Anda di halaman 1dari 36

Pengenalan dan Tata Laksana

Anemia pada Anak

Devie Kristiani - RS Bethesda


29 Juni 2019
• Kadar Hb yang lebih rendah dibandingkan
dengan Hb normal sesuai usia

• Pada anak: Batasan nilai yang berbeda tiap


usia
Usia Kadar Hb (g/dL) Hematokrit (%)
1bulan < 10 <31
2 bulan <9 <28
3-6 bulan < 9.5 < 29
6-23 bulan < 10 <31
2-5 tahun < 11 < 34
6-12 tahun < 12 < 37
1. Lemah, lesu,
prestasi belajar
menurun
2. Imunitas
menurun
3. Morbiditas,
mortalitas tinggi
4. IQ rendah
Gangguan Kehilangan
Produksi meningkat

Kegagalan
sumsum tulang Perdarahan

Defisiensi
nutrisi Hemolisis
• Gangguan nutrisi
– Defisiensi zat besi
– Defisiensi asam folat
– Defisiensi Vitamin B12
• Kegagalan sumsum
tulang
– Anemia aplastik
– Keganasan, leukemia
• Perdarahan
– Eksternal
– Internal
• Hemolisis
– Ekstrakorpuskuler : Autoimmune Hemolytic Anemia
(AIHA), sekunder karena penyakit lain (lupus)
– Intrakorpuskuler:
• Membranopati: sferositosis, Enzimopati:
Defisiensi G6PD, Hb-pati: Thalassemia
• Anamnesis: sejak kapan pucat ? Ada
perdarahan ? Pemberian nutrisi (ASI atau susu
sapi ?), anggota keluarga dg transfusi
berulang ?
• Pemeriksaan fisik: adakah organomegali ?
Adakah ikterus ? Status gizi ?
• Pemeriksaan laboratorium (selalu lakukan
sebelum transfusi !!):
– Darah rutin/lengkap: Kadar Hb, trombosit, leukosit
(penting dilakukan awal)
– Kelainan pada sel darah lain selain eritrosit
merupakan indikasi:
• Gangguan sumsum tulang
• Proses imunologis
• Hipersplenisme
– MCV (Mean Corpuscular Volume): Besarnya volume
eritrosit
• Mikrositik (kecil): defisiensi zat besi, thalassemia, infeksi
konis
• Makrositik: Defisiensi vitamin B12, anemia megaloblastik
• Normositik: Gagal ginjal, perdarahan, keganasan
– MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin): Kandungan
Hemoglobin pada masing2 eritrosit
– MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration): Kandungan hemoglobin relatif
terhadap besarnya eritrosit
• Hipokromik: defisiensi zat besi, thalassemia, infeksi kronis
• Hiperkromik: sferositosis
MCV =Melihat MCH/MCHC:
besarnya eritrosit Melihat
kandungan Hb

Normositik Normokromik

Mikrositik Hipokromik

Makrositik
Anemia normositik normokromik

Anemia mikrositik hipokromik Anemia makrositik normokromik


• Pemeriksaan laboratorium (lanjutan):
– Retikulosit: meningkat pada perdarahan,
menurun pada defisiensi nutrisi atau kegagalan
sumsum tulang.

• Indeks Mentzer:
– MCV/jumlah eritrosit:
• <13 kemungkinan thalassemia
• > 13 pada anemia defisiensi besi
• Thalassemia
Mikro- • Anemia Defisiensi
hipo Besi
• Infeksi kronis

• Anemia Aplastik
Normo- • Keganasan
normo • Perdarahan
• Gagal ginjal

• Defisiensi B12
Makro
• Defisiensi Folat
Hb
Mukosa
Myo-
Sal.
Cerna globin

Fe Neuro
Imunitas -trans
miter

Sintesis Myeli
DNA nisasi
• Kita makan 20-30 g Fe/hari
• Diserap hanya 0.5-1 g/hari (5-10%%)
• Penyerapan terganggu oleh teh, kopi
• Penyerapan bertambah dengan vitamin C
• Zat besi dari daging merah (heme) lebih
mudah diserap dibandingkan zat besi dari
sayur hijau
• Kebutuhan meningkat secara fisiologis
– Pertumbuhan
– Menstruasi
• Kurangnya besi yang diserap
– Masukan besi kurang
– Gangguan penyerapan besi
• Perdarahan kronis = cacingan ?
Tahap I: Tahap II:
Tahap III: ANEMIA
Penurunan Defisiensi besi
defisiensi besi
simpanan besi pada eritropoiesis
Lemah Nafsu Daya
lesu, makan tahan
prestasi turun, tubuh
menurun pica turun
• Hb rendah, hematokrit rendah
• MCV ,MCH, MCHC rendah (mikrositik
hipokromik)
• Trombosit kadang-kadang tinggi
• Feritin rendah
• TIBC (Total Iron Binding Capacity) tinggi
• Serum Iron rendah (tidak spesifik)
• Target: Bukan hanya menaikkan Hb tetapi juga
memenuhi simpanan besi dalam tubuh, jadi
perlu diberikan selama 1-3 bulan
• Besi elemental 4-6 mg/kg BB/hari
• Diet tinggi Besi
• Hindari teh, kopi
• Vitamin C setelah makan/minum suplemen zat
besi
• ASI dan susu sapi mengandung kurang dari 1,5
mg besi/ 1000 kalori (0.5-1.5 mg/L)
• Dari ASI terserap 49%
• Dari susu sapi 10%
• ASI eksklusif 6 bulan cukup
• Retikulositosis: hari 5-10
• Kadar Hb meningkat 0.25-0. 4 g/dL/hari

• Dosis tidak adekuat


• Tidak patuh minum obat
• Ada kehilangan darah terus menerus
• Gangguan penyerapan besi di usus
• Diagnosis tidak tepat
• ASI eksklusif, pastikan ibu juga terhindar
anemia
• Menunda pemakaian susu sapi (tanpa
fortifikasi besi) sampai usia 1 tahun.
• Memberi makanan yang tinggi zat besi dan jus
buah yang kaya vitamin C
• Suplementasi besi
• Dilakukan bila ada anemia berat yang
menyebabkan gangguan kardiovaskuler.
• Ada infeksi berat atau penyakit lain yang berat
• Sebelum transfusi pastikan sudah terambil
sampel darah untuk epmeriksaan
laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai