Anda di halaman 1dari 6

wawancara wawancara

menjadi tantangan untuk membuat kebijakan working; automation office implementation; modern e-learning; Penerapan transformasi digital di Kemenkeu ini Aspek lain yang sangat penting dan
fiskal yang kredibel, baik dari sisi penerimaan revenue optimalization joint program; unified revenue account juga sejalan dengan inisiatif nasional di bidang perbaikan mempengaruhi keberhasilan implementasi transformasi
negara maupun belanja negara. Dalam hal ini management; modernization tax information system; simplifikasi sistem pemerintahan secara nasional, seperti sistem digital yaitu cyber security karena hal ini adalah unsur
penerapan transformasi digital Kemenkeu pelaksanaan anggaran; integrated business process of planning pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), inisiatif satu penentu kenyamanan dan keamanan dalam bekerja di
diharapkan dapat menjadi katalisator yang and budgeting; serta penyediaan data transaksi Pemerintah data dan strategi nasional penanggulangan korupsi. lingkungan digital.
mampu mempengaruhi institusi lain untuk Daerah untuk kebijakan fiskal. Blueprint transformasi digital Dengan demikian, upaya Kemenkeu ini diharapkan
melakukan perbaikan proses bisnis dan tersebut, yaitu dalam bentuk Enterprise Architechture (EA) dapat pula menjadi mendorong percepatan transformasi
pelayanan publik. Kemenkeu, diharapkan selesai disusun akhir Mei 2019. digital di lingkungan pemerintahan di Indonesia. Capaian Kementerian Keuangan
“Target-target yang ingin dicapai terkait Dikembangkannya EA sebagai langkah
implementasi transformasi digital di lingkungan Kementerian awal transformasi digital Kemenkeu telah banyak
Grand Design dan Output. Key Success memberikan perubahan dan berdampak luas secara
Keuangan sudah disepakati oleh seluruh jajaran pimpinan”
Terkait dengan grand design dan imbuh Sudarto. Beberapa inisiatif yang akan segera Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa nasional. Pengembangan aplikasi yang merupakan
output penerapan transformasi digital direalisasikan untuk internal Kemenkeu diantaranya adalah keberhasilan transformasi didorong secara aktif oleh salah satu unsur dalam pembangunan EA terus
dalam jangka pendek, Kemenkeu berencana paperless policy, yang didukung pengunaan aplikasi berbasis top executives. Begitu juga halnya dengan transformasi dikembangkan, salah satunya yaitu pengembangan
untuk mengimplementasikan 11 inisiatif digital untuk efisiensi pekerjaan dan dimulainya piloting open digital Kemenkeu dimana komitmen dari pimpinan aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN), yang saat
strategi, diantaranya yaitu new thinking of space di beberapa unit di Kemenkeu. menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan ini sedang dalam proses migrasi ke MPN Generasi III.
implementasi transformasi. Ini adalah kunci kesuksesan Pada tahun 2016, aplikasi ini mendapat penghargaan
utama. sebagai salah satu inovasi terbaik untuk pelayanan
Kunci kesuksesan kedua adalah adanya publik. Pada tahun-tahun berikutnya, Kemenkeu
kolaborasi dan sinergi seluruh Unit Eselon I di mendapatkan nilai tertinggi atas sistem pemerintahaan
lingkungan Kemenkeu. “Sangat sulit untuk menerapkan berbasis elektronik dari Kementerian PAN-RB.
transformasi digital secara optimal tanpa disertai Capaian lain seperti keberhasilan dalam membangun
“Aspek infrastruktur IT itu seperti a table stake kolaborasi antar unit Eselon I,” jelas Staf Ahli OBTI. SPAN, juga turut menjadikan Kemenkeu meraih dan
“Aspek infrastruktur IT itu Oleh karena itu, kerja sama dan keharmonisan antar mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari
dalam permainan poker, yaitu sesuatu yang harus
seperti a table stake dalam unit Eselon I perlu terus dibina dan dijaga demi BPK dalam mengelola LKPP, LK-BUN, maupun LK
dimiliki sebelum bermain” terlaksananya transformasi digital yang efektif. BA-15.
permainan poker, yaitu sesuatu
~Staf Ahli Bidang OBTI~ Kunci kesuksesan ketiga yaitu change Namun demikian, Kemenkeu tentu tidak
yang harus dimiliki sebelum management terkait organisasi dan sumber daya manusia. berpuas diri dan terus melakukan continous improvement
bermain” Perumusan organisasi yang fit-and-proper serta sumber walaupun telah memperoleh capaian sangat baik di
daya manusia yang kompeten sangat berpengaruh dalam level nasional. Tranformasi digital yang dilakukan
efektivitas implementasi transformasi digital. Kemenkeu harus menjadi inisiatif strategis dan bernilai
tambah bagi transformasi pelayanan pemerintah
Kunci kesuksesan keempat yaitu funding atau kepada pemangku kepentingan. Untuk itu, perlu
pendanaan. Pendanaan digunakan untuk membangun adanya perhatian dan dukungan kuat dari seluruh
infrastruktur dasar dan pengembangan SDM IT sebagai jajaran pegawai dan pejabat pada seluruh tingkatan.
penopang utama pelaksanaan transformasi digital. Transformasi digital tidak dapat ditunda dan harus
“Aspek infrastruktur IT itu seperti a table stake dalam dilakukan secara cepat mengingat teknologi informasi
permainan poker, yaitu sesuatu yang harus dimiliki juga berkembang begitu cepat. Untuk mengejar
sebelum bermain” jelas Staf Ahli OBTI. Biaya (Cost) kecepatan perkembangan teknologi, transformasi digital
transformasi yang muncul pada saat awal implementasi Kemenkeu tidak lagi hanya dikembangkan berdasarkan
transformasi digital merupakan keniscayaan, akan tetapi best practices¸ namun sudah mengarah pada next practices.
benefit yang dapat diperoleh dimasa depan akan jauh Dengan demikian, transformasi digital dapat bergerak
lebih besar. lebih cepat, tidak cepat obsolate, dan terus menjadikan
Kemenkeu yang terdepan dalam membangun negeri
tercinta ini.

