Anda di halaman 1dari 12

No.

18 Tahun XI , September 2008 ISSN 1412-1905

Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan

lnovasi Dalam peningkatan Mutu Pendidikan


Busmin Gurning

Kesiapan Pendidik Menghadapi Perubahan Sosial Yang Serba Cepat


Dengan Cara Melakukan lnovasi Dan Modernisasi Pembelajaran
H. Maman Rusmana
Sistem Belajar dan Mengajar Kreatif dan lnovatif Menggunakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Hj. Sri Banun Muslim

Analisis Kebijakan Dalam Pendidikan


M. Rusdi Harahap

Memimpin Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pencapaian Kompetensi


Hasruddin

Model-Model Dan Gaya Kepemimpinan


H. Syaiful Sagala

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Peningkatan Mutu Guru


La Ane

•.l·

Kreatifitas Supervisor dalam Menunjang Sekolah Efektif


Hj. Aan Komariah

Halaman Ban dung ISSN


FORMASI 1 No. 18 Tahun XI 1-71 September 2008 1412-1905
No.18 Tahun XI, S
FORMASI
JURNAL KA.JIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
ISSN 1412-1905

PELINDUNG
Rektor Uni,venitas Pentlidik11n indonesia (UP/) Bandung
JURN.
PEMBINA
Rektor UHAMKA Ju/carta
Rektor UNNES Senuuang
Direktur PI's lJ.PI, Astlir I, II dan Ill PI's UPI

· PENASEHAT
Tb Abin Sy~Ur~S~~dilt Makmun
AbdMI Azis W11lulb
Djam .QII SIIIOri
Ntlllllllg Fat141t

KETUA PENYUNTING
Qolllllri AnwtU
A.T. Sugito

PENYUNTING PELAKSANA
Syaiful Sagola
H1J1ti4Salul Gafiu

ANGGOTA PENYUNTING
- Jim w~~s~;tmUi
Sufyllrma Marsidin
XIISmiantO
Y11hya Memi
Amintddin Slllluum

SIRKUUSI
MiiiiJmila Dmuunillardja
uisKamati

AUMAJ: REDAXASI
UHAMKA Jalcarlll, JL liimu~Il, Xebllyoran .&ru, Jaktzrta 11130
Telp. (121) 7201117
email: uluzmkapres5 @yahoo. com
PI's UP/ Bandung, JL Setitlbudi, Bandung
Telp. (1121) 2001H7
ISSN 1412-1905
No.18 Tahun XI, September 2008

FORMASI
JURNAL KA.liAN M.ANAJEMEN PENDIDIKAN
DAFTAR lSI
Pengantar Redaksi
(I}
lnovasi Oalam peningkatan Mutu Pendidikan
Oleh:
Busmin Guming

( 1)
Keslapan Pendidik Menghadapi Perubahan Sosial Yang Serba Cepat
Oengan Cara Melakukan lnovasi Dan Modemisasi Pembelajaran
H. Maman Rusmana
( 12)
Slstem Belajar dan Mengajar Kreatif dan lnovatif Menggunakan
Kurikulum Berbasls Kompetensi
Oleh:
Hj. Sri Banun Muslim
( 26)
Analisis Kebijakan Oalam Pendidlkan
bleh:
M. Rusdi Harahap

( 39)
Memimpln Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pencapalan Kompetenal
Oleh:
Hasruddin
( 47)
Model-Model Dan Goyo Kepemlmplnon
Oleh:
H. Syolful sagola
(56)
Penlngkatan Mutu Pendidikan Melalui Peningkatan Mutu Guru
0\eh:
LaAne
( 65)

Kreatifitas Supervisor dalam Menunjang Sekolah Efektif


Hj. Aan Komariah
( 71)
Memimpin Proses Pembelajaran Berorientasi pada Pencapaian Kompetensi
Oleh: Dr. Hasruddin, M.Pd.

