Anda di halaman 1dari 37

PEREKONOMIAN KOMANDO :

REFORMASI KUBA - CINA

Pengantar

14 negara yang diperintah oleh pemerintah komunis


menunjukan suatu keragaman sistem dan lembaga
perekonomian.
Ke 13 negeri komunis selain USSR, dapat dibagi
dalam 2 kelompok :
- Negeri dimana rezim komunis merebut
kekuasaan dengan bantuan kekuatan militer;
- Negeri dimana kekuasaan direbut oleh partai
komunis setempat, tidak ada bantuan dari Soviet.
Kelompok yang belakangan terdiri dari : Albania,
Yugoslavia, Cina, Vetnam Utara, Kuba. Yang
memilih jalannya sendiri dalam hal lembaga
perekonomian.
Dari kelompok pertama, hanya Hongaria yang
memiliki suatu sistem perekonomian yang cukup
berbeda dari Soviet.
Walaupun secara resmi mereka semuanya
mengakui ideologi Marxis (Leninist), tapi dengan
penafsiran yang sangat berbeda.

REFORMASI DI EROPA TIMUR

Pembangunan kembali perekonomian Eropa Timur


dan dilanjutkan industrialisasi menurut pola Soviet,
dengan tekanan pada industri berat.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat sehabis perang
adalah dikenal pertumbuhan ekstensif. Yaitu
pertumbuhan yang cepat dengan penyediaan faktor
produksi dalam setiap perekonomian.
Pertumbuhan ekstensif didukung oleh peningkatan
bahan bakar dalam negeri dan bahan baku.
Pertumbuhan intensif, tergantung pada tingkat
pembentukan modal, dan tingkat kemajuan
teknologi yang cepat, struktur organisasi yang
luwes dan penyesuaian produksi dengan
permintaan.
Karena pertumbuhan ekstensif tergantung sekali
pada pengalihan tenaga kerja dari bidang pertanian
ke bidang non pertanian. Jika cadangan tenaga
kerja habis, tingkat pertumbuhan akan menurun,
kesulitan perekonomian akan berlipat ganda,
ketegangan politik, dan persoalan peralihan pada
pola pembangunan insentif – persoalan reformasi
ekonomi.

Pemecahan kelembagaan dan organisasi yang


baru, disebabkan:
Pertama, bahwa keberhasilan kebijakan
industrialisasi membuat perekonomian lebih
komplek, sehingga lebih sulit untuk direncanakan
dan dikelola dengan cara yang disentralisir.
Kedua, negeri yang memiliki sumber alam,
peningkatkan kebutuhan bahan bakar impor, bahan
baku dan bahan makanan impor, menyebabkan
beban yang berat pada neraca pembayaran.
Ketiga, konsumsi yang meningkat, menghendaki
barang dengan mutu lebih baik dan jenis yang
beragam, yang tidak dapat disediakan oleh
perekonomian Soviet.
Kecenderungan ini harus dilihat dengan latar
belakang persoalan khusus perekonomian
komando, seperti:
- hubungan yang tidak serasi antara permintaan
dan penawaran,
- tak peduli terhadap mutu dan keragaman,
- perhatian yang cukup hanya terhadap biaya dan
inefisiensi yang menyertainya,
- hubungan harga yang sering tidak wajar
menyebabkan inefieinsi perekonomian.
Yang sangat penting adalah persoalan neraca
pembayaran. Persoalan yang sulit adalah neraca
pembayaran dengan Barat. Negara Eropa Timur
tidak sanggup memperoleh banyak devisa untuk
memenuhi kebutuhan impor dari Barat.
Disebabkan oleh sifat sistem; bahwa perekonomian
Soviet tidak mudah untuk menghasilkan barang
pabrik dengan mutu yang memadai, modern dan
teknologi yang dapat menimbulkan pasar yang
besar di Barat.
Persoalan mendorong inovasi pada tingkat rendah
dan menengah dalam perekonomian merupakan
suatu hal yang mendesak karena kebutuhan mereka
untuk merangsang ekspor ke Barat.
Pertumbuhan ekstensif, keruwetan perekonomian,
dan tekanan neraca pembayaran, perekonomian
Eropa Timur paling maju yang merasakan
ketidaksempurnaan sistem perekonomian seperti
Soviet, paling dulu.
Negara2 ini adalah Jerman Timur dan Cekoslovakia,
segera diikuti Hongaria.
Pelepasan sistem Soviet yang pertama di Eropa
Timur terjadi disebabkan oleh alasan lain.
- Yugoslavia, suatu Negara karena agak
terbelakang dan memiliki kekayaan alam yang
cukup memungkinkannya.
Perpecahan pimpinan komunis yang dikepalai
oleh Tito dan Stalin terjadi dalam pertengahan
1948.
- Persoalan utama adalah campur tangan
Soviet dalam urusan dalam negeri Yugoslavia,
- Birokrasi yang berlebih2an dan perlawanan
pekerja, gejala yang dianggap oleh pimpinan
komunis di negeri itu sangat sosialis.
- Mereka siap untuk merombak sistem
perekonomian.
Hilangnya pertanian kolektif di Polandia segera
sesudah kegoncangan politik Oktober 1956 dan
kemerdekaan petani untuk meninggalkan pertanian
kolektif.