Sudarto
Staf Ahli Bidang OBTI

Foto: Tri Ashriki Dharma


10 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
11
profil profil

Komunikasi Intens untuk


Manajemen Risiko yang Lebih Baik
TEKS: R. Aji Setiantoko, Budi Kurniawan

K inerja dan risiko merupakan dua hal yang


akan selalu berkaitan satu sama lain bagai dua
Upaya untuk meningkatkan kualitas Manajemen
Risiko di lingkungan DJP dilakukan pada seluruh proses
sisi mata uang yang saling bergandengan. Akan Manajemen Risiko, dimulai dari penentuan konteks sampai
selalu ada risiko yang harus dikelola dalam dengan monitoring dan review, serta komunikasi dan "semua diniatkan untuk ibadah"
setiap upaya pencapaian kinerja. Dalam edisi konsultasi yang telah dibangun dengan baik. Selain itu, ~Siscka Mirela Juniati~
sebelumnya kami telah mengulas salah satu dilakukan penguatan kapasitas SDM para pengelola risiko
Manajer Kinerja Organisasi yang merupakan Direktorat KITSDA selaku pengampu Manajemen Risiko
salah satu garda terdepan dalam mengawal DJP melalui pelatihan bersertifikasi antara lain dengan
dan memastikan kebijakan terkait manajemen mengikuti Certified Risk Management Officer (CRMO) dan
kinerja telah diimplementasikan secara tertib dan Certified Risk Manajemen Profesional (CRMP).
berkesinambungan. Kali ini kami akan mengulas Tantangan terbesar dalam membangun Manajemen
salah satu sosok Manajer Risiko Unit yang tidak Risiko di lingkungan DJP adalah rendahnya awareness
kalah penting dalam mengawal pencapaian kinerja terhadap Manajemen Risiko itu sendiri, khususnya di
organisasi, sosok yang akan selalu memastikan unit vertikal. Untuk membangun awareness terhadap
risiko yang muncul dalam setiap pencapaian kinerja Manajemen Risiko di lingkungan DJP, telah dilakukan
dapat dikelola dengan baik. beberapa kegiatan, antara lain melalui (i) sosialisasi kepada
Adalah Siscka Mirela Juniati, yang para administrator Manajemen Risiko, dan beberapa
sejak bulan Mei 2018 dilantik menjadi Kepala Kepala Seksi di lingkungan unit vertikal DJP; (ii) asistensi
Subdirektorat Kepatuhan Internal, Direktorat lebih lanjut pada beberapa unit kerja; (iii) monitoring
Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya dan evaluasi Manajemen Risiko melalui penilaian tingkat
Aparatur (KITSDA) sekaligus merupakan Manajer kematangan penerapan Manajemen Risiko secara mandiri di
Risiko Unit Direktorat Jenderal Pajak (DJP). unit sampel. Selain itu, dilakukan juga analisa atas Laporan
Tentunya bukan hal mudah menjadi Manajer Risiko Penerapan Manajemen Risiko (LPMR) yang dikirimkan
Unit DJP yang merupakan unit eselon I terbesar kepada Direktorat KITSDA untuk mengetahui sejauh mana
dengan jumlah pegawai terbanyak di lingkungan penerapan tata kelola Manajemen Risiko telah memenuhi
Kementerian Keuangan, pengalamannya sebagai kaidah-kaidah Manajemen Risiko. Hasil analisa tersebut
koordinator risiko Kantor Wilayah DJP Jawa disampaikan kembali kepada unit-unit beserta dengan
Barat I saat beliau masih menjabat sebagai Kepala rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
KPP Cianjur pada tahun 2012 s.d. 2016 (saat itu DJP juga melaksanakan piloting penerapan
penerapan manajemen risiko masih berdasarkan Manajemen Risiko pada beberapa KPP yang penerimaannya
PMK Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan tercapai dengan komponen capaian extra effort lebih
Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen dominan. “Rencana aksi penanganan risiko pada beberapa Di akhir wawancara, wanita yang memiliki
Keuangan dimana ruang lingkup Unit Pemilik Siscka Mirela Juniati
KPP tersebut kami kompilasi untuk dijadikan salah satu hobby berolahraga khususnya renang dan joging ini Manajer Risiko Unit DJP
Risiko (UPR) baru pada unit eselon II), serta benchmark unit kerja lainnya, sehingga diharapkan dapat menyampaikan sebagai seorang ibu, “saya harus dapat
pengalamannya pada Unit Kepatuhan Internal di mendongkrak kinerja pada unit tersebut.” ujar Wanita menyeimbangkan pelaksanaan tugas kantor dan di rumah,
Kanwil DJP Jakarta Timur menjadi bekal yang lulusan Pasca Sarjana Ilmu Administrasi Perpajakan, ketika di kantor saya harus fokus dan bekerja dengan sebaik Foto: R. Aji Setiantoko
sangat berharga dalam menjalankan tugasnya Universitas Indonesia ini. baiknya, ketika di rumah saya juga harus fokus dalam
sebagai Manajer Risiko Unit DJP. mencurahkan perhatian dan kasih sayang secara penuh dan
Ibu dari tiga anak ini menuturkan harapannya agar
Dengan tanggung jawab yang semakin besar Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan maksimal kepada keluarga, sehingga keseimbangan dapat
untuk memastikan Manajemen Risiko di lingkungan dapat bermanfaat lebih optimal, diantaranya dengan tercapai dengan aman, selamat, sukses, bahagia dunia dan
DJP berjalan dengan baik, mantan Kepala KPP meningkatkan komunikasi yang lebih baik, ketentuan yang akhirat. Kuncinya adalah semua diniatkan untuk ibadah,
berkinerja terbaik tahun 2014 ini secara intens dibuat lebih simpel namun tetap dalam pakemnya, proses bekerja untuk ibadah, berkeluarga juga untuk ibadah. Saya
membangun komunikasi dengan seluruh direktorat refinement yang lebih awal pelaksanaannya, dan adanya ditempatkan di jabatan saya sekarang juga karena Allah.
di lingkungan Kantor Pusat DJP diantaranya melalui aplikasi Manajemen Risiko yang dapat memudahkan proses Saya harus selalu berusaha menciptakan suasana yang
kegiatan one-on-one meeting. pelaporan yang selama ini masih dilakukan secara manual. menyenangkan di lingkungan kantor maupun rumah.”

