Anda di halaman 1dari 3

NAMA : CATUR ARI WAHYUDI

NPM : 21801041088
MATA KULIAH : TEKNOLOGI HASIL TERNAK
DOSEN PENGAMPU : IR. IRAWATI DINASARI MM

ANTIVITAMIN, PROVITAMIN, MIKROORGANISME DALAM SISTEM


PENCERNAAN

A. Antivitamin
Antivitamin adalah zat antigizi yang dapat menghambat penyerapan vitamin atau
menghancurkan molekul vitamin sehingga tidak dapat berfungsi atau tidak bermanfaat untuk tubuh
lagi. Jenis antivitamin diantaranya:
1. Avidin (Antibiotin)
Avidin terdapat pada telur yang dapat menghambat penyerapan biotin dan tiamin. Meskipun
demikian, hal ini tidak menyebabkan kekurangan vitamin biotin pada manusia karena biotin
banyak terdapat pada makanan biasa. Dengan proses pemanasan, avidin akan hilang.
2. Antipiridoksin
Antipiridoksin dapat mengganggu ketersediaan vitamin B6 dan banyak terdapat pada biji-
bijian mentah.
3. Niasinogen,
Niasinogen dapat mengganggu ketersediaan niasin karena terjadinya suatu reaksi
kompleks dengan niasinogen. Niasinogen bannyak terkandung pada jagung.
4. Askorbase
Askorbase atau asam askorbat oksidase merupakan enzim yang hanya
mengkatalisis reaksi oksidasi asam askorbat saja. Askorbase dapat mengakibatkan
defisiensi vitamin C dan banyak terdapat dalam bahan makanan seperti labu, ketimun, apel,
selada, kol, kacang hijau, kacang kapri, wortel, kentang, pisang dan tomat.
5. Tiaminase
Tiaminase merupakan enzim yang merusak tiamin. Zat ini terdapat dalam ikan
mentah. Pada manusia, tiaminase dapat menyebabkan defisiensi vitamin B1 yang efeknya
dapat membahayakan bagi tubuh, seperti convulsion (uncontrollable movement of body’s
muscle).
6. Lipoksidase
Lipoksidase merupakan zat antivitamin A yang mengoksidasi karoten. Zat ini
terdapat dalam kacang-kacangan.
7. Anti Vitamin D
Antivitamin D banyak terdapat pada bungkil kedelai.
8. Anti Vitamin E
Antivitamin E terdapat dalam polong-polongan seperti kacang kapri dan kacang merah.

B. Provitamin

Provitamin adalah zat yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin . istilah
"provitamin" digunakan ketika diinginkan untuk memberi label suatu zat dengan sedikit atau
tanpa aktivitas vitamin, tetapi yang dapat diubah menjadi bentuk aktif dengan
proses metabolisme normal.

1. Vitamin A: cryptoxanthin, apocarotenal, karoten, alpha, beta, gama


2. Niacin : Trytophane
3. Vitamin : 7 dehydrocholesterol, sitosterol/ergosterol

C. Mikroorganisme dalam sistem pencernaan

1. Lactobaccilus acidophilus

adalah salah satu bakteri baik yang pada keadaan normal ada dalam saluran pencernaan manusia.
Bakteri ini mempunyai banyak manfaat, seperti membantu menurunkan kolesterol jahat,
mencegah dan mengatasi diare, dan mengatasi bakteri pada vagina yang dapat menyebabkan
keputihan.

Bakteri baik tipe ini biasanya ada pada minuman susu fermentasi (seperti yoghurt), tempe dan
keju.
2. Lactobacillus rhamnosus

Lactobacillus rhamnosus bermanfaat untuk mengatasi diare, menjaga kesehatan saluran


pencernaan serta menjaga kesehatan organ hati. Bakteri baik ini bisa ditemukan pada produk
olahan susu dan yoghurt.

3. Bacillus coagulans

Hampir sama dengan jenis bakteri lainnya, Bacillus coagulans ini berguna untuk kesehatan
saluran pencernaan. Meskipun demikian, bakteri ini jarang digunakan atau ditambahkan dalam
suplemen probiotik karena harganya yang cukup mahal, dibandingkan dengan bakteri baik jenis
lainnya.

4. Bifidobacterium animalis

terkenal karena kemampuannya untuk memperbaiki gerak usus. Bakteri ini sering digunakan
untuk orang dengan sindrom iritasi usus besar atau konstipasi kronis. Ada satu subspesies B.
animalis yang digunakan oleh produsen yoghurt dan beredar di pasaran dengan nama yang
dipatenkan dengan "Bifidus regularis."

Selain jenis bakteri yang disebutkan sebelumnya, ada 3 jenis bakteri baik lain yang ternyata
dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Bakteri baik tersebut adalah Eschericia
coli, Lactococcus lactis dan Lactobacillus reuteri.

5. Escherichia coli

jarang dianggap sebagai spesies bakteri baik. Padahal, sebuah studi yang dilakukan di Jepang
dan diterbitkan pada tahun 2005 oleh jurnal "Inflammatory Bowel Disease" menemukan bahwa
strain E. coli benar-benar dapat mencegah dan mengobati kolitis ulserativa atau peradangan pada
usus besar.

6. Lactococcus lactis

Lactococcus lactis adalah salah satu bakteri baik yang ada dalam keju, mentega dan
yoghurt. Bakteri inilah yang membuat yoghurt memiliki rasa yang khas. Bakteri ini dapat
membantu memperbaiki mukosa usus pada inflammatory bowel disease atau peradangan usus.

Anda mungkin juga menyukai