Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN

PERTANIAN TENTANG KOPI


Dosen : Andri Nasution, ST., MT.

Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1. Elvi Yanti ( 180403003 )
2. Utari Noor Afifah ( 180403008 )
3. Richo Giwana Resdy Maulana ( 180403013)
4. Wirda Adillah (180403019)
5. Avna Rayana (180403024)
6. Widiya Ramadhani (180403029)
7. Melia Atari Manullang (180403035 )
KELAS : A

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
DAFTAR ISI

I. PEMBUKAAN…………………………................................................
A. Latar Belakang…………………………………............................
B. Rumusan Masalah………………………………….......................
C. Tujuan Penulisan………………………………….........................
II. PEMBAHASAN…………………………………..................................
A. Kopi …………………………………............................................
1. Defenisi Kopi…………………………………...........................
2. Kandungan Kopi…………………………………......................
3. Manfaat Kopi…………………………………...........................
4. Bahaya Kopi………………………………….............................
B. Klasifikasi Tanaman Kopi…………………………………...........
C. Pengolahan Kopi…………………………………..........................
III. PENUTUP…………………………………...........................................
A. Kesimpulan…………………………………..................................
B. Saran…………………………………............................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………….....................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era yang semakin maju seperti saat ini, terdapat berbagai jenis minuman
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Namun
sebagian besar dari minuman-minuman tersebut tidak memiliki manfaat bagi
kesehatan tubuh kita, bahkan tidak sedikit yang bisa menimbulkan penyakit. Hal
ini disebabkan oleh zat-zat kimia yang terkandung dalam minuman tersebut.
Sangat sedikit orang yang menyadari akan dampak yang dihasilkan oleh
minuman yang dikonsumsinya. Terlebih lagi banyak minuman yang
menggunakan bahan pewarna dan bahan pengawet yang bisa membahayakan
kesehatan kita. Oleh karenanya, kita harus bisa membiasakan diri untuk
meminum minuman yang diolah dari alam serta aman dan sehat untuk
dikonsumsi.
Salah satu di antara minuman tersebut ialah kopi. Kopi telah menjadi bahan
minuman yang paling terkenal di dunia setelah air. Di dalamnya terkandung
berbagai senyawa kimia yang berfungsi sebagai pembentuk rasa nikmat. Namun,
tidak semua masyarakat penikmat kopi yang mengetahui akan senyawa kimia
potensial yang terkandung, serta bahaya apa yang akan terjadi jika
mengkonsumsi kopi secara berlebihan.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, tercetuslah sebuah ide untuk
menyusun makalah mengenai, zat-zat apa yang terkandung, bagaimana proses
kopi dan bahaya apa yang yang akan ditimbulkan ketika meminum kopi secara
berlebihan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dan sejarah kopi ?
2. Kandungan apa yang terdapat dalam kopi ?
3. Bagaimana proses pembuatan kopi ?
4. Apa manfaat dari kopi?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui sejarah kopi
2. Mengetahui proses pembuatan kopi
3. Mengetahui kandungan dan manfaat dari kopi
BAB II
PEMBAHASAN

A. KOPI
1. Defenisi Kopi
Kata kopi awalnya berasal dari bahasa Turki ‘kahveh’ yang diambil dari
bahasa Arab ‘qahwah’. Kahveh bukanlah nama tanamannya tapi sudah
menjadi nama minumannya, yang sebenarnya mempunyai arti anggur dalam
bahasa Arab. Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah
disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu
komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas
pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea
canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Secara umum dikenal 4
jenis kopi yaitu Kopi Arabika (Coffee Arabica), Kopi Liberika (Coffee
Liberica), Kopi Robusta (Coffee Cannephora), Kopi Excelsa (Coffee
Dewevrei). Diantara keempat ini best of the best nya adalah kopi Liberika.
Di Indonesia menghasilkan 6 dari 7 jenis Kopi Arabika yaitu Gayo (Aceh),
Mandaling (Sumut), Kintamani (Bali), Mangkuraja (Bengkulu), Jawa dan
Kalosi (Toraja). Sementara satu jenis lainnya dihasilkan di Jamaica yang
dikenal sebagai Blue Montain. Jenis Arabika yang termasuk langka adalah
speciality arabica dan jenis lainnya adalah kopi Luwak. Syarat tumbuhnya
tanaman kopi arabika adalah pada ketinggian 750-1500 dpl dengan suhu 15-
18 derajat celcius. Kopi liberika tumbuh didaerah 500 – 1500 dpl dengan
suhu 17 sampai 20 derajat celcius dan dan kopi robusta pada ketinggian 400-
1000 dpl dengan suhu 18-24 derajat celcius
Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu
dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun
dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan
sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian
dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi
digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat
dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika
sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang
hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang
dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.Indonesia sendiri telah
mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.Di samping
rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena
penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung
(kardiovaskuler) Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant
yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan
memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energy.
2. Kandungan Kopi
a. Kafein
Kopi mengandung kafein antara 1-1,5%. Kafein merupakan senyawa
kimia alkaloid dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul
C8H10N4O2. Selain kafein, juga mengandung antioksidan kuat.
Kandungan antioksidan sangat tinggi tersebut dikuatkan oleh adanya
studi yang mengatakan bahwa kandungan antioksidan kopi paling tinggi
diantara semua jenis buah dan sayuran, bahkan dikatakannya juga
bahwa kandungan antioksidannya merupakan sumber antioksidan
nomor satu. Studi ini menjadi semakin kuat setelah dikuatkan oleh
peneliti Edward Giovannucci dari Harvard, dalam penelitian itu
mencatat bahwa kopi memiliki antioksidan lebih dari hampir semua
jenis sayuran dan buah.
b. Air (H2O)
Air atau H2O adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kopi,
kandungan kimiawi kopi yang satu ini adalah bagian yang penting bagi
tubuh, karena 70% tubuh adalah air dan meskipun kandungan air
didalam kopi terkadang tidak digunakan (dilakukan pengeringan pada
biji kopi) namun kandungan air didalam kopi adalah bagian dari
senyawa kimiawi kopi.
c. Ethyphenol
Zat yang satu ini mungkin asing bagi kita, namun zat ini seperti adalah
aroma khusus pada kopi, zat ini mirip dengan tar dan mengandung
pheromone.
d. Quinic Acid
Rasa asam pada kopi ditentukan pada jumlah zat yang satu ini, kadar
quinic acid pada kopi terkadang jumlahnya berbeda-beda, zat ini
digunakan dalam ilmu kedokteran sebagai bahan pembuatan obat flu.
e. Dicaffeoylquinic Acid
Zat ini adalah salah satu zat antioksidan yang dapat menangkal radikal
bebas. Meskipun kadar antioksidan didalam biji kopi tidak sebanyak
tumbuhan obat lain, namun kopi adalah salah satu suplayer antioksidan
paling banyak dikonsumsi didunia.
f. Dimethyl Disulfide
Pada biji kopi yang masih hijau atau belum dikeringkan dan di sangrai,
kandungan senyawa ini termasuk senyawa yang banyak, zat ini lah yang
membuat kotoran manusia berbau, mirip dengan senyawa sulfur.
g. Acetylmethylcarbinol
Zat yang satu ini adalah zat yang membuat kopi terasa gurih di lidah, zat
ini banyak ditemukan pada mentega.
h. Putrescine
Zat yang dihasilkan oleh bakteri E.Coli ini adalah bakteri yang membuat
sesuatu menjadi busuk, zat ini adalah hasil dari pembusukan dari bakteri
tersebut.
i. Trigonelline
Zat yang satu ini adalah zat yang dapat melindungi gigi, meski kadang
seorang peminum kopi agak hitam gigi nya, namun zat ini yang
membuat gigi peminum tidak gampang berlubang.
j. Niacin
Zat yang satu ini adalah senyawa yang kurang baik bagi tubuh, karena
senyawa ini dapat menyerap vitamin-vitamin dalam tubuh, sedangkan
vitamin sangat dibutuhkan tubuh untuk proses-proses yang ada didalam
tubuh, oleh karenanya meminum kopi hanya di anjurkan paling banyak
2-3 kali sehari.

3. Manfaat Kopi
a. Kopi memiliki kandungan zat kafein yang tinggi. Adenosin dalam tubuh
bekerja sebagai sel yang menyebabkan rasa ingin tidur terhadap otak.
Kafein dalam kopi mempengaruhi kinerja sel dan menjadikan
pergerakannya lebih lambat. Sehingga membuat perasaan segar lebih
lama.Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai
perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin.
b. Antioksidan pada kopi membantu menekan resiko gejala kanker pada
tubuh. Penelitian di Jepang pada sejumlah wanita yang mengkonsumsi
kopi 2 kali sehari, resiko terjadinya kanker usus besar menurun sebesar
25%.
c. Penghambatan penyerapan gula dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
kopi. Kandungan zat asam klorogenat mambantu kinerja hal ini pada
peningkatan pembentukan insulin. Para ahli membuktikan penyakit
diabetes yang terjadi pada seseorang, dapat diturunkan sebesar 50%
berkat manfaat kopi.

d. Buat yang ingin melek semalaman akan terbantu dengan kopi. Yang
tidak, sebaiknya meminum kopi enam jam sebelum jam tidur agar tidak
terganggu jam istirahatnya.
e. Aromaterapik bubuk kopi membantu membersihkan siku hitam dan
tumit kakai yang retak. Selain itu kopi ternyata juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kekencangan kulit tubuh serta untuk membantu
menjaga penuaan dini.

