Anda di halaman 1dari 10

BAB I MEKANIKA TANAH DAN BATUAN

1.1. Mekanika Tanah Dan Batuan


Mekanika tanah adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat
fisik dan mekanika serta perilaku masa tanah bila menerima bermacam-macam
gaya.
Dalam aplikasinya tanah banyak digunakan dalam proyek-proyek sipil mapun
dibidang pertambangan sebagai pondasi untuk mendukung struktur bangunan dan
tanggul-tanggul, sebagai bahan bangunan tanah atau rancangan bangunan jalan
raya, jalan masuk tambang dan sebagainya. Untuk menyelesaikan permasalahan
yang timbul akibat aktivitas tersebut, kita menerapkan dasar-dasar mekanika
tanah.
Pada suatu keruntuhan akibat geser, tegangan-tegangan yang timbul didalam
sistem tanah melebihi kekuatan tanah, dan ini pada umumnya mengakibatkan
runtuhnya sistem tersebut. Longsornya lereng alam dan lereng buatan serta
menggulingnya dinding penahan merupakan contoh-contoh kegagalan jenis
ini.keruntuhan ini terjadi sebagai akibat meningkatnya tegangan – tegangan
sepanjang bidang runtuh atau akibat menurunnya kekuatan tanah sepanjang
bidang tersebut. Tegangan – tegangan dapat meningkat akibat perubahan
distribusi tegangan karena beberapa sebab, seperti pembuatan suatu potongan
jalan raya pada kaki suatu lereng alam. Kekuatan tanah seringkali menurun
selama terjadinya gempa bumi, akibat tanah mengalami suatu kondisi
pembebanan siklus.
Deformasi yang terlalu besar dari suatu sistem besar dari suatu sistem fondasi
dapat membuat suatu bangunan menjadi tidak berguna. Besarnya penurunan yang
dianggap dapat ditolerir bergantung dari fungsi bangunan tersebut. Deformasi
yang tidak diinginkan disebabkan oleh pengembangan ataupun oleh kompresi
tanah. Tanah lempung tertentu mengembang apabila kandungan air tanah
Mekenika tanah dan batuan 2017

meningkat dan ini dapat menyebabkan fondasi dan dinding penehan mengalami
deformasi yang terlalu besar.
Banyak tanah sangat peka terhadap pembekuan air dan mengembang selama
temperatur beku, menyebabkan kerusakan pada jalan raya,fondasi gedung,
dinding penahan, dan bangunan bangunan lain. Karena itu, suatu tindakan yang
mencukupi harus dibuat selama mendesain unntuk mencegah kerusakan akibat
tanah yang mengembang. Apabila fondasi tidak di desain secara memadai,
penurunan yang terlalu besar dari bangunan dapat terjadi sebagai akibat kompresi
dari tanah dibawahnya. Pemampatan dapat disebabkan oleh berat bangunan, oleh
penurunan muka air tanah, ada baiknya diterangkan sedikit mngenai pengertian
dan genesa dari tanah tersebut.

Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah


Sebagian besar ahli berpendapat bahwa mekanika tanah sebagai suatu ilmu teknik
dimulai dengan terbitnya buku Erdbaumechanik auf bodephysikalisher
Grundlage oleh karl terzaghi (Buku teks pertama mekanika tanah) di jerman pada
tahun 1925. karena buku ini, pekerjaan Terzaghi di Eropa, Asia dan Amerika
Serikat serta lebih dari 250 makalah teknik yang dibuatnya, Terzaghi sebagai
seorang insinyur tanah dan bibliografi dari sebagian besar publikasinya, termasuk
yang dianggap paling berharga, diberikan dalam buku From Theory to Practice in
Soil Mechanics, oleh Bjerrum dan kawan kawan (1960).

Pengertian Tanah Dan Proses Pembentukan Tanah


Tanah merupakan campuran kompleks yang terdiri atas batuan dan batuan yang
telah lapuk , larutan dan endapan mineral , serta sisa-sisa mahluk hidup (humus).
Unsur-unsur tersebut tercampur akibat adanya lubang-lubang yang dibuat oleh
hewan, tekanan akar tumbuhan dan aliran air bawah tanah.
Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan
tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat menjadi bahan induk
yang agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi tanah pada lapisan bawah
(subsoil) dan lapisan tanah bagian atas (topsoil), dalam jangka waktu lama sampai
ratusan tahun hingga ribuan tahun. Perubahan-perubahan dari batuan induk

Trikandi simamora I- 2
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

sampai menjadi tanah karena batuan induk mengalami proses pelapukan, yaitu
proses penghancuran karena iklim.
Tahap pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses pelapukan. Proses ini
terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan induk tanpa perubahan susunan
kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat merusak. Faktor-
faktor iklim yang turut menentukan adalah sinar matahari, perbedaan temperatur
antara siang dan malam, keadaan musim kemarau dan musim penghujan.
Pada awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan batuan dan mineral-
mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air, asam dan senyawa-senyawa
yang larut dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan mineral ini menjadi lunak dan
terurai ke dalam unsur-unsur penyusunnya. Dari bahan-bahan sisa penguraian dan
senyawa kembali membentuk mineral-mineral baru.
Pelapukan digolongkan dalam tiga bentuk :
1. Pelapukan fisik
2. Pelapukan kimia
3. Pelapukan biologis

Gamabar 1.1. Siklus Pembentukan Tanah Dan Batuan

Trikandi simamora I- 3
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan
pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada
pembentukan mineral baru.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan
batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa
disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman dan
hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses
pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup organisme. Bakteri
autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan organik bagi kehidupan
organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan dengan aktivitas akar-
akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan seterusnya.

Tanah terbagi dalam beberapa zone atau lapisan-lapisan sebagai berikut :


1. Lapisan Tanah Atas (Zone A) Pada lapisan ini tingkat kesuburan tanah sangat
tinggi. Hal ini disebabkan pada lapisan inilah tempat hidupnya jasad renik dan
binatang-binatang tanah yang dapat membantu pembusukan materi-materi
organik di tanah. Lapisan ini memilikiketebalan sekitar 10-20 cm, dicirikan
dengan warnanya yang gelap, coklat kehitam-hitaman dan gembur.
2. Lapisan Tanah Bawah (Zone B) Pada lapisan ini dicirikan dengan warna tanah
yang agak muda dan terang (kemerah-merahan) dengan lapisan yang agak
padat. Lapisan ini hanya dapat ditembus oleh jenis tanaman yang berakar
tunggang dan besar. Lapisan ini memiliki ketebalan berkisar antara 50-60 cm.
3. Lapisan Bahan Induk (Zone C) Lapisan ini merupakan lapisan yang paling
dekat dengan batuan dasar yang disebut batuan induk. Lapisan ini masih agak
kasar dan agak sulit ditembus oleh akar tanaman. Zone ini bukan merupakan
zone perakaran atau tempat akar tumbuhan hidup.
4. Lapisan Batuan Induk (Bed Rock) Lapisan ini adalah lapisan paling bawah dari
lapisan tanah. Lapisan ini sebenarnya masih merupakan batuan yang pejal dan
keras. Pada lapisan ini tidak terdapat ciri-ciri tanaman dapat tumbuh.

Trikandi simamora I- 4
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

Gamabar 1.2. Struktur Lapisan Tanah

Setiap wilayah dan tempat di permukaan Bumi ini mempunyai tingkat kesuburan
tanah yang berbeda-beda. Adapun faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat
kesuburan tanah antara lain :

 Iklim. Pada daerah yang beriklim tropis biasanya lebih banyak dijumpai tanah-
tanah subur daripada daerah yang memiliki iklim sub tropis , Sedang atau
Dingin. Hal ini disebabkan karena daerah tropis memiliki curah hujan yang
tinggi.
 Jenis Batuan Induk. Batuan induk yang merupakan sumber dasar pembentuk
tanah juga memilik jenis yang beragam. Ini dapat menimbulkan jenis tanah
yang dihasilkanpun berbeda. Batuan induk yang berasal dari letusan Gunung
berapi biasanya banyak mengandung mineral tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman. Itulah sebabnya tanah di sekitar gunung berapi atau jenis tanah
vulkanik adalah jenis tanah yang sangat subur.
 Curah hujan. Curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi jenis tanah yang
terdapat pada suatu daerah. Hal ini disebabkan karena air merupakan salah satu
unsur yang mempengaruhi pelapukan batuan menjadi tanah. Semakin rendah
curah hujan biasanya tanah yang terbentuk berupa tanah berpasir sedangkan

Trikandi simamora I- 5
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

semakin tinggi curah hujan dapat membentuk tanah yang gembur bahkan
sampai tanah yang liat.
 Kandungan mineral dalam tanah. Tanah yang baik untuk pertanian harus
memiliki komposisi sebagai berikut : Bahan mineral anorganik (hasil
pelapukan batuan induk) sebanyak 40%, bahan organik 10%, mahluk hidup
yang tinggal dalam tanah 5%, serta air dan udara masing-masing 22,5%.
Sedangkan kebanyakan tanah secara rata-rata mengandung mineral anorganik
85% dan mineral organik 5% serta sisanya 10% terdiri dari air dan udara.
 Struktur dan Tekstur tanah. Struktur dan Tekstur tanah menentukan
kegemburan tanah dan juga kemampuan tanah untuk menyimpan air dan
udara. Ukuran umumbagi tanahyang subur untuk menyimpan air dan udara
masing-masing adalah 25%.
 Tumbuhan dan Hewan. Tumbuhan dan hewan termasuk mikoroorganisme
dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Hal ini disebabkan karena
tumbuhan dan hewan berperan dalam pembentukan humus, daur ulang nutrien
dan juga percampuran antara udara dan humus yang ada dalam tanah.
 Manusia. Perilaku manusia juga mempengaruhi kesuburan tanah. Jika manusia
hanya mampu mengekploitasi tanah tanpa peduli bagaimana mengembalikan
kesuburan tanah tersebut dengan usaha-usaha baik yang alami maupun buatan,
maka lama kelamaan akan mengubah kondisi kesuburan tanah. Contohnya
perladangan berpindah menyebabkan berkurangnya luas hutan dan tanah yang
ditinggal tidak subur lagi. Untuk mengembalikan kesuburan tanah kembali
maka hal ini dapat diatasi dengan cara reboisasi.

Dalam pengertian teknik, tanah didefenisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral – mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara
kimia) satu sama lain dan dari bahan bahan organik yang telah melapuk disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang – ruang kosong diantara partikel
partikel tersebut.

Berdasarkan geologi teknik, tanah adalah batuan hasil proses destruksi


(pelapukan) yang bersifat lepas, lunak ataupun terkonsolidasi yang berukuran
lempung sampai brangkal.

Trikandi simamora I- 6
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

Berdasarkan asalnya, tanah dapat diklasifikasikan secara luas menjadi tanah


organik dan tanah anorganik. Tanah organik adalah campurang yang mengandung
bagian – bagian yang cukup berarti berasal dari pelapukan dan sisa tanaman dan
kadang kadang dari kumpulan kerangka dan kulit organisme kecil. Tanah
anorganik berasal dari pelapukan batuan secara kimia atau fisis.
Produk produk dari pelapukan dapat tetap tinggal disuatu tempat atau terbawa
ketempat lain oleh unsur – unsur pembawa es, air, angin dan Gravitasi. Tanah
yang terjadi oleh penumpukan produk – produk pelapukan hanya ditempat asalnya
disebut tanah residu (residual soil). Tanah seperti ini tersebar di daerah tropis,
yang bisa juga disebut laterit.
Berdasarkan geologi teknik, tanah adalah batuan hasil proses destruksi
(pelapukan) yang bersifat lepas, lunak ataupun terkonsolidasi yang berukuran
lempung sampai brangkal.
Berdasarkan asalnya, tanah dapat diklasifikasikan secara luas menjadi tanah
organik dan tanah anorganik. Tanah organik adalah campurang yang mengandung
bagian – bagian yang cukup berarti berasal dari pelapukan dan sisa tanaman dan
kadang kadang dari kumpulan kerangka dan kulit organisme kecil. Tanah
anorganik berasal dari pelapukan batuan secara kimia atau fisis.
Bedasarkan asal usulnya, batuan dapat dibagi menjadi tiga jenis utama yaitu :

1. Batuan beku (igneus rock)


2. Batuan sedimen (sedimentary rock)
3. Batuan metamorf (metamorphic rock)

Tanah yang terbawa ketempat lain dapat diklasifikasikan menjadi beberapa


kelompok, tergantung dari jenis pembawa dan cara pengendapannya ditempat
yang baru :
1. Tanah glasial (glacial) : Tanah ini terbentuk karena transportasi dan deposisi
oleh gletser (sungai es).
2. Tanah alluvial : Merupakan jenis tanah yang terbentuk karena tertransportasi
oleh air dan terenddapkan sepanjang aliran sungai.
3. Tanah lakustrin (lakustrine) : Merupakan tanah yang terbentuk karena
terendapkan di danau – danau.

Trikandi simamora I- 7
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

4. Tanah marine : Yaitu tanah yang terbentuk karena terendapkan di laut.


5. Tanah aeolian : Adalah tanah yang terbentuk karena tertransportasi dan
diendapkan oleh angin.
6. Tanah colluvial : Adalah tanah yang terbentuk oleh pergerakan tanah dari
tempat asalnya akibat gravitasi seperti yang terjadi pada saat tanah longsor.

