Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELOMPOK :

BAGUS SUMITRO 171006372


WINDRI WAHYU P 171006485
LEONARDO D.L.W 171006449
ANDI JAN PEPA 171006450
THEOPHILUS DWITAMA BAYU A 161006079
BERRY PERMANA G 171006399

KAUM MILLENIAL SEBAGAI SUBJECT DIGITAL


Definisi kaum Millenal
Millenial yang biasa dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi yang lahir tahun 1980-
2000 sampai sekarang. Generasi millenial adalah generasi yang identik dengan gaya kehidupan
yang unik dan terbarukan dalam segala hal terutama teknologi. Generasi Millenial dan
teknologi sudah seperti "sahabat" yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling terikat.
Artinya, millenial pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari teknologi modern khususnya
internet dan gadget.

Karakteristik Generasi Millennial


1. Millennial lebih percaya User Generated Content daripada informasi searah.

Generasi millennial tidak percaya pada informasi yang bersifat satu arah. mereka tidak terlalu
percaya pada perusahaan besar dan iklan, mereka lebih mementingkan pengalaman pribadi
ketimbang iklan atau review konvensional. Sebagai contoh dalam hal membeli suatu produk,
generasi ini melihat review dan testimoni produk sebelum membelinya.
2. Millennial lebih memilih ponsel dibanding TV
Internet berperan sangat penting dalam kehidupan pada generasi ini. Bagi kaum millennial,
iklan pada televisi biasanya dihindari. Generasi millennial lebih suka mendapat informasi dari
ponselnya, dengan mencarinya ke Google atau perbincangan pada forum-forum, yang diikuti
generasi ini untuk selalu up-to-date dengan keadaan sekitar.
3. Millennial wajib punya media sosial

Komunikasi yang berjalan pada orang-orang generasi millennial sangatlah lancar. Namun,
bukan berarti komunikasi itu selalu terjadi dengan tatap muka, tapi justru sebaliknya. Banyak
dari kalangan millennial melakukan semua komunikasinya melalui text messaging atau juga
chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil dirinya, seperti Twitter,
Facebook, hingga Line. Akun media sosial juga dapat dijadikan tempat untuk aktualisasi diri
dan ekspresi, karena apa yang ditulis tentang dirinya di situ adalah apa yang akan semua orang
baca. Jadi, hampir semua generasi millennial dipastikan memiliki akun media sosial sebagai
tempat berkomunikasi dan berekspresi.
4. Millennial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless

Generasi ini lebih suka tidak repot membawa uang, karena sekarang hampir semua pembelian
bisa dibayar menggunakan kartu, sehingga lebih praktis, hanya perlu gesek atau tapping. Mulai
dari transportasi umum seperti bis dan commuter line yang sudah menggunakan sistem e-
money, hingga berbelanja baju dengan kartu kredit dan kegiatan jual beli lainnya.
5. Millennial kurang suka membaca secara konvensional

Populasi orang yang suka membaca buku turun drastis pada generasi millennial. Bagi generasi
ini, tulisan dinilai memusingkan dan membosankan. Generasi millennial bisa dibilang lebih
menyukai melihat gambar, apalagi jika menarik dan berwarna.
6. Millennial lebih tahu teknologi dibanding orang tua mereka

Generasi ini melihat dunia tidak secara langsung, namun dengan cara yang berbeda, yaitu
dengan berselancar di dunia maya, sehingga mereka jadi tahu segalanya. Mulai dari
berkomunikasi, berbelanja, mendapatkan informasi dan kegiatan lainnya, generasi millennial
adalah generasi yang sangat modern, lebih daripada orang tua mereka, sehingga tak jarang
merekalah yang mengajarkan teknologi pada kalangan orang tua.
7. Millennial cenderung tidak loyal namun bekerja efektif

Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang, millennial akan menduduki porsi tenaga kerja di
seluruh dunia sebanyak 75 persen. Kini, tak sedikit posisi pemimpin dan manajer yang telah
diduduki oleh millennial. Seperti diungkap oleh riset Sociolab, kebanyakan dari millennial
cenderung meminta gaji tinggi, meminta jam kerja fleksibel, dan meminta promosi dalam
waktu setahun. Mereka juga tidak loyal terhadap suatu pekerjaan atau perusahaan, namun lebih
loyal terhadap merek.

PERAN KAUM MILLENIAL TERHADAP TEKNOLOGI DIGITAL


Di era digital ini kaum milenial dituntut untuk open minded terhadap teknologi agar tidak
tergerus oleh zaman, kaum milenial juga dituntut untuk lebih bijak, bijak dalam media sosial
juga bijak dalam berteknologi. Kaum millenial juga dituntut untuk lebih kreatif dan harus
memunculkan ide-ide kreatif untuk menghasilkan karya yang dapat dinikmati juga bermanfaat
bagi orang lain. Daya pikir kreatif dan kemauan yang kuat untuk berkarya maka akan
menghasilkan kesuksesan untuk masa depan.

DAMPAK TEKNOLOGI DIGITAL TERHADAP KAUM MILLENIAL


1. Dampak positif teknologi terhadap kaum millenial saat ini, diantaranya :

• Dapat mencari dan memperoleh informasi dengan mudah dan cepat


• Semakin cepat dalam hal : berkomunikasi, mencari informasi, bepergian, dll
• Dapat menghemat waktu, efisien, efektif
• Sarana mendapat hiburan dengan mudah

2. Dampak negatif teknologi terhadap kaum millenial saat ini, diantaranya :


• Penyalahgunaan terhadap fungsinya, terutama di bidang Komunikasi (Sos-Med).

• Banyak beredar informasi hoax.


• Ada juga informasi yang kurang mendidik.
• Kurangnya interaksi di dalam kehidupan nyata dan lebih aktif di dunia maya

• Kurang pekanya terhadap lingkungan sekitar


• Menimbulkan rasa malas

PENGARUH TEKNOLOGI DIGITAL TERHADAP CARA KERJA KAUM


MILLENIAL
Kemajuan dan perkembangan teknologi "mengubah" manusia. Tak hanya pada cara hidup
mereka tapi juga cara mereka bekerja dan menjalankan bisnis. Pekerja konvensional mungkin
diharuskan datang ke kantor untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Tapi tidak dengan para
pekerja di era digital saat ini. Banyak dari pekerja sekarang, yang umumnya merupakan
generasi millenial, memiliki cara baru dalam bekerja. Perkembangan teknologi dapat membuat
para pekerja dapat melakukan pekerjaanya dibeberapa tempat seperti di rumah, hotel, coffee
shop, bandara, bahkan di dalam pesawat sangat memungkinkan. Seseorang bahkan dapat
bekerja hanya dengan bantuan perangkat mobile seperti ponsel atau tablet. Generasi Millennial
mungkin mampu menerima konsep fleksibilitas ini dengan baik dan tanpa penolakan
sedikitpun. Akibatnya, produktivitas tetap terjaga dan bekerja jadi jauh lebih efektif. Di era
digital ini, perkerjaan tidak hanya dilakukan secara offline melainkan juga online melalui
media atau gadget, bahkan keuntungan perkerjaan yang dilakukan dengan gadget lebih
menggiurkan daripada perkerjaan offline, contohnya banyak media cetak yang merambah ke
media digital karena dianggap lebih menguntungkan dan lebih menjanjikan.

Anda mungkin juga menyukai