Abstrak

Memimpin proseG pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi perlu dilak.ukan dengan
harapan adanya basil dan dampak yang ditampilkan olch pescrta didik melalui scrangkaian pcngalaman
belajar yang bermakna. Untuk itu, setiap guru perlu menyadari ak:an perannya sebagai pemimpin di dalam
kelasnya. Guru sebagai pcngembang kurikulum bagi kelasnya akan menterjemahkan, mcnjabarkan, dan
mentransfonnasikan nilai-nilai yang tcrdapat dalam kurikulum kepada pescrta didik. Dengan demikian
peran guru tidak hanya sekedar mentransfcr ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi sebagai
perencana, pcrancang, pelaksana, pengelola, pemimpin, bahkan pengawas jalannya proses pembelajaran.
Dinamis tidaknya suasana pembelajaran di kelas akan sangat tergantung pada bagaimana guru memimpin
dan menggerakkan kelas ke arab pembelajaran yang efektif. Dcngan menjalankan fungsi dan peran guru
sebagai pemimpin kelas diharapkan pencapaian kompetensi dapat menjadi lebih optimal.

Kata Kunci: Memimpin, Proses Pembelajaran, Pencapaian Kompetensi

PENDABULUAN dapat menyelesaikan banyak hal yang


Guru memiliki peran penting menjadi tugas pokoknya. Selain itu,
sebagai seorang manajer. Peranan guru menurut Good dan Brophy dalam
dalam proses pembelajaran meliputi Sutomo (2008), bahwa guru yang
banyak hal di antaranya sebagai mendekati manajemen kelas sebagai
pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, proses pemapanan dan pemeliharaan
pengatur lingkungan, partisipan, lingkungan belajar efektif cenderung
perencana, supervisor,. motivator, dan lebih sukses daripada guru-guru yang
konselor. Dari kesemuanya itu, periman memposisikan atau memerankan diri
guru sating terkait dalam hal mendidik sebagai figur otoritas atau penegak
siswanya. Salah satu peranan guru yang disiplin. Artinya kehadiran guru
tidak kalah penting dari kesemuanya itu bukanlah sebagai figur penguasa di
adalah guru adalah sebagai manajer di kelas, tetapi memfasilitasi dan
kelas. Banyak survei mengenai memimpin proses pembelajaran di kelas.
keefektifan guru melaporkan bahwa Oleh karena itu, gurulah yang
keterampilan memanajer kelas seharusnya dapat berperan sebagai
menduduki pos1s1 primer dalam manajer kelas karena hila kinerja
menentukan keberhasilan proses manajemen kelas yang efektif dapat
pembelajaran yang diukur dari memungkinan lahimya roda pengerak
efektivitas proses belajar siswa atau dalam bagi penciptaan pemahaman diri,
peringkat yang dicapainya. evaluasi diri, dan intemalisasi kontrol
Guru yang rendah diri pada kalangan siswa (http!Edu-
keterampilannya dalam bidang articles.com, diakses tanggal 6 Januari
manajemen kelas tentu saja tidak akan 2009). Fokus kajian pada artikel ini

47
adalah mengenai memimpin proses bagaimana melakukan pengelolaan mandiri
pembelajaran berorientasi pada pembelajaran, bagaimana melakukan pendidik
pencapaian kompetensi. evaluasi dan asesmen yang di dalamnya Pe
termasuk uji kompetensi dan penciptaan diharap
PEMBAHASAN suasana belajar. Di dalam Permendiknas pengetahu
Siswa yang berhasil mencapai RI nomor 23 tahun 2006 tentang standar sudah be
kompetensi yang diinginkan dalam kompetensi lulusan untuk satuan Indonesi
proses belajar tidak terlepas dari pada Pendidikan Dasar dan Menengah pasal 1 sekedar 11
peran penting guru sebagai pengelola ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa: pengetah
atau pemimpin pembelajaran di kelas. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) meninggy
Persoalannya adalah bagaimana prinsip untuk satuan pendidikan dasar dan hanya
pengelolaan yang seharusnya dilakukan menengah digunakan sebagai pedoman kurikulu
oleh guru, sehingga mampu membawa penilaian dalam menentukan kelulusan dan kur
peserta didiknya dapat secera penuh peserta didik. materi ~
mencapai kompetensi yang diinginkan? SKL tersebut meliputi standar diterap
Apakah yang perlu dilakukan oleh kompetensi lulusan minimal satuan (Muslich,
seorang guru yang profesional dalam pendidikan dasar dan menengah, standar Johnson,
melakukan perannya sebagai manajer di kompetensi lulusan minimal kelompok menjadi
kelas? Ini menjadi persoalan yang perlu mata pelajaran, dan standar kompetensi pelajaran
dikaji apalagi dikaitkan dengan lulusan minimal mata pelajaran. Adanya kehidup
pentingnya pencapaian standar beberapa istilah kompetensi dapat seharusn
kompetensi bagi siswa. Untuk dipahami dari beberapa pengertian setelah
memperluas pemahaman tentang hal itu, berikut mt. Muhaimin (2008) "Apa m
maka fokus kajian pada pembahasan ini menyatakan babwa kompetensi adalah siswanya1
meliputi pentingnya pencapaian standar kemampuan bersikap, berpikir, dan K
kompetensi lulusan dan · prinsip bertindak secara konsisten sebagai peserta
penguas~
memimpin pada proses pembelajaran. perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki peserta didik. keterampi
Pentingnya Pencapaian Standar Standar kompetensi adalah ukuran pada seti
Kompetensi Lulusan kompetensi minimal yang harus dicapai untuk se
Dengan diberlakukannya peserta didik setelah mengikuti suatu Kemamp
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan proses pembelajaran pada satuan ketercapa
(KTSP) di seluruh sekolah di Indonesia, tertentu. Mulyasa (2006) menambahkan terjabar
maka guru sebagai manajer di kelas bahwa SKL adalah kualifikasi indikator
sudah seharusnya memandang bahwa kemampuan lulusan yang mencakup dan diam
KTSP ini tidak. hanya sekedar kurikulum sik.ap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai dokumen. Artinya, guru harus yang pada jenjang pendidikan dasar
sudah mempelajari lebih jauh bagaimana bertujuan untuk meletakkan dasar
implementasi KTSP di sekolah di mana kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
mereka bertugas. Aspek aktual terhadap akhlak mulia, dan keterampilan hidup perlu
kurikulum menjadi lebih penting, seperti memaksi