Sebagaimana diterangkan diatas, ukuran dari partikel tanah adlah sangat beragam.
Tanah umumnya dapat berukuramn kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) dan
lempung (clay). Untuk menerangkan tanah berdasarkan ukuran – ukuran
partikelnya, beberapa organisasi telah mengembangkan batasan – batasan ukuran
golongan jenis tanah (soil separate size limits) sebagaimana diperlihatkan pada
tabel 1.1.
Tabel 1.1 Batasan – batasan ukuran golongan tanah. *)
Nama Golongan Ukuran Butir (mm)

Kerikil Pasir Lanau Lempung

Massachusett Institute Of >2 2 – 0,06 0,06 – < 0,002


Technology (MIT) 0,002

U.S. DepartmentOf >2 2 – 0,05 0,05 – < 0,002


Agriculture (USDA) 0,002

American Association Of 76,2 – 2 2 – 0,075 0,07 – < 0,002


State Highway and 0,002
Tranportation Official
(ASSHTO)
Unified Soil Classsification 76,2 – 4,75 - Halus (lanau dan
System (U.S. Army Corps Of 4,75 0,075 lempung) 0,075
Engineers, U.S. Bureau Of
Reclamation)

*) Braja M. Das, “Principles of Geotechnical Engineering”


Selain perbedaan ukuran butiran, komposisi kimia tanah juga bisa membantu
dalam membedakan antara berbagai jenis tanah. Pasir dan kerikil biasanya terdiri
dari mineral yang sama dengan batuan asli dari mana mereka diciptakan oleh

Trikandi simamora I- 8
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

proses erosi. Ini bisa berupa kuarsa, feldspar atau glimmer. Di pasir Eropa Barat
biasanya terdiri dari kuarsa. Rumus kimia dari mineral ini adalah SiO2.
Tanah yang berbutir halus mungkin mengandung mineral yang sama, tapi juga
mengandung mineral tanah liat yang disebut, yang telah diciptakan oleh erosi
kimia. Mineral lempung utama adalah kaolinit, montmorilonit dan ilit. Di Belanda
mineral tanah liat yang paling sering adalah ilit. Mineral ini terdiri dari senyawa
aluminium dengan hidrogen, oksigen dan silikat. Mereka berbeda satu sama lain
dalam komposisi kimia, tapi jugadalam struktur geometris, pada tingkat
mikroskopis. Mikrostruktur tanah liat biasanya menyerupai pelat tipis. Pada
mikroskop ada kekuatan antara unsur-unsur yang sangat kecil ini, dan ion air
dapat terikat. Karena besarnya unsur dan jaraknya kecil, kekuatan ini termasuk
kekuatan listrik dan gaya Van der Waals.
Meskipun interaksi partikel tanah liat memiliki sifat yang berbeda daripada
interaksi antara butiran pasir atau kerikil yang jauh lebih besar, ada banyak
kesamaan dalam perilaku global tanah ini. Ada beberapa perbedaan penting,
namun. Deformasi tanah liat bergantung pada waktu, misalnya. Bila tanah
berpasir terisi maka akan segera berubah bentuk, dan kemudian tetap diam jika
beban tetap konstan. Dibawah Kondisi seperti itu tanah liat akan terus berubah
bentuk. Ini disebut creep. Hal ini sangat bergantung pada konstitusi kimia dan
mineral yang sebenarnya dari tanah liat. Juga, beberapa lempung, terutama
lempung yang mengandung montmorillonit dalam jumlah besar, mungkin
menunjukkan pembengkakan yang cukup besar saat suhu mulai membesar.
Seperti disebutkan sebelumnya, gambut mengandung sisa-sisa pohon dan tanaman
yang membusuk. Oleh karena itu secara kimia terdiri dari sebagian senyawa
karbon. Bahkan mungkin bisa mudah terbakar, atau bisa juga menghasilkan gas.
Sebagai bahan pondasi memang tidak terlalu cocok, juga karena seringkali sangat
ringan dan kompresibel. Dapat disebutkan bahwa beberapa lempung mungkin
juga mengandung sejumlah besar bahan organik.

Trikandi simamora I- 9
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1.Maksud
Adapun maksud dan tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk
mengetahui lebih jelas tentang bagaimana penerapan mekanika tanah secara
langsung dan untuk memenuhi kurikulum yang berlaku di jurusan teknik
pertambangan Institut Teknologi Medan.

1.2.2. Tujuan

Adapun tujuan praktikum ini dilakukan adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui klasifikasih tanah


2. Untuk mengetahui penerapan mekanika tanah dan batuan dalam ilmu
geologi
3. Untuk mengetahui sifat dari mekanika tanah dan batuan
4. Untuk mengetahui karekteristik mekanika tanah dan batuan
5. Untuk

Trikandi simamora I- 10
15307014

Anda mungkin juga menyukai