Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN PASIEN STROKE MANAGEMENT OF STROKE PATIENTS

perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik the difference between hemorrhagic and non-
adalah bila stroke hemoragic adalah ketika hemorrhagic stroke is when a hemorrhagic
terjadi perdarahan di otak, sedangkan non stroke occurs when there is bleeding in the
hemoragik adalah ketika terjadi sumbatan oleh brain, whereas non-hemorrhagic is when
pembekuan darah there is a blockage by blood clots

Pastikan jalan napas pasien aman Make sure the patient's airway is safe

Jika pasien mengalami hipoksia (saturasi If the patient has hypoxia (oxygen saturation
oksigen di bawah 94%), berikan oksigen below 94%), give oxygen as needed. Starting
sesuai kebutuhan. Mulai dari pemberian 2 from giving 2 liters per minute with nasal
liter permenit dengan nasal kanul dan cannula and increase to 4 liters per minute
tingkatkan hingga 4 liter per menit sesuai according to the patient's condition
kondisi pasien
Elevasi kepala 30 derajat Head elevation of 30 degrees

Cek apakah terdapat hipoglikemi atau Check whether there is hypoglycemia or


hiperglikemia, karena memiliki gejala yang hyperglycemia, because it has symptoms
mirip dengan stroke similar to stroke

Hipoglikemia dapat diatasi dengan dekstrosa Hypoglycemia can be treated with 40%
40%, sedangkan hiperglikemia dapat diatasi dextrose, while hyperglycemia can be treated
dengan pemberian insulin with insulin

bila tekanan darah tinggi, berikan obat if high blood pressure, give hypertension
hipertensi untuk mengurangi resiko medication to reduce the risk of bleeding
perdarahan
Kontrol tekanan darah dengan cara Control blood pressure by lowering blood
menurunkan tekanan darah 15-20% pressure by 15-20%

Penanganan tekanan tinggi intrakranial dapat Handling intracranial high pressure can use IV
menggunakan mannitol bolus IV 0,25-1 gram bolus mannitol 0.25-1 gram / kg body weight
/ kg berat badan per 30 menit, per 30 minutes

tatalaksana awal syock cardiogenik early management of cardiogenic syock

Tata laksana awal ini dapat diingat dengan This initial governance can be remembered
singkatan VIP: with the abbreviation VIP

 V (ventilasi): pemberian oksigen V (ventilation): giving oxygen


 I (infus): terapi cairan  I (infusion): fluid therapy
 P (pompa): pemberian obat vasoaktif  P (pump): administration of vasoactive
drugs

 Semua pasien dengan syok kardiogenik perlu All patients with cardiogenic shock need fluid
resusitasi cairan untuk memastikan adanya resuscitation to ensure adequate initial load,
beban awal yang cukup, bantuan ventilasi ventilatory support and close hemodynamic
dan pemantauan ketat hemodinamik. monitoring. Fluid resuscitation for correction
Resusitasi cairan untuk koreksi hipovolemia of hypovolemia and hypotension, unless there
dan hipotensi, kecuali jika ada edema is pulmonary edema. [1,4] Give a normal
paru.[1,4] Berikan infus cairan normal saline infusion of saline (NS) 20 - 30 mL / kg for 30
(NS) 20 – 30 mL/kg selama 30 menit minutes

Banyak cara bisa dilakukan, diantaranya dengan Many ways can be done, including by lifestyle
Modifikasi gaya hidup, penurunan berat badan, modification, weight loss, eating patterns,
pengaturan pola makan, pembatasan konsumsi restrictions on alcohol consumption, do not
alkohol, jangan merokok, lakukan aktifitas fisik smoke, do physical exercise, keep away from
olahraga, jauhkan dari stres, jangan terlalu cape, stress, don't get too tired, get enough rest with
istirahat yang cukup dengan tidur lebih awal early sleep

Anda mungkin juga menyukai