Anda di halaman 1dari 5

Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018

"Scan Barcodenya,
Dapatkan Souvenir Menarik."

mengawal perubahan

potret
Kanwil DJBC Maluku:
"Mutiara dari Timur"

wawancara
Beasiswa Afirmasi LPDP:
"Mewujudkan Penggerak
Pembangunan Masa Depan"

rujukan

Menimbang
COSO dan ISO

Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018


1
Ilustrasi cover: Dieksa Bebadito
editorial potret

Kanwil DJBC Maluku:


Terus Berkinerja "Mutiara dari Timur"
TEKS: Rachmad Arijanto TEKS: Agus Dwiatmoko, Rachmad Arijanto

redaksi
TRIWULAN III tahun 2018 telah berakhir. Kini saatnya kita
melakukan intropeksi untuk memprediksi pencapaian kinerja Kementerian DALAM menjalankan perannya, Kementerian tahun. Namun demikian, potensi tersebut belum
Keuangan (Kemenkeu) tahun 2018 yang tinggal beberapa saat lagi. Berbagai Keuangan (Kemenkeu) perlu terus mengembangkan sepenuhnya dirasakan mendukung peningkatan sektor
upaya yang sudah dilakukan sampai saat ini perlu dievaluasi progress serta
Diterbitkan Oleh: berbagai inovasi dalam memenuhi ekspektasi pada perekonomian di Maluku.
Biro Perencanaan dan Keuangan
efektivitasnya. Selain itu, perlu segera diantisipasi beberapa rencana aksi Sekretariat Jenderal stakeholder. Inovasi yang dikembangkan tentunya tidak Dari data ekspor yang di-release BPS Provinsi
sebagai solusi untuk menutup gap yang masih terjadi. Harapannya semua Kementerian Keuangan terbatas pada peningkatan kualitas layanan, namun juga Maluku, hanya 0,37% produk perikanan Maluku yang
program kegiatan yang telah dijalankan mampu memitigasi serta mendorong Pelindung
bagaimana meningkatkan peran Kemenkeu agar dapat diekspor. Rendahnya angka ekspor tersebut masih
pencapaian strategi organisasi secara optimal. Menteri Keuangan lebih dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. ditambah dengan 93% ekspor tersebut dilakukan di
Tahun ini merupakan tahun penting bagi Indonesia termasuk bagi Pengarah
Hal inilah yang membuat Tim Buletin luar Maluku. Hal ini tentu menambah rantai bisnis
Kemenkeu. Beberapa perhelatan akbar bertaraf internasional diselenggarakan Sekretaris Jenderal Kinerja tertarik untuk mengulas inovasi yang sedang bagi para pelaku usaha dan berpotensi meningkatkan
di tahun politik ini. Salah satunya adalah sebagai tuan rumah pertemuan
Kementerian Keuangan dikembangkan oleh rekan-rekan di lingkungan biaya produksi, sehingga dapat melemahkan daya
terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, IMF-WB Annual Penanggung Jawab Kanwil DJBC Maluku. Sambil menyelam minum air, saing produk tersebut. Dampak lain adalah multiplier
Meetings 2018 (AM 2018). Berbagai upaya yang dilakukan Kemenkeu dalam
Kepala Biro Perencanaan Tim Buletin Kinerja yang kebetulan sedang bertugas effect atas kegiatan ekspor tersebut tidak dirasakan
dan Keuangan
mensukseskan event ini telah membuahkan hasil yang patut dibanggakan. melakukan reviu pengelolaan kinerja, mencoba oleh masyarakat Maluku seperti kebutuhan tenaga
Keberhasilan ini tentunya juga akan semakin meningkatkan kepercayaan dunia Redaktur mengorek informasi lebih dalam dari Ibu Finari kerja, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain. Hal inilah
internasional terhadap Indonesia.
Finaldo, Rahmat Widiana, Manan selaku Kepala Kanwil DJBC Maluku, Ibu yang melatarbelakangi Kanwil DJBC Maluku untuk
Dianita Suliastuti, Suci Putri Ayu, Susmianti,
Rachmad Arijanto, Moch. Asep Kurniawan Evita Manthovani selaku Kepala Bidang Kepabeanan mendorong peningkatan ekspor di wilayah Maluku.
Prestasi lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan dan Cukai Kanwil DJBC Maluku dan Ibu Yanti
Kemenkeu untuk terus menjaga kualitas pelaporan keuangan baik Laporan Penyunting/Editor
Kanwil DJBC Maluku melihat bahwa potensi
Hening Indreswari, Mei Chrissye Darliyanti,
Sarmuhidayanti selaku Kepala Kantor Pengawasan ekonomi khususnya ekspor dan investasi di daerah
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya
Negara (LKBUN). Keduanya kembali memperoleh opini terbaik Wajar Tanpa