4. Bahaya Kopi
a. Bahaya kopi yang pertama adalah menyebabkan detak jantung lebih
cepat dari biasanya. Oleh karena itu, bagi anda yang mengalami gejala
serangan jantung sebaiknya menghindari atau tidak minum kopi
berlebihan.
b. Bahaya kopi yang selanjutnya adalah dapat menimbulkan gejala atau
sakit maag karena minuman kopi dapat meningkatkan asam lambung.
c. Minum kopi secara berlebihan dapat menimbulkan resiko serangan
jantung dan stroke karena dapat meningkatkan kadar trigliserida,
kolesterol jahat pada tubuh serta darah anda akan lebih pekat. Hal inilah
yang menimbulkan endapan lemak, penyempitan pada pembuluh darah
yang mana dapat menimbulkan serangan jantung dan stroke.
d. Mengkonsumsi kopi dapat menimbulkan masalah gejala insomnia atau
susah tidur yang mana sangat tidak baik bagi kesehatan anda.
e. Bagi ibu hamil sangat tidak di anjurkan untuk mengkonsumsi kopi.
Dalam hal ini mengkonsumsi 100 mg kafein per hari dapat
menimbulkan keguguran. Ini dikarenakan, kafein pada kopi dapat
meningkatkan denyut jantung dan akan mempengaruhi janin yang mana
dapat menyerang plasenta serta masuk ke dalam sirkulasi darah janin
tersebut.
f. Mengkonsumsi kopi dapat melemahkan daya tahan tubuh anda. Ini
dikarenakan, kafein dalam kopi dapat menyerap mineral dan vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Minuman kopi juga membuat anda
cepat kehilangan cairan dalam tubuh, oleh karena itu usahakan
meminum dua gelas air putih setelah mengkonsumsi segelas kopi.

B. Klasifikasi Tanaman Kopi


Upaya mengklasifikasikan tanaman kopi sudah dimulai sejak tahun 1623 oleh
Caspar Bauhin, seorang botanis asal Swiss. Kemudian dirumuskan secara lebih
komprehensif oleh Carl Linneus dalam karyanya “Species Plantarum” pada tahun
1753. Tanaman kopi yang dikenal saat itu dimasukkan dalam genus Coffea dengan
nama spesies Coffea arabica.
Kopi arabika merupakan jenis tanaman kopi yang pertama kali dibudidayakan.
Asal tanaman ini dari dataran tinggi Etiopia. Kemudian dibawa dan dikembangkan
bangsa Arab di Yaman. Di abad ke-17 orang-orang Eropa membawanya ke Jawa dan
Brasil. Hingga akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia. Kopi robusta baru
ditemukan pada tahun 1898 di Kongo oleh Emil Laurent, seorang pedagang asal
Perancis. Selain di Kongo tanaman ini diperkirakan ada juga di daerah Sudan, Liberia
dan Uganda. Awalnya tanaman ini disebut sebagai spesies Coffea laurentii sesuai
dengan nama penemunya. Belakangan berdasarkan penamaan ilmiah terkini disebut
sebagai Coffea canephora var. Robusta.
Tidak ada catatan pasti kapan dan siapa yang menemukan kopi liberika.
Tanaman ini ditemukan pertama kali di daerah Liberia. Selain di Liberia diketahui juga
tumbuh di hutan-hutan Burkina Faso, Pantai Gading, Gabon, Gambia, Gana,
Maurtania, Nigeria, Uganda, Kamerun hingga Angola. Nama ilmiah untuk kopi
liberika adalah Coffea liberica var. Liberika.
Kopi excelsa ditemukan pada tahun 1905 oleh August Chevalier, seorang
botanis asal Perancis. Awalnya jenis kopi ini dinamakan Coffea excelsa, namun
belakangan digolongkan sebagai salah satu varietas liberika dengan nama Coffea
liberica var. Dewevrei.
Dewasa ini hanya ada 3 jenis kopi yang dibudidayakan untuk tujuan komersial.
Pertama, Coffea arabica dikenal dengan nama arabika. Kedua, Coffea canephora
dikenal dengan nama robusta. Ketiga, Coffea liberica yang memiliki dua varietas yakni
Coffea liberica var. Liberica diperdagangkan dengan nama liberika dan Coffea liberica
var. Dewevrei yang diperdagangkan dengan nama excelsa. Indonesia menghasilkan 6
dari 7 jenis Kopi Arabika yaitu Gayo (Aceh), Mandaling (Sumut), Kintamani (Bali),
Mangkuraja (Bengkulu), Jawa dan Kalosi (Toraja). Sementara satu jenis lainnya
dihasilkan di Jamaica yang dikenal sebagai Blue Montain. Jenis Arabika yang termasuk
langka adalah speciality arabica dan jenis lainnya adalah kopi Luwak.

C. Pengolahan Kopi
1. Pengolahan dengan proses basah
Biaya produksi proses basah lebih mahal dibanding proses kering.
Proses basah sering dipakai untuk mengolah kopi arabika. Alasannya, karena
kopi jenis ini dihargai cukup tinggi. Sehingga biaya pengolahan yang
dikeluarkan masih sebanding dengan harga yang akan diterima. Berikut
tahapan untuk mengolah kopi dengan proses basah.
a. Sortasi buah kopi
Setelah buah kopi dipanen, segera lakukan sortasi. Pisahkan buah dari
kotoran, buah berpenyakit dan buah cacat. Pisahkan pula buah yang berwarna
merah dengan buah yang kuning atau hijau. Pemisahan buah yang mulus dan
berwarna merah (buah superior) dengan buah inferior berguna untuk
membedakan kualitas biji kopi yang dihasilkan.
b. Pengupasan kulit buah
Kupas kulit buah kopi, disarankan dengan bantuan mesin pengupas.
Terdapat dua jenis mesin pengupas, yang diputar manual dan bertenaga mesin.
Selama pengupasan, alirkan air secara terus menerus kedalam mesin pengupas.
Fungsi pengaliran air untuk melunakkan jaringan kulit buah agar mudah
terlepas dari bijinya. Hasil dari proses pengupasan kulit buah adalah biji yang
masih memiliki kulit tanduk, atau disebut juga biji kopi HS.
c. Fermentasi biji kopi HS
Lakukan fermentasi terhadap biji yang telah dikupas. Terdapat dua cara,
pertama dengan merendam biji dalam air bersih. Kedua, menumpuk biji basah
dalam bak semen atau bak kayu, kemudian atasnya ditutup dengan karung goni
yang harus selalu dibasahi. Lama proses fermentasi pada lingkungan tropis
berkisar antara 12-36 jam. Proses fermentasi juga bisa diamati dari lapisan
lendir yang menyelimuti biji. Apabila lapisan sudah hilang, proses fermentasi
bisa dikatakan selesai. Setelah difermentasi cuci kembali biji dengan air.
Bersihkan sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih menempel pada biji.
d. Pengeringan biji kopi HS
Langkah selanjutnya biji kopi HS hasil fermentasi dikeringkan. Proses
pengeringan bisa dengan dijemur atau dengan mesin pengering. Untuk
penjemuran, tebarkan biji kopi HS di atas lantai jemur secara merata. Ketebalan
tumpukan biji sebaiknya tidak lebih dari 4 cm. Balik biji secara teratur terutama
ketika masih dalam keadaan basah.
Lama penjemuran sekitar 2-3 minggu dan akan menghasilkan biji kopi
dengan kadar air berkisar 16-17%. Sedangkan kadar air yang diinginkan dalam
proses ini adalah 12%. Kadar air tersebut merupakan kadar air kesetimbangan
agar biji kopi yang dihasilkan stabil tidak mudah berubah rasa dan tahan
serangan jamur.
Untuk mendapatkan kadar air sesuai dengan yang diinginkan lakukan
penjemuran lanjutan. Namun langkah ini biasanya agak lama mengingat
sebelumnya biji kopi sudah direndam dan difermentasi dalam air.
Biasanya, pengeringan lanjutan dilakukan dengan bantuan mesin pengering
hingga kadar air mencapai 12%. Langkah ini akan lebih menghemat waktu dan
tenaga.
e. Pengupasan kulit tanduk
Setelah biji kopi HS mencapai kadar air 12%, kupas kulit tanduk yang
menyelimuti biji. Pengupasan bisa ditumbuk atau dengan bantuan mesin
pengupas (huller). Dianjurkan dengan mesin untuk mengurangi resiko
kerusakan biji kopi. Hasil pengupasan pada tahap ini disebut biji kopi beras
(green bean).
f. Sortasi akhir biji kopi
Setelah dihasilkan biji kopi beras, lakukan sortasi akhir. Tujuannya
untuk memisahkan kotoran dan biji pecah. Selanjutnya, biji kopi dikemas dan
disimpan sebelum didistribusikan.
2. Pengolahan dengan proses kering
Proses kering lebih sering digunakan untuk mengolah biji kopi robusta.
Pertimbangannya, karena robusta tidak semahal arabika. Peralatan yang
diperlukan untuk pengolahan proses kering lebih sederhana dan beban kerja
lebih sedikit, sehingga bisa menghemat biaya produksi. Berikut tahapan untuk
mengolah biji kopi dengan proses kering.

a. Sortasi buah kopi


Tidak berbeda dengan proses basah, segera lakukan sortasi begitu
selesai panen. Pisahkan buah superior dengan buah inferior sebagai penanda
kualitas.
b. Pengeringan buah kopi
Jemur buah kopi yang telah disortasi di atas lantai penjemuran secara
merata. Ketebalan kopi yang dijemur hendaknya tidak lebih dari 4 cm. Lakukan
pembalikan minimal 2 kali dalam satu hari. Proses penjemuran biasanya
memerlukan waktu sekitar 2 minggu dan akan menghasilkan buah kopi kering
dengan kadar air 15%. Bila kadar air masih tinggi lakukan penjemuran ulang
hingga mencapai kadar air yang diinginkan.
c. Pengupasan kulit buah dan kulit tanduk
Buah kopi yang telah dikeringkan siap untuk dikupas kulit buah dan
kulit tanduknya. Usahakan kadar air buah kopi berada pada kisaran 15%.
Karena, apabila lebih akan sulit dikupas, sedangkan bila kurang beresiko pecah
biji.
Pengupasan bisa dilakukan dengan cara ditumbuk atau menggunakan
mesin huller. Kelemahan cara ditumbuk adalah prosentase biji pecah tinggi,
dengan mesin resiko tersebut lebih rendah.
d. Sortasi dan pengeringan biji kopi
Setelah buah kopi dikupas, lakukan sortasi untuk memisahkan produk
yang diinginkan dengan sisa kulit buah, kulit tanduk, biji pecah dan kotoran
lainnya. Biji kopi akan stabil bila kadar airnya 12%.
Bila belum mencapai 12% lakukan pengeringan lanjutan. Bisa dengan
penjemuran atau dengan bantuan mesin pengering. Apabila kadar air lebih dari
angka tersebut, biji akan mudah terserang jamur. Apabila kurang, biji kopi
mudah menyerap air dari udara yang bisa mengubah aroma dan rasa kopi.
Setelah mencapai kadar air kesetimbangan, biji kopi tersebut sudah bisa
dikemas dan disimpan.
Pengemasan dan Penyimpanan
Kemas biji kopi dengan karung yang bersih dan jauhkan dari bau-bauan.
Untuk penyimpanan yang lama, tumpuk karung-karung tersebut diatas sebuah
palet kayu setebal 10 cm. Berikan jarak antara tumpukan karung dengan
dinding gudang.
Kelembaban gudang sebaiknya dikontrol pada kisaran kelembaban
(RH) 70%. Penggudangan bertujuan untuk menyimpan biji sebelum
didistribusikan kepada pembeli. Biji kopi yang disimpan harus terhindar dari
serangan hama dan penyakit. Jamur merupakan salah satu pemicu utama
menurunnya kualitas kopi terlebih untuk daerah tropis.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara. Kandungan dari kopi yaitu kafein, air,
Ethyphenol, Dicaffeoylquinic Acid, quinic acid. Kopi dapat digolongkan sebagai
minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga,
mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan
energy. Proses pengolahan kopi dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu proses
pengolahan kopi secara kering dan basah lalu dilanjuti dengan proses
pengemasan dan penyimpanan.

B. SARAN
Setelah mengetahui kandungan dan manfaat yang dapat diberikan kopi bagi
kesehatan tubuh kita, diharapkan agar masyarakat dapat memilih minuman yang
baik dikonsumsi, sehingga dapat mengurangi risiko terserangnya masyarakat
oleh berbagai penyakit berbahaya yang rawan bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Statistik Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008. Dinas
perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
Anaf, 2012. Cendawan Fusarium sp. (online)http://anafzhu.blogspot.com/ 2012/
09/cendawan-fusarium-sp.html. Diakses 24 maret 2017.
Soerjohardjo, Sadatoen. 1971. Ilmu Kesehatan. Jakarta: PT. Balai Buku Nasional.

Anda mungkin juga menyukai