menjadi tantangan untuk membuat kebijakan working; automation office implementation; modern e-learning; Penerapan transformasi digital di Kemenkeu ini Aspek lain yang sangat penting dan
fiskal yang kredibel, baik dari sisi penerimaan revenue optimalization joint program; unified revenue account juga sejalan dengan inisiatif nasional di bidang perbaikan mempengaruhi keberhasilan implementasi transformasi
negara maupun belanja negara. Dalam hal ini management; modernization tax information system; simplifikasi sistem pemerintahan secara nasional, seperti sistem digital yaitu cyber security karena hal ini adalah unsur
penerapan transformasi digital Kemenkeu pelaksanaan anggaran; integrated business process of planning pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), inisiatif satu penentu kenyamanan dan keamanan dalam bekerja di
diharapkan dapat menjadi katalisator yang and budgeting; serta penyediaan data transaksi Pemerintah data dan strategi nasional penanggulangan korupsi. lingkungan digital.
mampu mempengaruhi institusi lain untuk Daerah untuk kebijakan fiskal. Blueprint transformasi digital Dengan demikian, upaya Kemenkeu ini diharapkan
melakukan perbaikan proses bisnis dan tersebut, yaitu dalam bentuk Enterprise Architechture (EA) dapat pula menjadi mendorong percepatan transformasi
pelayanan publik. Kemenkeu, diharapkan selesai disusun akhir Mei 2019. digital di lingkungan pemerintahan di Indonesia. Capaian Kementerian Keuangan
“Target-target yang ingin dicapai terkait Dikembangkannya EA sebagai langkah
implementasi transformasi digital di lingkungan Kementerian awal transformasi digital Kemenkeu telah banyak
Grand Design dan Output. Key Success memberikan perubahan dan berdampak luas secara
Keuangan sudah disepakati oleh seluruh jajaran pimpinan”
Terkait dengan grand design dan imbuh Sudarto. Beberapa inisiatif yang akan segera Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa nasional. Pengembangan aplikasi yang merupakan
output penerapan transformasi digital direalisasikan untuk internal Kemenkeu diantaranya adalah keberhasilan transformasi didorong secara aktif oleh salah satu unsur dalam pembangunan EA terus
dalam jangka pendek, Kemenkeu berencana paperless policy, yang didukung pengunaan aplikasi berbasis top executives. Begitu juga halnya dengan transformasi dikembangkan, salah satunya yaitu pengembangan
untuk mengimplementasikan 11 inisiatif digital untuk efisiensi pekerjaan dan dimulainya piloting open digital Kemenkeu dimana komitmen dari pimpinan aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN), yang saat
strategi, diantaranya yaitu new thinking of space di beberapa unit di Kemenkeu. menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan ini sedang dalam proses migrasi ke MPN Generasi III.
implementasi transformasi. Ini adalah kunci kesuksesan Pada tahun 2016, aplikasi ini mendapat penghargaan
utama. sebagai salah satu inovasi terbaik untuk pelayanan
Kunci kesuksesan kedua adalah adanya publik. Pada tahun-tahun berikutnya, Kemenkeu
kolaborasi dan sinergi seluruh Unit Eselon I di mendapatkan nilai tertinggi atas sistem pemerintahaan
lingkungan Kemenkeu. “Sangat sulit untuk menerapkan berbasis elektronik dari Kementerian PAN-RB.
transformasi digital secara optimal tanpa disertai Capaian lain seperti keberhasilan dalam membangun
“Aspek infrastruktur IT itu seperti a table stake kolaborasi antar unit Eselon I,” jelas Staf Ahli OBTI. SPAN, juga turut menjadikan Kemenkeu meraih dan
“Aspek infrastruktur IT itu Oleh karena itu, kerja sama dan keharmonisan antar mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari
dalam permainan poker, yaitu sesuatu yang harus
seperti a table stake dalam unit Eselon I perlu terus dibina dan dijaga demi BPK dalam mengelola LKPP, LK-BUN, maupun LK
dimiliki sebelum bermain” terlaksananya transformasi digital yang efektif. BA-15.
permainan poker, yaitu sesuatu
~Staf Ahli Bidang OBTI~ Kunci kesuksesan ketiga yaitu change Namun demikian, Kemenkeu tentu tidak
yang harus dimiliki sebelum management terkait organisasi dan sumber daya manusia. berpuas diri dan terus melakukan continous improvement
bermain” Perumusan organisasi yang fit-and-proper serta sumber walaupun telah memperoleh capaian sangat baik di
daya manusia yang kompeten sangat berpengaruh dalam level nasional. Tranformasi digital yang dilakukan
efektivitas implementasi transformasi digital. Kemenkeu harus menjadi inisiatif strategis dan bernilai
tambah bagi transformasi pelayanan pemerintah
Kunci kesuksesan keempat yaitu funding atau kepada pemangku kepentingan. Untuk itu, perlu
pendanaan. Pendanaan digunakan untuk membangun adanya perhatian dan dukungan kuat dari seluruh
infrastruktur dasar dan pengembangan SDM IT sebagai jajaran pegawai dan pejabat pada seluruh tingkatan.
penopang utama pelaksanaan transformasi digital. Transformasi digital tidak dapat ditunda dan harus
“Aspek infrastruktur IT itu seperti a table stake dalam dilakukan secara cepat mengingat teknologi informasi
permainan poker, yaitu sesuatu yang harus dimiliki juga berkembang begitu cepat. Untuk mengejar
sebelum bermain” jelas Staf Ahli OBTI. Biaya (Cost) kecepatan perkembangan teknologi, transformasi digital
transformasi yang muncul pada saat awal implementasi Kemenkeu tidak lagi hanya dikembangkan berdasarkan
transformasi digital merupakan keniscayaan, akan tetapi best practices¸ namun sudah mengarah pada next practices.
benefit yang dapat diperoleh dimasa depan akan jauh Dengan demikian, transformasi digital dapat bergerak
lebih besar. lebih cepat, tidak cepat obsolate, dan terus menjadikan
Kemenkeu yang terdepan dalam membangun negeri
tercinta ini.