M. Suwaji, Azharuddin, Rizki Pramita Sari, Maluku sangat tinggi, khususnya dari sektor perikanan.
Azinar Ismail, Najmudin, Agus Dwiatmoko, Pabean C Ambon. Ketiga srikandi Bea Cukai Maluku Kanwil DJBC Maluku beserta KPPBC dibawahnya
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Prestasi ini patut Eling Sri Wahyuni
ini dengan semangat menjelaskan secara rinci program
diacungi jempol, mengingat hal ini menggambarkan pengelolaan keuangan berusaha mengoptimalkan perannya dalam mendorong
Kontributor Tetap terobosan di tahun 2018 ini. ekspor di Maluku, dengan membantu menyelesaikan
negara yang semakin transparan dan akuntabel. Dengan keberhasilan tersebut, Manajer Kinerja Organisasi,
tahun ini merupakan tahun kedua dimana seluruh target IKU opini BPK atas Manajer Kinerja Pegawai Provinsi Maluku mencakup bagian selatan permasalahan ekspor produk perikanan di Maluku. Hal
LKPP, LK BUN, dan LK BA 15 dapat tercapai. Kepulauan Maluku dan merupakan kawasan dengan ini sesuai dengan fungsi utamanya yaitu meningkatkan
Desain Grafis & Fotografer
R. Aji Setiantoko, Abdul Muta’alii,
potensi laut yang besar. Total potensi laut mencapai pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian
Meskipun berbagai prestasi telah diraih, namun Kemenkeu perlu Resha Aditya Pratama, 3.055.504 ton/tahun dan tersebar di tiga wilayah fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai (trade fasilitator)
terus berbenah diri agar tetap eksis menghadapi perubahan global. Inovasi Langgeng Wahyu Pamungkas pengelolaan perikanan (WPP) RI, yaitu Laut Banda yang tepat sasaran serta mewujudkan iklim usaha dan
perlu terus dikembangkan.Terobosan tidak hanya penyederhanaan proses (WPP RI 714) sebesar 431.069 ton/tahun, Laut Seram investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik
Pencetakan dan Distribusi
bisnis atau peningkatan layanan publik, namun juga peningkatan peran Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (WPP RI 715) sebesar 631.701 ton/tahun, dan Laut impor dan ekspor.
Kemenkeu agar dapat lebih dirasakan oleh masyarakat luas. Salah satunya Arafura (WPP RI 718) mencapai 1.992.731 ton/
Alamat Redaksi:
adalah program beasiswa afirmasi yang dikembangkan oleh Lembaga Pengelola Gedung Djuanda I Lt. 9
Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu. Tujuannya adalah mewujudkan Jl Dr. Wahidin Raya No. 1
pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan terutama daerah Jakarta 10710 Kotak Pos 21
Rapat Bersama Instansi Terkait Ekspor
Telp. 021 3449230 pst 6252
terpinggirkan sehingga kapasitas SDM Indonesia ke depan terus meningkat dan Fax. 021 3852146 FOTO: Dok. Kanwil DJBC Maluku
mampu bersaing di dunia internasional. Website: https://www.kemenkeu.go.id/
publikasi/e-magazine
Inovasi lainnya adalah program “Ekspor Bangkit Maluku Jaya” yang Email: smo.pusat@kemenkeu.go.id;
diinisiasi oleh Kanwil DJBC Maluku untuk dalam mengembangkan ekspor buletinkinerja@kemenkeu.go.id
produk laut di wilayah Maluku. Melalui program ini, ke depan diharapkan
seluruh produk unggulan Maluku dapat diekspor secara langsung dari Maluku
sehingga dapat berkontribusi secara optimal pada peningkatan penerimaan
negara. Redaksi menerima tulisan/artikel
untuk dimuat dalam buletin ini.
Melihat berbagai prestasi yang telah diraih, harapannya dapat Artikel ditulis dalam huruf Arial
11 spasi 1,5 maksimal 3 halaman.
sejalan dengan pencapaian kinerja Kemenkeu di akhir tahun ini. Komitmen Tulisan artikel dapat dikirim ke email
seluruh jajaran Kemenkeu perlu terus dijaga agar seluruh program dapat redaksi. Setiap tulisan yang masuk
berjalan dengan baik dan berkontribusi terhadap optimalisasi kinerja. Seluruh menjadi milik redaksi. Redaksi berhak
mengubah/mengedit setiap tulisan
pengelola kinerja dan pengelola risiko perlu terus bersinergi dalam memonitor yang dimuat. Bagi tulisan/artikel
perkembangan pencapaian kinerja sampai akhir tahun. Akhir kata teruslah yang dimuat, akan diberikan souvenir
berkinerja demi Kemenkeu yang lebih baik. menarik.