12 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
13
Potret Potret

Akreditasi Kearsipan
Kemenkeu
TEKS: Najmudin, Budi Kurniawan

A rsip merupakan pusat ingatan setiap organisasi


yang dapat memberikan gambaran tentang masa
Sekretariat Ditjen Bea dan Cukai ( Unit Kearsipan II) dan
KPPBC TMP B Yogyakarta (Unit Kearsipan III).
lalu, masa sekarang dan masa depan suatu organisasi. "Kendala yang dihadapi oleh Kementerian
Arsip juga dapat memberikan kita pelajaran untuk Keuangan pada saat akreditasi kearsipan antara lain terkait
menentukan langkah dalam mencapai tujuan suatu dengan Sumber Daya Kearsipan baik dari segi Organisasi
organisasi. Itulah salah satu peran penting arsip yang Kearsipan maupun SDM Kearsipan” ungkap Arif Bintarto
menunjukkan bahwa pengelolaan kearsipan yang Yuwono, Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian.
baik, mutlak dilakukan oleh setiap individu maupun
organisasi. Dari segi Organisasi Kearsipan, saat ini unit
organisasi yang membidangi kearsipan di Biro Umum
Dalam rangka menilai mutu dan kelayakan (sebagai Unit Kearsipan I Kementerian Keuangan)
pengelolaan kearsipan di suatu institusi, Arsip berada pada level eselon IV yaitu Subbagian Arsip dan
Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai Dokumentasi. Hal ini membuat Biro Umum belum bisa
Instansi Pembina Tingkat Nasional di Bidang mengoptimalkan fungsi sebagai Pembina Kearsipan Tingkat
Kearsipan menyelenggarakan Akreditasi Kearsipan. Penyerahan Sertifikat Akreditasi Kearsipan
Kementerian mengingat jumlah unit kearsipan yang oleh ANRI kepada Unit Kearsipan Kementerian Keuangan
Penyelenggaraan akreditasi kearsipan ini dimaksudkan dilakukan pembinaan sangat banyak yakni 1.112 unit/satuan Sedangkan dari segi SDM Kearsipan,
Yogyakarta, 15 Februari 2019
untuk menilai kesesuaian penyelenggaraan kearsipan di kerja di seluruh wilayah Indonesia. jumlah pejabat fungsional Arsiparis di
suatu institusi dengan peraturan perundang-undangan Kementerian Keuangan masih sangat sedikit.
yang berlaku. Saat ini Kementerian Keuangan hanya Foto: Dok. Biro KLI
Untuk dapat mengikuti akreditasi kearsipan, memiliki 3 orang pejabat fungsional Arsiparis
maka suatu Unit Kearsipan pada Kementerian/Lembaga terdiri dari 1 Arsiparis Ahli dan 2 Arsiparis
Negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: Terampil. Kondisi ini juga menjadi catatan yang
a. Telah masuk pada database pengawasan berpengaruh siginifikan terhadap hasil penilaian serta UU tentang Kearsipan. Selain itu, Kementerian Keuangan
penyelenggaraan kearsipan; akreditasi kearsipan. senantiasa mendorong implementasi transformasi digital di
Adapun strategi yang dilakukan bidang Kearsipan sebagai upaya dalam mempersiapkan diri
b. Telah menyusun Pedoman Tata Naskah Dinas dari tantangan revolusi industri 4.0 dan mewujudkan visi
(TND), Klasifikasi Arsip, Sistem Klasifikasi oleh Biro Umum selaku Unit Kearsipan I
Kementerian Keuangan untuk mengatasi Kementerian Keuangan sebagai penggerak utama pertumbuhan
Keamanan dan Akses Arsip Dinamis (SKKAAD), ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21.
Jadwal Retensi Arsip (JRA), dan Pedoman berbagai kendala dimaksud diantaranya: dari
Pengelolaan Arsip Inaktif; serta segi Organisasi Kearsipan, Biro Umum akan Pemberian akreditasi kearsipan dari ANRI terhadap
memperkuat fungsi Unit Kearsipan jenjang Kementerian Keuangan merupakan bentuk pengakuan
c. Telah melakukan kegiatan penataan arsip inaktif. berikutnya melalui penetapan unit-unit kepatuhan Kementerian Keuangan dalam menyelenggarakan
Unit Kearsipan Kementerian Keuangan menjadi kearsipan, sedangkan dari segi SDM Kearsipan, kearsipan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
salah satu unit kearsipan yang telah memenuhi seluruh Biro Umum akan berkoordinasi dengan Biro di Indonesia. Kementerian Keuangan termasuk satu dari empat
persyaratan yang ditetapkan oleh ANRI dimaksud Organta dan Biro SDM terkait dengan program Kementerian/Lembaga yang telah mendapatkan Akreditasi
sehingga layak untuk mengikuti kegiatan akreditasi pengangkatan arsiparis melalui penyesuaian Kearsipan dengan kualifikasi A (Sangat Baik), maka dengan
kearsipan. (inpassing) yang masih dapat dilakukan sampai pemanfaatan teknologi informasi, Kementerian Keuangan
“Dalam pelaksanaan akreditasi kearsipan, dengan April 2021. akan berusaha meningkatkan penyelenggaran kearsipan dan
Unit Kearsipan Kementerian Keuangan telah melalui Seiring dengan perkembangan berupaya menjadi Kementerian pertama yang mendapatkan
beberapa tahap penilaian diantaranya pengisian teknologi informasi serta dengan semangat akreditasi dengan kualifikasi AA (Istimewa) serta menjadi
instrumen dan portofolio akreditasi, verifikasi dan budaya dan mindset digital Kementerian poros percontohan dalam penyelenggaraan kearsipan tingkat
pengamatan langsung oleh Tim Asesor Kearsipan Keuangan saat ini, pengelolaan arsip di nasional. Hal ini sesuai dengan salah satu nilai-nilai Kementerian
ANRI, tindak lanjut atas rekomendasi awal Tim Kementerian Keuangan harus ditangani lebih Keuangan yaitu nilai Kesempurnaan.
Asesor, dan diakhiri dengan rapat pleno Majelis Arif Bintarto Yuwono, cepat, tepat, dan akses yang lebih mudah. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan,
Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian Saat
Pertimbangangan Akreditasi Kearsipan. Tentu saja tetap harus memperhatikan hak pengelolaan kinerja menjadi salah satu cara untuk mendorong
Memperlihatkan Salah Satu Ruang Arsip Kemenkeu
Kegiatan penilaian akreditasi kearsipan ini tidak di Gedung Djuanda, Komplek Kemenkeu
akses dan keautentikan arsip sesuai peraturan hal tersebut. Hal ini dilakukan melalui dengan memandatkan
hanya dilakukan terhadap Unit Kearsipan I Kementerian perundang-undangan yang berlaku, seperti UU IKU terkait pengelolaan arsip baik pada setiap satuan kerja.
Keuangan (Biro Umum), tetapi juga dilakukan uji tentang Keterbukaan Informasi Publik, UU Dengan adanya mandat tersebut maka awarness terhadap
petik terhadap Unit Kearsipan jenjang berikutnya yaitu Foto: R. Aji Setiantoko tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pengelolaan arsip semakin meningkat.

