Kegagalan
sumsum tulang Perdarahan
Defisiensi
nutrisi Hemolisis
• Gangguan nutrisi
– Defisiensi zat besi
– Defisiensi asam folat
– Defisiensi Vitamin B12
• Kegagalan sumsum
tulang
– Anemia aplastik
– Keganasan, leukemia
• Perdarahan
– Eksternal
– Internal
• Hemolisis
– Ekstrakorpuskuler : Autoimmune Hemolytic Anemia
(AIHA), sekunder karena penyakit lain (lupus)
– Intrakorpuskuler:
• Membranopati: sferositosis, Enzimopati:
Defisiensi G6PD, Hb-pati: Thalassemia
• Anamnesis: sejak kapan pucat ? Ada
perdarahan ? Pemberian nutrisi (ASI atau susu
sapi ?), anggota keluarga dg transfusi
berulang ?
• Pemeriksaan fisik: adakah organomegali ?
Adakah ikterus ? Status gizi ?
• Pemeriksaan laboratorium (selalu lakukan
sebelum transfusi !!):
– Darah rutin/lengkap: Kadar Hb, trombosit, leukosit
(penting dilakukan awal)
– Kelainan pada sel darah lain selain eritrosit
merupakan indikasi:
• Gangguan sumsum tulang
• Proses imunologis
• Hipersplenisme
– MCV (Mean Corpuscular Volume): Besarnya volume
eritrosit
• Mikrositik (kecil): defisiensi zat besi, thalassemia, infeksi
konis
• Makrositik: Defisiensi vitamin B12, anemia megaloblastik
• Normositik: Gagal ginjal, perdarahan, keganasan
– MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin): Kandungan
Hemoglobin pada masing2 eritrosit
– MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration): Kandungan hemoglobin relatif
terhadap besarnya eritrosit
• Hipokromik: defisiensi zat besi, thalassemia, infeksi kronis
• Hiperkromik: sferositosis
MCV =Melihat MCH/MCHC:
besarnya eritrosit Melihat
kandungan Hb
Normositik Normokromik
Mikrositik Hipokromik
Makrositik
Anemia normositik normokromik
• Indeks Mentzer:
– MCV/jumlah eritrosit:
• <13 kemungkinan thalassemia
• > 13 pada anemia defisiensi besi
• Thalassemia
Mikro- • Anemia Defisiensi
hipo Besi
• Infeksi kronis
• Anemia Aplastik
Normo- • Keganasan
normo • Perdarahan
• Gagal ginjal
• Defisiensi B12
Makro
• Defisiensi Folat
Hb
Mukosa
Myo-
Sal.
Cerna globin
Fe Neuro
Imunitas -trans
miter
Sintesis Myeli
DNA nisasi
• Kita makan 20-30 g Fe/hari
• Diserap hanya 0.5-1 g/hari (5-10%%)
• Penyerapan terganggu oleh teh, kopi
• Penyerapan bertambah dengan vitamin C
• Zat besi dari daging merah (heme) lebih
mudah diserap dibandingkan zat besi dari
sayur hijau
• Kebutuhan meningkat secara fisiologis
– Pertumbuhan
– Menstruasi
• Kurangnya besi yang diserap
– Masukan besi kurang
– Gangguan penyerapan besi
• Perdarahan kronis = cacingan ?
Tahap I: Tahap II:
Tahap III: ANEMIA
Penurunan Defisiensi besi
defisiensi besi
simpanan besi pada eritropoiesis
Lemah Nafsu Daya
lesu, makan tahan
prestasi turun, tubuh
menurun pica turun
• Hb rendah, hematokrit rendah
• MCV ,MCH, MCHC rendah (mikrositik
hipokromik)
• Trombosit kadang-kadang tinggi
• Feritin rendah
• TIBC (Total Iron Binding Capacity) tinggi
• Serum Iron rendah (tidak spesifik)
• Target: Bukan hanya menaikkan Hb tetapi juga
memenuhi simpanan besi dalam tubuh, jadi
perlu diberikan selama 1-3 bulan
• Besi elemental 4-6 mg/kg BB/hari
• Diet tinggi Besi
• Hindari teh, kopi
• Vitamin C setelah makan/minum suplemen zat
besi
• ASI dan susu sapi mengandung kurang dari 1,5
mg besi/ 1000 kalori (0.5-1.5 mg/L)
• Dari ASI terserap 49%
• Dari susu sapi 10%
• ASI eksklusif 6 bulan cukup
• Retikulositosis: hari 5-10
• Kadar Hb meningkat 0.25-0. 4 g/dL/hari