2 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018
3
Potret Potret

Mengemban fungsi sebagai ”trade fasilitator” KPPBC di wilayah Kanwil DJBC Maluku dan jajaran
Kanwil DJBC Maluku menginisiasi program pening- di bawahnya. IKU ini mengukur penambahan jumlah
katan ekspor langsung di Wilayah Maluku bersama eksportir baru yang melakukan ekspor secara konsisten
9 (Sembilan) instansi lain yaitu Pelindo IV, Angkasa dan baru terdaftar di wilayah Provinsi Maluku. Standar
Pura, Lanud Pattimura, Balai Karantina Ikan, Pengen- konsistensi juga telah ditetapkan yaitu eksportir baru
dalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Stasiun yang melaksanakan eskpor di wilayah Maluku lebih dari
Karantina Pertanian, Pelabuhan Perikanan Nusantara 2 kali dalam tahun berjalan. Selain itu, juga dibentuk
Ambon, Dinas Perhubungan Maluku, Dinas Kelautan tim layanan 24/7 baik di bandara maupun pelabuhan di
dan Perikanan, dan Dinas Perindustrian dan Perdangan. wilayah provinsi Maluku.
Tujuan dari program ini adalah memberikan mem- Beberapa tantangan yang dihadapi dalam
berikan pelayanan prima kepada para pelaku ekspor di mensukseskan program ini adalah pertama, eksportir Konferensi Pers “Deklarasi Bersama"
Maluku, sehingga mampu menggiatkan perekonomian masih belum yakin dengan prosedur dan fasilitas sarana FOTO: Dok. Kanwil DJBC Maluku
dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan prasarana di Maluku. Kedua kurangnya pemahaman
Maluku. pelaku usaha tentang pentingnya direct export yang akan
Pada 12 Februari 2018 ditandatangani mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Maluku
komitmen bersama Gubernur Provinsi Maluku beserta terhadap peningkatan lapangan kerja dan investasi.
seluruh instansi terkait dan dituangkan dalam “Deklarasi Kendala ketiga terkait kapasitas kargo pesawat yang
Bersama Ekspor Bangkit Maluku Jaya”. Komitmen terbatas dan belum ada direct flight ke luar negeri dari
bersama tersebut memberikan janji untuk memberikan Ambon. Keempat adalah masih minimnya infrastruktur ekspor mudah, cepat, dan tanpa biaya. Untuk mengatasi akan berdampak terhadap kegiatan-kegiatan penunjang
jaminan pelayanan secara mudah dan cepat, pelayanan (sarana dan prasarana) di Pelabuhan Dobo. keterbatasan kapasitas cargo, Kanwil DJBC melakukan lainnya. Dengan semakin banyaknya kegiatan penunjang
24/7, bebas pungli, serta prioritas dalam fasilitas dan koordinasi dengan pihak Garuda untuk menambah otomatis akan membutuhkan sumber daya manusia
Untuk mengatasi kendala tersebut, Kanwil kuota cargo terhadap hasil laut. yang akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk
pelayanan. DJBC Maluku beserta seluruh KPPBC melakukan
Meskipun belum optimal, namun program meningkatkan nilai barang ekspor dapat juga timbul
Salah satu upaya yang dilakukan untuk pelatihan dan pendekatan kepada para eksportir. kegiatan pengolahan bahan mentah sehingga dapat
meningkatkan komitmen seluruh jajaran Kanwil Pelatihan kepada eksportir dilaksanakan selama 1 bulan ini sudah menampakkan hasilnya. Sampai dengan
