BAB I Mektan
BAB I Mektan
meningkat dan ini dapat menyebabkan fondasi dan dinding penehan mengalami
deformasi yang terlalu besar.
Banyak tanah sangat peka terhadap pembekuan air dan mengembang selama
temperatur beku, menyebabkan kerusakan pada jalan raya,fondasi gedung,
dinding penahan, dan bangunan bangunan lain. Karena itu, suatu tindakan yang
mencukupi harus dibuat selama mendesain unntuk mencegah kerusakan akibat
tanah yang mengembang. Apabila fondasi tidak di desain secara memadai,
penurunan yang terlalu besar dari bangunan dapat terjadi sebagai akibat kompresi
dari tanah dibawahnya. Pemampatan dapat disebabkan oleh berat bangunan, oleh
penurunan muka air tanah, ada baiknya diterangkan sedikit mngenai pengertian
dan genesa dari tanah tersebut.
Trikandi simamora I- 2
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
sampai menjadi tanah karena batuan induk mengalami proses pelapukan, yaitu
proses penghancuran karena iklim.
Tahap pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses pelapukan. Proses ini
terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan induk tanpa perubahan susunan
kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat merusak. Faktor-
faktor iklim yang turut menentukan adalah sinar matahari, perbedaan temperatur
antara siang dan malam, keadaan musim kemarau dan musim penghujan.
Pada awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan batuan dan mineral-
mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air, asam dan senyawa-senyawa
yang larut dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan mineral ini menjadi lunak dan
terurai ke dalam unsur-unsur penyusunnya. Dari bahan-bahan sisa penguraian dan
senyawa kembali membentuk mineral-mineral baru.
Pelapukan digolongkan dalam tiga bentuk :
1. Pelapukan fisik
2. Pelapukan kimia
3. Pelapukan biologis
Trikandi simamora I- 3
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan
pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada
pembentukan mineral baru.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan
batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa
disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman dan
hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses
pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup organisme. Bakteri
autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan organik bagi kehidupan
organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan dengan aktivitas akar-
akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan seterusnya.
Trikandi simamora I- 4
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
Setiap wilayah dan tempat di permukaan Bumi ini mempunyai tingkat kesuburan
tanah yang berbeda-beda. Adapun faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat
kesuburan tanah antara lain :
Iklim. Pada daerah yang beriklim tropis biasanya lebih banyak dijumpai tanah-
tanah subur daripada daerah yang memiliki iklim sub tropis , Sedang atau
Dingin. Hal ini disebabkan karena daerah tropis memiliki curah hujan yang
tinggi.
Jenis Batuan Induk. Batuan induk yang merupakan sumber dasar pembentuk
tanah juga memilik jenis yang beragam. Ini dapat menimbulkan jenis tanah
yang dihasilkanpun berbeda. Batuan induk yang berasal dari letusan Gunung
berapi biasanya banyak mengandung mineral tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman. Itulah sebabnya tanah di sekitar gunung berapi atau jenis tanah
vulkanik adalah jenis tanah yang sangat subur.
Curah hujan. Curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi jenis tanah yang
terdapat pada suatu daerah. Hal ini disebabkan karena air merupakan salah satu
unsur yang mempengaruhi pelapukan batuan menjadi tanah. Semakin rendah
curah hujan biasanya tanah yang terbentuk berupa tanah berpasir sedangkan
Trikandi simamora I- 5
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
semakin tinggi curah hujan dapat membentuk tanah yang gembur bahkan
sampai tanah yang liat.
Kandungan mineral dalam tanah. Tanah yang baik untuk pertanian harus
memiliki komposisi sebagai berikut : Bahan mineral anorganik (hasil
pelapukan batuan induk) sebanyak 40%, bahan organik 10%, mahluk hidup
yang tinggal dalam tanah 5%, serta air dan udara masing-masing 22,5%.
Sedangkan kebanyakan tanah secara rata-rata mengandung mineral anorganik
85% dan mineral organik 5% serta sisanya 10% terdiri dari air dan udara.
Struktur dan Tekstur tanah. Struktur dan Tekstur tanah menentukan
kegemburan tanah dan juga kemampuan tanah untuk menyimpan air dan
udara. Ukuran umumbagi tanahyang subur untuk menyimpan air dan udara
masing-masing adalah 25%.