48
mandiri serta mampu mengikuti dalam memaksimalkan pencapaian SKL
pendidikan lebih lanjut. menurut Mulyasa (2006) yaitu: (1)
Pencapaian SKL bagi siswa Penegakan hak dan kewajiban guru
diharapkan tidak sekedar memperoleh sebagai tenaga profesional; (2)
pengetahuan kognitif yang selama ini Pembinaan dan pengembangan profesi
sudah berlangsung lama di sekolah di guru; (3) Perlindungan hukum bagi guru;
Indonesia. Pembelajaranpun tidak (4) Perlindungan profesi; dan (5)
sekedar hanya ditekankan kepada aspek Perlindungan keselamatan dan kesehatan
pengetahuan semata. Guru sudah harus kerja bagi guru. Adanya pengakuan
meningggalkan cara pembelajaran yang terhadap pekerjaan guru sebagai tugas
hanya sekedar mencapai target profesional merupakan bagian dari
kurikulum yang cenderung verbalistis pembaharuan sistem pendidikan nasional
dan kurang memiliki daya terap. Artinya yang dapat meningkatkan martabat guru.
materi pembelajaran seyogianya dapat Pada gilirannya hal akan berdampak
diterapkan dalam kehidupan nyata siswa kepada peningkatan sumber daya
(Muslich, 2007; Mulyasa, 2006; manusia yang lebih berkualitas, cerdas,
Johnson, 2008). Pembelajaran akan maju, sejahtera, dan bertanggungjawab.
menjadi lebih bermakna hila materi Kritik yang sering dilancarkan
pelajaran dapat diterapkan dalam kepada lulusan bahwa kurangnya
kehidupan nyata siswa. Pertanyaan yang kualitas. Ini merupakan gambaran
seharusnya muncul bagi guru setiap kali adanya banyak permasalahan yang
setelah mengakhiri pelajaran adalah dialami oleh dunia pendidikan di
"Apa manfaat materi ini dipelajari bagi Indonesia dari dulu sapai sekarang ini.
siswanya?" Persoalan yang masih terus berlangsung
Kualifikasi kemampuan minimal adalah masalah peningkatan mutu,
peserta didik yang meng.gambarkan · pengelolaan, efisiensi, dan relevansi
penguasaan sikap, pengetahuan, pendidikan. Itulah sebabnya, bahwa SKL
keterampilan, diharapkan dapat dicapai akan menjadi lebih penting untuk
pada setiap tingkat dan/atau semester diperhatikan sebagai bagian penting
untuk setiap pokok mata pelajaran. dalam pembelajaran.
Kemampuan siswa dapat dilihat dari Peran guru menjadi sangat
ketercapaian kompetensi dasar yang sentral untuk mencapai SKL sesuai
terjabar dalam bentuk indikator- dengan perencanaan. Sanjaya (2008a)
indikator yang dapat dengan jelas diukur menyatakan bahwa keberhasilan suatu
dan diamati secara cermat. Dalam upaya sistem pembelajaran, guru merupakan
pencapaian SKL, maka peran guru komponen yang sangat menentukan. Hal
sangat penting dalam mengelola proses ini disebabkan guru merupakan orang
pembelajaran. yang secara langsung berhadapan
Ada beberapa hal penting yang dengan peserta didik. Dalam sistem
perlu diperhatikan untuk pembelajaran guru bisa berperan sebagai
memaksimalkan peran dan fungsi guru perencana (planner) atau perancang