Sudarto
Staf Ahli Bidang OBTI
12 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
13
Potret Potret
Akreditasi Kearsipan
Kemenkeu
TEKS: Najmudin, Budi Kurniawan
14 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
15
snap shot snack corner
1. Maria Pransiska
Pelaksana, Biro Advokasi, Setjen
2. Gomgom Parluhutan Sianturi
Auditor Muda, Inspektorat V, Itjen
3. Anasarudin Absori
Pelaksana, Biro Organta, Setjen
4. Yaskur
Pelaksana, Direktorat Penerimaan dan
Perencanaan Strategis, DJBC
5. Anis Widiyastuti
Pelaksana, Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Tipe A1 Semarang I, DJPb
16 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
17
klinik kinerja klinik kinerja
18 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019 Buletin Kinerja Edisi XXXIX/Semester I 2019
19
kata mereka
S alah satu milestone yang ingin dicapai dalam New Thinking Of Working adalah pembuatan
Digital Work Space. Hal ini cukup menarik, mengingat Kementerian Keuangan merupakan
unit pemerintahan dan bukan profit oriented, sedangkan saat ini dapat kita lihat bahwa
yang telah menggunakan digital work place adalah pihak swasta. Digital work space juga
diharapkan dapat mendorong penghematan dari sisi waktu maupun biaya, salah satu yang
dapat dirasakan adalah penggunaan Video Conference dalam acara rapat yang pesertanya
berada di lokasi berbeda yang cukup jauh. Selain itu dengan adanya Office Automation akan
banyak aplikasi-aplikasi mempermudah dan meningkatkan efektifitas pelayanan. Open Space
juga diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan pegawai yang menginginkan suasana Agil Wibowo,
kerja yang terbuka maupun yang lebih menyukai privasi sehingga dapat meningkatkan Sekretaris Staf Ahli
produktifitas. Bidang OBTI
Apabila kita mengadopsi New Thinking Of Working yang ada di luar negeri maka perlu melakukan modifikasi dalam
Digital Work Space, mengingat di Kementerian Keuangan terdapat pekerjaan-pekerjaan strategis dan rahasia. Selain itu tidak
semua jenis pekerjaan cocok untuk remote working, contohnya yaitu pekerjaan sekretaris yang memang dibutuhkan berada
di tempat untuk pelayanan pimpinan. Namun demikian New Thinking Of Working sangat dimungkinkan untuk dijalankan
mengingat dukungan teknologi dan aplikasi sudah cukup besar. Selain itu apabila dilihat dari sisi subjeknya yang dituntut untuk
melek teknologi, kita ketahui bahwa milenial Kementerian Keuangan saat ini mencapai lebih dari 62% karyawan, sehingga
diharapkan inisiatif baru ini dapat lebih mudah diterapkan.
D unia teknologi berkembang sangat cepat, tidak mengenal ruang dan tempat. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi cara kita bekerja. New Thinking Of Working adalah upaya
Kementerian Keuangan dalam mengikuti perkembangan tersebut. Lebih dari 60% pegawai
Kementerian Keuangan merupakan kaum milenial yang membutuhkan fleksibilitas waktu
maupun tempat bekerja. Selain itu, adanya konsep kolaborasi untuk saling bertukar pikiran
dengan memanfaatkan teknologi juga semakin dibutuhkan. Kebutuhan ini dapat diakomodir
Dyan Palupi Widowati, salah satunya dengan co-working space, di mana konsep ini menonjolkan konsep berbagi dalam
Pelaksana pada satu lokasi serta inovasi dan kolaborasi dapat dilaksanakan. Dengan desain yang unik dan
Pushaka, Setjen didukung dengan berbagai fasilitas yang dapat memacu kreativitas sehingga meningkatkan
produktivitas dan inovasi.
Dalam penerapannya, konsep ini tentunya akan menghadapi beberapa tantangan, seperti perubahan mindset para
pegawai yang sebelumnya memiliki budaya bekerja dalam kubikel-kubikel dan sangat privasi, harus berada di tempat terbuka.
Tantangan lainnya yaitu dengan desain ruang kerja yang baru, maka perlu dipikirkan pengalihan BMN lama agar lebih
bermanfaat. Selain itu juga adanya data-data tertentu yang bersifat rahasia tentunya juga butuh tempat yang lebih aman. Namun
demikian, kita harus tetap optimis bahwa konsep ini akan terlaksana dengan baik mengingat dengan konsep tersebut kolaborasi
antar pegawai dan sharing pengetahuan dapat lebih berkembang sehingga pendekatan terhadap masalah menjadi lebih kaya dan
menghasilkan solusi yang terintegrasi. Dengan demikian, pegawai dituntut untuk dapat lebih open minded dan berkomitmen
penuh dalam menjalankan tugas, serta memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi.