Analisis Pan-Sharpening Untuk Meningkatkan Kualita
Analisis Pan-Sharpening Untuk Meningkatkan Kualita
Abstract: Pan-sharpened transformation methods improve the quality of spatial resolution remote sensing imagery. This
study used pan-sharpened analysis to improve the quality of image. Pan-sharpening method was used to increase spatial
quality of each research object. The aims of reserach were to study image sharpening using Quickbird imagery (multispectral
band and pancromatic band) and to calculate overall accuracy of land use classification base on pan-sharpened imagery
classification. This study used Brovey transformation and Gram-Schmidt transformation for pan-sharpened process. The
classification system used Suharyadi Classification scheme (2001) for urban areas. The results showed that Brovey transfor-
mation better than gram-schmidt transformation for the elements of texture, shape, pattern, height, and shading. Gram-
Schmidt method was more suitable for the analysis concerned to its original color combination associated with the color or
hue of the elements of visual interpretation. The accuracy of the study is 90.70%.
Key wor
wordsds
ds: pan-sharpening, brovey, gram-schmidt, image transformation
Intisari: Sebagian besar proses citra pan-sharpened yang diperoleh dengan formulasi berbagai algoritma yang sudah ditentukan
merupakan representasi antara hubungan karakteristik dari resolusi spektral untuk meningkatkan kualitas secara visual dari
citra itu sendiri. Hasil dari beberapa citra pan-sharpened tersebut menjadikan salah satu alternative untuk analisis visual citra
penginderaan jauh. Penelitian ini mencoba melakukan analisis pan-sharpened untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal
dalam berbagai kenampakan untuk setiap tata guna tanah perkotaan. Pemanfaatan pan-sharpening untuk meningkatkan
kualitas spasial dari tiap objek penelitian akan dikaji agar mendapatkan masukan dalam pengembangan metode pan-sharp-
ening untuk klasifikasi tata guna tanah di perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode transformasi Brovey dan Gram-
Schimdt untuk proses pan-sharpened. Sistem klasifikasi yang digunakan adalah sistem Klasifikasi Suharyadi (2001) untuk
daerah perkotaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Brovey lebih baik dalam penyajian untuk tekstur, bentuk,
pola, tinggi, dan bayangan. Metode Gram-Schimdt lebih cocok untuk analisis yang lebih mementingkan perpaduan warna
(komposit) aslinya terkait dengan warna ataupun rona dalam unsur interpretasi visual. Hasil akurasi penelitian penggunaan
tanah yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 90,70%.
Kata K unci: pan-sharpening, brovey, gram-schmidt, transformasi citra penginderaan jauh
unci
Kunci
ruang wilayah, membantu dalam penyusunan peta est neighbour sebab citra terkoreksi akan digunakan
zona nilai tanah, aplikasi penginderaan jauh dapat untuk klasif ikasi citra digital, analisis kuantitatif
pula dilakukan untuk monitoring dan indentifikasi sehingga diperlukan nilai piksel yang tidak besar
terhadap tanah terlantar. Pemanfaatan citra secara perubahannya.
temporal dapat digunakan untuk monitoring 2. Proses Pan-sharpening
penggunaan tanah, menyusun neraca penggunaan Penggabungan citra memberikan beberapa
tanah, dasar dalam memberikan pertimbangan keuntungan seperti pemeliharaan ruang penyim-
teknis ijin lokasi, dan dapat pula digunakan untuk panan komputer, peningkatan kualitas estetika dan
membantu penyelesaian masalah pertanahan dan kosmetik; peningkatan resolusi spasial, dan
tata ruang. perbaikan analitis (Ranchin et al., 2003). Ada
banyak metode pan-sharpening yang dapat
B. Metode
digunakan untuk menghasilkan gambar resolusi
Citra satelit yang pernah digunakan dalam tinggi multispektral dari citra pankromatik resolusi
metode pan-sharpening adalah citra ALOS tinggi dan citra multispektral resolusi rendah (Wang,
(Sitanggang 2006), Worldview (Belf iore et al. 2016; 2005; Han et al., 2008; Rajendran et al., 2012).
Maglione et al. 2016), DubaiSat-1 (Basaeed et al.
a. Metode Transformasi Brovey
n.d.). Pada penelitian ini citra yang digunakan
Metode transformasi Brovey merupakan
adalah citra Quickbird perekaman tanggal 19 Agus-
metode yang paling populer untuk memadukan
tus Tahun 2014 untuk daerah sebagian Yogyakarta.
dua macam citra yang berbeda resolusi spasial.