semester 1 tahun 2018, telah terjadi penambahan 2 diharapkan juga berdampak pada peningkatan nilai
DJBC Maluku dalam pelaksanaan program ini adalah terhadap para eksportir di wilayah Maluku. Selain tambah produk. Kesemuanya tersebut pada akhirnya
dengan menetapkan indikator kinerja utama (IKU) kegiatan pelatihan, Kanwil DJBC juga melakukan eksportir baru yang dinilai konsisten melakukan ekspor
di wilayah Maluku. Jumlah PEB yang sudah tercatat di akan membawa peningkatan pendapatan masyarakat
“Persentase Peningkatan Eksportir Baru” pada kontrak pendekatan secara langsung kepada para ekspotir untuk sekitar yang akhirnya kesejahteraan rakyat Maluku
kinerja Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kepala meningkatkan kepercayaan eksportir bahwa pelayanan Kanwil DJBC Maluku pun mengalami peningkatan.
Sampai semester 1 tahun 2018 telah tercatat 166 PEB, meningkat.
meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang Sampai saat ini peningkatan ekspor masih
hanya tercatat 19 PEB. didominasi produk perikanan, dan secara tusi DJBC
Dari sisi devisa, berdasarkan data BPS per Juni belum memberikan kontribusi terhadap penerimaan
2018 menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kepabeanan dan cukai. Hal ini mengingat ekspor
Devisa Ekspor Produk Maluku dari Luar Maluku produk perikanan dibebaskan dari pungutan Bea Keluar
sebesar 23,12% yoy karena sebagian produk perikanan dan Harga Patokan Ekspor tidak tetapkan. Namun
sudah di ekspor langsung dari Maluku. Devisa ekspor demikian hal tersebut dapat memberikan dampak
produk perikanan dari Maluku meningkat 424,78% dan positif bagi pertumbuhan ekonomi Maluku di masa
volumenya meningkat 329,19%. Produk asal Maluku yang akan datang seperti meningkatnya kemudahan
yang masih di ekspor dari luar Maluku, berdasarkan dalam berbisnis, peningkatan ekonomi daerah, dan
data BPS per Juni 2018 (per 2 Agustus 2018) devisa multiplier effect yang dirasakan oleh masyarakat dengan
Ekspornya sebesar USD 18.425.800. Hal ini merupakan adanya peningkatan investasi dengan berdirinya 8 Unit
potensi yang dapat digali untuk peningkatan ekspor dari Pengolahan Ikan (UPI) baru pada tahun ini yang dapat
Maluku. menyerap 428 tenaga kerja. Kedepan produk-produk
perkebunan, kehutanan, dan perhiasan diharapkan juga
Peningkatan ekspor secara langsung pasti dapat diekspor langsung dari Maluku sehingga multiplier
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan effect berdampak lebih besar terhadap masyarakat
bertambahnya devisa yang masuk. Selain itu, aktivitas Maluku dan mendukukung kinerja DJBC dari sisi trade
ekspor yang dilaksanakan dari daerah asal tentunya facilitator and industrial assistance.
Grafik Peningkatan Devisa Ekspor
Perikanan Pasca Deklarasi

4 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018
5
laporan utama laporan utama

Upaya Kemenkeu
untuk Meraih dan Mempertahankan
Opini WTP atas LKBUN
TEKS: Tim Subdit APPKBUN DJPb

TAHUN ini untuk kedua kalinya, Laporan Raihan opini WTP dua kali berturut-turut
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan tidak terlepas dari upaya dan kerja cerdas Kementerian
Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) kembali Keuangan dalam melakukan perbaikan pada proses
mendapatkan opini terbaik Wajar Tanpa Pengecualian bisnis dan sistem akuntansi untuk semua transaksi pada
(WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Setelah BUN sebagai tindak lanjut terhadap rekomendasi BPK
sampai dengan Laporan Keuangan Tahun Anggaran atas temuan pemeriksaan pada LKBUN.
2015, LKPP dan LKBUN mendapatkan opini Wajar Kementerian Keuangan mengambil langkah-
Dengan Pengecualian (WDP), LKPP dan LKBUN meraih langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pertama LKBUN, antara lain:
kalinya atas pemeriksaan laporan keuangan pada tahun
2016 dan kembali meraih WTP untuk tahun 2017. 1. Menindaklanjuti temuan signifikan yang memen-
garuhi opini antara lain:
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
(LKBUN) adalah laporan Menteri Keuangan selaku - Menyempurnakan kebijakan akuntansi antara
Bendahara Umum Negara yang menyajikan informasi lain terkait dengan transaksi pendapatan dan
keuangan yang berada dalam pengelolaan BUN, dan unit- beban yang bersumber dari hibah, pengelolaan
unit terkait lain yang mengelola dan/atau menguasai kegiatan usaha hulu migas, pengelolaan kegiatan
aset Pemerintah namun tidak dicakup dalam Laporan panas bumi, pengakuan dan penyajian subsidi, perhitungkan diskonto dan premium atas bond 3. Membentuk Gugus Tugas (Task Force) untuk
Keuangan Kementerian Negara/lembaga (LKKL). pencatatan dan penyajian Dana Cadangan Sub- yang ditarik. menyelesaikan permasalahan Saldo Anggaran Leb-
sidi/PSO, pengakuan atas seluruh jenis proses - Melakukan analisis komprehensif terhadap ih (SAL), dengan tugas antara lain:
Informasi keuangan yang berada dalam bisnis transfer ke daerah dan dana desa, dan
pengelolaan BUN meliputi: kondisi keuangan dan operasional PT PLN - Memantau dan memastikan keakuratan pen-
pembelian kembali obligasi negara yang mem- untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif ke- catatan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran,
bijakan pembiayaan PT PLN di masa yang akan Kas BLU, Kas Hibah, Kas di KPPN dan Utang
datang dalam rangka menyusun kebijakan atas PFK serta Utang kepada Pihak Ketiga.
penugasan kepada PT PLN (Persero) dan men- - Melakukan perbaikan sistem informasi dan
Transaksi Pengelola jamin kepastian nilai PMN pada PLN. memastikan sistem dapat menyajikan nilai SAL
- Melakukan evaluasi dan pemutakhiran proses yang lebih akurat.
bisnis dan kebijakan-kebijakan terkait transaksi - Menyempurnakan formulasi perhitungan SAL
Ditjen PengelolaanPembiayaandanRisiko BUN guna penyempurnaan sistem akuntansi
Utang Pemerintah (999.01) dan Hibah (999.02) untuk menjamin konsistensi akurasi perhitun-
dan pelaporan keuangan BUN sekaligus penye- gan SAL.
Investasi Pemerintah (999.03) Ditjen Kekayaan Negara suaiannya pada aplikasi SPAN, sehingga peny-
usunan LKBUN dapat dilakukan menggunakan
database SPAN secara penuh melalui Aplikasi Ke depan, langkah-langkah yang telah
Penerusan Pinjaman (999.04) Dit. Sistem Manajemen Investasi - Ditjen Perbendaharaan LKBUN Terintegrasi, yang berakibat semakin dilakukan akan terus dijaga menjadi suatu kegiatan yang
efisiennya proses penyusunan LKBUN karena berkesinambungan, dan dengan sinergi yang berkualitas
berkurangnya secara signifikan proses manual antar unit pengelola transaksi BUN bersama Inspektorat
Transfer Ke Daerah (999.05) Ditjen Perimbangan Keuangan Jenderal selaku Aparat Pengawas Internal Kementerian
dan sekaligus semakin baiknya proses pengen-
dalian internal dalam penyusunan LKBUN. Keuangan diharapkan kualitas LKBUN pada tahun-
Belanja Subsidi (999.07) dan Lain-lain (999.08) Ditjen Anggaran 2. Mengoptimalkan penerapan Perdirjen Perbenda- tahun berikutnya semakin meningkat dan dapat
haraan Nomor PER-56/PB/2016 tentang Pedoman mempertahankan opini terbaik dari BPK.
Analisis Laporan Tingkat KPPN dan Tingkat
Transaksi Khusus (999.99) dan Badan Lainnya Dit. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan - Ditjen Perbendaharaan
Kantor Wilayah, dengan melakukan analisis pada *) Akuntansi Pusat dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara
seluruh level entitas akuntansi mulai dari KPPN,
Akuntansi Pusat Dit. Pengelolaan Kas Negara - Ditjen Perbendaharaan Kanwil DJPb dan Dit. APK.

