SAP Tanda Bahaya Kehamilan FIX
SAP Tanda Bahaya Kehamilan FIX
Disusun oleh :
Kelompok 2A
Sony Apriliawan 19007030011021
Lailatul Mukaroma 19007030011058
Eritia Ekky W. 19007030011045
Marya Nurhana 19007030011018
III. Materi
Terlampir
IV. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para ibu hamil mengenai macam -
macam tanda bahaya pada kehamilan.
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
Sasaran
No Waktu Kegiatan Klien dan keluarga
Penyaji
Klien
1. 5 menit Pembukaan Menyampaikan salam Menjawab salam
a. Salam pembuka pembuka Memperhatikan dan
b. Perkenalan Memperkenalkan diri dan terlihat antusias
c. Menyampaikan tujuan menjelaskan kontrak waktu mengikuti
d. Kontrak waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan
kepada peserta penyuluhan Menjawab
dengan bahasa yang sopan pertanyaan
dan jelas serta penggunaan
kata yang efisien.
Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan pokok
materi yang akan
disampaikan
Menanyakan beberapa
pertanyaan seputar opini
peserta mengenai topik
penyuluhan.
2. 15 menit Kegiatan Inti Menyampaikan Menyimak dan
Penyampaian materi dengan jelas dan memperhatikan
materi tepat sesuai dengan metode penyuluhan dengan
yang dipilih. Materi meliputi: baik dan antusias.
b. Pengertian tanda
bahaya kehamilan
c. Macam macam tanda
bahaya kehamilan
d. Tindakan yang harus
dilakukan apabila
mengalami salah satu
dari tanda bahaya
kehamilan tersebut.
e. Langkah-langkah untuk
mengantisipasi tanda
bahaya tersebut, agar
tidak terjadi.
Menyampaikan
materi tidak berbelit-belit
serta efisien sehingga
mencegah kekurangan
waktu
Memanfaatkan
semua media yang tersedia
untuk menyampaikan materi
dengan baik.
3. 10 menit Penutup Melalukan dialog interaktif Peserta penyuluhan
Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan. dengan antusias
Melakukan evaluasi Menanyakan beberapa
bertanya dan
Menyimpulkan materi
pertanyaan singkat kepada berdialog tentang
yang didiskusikan pasien tentang materi
Mengakhiri kegiatan materi penyuluhan.
penyuluhan untuk Bersama penyaji
dengan salam
mengetahui feed back. menyimpulkan
Contoh pertanyaan: materi.
Mengerti dan
1. Apa itu tanda bahaya
mempunyai
kehamilan?
2. Sebutkan 3 tanda pengetahuan baru
bahaya kehamilan! tentang materi
3. Sebutkan 3 tindakan
penyuluhan ditandai
yang harus dilakukan
dengan hampir
jika menemui tanda
keseluruhan peserta
bahaya kehamilan!
dapat menjawab
4. Sebutkan 1 tidakan
pertanyaan.
untuk mencegah tanda
Menjawab salam.
bahaya kehamilan!
Menyampaikan kesimpulan
dengan singkat dan jelas.
Memberi reward kepada
peserta yang aktif dan
dapat menjawab
pertanyaan dengan baik.
Menyampaikan salam
penutup dan ucapan
terimakasih dengan sopan
dan jelas.
IX. EVALUASI
1. Evaluasi Terstruktur
a. Alat dan media dapat digunakan dengan baik
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Kelas ibu hamil
c. Pengorganisasian dan persiapan kegiatan dilakukan pada sehari sebelumnya
2. Proses
a. Penyuluh mampu menguasai materi penyulihan yang diberikan
b. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir secara tertib
c. Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi terhadap
materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan
d. Peserta yang mengikuti penyuluhan minimal adalah 7 orang
3. Hasil
Peserta mengetahui terkait tanda bahaya kehamilan terbukti dapat menjawab
dengan benar minimal tiga pertanyaan yang diberikan penyuluh.
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
3. Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%).
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
Eklampsia didefinisikan sebagai peristiwa terjadinya kejang pada kehamilan
≥ 20 minggu disertai atau tanpa penurunan tingkat kesadaran bukan karena
epilepsi maupun gangguan neurologi lainnya. Kejang eklampsia hampir selalu
didahului oleh preeklampsia. Eklampsia paling sering terjadi pada trimester ketiga
dan menjadi sering saat kehamilan mendekati aterm. Eklampsia dapat terjadi pada
antepartum, intrapartum, dan postpartum. Eklampsia postpartum umumnya terjadi
dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
4. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Hampir separuh wanita hamil akan mengalami bengkak pada kaki dan tungkai
bawah yang biasanya muncul pada usia kehamilan 24 minggu ke atas (trimester 3)
atau bisa muncul pada trimester kedua, bengkak ini terjadi karena penyumbatan
yang disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak
biasanya hilang setelah beristirahat dan meninggikan kaki. Keadaan ini dapat
dikatakan normal, akan tetapi bengkak dapat menunjukkan masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam. Bila dibiarkan keadaan ini
dapat membahayakan ibu dan janin. Bengkak yang terjadi merupakan pertanda
gagal jantung, pre-eklampsi dan eklampsia bila kejang (Astuti, 2010).
5. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam) Ibu mulai
merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam. Gerakan bayi
akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik. Kurangnya gerakan janin biasanya dipengaruhi dari
kondisi ibu, nutrisi, dan karena terjadi kecelakaan yang dapat mengakibatkan
benturan, atau pengaruh dari janin sendiri. Jika ibu tidak merasakan gerakan
janin selama 12 jam atau sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dapat
terjadi solusio plasenta, ruptur uteri, gawat janin dan kematian janin (Yulifah,
2011).
6. Demam Tinggi
Demam tinggi (suhu diatas >37,5) pada ibu hamil biasanya disebabkan karena
infeksi atau malaria. Demam tinggi biasanya membahayakan keselamatan jiwa
ibu bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran (Nurhayati, 2012). Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres
untuk menurunkan suhu (Lalega ,2013). Demam dapat disebabkan oleh infeksi
dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh
wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ
vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas
(Pusdinakes, 2013).
b) Malaria
Keluhan yang dirasakan ibu hamil yaitu panas tinggi, menggigil, keluar keringat, sakit
kepala, dan muntah-muntah. Bila penyakit malaria ini disertai dengan panas yang tinggi
dan anemia, maka akan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya. Bahaya yang dapat
terjadi yaitu abortus, Intrauterine Fetal Death (IUFD), dan persalinan prematur
(Widatiningsih dan Dewi, 2017).
c) Tuberkulosis paru
Keluhan yang dirasakan yaitu batuk lama tak sembuh-sembuh, tidak suka makan, badan
lemah, semakin kurus, dan batuk darah. Penyakit ini tidak secara langsung berpengaruh
pada janin. Janin baru tertular setelah dilahirkan. Jika tuberkulosis paru berat dapat
menurunkan fisik ibu, tenaga, dan air susu ibu (ASI) ikut berkurang. Bahaya yang dapat
terjadi yaitu keguguran, bayi lahir belum cukup umur, dan janin mati dalam kandungan
(Widatiningsih dan Dewi, 2017).
d) Payah jantung
Keluhan yang dirasakan yaitu sesak napas, jantung berdebar, dada terasa berat, kadang
kadang nyeri, nadi cepat, dan kaki bengkak. Bahaya yang dapat terjadi yaitu payah
jantung bertambah berat, dan kelahiran prematur. Bahaya yang terjadi dalam persalinan
yaitu Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan bayi dapat lahir mati. Penyakit jantung
memberi pengaruh tidak baik
kepada kehamilan dan janin dalam kandungan. Apabila ibu menderita hipoksia dan
sianosis, hasil konsepsi dapat menderita pula dan mati, yang kemudian disusul oleh
abortus (Widatiningsih dan Dewi, 2017).
e) Diabetes mellitus
Perkiraan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila ibu pernah mengalami
beberapa kali kelahiran bayi yang besar, pernah mengalami kematian janin dalam rahim
pada kehamilan minggu-minggu terakhir dan ditemukan glukosa dalam air seni
(glikosuria). Bahaya yang dapat terjadi yaitu persalinan prematur, hidramnion, kelainan
bawaan, makrosomia, kematian janin dalam kandungan sesudah kehamilan minggu ke-
36, dan kematian bayi perinatal (bayi lahir hidup, kemudian mati < 7 hari) (Widatiningsih
dan Dewi, 2017).
Diabetes mempengaruhi timbulnya komplikasi dalam kehamilan seperti
preeklampsia, kelainan letak janin, dan insufisiensi plasenta. Diabetes sebagai penyulit
yang sering dijumpai dalam persalinan yaitu inersia uteri dan atonia uteri, distosia bahu
karena anak besar, lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk seksio
sesarea, lebih mudah terjadi infeksi, dan angka kematian maternal lebih tinggi. Diabetes
lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis, serta menghambat penyembuhan
luka jalan lahir, baik ruptur perineum maupun luka episiotomi (Widatiningsih dan Dewi,
2017).
g) Toksoplasmosis
Toksoplasmosis penularannya melalui makanan mentah atau kurang masak, yang
tercemar
kotoran kucing yang terinfeksi. Bahaya yang dapat terjadi yaitu infeksi pada kehamilan
muda menyebabkan abortus, infeksi pada kehamilan lanjut menyebabkan kelainan
kongenital dan hidrosefalus (Widatiningsih dan Dewi, 2017).
h) Preeklampsia ringan
Tanda-tandanya yaitu edema pada tungkai dan muka karena penumpukan cairan disela-
sela jaringan tubuh, tekanan darah tinggi, dalam urin terdapat proteinuria, sedikit bengkak
pada tungkai bawah atau kaki pada kehamilan 6 bulan keatas mungkin masih normal
karena tungkai banyak di gantung atau kekurangan vitamin B1. Bengkak pada muka,
tangan disertai dengan naiknya tekanan darah sedikit, berarti ada preeklampsia ringan.
Bahaya bagi janin dan ibu yaitu menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, dan janin
mati dalam kandungan (Widatiningsih dan Dewi, 2017).