14 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
15
snap shot snack corner

Jawaban Kuis Buletin Kinerja " "


Edisi XXXVIII (Edisi Hari Oeang):
1. Tahun 1952
Penghargaan Pengelolaan Kinerja Terbaik
2. Tahun 1968
di Lingkungan Kementerian Keuangan
DJPb (Peringkat I) 3. Tahun 1980
Setjen (Peringkat II) 4. Tahun 1999
DJKN (Peringkat III)
Jakarta, 28 Januari 2019
Daftar Pemenang Kuis Buletin Kinerja
Edisi XXXVIII (Edisi Hari Oeang):
Foto: Dok KLI

1. Maria Pransiska
Pelaksana, Biro Advokasi, Setjen
2. Gomgom Parluhutan Sianturi
Auditor Muda, Inspektorat V, Itjen
3. Anasarudin Absori
Pelaksana, Biro Organta, Setjen
4. Yaskur
Pelaksana, Direktorat Penerimaan dan
Perencanaan Strategis, DJBC
5. Anis Widiyastuti
Pelaksana, Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Tipe A1 Semarang I, DJPb

Daftar Responden Kuesioner Edisi XXXVIII


Terpilih:
1. Dini Kusumawati
Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan,
Setjen
Replikasi Sistem Pengelolaan Kinerja Kementerian Keuangan 2. Mochamad Chomnur Susanto
oleh Bank Indonesia 6 Maret 2019 (foto kanan) dan oleh Kementerian Luar Negeri 9 Maret 2019 (foto kiri) Kepala Subdirektorat Pelaksanaan Anggaran I,
Foto: Dok. BI dan Kemenlu RI
Dit. Pelaksanaan Anggaran, DJPb
3. Dudung Rudi Hendratna
Kepala Bagian Kepatuhan dan Verifikasi
Kekayaan Pegawai, Itjen

Direktur SUN, DJPPR


(2 dari kanan) dalam acara
Launching SBR 006, “Pindai QR Code-nya dan
Fat Shogun Menara BTPN,
Jakarta, 1 April 2019
dapatkan souvenir menarik
bagi yang beruntung”
Foto: Dok. DJPPR

16 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
17
klinik kinerja klinik kinerja