Gelombang Reformasi Dalam Tahun 60-an


Terjadi perdebatan yang luas mengenai cara untuk
memperbaiki bekerjanya perekonomian Sosialis.
Pandangan ekstrim ini dapat dikelompokan dalam
dua pendekatan dasar, :
- Yang menganjurkan berbagai perbaikan untuk
berfungsinya sistem tanpa meninggalkan struktur
dasar dari perekonomian terpusat,
- Yang menganjurkan penghapusan / mengurangi
bekerjanya sistem komando dan menggantikannya
dengan mekanisme pasar.
Dalam empat tahun semua Negara Eropa Timur,
kecuali Albaina, telah melakukan reformasi.
Reformasi dapat dibagi 2 kelompok :
- Melepaskan struktur komando, dan
menggantikannya mekanisme pasar.
- Mempertahankan perekonomian komando dan
perubahan beberapa sifat, serta memberikan
peranan pasar pada bidang yang tak penting.
Kekurangan utama sistem Soviet adalah sentralisasi
yang berlebih2an.
Suatu pemecahan yang umum adalah mengurangi
jumlah target produksi phisik, target output diubah
jadi target penjualan, dan peranan laba sebagai
suatu indikator keberhasilan lebih ditekankan.
Karena alasan anti inflasi, pengendalian yang ketat
terus dilakukan terhadap tingkat gaji dan gaji total.
Asosiasi perusahaan dalam satu cabang industri
dan diberi tugas untuk mengambil keputusan
penting, seperti pemilihan teknologi, investasi,
distribusi produk antar perusahaan yang jadi
anggota.
Reformasi minor juga menimbulkan beberapa
perubahan yang penting dalam reformasi ekonomi.
Biaya sekarang termasuk beberapa unsur yang
sebelumnya secara dokmatis diabaikan.

Tindakan yang memperkuat inisiatif pada tingkat


perusahaan, yaitu mereka diberikan bagian lebih
besar ketiga jenis dana, investasi atas
kebijaksanaan perusahaan, tunjangan umum untuk
staff, dan balas jasa materi yang dibayarkan
langsung pada perorangan.
Mereka tetap:
- Membiarkan struktur hirarki administrasi dan
manajemen ekonomi tetap utuh;
- mempertahankan peranan penting target
produksi phisik, walaupun jika jumlahnya telah
dikurangi dalam beberapa hal;
- membiarkan harga hampir sama kaku dan
dikendalikan secara sentral seperti sebelumnya;
- tidak memperkenalkan mekanisme pasar dalam
batas yang berarti.
Reformasi minor mempunyai pengaruh:
- bahwa mereka menghilangkan beberapa
pembatasan yang dapat dibenarkan terhadap
tindakan perusahaan dan memberikan
manajemen lebih banyak kemerdekaan dan
insentif pribadi untuk beberapa tahun pertama,
- pengaruh positif terhadap efisiensi dan
pertumbuhan, walaupun ini masih belum pasti.
Tapi mereka tidak mengubah pola hubungan dalam
perekonomian;
- antara permintaan dan penawaran, diantara
perusahaan, dan antara mereka dan atasannya.
- mereka tidak menghilangkan secara berarti
persoalan operasi dari perekonomian seperti
Soviet, atau lebih menolongnya untuk
menyesuaikan dengan pertumbuhan insentif,
atau telah meningkatkan kesanggupan untuk
memperoleh devisa dengan melakukan ekspor.
Reformasi minor menimbulkan pertanyaan:
Dapatkah mereka berhasil? Apakah tindakan
setengah jalan seperti itu dapat bertahan?
Alasan untuk keraguan ini “pada hakikaatnya
terletak pada pengertian mekanisme koordinasi
pilihan”. Karena reformasi minor telah
mendesentralisir beberapa fungsi yang penting,
seperti produksi yang sedang berjalan dan investasi,
mereka juga telah melemahkan koordinasi seluruh
perekonomian dalam prinsip komando.
Tapi apa yang dapat meyakinkan bahwa mekanisme
pasar – telah mengisi kekosongan? Akibatnya,
dengan perjalanan waktu ketidakseimbangan dan
disproporsi akan bertambah besar, produksi dan
investasi biasanya akan bergerak kearah yang tak
sepenuhnya diingini oleh perencana dan pemimpin,
dan tekanan untuk memperbaiki koordinasi akan
meningkat.
Merintangi reformasi, disebabkan oleh pertimbangan
politik, jalan satu2nya adalah mensentralisir kembali,
dengan kata lain membalikan kembali reformasi
minor sampai batas tertentu.

KUBA
Kuba memberikan pelajaran yang penting untuk
penelitian sistem perekonomian komparatif pada
umumnya dan sistem perekonomian komunis pada
khususnya.
Hal yang penting Kuba memperlihatkan banyak
persamaan dengan Cina komunis daripada dengan
Eropa Timur dan USSR.
Dalam pembahasan ini adalah organisasi ekonomi
dan lembaga ekonomi yang penting, sifat dari
perencanaan dan pasar, pertanyaan yang
berhubungan dengan manajemen dan keuangan,
dan metode khusus kuba untuk mendapatkan
kepatuhan dan komitmen perorangan.
Rezim Kuba memusatkan perhatian untuk
membangun suatu jenis masyarakat sama rata yang
baru dan jenis baru manusia yang tidak serakah,
memperhatikan industrialisasi dan pembangunan
perekonomian. Kedua sasaran ini sering
bertentangan satu sama lain.
Fidel Castro dan pengikutnya merebut kekuasaan
pada permulaan tahun 1959.
Akhir tahun 1960:
semua pertanian besar dan semua perusahaan non
pertanian yang penting, baik milik dalam negeri
maupun milik asing, diambil alih oleh Negara.
perusahaan yang dinasionalisir dilebur untuk
membentuk perusahaan konsolidasi yang besar
yang menggabungkan perusahaan dengan jenis
produksi yang hampir sama.
Belakangan perusahaan yang besar juga dibentuk
dalam pola vertikal dan bukannya horizontal,
dengan kata lain, perusahaan dalam tahap produksi
yang berurutan digabungkan.
Mekanisme pasar sudah dihancurkan, tapi tak ada
lembaga yang dibentuk untuk menggantikannya.
Apa yang dilihat Kuba di USSR tidak sejalan dengan
konsepsi mereka baik mengenai masyarakat sosialis
dan manusia sosialis.

Insentif dan Balas Jasa,

Nilai yang ditekankan dalam idieologi Kuba adalah


mengenai persamaan sosial dan ekonomi,
menempatkan kepentingan masyarakat dan kolektif
diatas individu.

Persamaan sosial berarti memperkecil perbedaan


dalam nilai sosial antara kelompok penduduk.
Akibat ekonominya adalah struktur upah dan
pendapatan yang merata.
Insentif materi merangsang kepentingan diri sendiri
dan keserakahan manusia, “insentif moral” yang
terdiri dari berbagai pangkat, penghargaan dan
hadiah, ditambah dengan simbol2 ideologi.
Simbol ini tidak hanya bersifat sosialis dan komunis
tapi juga patriotik dan nasionalis.
Oposisi terhadap insentif materi berlaku juga
terhadap balas jasa pejabat manajemen dan
administrasi.
Kelihatannya rezim Kuba telah berhasil mengurangi
ketidaksamaan sosial.
Struktur upah dan gaji sulit dikatakan merata.
Bahkan dengan melupakan pertanian, di mana upah
jauh lebih rendah, upah bulanan yang paling rendah
untuk buruh kasar adalah sepersepuluh gaji yang
tertinggi untuk pejabat teknis dan eksekutif.
Barulah pada tahun 1966 waktu Fidel Castro sendiri
muncul mempertahankan posisi Guevara dalam hal
insentif dan persamaan pendapatan yang lebih
besar, dan kebijaksanaan yang sesuai dijalankan
secara konsisten.
Pada titik ini, upah potongan, pembayaran lembur,
dan pembayaran insentif lainnya dihilangkan,
sementara pada saat yang bersamaan jumlah
barang umum yang dapat diperoleh secara gratis,
pelayanan sosial dan pelayan perorangan gratis.
Alasan dari perubahan kebijaksanaan mengikuti
garis Guevara mungkin sangat kompleks, yang ada
hubungannya dengan keadaan intern dalam negeri,
baik ekonomi dan politik.
Penjelasan ekonomi yang telah dikemukakan
menekankan dua faktor:
Pertama, adalah kebutuhan untuk mengalihkan
tenaga kerja kota ke pertanian dalam mengadakan
peralihan strategi pembangunan yang sekali lagi
menekankan produksi dan ekspor gula tebu.
Kedua, terdapat kekurangan yang tajam dalam
persediaan barang konsumen, menyebabkan perlu
diadakan pencatuan formal, yang tak dapat
dihindarkan, berarti suatu penurunan daya tarik
pendapatan tambahan dalam bentuk uang.
Dalam keadaan seperti ini insentif materi biasanya
tidak efektif dan menimbulkan inflasi, dan peralihan
kebijaksanaan pada daya tarik ideologi dan patriotik
dan terhadap insentif moral dengan begitu dapat
dimengerti.
Terbukti dorongan moral dan kesadaran komunis
tidak dapat membawa komitmen yang spontan
pekerja untuk mempertahankan produktivitas tenaga
kerja yang cukup tinggi.
Tanggapan dari atas, terutama dari tahun 1968,
berpaling lebih banyak pada berbagai bentuk
mobilisasi tenaga kerja melalui tekanan administrasi,
dan tindakan paksa.

Sentralisasi
Oposisi terhadap insentif materi kelihatannya telah
menjadi motif utama di belakang perkembangan
struktur ekonomi sentralisasi, yang dinamakan
sistem anggaran keuangan.
Dalam pengertian Kuba, anggaran keuangan
merupakan lawan anggaran perorangan.
Seluruh sektor yang dinasionalisasi dianggap
sebagai sebuah perusahaan raksasa dijalankan dari
pusat.
Semua uang yang diterima dari masing2
perusahaan diserahkan pada Bank nasional untuk
perkiraan anggaran nasional.
Semua kebutuhan keuangan perusahaan, apakah
pengeluaran modal atau rutin, disalurkan padanya
melalui anggaran.
Perusahaan menukarkan barang dengan uang,
hanya untuk keperluan pembukuan saja; uang
tersebut tidak “aktif” untuk dipakai sebagai pedoman
pengambilan keputusan.
Harga ditetapkan dan didasarkan pada biaya
produksi, dengan sedikit sekali pada permintaan.
Harga tidak merupakan informasi penting.
Perusahaan menerima petunjuk mengenai output
dan input dalam ukuran fisik, dan terutama dinilai
atas dasar kriteria teknis.
Sistem pembelanjaan anggaran didorong oleh
keyakinan terhadap perencanaan sentral yang
didasarkan pada pertimbangan teknis, diperkuat
oleh pelemahan pasar, uang dan keuangan sebagai
peninggalan kapitalis.
Sistem sentralisasi yang menolak insentif materi
manajemen, kebebasan dari manajemen untuk
mengambil keputusan, memerlukan suatu alat untuk
menjamin bahwa manajemen akan benar2
mengambil dan menjalankan keputusan yang tepat.
Sistem belanja anggaran, di mana otonomi
manajemen sangat minimum, kelihatannya mungkin
untuk mengandalkan terutama kesadaran komunis
pada manajemen dan pekerja, dilengkapi oleh
insentif moral.
Karena kekecewaan dalam tahun 1964
pembelanjaan anggaran banyak digantikan dalam
berbagai sektor perekonomian dengan sistem yang
berlawanan, yaitu sistem pembiayaan sendiri.
Pada saat yang sama, untuk kepentingan efisiensi,
sistem ini sedikit diubah dalam pelaksanaan yang
lebih besar oleh perusahaan atas modal kerja
mereka sendiri. Tapi pada dasarnya tingkat
sentralisasi yang tinggi terus berlangsung.
Seperti halnya insentif moral, sistem pembelanjaan
anggaran hanya mendapat sedikit restu dari pihak
Soviet.
Bahwa keputusan untuk berbalik meninggalkan
kebijaksanaan ekonomi Guevara baik dalam hal
insentif dan organisasi perekonomian – telah
diambil. Insentif materi telah dijalankan kembali,
sementara manajemen dan pengawasan keuangan
yang lebih rasional muncul kembali. Suatu
peningkatan produktivitas yang tinggi merupakan
sasarannya. Ini memperbaharui pertentangan antara
nilai revolusioner dan keharusan ekonomi dalam
suatu masyarakat untuk “membangun sosialisme
dan komunisme sepenuhnya pada saat yang
bersamaan.

