Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Data

Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih
membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data dapat berwujud suatu
kondisi/keadaan, suara, huruf, simbol, gambar, angka, ataupun bahasa lainnya yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat objek, lingkungan, kejadian ataupun
suatu konsep. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari sebuah formasi,
model, organisasi ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang mempunyai
keterangan tertentu dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang
menerimanya. Dengan demikian, data dapat dianggap sebagai objek dan informasi
adalah suatu subjek yang bermanfaat bagi penerimanya. Selain itu, informasi dapat
dikatakan sebagai pemrosesan atau hasil pengolahan data.

Beberapa Pengertian Data


Arti data merupakan suatu pemaparan kejadian yang dialami secara langsung
atau dapat dikatakan sebagai pencapaian suatu keputusan dari kesimpulan yang
dihasilkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat. Pengertian data yang lain
dipandang dalam arti bisnis yakni suatu kejadian baik yang berupa transaksi yang
telah dilakukan untuk diungkapkan atau tertuang dalam deskripsi suatu
perusahaan/organisasi. Selain itu, pengertian data dapat didefinisikan sebagai
kumpulan dari suatu kejadian atau peristiwa terjadi secara nyata di dunia ini. Satu
hal lagi mengenai pengertian data merupakan keterangan atau kenyataan yang
memaparkan suatu peristiwa yang dikumpulkan dan disatukan untuk dipergunakan
sebagai bahan informasi.
Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian data merupakan suatu fakta yang
mentah dan belum terorganisir dan mengalami pengolahan. Dalam pengertian data
tersebut sangat jelas bahwa fakta tersebut berupa sesuatu yang hanya berdiri
sendiri. Kemudian pengertian data yang lain adalah kumpulan berupa suatu fakta,
gambar, simbol, angka, huruf, grafik, tabel dan kata-kata yang terdiri dari
ungkapan sebuah pemikiran, situasi/kondisi dan sebagainya. Begitu pula untuk
pengertian data berikut ini yang menyatakan bahwa data adalah hasil yang diperoleh
dari sebuah pengamatan yang dikumpulkan dalam sebuah informasi baik berupa
angka maupun simbol.
Dalam penulisan karya ilmiah ataupun skripsi, metode pengumpulan data
merupakan salah satu hal yang harus dilakukan untuk memperoleh sebuah informasi
yang dibutuhkan guna mencapai tujuan penulisan/penelitian. Tujuan yang
dimaksudkan dalam bentuk hipotesis yang merupakan dugaan atau jawaban
sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data dapat
dilakukan dengan cara yakni :
1. Wawancara dibagi menjadi dua macam, yakni wawancara tidak terstruktur
dan wawancara terstruktur. Menurut Prabowo mengemukakan bahwa
wawancara adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden yaitu dengan bercakap-
cakap secara tatap muka. Sedangkan menurut Patton, dalam proses
wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara, interview
dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum serta mencantumkan isu-isu
yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara
digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang
harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan
tersebut telah ditanyakan/dibahas. Dengan demikian interviwer harus
memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit
dalam kalimat tanya dan menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat
wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
2. Pengukuran fisik meliputi alat ukur harus memenuhi standar penelitian, mudah
dijalankan dan dikendalikan serta harus dikalibrasi sebelum mulai melakukan
pengukuran. Selain itu, pengukuran memperhatikan situasi yang disyaratkan
dalam perumusan masalah, misalnya tekanan atau suhu.
3. Observasi (hasil pengamatan) mencakup semua indera mulai dari penglihatan,
pendengaran, penciuman, pembau, perasa. Pencatatan hasil dapat dilakukan
dengan menggunakan bantuan alat rekam elektronik kemudian dituliskan
sebagai skripsi. Observasi dibagi menjadi tiga macam yaitu observasi tak
berstruktur yakni dilakukan dengan tidak berstruktur karena belum jelas
fokus penelitiannya, observasi partisipatif yakni peneliti mengamati apa yang
dikerjakan, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam
aktivitas yang diteliti, observasi tersamar yakni peneliti berterus terang
kepada narasumber bahwa sedang melakukan penelitian.
4. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban dari responden dalam kuesioner direkam ataupun
dicatat. Selain itu, kuesioner adalah metode pengumpulan data yang efisien
apabila peneliti mengetahui secara pasti informasi atau data apa yang
dibutuhkan dan bagaimana variabel tersebut diukur. Kuesioner terbagi
menjadi empat bagian yakni kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, kuesioner
kombinasi terbuka dan tertutup dan kuesioner semi terbuka.
5. Perancangan penelitian dan percobaan dalam laboratorium meliputi sebelum
melakukan percobaan laboratoium, terlebih dulu melakukan perancangan
percobaan. Dalam proses perancangan percobaan tersebut, bagian penelitian
dan perlakuan akan dikenakan pada setiap bagian penelitian direncanakan.
Data merupakan sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil observasi yang
berupa lambang, angka dan sifat. Data dapat memberikan gambaran tentang suatu
masalah atau keadaan. Data dapat diartikan juga sebagai kumpulan nilai yang
diperoleh dari pengamatan suatu objek. Data yang baik adalah data yang tepat
waktu, dapat dipercaya kebenarannya dan meliputi ruang lingkup yang luas atau
dapat memberikan gambaran tentang suatu persoalan secara keseluruhan yang
merupakan data yang relevan. Selain itu, data adalah angka- angka yang secara
relatif tidak mempunyai makna bagi pemakai dan dikumpulkan dalam sebuah catatan.
Data dapat didefinisikan secara singkat sebagai fakta atau kenyataan yang
menggambarkan tentang suatu kejadian.