K3, Meraporkan Kinerja Pegawai


dengan Menimbang Kualitas
TEKS: Agus Dwiatmoko, Moch. Asep Kurniawan

K ualitas Kontrak Kinerja menjadi acuan


dalam penilaian kinerja organisasi dan pegawai
c. Tahun Kontrak Kinerja
Pemilihan tahun KK disesuaikan periode penetapan KK
di lingkungan Kementerian Keuangan. setiap pegawai dimaksud.
Penilaian Kinerja Berdasarkan Kualitas Kontrak
Kinerja (disingkat K3) diterapkan dengan 2. Parameter Manual IKU
mempertimbangkan prinsip berikut: Parameter manual IKU selain digunakan sebagai
1. Objektif, penilaian dengan meminimalkan dasar penghitungan K3 juga digunakan untuk penghitungan
judgement yang bersifat subjektif; CKP sehingga seluruh parameter harus diinput pada aplikasi
e-performace. Parameter yang perlu diperhatikan dalam h. Raw data diukur dari hasil penilaian institusi minimal setingkat
2. adil, penilaian dilakukan guna lebih manual IKU: kementerian, IKU dengan pencapaian target yang
mendiferensiasi kinerja antarpegawai; dan Raw data atau data mentah target/
a. Jenis Cascading IKU realisasi merupakan sekumpulan data yang diukur dari survei/penilaian pihak internal, IKU dengan
3. andal, penilaian menggunakan data yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan pencapaian target yang diukur dari disurvei/penilaian
dapat dipercaya. Jenis cascading IKU menggambarkan proses penjabaran pihak eksternal, dan IKU dengan pencapaian target yang
IKU dari level yang lebih tinggi ke level lebih rendah. objek yang diukur.
Penilaian kinerja organisasi dan memenuhi kriteria untuk dikonversi indeks capaiannya
Jenis cascading IKU dibedakan menjadi Cascading Peta 3. Parameter K3 menjadi 120.
pegawai berdasarkan K3 bertujuan agar (CP), Cascading Non Peta (C), dan Non Cascading (N).
penilaian atas kinerja lebih merefleksikan a. Tipe Kontrak f. Kriteria IKU
kinerja riil, mengoptimalkan kualitas kontrak b. Tingkat Validitas Tipe kontrak menggambarkan karakteristik Kriteria IKU merupakan pengelompakan IKU
kinerja individual sesuai tugas dan fungsi Tingkat validitas menggambarkan level kedekatan jabatan pegawai dan level pegawai. Tipe berdasarkan kepemilikan IKU dan data historis IKU
yang dijalankan, serta mendiferensiasi kinerja (representasi) pengukuran IKU terhadap pencapaian kontrak dikelompokkan berdasarkan pejabat dimaksud. Kriteria IKU dibagi menjadi IKU lama
antarpegawai secara objektif. Penilaian Sasaran Strategis (SS). Tingkat validitas IKU dibedakan pemilik peta strategi dan pejabat non pemilik kolektif, IKU lama non kolektif, IKU baru memiliki data
dilaksanakan dengan melakukan penyesuaian menjadi exact, proxy, dan activity. peta strategi. Untuk pejabat non pemilik peta historis kolektif, IKU baru yang memiliki data historis
terhadap Nilai Kinerja Organisasi dan Nilai c. Tingkat Kendali strategi dikelompokkan berdasarkan level non kolektif, dan IKU baru tidak memiliki data historis.
Kinerja Pegawai sesuai perhitungan atas jabatan struktural atau yang setara.
parameter kualitas kontrak kinerja. Parameter Tingkat kendali IKU menggambarkan kemampuan g. Data Historis Target dan Realisasi
suatu unit atau pegawai dalam mengendalikan/ b. Sumber Cascading IKU
yang diperhitungkan yaitu parameter Data historis merupakan data yang menunjukkan
mengelola pencapaian target IKU. Tingkat kendali IKU Sumber cascading IKU menggambarkan target atau realisasi IKU pada minimal 1 (satu) tahun
kontrak kinerja, parameter manual IKU, dan sumber awal penetapan IKU CP bagi level
parameter K3.Penghitungan K3 pegawai dapat dikategorikan menjadi low, moderate, dan high. sebelum tahun penilaian.Setiap parameter di atas