CINA
Rezim yang merebut kekuasaan sebagai hasil
perang gerilya tanpa bantuan dari Moskow.
Kenyataan ini menimbulkan kemerdekaan politik
dan keyakinan pada ideologi sendiri.
Cina dan Kuba mengkritik Soviet atas ketidakrataan
distribusi pendapatan dan birokrasi yang berebihan
di USSR.
Mereka cenderung mengembangkan lembaga
mereka sendiri yang berbeda, diantaranya suatu
penekanan yang lebih besar pada insentif moral dan
mobilisasi tenaga kerja, dan tekanan yang lebih kecil
pada insentif materi.
Walaupun keduanya mempunyai sejarah dengan
status setengah jajahan, tapi latar belakang sejarah,
politik dan kebudayaan sangat berbeda.
Dalam hal wilayah dan penduduk hampir seratus
kali sebesar Kuba, sumber alam yang jauh lebih
besar dan banyak jenisnya.
Kuba secara relatif sudah lebih maju dan cukup
modern daripada saat pengambilalihan kekuasaan
oleh komunis. Cina merupakan Negara besar yang
paling miskin dan paling terbelakang industrinya.
Membandingkan perekonomian Cina dan Soviet
saat mulai melakukan repelitanya, Cina mulai
melakukan repelitanya tahun 1952 dan Soviet tahun
1928.
Cina penduduknya empat kali penduduk Soviet, tapi
angkatan kerja non pertanian dan penduduk kotanya
2,5 kali lebih banyak.
Jumlah penduduk yang terlatih dalam ilmu
pengetahuan dan teknik sangat kecil di Cina.
Atas dasar per kapita, produksi bijian dan kapal
hanya setengahnya, dan produk ternak hanya
sekitar sepertiga USSR.
Output listrik per kapita di Cina hanya 37%, output
per kapita dari bahan industri yang penting dan
barang konsumen buatan pabrik berkisar dari
sepersepuluh Soviet dalam tahun 1928.
Produksi mesin dan peralatan hampir tak ada
artinya.
Singkatnya, Soviet sudah memasuki tahun take-off
industri beberapa dekade sebelum komunis
mengambilalih kekuasaan.
Jelaslah, maka jauh lebih sulit untuk melakukan
industrialisasi besar-besaran di Cina dari pada Uni
Soviet.
Tujuan
Industrialisasi yang cepat merupakan kebijaksaan
utama rezim komunis di Cina sejak permulaan.
Tujuan ini disebabkan oleh berbagai sebab,
pembangunan suatu masyarakat sosialis yang
produktif, menaikan tingkat hidup penduduk,
kebanggaan nasional dan kekuatan militer.
Kedua tujuan terakhir tak boleh diabaikan. Selalu
terdapat unsur nasionalis yang sangat kuat dalam
ideologi komunis Cina, yang sangat memperbesar
daya tariknya terhadap masa petani selama zaman
perang gerilya, terutama selama perang melawan
Jepang.
Daya tarik nasional juga menjadi sangat penting
dalam pertentangan dengan Uni Soviet, suatu
konflik yang secara kebetulan sangat memperkuat
perlunya untuk membangun kapasitas industri untuk
tujuan pertahanan.
Pengembangan kemampuan yang relatif cepat
untuk membuat senjata nuklir berarti membangun
dasar industri dan pengetahuan yang maju.
Pertimbangan yang sama mengenai kebanggaan
nasional dan kebutuhan militer telah, mendorong
Cina kearah berdikari dalam industri, yang hanya
dapat dicapai dengan usaha besar.
Dalam kasus Cina, dorongan untuk pertumbuhan
industri yang cepat dijalankan bersama2 dengan
tujuan sosial yang revolusioner, seperti pendidikan
kembali rakyat dalam arah kesadaran sosial yang
lebih besar dan mendahulukan kepentingan umum
dari kepentingan pribadi, suatu pembagian
pendapatan yang lebih merata.
Kebijaksanaan ini adalah pengurangan dari peranan
pengawasan numeratif (insentif material) dan suatu
peningkatan peranan pengawasan normatif,
pemaksaan dan insentif moral.
Tujuan kembar industrialisasi yang cepat dan tujuan
sosial, dalam beberapa hal saling bertentangan.
Tetapi bagaimana antara kedua tujuan ini dapat
saling membantu dalam suatu waktu tertentu.

Tahap-tahap yang Berurutan, 1949 - 1973


1. 1949 – 1952, rekontruksi dan konsolidasi.
- membangun kembali fasilitas yang rusak oleh
perang.
- konsolidasi pengawasan terhadap negerinya
dan transformasi pemilikan unit ekonomi.
- reformasi pemilikan.
2. 1953 – 1957, Repelita Pertama. Dilakukan
seperti model Soviet karena bantuan tenaga
ahlinya dari Soviet. Pengiriman besar2an mesin
dan peralatan Soviet dan bantuan teknis yang
diperlukan untuk memulai industrialisasi di Cina,
suatu faktor yang penting untuk take-of industri,
walaupun jumlah kredit yang diberikan oleh
Soviet relatif kecil.
3. 1958 – 1960, Loncatan jauh ke depan.
Pertengahan tahun 1958 perekonomian Cina
mengambil jalan yang dinamakan loncatan jauh
kedepan, meliputi strategi pembangunan yang
baru dan lembaga yang radikal.
Alasan loncatan jauh kedepan tidak jelas.
- Kelihatannya pimpinan tidak puas dengan
kecepatan pembangunan bidang pertanian,
- Strategi pembangunan Soviet dengan
lembaga2nya tidak sesuai untuk keadaan.
- Perbedaan politik antara Soviet dan Cina.
Loncatan jauh ke depan (LJD) menetapkan target
tak realistis untuk output dan produksi barang
penting, baik dalam pertanian dan industri.
Termasuk mobilisasi masa tenaga kerja yang
setengah menganggur untuk membangun dan
menjalankan fasilitas kecil dan primitif,
desentralisasi yang tinggi dalam seluruh
perekonomian tapi dengan pengawasan partai
yang sangat ketat,
mengurangi peranan insentif materi dan
pembentukan kegiatan pertanian yang
dinamakan komune rakyat.
Baik di kota dan di desa, suatu kegiatan yang
bersemangat timbul, pengarahan politik lebih
penting dari pertimbangan teknis dan manajemen
yang sehat, perhitungan ekonomi dilemparkan ke
keranjang sampah.
Suatu loncatan permulaan, output barang industri
dan pertanian penting merosot dengan hebat,
membuat penduduk berada di pinggir juga
kelaparan dan mengakibatkan suatu kemunduran
yang hebat dalam program industrialisasi.
Suatu pukulan, ketika hubungan dengan USSR
memburuk, dengan cepat USSR menarik dengan
semua tenaga teknisinya, yang banyak ikut serta
dalam industrialisasi Cina.
4. 1961 – 1965, Pemulihan dan penyesuaian
kembali, rezim meninggalkan sebagian ciri2
loncatan jauh kemuka dan sebagian kembali
pada sistem sebelumnya.
- Insentif materi kembali diadakan walaupun
tidak menjalankan semua yang dijalankan
Soviet.
- Para ahli kembali memperoleh sebagian
kedudukan mereka.
- Banyak usaha industri yang primitif lompatan
jauh ke muka ditinggalkan.
- Komune tetap dipertahankan, tetapi wajahnya
yang ekstrim dihilangkan.
- Suatu kebijaksanaan “yang mendahulukan
pertanian dijalankan”, yang sekalian juga
mengakui kerusakan yang ditimbulkan
terhadap sektor ini dalam masa lompatan
besar kemuka dan menekankan perlunya
pertanian sebagai basis untuk melakukan
kembali industrialisasi di masa datang.
Industri diarahkan kembali untuk membantu
pertanian.
Perencanaan tetap dibuat tahunan.
Desentralisasi administrasi perekonomian yang
cukup besar pada tingkat propinsi dan lokal, dan
kegiatan swasta yang kecil kembali diizinkan.
5. 1966 – 1969. Revolusi kebudayaan. Tujuannya
yang utama adalah untuk menghidupkan kembali
keutamaan dan kekuatan nilai2 revolusioner,
dengan tekanan pada mobilisasi masa dan
pengawasan normatif, pengurangan peranan
insentif materi, pemerataan pendapatan.
Perbedaan RK dan LJD terdapat di antara
pimpinan partai.
Kedudukan partai diambil alih oleh komite
revolusi, dimana perwira tentara menduduki
posisi kunci.
Pengaruh RK sebagai basis untuk melakukan
kembali industrialisasi sangat besar.
Produksi industri anjlok dalam tahun 1967 dan
baru pulih kembali 1969,
walaupun pertanian kelihatannya hanya sedikit
menderita tapi, barangkali kerusakan yang paling
besar dan lama terasa terjadi dalam pendidikan
tinggi, karena banyak kegiatan yang rusak dan
kekerasan terjadi di Universitas dan dengan
begitu melibatkan pelajar dan mahasiswa.
6. 1970. Penyesuaian lagi dan Repelita ke empat.
Sesudah RK, insentif materi diperkuat, ketakutan
politik berkurang, dan kenormalan muncul
kembali, perhitungan ekonomi dan pengambilan
keputusan yang sehat telah direhabilisasi.
Repelita keempat (1971 -1975) dijalankan,
menunjukan stabilisasi dan menekankan kembali
pada produksi.
Dalam suatu pengertian yang penting, arah sehat
tahun 1970 di Cina seperti Kuba, adalah arah
sistem perekonomian Soviet yang ortodok.
Walaupun tidak bersifat ekonomi tapi sama
pentingnya adalah perkembangan dalam
hubungan internasional sejak 1971, kontak
diplomatik dengan Amerika Serikat, suatu
keterbukaan terhadap Barat pada umumnya, dan
masuknya kembali RRC ke dalam PBB.
Tapi sikap bermusuhan terhadap Soviet tetap
tidak berubah.

