Askep Manajeman Keperawatan
Askep Manajeman Keperawatan
Disusun Oleh :
Kelompok C
Ketua : Linda Komalasari 213116096
Scriber 1 : Ardi Ariyanto 213116091
Scriber 2 : Dede Intan Y 213116059
Andre Syafarul L 213116018 Citra Ardia R 213116169
Riyani Nuriyah 213116020 Eneng Nurliani 213116068
Wega Damayanti 213116022 Lisa Meylinda 213116089
Apriani Asari 213116034 Rodiah 213116195
Dewi Susanti 213116035 Dicky Kurniawan 213116109
Exi Susilawati 213116041 Hawari Dewi N 213116110
Hafsa Ahdiyatunnisa 213116047
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya pula laporan tentang Mutu Pelayanan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang Mutu Pelayanan dapat
bermanfaat untuk masyarakat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indikator mutu pelayanan menjadi salah satu hal yang penting dalam organisasi
pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan
pelayanan kesehatan mendorong setiap organisasi pelayanan kesehatan untuk sadar mutu
dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa organisasi pelayanan kesehatan.
Setiap permasalahan yang muncul dalam organisasi pelayanan kesehatan khususnya
berkaitan dengan mutu layanan kesehatan, terdapat tiga konsep utama yang selalu
muncul. Konsep tersebut adalah akses, biaya, dan mutu (Herlambang, 2019).
Tentu saja, akses mencakup akses fisik, keungan, dan mental atau intelektual
terhadap perawat dan layanan kesehatan yang tersedia.masalah keterjangkauan dan
efisiensi juga merupakan hal yang terpenting. Namun, layanan yang disediakan dalam
suatau institusi kesehatan harus memiliki karakteristik tertentu, di samping persoalan
keterjangkauan dan ketersediaan. Karakteristik itu harus mencakup elemen dan
karakteristik mutu (Pohan, 2006)
Elemen kepuasan konsumen sebenernya merupakan yang terpenting. Jika klien
tidak puas dengan layanan yang diberikan, dia tidak akan mencar layanan itu atau
menerimanya, walaupun layanan tersebut tersedia, mudah didapat, dan mudah dijangkau.
Oleh karena itu, mutu harus berasal dari perspektif konsumen karena mutu pelayanan
merupakan jasa yang diterima oleh konsumen layanan tersebut (Pohan, 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan dan jelaskan indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan!
2. Sebutkan dan jelaskan indikator mutu pelayanan untuk mengatur tingkat efisien rumah
sakit!
3. Hitung berapa BOR di rumah sakit tersebut!
4. Hitung Av LOS nya!
5. Hitung BTO nya!
3
6. Hitung TOI!
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang Mutu pelayanan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami indikator mutu pada aspek pelayanan
b. Mahasiswa memahami indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisien
rumah sakit
c. Mahasiswa mampu memahami rumus BOR rumah sakit
d. Mahasiswa mampu memahami rumus Av LOS
e. Mahasiswa mampu mamahami rumus TOI
f. Mahasiswa mampu memahami rumus Gillies
g. Mahasiswa mampu memahami rumus Dougles
h. Mahasiswa mampu memahami jumlah perawat shift
D. Sistematika Penulisan
1. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan yaitu suatu pengumpulan yang diperoleh dengan cara
penelusuran buku-buku tentang tata tulis karya ilmiah untuk memperoleh ketentuan-
ketentuan dasar terhadap materi yang akan dibahas. Dan juga mencari buku-buku
sumber untuk materi yang bersangkutan.
2. Pencarian Internet
Pencarian Internet yaitu penelusuran dari berbagai macam alamat website mengenai
karya tulis ilmiah yang ada di internet untuk memperoleh materi yang akan dibahas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skenaro Kasus
Berdasarkan hasil kajian bagian mutu di rumah sakit didapatkan hasil: tempat tidur
100, pasien yang dirawat tanggal 10 September 70 orang, 11 September 78 orang, 12
September 75 orang, 12 September 50 orang, 13 September 90 orang, 14 September 75
orang. Pada tanggal 11 September ada 5 pasien yang pulang dengan rincan pasien A
pulang dengan lama rawat 5 hari, pasien B lama rawat 5 hari, pasien C lama rawat 10
hari, pasien D lama rawat 4 hari, pasien E lama rawat 6 hari, pasien F pulang dengan
meninggal lama rawat 6 hari.