6 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018
7
rujukan rujukan

Menimbang COSO dan ISO


TEKS: Misni Sidabutar, Moch. Asep Kurniawan

COSO dan ISO menjadi dua rujukan utama bahwa kerangka manajemen risiko harus diterapkan konteks, dan kriteria risiko, termasuk juga penentuan internal atau aksi lainnya yang dilakukan oleh
penerapan manajemen risiko secara internasional. secara menyeluruh, bukan hanya pada level entitas selera risiko. Sehingga, selera risiko dinilai sebagai manajemen. Meskipun penghitungan inherent risk dapat
COSO, singkatan dari The Committee of Sponsoring organisasi secara global, melainkan juga pada level suatu kebijakan organisasi yang dalam pelaksanaannya dikatakan sulit, namun hal ini juga bermanfaat untuk
Organization, didirikan sejak tahun 1985. Produknya divisi, unit bisnis dan anak perusahaan. ISO sendiri membutuhkan dukungan dan komitmen. Berbeda mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal atau
terakhir terkait manajemen risiko adalah Enterprise tidak menyebutkan level penerapan ini secara detil, dengan itu, COSO melakukan reviu atas strategi aksi manajemen lainnya.
Risk Management (ERM)–Integrating with Strategy and namun pada salah satu tahapannya, terdapat pernyataan organisasi terlebih dahulu yang selanjutnya menjadi Gambaran besar kerangka manajemen
Performance 2017. Pada kubu lainnya, ISO, singkatan dari bahwa risiko harus diintegrasikan di seluruh struktur dasar penentuan selera risiko. Hal ini memberikan risiko secara sekilas pandang terlihat kontras.
International Organization for Standarization, dibentuk atau seluruh pihak di dalam organisasi. pengertian yang berbeda terhadap selera risiko sehingga ISO menggunakan dua dimensi yang mencakup
sejak tahun 1947. ISO 31000:2018 merupakan keluaran Untuk memastikan manajemen risiko berjalan komitmen dan kesadaran terhadap proses mitigasi prinsip, kerangka penerapan dan proses manajemen
terakhir standar manajemen risiko. secara efektif, ISO secara jelas menyebutkan delapan risiko menjadi lebih kuat. risiko. COSO sendiri memilih tiga dimensi untuk
Kedua organisasi ini merupakan organisasi prinsip yang harus dipenuhi sedangkan COSO tidak. Dalam substansi yang lebih detil di tahapan merepresentasikan kerangkanya yang memuat proses
besar dengan keanggotaan dari berbagai negara yang Kedelapan prinsip tersebut antara lain terintegrasi, penilaian risiko, terdapat perbedaan perlakuan manajemen risiko, tujuan organisasi dan level organisasi
dapat diandalkan kompetensinya dalam manajemen terstruktur dan komprehensif, sesuai kebutuhan terkait inherent risk. Inherent risk adalah risiko tanpa penerapannya.
risiko. COSO sendiri merupakan persatuan lima organisasi, inklusif, dinamis, berdasarkan informasi memperhitungkan pengendalian internal atau aksi Proses manajemen risiko pada kedua kerangka
organisasi akuntan sektor privat yang bersifat global terbaik yang tersedia, mempertimbangkan faktor lainnya yang dilakukan oleh manajemen. COSO ini sesuai dengan siklus manajemen Shewhart yaitu Plan,
dan telah berdiri puluhan tahun. Ruang lingkup manusia dan budaya, perbaikan terus menerus. mempertimbangkan baik inherent risk maupun residual Do, Check, Act (PDCA). Tahapan awal dimulai dengan
