Pilihan Ganda
Bacalah teks bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1-4 !
”Ah, nggak mungkin kamu lolos,” kata Ugi, teman sebangkunya, ketika lyan
mengungkapkan keinginannya. "Percuma. Anak-anak lain pintar melukis dengan cat air.”
lyan termangu. Ada benarnya kata-kata Ugi. Semangatnya agak menguap seraya ingin
mengibarkan bendera putih dengan keadaan yang dihadapinya. Tapi kemudian ia ingat
Dodo yang punya semangat tinggi untuk menembus tim bulu tangkis sekolah, la tidak
mau kalah dengan Dodo.
Setelah berpikir dengan kepala dingin, diam-diam lyan mengumpulkan lukisan-
lukisan yang pernah ia buat di rumahnya, lyan bermodal nekad. la mendatangi meja guru
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). la mengutarakan keinginannya mengikuti lomba.
"Tapi sekolah hanya mengirimkan dua siswa,” kata Pak Guru. "Saya ingin ikut seleksi,”
kata lyan. "Sebetulnya tidak ada seleksi. Guru-guru kesenian bermusyawarah untuk
menunjuk dua siswa yang akan mewakili sekolah. Saat ini sekolah sudah menunjuk satu
orang.”
lyan memperlihatkan lukisan-lukisan yang ia bawa. "Ini benar lukisan kamu?” tanya
Pak Guru. "Benar, Pak.” Pak Guru mengamati lukisan lyan satu persatu, la mengangguk-
angguk. ”Hmm. Begini saja. Bagaimana kalau kamu melukis langsung sekarang?” Iyan
kaget, la hanya membawa pensil. "Boleh saya minta kertas, Pak?" Setelah diberi kertas,
Iyan memikirkan akan melukis apa. Ruang guru pasti kurang menarik. Apakah ia melukis
apa saja yang ada di kepalanya? Ataukah ia harus keluar dari ruangan guru untuk
melukis suasana di luar? Ditatapnya wajah Pak Guru, yang rupanya sedang
menatapnya. "Mmmm ... bagaimana kalau saya melukis wajah Pak Guru?” "Kamu bisa?
Boleh, boleh,” Pak Guru tersenyum.
Sebetulnya ketika melukis di kelas Iyan belum pernah melukis langsung wajah orang.
Tapi ide itu terlintas begitu saja dan ia tidak bisa menarik kata-katanya. Jadi, selama 10
menit ia membuat sketsa wajah Pak Guru sampai bel masuk berbunyi. "Wah, belum
selesai,” gumam Iyan. "Kamu selesaikan nanti di rumah, ya. Besok bawa ke sini.” Iyan
gembira mendengarnya. ”lya, Pak.”
13. Tokoh utama dalam karya sastra di atas adalah . . . .
A. Iyan
B. Dodo
C. Ugi
D. Pak Guru
14. Latar tempat pada bagian akhir dalam karya sastra di atas adalah . . . .
A. Rumah Ugi
B. Rumah Iyan
C. Ruang kelas
D. Ruang guru
15. Watak tokoh Iyan dalam karya sastra di atas adalah . . . .
A. Bertanggung jawab
B. Mudah menyerah
C. Tidak mudah putus asa
D. Selalu menepati janji
Cermati penggalan puisi berikut !
Ayah, engkau sungguh hebat
Walau beban sungguh berat
Bekerja keras tidak penat
Kau ingin aku jadi ornag hebat
16. Puisi di atas bercerita tentang . . . .
A. Perjuangan seorang ayah
B. Ayah yang baik
C. Beban seorang ayah
D. Keinginan ayah
Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 17-18 !
Bagian kalimat yang tepat untuk melengkapi teks pidato tersebut adalah . . . .
A. Membuang sampah pada tempatnya dan tidak mendirikan bangunan di daerah
resapan.
B. Membangun tenda-tenda pengungsian untuk para korban bencana.
C. Membiasakan buang sampah pada tempatnya dan membuat hutan lindung.
D. Melakukan reboisasi dan membuang sampah sembarangan.
B. Uraian
41. Bacalah teks berikut ini !
Beberapa waktu yang lalu Desa Kemuning mengadakan pertunjukan wayang.
Pertunjukan wayang kali ini berbeda dengan pertunjukan wayang biasanya. Pertunjukan
wayang kali ini dimainkan oleh seorang dalang cilik. Masyarakat Desa Kemuning tertarik
untuk menonton kepiawaian sang dalang cilik memainkan wayang. Sudah lama
masyarakat Desa Kemuning tidak menonton pertunjukan kesenian tradisional yang dapat
menghibur mereka.
Susunlah tiga pertanyaan sesuai isi teks di atas !
Tulislah kembali paragraf di atas sehingga menjadi sebuah susunan paragraf yang tepat!
Idrus adalah pemuda dari malang namun ia ingin mempempelajari bahasa daerah
lainnya seperti bahasa padang bahasa bali dan bahasa sunda