Tumbuhan dan Hewan. Tumbuhan dan hewan termasuk mikoroorganisme
dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Hal ini disebabkan karena
tumbuhan dan hewan berperan dalam pembentukan humus, daur ulang nutrien
dan juga percampuran antara udara dan humus yang ada dalam tanah.
Manusia. Perilaku manusia juga mempengaruhi kesuburan tanah. Jika manusia
hanya mampu mengekploitasi tanah tanpa peduli bagaimana mengembalikan
kesuburan tanah tersebut dengan usaha-usaha baik yang alami maupun buatan,
maka lama kelamaan akan mengubah kondisi kesuburan tanah. Contohnya
perladangan berpindah menyebabkan berkurangnya luas hutan dan tanah yang
ditinggal tidak subur lagi. Untuk mengembalikan kesuburan tanah kembali
maka hal ini dapat diatasi dengan cara reboisasi.
Dalam pengertian teknik, tanah didefenisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral – mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara
kimia) satu sama lain dan dari bahan bahan organik yang telah melapuk disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang – ruang kosong diantara partikel
partikel tersebut.
Trikandi simamora I- 6
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
Trikandi simamora I- 7
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
Sebagaimana diterangkan diatas, ukuran dari partikel tanah adlah sangat beragam.
Tanah umumnya dapat berukuramn kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) dan
lempung (clay). Untuk menerangkan tanah berdasarkan ukuran – ukuran
partikelnya, beberapa organisasi telah mengembangkan batasan – batasan ukuran
golongan jenis tanah (soil separate size limits) sebagaimana diperlihatkan pada
tabel 1.1.
Tabel 1.1 Batasan – batasan ukuran golongan tanah. *)
Nama Golongan Ukuran Butir (mm)
Trikandi simamora I- 8
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
proses erosi. Ini bisa berupa kuarsa, feldspar atau glimmer. Di pasir Eropa Barat
biasanya terdiri dari kuarsa. Rumus kimia dari mineral ini adalah SiO2.
Tanah yang berbutir halus mungkin mengandung mineral yang sama, tapi juga
mengandung mineral tanah liat yang disebut, yang telah diciptakan oleh erosi
kimia. Mineral lempung utama adalah kaolinit, montmorilonit dan ilit. Di Belanda
mineral tanah liat yang paling sering adalah ilit. Mineral ini terdiri dari senyawa
aluminium dengan hidrogen, oksigen dan silikat. Mereka berbeda satu sama lain
dalam komposisi kimia, tapi jugadalam struktur geometris, pada tingkat
mikroskopis. Mikrostruktur tanah liat biasanya menyerupai pelat tipis. Pada
mikroskop ada kekuatan antara unsur-unsur yang sangat kecil ini, dan ion air
dapat terikat. Karena besarnya unsur dan jaraknya kecil, kekuatan ini termasuk
kekuatan listrik dan gaya Van der Waals.
Meskipun interaksi partikel tanah liat memiliki sifat yang berbeda daripada
interaksi antara butiran pasir atau kerikil yang jauh lebih besar, ada banyak
kesamaan dalam perilaku global tanah ini. Ada beberapa perbedaan penting,
namun. Deformasi tanah liat bergantung pada waktu, misalnya. Bila tanah
berpasir terisi maka akan segera berubah bentuk, dan kemudian tetap diam jika
beban tetap konstan. Dibawah Kondisi seperti itu tanah liat akan terus berubah
bentuk. Ini disebut creep. Hal ini sangat bergantung pada konstitusi kimia dan
mineral yang sebenarnya dari tanah liat. Juga, beberapa lempung, terutama
lempung yang mengandung montmorillonit dalam jumlah besar, mungkin
menunjukkan pembengkakan yang cukup besar saat suhu mulai membesar.
Seperti disebutkan sebelumnya, gambut mengandung sisa-sisa pohon dan tanaman
yang membusuk. Oleh karena itu secara kimia terdiri dari sebagian senyawa
karbon. Bahkan mungkin bisa mudah terbakar, atau bisa juga menghasilkan gas.
Sebagai bahan pondasi memang tidak terlalu cocok, juga karena seringkali sangat
ringan dan kompresibel. Dapat disebutkan bahwa beberapa lempung mungkin
juga mengandung sejumlah besar bahan organik.
Trikandi simamora I- 9
15307014
Mekenika tanah dan batuan 2017
1.2.2. Tujuan
Trikandi simamora I- 10
15307014