Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. TINJAUAN TENTANG KOMUNITAS

Menurut WHO (2014), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan

khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan

masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan

masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan

kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan

bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai

masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok

resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui

pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin terjangkaunya

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 2010;

Logan and Dawkin, 2012).

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (2010) adalah suatu

sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan

dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas

ini bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada

kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.

6
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan

kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang

merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan

dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan

preventif secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif

dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh

melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia

secara optimal.

Keperawatan komunitas perlu dikembangkan ditatanan pelayanan

kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan

keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas

menurut American Nurses Association (ANA, 2010) didasarkan pada asumsi :

a. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks.

b. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen

sistem pelayanan kesehatan.

c. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil

pendidikan dan penelitian melandasi praktek.

d. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas

perlu dikembangkan ditatanan kesehatan utama.

Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktek keperawatan

komunitas adalah:

7
a. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima

semua orang,

b. Penyusunan kebijakan yang harusnya melibatkan penerima pelayanan dalam

hal ini komunitas.

c. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan

perlu terjalin kerjasama yang baik.

d. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat

mendukung maupun menghambat.

e. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.

f. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

1. Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen

pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan &

Dawkins, 2007). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat

dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.

a. Individu Sebagai Klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan

utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat

pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan

dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan

spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan

pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

8
b. Keluarga Sebagai Klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan

erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik

secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam

lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga

dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia

yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan

mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.

Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah

satu fokus pelayanan keperawatan yaitu :

a) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan

lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.

b) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam

kelompoknya sendiri

c) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit

yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi

seluruh anggota keluarga tersebut.

c. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga,

diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan

memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga.

9
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas

didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi

dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah

kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L.

Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu

lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan

terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik

yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara,

sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah

mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.

Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia

yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor

tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang

lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam keperawatan kesehatan

komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang

diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan

masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses

keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi,

10
psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan

kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit

mencakup siklus hidup manusia.

Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada

lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi

status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik,

psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.

2. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan

kesehatan yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan

langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok didalam

konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap kesehatan seluruh

masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.

a. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat

secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

b. Tujuan khusus

1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.

11
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam

rangka mengatasi masalah keperawatan.

3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan

pembinaan dan asuhan keperawatan.

4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang

memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti

dan di masyarakat.

5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan

tindaklanjut dan asuhan keperawatan di rumah.

6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko

tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di

rumah dan di Puskesmas.

7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial

untuk menuju keadaan sehat optimal.

3. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat

termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti

keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang

tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil.

Menurut Anderson (2008) sasaran keperawatan komunitas terdiri

dari tiga tingkat yaitu :

12
a. Tingkat Individu.

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu

yang mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu

hamil d1l) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan

pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah

kesehatan individu.

b. Tingkat Keluarga.

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga

yang mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari

keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan

keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan

untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada

anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan

memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan

kesehatan keluarga.

Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat

difokuskan pada keluarga rawan yaitu :

1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu

keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang

persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita

tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh

13
program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau

keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).

2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil

yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang

dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga

dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi,

hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga dengan

neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga

dengan kasus percobaan bunuh diri.

3) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

c. Tingkat Komunitas

Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.

1) Pembinaan kelompok khusus

2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

4. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya

pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,

maupun resosialitatif. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan

kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan

kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan

perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi

dan pendidikan seks.

14
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gang¬guan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan

masyarakat melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala

melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian

vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,

nifas dan menyusui.

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga

yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang

sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari

Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi

patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi

baru lahir.

Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang

dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit

tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan

latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagainya,

kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita

TBC, dll.

Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan

penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh

masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

15
5. Falsafah

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi

pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Dalam

falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan

pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan

(bio,psiko,sosial,kultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas. Dan

memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu pada

paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 point penting yaitu: manusia,

kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Falsafah keperawatan memandang

keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.

a. Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, vaitu:

Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral

dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima

oleh semua orang.

b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan

upaya kuratif dan rehabilitatif.

c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara

berkelanjutan.

d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayanan kesehatan,

menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi

perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.

16
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

berkesinambungan.

f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas

kesehatannya. la harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara

aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

6. Filosofi

Menurut Helvie (2011) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai

berikut :

a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.

b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.

c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu

meningkkan kesehatannya.

d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi

dirinya.

e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas

yang berbeda pada waktu yang berbeda.

f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada

latar belakang budaya, agama dan sosial klien.

g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda

pada waktu yang berbeda.

h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan

rangsang internal dan eksternal

17
i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan.

j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya.

k. Klien bergerak dalam arah berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu

yang berbeda.

l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien

bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan

menggunakan kerangka teori dan pendekatan sistematik.

m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu

akan merubah kebutuhan kesehatan.

7. Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas

Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang

dikemukakan ANA (2012) yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan

system pelayanan kesehatan yang kompleks, keperawatan kesehatan komunitas

merupakan subsistem pelayanan kesehatan. Penentuan kebijakan kesehatan

seharusnya melibatkan penerima pelayanan, perawat dan klien membentuk

hubungan kerja sama yang menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan

mempunyai pengaruh terhadap kesehatan klien, serta kesehatan menjadi

tanggung jawab setiap individu.

8. Karakteristik Keperawatan

Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu

pelayanan keperawatan yang diberikan berorientasi kepada pelayanan

kelompok, fokus pelayanan utama adalah peningkatan kesehatan dan

18
pencegahan penyakit, asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif dan

berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi klien/masyarakat, klien memiliki

otonomi yang tinggi, fokus perhatian dalam pelayanan keperawatan lebih

kearah pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan memerlukan kolaborasi

interdisiplin, perawat secara langsung dapat mengkaji dan mengintervensi

klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada kewaspadaan

epidemiologi.

9. Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus

rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua

tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar

bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan

bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat

berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,

asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien

dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik

mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan

komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang

dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu.

sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi

kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam

menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

19
Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :

a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat

b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk

masyarakat

d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya

promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan

rehabilitatif.

e. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah

menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam

proses keperawatan

f. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di masyarakat dan

bukan di rumah sakit.

g. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang

sehat.

h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku

hidup sehat masyarakat.

i. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan fungsi

kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal

mungkin.

j. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja

secara tim.

20
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan komunitas digunakan

untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani

masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat

ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.

l. Kunjungan rumah sangat penting.

m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

n. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem

pelayanan kesehatan yang ada.

o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan

kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya

dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

Dalam praktek keperawatan komunitas, ada tiga model

pengorganisasian masyarakat yang dapat digunakan yaitu: locality

development, social planning dan social action. Locallity development

menekankan pada peran serta masyarakat dimana masyarakat terlihat secara

langsung dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sehingga

hal ini dapat menumbuhkan kondisi kemajuan sosial ekonomi masyarakat

dengan partisipasi aktif dan penuh percaya diri dalam menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapi. Hal ini dijumpai dalam model pengorganisasian social

planning maupun social action. Dalam social planning perencanaan untuk

berubah dibuat oleh para ahli dan menggunakan birokrasi, sedangkan model

21
pengorganisasian social action proses perubahan berfokus pada korban atau

program yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar.

Melihat ketiga model pengorganisasian diatas dan dikaitkan dengan

konsep keperawatan komunitas, maka yang paling tepat digunakan dalam

praktek keperawatan komunitas adalah model locallity development.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaannya adalah membina

hubungan kerjasama dengan masyarakat dan sistem pendukung, membuat

kontrak kerjasama, pembentukan kelompok kerja kesehatan, mengidentifikasi

data yang perlu dikumpulkan dan membuat alat atau format pengumpulan data

dasar dan interpretasi data untuk menentukan masalah kesehatan serta diagnosa

keperawatan.

Pada tahap perencanaan, strategi intervensi keperawatan komunitas

mencapai tiga aspek yaitu: proses kelompok, pendidikan kesehatan dan

kerjasama. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan intervensi yang dilakukan

difokuskan pada tiga level pencegahan yaitu : pencegahan primer, pencegahan

sekunder dan pencegahan tersier sesuai dengan lingkungan praktek

keperawatan komunitas. Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana

keberhasilan yang dicapai keperawatan atau masyarakat dalam jangka waktu

yang pendek atau jangka waktu yang panjang, sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Hasil evaluasi dilakukan guna diadakan tindakan koreksi untuk

rencana selanjutnya.

22
Tujuan akhir keperawatan komunitas adalah kemandirian keluarga

yang terkait dengan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal masalah,

mengambil keputusan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan

yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Sedangkan

pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu

melalui proses keperawatan.

10. Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas

Claudia M.Smith & Frances A Mauren (2010) menjelaskan bahwa

tanggung jawab perawat komunitas adalah menyediakan pelayanan bagi orang

sakit atau orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya,

mempertahankan lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-upaya

peningkatkan kesehatan, pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi standar

kehidupan yang tidak adekuat atau mengancam penyakit/injuri serta

melakukan rujukan, mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau

penyalahgunaan (neglect & abuse), memberikan pembelaan untuk

mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai standart,

kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat diterima,

sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam

mengembangkan pelayanan profesional, serta menjamin pelayanan

keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan.

23
11. Peran Perawat Komunitas

a. Pendidik (Educator)

Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang

memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya.

Perawat selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.

b. Advokat

Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk

dirinya.

c. Manajemen Kasus

Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan

pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta

meningkatkan kualitas hidup klien.

d. Kolaborator

Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit

atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang

optimal.

e. Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang

diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam

kehidupan sehari-hari.

24
f. Peneliti

Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi

serta mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari

praktik keperawatan.

g. Pembaharu (Change Agent)

Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu

terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam

merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan

dan pemeliharaan kesehatan.

12. Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas

Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai

posisi dengan fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer,

2012). Tatanan praktik dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas,

karena pada semua tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan

dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Perawat

yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat

sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology.

a. Perawat Keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat

kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan

yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai

upaya (Bailon dan Maglaya, 2012).

25
Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam

bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan

pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit.

Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset,

mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan,

kepemimpinan, pendidikan, case management dan konsultasi.

b. Perawat Kesehatan Sekolah

Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak

ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut

sertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan

pelayanan (Logan, BB, 2013).

Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan

lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.

c. Perawat Kesehatan Kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip

keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam

segala bidang pekerjaan. Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik

keperawatan dalam upaya memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok

dan masyarakat ditatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi,

universitas dan lain-lain.

26
d. Perawat Gerontologi

Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari

dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi

diberbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai

dan mempertahankan fungsi yang optimal.

Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan

keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan

kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan

menunjang proses kematian yang bermartabat.

B. TINJAUAN TENTANG PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Proses keperawatan komunitas dilakukan melalui lima tahap yaitu :

1. Pengkajian

Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor

lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas menurut Anderson dan

MC.Forlane (2008) terdiri dari inti komunitas meliputi : demografi, populasi,

nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan.

Sedangkan faktor lingkungan adalah : lingkungan fisik, pendidikan, keamanan

dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,

komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Hal-hal diatas perlu dikaji untuk

menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah

selanjutnya.

27
2. Analisa dan Diagnosa Keperawatan Komunitas

Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor

stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul dikomunitas.

Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke

(2007) yang terdiri dari :

a. Masalah sehat sakit


b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat aktual atau
ancaman/resiko.
1) Menentukan masalah dan skala prioritas
Menetapkan masalah keperawatan kesehatan masyarakat berdasarkan:
a) Masalah yang ditetapkan dari data umum
b) Masalah yang dianalisa dari hasil kesengajaan pelayanan kesehatan.
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menentukan tindakan
yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam
kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b) Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c) Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d) Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat.
Kriteria skala prioritas:
a. Perhatian masyarakat, yang meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan
emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan
urgensinya untuk segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu
kurun waktu tertentu.

28
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.
d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan
masalah yang menyangkut biaya, sumber daya, sarana yang tersedia
dan kesulitan yang mungkin timbul (Nasrul Efendi, 2010).
3. Perencanaan
Prosesnya meliputi :
a. Penyusunan menurut masalah atau diagnosa keperawatan komunitas
sesuai dengan prioritas (penapisan)
b. Menetapkan sarana dan tujuan
c. Menetapkan strategi intervensi / tindakan (klien dan perawat)
d. Rencana evaluasi
4. Intervensi dan Tindakan Keperawatan
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunitas
terdiri dari:
a. Pencegahan primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau tidak berfungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi
yang tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memperpendek
waktu sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi
ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki
lagi. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih dari upaya

29
menghambat proses penyakit sendiri yaitu mengendalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuan.
5. Evaluasi
Evaluasi terhadap respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-
hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan
hasil akhir (output).
Fokus evaluasi adalah :
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.
b. Perkembangan atau kemajuan proses
c. Efesiensi biaya
d. Efektifitas kerja
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam jangka
waktu berapa?.

30

Anda mungkin juga menyukai