49
(designer) pembelajaran, dan juga menentu atau mengajukan permintaan
sebagai implementator dari rencana dan yang tak masuk akal, dan di luar masing; ('
rancangan yang telah disusunnya. Dalam jangkauan pikiran manusia; dan (4) lebih bru
prakteknya guru bisa saja memiliki Hindarkan suasana kelas yang bersifat melaksan
peran sekaligus kedua-duanya yakni emosional sebagai akibat adanya kontak diberikan
sebagai perencana dan sebagai personal. Untuk mencegah kebosanan secara p
perancang pembelajaran. siswa dalam proses belajar, Nasution memung
(2006) menyarankan agar guru keseluruh
Prinsip Memimpin pada Proses menggunakan multi metode dan multi Apabila s
Pembelajaran media dengan terutama melibatkan siswa maka ia
Sebagai pengelola pembelajaran secara aktif dalam proses belajar. belajar. a
(learning manajer), guru berperan dalam Perlu dipahami bahwa hakikat siswa m
menciptakan iklim belajar yang pembelajaran adalah belajamya siswa belajar se
memungkinkan siswa dapat belajar dan bukan mengajamya guru. Guru perlu minat s'
secara nyaman (Sanjaya, 2008a). Iklim menciptakan bagaimana siswa belajar. diharapk
belajar agar diciptakan sedemikian rupa Dengan suasana seperti itu bahwa sendiri.
agar siswa merasa senang dalam belajar. pembelajaran akan memberdayakan KeitJ
Melalui pengelolaan kelas yang baik kemampuan berpikir siswa, bukannya tepatnya
guru dapat menjaga kelas agar tetap hanya membuat siswa menjadi terpaksa dalam
kondusif untu~ terjadinya proses belajar dalam belajar. Di lain pihak Hamalik diupayak
seluruh siswa." Dalam hal ini sangat (2008) menyatakan bahwa sebenamya pelajar ~
tergantung dari kemampuan guru dalam tidak ada satu orangpun yang benar- dengan p
menyampaikan materi pelajaran dengan benar memilki kemampuan mengajar di luar k
baik. Guru mengajukan pertanyaan dan yang paling hebat, dan juga tidak ada dan mas
menanggapi pertanyaan siswa dengan cara mengajar yang paling ampuh. Akan belajar <
cara yang menyenangkan. Sehingga ·tetapi, semua orang mampu mengajar dorongan
siswa tidak merasa tertekan dengan jika dia senantiasa berusaha mempebaiki belajar se
penyajian materi dan pertanyaan ataupun bagaimana cara mengajar, membuat dapat me
tanggapan yang diberikan kepada siswa. perencanaan secara seksama, dan sudah di
Siswa lebih senang melakukan membuka kemungkinan Tid
proses belajamya jika kondisi menyelaraskannya dengan keadaan setiap in
pembelajaran menyenangkan. Hamalik tertentu bilamana dibutuhkan. sama pe
(2008) menyarankan empat cara yang Dalam hubungannya dengan materi. 1
dapat dolakukan oleh seorang guru agar pengelolaan pembelajaran, Alvin C. materi pe
suasana menjadi menyenangkan, yaitu: Eurich dalam Sanjaya (2008b) sama lai
( 1) Usahakan jangan mengulangi hal-hal menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang pelajaran
yang telah mereka ketahui, karena akan harus diperhatikan guru, sebagai berikut Perb
menyebakan kejenuhan; (2) Suasana ( 1) Segala sesuatu yang dipelajarai oleh ini akan
fisik kelas jangan sampai membosankan; siswa, maka siswalah yang harus guru da
(3) Hindari terjadinya frustasi mempelajarinya sendiri; (2) Setiap siswa siswa. A
dikarenakan situasi kelas yang tak yang belajar memiliki kecepatan masing- cepat, b
Peran

50
masing; (3) Seorang siswa akan belajar pembelajaran seyogianya dapat
lebih banyak apabila setiap selesai menempatkan posisi siswa sesuai dengan
melaksanakan tahapan kegiatan kecepatan, ketepatan, dan kesanggupan
diberikan reinforcement; (4) Penguasaan siswa dalam belajar.
secara penuh dari setiap langkah Pemberian reinforcement
memungkinkan belajar secara merupakan bagian dari pemberian
keseluruhan lebih berarti; dan (5) motivasi bagi siswa. Penguatan akan
Apabila siswa diberi tanggung jawab, dapat menimbulkan rasa percaya diri
maka ia akan lebih termotivasi untuk bagi siswa. Namun pemberian
belajar. Guru memberikan motivasi agar reinforcement perlu dilakukan secara
siswa memiliki minat untuk dapat bervariasi, tidak hanya menggunakan
belajar sendiri. Artinya dengan adanya kata-kata yang itu-itu saja, tetapi
minat siswa dalam belajar maka dilakukan lebih bervariatif dengan
diharapkan siswa akan mau belajar kalimat dan bahasa tubuh yang dapat
sendiri. menimbulkan dorongan bagai siswa
Kemauan belajar sendiri atau lebih dalam proses belajar. Hamalik (2008)
tepatnya siswa menjadi lebih mandiri menyatakan bahwa peguatan yang lebih
dalam belajar harus terus menerus banyak dan sering akan lebih
diupayakan oleh guru. Siswa menjadi mempercepat proses belajar konsep
pelajar yang mandiri berkaitan erat dibandingkan dengan melakukan
dengan pengetrapan materi dalam situasi pengauatan secara sebagian-sebagian.
di luar kelas sebagai anggota keluarga Pengu~tan yang berinsentitas tinggi akan
dan masyarakat. Diharapkan dari proses lebih efektif untuk mempelajari konsep-
belajar di kelas dapat memberikan konsep yang sulit, penguatan secara
dorongan yang kuat bagi siswa untuk ·verbal kurang efektif dibandingkan
belajar sendiri lagi di luar kelas, atau dengan penguatan auditoris.
dapat menerapkan konsep-konsep yang Guru juga adalah pemimpin
sudah dipelajari di luar kelas. dengan kualitas pembelajaran sebagai
Tidak dapat disangkal bahwa berikut: ( 1) terampil menggunakan
setiap individu siswa tidak ada yang model mengajar berdasarkan penelitian,
sama persis dalam proses penguasaan (2) bekerja secara tim
an materi. Kecepatan dalam menangkap dalam merencanakan pelajaran,
c. materi pelajara bagi siswa berbeda satu melakukan penilaian terhadap proses dan
b) sama lain sehingga penguasaan materi hasil belajar siswa, dan mampu dalam
pelajaran akan menjadi berbada. memecahkan masalah, (3) sebagai
Perbed.aan karakteristik individu sisw.a mentor b.agi kolegany.a., ( 4)
ini akan dapat menjadi titik tolak bagi mengupayakan pembelajaran yang
guru dalam melayani proses belajar efektif dan efts·en, dan (5) berkolaborasi
siswa. Ada siswa yang lambat, sedang, dengan orang tua, keluarga, dan anggota
cepat, bahkan ada yang sangat cepat. masyarakat lain demi pembelajaran
Peran guru sebagai pengelola

