2017 5 Polusi Udara3
2017 5 Polusi Udara3
1
Kontrol Sumber Emisi Gas
4 jenis unit operasi teknologi kimia untuk
mengontrol emisi gas :
Absorpsi
Adsorpsi
Pembakaran
Kondensasi
Unit tambahan saat ini:
Biofiltrasi
Membran filtrasi
Reduksi katalis selektif
2
Absorpsi
Desain dasar
prinsip: difusi, kesetimbangan dan mass
transfer.
3
Absorpsi - Prosedur desain umum
Seleksi solvent
Data kesetimbangan
Estimasi data operasi
Seleksi kolom
Mass & energy balance
Hitung diameter kolom
packed columns sbg dasar kondisi flooding
plate columns kecepatan gas optimum atau kapasitas liquid-handling dari plate
Estimasi tinggi dan jumlah plate dari kolom
packed columns, tinggi kolom untuk menghitung penggandaan unit transfer,
menghitung kesetimbangan dan data operasi, dg tinggi dari unit transfer:
plate columns, jumlah plate ditentukan dari titik kesetimbangan dan jalur operasi
dengan estimasi efisiensi plate secara keseluruhan untuk mendapatkan jumlah plate
yang tepat, tinggi kolom untuk estimasi jarak plate)
Menghitung pressure drop melalui kolom
packed columns, tergantung tipe packing, column operating data dan properti fisik
apakah cocok dengan estimasi pressure drop melalui packing
pada plate columns, pressure drop tiap plate yang dihasilkan dan banyaknya plate
4
Absorpsi - Seleksi solvent
Gas solubility
solubilitas gas tinggi
kenaikkan laju absorpsi dan meminimumkan jumlah solvent.
Volatility
vapor pressure rendah
gas meninggalkan unit absorpsi umumnya telah jenuh dengan solvent dan
banyak yang hilang
Sifat korosif
Biaya
Viskositas
Viskositas rendah, karakteristik flooding, lower pressure drops dan
karakteristik heat-transfer
Stabilitas kimia
Solvent harus stabil dan tidak mudah terbakar
Toksisitas
Titik beku rendah
Lebih baik low freezing point, adanya solidifikasi dari solvent di kolom,
kolom mampet
5
Absorpsi - Tipe Peralatan Gas
Packed columns
Plate columns
Miscellaneous
Wet scrubber yield berupa padatan basah
Dry scrubber spray dryers, circulating spray
dryers, dry injection yield kering dikumpulkan
dalam baghouse
6
Pre-combustion solvent absorption
http://www.co2crc.com.au/publications/all_factsheets.html
Pre-combustion solvent absorption
Membrane Gas Absorption
http://www.co2crc.com.au/publications/all_factsheets.html
Post-combustion capture of carbon dioxide
http://www.co2crc.com.au/publications/all_factsheets.html
Post-combustion capture of carbon dioxide
Membrane Gas Absorption
http://www.co2crc.com.au/publications/all_factsheets.html
Adsorpsi
Seleksi adsorben:
Adsorben harus dapat mengadsorb bahan organik dan anorganik
karakteristik adsorpsi, sifat fisik
Karbon aktif bau
Alumina, silica gel bahan organik
Regenerasi adsorben
Desain data:
Stlh adsorben ditentukan, lalu menghitung jumlah adsorben dan
temperatur, aliran gas, lama pakai adsorben. Ukuran dan desain
keseluruhan sistem adsorpsi tergantung peralatan dan karakteristik
gas yang masuk diolah atau jenis adsorben.
Fenomena adsorpsi
Adsorpsi – alat kontrol
11
Adsorpsi - Desain data
1. Aliran gas 12. Kemungkinan efek katalitik
2. Konsentrasi adsorben sebabkan ketidak cocokan
3. Temperatur dalam reaksi kimia pada
aliran gas atau formasi dari
4. Kenaikkan temperatur padatan polimer pada
selama adsorpsi adsorben dengan
5. Tekanan konsekuensi deterioration
6. Laju alir 13. Bulk density
7. Kontaminan adsorben 14. Ukuran partikel
8. Adsorben 15. Diameter pori
9. Kapasitas adsorpsi 16. Kesadahan
10. Operasi isothermal atau 17. Regenerasi
adiabatik
11. Umur, jika kontaminan tak 12
dapat dihindari
Adsorpsi - Fenomena adsorpsi
Proses adsorpsi :
Cairan harus masuk dan kontak dg adsorben, adsorbat
cenderung pada adsorben selektif.