d. Jenis Konsolidasi Periode yang lebih rendah. memiliki kontribusi pada penghitungan nilai K3. Agar
dilaksanakan jika pegawai telah menginput
kontrak kinerja dan IKU secara lengkap Jenis konsolidasi periode merupakan cara akumulasi c. Tanggung renteng dapat merefleksikan nilai K3 secara menyeluruh, setiap
pada seluruh parameternya melalui aplikasi penghitungan nilai akhir target pada periode tertentu. IKU tanggung renteng merupakan IKU parameter hendaknya diinput sesuai kondisi riil atas KK
e-perfomance Kementerian Keuangan. Parameter Jenis konsolidasi periode dikelompokkan menjadi yang tanggung jawab pencapaian targetnya yang telah ditetapkan. Pengisian parameter yang tidak
perhitungan K3 pada aplikasi e-perfomance average, sum, take last known value. dilaksanakan bersama oleh beberapa unit/ lengkap dan benar dapat menyebabkan nilai K3 tidak
mencakup: pegawai pada level yang sama dalam satu unit dapat dihitung atau hasil akhirnya tidak tepat.
e. Polarisasi
1. Parameter Kontrak Kinerja pemilik peta strategi. Review terhadap penghitungan NKP K3 tahun
Polarisasi menggambarkan ekspektasi pencapaian 2018, kesalahan umum yang masih sering terjadi adalah
Parameter Kontrak Kinerja yang akan realisasi IKU terhadap target. Polarisasi IKU d. Jenis Ukuran IKU
berpengaruh dalam perhitungan K3 sebagai kesalahan atas pengisian pada manual IKU khususnya
dikategorikan menjadi maximize, minimize, dan stabilize. Jenis ukuran IKU merupakan kategorisasi jenis cascading IKU, tingkat validitas, tingkat kendali, dan
berikut: kualitas IKU berdasarkan metode
f. Jenis Konversi 120 jenis konsolidasi periode. Sedangkan pada parameter K3,
a. Jenis Kontrak Kinerja (KK) pengukuran pencapaian IKU dimaksud. kesalahan umum yang sering terjadi adalah kriteria IKU,
Jenis konversi 120, merupakan konversi indeks capaian Jenis ukuran IKU dikategorikan berdasarkan
Jenis kontrak kinerja terbagi menjadi 4 IKU menjadi 120 jika memenuhi kriteria: IKU yang jenis ukuran IKU, serta data historis target dan realisasi.
pencapaian output, nilai kualitas atas output,
jenis, yaitu KK Peta, KK Non Peta, KK mengukur kualitas, waktu atau biaya, target IKU yang atau kecepatan penyelesaian pekerjaan/ Nilai K3 pegawai sebanding dengan kualitas IKU
Blankspot, dan KK Tugas Belajar. Setiap ditetapkan merupakan target maksimal, realisasi IKU output. dan tantangan pencapaian target dalam Kontrak Kinerja
jenis kontrak kinerja dipilih sesuai kondisi mencapai nilai maksimal, serta batas masksimal IKU pegawai. Dengan penerapan penilaian kinerja berdasarkan
pegawai pada saat penilaian. yang ditetapkan sebanyak 20% dari total IKU dalam 1 e. Karakteristik Target IKU K3, kualitas IKU dan penetapan target IKU dalam Kontrak
b. Periode Kontrak Kinerja kontrak kinerja. Karakteristik target IKU merupakan karakter Kinerja pegawai pada masa mendatang diharapkan semakin
g. Target yang melekat pada acuan penetapan target baik, bernilai tambah bagi organisasi dan stakeholder, serta
Periode kontrak kinerja diisi sesuai IKU dimaksud. Karakteristik target IKU
periode waktu pelaksanaan kontrak lebih menantang. Semoga penetapan IKU seluruh pegawai
Target IKU adalah standar minimal pencapaian kinerja dibagi menjadi IKU dengan target sama atau di lingkungan Kementerian Keuangan memberikan
kinerja dan disesuaikan jika pegawai yang ditetapkan untuk periode tertentu. lebih besar daripada target UU, IKU dengan
melakukan addendum KK atau membuat KK kontribusi besar dalam mendukung pencapaian visi dan misi
pencapaian target maksimal yang realisasinya Kementerian Keuangan.
Komplemen.

18 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
19
kata mereka

The New Thinking of Working


???
P ada Kementerian Keuangan New Thinking Of Working sudah menjadi bagian dari IKU
(Indikator Kinerja Utama) Transformasi Digital. Hal yang paling terlihat adalah adanya desain Open
Space yang biasanya diterapkan pada kantor start up swasta. Saat ini di Inspektorat Jenderal sebagian
besar unit Eselon II telah merubah konsep ruang kerja menjadi Open Space, tidak terlihat lagi kubikel-
kubikel yang menjadi pembatas antara pegawai yang satu dan lainnya. Selain itu terkait rencana
flexible working hour juga cukup menarik, akan ada perubahan budaya yang awalnya mengukur
input dari absensi pegawai, maka dengan flexible working hour kita harus mampu mengukur output
pegawai.
Syefira Sal Sabilla,
Pelaksana pada Dengan meningkatnya fleksibilitas maka tingkat kepercayaan dan tanggung jawab menjadi
Sekretariat Itjen meningkat. Pimpinan harus memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk menyelesaikan
tugasnya, dan bawahan harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Selain itu fleksibilitas juga
harus dipertanggungjawabkan sebaik mungkin sehingga pihak luar (baik masyarakat maupun
pihak lain) tetap dapat melihat bahwa sistem yang diterapkan adalah upaya untuk meningkatkan
produktifitas. Sedangkan bagi pegawai, agar fleksibilitas menjadi motivasi untuk bekerja lebih
efektif dan efisien karena konsep baru tersebut mengakomodasi kehidupan yang lebih baik.