51
dipelajari, m
siswa (http/Edu-articles.com, diakses 4 dan (4) Mengawasi segala sesuatu, menentukan
Januari 2009). apakah sudah berfungsi sebagaimana diperlukan. M
Dalam melaksanakan mestinya atau belum dalam rangka guru berusaha
pengelolaan pembelajaran ada dua pencapaian tujuan (Sanjaya, 2008a). dimana murid
macam kegiatan yang harus dilakukan, Walaupun keempat fungsi itu harus pergi.
yaitu mengelola sumber belajar dan merupakan bagian yang terpisah, namun menuntut ke
melaksanakan peran sebagai sumber keempatnya harus dipandang sebagai imajinatif (S
belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru suatu lingkaran atau siklus kegiatan yang sangat penti
memiliki empat fungsi umum, yaitu: (l) berhubungan satu sama lain seperti yang semester-semE
Merencanakan tujuan belajar; (2) terlihat pada Bagan 1 berikut ini. dijadikan ill
Mengorganisasi berbagai sumber belajar pembelajaran
Merencanakan
untuk mewujudkan tujuan belajar; (3) bagaimana n
Memimpin, yang meliputi memotivasi, proses belaj
mendorong, dan menstimulasi siswa; Secara
melakukan I
rencana seh·
Mengawasi
Mengorganisasi menjadi le~
pengalokasi
diperhitungk
sehingga te
untuk belajt
Memimpin mengetahui
Alokasi w
penjadwalan
Bagan 1: Fungsi Guru diberlakukan sejak 2006 ini, dalam terhadap kua
sebagai Manajer (Sanjaya, 2008a) perencanaan guru pada saat menentukan memanfaatlu
Fungsi perencanaan merupakan tujuan dan indikator pelajaran sangat semaksimal
fungsi yang sangat penting bagi seorang perlu dipikirkan secara cermat apa yang keterampilan
manajer. Kegiatan-kegiatan dalam menjadi sasaran belajar yang perlu manajer peri
melaksanakan fungsi perencanaan di dikuasai siswa. tuntutan k
antaranya meliputi memperkirakan tuntutan Muhaimin (2008) menyarankan waktu. Kun
dan kebutuhan siswa dalam penguasaan bahwa tujuan pembelajaran hendaklah adalah gu
materi pelajaran. Jarang sekali guru dirumuskan secara logis, memperhatikan akademik
menganalisis kebutuhan belajar siswa. sebab akibat, mempunyai indikator mengetahui
Umumnya guru masuk kelas, membuka pengukuran keberhasilan, dan dapat Gu
pelajaran, menyajikan topik pelajaran tanpa diveriflkasi keberhasilannya. sebagai pen
terlebih dahulu memikirkan apa yang Berdasarkan perencanaan dengan memiliki ci
seharusnya dikuasai siswa dari materi yang menentukan tujuan dan indikator pembelajar
akan disajikan. Oleh sebab itu, pada pelajaran selanjutnya direncanakan jelas; (3} ~
penerapan Kurikulum Satuan Tingkat kegiatan pembelajaran dengan praktik m
Pendidikan (KTSP) yang sudah menentukan topik-topik yang akan

52
sesuatu, dipelajari, mengalokasikan waktu, dan fleksibel; dan (5), lingkungan yang aman
menentukan sumber-sumber yang dan teratur. Sekolah unggul bersuasana
diperlukan. Melalui fungsi perencanaan ini, tertib, bertujuan, serius, dan terbebas
guru berusaha menjembatani jurang antara dari ancaman fisik atau psikis, tidak
dimana murid berada dan kemana mereka opresif tetapi kondusif untuk belajar dan
harus pergi. Keputusan semacam m1 mengajar. Siswa diajari agar berperilaku
menuntut kemampuan berfikir kreatif dan aman dan tertib melalui belajar bersama
irnajinatif (Sanjaya, 2008a). Dalam hal ini (cooperative learning), menghargai
sangat penting pengalaman guru di kebinekaan manusiawi, dan apresiasi
semester-semester sebelumnya untuk dapat terhadap nilai-nilai demokratis. Banyak
dijadikan inspirasi dalam merancang penelitian menunjukkan bahwa suasana
pembelajaran dengan selalu berpikir sekolah yang sehat berpengaruh positif
bagaimana memberhasilkan siswa dalam terhadap produktivitas, semangat kerja,
proses belajarnya. dan kepuasan guru dan siswa
Secara terus menerus guru (http//Teknodik.Net, diakses tanggal 9
melakukan perbaikan dalam pembuatan Januari 2009).
rencana sehingga hasil yang diharapkan Fungsi pengorganisasian
menjadi lebih maksimal. Dalam hal melibatkan penciptaan secara sengaja
pengalokasian waktu, harus benar-benar suatu lingkungan pembelajaran yang
diperhitungkan pengaturan waktu yang jelas kondusif dan melakukan pendelegasian
sehingga tercipta kesempatan bagi siswa tanggung jawab dalam rangka
untuk belajar. Semua guru seharusnya mewujudkan tujuan program pendidikan
mengetahui apa yang mesti diajarkan. yang telah direncanakan.
Alokasi waktu yang . memadai dan Pengorganisasian, pengaturan-
penjadwalan yang tepat sangat berpeng"aruh pengaturan sumber, hanyalah alat atau
terhadap kualitas pembelajaran. Guru perlu sarana saja untuk mencapai apa yang
memanfaatkan waktu yang tersedia harus diselesaikan. Tujuan akhirnya
semaksimal mungkin demi penguasaan adalah membuat agar siswa dapat
keterampilan. Dalam hal ini guru sebagai bekerja dan belajar bersama-sama. Harus
manajer perlu menjaga keseimbangan antara diingat pengorganisasian yang efektif
tuntutan kurikulum dengan ketersediaan hanya dapat diciptakan manakala siswa
waktu. Kunci keberhasilan dalam hal ini bisa belajar secara individual, karena
adalah guru mengajar dengan rencana pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai
akademik yang jelas dan siswa pun adalah siswa secara individual walaupun
mengetahui rencana itu. pengajaran itu dilaksanakan secara
Guru sebagai manajer juga berperan klasikal. Keputusan yang berhubungan
sebagai pengajar. Mengajar yang berkualitas dengan pengorganisasian 1m
memiliki ciri sebagai berikut: ( 1) organisasi memerlukan pengertian mendalam dan
pembelajaran yang efisien; (2) tujuan yang perhatian terhadap siswa secara
jelas; (3) pelajaran yang terstruktur; dan (4) individual (Sanjaya, 2008a).
praktik mengajar yang adaptif dan