Cairan menjadi bagian dari adsorben-adsorbat
Adsorben harus diregenerasi untuk mengeluarkan
adsorbet
http://www.co2crc.com.au/publications/all_factsheets.html
A water-selective and acidic gas-resistant adsorbent is used to
remove the water and the SOx and NOx in the flue gas.
http://www.co2crc.com.au/publications/all_factsheets.html
Adsorpsi - Fenomena adsorpsi
Tahap awal saat molekul cairan
kontak dg adsorben, kesetimbangan
terjadi antara cairan adsorben dan
cairan sisa di fasa cairan
16
Absorpsi
17
Adsorpsi – alat kontrol
Jika aliran gas harus diolah dalam waktu singkat, sedangkan
hanya 1 alat adsorpsi harus regenerasi setelah bbrp kali
pemakaian.
Gangguan laju pada pengolahan gas sering terjadi, shg perlu
lebih dari 1 unit yang beroperasi.
Unit di desain untuk dapat mengatasi laju gas tanpa gangguan
dan karakteristiknya (kontak, stage atau kontinu).
Sistem adsorpsi umum untuk pisahkan polutan dari aliran gas
tdd sejumlah fixed-bed unit menjadi rangkaian sehingga
aliran gas tidak terganggu.
sistem 2 atau 3 bed , dg 1 atau 2 bed digunakan untuk
regenerasi ketika yg lainnya adsorpsi. (Gb. 25-10 dan 25-11).
18
Adsorpsi – alat kontrol
19
Adsorpsi – alat kontrol
20
Pembakaran
Combustion/afterburning/incinerator
3 metode untuk hancurkan kontaminan dg
pembakaran:
Flares mudah terbakar
Thermal combustor
Catalitic combustor
Untuk mencapai pembakaran sempurna (sampel,
bahan bakar dg penggunaan O2) space yg cukup,
waktu, turbulensi dan temperatur ditetapkan
3T (Time, Temp, Turbulence) kecepatan dan
kesempurnaan reaksi pembakaran
21
Pembakaran - Alat Kontrol
Flares
Thermal incinerator
Catalytic incinerator
Desain insinerator dan perhitungan
22
Pembakaran - Alat Kontrol
Industri kimia dan petroleum, dengan volume gas besar.
Gas yg dihasilkan tdk terdeteksi, ventilasi tekanan
tinggi
Meledak, radiasi panas dan toksik
Panas dari limbah gas : dapat digunakan pembakaran atau
tidak
Vapor recovery bahan bakar
Flares hidrokarbon natural gas, propane, etilen,
propilen, butadiene dan butan kontrol bau gas hati2x
flaring
Pembakaran H2S tidak boleh toksik dan odor threshold
rendah hslkan SO2
23
Pembakaran - Thermal incinerator
Dapat digunakan pada konsentrasi uap organik rendah. Harus dibawah level
flammable.
Temperatur meningkat reaksi pada laju tinggi laju reaksi kimia organik
Mencapai temperatur dialiri panas/energi
Bahan bakar dan kontaminan terbakar dalam burner
Burner gunakan udara dari luar
Produk dan kontaminan yg tdk bereaksi bercampur dan masuk ke unit reaksi
Polutan bereaksi pada temperatur yang meningkat
Temperatur : 650 – 980oC, waktu tinggal 0,2 – 1,0 detik tergantung kinetika.
24
Pembakaran
25
Pembakaran - Thermal incinerator
Bahan bakar gas
Energi yang
dihasilkan dapat
direcovery untuk
pemanasan kembali
26
Pembakaran - Catalytic incinerator
Penggunaan katalis
Meningkatkan laju reaksi
Reaksi terjadi pada temperatur rendah
Reduksi volume reaktor
Metal pembakaran dg temp rendah
Cu, Cr, Va, Ni, Co
Racun Zn, Ar, Pb, Hg, partikulat
27
Pembakaran - Catalytic incinerator
Konversi katalis dari reaktan produk
Reaktan produk
Transfer dari reaktan dan produk dari permukaan luar katalis
Difusi raeaktan dan produk melalui pori katalis
Adsorpsi aktif dari reaktan dan desorpsi dari produk di pusat aktif
katalis
Reaksi atau reaksi di pusat aktif pada permukaan katalis
Dihasilkan:
Heat transfer ke/dari pusat aktif ke permukaan partikel katalis
Heat transfer ke/dari reaktan dan produk dg partikel katalis
Heat transfer ke dan dari aliran di reaktor
Heat transfer dari satu partikel katalis ke yang lain dalam satu reaktor
Heat transfer ke dan dari dinding reaktor
28
Pembakaran - Catalytic incinerator
Untung rugi
Untung Rugi
Bahan bakar rendah Biaya awal tinggi
29
http://www.pollutionissues.com/Ho-Li/Incineration.html
Kondensasi
2 tipe kondensasi: kontak dan permukaan
Contact condenser
Aliran gas dibawa kontak langsung dg medium
dingin shg vapor terkondensasi dan bercampur
dengan fluida pendingin
Surface condenser
Vapor dan cooling medium dipisahkan dengan
dinding. Tidak dapat untuk konsentrasi vapor
kondensasi rendah.
