ACARA VI
PENERAPAN VARIABEL VISUAL
DALAM DESAIN SIMBOL PETA TEMATIK
I. TUJUAN
1. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai ukuran data dan variabel
visual dalam representasi data spasial
2. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk dapat mendesain simbol
data dengan pertimbangan ukuran data dan variabel visual
lokasi memberikan gambaran distribusi data dalam bentuk titik, garis, maupun area.
Bentuk mendeskripsikan karakteristik data berdasarkan sifat natural data, misalnya
kualitiatif atau kuantitatif, discrete atau continuous, total atau derived. Ukuran data
(nominal, ordinal, interval, dan rasio) mengkategorikan data berdasarkan struktur
hirarki.
Salah satu unsur peta adalah penggambaran, yaitu mencakup visualisasi data ke
dalam suatu tanda grafis (yang disebut sebagai simbol) secara tepat dan
mengaplikasikannya ke dalam peta (Dent et al., 2009). Bertin (1983) mendeskripsikan
penggunaan simbol sebagai komponen sistem grafis, yang disebut variabel
visual/variabel grafis. Enam variabel visual tersebut adalah ukuran (size), nilai
(lightness/value), tekstur (texture), warna (hue colour), orientasi (orientation), dan
bentuk (shape). Variabel grafis berkembang dengan tambahan 3 variabel yaitu saturasi
(saturation), susunan (arrangement), dan fokus (focus).
Gambar 2. Contoh visualisasi kepadatan penduduk dengan variabel visual (a) nilai, (b)
ukuran, dan c) tekstur (Kraak & Ormeling., 2010)
Sementara itu, selain variabel grafis, visualisasi data dalam peta tematik perlu
mempertimbangkan ukuran data, yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Data
nominal merupakan suatu data yang memiliki atribut yang berbeda namun memiliki
level yang sama;tidak ada atribut yang lebih penting dari atribut lainnya. Contoh data
nominal adalah penggunaan lahan, jenis tanah, jenis vegetasi, jenis Bahasa, geologi, dan
lainnya. Data ordinal memiliki atribut yang berbeda satu dengan lainnya dan dapat
diurutkan secara kualitatif, namun tidak diketahui secara pasti skala atau jarak/interval
antar kelas data. Contoh data nominal adalah data dengan tingkatan tinggi, sedang, dan
rendah; yaitu data temperature tinggi-sedang-rendah, kelompok usia tua-muda-anak-
balita, jenjang sekolah SMA-SMP-SD-TK. Data interval memiliki atribut nilai yang
berbeda dan dapat diurutkan. Data yang diperoleh merupakan suatu rentang; serta tidak
memiliki nol absolut sebagai awal rentang data. Data interval diketahui jarak/interval
tiap nilai. Contoh data interval adalah temperatur. Data temperatur misalnya 64oF tidak
dapat dikatakan adalah 2x dari 32oF, karena jika kita mengkonversi ke Celcius menjadi
18oC dan 0oC. Data Raiso memiliki atribut yang berbeda dan dapat diurutkan dan nilai
tersebut dapat dibandingkan dengan nilai lainnya. Data rasio memiliki nilai sebenarnya
dari objek yang diukur; serta memiliki nilai nol absolut. Misalnya pendapatan perkapita
Sri Lanka adalah $300 per orang dan Banglades adalah $150, dapat dikatakan
pendapatan per kapita Sri Lanka adalah 2x Banglades. Contoh lain adalah berat badan,
usia, tahun pendidikan, magnitude gempa,
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta Lokasi Fasilitas Umum
(dengan 3 cara penyajian variabel visual: warna, orientasi, bentuk)
2. Peta Lokasi Desa dan Jalur Transportasi
(dengan 4 cara penyajian variabel visual: ukuran, nilai, tekstur, dan ukuran-
nilai)
3. Peta Penggunaan Lahan
(dengan 3 cara penyajian variabel visual: warna, orientasi, bentuk)
4. Peta Kepadatan Penduduk
(dengan 4 cara penyajian variabel visual: ukuran, nilai, tekstur, dan ukuran-
nilai)
DAFTAR PUSTAKA