53
52
yang rendah. I
Guru memegang peranan yang cukup yang sesuai dengan rencana yang telah begitu saja bib
penting baik di dalam perencanaan maupun disusun. akhirnya dalru
dalam pelaksanaan kurikulum. Guru adalah Dalam batas-batas tertentu fungsi asesmen. Itul~
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawasan melibatkan pengambilan guru ke depan
pengembang kurikulum bagi kelasnya keputusan yang terstruktur, walaupun
lagi.
(Sukmadinata, 2008). Sebagai perannya proses tersebut mungkin sangat
menjadi pemimpin, Sanjaya (2008a) kompleks, khususnya hila mengadakan
PENUTUP
menyatakan bahwa fungsi memimpin atau kegiatan remedial (Sanjaya, 2008a). Guru y
mengarahkan adalah fungsi yang bersifat Melakukan pengawasan terhadap kineija adalah guru
pribadi yang melibatkan gaya tertentu. diri sendiri hila dilakukan dan
terhadap kine .
Tugas memimpin ini adalah yang dibiasakan maka akan memberikan yang dilakuk
berhubungan dengan membimbing, dampak positif kepada guru itu sendiri. menemukan
mendorong, dan mengawasi murid, sehingga Dalam perjalanannya sebagai guru yang
perbaikan ke
mereka dapat mencapai tujuan yang telah profesional dituntut terns menerus
memimpin
ditentukan. Tujuan akhimya adalah untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih
kemampuann
membangkitkan motivasi dan mendorong baik. Hal ini perlu diupayakan oleh guru
pembelajaran
murid-murid sehingga mereka menerima dengan menyadari fungsinya untuk
direncanakan
dan melatih tanggung jawab untuk belajar mernanej kelas sehingga proses belajar program pem
mandiri. mencerminkan bagaimana siswa belajar.
dilakukan
Sebagai perencana guru juga Sebagai pemimpin kelas bagian penting
pembelajaran
bertindak sebagai pengambil keputusan yang perlu diperhatikan bagi seorang pembentukan
(decision making). Dalam pengambilan guru adalah memiliki kinerja yang
pemimpin
keputusan Ornstein dalam Mulyasa (2006) tinggi. seyogianya
menyatakan bahwa akan dipengaruhi oleh Kinerja tinggi dan penuh gairah penilaian
dua area, yaitu: (1) pengetahuan guru untuk selalu melakukan pemikiran dan pembelajaranl
terhadap bidang studi (subject matter perbuatan dalam upaya meningkatkan
lcnowledge), yang ditekankan pada prestasi kerjanya. Perasaan tidak puas DAFTARR
organisasi dan penyajian materi, perlu terns ditumbuhkembangkan
pengetahuan akan pemahaman peserta didik sehingga dari waktu ke waktu guru terus Anonim. 20
terhadap materi dan pengetahuan tentang berusaha meningkatkan kompetensinya dalam
bagaimana mengajarkan materi tersebut; dan sebagai seorang guru. Mengingat bahwa articles
(2) pengetahuan guru terhadap sistem keberadaan siswa dalam satu kelas
tindakan (action system lcnowledge), yang beragam kemampuannya maka peran Anonim.
ditekankan kepada aktivitas guru seperti: guru sebagai pemimpin juga perlu (http//1
mendiagnosis, mengelompokkan, mengatur, memperhatikan keberagaman siswanya. Januari
dan mengevaluasi peserta didik serta Sebagai pemimpin di dalam kelasnya
mngimplementasikan aktivitas pembelajaran guru bertanggung jawab terhadap Hamalik, 0
dan pengalaman belajar. Guru juga berperan keberhasilan peserta didik. Guru harus Pembe
sebagai pengawas terhadap proses mampu memanej bagaimana mengelola
pembelajaran. Fungsi mengawasi bertujuan siswa yang memiliki prestasi gemilang, Wenger, w·
Learnil
untuk mengusahakan peristiwa-peristiwa prestasi sedang-sedang saja, dan prestasi
Teachi,
Ria S
Nuan~