31
Contact condenser (direct)
Temperatur ant cairan
dan vapor kecil
efisiensi kondensor
tinggi tapi volume dan
cairan besar.
Ubah vapor pelarut
organik kondensat
tdd air + organik
perlu diolah lagi
sebelum dibuang
32
Surface condenser (indirect)
Industri kimia
Untuk recovery,
kontrol &/ merubah
kontaminan
Fluida pendingin tidak
kontak dg vapor
condensate.
Air sbg pendingin
dapat direuse
33
http://www.fluidcomponents.com/Industrial/App/IndustNuclear.asp http://www.powergenworldwide.com/index/display/ar
ticledisplay/327484/articles/power-
engineering/business-2/2008/05/lignite-fuel-
enhancement-project.html
Biofilter
Proses umum
Mikroorganisme
Desain dan konstruksi : area aktif permukaan, filter void space, target
efisiensi removal, jenis gas, beban gas.
Komposisi gas awal: Konsentrasi O2, Konsentrasi gas di bawah lethal,
Lethal gas
Transport gas awal: melalui duckwork dan fan
Preconditioning gas awal: agar tidak merusak biofilter, beban partikel,
temp, kelembaban
Preconditioning partikel: beban partikel berat yang masuk bersama gas :
dust, grease, oil, aerosol dll rusak struktur pori
Temperatur
Kelembaban
Sistem distribusi gas:
Bahan filter: ukuran partkel & pori, mgd nutrien anorganik, chanelling
karena filter bed mampet, karakteristik pembuangan yang baik, buffer,
tidak berbau
Kinetika
35
Biofilter - Proses umum
37
http://compost.css.cornell.edu/odors/odortreat.html
Membran Filter
Deskripsi proses
Membran pervaporation
Ethanol dehydration
Solvent recovery
Emerging Membrane Control Technology
Reverse Osmosis (RO) membranes
In Situ Filter Membranes
Vibratory Shear-Enhanced membranes
Vapor permeation
39
Membran pervaporation
Memisahkan dan
merecovery fase cairan .
Untuk dehidrasi
hidrokarbon etanol,
isopropanol, dan etilen
glikol murni.
Lapisan membran selektif
permeabel
Laju permeasi dan selektif
Water removal
Organic removal
Organic/organic separation
40
http://www.epa.gov/nrmrl/std/cppb/pervapor/perva
porationwhatis.htm
http://www.i3nanotec.com/MembraneTechnolo
gies/Pervaporation.html
Ethanol dehydration
Dehidrasi etanol
Tidak ada bahan kimia
Proses dg biaya
meningkat
Perlu energi rendah
42
Selective Catalitic Reduction (SCR) of Nitrogen Oxides
Mereduksi konsentrasi ozon dengan
mereduksi emisi VOC (ozon
prekursor)
SCR untuk mengontrol emisi NOx
dari boiler
NOx fumes dipanaskan oleh efluen
dari vesel katalis di efluent heat
exchanger dan dipanaskan oleh gas
atau oil lebih 600oF.
Kontrol jumlah amonia dengan
menginjeksikan ke aliran gas
sebelum melalui metal oxida, zeolit
atau katalis zeolit. NOx direduksi
jadi nitrogen dan air dengan
keberadaan amonia (reaksi
eksoterm)
Analisis NOx di preheater inlet dan
catalyst vessel outlet monitor
konsentrasi NOx dan laju masukkan
amonia.
Ventilasi buang gas 350oF
43
http://infotruck.blogspot.com/2009/08/dangerous-scr-
usa-engines-may-emit.html
Kontrol Sumber Emisi Partikel
Mechanical collectors
Wet scrubbers
Electrostatic precipitation
Fabric filters
Pengukuran Emisi
Desain dan seleksi alat
Menghilangkan dan
merubah bahan organik
volatil yg berbahaya
(POHCs) dari
incinerator
Gas didinginkan mll
water cooled condenser
(20oC) Volatile
POHCs terkumpul
Semivolatile Organics Sampling
PcBs
Chlorinated
dibenzodioxin
Dibenzoturans
Polycyclic