Hasil
Bahwa pertumbuhan perekonomian secara
keseluruhan, diukur dengan tingkat kenaikan
produksi nasional rata2. Karena penduduk mungkin
bertambah dengan sangat cepat, tingkat
pertumbuhan produksi nasional per kapita sangat
sedikit, walaupun cukup berarti.
Pada satu pihak, produksi pertanian hanya tumbuh
sebesar pertumbuhan penduduk, menyebabkan
konsumsi per kapita yang sangat rendah. Pada
pihak lain, produksi industri mungkin meningkat
dengan suatu tingkat yang cukup baik dan terutama
terbukti dalam bidang militer dan angkasa luar, tapi
juga bisa diamati dalam banyak industri sipil,
digunakan baik untuk investasi dan konsumsi.
Suatu usaha riset dan pengembangan kelihatannya
berlangsung, sebagian tentu saja dihubungkan
dengan rencana militer.
Yang terakhir, Cina juga ikut memberikan bantuan
luar negeri bentuk proyek pembangunan yang besar
di berbagai negeri yang kurang berkembang.

Organisasi dan Kelembagaan


Sistem perekonomian Cina sering berubah secara
radikal untuk memungkinkan sesuatu mengenai
organisasi dan kelembagaannya.
Usaha kita terbatas pada dua masa yang relatif lebih
stabil, yaitu 1961 – 1965 dan masa yang dimulai
1970 dan yang sekarang sedang berlangsung.
Pilihan ini di dorong oleh dua pertimbangan:
Pertama, kita akan melihat apa yang berlangsung
pada saat penulisan ini, dan
kedua, karena secara relatif lebih banyak yang
diketahui mengenai cara bekerjanya perekonomian
selama dua masa ini dari selama loncatan jauh ke
depan dan revolusi kebudayaan.
Walaupun dalam arti yang sangat luas terdapat
persamaan yang besar antara organisasi dan
administrasi industri di Cina dengan Soviet, tapi
perbedaan2 yang ada dalam keseluruhan
menunjukan flesibilitas organisasi dan administrasi
di Cina dibandingkan dengan Uni Soviet.
Perusahaan industri yang paling penting diletakkan
dibawah pengawasan sentral, tapi industri lainnya
dibawah pemerintahan propinsi dan lokal.
Seperti itu juga halnya, penentuan harga sebagian
besar diserahkan pada tingkat regional.
Pertanian kecil, sering menggunakan teknik primitif
dan jumlah tenaga kerja yang banyak, terdapat di
Cina dari pada di Uni Soviet, dan kelihatannya
bekerja dengan kebebasan dan inisiatif yang lebih
besar.
Barang modal yang paling penting dialokasikan
dasarnya baik oleh penguasa pusat atau regional.
Sistem secara keseluruhan kelihatannya pada
tingkat lokal, dan dengan ikatan pasar yang lebih
besar dari pada perekonomian Soviet.
Koordinasi dan ikatan prioritas dalam dunia
perekonomian, dan bahkan campur tangan
langsung dalam manajemen, oleh partai komunis
lebih banyak terlihat di Cina dari pada di Uni Soviet.
Sebagai akibatnya, perekonomian di Cina
kelihatannya bekerja paling tidak sama baiknya
seperti Uni Soviet dalam bidang2 dimana jalur
komunikasi pendek dan kecepatan penyesuaian diri
penting, seperti dalam penyediaan barang
konsumen dalam ragam dan mutunya.