Lokasi ini dipilih karena terdapat variasi penggunaan
Transformasi brovey ini bertujuan untuk mengu-
tanah yang cukup lengkap dan beragam. Untuk
bah nilai spektral asli pada setiap saluran multi-
selanjutnya citra yang sudah dilakukan koreksi
spektral, Saluran Merah (M), Hijau (H), dan Biru
geometrik dilakukan penajaman citra (image en-
(B), menjadi saluran baru (MP, HP, BP), yang
hancement). Penajaman diharapkan mampu
masing-masing telah diperinci secara spasial oleh
mengubah nilai piksel secara sistematis sehingga
citra pankromatik (P) dinormalisasi nilai kece-
menghasilkan efek kenampakan citra yang lebih
rahannya dengan mempertimbangkan nilai-nilai
ekspresif dan menghasilkan kesan kontras citra
pada saluran lainnya (Danoedoro, 2012). Rumus
yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan peng-
yang digunakan dalam transformasi ini adalah:
guna. Metode yang dilakukan untuk penajaman
citra melalui proses pan-sharpening dengan metode
transformasi Brovey dan metode Gram–Schmidt.
1. Koreksi Geometrik Citra
Fungsi dari koreksi geometrik citra adalah Melalui metode ini secara otomatis ketiga
menempatkan posisi piksel pada koordinat sebe- saluran spektral Merah, Hijau, dan Biru akan di
narnya. Koreksi geometrik citra dilakukan karena resample ke dalam ukuran piksel saluran P, baik
saat perekaman tidak sepenuhnya terbebas dari menggunakan nearest neighboor, bi-linear, ataupun
gangguan atau kesalahan geometrik. Transformasi cubic convolution.
yang paling dasar adalah menempatkan kembali
b. Metode Gram-Schimdt
piksel sedemikian rupa sehingga citra digital yang
Metode Gram-Schimdt dikembangkan berda-
tertransformasi dapat dilihat gambaran obyek di
sarkan alasan bahwa fusi citra multiresolusi, misal-
permukaan bumi yang terekam oleh sensor. Meto-
nya transformasi HIS (Hue-Intensity-Saturation)
de interpolasi nilai piksel yang digunakan yaitu near-
Iswari NH, Eni Susanti, Westi Utami: Analisis Pan-Sharpening untuk ...: 122-135 125
dan Brovey dapat menyebabkan distorsi warna & Street 2013). Penajaman Citra normalisasi-Brovey
apabila julat spektral dari citra pengganti atau (Color Normalized-Brovey Sharpening) dilakukan
intensitas, yang biasanya diwakili oleh citra resolusi dengan cara mengaplikasikan suatu teknik pena-
tinggi, berbeda dari ketiga saluran multispektral jaman citra yang menggunakan suatu kombinasi
yang akan diperbaiki tampilan spasialnya. Masalah matematik dari citra warna dan data citra resolusi
semacam ini akan semakin menonjol jika kedua spasial tinggi. Fungsi tersebut secara automatik
macam citra tidak diperoleh pada tanggal yang melakukan resampling terhadap tiga kanal warna
sama. Tampilan yang sangat menganggu ini menjadi ukuran elemen citra resolusi spasial tinggi
biasanya muncul pada wilayah yang bervegetasi dengan menggunakan salah satu teknik yang kita
karena adanya perbedaan masa tanam di wilayah pilih. Penggunaan penajaman citra spektral dengan
pertanian. metode Gram-Schimdt adalah untuk mempertajam
data multispektral resolusi spasial rendah dengan
C. Hasil dan Pembahasan menggunakan data citra resolusi spasial tinggi.
1. Penajaman Citra dengan Fusi Data
2. Hasil Pan-Sharpening
(Image Sharpening)
Penajaman citra dengan metode fusi (image fu- Evaluasi untuk menilai kualitas citra hasil pan-
sion) digunakan untuk menggabungkan citra sharpening menggunakan pendekatan kualitatif
multispektral yang mempunyai resolusi spasial yang melibatkan perbandingan visual dari warna
rendah (2,4 m pada citra quickbird) dengan suatu antara citra Multispektral dengan citra pan-
citra yang mempunyai pankromatik yang sharpening dan detail spasial antara citra Pan origi-
mempunyai resolusi spasial lebih tinggi (0,6 m citra nal dengan citra pansharpening (Zhang, Yun., 2008).
quickbird) dengan melakukan resampling terhadap Untuk mengamati kenampakan visual hasil dari
ukuran piksel resolusi spasial tinggi tersebut. Pada pan-sharpening, penelitian ini mengambil beberapa
penelitian ini metode Pan-Sharpening difokuskan sampel untuk perbedaan kenampakan visual antara
pada metode brovey transform dan Gram-Schmidt citra multispektral, pansharpening metode Gram-
transform. Brovey transform merupakan metode Schimdt, dan metode Broovey. Adapun hasil penga-
numerik sederhana yang digunakan untuk meng- matan adalah sebagai berikut:
gabungkan dua citra digital yang berbeda resolusi
a. Kompleks Perumahan
spasial dan spektralnya. Algoritma berdasarkan
transformasi brovey menggunakan formula norma- Kompleks perumahan dapat dikenali dengan
lisasi band multispektral yang digunakan untuk mudah dari citra. Kompleks perumahan mem-
tampilan warna true color/red-green-blue (RGB) dan punyai bentuk persegi dan mengelompok. Peru-
mengalikan hasilnya dengan data resolusi tinggi mahan mempunyai pola yang teratur dibandingkan
untuk menambah intensitas atau kecerahan citra dengan permukiman desa, serta bentuk dan ukuran
(Vrabel, 1996). Secara garis besar Transformasi atap yang sama dan bidang tanah yang juga hampir
Gram-Schimdt dilandasi oleh radiasi matahari yang sama. Apabila dilihat dari citra perumahan memi-
melibatkan empat saluran yang digunakan. liki jaringan jalan yang teratur, lebih rapi dan lebih
Transformasi GS juga dapat digunakan dalam lebar. Perumahan umumnya mempunyai rona yang
perhitungan keofisien secara langsung dari metode cerah hingga gelap.
global menjadi metode lokal artinya GS ini dapat
digunakan pan-sharpening on the fly tanpa harus
memotong area yang kecil terlebih dahulu (Maurer
126 Bhumi Vol. 3 No. 1 Mei 2017
pengamatan tata guna tanah secara visual. Adapun Oleh karena itu pengujian lapangan sangat diper-
hasil dari interpretasi visual penggunaan tanah yang lukan agar hasil interpretasi lebih akurat. Uji kete-
diperoleh adalah penggunaan tanah berupa litian interpretasi merupakan suatu proses yang
industri, jasa, kebun campuran, kompleks peru- perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kete-
mahan, perdagangan, perkantoran, permukiman litian peta yang dihasilkan dari proses interpretasi
desa, ruang terbuka hijau, rumput/lahan kosong, citra. Tahapan uji ketelitian interpretasi ini dila-
sawah, sekolah, stadiun, dan tambak. Secara de- kukan dengan melakukan survei lapangan untuk
tail disajikan dalam tabel 12 di bawah ini: mencocokkan hasil interpretasi dengan kondisi
aktual di lapangan. Uji ini dilakukan pada setiap
Tabel 12. Hasil Interpretasi Penggunaan Tanah titik sampel yang telah ditetapkan. Uji ketelitian
Daerah Penelitian serta cek kebenaran interpretasi di lapangan pada
Penggunaan Lahan Luas (m2) Luas (ha) Persentase (%) dasarnya perlu dilakukan mengingat bahwa data
Industri 3016879,00 301,68 5,54
Jalan 442864,02 44,28 0,81 yang disajikan dalam suatu citra dapat berubah
Jasa 521139,68 52,11 0,96
Kebun Campuran 1370822,60 137,08 2,52 dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat di-
Kompleks Perumahan 1905806,58 190,58 3,50
Perdagangan 1423448,90 142,34 2,61
pengaruhi oleh adanya aktivitas manusia yang
Perkantoran 562363,89 56,23 1,03
Permukiman Desa 13334907,40 1333,49 24,47
selalu dinamis dan juga adanya aktivitas pereko-
Ruang Terbuka Hija u 5048741,31 504,87 9,26 nomian yang banyak mengubah penggunaan tanah.
Rumput/Lahan Kosong 2195291,25 219,52 4,03
Sawah 23685762,49 2368,57 43,46 Perubahan-perubahan tersebut banyak mempenga-
Sekolah 670437,56 67,04 1,23
Stadion 149980,46 14,99 0,28 ruhi hasil interpretasi. Oleh karena itu pengujian
Stasiun 4799,77 0,47 0,01
Tambak 167141,10 16,71 0,31 lapangan sangat diperlukan agar hasil interpretasi
Luas Keseluruhan 54500386,01 5450,04 100,00
lebih akurat dan dapat digunakan untuk analisis lan-
Sumber: (Analisa pengolahan citra Quickbird jutan yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini.
multispectral, 2015)
Kesalahan interpretasi dimungkinkan terjadi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa akibat adanya human error. Salah satu hal yang
penggunaan Tanah di daerah penelitian adalah menjadi faktor utama terjadinya human error
sawah sebesar 43,46% dan permukiman desa dalam interpretasi adalah keterbatasan untuk
sebesar 24,47%. Hal ini memperlihatkan bahwa klasifikasi penggunaan tanah yang lebih spesifik.
sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah Jenis penggunaan tanah yang ada di daerah pene-
penelitian adalah bermukim di wilayah pedesaan. litian sangatlah kompleks dan spesif ik, sehingga
untuk memperoleh hasil interpretasi citra yang
4. Hasil Uji Akurasi Klasif ikasi
maksimal dibutuhkan local knowledge yang baik
Penggunaan Lahan
tentang daerah tersebut. Salah satu bentuk human
Syarat utama penggunaan citra penginderaan error yang terjadi adalah bentuk penggunaan tanah
jauh adalah adanya uji akurasi atau cek lapangan yang lebih spesifik. Salah satu contohnya adalah
antara hasil penelitian (interpretasi) dengan objek perkantoran. Contoh kesalahan interpretasi
kenampakan di lapangan. Pengujian ketelitian serta adalah misalnya dari citra Quickbird dinilai sebagai
cek kebenaran interpretasi dilapangan dilakukan
permukiman akan tetapi ketika dilakukan penge-
mengingat bahwa data yang disajikan dalam suatu
cekan lapangan ternyata kawasan perdagangan.
citra dapat berubah dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini merupakan perubahan penggunaan tanah
Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya aktivitas
yang semula adalah permukiman kemudian men-
manusia yang selalu dinamis yang banyak mengu-
jadi permukiman perdagangan. Kesalahan
bah penggunaan tanah. Perubahan-perubahan
interpretasi yang lain adalah dari citra dikenali
tersebut banyak mempengaruhi hasil interpretasi.
Iswari NH, Eni Susanti, Westi Utami: Analisis Pan-Sharpening untuk ...: 122-135 131
sebagai kompleks perumahan ternyata di lapangan sebesar 90%, industri sebesar 85,71%, sekolah
adalah perdagangan, permukiman non perumahan. sebesar 90,91%, perkantoran sebesar 75,00%,
Kawasan permukiman non perumahan yang dike- bandara dan stasiun serta RTH masing-masing
nali sebagai perumahan mempunyai keteraturan adalah 100%. Hal ini membuktikan bahwa masih
bentuk permukiman sehingga terjadi kesalahan ada beberapa kesalahan dalam melakukan inter-
persepsi dalam penafsiran penggunaan tanah. Dari pretasi. Hasil ketelitian interpretasi untuk penelitian
hasil lapangan diketahui bahwa user accuracy untuk ini sebesar 90,70% (tabel 13) dan citra hasil transfor-
Permukiman adalah 100%, kompleks perumahan masi Brovey dan Gram-Schimdth tertuang dalam
adalah 95,45%, Perdagangan adalah 76,12%, jasa gambar 1 dan gambar 2.
Akura
Lapangan
Tata si
Jum
Guna Pemb Komisi
lah
tanah A B C D E F G H I J K L M uat
(%)
A 80 10 2 1 93 86,02 13,98
B 21 1 22 95,45 4,55
C 51 1 2 54 94,44 5,56
D 2 27 1 1 31 87,10 12,90
E 3 1 24 28 85,71 14,29
F 1 1 20 2 24 83,33 16,67
G 1 1 18 20 90,00 10,00
H 1 1 100,00 0,00
I 1 1 100,00 0,00
J 13 1 14 92,86 7,14
K 1 22 23 95,65 4,35
L 27 27 100,00 0,00
m 1 2 46 49 93,88 6,12
Jumla
80 22 67 30 28 22 24 1 1 13 25 28 46 387
h
Akura
si
100, 95,4 76,1 90,0 85,7 90,9 75,0 100,0 100,0 100,0 88,0 100,0 Overall
Pengg 96,43 90,70
00 5 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 Acuraccy
una
(%)
23,8 10,0 14,2 25,0
Omisi 0,00 4,55 9,09 0,00 0,00 0,00 12,00 3,57 0,00
8 0 9 0
Keterangan:
A : Permukiman F : Sekolah J : RTH
B : Kompleks Perumahan G : Perkantoran K : Rumput/Lahan Kosong
C : Perdagangan H : Stasiun L : Kebun Campuran
D : Jasa I : Bandara M : Sawah
E : Industri
132 Bhumi Vol. 3 No. 1 Mei 2017