Pertanyaan
1. Sebutkan dan jelaskan indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan!
2. Sebutkan dan jelaskan indikator mutu pelayanan untuk mengatur tingkat efisien
rumah sakit!
3. Hitung berapa BOR di rumah sakit tersebut!
4. Hitung Av LOS nya!
5. Hitung BTO nya!
6. Hitung TOI!
Disamping itu kepala ruangan sedang mengkaji ulang kebutuhan tenaga perawat
Ruang penyakit dalam yang memiliki kapasitas tempat tidur 50 dengan rata-rata BOR
95%. Komposisi pasien dalam 6 bulan terakhir 40% total care, 50% partial care, dan 10%
minimal care. Survey rata-rata jam perawatan pasien 3 jam. Berdasarkan hari kerja
diperoleh hari off selama 1 tahun adalah 78 hari. Jam kerja dalam satu shift adalah 7 jam.
Diruangan tersebut juga masih ada perawat yang mengerjakan kegiatan non keperawatan
dan ada yang cuti melahirkan dan 2 orang sedang melanjutkan pendidikan.
5
Berdasarkan konstanta Douglas diperoleh nilai sebagai berikut :
B. Pembahasan
1. Pertanyaan
1) Sebutkan dan jelaskan indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan!
2) Sebutkan dan jelaskan indikator mutu pelayanan untuk mengatur tingkat efisien
rumah sakit!
3) Hitung berapa BOR di rumah sakit tersebut!
4) Hitung Av LOS nya!
5) Hitung BTO nya!
6) Hitung TOI!
6
2. Jawaban Hasil Diskusi
1. a) Angka infeksi nosokomial 1-2%
b) Angka kematian kasar 3-4%
c) kematian pasca bedah 1-2%
d) kematian ibu melahirkan 1-2%
e) kematian bayi baru lahir 20/1000
f) NDR (Net Death Rate): 2,5%
g) ADR (Anasthesia Death Rate) 1/5000
h) PODR (Post Operation Death Rate): 1%
i) POIR (Post Operative Infection Rate): 1% (Rodiah)
= 72,6% (Hawari)
7
4. Hitung Av LOS :
Pasien Hari
Pasien pulang : Pasien A 5
Pasien B 10
Pasien C 4
Pasien D 6
Pasien E 6
Pasien meninggal : Pasien F 6
Total 36 Hari
6
=
100
= 0,06 (Apriani)
500 − 36
=
6
464
= 6
3 × 47,5 × 365
=
(365 − 78) × 7
8
52012,5
= = 25,6 ≈ 26 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 (Nurliana & Lisa)
2009
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 (1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) + 𝐶𝑢𝑡𝑖 + 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐿𝑂𝑆𝑆 𝐷𝐴𝑌 = × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
52+14+12
= × 26
365−78
78
= 287 × 26
=7
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = 25% × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
= 25% × 26
= 7,704
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = 26 + 7 + 6,5
= 39,5 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 40
b) = 95% 𝐵𝑂𝑅 × 50 = 47,5 = 48 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= 10% × 48 = 4,8 = 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= 50% × 48 = 24 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= 40% × 48 = 19,2 = 19 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
- Pagi :
𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙: 4,8 × 0,17 = 0,816
𝑃𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 ∶ 24 × 0,27 = 6,48
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ∶ 19,2 × 0.36 = 6,912
- Siang:
𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ∶ 4,8 × 0,14 = 0,672
𝑃𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 ∶ 24 × 0,15 = 3,6
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ∶ 19,2 × 0,30 = 5,76
- Malam:
𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ∶ 4,8 × 0,07 = 0,336
𝑃𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 ∶ 24 × 0,27 = 2,4
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ∶ 19,2 × 0,20 = 3,84
= 8,37
9
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = 25% × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
= 25% × 30,816
= 7,704 (Exi & Dewi)
c) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝐿𝑂𝑆𝑆 𝐷𝐴𝑌 + 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖
= 30,816 + 8,37 + 7,704
= 46,89 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 47 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 (Diki & Safar)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makalah ini telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok pembahasan makalah
ini bagi para pembaca dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
11
DAFTAR PUSTAKA
Muninjaya, Gde. 2010. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Penerbit: Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
Herlambang, Susatyo. 2016. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah sakit Gosyen. Publishing.
Yogjakarta
12