Anda di halaman 1dari 10

DESAIN VISUALISASI PROFIL DATA WILAYAH DALAM BENTUK PETA

MULTISKALA DI WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

Sri Lestari
sri.lestarikpj.11@gmail.com

Noorhadi Rahardjo
noorhadi@ugm.ac.id

Abstract

Regional profiles are categories data with some themes, physic, social, economic, and
culture which shows the condition of a region. The aims of this research are (1) visualizing
the profile region’s data in multiscale maps, (2) understanding the symbols legibility in
maps printing and prototype web cartography, (3) evaluating the map presentation forms
in printing and web form. The stages from this research were classifying, generalizing,
symbolizing, symbols eligibility, and evaluating of maps presentation. There were 20 map
themes which were designed from this research. The regional profiles were presented into
maps printing and prototype web cartography. These were used for symbols eligibility with
questionnaire and interview. 74% respondent chose prototype web cartography as a better
presentation than maps printing. The evaluation process shows that the map’s components
in maps printing partially cannot be presented in web cartography very well. Such as, the
scale, legendary, inset, orientation, etc.
Keywords: regional profiles, cartography, multiscale maps, web cartography.

Abstrak
Data profil wilayah adalah sekumpulan data dengan berbagai macam tema, fisik, sosial,
ekonomi, budaya yang menunjukkan kondisi suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1) memvisualisasikan data profil wilayah dalam bentuk peta multiskala, (2)
mengetahui tingkat kemudahan pembacaan simbol pada peta cetak dan prototype web
cartography, (3) mengevaluasi bentuk penyajian peta pada bentuk peta cetak dan web.
Tahapan penelitian adalah klasifikasi, generalisasi, simbolisasi, tingkat kemudahan
pembacaan simbol dan evaluasi dari penyajian peta. Terdapat 20 tema peta pada penelitian
ini. Peta yang dihasilkan dipresentasikan kedalam peta cetak dan prototype web
cartography. Hal ini digunakan untuk mengetahui tingkatan kemudahan pembacaan simbol
dengan kuesioner dan wawancara. 74% responden memilih prototype web cartography
sebagai sarana penyajian yang lebih baik dibandingkan dengan peta cetak. Proses evaluasi
menunjukkan bahwa komponen - komponen peta pada peta cetak tidak dapat seluruhnya
disajikan kedalam prototype web cartography dengan baik. Seperti skala peta, legenda,
inset, orientasi, dan lain – lain.
Kata Kunci: profil wilayah, kartografi, peta multiskala, web cartography.