S alah satu milestone yang ingin dicapai dalam New Thinking Of Working adalah pembuatan
Digital Work Space. Hal ini cukup menarik, mengingat Kementerian Keuangan merupakan
unit pemerintahan dan bukan profit oriented, sedangkan saat ini dapat kita lihat bahwa
yang telah menggunakan digital work place adalah pihak swasta. Digital work space juga
diharapkan dapat mendorong penghematan dari sisi waktu maupun biaya, salah satu yang
dapat dirasakan adalah penggunaan Video Conference dalam acara rapat yang pesertanya
berada di lokasi berbeda yang cukup jauh. Selain itu dengan adanya Office Automation akan
banyak aplikasi-aplikasi mempermudah dan meningkatkan efektifitas pelayanan. Open Space
juga diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan pegawai yang menginginkan suasana Agil Wibowo,
kerja yang terbuka maupun yang lebih menyukai privasi sehingga dapat meningkatkan Sekretaris Staf Ahli
produktifitas. Bidang OBTI
Apabila kita mengadopsi New Thinking Of Working yang ada di luar negeri maka perlu melakukan modifikasi dalam
Digital Work Space, mengingat di Kementerian Keuangan terdapat pekerjaan-pekerjaan strategis dan rahasia. Selain itu tidak
semua jenis pekerjaan cocok untuk remote working, contohnya yaitu pekerjaan sekretaris yang memang dibutuhkan berada
di tempat untuk pelayanan pimpinan. Namun demikian New Thinking Of Working sangat dimungkinkan untuk dijalankan
mengingat dukungan teknologi dan aplikasi sudah cukup besar. Selain itu apabila dilihat dari sisi subjeknya yang dituntut untuk
melek teknologi, kita ketahui bahwa milenial Kementerian Keuangan saat ini mencapai lebih dari 62% karyawan, sehingga
diharapkan inisiatif baru ini dapat lebih mudah diterapkan.

D unia teknologi berkembang sangat cepat, tidak mengenal ruang dan tempat. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi cara kita bekerja. New Thinking Of Working adalah upaya
Kementerian Keuangan dalam mengikuti perkembangan tersebut. Lebih dari 60% pegawai
Kementerian Keuangan merupakan kaum milenial yang membutuhkan fleksibilitas waktu
maupun tempat bekerja. Selain itu, adanya konsep kolaborasi untuk saling bertukar pikiran
dengan memanfaatkan teknologi juga semakin dibutuhkan. Kebutuhan ini dapat diakomodir
Dyan Palupi Widowati, salah satunya dengan co-working space, di mana konsep ini menonjolkan konsep berbagi dalam
Pelaksana pada satu lokasi serta inovasi dan kolaborasi dapat dilaksanakan. Dengan desain yang unik dan
Pushaka, Setjen didukung dengan berbagai fasilitas yang dapat memacu kreativitas sehingga meningkatkan
produktivitas dan inovasi.
Dalam penerapannya, konsep ini tentunya akan menghadapi beberapa tantangan, seperti perubahan mindset para
pegawai yang sebelumnya memiliki budaya bekerja dalam kubikel-kubikel dan sangat privasi, harus berada di tempat terbuka.
Tantangan lainnya yaitu dengan desain ruang kerja yang baru, maka perlu dipikirkan pengalihan BMN lama agar lebih
bermanfaat. Selain itu juga adanya data-data tertentu yang bersifat rahasia tentunya juga butuh tempat yang lebih aman. Namun
demikian, kita harus tetap optimis bahwa konsep ini akan terlaksana dengan baik mengingat dengan konsep tersebut kolaborasi
antar pegawai dan sharing pengetahuan dapat lebih berkembang sehingga pendekatan terhadap masalah menjadi lebih kaya dan
menghasilkan solusi yang terintegrasi. Dengan demikian, pegawai dituntut untuk dapat lebih open minded dan berkomitmen
penuh dalam menjalankan tugas, serta memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi.

20 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019

Anda mungkin juga menyukai