Anda di halaman 1dari 26

‫‪Filosofi‬‬

‫ﻀ َﺮ ﯾَ ْﻌﻘُﻮبَ ا ْﻟﻤَﻮْ تَ إِ ْذ ﻗَﺎ َل‬ ‫ﺷ َﮭﺪَآ َء إِ ْذ ﺣَ َ‬ ‫أَ ْم ُﻛﻨﺘُ ْﻢ ُ‬


‫ﻟِﺒَﻨِﯿ ِﮫ ﻣَﺎ ﺗَ ْﻌﺒُﺪُونَ ﻣِﻦ ﺑَ ْﻌﺪِي ﻗَﺎﻟُﻮا ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ إِﻟَ َﮭ َﻚ َوإِﻟَﮫَ‬
‫ق‬
‫ﺳﻤَﺎﻋِﯿ َﻞ َوإِﺳْﺤَ ﺎ َ‬ ‫ءَاﺑَﺂﺋِ َﻚ إِ ْﺑﺮَاھِﯿ َﻢ َوإِ ْ‬
‫ﺴﻠِﻤُﻮنَ‬ ‫إِﻻَھﺎ ً وَاﺣِ ﺪًا َوﻧَﺤْ ﻦُ ﻟَﮫُ ُﻣ ْ‬

‫‪Albaqoroh 133‬‬
Back Ground

Krisis moral berawal dari


lemahnya pengamalan ajaran agama.
Dakwah dan pendidikan NU,
mencoba mengentaskan kembali masyarakat
Indonesia menjadi “khairo ummah.” Inilah
urgensinya menghidupkan atau memperluas
sebaran Pendidikan Aswaja dan
Ke-NU-an.
Mandat Lembaga Pendidikan
Ma’arif NU
Sejarah KANU
▪ Tahun 1980 Maarif telah mempunyai Kurikulum Aswaja. Sejak
tahun 1984 namanya mata pelajaran Aswaja dan ke-NU-an. Buku
rujukannya (bahan ajar) disusun oleh beberapa wilayah yaitu Jawa
Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Lampung.
▪ Workshop Kurikulum Aswaja dan Ke-nu-an untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah diselenggarakan di Hotel Setiabudi Jakarta, Sabtu -
23 Oktober 2004. Acara ini merupakan tindak lanjut dari Rakernas
Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di Malang tahun
2002, setelah Maarif membentuk Tim Revisi Kurikulum Aswaja dan
ke-NU-an.
▪ Masing-masing wilayah tersebut mempunyai ciri khas
masing-masing dalam mengembangkan buku ajar tersebut, sehingga
Maarif perlu untuk melakukan peninjauan ulang materi ajar yang
ada, untuk memperbaiki dan melengkapinya.
KANU 2006 KANU
2013
▪ Pada awalnya kita memiliki Kurikulum Aswaja 2004.
Tahun 2002 Kurikulum Bidang Studi Pendidikan Aswaja
dan Ke-NU-an telah diluncurkan pada tanggal 2-5 Rajab
1427 H, bertepatan dengan Munas Alim Ulama dan
Konbes Nahdlatul Ulama, di Asrama Haji Sukolilo
Surabaya.
▪ SK Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Maarif NU
Nomor: 66/SK/VIII/2006 tentang Pemberlakukan
Kurikulum Nasional Aswaja dan Ke-NU-an (KANU
2006).
▪ Agar mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal,
perlu dilakukan pengembangan kurikulum KANU 2006
disesuaikan dengan Kurikulum 2013.
Kompetensi inti
dirancang seiring
dengan
meningkatnya usia
peserta didik pada
kelas tertentu.
Melalui
kompetensi inti,
integrasi vertikal
berbagai
kompetensi dasar
pada kelas yang
P
T
SMA/SM
K

SM
P
S
D
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
Konten KANU 2013
Kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang ditunjukkan siswa setelah mempelajari
Aswaja/Ke-NU-an. Adapun detail kompetensi yang dimaksud
adalah:

❖ Mengetahui bentuk penyebaran dan dakwah Islam di Indonesia


❖ Mengetahui sejarah dan peran pesantren
❖ Memahami hakikat dan perkembangan ajaran Aswaja
❖ Mengetahui peran NU dalam pembangunan bangsa dan negara
❖ Mengenal sejarah, pola kepemimpinan dan nilai-nilai dasar NU
❖ Mampu melestarikan ajaran Aswaja dengan mengenal syakhsiyah
nahdhilah, mabadi khairo ummah, ukhuwwah nhdhiyah, qaidah
fiqhiyyah, dan lain-lain
❖ Mengetahui firqah dan mazdhab dalam Islam
❖ Mengenal perilaku kaum nahdhiyyin dan mempedomaninya dalam
kehidupan peribadi dan bermasyarakat
❖ Mengenal sunnah dan bidah
❖ Mampu berfikir berdasarkan prosedur fikrah nahdhiyyah
❖ Mengetahui dan mengamalkan fatwa NU yang termaktub dalam
hasil bahstul masail.

Anda mungkin juga menyukai