1
PENDAHULUAN intuitif, fungsi pemetaan yang terlalu intensif,
Data geospasial atau data yang bereferensi kurang pada desain kartografis dan lain – lain.
koordinat dipermukaan bumi merupakan data Alternatif penyajian data secara digital
yang penting untuk mengetahui kondisi suatu dalam bentuk web selain WebGis adalah dalam
wilayah. Wilayah menurut Yunus (2010) bentuk Web Cartography. Menurut Enescu dkk
merupakan kesatuan yang memiliki (2009) penyajian informasi dalam bentuk Web
karakteristik yang khas yang menjadikan suatu Cartography perlu memperhatikan kaidah –
wilayah berbeda dengan wilayah lainnya serta kaidah kartografis diantaranya: pertama adalah
memiliki batas. Mempelajari karakteristik penyajian simbol dalam skala yang beragam,
wilayah membutuhkan pengetahuan spasial kedua penyimbolan obyek geometrik, dan
agar dapat merencanakan penyelesaian ketiga adalah definisi dari simbol itu sendiri.
permasalahan wilayah dengan lebih Penyajian peta dalam bentuk cetak dan
komprehensif. Menurut Kraak & Ormeling digital memiliki perbedaan yang cukup
(2010) data geospasial dapat divisualisasikan signifikan. Perbedaan ini terletak pada genre
dalam bentuk peta, peta membantu dalam atau jenis dari informasi dan cara komunikasi
mengetahui hubungan antara data, yakni antara yang dapat ditampilkan. Menurut Cartwright
atribut dari obyek atau fenomena yang (2003) penyajian peta dalam bentuk web atau
berlokasi di permukaan bumi. Data profil digital memerlukan desain dan pendekatan
wilayah merupakan sekumpulan data dengan yang berbeda pada hasil peta. Pendekatan yang
beberapa macam tema. Diantaranya adalah dapat digunakan adalah pendekatan semiologi
profil fisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang (simbol) dan pendekatan kognitif. Wilayah
dapat mencerminkan kondisi suatu wilayah. penelitian yang diambil adalah Kabupaten
Visualisasi merupakan proses pembuatan Magelang. Hal ini dikarenakan bentuk
desain simbol dan pemilihan data yang akan penyajian peta pada web data profil kabupaten
ditampilkan ke dalam sebuah peta. (Nagi, magelang masih berupa tampilan deskriptif dan
2004). Penggunaan peta cetak seiring peta cetak.
perkembangan teknologi menjadikan peta METODE PENELITIAN
cetak kurang efektif digunakan dalam updating Alat dan Bahan
informasi peta dan pemanfaatan peta 1. Laptop
multiskala. Alternatif penyajian dan diseminasi 2. Software ArcMap, ArcGIS Server dan
data geospasial yang lebih efektif dan mudah FlexViewer
digunakan adalah dengan memanfaatkan 3. Ms. Office
teknologi web. Web merupakan salah satu 4. Kuesioner
bentuk penyajian dan alat diseminasi peta 5. Kabupaten Magelang dalam Angka Tahun
secara digital dengan menggunakan internet. 2015
Akan tetapi, penyajian peta melalui web 6. Kecamatan Magelang dalam Angka Tahun
seringkali tidak sesuai dengan kaidah 2015 (21 kecamatan)
kartografis meskipun secara keefektifan 7. Citra Landsat 8 Tahun 2015 Perekaman
penggunaannya lebih efektif dari peta cetak. Tanggal 18 September 2015
Ketidaksesuaian kaidah kartografis meliputi 8. Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia Skala
desain simbol dan generalisasi data yang 1:25000 dan 1:250000
kurang diperhatikan pada penyajian web di 9. Data Profil Wilayah Kabupaten Magelang
Indonesia. (Fisik, Sosial dan Ekonomi,Budaya)
Penyajian peta dalam bentuk web memiliki TAHAPAN PENELITIAN
jenis yang beragam diantaranya adalah a. Klasifikasi Data Profil Wilayah
WebGIS dan Web Cartography. WebGis adalah Proses klasifikasi data profil wilayah
bentuk penyajian informasi spasial yang meliputi pengelompokan data menjadi 4 tema,
didasarkan pada prinsip sistem informasi yakni peta dasar, profil fisik, profil sosial dan
geografis dimana informasi disajikan ekonomi, dan profil budaya. Keempat data
menggunakan layer – layer dan dapat profil wilayah tersebut diklasifikasikan sesuai
dioverlaykan. Akan tetapi menurut Kong dkk dengan tingkatan skala peta yang digunakan
(2014) menyebutkan bahwa WebGis yakni 25000, 50000, 100000, 150000, dan
memungkinkan tidak memiliki desain yang 250000.

2
b. Generalisasi Data Profil Wilayah e. Pembuatan Prototype Web
Data profil wilayah hasil skema klasifikasi Cartography
kemudian dilakukan proses generalisasi data 1. Pembuatan Susunan Layer
sesuai dengan tingkatan skala yang akan Susunan layer data profil wilayah
digunakan. Generalisasi data meliputi diurutkan berdasarkan jenis obyeknya, titik,
generalisasi konseptual dan generalisasi grafis. garis dan area. Gambar 2,3,4, dan 5 merupakan
Konseptual terkait dengan isi tema peta, bentuk susunan layer yang digunakan untuk
sedangkan grafis terkait dengan bentuk membuat prototype web cartography.
geometrik data yang berubah sesuai dengan
tingkatan skala. Semakin besar skala maka
informasi yang ditampilkan semakin
bertambah.
c. Simbolisasi Data Profil Wilayah
Simbolisasi data profil wilayah
memperhatikan level data, simbol, cara Gambar 2. Susunan Layer Peta Dasar
penggambaran simbol, variabel visual, dan
persepsi visual. Obyek yang disimbolkan
adalah obyek titik, garis, dan area.
d. Pembuatan Peta Multiskala Cetak
Tampilan peta multiskala disajikan dalam
bentuk cetak dengan menggunakan desain
layout atau tata letak seperti pada Gambar 1. Gambar 3. Susunan Layer Profil Fisik

Gambar 4. Susunan Layer Profil Sosial


dan Ekonomi

Gambar 5. Susunan Layer Profil Budaya


2. Pembuatan Tema Latar
Tema latar merupakan tampilan muka peta
pada prototype web cartography. Tema latar
digunakan sebagai basemap peta untuk peta-
peta profil wilayah. Gambar 6 menunjukkan
Gambar 1. Layout/ Tata Letak Peta Cetak tema latar yang digunakan.
Keterangan:
1. Judul Peta
2. Isi Peta
3. Skala Angka
4. Skala Bar
5. Orientasi Arah Utara
6. Sumber Data
7. Legenda
8. Petunjuk Lokasi Peta Gambar 6. Tema Latar
9. Diagram Lokasi Prototype web Cartography
10. Koordinat UTM
11. Koordinat Geografis

3
Tema latar yang digunakan merupakan Tabel 3. Skor Kuesioner
tema batas administrasi sesuai dengan Skor Keterangan
1 Sangat Kurang Mudah Dibaca
tingkatan skala dan toponimi.
2 Kurang Mudah Dibaca
3.Pembuatan Map Service 3 Cukup Mudah Dibaca
Prototype web cartography dibuat dengan 4 Mudah Dibaca
menggunakan platform ArcGIS Server. Data 5 Sangat Mudah Dibaca
profil wilayah dipublish dalam bentuk service Pengambilan kuesioner dilakukan dengan
kedalam ArcGIS Server dengan format service wawancara mendalam pada setiap responden
seperti pada Tabel 1. penelitian.
Tabel 1. Format Service yang Digunakan 6. Metode Pengambilan Sampel
No Data Format Service Metode pengambilan sampel yang
1 Tema Latar WMS
2 Toponimi WMS
digunakan adalah metode quota sampling
3 Peta Dasar WFS dengan jumlah kuota responden adalah 30.
4 Profil Fisik Wilayah WFS Populasi pada penelitian ini adalah pengguna
5 Profil Sosial dan WFS peta dengan bagian populasi seperti pada Tabel
Ekonomi Wilayah 2.
6 Profil Budaya Wilayah WFS Tabel 2. Bagian Populasi
4. Pembuatan Desain Antar Muka Web No Bagian Populasi
Cartography 1 Mahasiswa/i Geografi
Pembuatan desain antar muka meliputi 2 Mahasiswa/i Non-Geografi
desain menu tampilan web dan tools yang 3 Swasta/ Konsultan
4 Pemerintahan
digunakan pada web. Salah satu variabel
7. Analisis Tingkat Kemudahan Pembacaan
tambahan yang ditambahkan pada web adalah
Simbol
variabel eksplorasi yang berfungsi
Hasil kuesioner dan wawancara dianalisa
menggabungkan data spasial grafis dengan
secara kualitatif-deskriptif dengan
atribut datanya. Gambar 7 adalah contoh
menggunakan skor rata-rata jawaban
pengaplikasian variabel eksplorasi.
responden. Skor rata – rata jawaban responden
kemudahan diinterpretasikan kedalam rentang
penafsiran skor rata - rata tingkat kemudahan
pembacaan simbol pada tabel 4. Rentang kelas
didapatkan dari nilai tertinggi skor (5)
dikurangi nilai terendah skor (1) dibagi 5
tingkatan kemudahan.
Tabel 4. Rentang Penafsiran Skor Rtaa - Rata
Rentang Penafsiran
Gambar 7. Variabel Eksplorasi 1.00 – 1.79 Sangat Kurang Mudah
Selain varibel eksplorasi, tools yang Dibaca
digunakan pada web adalah menu print, 1.80 – 2.59 Kurang Mudah Dibaca
legenda, dan draw. 2.60 – 3.39 Agak Mudah Dibaca
5. Pembuatan Kuesioner dan Wawancara 3.40 – 4.19 Mudah Dibaca
Pembuatan kuesioner dan wawancara 4.20 – 5.00 Sangat Mudah Dibaca
digunakan untuk mengetahui tingkat 8. Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan
kemudahan pembacaan simbol pada peta Bentuk Penyajian Peta pada Peta Cetak dan
multiskala cetak dan prototype web Web.
cartography. Kuesioner yang dibuat Evaluasi kelebihan dan kekurangan bentuk
merupakan pertanyaan tertutup dengan tiga penyajian peta menggunakan analisa kualitatif
bagian, yakni informasi pribadi, latar belakang pada hasil analisa kuesioner dan observasi
responden terkait peta dan penilaian peneliti. Hasil evaluasi disajikan kedalam
kemudahan pembacaan simbol. Setiap bentuk tabel perbandingan kelebihan dan
pertanyaan yang diberikan pada bagian kekurangan bentuk penyajian peta.
penilaian kemudahan simbol menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
skor rentang 1-5 yang menunjukkan tingkat 1. Klasifikasi Data Profil Wilayah
kemudahan pembacaan simbol seperti pada Tujuan pengklasifikasian data profil
Tabel 3. wilayah ini adalah supaya data yang berupa