spesialisasi COSO meliputi manajemen risiko, sistem Hal lainnya yang memiliki perbedaan signifikan risk, sedangkan ISO hanya mempertimbangkan residual desain kerangka manajemen risiko seperti penetapan
pengendalian internal, dan pencegahan fraud. Tidak adalah titik awal proses manajemen risiko. ISO memulai risk. Residual risk didefenisikan sebagai sebagai level pihak yang bertanggung jawab, perumusan strategi dan
kalah besarnya, ISO beranggotakan 162 badan proses ini dengan mengidentifikasi ruang lingkup, resiko setelah mempertimbangkan pengendalian tujuan, dan konteks. Selanjutnya adalah implementasi
standarisasi nasional dari berbagai negara, termasuk proses manajemen risiko yang dimulai dari analisis
Indonesia. Selain itu, ISO telah menerbitkan 22.354 kondisi serta perumusan konteks dan ruang lingkup,
standar dalam beragam aspek, bukan hanya manajemen penilaian risiko, perumusan dan pelaksanaan mitigasi
risiko, tetapi juga dalam hal teknologi, kesehatan, jasa, risiko, hingga pelaksanaan monitoring risiko.
keamanan makanan, pertanian, dan lainnya.Artikel Implementasi ini kemudian dimonitor dan menjadi
ini mencoba menyandingkan COSO ERM-2017 dengan bahan perbaikan yang berkelanjutan terhadap kerangka
ISO 31000:2018. Ada beberapa perbedaan antar kedua manajemen risiko.
konsep tersebut seperti definisi risiko, level penerapan,
prinsip penerapan manajemen risiko, awal proses Keduanya memberi penekanan akan pentingnya
manajemen risiko dan inherent risk pada penilaian risiko. peranan pimpinan dalam implementasi manajemen
Namun demikian, secara garis besar, tahapan kerangka risiko. Hal ini ditunjukkan dalam pembangunan dan
manajemen risiko dapat disimpulkan bahwa keduanya penerapan sistem manajemen risiko, alokasi sumber
memiliki kemiripan. daya yang memadai serta penunjukan struktur yang
bertanggung jawab.
Kedua kubu ini memiliki definisi yang relatif
berbeda tentang risiko. COSO memandang risiko sebagai Pertanyaan utama bagi setiap organisasi yang
kejadian yang mungkin terjadi dan memiliki pengaruh akan menerapkan manajemen risiko adalah standar
negatif terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pada sisi atau kerangka mana yang akan dipakai sebagai rujukan
lain, ISO mengartikan risiko sebagai efek ketidakpastian penyusunan kerangka manajemen risiko di unitnya,
terhadap tujuan organisasi. Pengertian ini tidak hanya COSO atau ISO? Ini bukan pertarungan. Organisasi harus
memberi penekanan pada pengaruh negatif atau yang memilih kerangka mana yang terbaik bagi dirinya.
biasa disebut sebagai downside risk, tetapi juga pengaruh Kita tidak harus memilih salah satunya, namun dapat
positif atau upside risk. mengawinkannya atau menciptakan kerangka baru
karena dalam standar COSO dan ISO masing-masing
Klarifikasi level penerapan manajemen memiliki kelebihan.
disebutkan secara terang di dalam COSO, sedangkan ISO
tidak menyebutkan secara jelas. COSO menyebutkan

8 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018 Buletin Kinerja Edisi XXXVIII/Kuartal IV 2018
9

Anda mungkin juga menyukai