Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian komponen yang
melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan translasi mapun rotasi dimana gerakan ini
timbul dari hasil reaksi pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor
yang dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.. Adapun bagian komponen utama
motor bakar yang dinamis ini antara lain :
1. Silinder
Silinder merupakan tempat terjadinya pembakaran pada motor bakar dalam ( internal
combustion engine) Berlakunya hukum Boyle pada silinder ini, karena proses terjadi pada
ruang tertutup. Berdasarkan hukum Boyle, pada ruang tertutup, maka perkalian dari
tekanan dan volume adalah tetap, asalkan suhunya tetap. Sedangkan hukum Gay Lussac
berlaku pada kondisi terjadinya kenaikan suhu.
Hukum Boyle :
P . V = konstan ..................................................... (1)
atau dapat ditulis :
P1 . V1 = P2 . V2 ......................................... (2)
dengan P adalah tekanan dan V adalah volume. Persamaan (1) dan (2) tersebut berlaku
dengan syarat suhu ruangan adalah konstan (artinya tidak berubah nilainya).
Hukum Gay Lussac :
P1 / P2 = T1 / T2 .......................................... (3)
atau dapat ditulis :
P2 = (T2 / T1 ) P1 ............................................ (4)
dengan P adalah tekanan dan T adalah suhu. Persamaan (3) atau (4) berlaku setelah
terjadi proses pembakaran pada silinder motor letup (misalnya motor bensin).
2. Torak
Torak bergerak naik turun didalam silinder untuk langkah hisap, kompressi,
pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran
dan meneruskan tekanan untuk memutarkan poros engkol melalui batang torak (
connetcting rod ).
. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis engine dan pada umunya 3
sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya. Pegas torak mempunyai tiga peranan yaitu :
1. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar dan gas pembakaran yang
melalui celah antara torak dan dinding silinder.
2. Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk keruang bakar.
3. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu medinginkan
torak.
Pegas torak terdiri dari dua jenis yaitu :
Pegas kompresi
Pegas pengontrol oli
3. Batang Torak ( Connecting Rod )
Batang torak ( connecting rood ) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutya
meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke pores engkol.
4. Pena Torak ( Piston Pin )
Pena torak menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil ( small end ) pada
batang torak. Dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada batang torak.
5. Poros Engkol ( Crank Shaft )
Tenaga yang digunakan untuk menggerkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan
batang torak dan dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol.
6. Mekanisme Katup
Katup dimiliki oleh motor bakar empat tak, yang berguna untuk membuka dan
menutup saluran pemasukan ke silinder, dan satu katup lainnya dipakai untuk membuka dan
menutup saluran pengeluaran.
7. Roda Penerus ( Fly Weel )
Roda penerus dibuat dari baja tuang denan mutu yang tinggi yan diikat oleh baut pada
bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Poros
engkol menerima tenaga putar ( rotational force ) dari torak selama langkah usaha. Tapi
tenaga itu hilang pada langkah-langkah lainnya seperti, inertia loss, dan kehilangan akibat
gesekan.
8. Karburator (motor bensin)
Sistem karburasi mempunyai output yaitu terjadinya pencampuran bahan bakar
(bensin) dan udara dengan perbandingan tertentu. Pada pencampuran di karburator tersebut,
cairan dijadikan kabut, istilahnya dikabutkan, kemudian kabut tersebut dicampur denggan
udara.
9. Pump Injection (pada motor disel)
Injection pump merupakan pompa tekan bahan bakar, yang merupakan suatu
sistem yang merubah bahan bakar cair menjadi kabut (pada nozzle) yang ditekan oleh
injection pump. Makin besar tekanannya maka makin halus ukuran partikel bahan bakar
yang dihasilkan.
Fungsi kompresi pada motor diesel adalah :
(1) menaikkan efisiensi panas (thermal efficiency), dan
(2) menghasilkan suhu yang tinggi untuk memulai pembakaran.
BAB II
SISTEM PELUMAS
a. Sistem tekan
Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak
pelumasnya berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya. Minyak
ditekan dan dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua bagian yang
membutuhkan seperti beberapa bantalan, poros, batang penggerak, pipa di dalam
kerangka mesin, dan bagian lain yang akan dilumasi.
b. Sistem percikan
Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan
kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end) mencebur kedalam
mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan bantalan-bantalan atau
bagian-bagian lain yang harus dilumasi.
c. Sistem kombinasi
Sistem ini digunakan untukmenjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja dengan
baik jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak pelumas
memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam mangkok minyak
pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas memercikan minayk pelumas ke bagian-
bagian yang perlu dilumasi.
a. Pompa pelumas
Pompa oli merupakan komponen penting dimana oli yang terkumpul dalam oli dan
dihisap kedalam pompa oli melalui saringan dan pipa hisap yang kemudian dialirkan
keseluruh komponen yang membutuhkan pelumasan. Pompa pelumas yang banyak
digunakan pada kendaraan bermotor ada tiga jenis diantarnya :
1. Pompa pelumas jenis roda gigi. Pompa ini terdiri atas roda gigi penggerak
(drive gear) dan roda gigi yang bergerak dan digerakkan oli camshaft. Jenis ini banyak
digunakan pada motor yang menggunakan prinsip kerja 4 langkah.
2. Pompa pelumas jenis sentrifugal (pompa rotor/trikoida). Banyak digunakan
pada kendaraan bermotor dan motor diesel putaran tinggi, keistimewaan jenis ini adalah
ringan dan tidak memakan banyak tempat serta sederhana. Pompa ini memiliki dua buah
rotor yang porosnya tidak simetris yang apabila bergerak maka kedua rotor akan terjadi
perubahan volume ruangan yang mangakibatkan trjadinya pemompaan.
3. Pompa pelumas jenis plunyer. Pompa ini umumnya dipakai pada motor 2
langkah sebagai pompa pelumas silinder dengan menggunakan oli samping. Pompa plunyer
mempunyai komponen sebagi berikut :
Roda pompa
Roda gigi penggerak
Distribitor
Plunyer
Pengatur langkah plunyer
b. Saringan minyak pelumas
Saringan oli digunakAn untuk menyaring kotoran pada minyak pelumas yang akan
beredar keseluruh komponen yang bergerak dan juga untuk menghindari dari kerusakan.
c. Ventilasi ruang engkol
Berfungsi untuk menjaga kekentalan minyak pelumas atau mencegah terjadinya
kerusakan minyak pelumas yang ada di dalam ruang engkol dari reaksi kimia yang terjadi
akibat bercampurnya minyak pelumas dengan blow by gas (campuran bahan bakar da udara
yang bocor dari silinder yang tidak ikut terbakar). Jenisnya dibedakan menjadi dua,
diantranya : ventilasi terbuka dan ventilasi tertutup.
d. Penunjuk tekanan minyak pelumas
Penunjuk tekanan minyak pelumas ada dua macam yaitu jenis mekanik dan
menggunakan arus listrik, sedangan yang paling banyak digunakan adalah penunjuk tekanan
minyak pelumas yang menggunakan arus listrik yang berjenis kontak tekan dan kumparan
elektromagnetik.
e. Pendingin oli (oli cooler)
Pendingin oli yang banyak digunakan adalah pendingin air yang ditempatkan dibawah
radiator dan untuk menghindari dari penyumbatan maka dilengkapi dengan bypass ketika
terjadi penyumbatan maka dapat langsung dialirkan melalui katup bypass.
BAB III
SISTEM BAHAN BAKAR
Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran
mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang
besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga disbanding diameter venturi yang kecil.
Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar
pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat menghasilkan tenaga.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diciptakan karburatordouble barel.
2. Karburator double barel
Pada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan tenaga (output)
karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil. Pada
putaran tinggi, baik prymary maupun secondary venturi bekerja bersama-sama sehingga
output yang dicapai akantinggi karena total diameter venturinya besar. Disamping itu
kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barel dibanding karburator single
barel lebih kecil sehingga kerugiangesekannyapun lebih kecil.
Q = A.V =
konstan
1. Sistem Pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang
pelampung selalu konstan. Pada ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum
pelampung (needle valve).
4. Sistem Tenaga
5. Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tipa
pula, sehingga aliran udara akan menjadi lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih
lambat karena berat jenis bahan bakar lebih rendah dari pada udara sehingga campuran
menjadi kurus. Padahal pada keadaan tersebut dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu
pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.
9. Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun kunci
kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara
api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari tumpukan
karbon (deposit) yang membara.
Adapun cara kerja anti dieseling adalah sebagai berikut :
10. Dashpot
Apabila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian tiba-tiba kunci kontak
dimatikan, maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar. Bahan bakar masuk
ke ruang bakar dalam jumlah banyak karena kevakuman yang terjadi di bawah katup
throttle cukup tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena katup throttle pada posisi menutup,
sementara putaran mesin masih tinggi.