4
data geospasial dan non geospasial dapat Tabel 7. Generalisi Grafis Obyek Titik
digunakan untuk merepresentasikan kondisi
profil wilayah. Dimana profil wilayah meliputi
keempat aspek yang telah disebutkan diatas.
Secara umum hasil proses klasifikasi data Awal (Skala 50000) Setelah Pergeseran (Skala
profil wilayah ini dapat dilihat pada Tabel 5. 50000)
Tabel 5. Klasifikasi Data Profil Wilayah b. Generalisasi Obyek Garis
No Peta Skala
25K 50K 100K 150K 250K
Obyek garis pada penelitian ini dilakukan
Peta Dasar proses generalisasi konseptual dan generalisasi
1 Sebaran Kantor v v v v v
Pemerintahan grafis. Generalisasi grafis obyek garis meliputi
2 Batas Administrasi v v v v v
3 Penggunaan Lahan v v v v v
proses penyederhanaan dan seleksi.
4 Jaringan Jalan v v v v v Penyederhaan terkait dengan simplifikasi
5 Jaringan Sungai v v v v v
Profil Fisik Wilayah bentuk garis, sedangkan seleksi terkait dengan
6 Bentuklahan v v v tingkat kerumitan obyek garis yang
7 Kerawanan Bencana v
8 Fisiografi v ditampilkan. Contoh hasil generalisasi
9 Jenis Tanah v
10 Curah Hujan v
konseptual obyek garis dapat dilihat pada tabel
11 Kemiringan Lereng v 8.
12 RTRW v
Profil Sosial dan Ekonomi Wilayah
Tabel 8. Generalisasi Konseptual Obyek Garis
13 Jumlah Penduduk v v No Peta Skala
14 Kepadatan Penduduk v v 25K 50K 100K 150K 250K
15 Sebaran Infrastruktur v 2 Jaring Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri
dan Fasilitas Umum an Kolekt Kolekt Kolekt Kolekt Kolekt
Jalan or or or or or
16 Tingkat PDRB v
Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
17 Jumlah Produksi
Lain Lain Lain Lain Lain
Tanaman Pangan
Setapa Setapa
Padi dan jagung v k k *topon
18 Sebaran Tambang dan v *topon *topon imi
Bahan Galian imi omi untuk
Profil Budaya Wilayah untuk untuk jalan
19 Sebaran Cagar Budaya v jalan jalan arteri
20 Sebaran Potensi v v arteri, arteri
Pariwisata kolekt dan
K : Ribu, 25K: 25000 or kolekt
or
2. Generalisasi Data Profil Wilayah 3 Jaring Sungai Sungai Sungai Sungai Sungai
a. Generalisasi Obyek Titik an
Sunga
Sungai
Musim
Sungai
Musim
Sungai
Musim
Generalisasi data yang dilakukan pada i an an an
*nama *nama
obyek titik adalah generalisasi konseptual dan sungai sungai
grafis. Generalisasi konseptual berupa Generalisasi grafis obyek garis
pengurangan informasi pada skala yang lebih menggunakan generalization tools yang
kecil sedangkan generalisasi grafis pada obyek terdapat pada ArcGIS. Contoh hasil
titik adalah pergeseran obyek titik agar tidak generalisasi grafis obyek garis berupa seleksi
terjadi konflik obyek. obyek dapat dilihat pada Tabel 9.
Contoh generalisasi konseptual obyek titik Tabel 9. Generalisasi Grafis Obyek Garis
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Generalisasi Konseptual Obyek Titik
No Peta Skala
25K 50K 100K 150K 250K
25000 50000 100000
1 Sebaran Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor
Kantor Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati
Pemerin Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor
tahan Kecama Kecama Kecam Kecam Kecama
150000 250000
tan tan atan atan tan
Kantor
Desa
Generalisasi obyek garis berupa
simplifikasi dan penggabungan obyek dapat
Pergeseran obyek titik ini bertujuan agar dilihat pada Gambar 8.
simbol titik dapat terbaca secara lebih jelas.
Pergeseran titik ini hanya dilakukan untuk
obyek titik dan batas administrasi sedangkan
untuk obyek garis lainnya seperti jalan dan
sungai tidak dilakukan pergeseran. Tabel 7
menunjukkan contoh pergeseran obyek titik.
Gambar 8. Simplifikasi Obyek Garis