54
yang rendah. Peserta didik tidnk dibiarkan Johnson, Elaine B. Contextual Teaching
begitu saja hila guru telah melakukan tugas and Learning, Menjadikan Kigatan
akhimya dalam melakukan evaluasi dan Be/ajar Mengajar Mengasyikkan
asesmen. Itulah sebabnya bahwa kinerja dan Bemakna. Alih Bahasa lbnu
guru ke depan akan semakin lebih kompleks Setiawan. Bandung: Mizan.
lagi.
Muhaimin, 2008. Pengembangan Model
PENUTUP Kurikulum Tingkat Satuan
Guru yang sukses memimpin kelas, Pendidikan (KTSP) pada Sekolah
adalah guru yang melakukan evaluasi dan Madrasah. Jakarta: PT.
terhadap kinerjanya sendiri. Evaluasi kinerja RajaGrafindo Persada.
yang dilakukan oleh guru sendiri, bertujuan Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat
menemukan celah yang mungkin untuk Satuan Pendidikan. Bandung: PT.
menerus perbaikan ke depan. Peran guru sebagai Remaja Rosdakarya.
lebih memimpin kelas ditampakkan pada
guru kemampuannya mengefektifkan proses Muslich, Masnur. 2007. KTSP
untuk pembelajaran sesuai dengan yang Pembelajaran Berbasis
belajar direncanakannya. Sedangkan evaluasi Kompetensi dan Kontekstual.
belajar. program pembelajaran yang terus menerus Jakarta: Bumi Aksara.
penting dilakukan untuk perbaikan proses
seorang pembelajaran yang intinya adalah untuk Nasution, S. 2006. Kurikulum dan
yang pembentukan kompetensi. Guru sebagai . Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi
pemimpin kelas sekaligus evaluator Aksara.
seyogianya terus menerus melakukan
penilaian terhadap efektivitas Sanjaya, Wina. 2008a. Perencanaan dan
pembelajarannnya. Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
DAFTAR RUJUKAN
Sanjaya, Wina, 2008b. Kurikulum dan
Anonim. 2009. Tugas dan Peran Guru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
bahwa da/am Manajemen Kelas. (http!Edu-
kelas articles.com, diakses 4 Januari 2009). Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008.
peran Pengembangan Kurikulum: Teori
perlu Anonim. 2009. Sekolah Unggulan. dan Praktek. Bandung: PT.
(http//Teknodik.Net, diakses tanggal 9 RemajaRosda Karya.
Januari 2009).
Sutomo. 2008. Peran Guru Sebagai
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Manajer Kelas. http!Edu-
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. articles.com, diakses tanggal 6
Wenger, Win. 2004. Beyond Teaching and Januari 2009.
Leaming, Memadukan Quantum
Teaching and Leaming. Alih bahasa
Ria Sirait, Purwanto. Bandung:
Nuansa.
54 55

Anda mungkin juga menyukai

  • Kata Sambutan Natal
    Kata Sambutan Natal
    Dokumen2 halaman
    Kata Sambutan Natal
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • RI Dan Projek
    RI Dan Projek
    Dokumen3 halaman
    RI Dan Projek
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • CBR
    CBR
    Dokumen15 halaman
    CBR
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • Bahan MR PDF
    Bahan MR PDF
    Dokumen6 halaman
    Bahan MR PDF
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • CBR
    CBR
    Dokumen15 halaman
    CBR
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • Jurnal C
    Jurnal C
    Dokumen19 halaman
    Jurnal C
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat
  • Jurnal C
    Jurnal C
    Dokumen19 halaman
    Jurnal C
    Ivan Juntak
    Belum ada peringkat