.3 20.63 8.275

Seperti yang diharapkan, perkiraan ABSSUM selalu lebih besar dari nilai RHA. Perkiraan
SRSS lebih baik, tetapi perkiraan CQC adalah yang terbaik. Karena semuanya untuk hal
korelasi melintang dalam kombinasi modal, yang cukup penting dalam contoh ini karena
frekuensi alaminya yang dekat, situasi umum untuk sistem perencanaan tidak simetris.

Contoh 13.13
Gambar E13.13a-c menunjukkan dua lantai bangunan yang terdiri dari diafragma kaku yang
didukung oleh tiga rangka, A, B dan C. Berat yang disamakan pada lantai pertama dan kedua
masing-masing adalah 120 dan 60 kips. Matriks kekakuan lateral dari rangka ini, masing-
masing dikhususkan sebagai rangka geser, adalah

225 −75 120 −40


𝑘𝑦𝐴 = 𝑘𝑦 = [ ] 𝑘𝑥𝐵 = 𝑘𝑥𝐶 = 𝑘𝑥 = [ ]
−75 75 −40 40

Spektrum desain untuk ζn = 5% diberikan pada Gambar. 6.9.5 skala untuk 0.5g percepatan
tanah maksimum. Menentukan nilai maksimum dari geser dasar dalam rangka A.

Solusi. Sistem ini mempunyai empat DOFs: uyj dan uθj (Fig. E13.13a); j = 1 dan 2. Matriks
kekakuan dari Pers. (9.5.25) dan (9.5.26) dikhususkan untuk sistem ini dengan tiga rangka:

𝑘𝑦 𝑒𝑘𝑦
𝑘=[ ]
𝑒𝑘𝑦 𝑒 𝑘𝑦 + (𝑑 2 ⁄2)𝑘𝑥
2
Gambar E13.13a-c

Substitusikan kx, ky, e = 1,5 ft, d = 20 ft, maka

225.0 −75.00 337.5 −112.5


75.00 −112.5 112.5
𝑘= [ 24,506 −8,169 ]
𝑠𝑦𝑚
8,169

Massa lantai adalah m1 = 120/g = 3.727 kip-sec2/ft dan m2 = 60/g = 1.863 kip-sec2/ft, dan
momen inersia lantai adalah IOj = mj(b2 +d2)/12 = mj(302 + 202)/12 = 1300mj/12.
Substitusikan data ini dalam matriks massa dari Pers. (9.5.27) maka

3.727
𝑚= [ 1.863 ]
403.7
201.9

Permasalahan eigenvalue diselesaikan untuk menentukan periode natural Tn dan mode ϕn


ditunjukkan pada Gambar. E13.13d. Perhatikan bahwa setiap mode termasuk gerakan lateral
dan torsional. Dalam mode pertama dua lantai berpindah dalam arah lateral yang sama dan
dua lantai berputar dalam arah yang sama. Dalam mode kedua dua lantai berputar dalam arah
yang sama, yang berlawanan dengan mode yang pertama. Dalam mode ketiga dan keempat
perpindahan lateral pada dua lantai dalam arah yang berlawanan; yang sama juga berlaku
untuk rotasi dari dua lantai.
Γn dihitung dari Pers. (13.3.4) to (13.3.6): Γ1 = 1.591, Γ2 = 1.561, Γ3 = -0.562, danΓ4 = 0.552

.
Gambar E13.13d

Untuk Tn = 1.512, 1.307, 0.756, dan 0.654 sec, spektrum desain memberikan Al/g =
0.595, A2/g = 0.688, A3/g = 1.191, dan A4/g= 1.355. Nilai yang sesuai dari Dn= An/ω2n adalah
D1 = 13.29, D2 = 1150, D3 = 6.643, dan D4 = 5.671 in.
Nilai maksimum dari gaya lateral statis ekuivalen dari rangka A [dari Eq. (13.9.4b)]
𝑓𝐴𝑛 = 𝛤𝑛 𝑘𝑦 (𝜙𝑦𝑛 + 𝑒𝜙𝜃𝑛 )𝐷𝑛
Substitusikan Γ1, ky, D1, ϕy1, dan ϕθ1 memberikan gaya lateral yang dikaitkan dengan mode
pertama:
𝑓𝐴1 13.29 225 −75 0.2134 −0.0201 24.2
{ } = 1.591 [ ] ({ } + 1.5 { }) = { }
𝑓𝐴2 12 −75 75 0.4269 −0.0403 24.2

Analisis statis dari rangka sasaran untuk gaya lateral ini (Gambar. E13.13e) memberikan gaya
internal. Khususnya, geser dasar adalah VbA1 = f11 + f21 = 48,4 kips. Perhitungan yang sama
menyebabkan geser dasar maksimum karena mode kedua, ketiga, dan keempat: VbA2 = 53.9,
VbA3 = 12.1, dan VbA4 = 133 kips.

Gambar E13.13e
Nilai maksimum r dari respon total r(t) akan diperkirakan dengan menggabungkan respon
modal maksimum menurut perperaturan CQC, Pers. (13.7.4). Untuk tujuan ini perlu
menentukan rasio frekuensi βin = ωi/ωn ; hal ini diberikan pada Tabel E13.13a. Untuk setiap
nilai βin koefisien korelasi ρin dihitung dari Pers. (13.7.10) dengan ζ= 0.05 dan ditunjukkan
dalam Tabel E13.13b.

TABEL E13.13a Rasio Frequensi alami βin


Mode, i n=1 n=2 n=3 n=4 ωi (rad/det)
1 1.000 0.865 0.500 0.433 4.157
2 1.156 1.000 0.578 0.500 4.804
3 2.000 1.730 1.000 0.865 8.313
4 2.312 2.000 1.156 1.000 9.608

Substitusikan nilai modal maksimum VbAn dan koefisien korelasi ρin dalam perperaturan
CQC, kita mendapatkan 16 beban dalam penjumlahan ganda dari Pers. (13.7.4) (Tabel
E13.13c). Tambahkan 16 beban dan di akar kuadratkan sehingga VbA = 86.4 kips. Tabel
E13.13c menunjukkan bahwa beban dengan nilai yang signifikan adalah beban i = n, dan
beban melintang antara mode 1 dan 2 dan antara mode 3 dan 4. Beban melintang antara mode
1 dan 3, 1 dan 4, 2 dan 3, atau 2 dan 4 kecil karena frekuensi tersebut dipisahkan dengan baik.

TABEL E13.13b Koefisien Korelasi ρin


Mode, i n=1 n=2 n=3 n=4
1 1.000 0.322 0.018 0.012
2 0.322 1.000 0.030 0.018
3 0.018 0.030 1.000 0.322
4 0.012 0.018 0.322 1.000

TABEL E13.13c Melintang Individual Peraturan CQC:


Geser Dasar VbA pada Rangka A
Mode, i n=1 n=2 n=3 n=4
1 2344.039 839.912 10.833 7.839
2 839.913 2905.669 19.748 13.250
3 10.833 19.748 146.502 51.797
4 7.839 13.250 51.797 176.807

Akar kuadrat dari penjumlahan empat i = n dalam Tabel E13.3c memberikan perkiraan SRSS
VbA = 74.7 kips. Hal ini kurang akurat.

Anda mungkin juga menyukai