5
c. Generalisasi Obyek Area Tabel 11. Desain Visualisasi Data Profil Wilayah
Generalisasi konseptual pada obyek area Judul Peta Peta Penggunaan Lahan
Level Data
berupa pengurangan informasi pada skala yang
- Sifat Data Kualitatif
semakin kecil, sedangkan untuk generalisasi - Ukuran Data Nominal
grafis berupa penggabungan dan eliminasi. Simbol
Tabel 9 menunjukkan hasil contoh hasil - Bentuk Simbol Area
generalisasi konseptual obyek area. - Sifat Simbol Kualitatif
Tabel 9. Generalisasi Konseptual Obyek Area Cara Penggambaran Abstrak
Peta 25K 50K 100K 150K 250K
Simbol
Penggu Gedung Permukim Permukim Permukim Permukim Variabel Visual Bentuk, Warna, Tekstur
naan Permukim an an an an Persepsi Visual Selektif
Lahan an Belukar/S Belukar/S Belukar/S Belukar/S
Belukar/S emak emak emak emak Judul Peta Peta Jumlah Penduduk
emak Hutan Hutan Hutan Hutan Level Data
Hutan Kebun Kebun Kebun Kebun
Kebun Rumput Rumput Sawah Sawah - Sifat Data Kuantitatif
Rumput Sawah Sawah Tubuh Air Tubuh Air - Ukuran Data Ordinal
Sawah Irigasi Tubuh Air Tegalan/ Tegalan/
Irigasi Sawah Tegalan/ Ladang Ladang Simbol
Sawah Tadah Ladang - Bentuk Simbol Titik
Tadah Hujan
Hujan Tubuh Air - Sifat Simbol Kuantitatif
Air Payau Pasir Cara Penggambaran Abstrak
Air Tawar Darat
Pasir Tanah Simbol
Darat Berbatuan Variabel Visual Dot
Tanah Tegalan/
Berbatuan Ladang Persepsi Visual Kuantitatif
Tegalan/
Ladang
4. Peta Multiskala Cetak
Contoh generalisasi grafis obyek area dapat Data profil wilayah ang ditampilkan dalam
dilihat pada Tabel 10. bentuk peta cetak dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 10. Generalisasi Grafis Obyek Area Peta yang dihasilkan merupakan gambaran
Peta 25K 50K kondisi Kabupaten Magelang.
Penggunaan
Lahan Tabel 12. Contoh Hasil Peta Multiskala Cetak
Peta Dasar

100K 150K

25000 50000
250K

3. Simbolisasi Data Profil Wilayah


Simbolisasi data profil wilayah
100000 150000
memperhatikan level data, cara penggambaran
simbol, bentuk simbol, variabel visual yang
digunakan serta persepsi visual. Simbolisasi
data diawali dengan pembuatan tabel desain
visualisasi data yang menjelaskan karakteristik
data dan cara pembuatan simbol. Tabel 11
menunjukkan contoh desain visualisasi dalam
pembuatan desain simbol.
250000

6
Lanjutan Tabel 12. Contoh Hasil Peta Multiskala Cetak Lanjutan Tabel 12. Contoh Hasil Peta Multiskala Cetak
Profil Fisik Profil Sosial dan Ekonomi

Bentuk Lahan 50000 Bentuk Lahan 100000 Peta Dot Jumlah Penduduk Peta Dot Jumlah Penduduk
per Desa per Kecamatan

Bentuk Lahan 250000 Kerawanan Bencana


Kepadatan Penduduk per Kepadatan Penduduk per
Desa Kecamatan

Fisiografi Jenis Tanah 100000

Sebaran Infrastruktur dan Tingkat PDRB


Fasilitas Umum

Curah Hujan Kemiringan Lereng

Peta Jumlah Produksi Padi Peta Jumlah Produksi Jagung


Profil Budaya

Pola Ruang Struktur Ruang

Sebaran Cagar Budaya Sebaran Potensi Pariwisata


5. Prototype Web Cartography
Data profil wilayah yang disajikan dalam
bentuk dynamics web karena adanya proses
generalisasi data. Akan tetapi tampilan web
Kawasan Strategis

7
masih berupa view only web. Desain prototype Pengambilan jumlah sampel/ responden
web cartography dapat dilihat pada Gambar 9. menggunakan metode quota sampling dengan
jumlah minimal 30 orang. Berdasarkan Tabel
maka jumlah total responden yang diperoleh
sebanyak 50 orang sehingga jumlah responden
telah memenuhi kuota yang ditentukan.
Pemilihan responden dilakukan secara
purposive sesuai dengan kriteria bagian
populasi yang digunakan.
b. Analisa Hasil Kuesioner dan Wawancara
1. Latar Belakang Responden
Gambar 9. Desain Prototype Web Cartography Latar belakang responden berkaitan dengan
Web Kabupaten Magelang yang semula tingkat pengetahuan responden terhadap peta.
berbentuk deskriptif dapat disajikan dalam Secara garis besar latar belakang responden
bentuk yang lebih dinamis dan informatif. dan kaitannya dengan pengetahuan peta dapat
Bentuk penyajian prototype web cartography dilihat pada Tabel 14.
ini masih perlu banyak pengembangan. Hal ini Tabel 14. Keterkaitan Latar Belakang Responden dan
dikarenakan tampilan dan tools yang Tinglat Pengetahuan Peta
digunakan masih menggunakan default/ Latar
Melihat Peta Menggunakan Membuat Peta
Peta
bawaan dari ArcGIS Flex Viewer yang Belakang
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
merupakan software application builder yang
Mahasiswa/i 100% - 100% - 100% -
digunakan. Maka dari itu dasar pemrograman Geografi
sangat diperlukan dalam pengembangan Mahasiswa/i 100% - 50% 50% - 100%
penyajian peta multiskala berbasis web bukan
cartography. Geografi
Prototype web cartography yang dibuat Swasta 100% - 100% - 89.1% 9.09%
pada penelitian ini masih sebatas pada view Pemerintahan 100% - 100% - 54.5% 45.5%

only web. Akan tetapi data yang ditampilkan Responden dengan latar belakang geografi
telah bersifat dinamis karena adanya proses dapat melihat, menggunakan dan membuat
generalisasi data. peta. Sedangkan mahasiswa bukan geografi
6. Tingkat Kemudahan Pembacaan Simbol pernah melihat peta, sebagian dapat
pada Peta Multiskala Cetak dan Prototype menggunakan peta dan seluruh sampel
Web Cartography responden tidak dapat membuat peta. Bidang
Hasil kuesioner dan wawancara diolah swasta seluruh responden pernah melihat dan
menggunakan metode kualitatif-deskriptif. menggunakan peta, selanjutnya sejumlah
Skor jawaban responden dianalisa 9.09% atau 1 responden tidak dapat membuat
menggunakan tabel distribusi frekuensi peta. Bidang pemerintahan secara keseluruhan
jawaban dan dianalisa secara kualitatif. responden pernah melihat dan menggunakan
a. Jumlah Responden peta, sedangkan untuk pengetahuan membuat
Jumlah responden yang diperoleh untuk peta. Terdapat 45.5% atau 5 responden tidak
mengetahui tingkat kemudahan pembacaan dapat membuat peta, 54.5% atau 6 responden
simbol pada Peta Multiskala Cetak dan Web di pemerintahan dapat membuat peta.
Cartography dapat dilihat pada Tabel 13. Latar belakang profesi ini sangat
Tabel 13. Jumlah Responden mempengaruhi responden dalam proses
No Jenis Responden Jumlah Responden membaca dan mengambil informasi pada peta.
1 Mahasiswa/i geografi. 12 Responden yang memiliki pengetahuan
ketiganya merupakan responden yang paling
2 Mahasiswa/i bukan geografi. 16
cepat dan mudah dalam mengambil informasi
3 Masyarakat yang bekerja di swasta 11 pada peta. Sedangkan responden yang tidak
pada bidang yang terkait dengan
penggunaan peta. memiliki kemampuan menggunakan dan
4 Masyarakat yang bekerja di 11 membuat peta sedikit mengalami kesulitan
pemerintah pada bidang yang terkait
dengan penggunaan peta. pada saat mengambil informasi pada peta.
Total Responden 50

8
c. Tingkat Kemudahan Pembacaan Simbol Tabel 16. Hasil Kuesioner dan Wawancara
pada Peta Multiskala Cetak dan Web Bentuk Penyajian
No Latar Belakang
Cartography Cetak Web
1 Mahasiswa/i Geografi 6 6
Tingkat kemudahan pembacaan simbol
2 Mahasiswa/i bukan 3 13
diperoleh dari beberapa pertanyaan yang Geografi
diajukan dalam pengambilan kuesioner. Aspek 3 Swasta 2 9
yang dinilai adalah kemudahan pembacaan 4 Pemerintahan 2 9
simbol pada komponen peta, peta dasar, profil Jumlah Total 13 37
fisik, profil sosial dan ekonomi, dan profil Persentase 26% 74%
budaya. Hasil skoring keseluruhan dapat Alasan responden memilih bentuk
dilihat pada Tabel 15. penyajian web cartography dikarenakan
Tabel 15. Hasil Skoring Keseluruhan bentuk penyajian web lebih menarik dan
Cetak Web interaktif pada aspek interface peta. Selain itu
Skor keseluruhan 19.19 19.36 tampilan multiskala lebih mudah disajikan dan
Skor rata – rata 3.84 3.87 dibaca pada bentuk web cartography.
Kelas Tingkat Kemudahan Mudah dibaca Mudah dibaca 7. Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan
Pembacaan Bentuk Penyajian Peta pada Peta Cetak dan
Setiap aspek penilaian tingkat kemudahan Web
memiliki nilai skor yang berbeda – beda. Evaluasi kelebihan dan kekurangan bentuk
Gambar 10 menunjukkan diagram penyajian peta menggunakan analisa kualitatif
perbandingan skor rata – rata pada aspek pada hasil analisa kuesioner dan observasi
penilaian tingkat kemudahan pembacaan peneliti. Tabel 17 menunjukkan perbandingan
simbol. kelebihan dan kekurangan bentuk penyajian
peta cetak dan web serta aspek – aspek yang
5.00
4.50
dijadikan parameter evaluasi.
Tabel 17. Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan Bentuk
Skor Tingkat Kemudahan

4.00
3.50 Penyajian Peta pada Peta Cetak dan Web
3.00
Aspek Peta Peta Cetak Peta Web
2.50
Tampilan (-) Statis (+) Dinamis
2.00
multiskala
1.50
1.00
Judul Peta (+) Dapat ditampilkan (-) Dapat ditampilkan namun
0.50
dengan mudah dan mudah kurang mudah dibaca
0.00 Cetak Web Cetak Web Cetak Web Cetak Web Cetak Web
Komponen Profil Sosial Profil
dibaca
Peta Dasar Profil Fisik
Peta dan Ekonomi Budaya
Skala Peta (+) Dapat ditampilkan (-) Dapat ditampilkan namun
Series1 3.94 3.42 3.74 3.91 3.52 3.65 3.57 3.76 4.42 4.61
dengan mudah dan mudah kurang mudah dibaca
Gambar 10. Diagram Batang Perbandingan Skor Rata- dibaca
Rata pada Aspek Penilaian Tingkat Kemudahan
Pembacaan Simbol
Berdasarkan gambar diketahui bahwa
Orientasi (+) Dapat ditampilkan (+) Dapat ditampilkan namun
secara umum penyajian bentuk web memiliki
peta dengan mudah dan mudah kurang mudah dibaca
skor tingkat kemudahan yang lebih tinggi dari dibaca
bentuk penyajian cetak. Akan tetapi pada aspek
komponen peta (skala, orientasi, legenda, inset,
dan lain-lain) peta cetak memiliki skor yang
Legenda (+) Dapat ditampilkan (-) Dapat ditampilkan namun
lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peta dengan mudah dan mudah untuk beberapa tampilan
responden lebih mudah membaca komponen dibaca legenda, seperti jaringan sungai
peta pada peta cetak. Obyek :
Secara keseluruhan responden memilih Titik tidak dapat

bentuk penyajian web cartography sebagai Garis ditampilkan dalam web.


Area Tampilan legenda sungai pada
bentuk penyajian yang mudah dibaca. Tabel 16
web hanya dapat berbentuk garis
menunjukkan hasil kuesioner dan wawancara lurus.
untuk jumlah responden yang memilih bentuk Pada peta jumlah produksi
penyajian mana yang lebih mudah dibaca. tanaman pangan legenda peta

9
berikut, tidak dapat ditampilkan
wilayah yang terdiri dari peta dasar,
dalam legenda web.
profil fisik, profil sosial dan ekonomi,
dan profil budaya. Terdapat 20 tema
peta pada penyajian data profil wilayah
Kabupaten Magelang.
2. Tingkat kemudahan pembacaan simbol
Legenda pada Peta Cetak pada peta multiskala cetak dan web
diperoleh hasil sebesar 74% responden
memilih web cartography sebagai
bentuk penyajian peta multiskala yang
mudah dibaca. Sedangkan 26%
responden memilih peta cetak sebagai
Legenda pada Web
bentuk penyajian peta multiskala yang
Diagram (+) Dapat ditampilkan (-) Dapat ditampilkan namun
mudah dibaca.
Lokasi/ dengan mudah dan mudah kurang mudah dibaca 3. Terdapat beberapa keterbatasan
Inset Peta dibaca penyajian pada web cartography,
keterbatasan utama adalah pada
penyajian komponen peta (legenda,
inset, judul, skala, orientasi).
Atribut (-) Dapat ditampilkan (+) Dapat ditampilkan dengan
Sedangkan pada peta cetak
Data namun kurang mudah mudah dan mudah dibaca
keterbatasan utama adalah penyajian
dibaca Dengan menggunakan variabel peta multiskala yang tidak dinamis.
Contoh seperti atribut eksplorasi, atribut data dapat
satuan bentuk lahan. dibaca dengan mudah. DAFTAR PUSTAKA
Isi Tema (+) Dapat ditampilkan (+) Dapat ditampilkan dengan Cartwright, W. 2003. Maps on The Web.
Peta dengan mudah dan mudah mudah dan mudah dibaca
ScienceDirect. 35-56.
dibaca
Enescu, I. L. Hugentobler, M. & Hurni, L.
Koordinat (+) Dapat ditampilkan (-) Dapat ditampilkan namun
2009. Web Cartography with open
peta dengan mudah dan mudah kurang mudah dibaca standars - A solution to cartographic
dibaca challenges of environmental
management. ScienceDirect.
Kraak, M. J., & Ormeling, F. 2010.
Cartography : Visualization of
Interface (-) Kurang menarik karena (+) Menarik karena desain dapat Geospatial Data. London: Pearson
Peta peta yang statis diatur secara dinamis
Education.
Penyebar (-) Membutuhkan waktu (+) Sangat mudah dan cepat
Kong, N., Zhang, T., & Stonebraker, I. 2014.
Luasan atau yang cukup lama dengan memanfaatkan jaringan
Diseminasi internet
Evaluation of web GIS funcionality in
Peta academic libraries. ScienceDirect, 1-6.
Tingkat (+) Sangat mudah dipakai (-) Perlu mengetahui tools yang Nagi, R. S. 2004. Cartographic visualization
kemudahan ada pada web for mobile applications. Belanda: ITC.
pemakaian Yunus, H. S. 2010. Metodologi Penelitian
Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:
KESIMPULAN Pustaka Pelajar.
1. Pembuatan peta multiskala Badan Pusat Statistik. 2015. Kabupaten
membutuhkan aturan generalisasi pada Magelang dalam Angka Tahun 2015.
obyek – obyek yang dipetakan pada Magelang: Badan Pusat Statistik
tingkatan skala yang berbeda. Skala Kabupaten Magelang.
peta pada penelitian ini adalah 1:25000, Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan
1:50000, 1:100000, 1:150000 dan Magelang dalam Angka Tahun 2015.
1:250000. Generalisasi yang dilakukan Magelang: Badan Pusat Statistik
meliputi generalisasi konseptual dan Kabupaten Magelang.
generalisasi grafis. Data yang
digeneralisasi merupakan data profil

10

Anda mungkin juga menyukai