Data dapat dikatakan berwujud yaitu sebagai berikut :


 Catatan dari suatu kejadian
 Kumpulan kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian (observasi)
 Kumpulan non random fakta
 Kumpulan non random nilai, angka, simbol dan sebagainya.

Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, yaitu antara lain :


 Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh sendiri oleh
suatu organisasi atau perorangan dari objek penelitian dan untuk kepentingan
studi yang bersangkutan berupa observasi, wawancara.
 Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Data yang sudah jadi, dikumpulkan dan disatukan oleh pihak lain
dengan berbagai metode baik secara komersial maupun non komersial atau
diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya berupa data statistik hasil
riset dari majalah/surat kabar, dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

Jenis-jenis data menurut sifatnya, yaitu antara lain :


 Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk angka-angka,
misalnya: laporan keuangan, besarnya pendapatan, harga saham, jumlah
pembeli pada saat perayaan hari besar dan lain sebagainya.
 Data kualitatif merupakan data yang dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna dan tidak berbentuk angka, misalnya kuesioner
pertanyaan tentang kualitas pelayanan sebuah rumah sakit, gaya
kepemimpinan, suasana kerja, persepsi konsumen terhadap botol air minum
dalam kemasan dan lain sebagainya.

Jenis-jenis data menurut sumbernya, yaitu antara lain :


 Data internal merupakan data dari dalam organisasi yang menggambarkan
keadaan dan kondisi pada suatu organisasi tersebut. Misalnya dalam suatu
perusahaan mencakup jumlah modalnya/data keuangan, jumlah
produksinya/data produksi, jumlah karyawannya/data pegawai dan lain-lain.
 Data eksternal merupakan data dari luar organisasi yang dapat
menggambarkan faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap hasil
kerja suatu organisasi. Misalnya minat beli masyarakat mempengaruhi hasil
penjualan suatu perusahaan, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk dan lain sebagainya.

Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, yaitu antara lain :


 Data time series merupakan data yang menunjukkan sesuatu dari waktu ke
waktu/secara historis untuk mengamati perkembangan suatu kegiatan atau
kejadian selama periode tersebut. Misalnya data perkembangan nilai tukar
dollar, harga sembilan jenis bahan pokok penduduk, perkembangan uang
beredar, jumlah pengikut jamaah nurdin m.top dan doktor azhari.
 Data cross section merupakan data yang dikumpulkan pada suatu waktu/titik
waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu
tersebut. Misalnya laporan keuangan, data penelitian berupa data pelanggan
yang menggunakan kuesioner.
Jenis Statistika
Ada berbagai macam jenis statistika, dimana jenis statistika ini dapat
digolongkan berdasarkan orientasi pembahasannya maupun berdasarkan tujuan
analisisnya. Seringkali para peneliti ataupun praktisi statistika (khususnya yang
tidak memahami statistika secara mendalam) sering salah mendefinisikan jenis
statistika yang sedang mereka gunakan. Contohnya saja sering kita temui para
peneliti ataupun praktisi statistik yang menggolongkan statistika yang mereka pakai
adalah ststistika deskriptif inferensial. Padahal jika kita tinjau dari definisinya,
jelas penamaan statistika deskriptif inferensial ini tidak sesuai dengan definisi
masing-masing jenis statistika (statistika deskriptif dan statistika inferensial) itu
sendiri.

Untuk itu dibawah ini saya akan menjelaskan pengertian jenis-jenis statistika
yang benar beserta definisinya.
.
Berdasarkan orientasi pembahasannya maka statistika dibedakan menjadi:
1. Statistika Matematik (mathematical statistic)
Statistika matematik atau lebih dikenal dengan statistika teoritis yang lebih
berorientasi pada pemahaman model dan teknik-teknik statistika secara
matematis-teoriti.
2. Statistika Terapan (applied statistic)
Statistika terapan lebih menekankan pembahasannya pada pemahaman
intuitif atas konsep dan teknik-teknik statistika serta penggunaannya pada
berbagai bidang ilmu.

Berdasarkan tujuan atau tahap analisis, statistika dibedakan menjadi


1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan
untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Jika
data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika
deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan
jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan
menghasilkan ukuran populasi (parameter).
2. Statistika Inferensia
Statistika inferensia adalah statistika yang berkenaan dengan cara penarikan
kesimpulanberdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk
menggambarkan karakteristik atau ciri populasi. Dari gambaran diatas, dalam
statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi atau memperumum dari hal-
hal yang bersifat khusus, sehingga terkadang statistika inferensia sering
juga disebut dengan statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan.
Pada statistika inferensia, biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan
pendugaan karakteristik populasi, seperti misalnya nilai rata-rata dan standar
deviasi.

Dari penjelasan di atas, ada keterkaitan antara statistika deskriptif dan


statistika inferensia, dimana pada umumnya statistika
deskriptif mendahului atau mengawali tahapan statistika inferensia, karena sebelum
dilakukan penarikan kesimpulan mengenai suatu kondisi yang diteliti, maka datanya
harus diuraikan terlebih dahulu dalam bentuk statistika deskriptif, sehingga
diperoleh kesimpulan yang akurat guna memperoleh manfaat secara maksimal. Jadi,
antara statistika deskriptif dan inferensia dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata
uang logam yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya. Statistika inferensia
akan bermakna dan penuh arti jika didahului dengan statistika deskriptif terlebih
dahulu.
Selain itu, statistika dapat juga dibedakan menjadi statistika
parametrik dan non parametrik. Statistika yang demikian biasanya menggunakan
data distribusi populasi. dengan menggunakan distribusi populasi data yang
dianalisis.
Populasi dan Sample

Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya
akan diduga. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai


sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja
sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling.
2. Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah
populasi sasaran.

Sample
Sample adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam
penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar
dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
1. Harus meliputi seluruh unsur sampel
2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
3. Harus up to date
4. Batas-batasnya harus jelas
5. Harus dapat dilacak dilapangan

Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang
ideal adalah:
 dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti
 Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
 Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
 Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.

Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel,
antara lain:
1. Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit
jumlah sampel yang diambil
2. Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki
makin banyak jumlah sampel yang diambil
3. Rencana analisa
4. Tenaga biaya dan waktu
Beberapa Teknik dalam Pengambilan Sample
Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Probability Sampling atau Random Sampling


1. Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah
sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian
atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian
(digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan
random
2. Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai
sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal
kelas I, II dan III)
3. Disproportional stratified random sampling,..
4. Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah
5. Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau
clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan
keluarga dalam suatu desa, dengan berbagai klaster, missal dari segi
pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan.

b. Non-Probability Sampling.
Non probability sampling terdiri dari:
1. Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar
menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20
dst)
2. Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada
terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)
3. Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang
kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui
dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako
4. Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan
tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai
sampel)
5. Sampling jenuh (sensus),
6. Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil yang diminta untuk
menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tersebut diminta
untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus
dari Taro Yamane:

n = Jumlah sample,
N = Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
Sensus VS Sampling
perbandingan sensus dengan sampling
No Perbandingan Sensus Sampling
Kurang akurat jika
Lebih akurat. Kayak contoh diatas yang
dibandingin ama
1 Keakuratan data 100 lelaki jomblo diatas. Gue rasa udah
sensus. Gue rasa
jelas kali ya.
juga udah jelas.
Lebih sedikit
Lebih banyak. Kalo lu mau neliti 100 lelaki
timbang sensus. Ya
jomblo mungkin masih bisa lu kerjain
iyalah semisal dari
sendirian atau bareng tim kecil lu. Kalo
2 Kebutuhan tenaga 1000 itu lu ambil
1000 lelaki jomblo. Gempor gempor tuh
sampling 50 orang
badan.Makanya biar gak gempor perlu tim
udah bisa tu lu
yang lebih banyak.
handle sendiri.
Tambah tenaga — > tambah uang Lebih irit. Lha wong
3 Kebutuhan dana makanTambah data — > nambah lu Cuma fotokopi 50
fotokopian, kertas dll lembar doang haha.
Lebih cepat.
Contoh nya hasil
Lebih lama. Udah jelas. Contoh lain
quick count
pengumpulan data pemilu oleh KPU.
Waktu yang pemilu. Selang
4 Meskipun agak beda intinya sama gan,
dibutuhkan beberapa jam lu
sama-sama mencari data personally semua
orang bisa tau
penduduk indonesia. Lama bet kan ya.
siapa pemenang
pemilu.
Lu kudu mikir siapa
yang lu sampling.
Apa secara random
atau dengan
pertimbangan.
Kalo sensus lu gak perlu pusing mikirin
Misalnya lelaki
5 Kesulitan metode siapa yang lu ambil datanya karena
jomblo yang lu
SEMUA lu tanyain satu-satu.
sampling disebar
tiap interval umur
dan atau dari jenis
kendaraan yang
dipakainya
mungkin.Teknik
sampling ini sangat
penting gan. Biar
gak bias dan
menggambarkan
keadaan yang
sebenarnya.
Sensus atau pendataan menyeluruh Kalo sampling biasa
biasanya dilakukan oleh : dilakukan oleh :
 Akademisi yang bikin penelitian (U  Akademisi (U
don’t say -.-‘’) don’t say).
 Instansi pemerintahan Metode ini
Banyak kita jumpai sensus yang dilakukan merupakan
pemerintah seperti Sensus barang milik metode yang
daerah, Sensus penduduk, sensus pajak paling sering
dan lain sebagainya. Biasanya sensus ini digunakan
digunakan untuk kegiatan dan untuk laporan
pengendalian internal dari instansi PKL, Skripsi,
tersebut. Thesis,
Termasuk didalamnya inventarisasi maupun
barang (sama dan hampir serupa ama penelitian
sensus barang) lain. Data
 Perusahaan ribuan mau
6 Praktisi
Mungkin lebih tepat di bilang sensus, ya
inventarisasi kali ya ketimbang kali.
sensus (meskipun prinsipnya hampir  Auditor
sama yaitu pengumpulan data eksternal
secara menyeluruh). Jadi dalam Baik auditor
suatu waktu perusahaan membuat eksternal
inventarisasi barang. Mereka pemerintah (BPK)
mendata satu persatu barang yang maupun auditor
dimilikinya, baik itu aset maupun swasta (KAP) gak
inventory. Untuk perusahaan yang bakal sanggup dan
punya inventory sering diadakan mau meriksa satu-
stock opname internal atau satu kalo
pemeriksaan fisik secara populasinya
menyeluruh inventory satu persatu. berjibun. Selain
 Auditor eksternal tidak efektif dan
Dalam ruang lingkup pemeriksaan metode efisien, Auditor
pemeriksaan menyeluruh dengan (sensus) kerjaannya
diterapkan untuk inventory yang material banyak!!!! Bukan
(stock opname) hanya satu atau dua
perusahaan doang.
Hiks. Makanya
metode sampling ini
paling favorit
digunakan disetiap
prosedur audit.
Misalnya pengadaan
aset tetap, kan
banyak banget
pengadaan barang
dalam setahun,
schedule penjualan
dan pembelian yang
ribuan jumlahnya
dengan voucher
yang disusun di
puluhan ordner file
untuk masing-
masing akun.
Haissshhhh bisa
habis waktu buat
ngecek vocher
doang tuh.
 Lembaga
survey
Contohnya pas
pemilu presiden
lalu. Dalam
beberapa jam udah
ketauan tuh siapa
presiden baru kite.
Pemgambilan Sample
Ada Beberapa Teknik Pengambilan Sample, yaitu:
1. Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling
yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh
anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh
diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling. Cara paling
populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana
adalah dengan undian.
b. Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa
penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang
kesekian dari daftar populasi.
c. Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional random sampling).
Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian
diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya dapat
dilakukan secara undian maupun sistematis.
d. Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi
sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik
sampling secara proportional.
e. Teknik sampling secara kluster (cluster sampling) Ada kalanya peneliti tidak
tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian
karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya
dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan
secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster
sampling atau multi-stage sampling.

2. Teknik sampling secara nonprobabilitas.


Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang
ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.
Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai
berikut.

a. Purposive sampling atau judgemental sampling Penarikan sampel secara


purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek
berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.
b. Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama.
Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama,
sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan
seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek
bola salju.
c. Quota sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini
dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan.
Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui
sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
d. Accidental sampling atau convenience sampling Dalam penelitian bisa saja
terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu,
melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat
pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut
sebagai penarikan sampel secara kebetulan.

Penentuan Jumlah Sample


Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud meng-hemat waktu,
biaya, dan tenaga, penelitili tidak meneliti seluruh anggota populasi. Bila peneliti
bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu
muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistika
dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin
menggambarkan keadaan populasi (Sukardi, 2004 : 55).
Selain berdasarkan ketentuan di atas perlu pula penentuan jumlah sampel dikaji
dari karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut
sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan
darah. Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan
pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti
berusaha mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap
terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael (Sukardi, 2004 : 55).
Dengan menggunakan rumus tertentu (lihat Sukardi, 2004 : 55-56), Isaac dan
Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 –
100.000.
Pengumpulan Data
Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode
pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan,
kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 :
110).
Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) /
Deskripsi diri (self descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya
berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.

Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data


Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut, yaitu:
1. Data Primer
Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
 Wawancara, Observasi, Tes,
 Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
 Pengukuran Fisik
 Percobaan Laboratorium

2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
 Biro Pusat Statistik (BPS)
 Rumah sakit
 Lembaga atau institusi

Metode Pengumpulan Data


1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian
dicatat/direkam
2. Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam
elektronik
3. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan
sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference.
Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
4. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari
lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini
dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif
maupun penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah.

Anda mungkin juga menyukai