Insentif dan Pengawasan


Tujuan pimpinan Cina mengadakan industrialisasi
negaranya bersama dengan transformasi
masyarakat dan manusia.
Manusia harus mempunyai kesadaran sosial dan
dibimbing oleh kebutuhan masyarakat kelompok lain
dan sesama manusia.
Dia seharusnya memberikan yang terbaik pada
pekerjaannya, lebih dibimbing oleh kepentingan
bersama dari pada insentif materi.
Dia seharusnya meninggalkan kepentingan diri
sendiri dan keserakahan.
Pembagian manfaat materi harus dilakukan secara
relatif, secara merata – dengan begitu diharapkan,
menyamakan nilai sosial individu – dan suatu batas
minimum harus diberikan untuk tingkat hidup setiap
orang.
Pada saat yang bersamaan, dalam masyarakat
pada umumnya, perbedaan yang sudah lama antara
kota dan pedesaan, industri dan pertanian,
pekerjaan kasar dan pekerjaan otak harus
dihapuskan.
Ciri dari masyarakat ideal dari Marxis, tahap akhir
komunisme sepenuhnya, kecuali menurut Marx
bahwa tahap tersebut akan dicapai hanya sesudah
kapasitas produktif perekonomian sudah
dikembangkan sedemikian jauh untuk mendapatkan
barang yang berlimpah.
Tapi pimpinan Cina tetap berkeras bahwa
pencapaian tujuan sosial harus disertai
pembangunan industri sehingga proses
industrialisasi dan tingkat kemakmuran penduduk
sejalan dengan pembangunan suatu masyarakat
sosialis.
Mereka yakin bahwa Uni Soviet telah membuat
kesalahan fatal dengan menggantungkan diri pada
insentif materi untuk membujuk kerjasama ekonomi
dari penduduknya, dan dengan begitu telah
mengambil “jalan kapitalis” yang mementingkan diri
sendiri dan ketidaksamaan, dan bukannya jalan
sosialis yang benar.
Tapi akan sangat salah untuk mengatakan bahwa
insentif materi tidak mendapat penggunaan yang
penting di RRC,
Di Cina, berlawanan dengan USSR, pejabat
manajemen tertinggi tidak menerima bonus untuk
hasil pekerjaan yang baik, walaupun dari manajemn
tingkat lebih rendah. Ini mungkin untuk memotong
“ekor tertinggi” dari struktur pendapatan industri,
dibandingkan dengan Soviet.
Pada pihak lain, di Cina seperti halnya di USSR
terdapat bonus yang besar untuk Inovasi, penemuan
dan perbaikan teknis.
Lebih lanjut dari segi untuk pemerataan, di Cina
dalam beberapa komoditi pokok untuk konsumen
dicatu untuk penduduk yang bukan petani dan dijual
dengan harga yang relatif murah, sedangkan jasa2
penting lainnya diberikan hampir2 tanpa bayaran.
Terdapat sistem jaminan sosial yang luas yang
sangat maju untuk suatu negeri dengan tingkat
perekonomian yang rendah seperti di Cina.
Yang terakhir harus dicatat bahwa penyediaan
barang konsumen untuk dijual pada umum sangat
banyak jenis, mutu dan jumlahnya – dibandingkan,
misalnya, dengan banyak negara komunis lain.
Ringkasnya,
Dalam komune pertanian – sebenarnya sesudah
LJK dijalankan lebih seperti kolektif daripada suatu
komune – kita menemui gambaran umum yang
sama.
Insenti materi dijalankan dan kelihatannya penting
dan perbedaan pendapatan mungkin cukup besar,
baik dalam komune. Contoh penggunaan insentif
materi yang paling jelas adalah kebijaksanaan yang
mengijinkan penanaman ladang pribadi, hasilnya
dapat dijual di pasar terbuka untuk keuntungan
petani sendiri ataupun digunakan dalam rumah
tangganya sendiri.
Bahwa tidak menggunakan insentif materi saja
untuk mendorong hasil yang baik dan mengerahkan
tenaga kerja.
Indoktrinasi dan pengawasan administratif yang
ketat terus dalam masa relatif stabil.
Alat2 ini digunakan untuk mendapatkan kepatuhan
dan hasil pekerjaan yang baik.
Kita telah melihat persoalan yang sama dalam
kasus Kuba, mungkin pencelaan insentif materi di
Cina adalah paling sedikit dilakukan dengan
menekankan keluhuran ideologi.

CATATAN PENUTUP
Dua jenis usaha yang berlainan untuk mengubah
perekonomian jenis Soviet yang tradisional.
pertama adalah usaha Uni Soviet dan beberapa
negara Eropa Timur untuk membuat perekonomian
mereka lebih tanggap terhadap permintaan, baik
dari luar negeri maupun dari dalam negeri, dan lebih
terbuka terhadap inovasi, dengan mengurangi
tingkat sentralisasi yang tinggi dalam pembuatan
keputusan ekonomi, dan tetap mempertahankan
prinsip komando.
Sebagai bagian dari reformasi minor terdapat
penegasan kembali dari peranan dominan insentif
materi untuk merangsang perorangan untuk
melakukan pekerjaan ekonomi.
kedua, Walaupun jauh dari penghapusan sama
sekali insentif materi, dikombinasikan dengan lebih
banyak sentralisasi keputusan ekonomi.
Pengurangan insentif materi disertai indoktrinasi
politik dan pengawasan administratif yang luas
terhadap tenaga kerja yang diperlukan. Suatu tujuan
utama kebijaksanaan ini adalah untuk memperkecil
perbedaan pendapatan dan untuk mengurangi
perbedaan sosial.
Kedua reformasi ini terdapat penggeseran kembali
pada sistem Soviet yang tradisional.
Reformasi minor di Eropa Timur telah mengalami
pembalikan sedikit demi sedikit kepada sentralisasi,
karena kebutuhan untuk mengatur sumber yang
langka oleh penguasa pusat.
Dalam hal Cina dan Kuba, untuk mengatur sumber2
juga merupakan alasan meningkatkan pengawasan
normatif terhadap produsen dan memberikan ruang
gerak yang lebih besar pada insentif materi dan
pada cara Soviet dalam mengatur berbagai hal pada
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai