Baker’s Cyst
Disusun Oleh :
dr.
Pembimbing :
LEMBAR PENGESAHAN
Penyusun : dr.
Tanggal :
Mengesahkan,
Dokter Pembimbing,
Mengetahui,
2
dr. Ania E Soplanit dr. Elma Wattimena
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Baker’s cyst merupakan lesi kistik yang paling sering muncul di sekitar sendi
lutut. Kista ini memberikan gambaran sebagai massa yang terdapat di aspek
posteromedial lutut. Baker’s cyst merupakan distensi abnormal berisi cairan dari
bursa gastrocnemius-semimembranosus, yang biasanya meluas ke posterior
diantara tendon medial head muskulus gastrocnemius dan muskulus
semimembranosus dan mempunyai saluran hubungan dengan sendi lutut.
Massa yang paling banyak ditemukan pada fosssa politeal dihasilkan dari
distensi cairan pada bursa semimembran gastroknemius, massa ini biasa disebut
dengan kista popliteal atau kista Baker. Nama ini diambil dari Dr William Morrant
Baker. Pada tahun 1877, Baker menjelaskan 8 kasus kista periartikular yang
penyebabnya adalah cairan sinovial yang keluar dari sendi lutut dan membentuk
kantong di luar sendi. Osteoarthritis dan Charcot joint juga ikut menyertai kasus
ini.
Baker’s cysts biasanya terjadi pada orang dewasa dan jarang terjadi pada anak
anak. Kista ini jarang bermanifes sendirian dan sering ditemukan berkaitan dengan
patologi intra-artikular dan kondisi inflamasi, seperti osteoarthritis, meniscus tears,
dan rheumatoid arthritis. Pada anak-anak, Baker’s cyst hanya sedikit yang terkait
dengan kondisi tersebut dan lebih sering ditemukan tidak sengaja selama
pemeriksaan fisik rutin. Insiden Baker’s cyst bervariasi tergantung pada kelainan
sendi lutut lain yang terkait. Pada suatu penelitian dapat diidentifikasi adanya
Baker’s cyst sebanyak 4,7% - 37% pada sendi lutut tanpa gejala pada orang dewasa.
3
Penelitian lain memperlihatkan bahwa Baker’s cyst dapat diidentifikasi sebanyak
42% dari pasien dengan osteoarthritis dan 48% pasien dengan rheumatoid arthritis
pada pemeriksaan ultrasonografi. Pada anak, prevalensi popliteal cysts mencapai
6,3%.
Manifestasi klinis dari Baker’s cyst bervariasi. Pada anak-anak, kista ini
sering ditemukan secara insidental pada pemeriksaan fisik. Gambaran klinis pada
pasien dewasa dapat berupa nyeri lutut posterior, pembengkakan atau massa lokal,
dan terasa tegang di daerah poplitea. Gejala dan temuan fisik lainnya sering
berkaitan dengan penyakit lain yang terkait dengan kista. Pembesaran progresif dari
Baker’s cyst dapat menyebabkan pseudotromboflebitis akibat kebocoran atau
ruptur dari kista dan deep vein trombosis akibat kompresi langsung pada arteri dan
vena poplitea.
4
BAB II
PRESENTASI KASUS
IDENTITAS
- Nama : An. D
- Umur : 8 tahun
- Agama : Kristen
- Pekerjaan : Pelajar
- No. RM : 039713
ANAMNESIS
5
Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien.
Status Present
- Suhu : 36,70 C
- Pernapasan : 20 x / mnt
- Berat Badan : 29 kg
Status Generalis
KEPALA
- Bentuk : Normocephali
6
Lidah bersih, tremor (-), gigi karies (+)
LEHER
TORAKS
PARU
kiri
JANTUNG
ABDOMEN
7
Palpasi : Supel, Hepar dan lien tidak ada kelainan, nyeri tekan (+)
EKSTREMITAS
STATUS LOKALIS
Keterangan :
8
RESUME
DIAGNOSA BANDING
Bursitis
Kista ateroma
DIAGNOSA KERJA
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pungsi
USG muskuloskeletal
PENATALAKSANAAN
Lapor anestesi
IVFD RL
9
Cek DL
EKG
Foto thorax
PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad malam
ad sanationam : dubia ad bonam
10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Baker’s cyst adalah pembengkakan yang disebabkan oleh cairan dari sendi
lutut menonjol dibagian belakang lutut. Bagian belakang lutut disebut juga sebagai
daerah poplitea lutut. Baker’s cyst kadang-kadang disebut kista poplitea.
Kista poplitea atau Baker (gambar 1) merupakan distensi cairan dari bursa
antara tendon gastrocnemius dan semimembranosus melalui komunikan dengan
sendi lutut. Disebut juga bursa gastrocnemiosemimembranosus.
B. EPIDEMIOLOGI
11
tidak memiliki kista baker.Penulis menekankan bahwa variabel klinis dan
radiografis tidak dapat memprediksi keberadaan kista tersebut.
Yang terpenting adalah selalu berpikir akan adanya kemungkinan bahwa kista
di sekitar lutut bisa terinfeksi seperti yang ditunjukan pada sebuah laporan kasus
langka kista popliteal terinfeksi Neiserria gonorrheae.
C. ETIOLOGI
Kista baker diakibatkan oleh penumpukan cairan sendi yang terjebak, yang
menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut sebagai kantung yang menonjol.
Penyebab dari penumpukancairan sendi termasuk radang sendi rheumatoid,
osteoarthritis, dan terlalu banyak menggunakan lutut. Kista baker menyebabkan
ketidaknyamanan di bagian belakang lutut. Kista mungkin membesar dan
memanjang menurun ke dalam otot betis.
E. MANIFESTASI KLINIK
Gejala sangat mudah dikenali yakni terdapat tonjolan halus di belakang sendi
lutut atau di atas betis. Kista Baker biasanya tidak menimbulkan rasa sakit sebelum
pecah. Hal ini dapat menyebabkan sakit ringan atau tidak nyaman di belakang lutut,
terutamaketika berolahraga. Jika kista pecah, bisa menyebabkan pembengkakan
yang menyakitkan. Gejala-gejala kista pecah serupa dengan thrombophlebitis dari
tungkai bawah.
12
F. DIAGNOSIS
13
G. DIAGNOSA BANDING
Bursitis
Bursitis adalah peradangan dari bursa. Bursa adalah struktur seperti kantong
diantara kulit dan tulang atau diantara tendon, ligamen dan tulang. Bursa dibatasi
oleh jaringan sinovial, yang memproduksi cairan yang melubrikasi dan mengurangi
friksi diantaranya.Bursitirs terjadi ketika garis sinovial menebal dan memproduksi
banyak cairan, menyebabkan rasa nyeri dan bengkak. Biasanya menyerang daerah
olecranon subacromial, olecranon,trokanter, per patellar,dan bursa
infrapatellar.Gejala dari bursitis bisa saja berupa nyeri, edeman eritema, localized
tenderness atau gerakan yang tebatas. Nyeri disebabkan oleh gerakan dari sendi
yng spesifik, tendon, atau keduanya.
H. PENATALAKSANAAN
14
pecah menyebabkan thrombophlebitis di vena popliteal, keadaan ini diobati dengan
istirahat di tempat tidur, mengangkat kaki, kompres hangat dan antikoagulan.
Kadang-kadang, antibiotika diperlukan juga.
Teknik Operasi
Penderita posisi miring dengan lutut yang terdapat kista baker diletakkan di
bawah.
Desinfeksi lapangan pembedahan → dipersempit dengan linen steril.
Incisi lazy S diperdalam lapis demi lapis melewati subkutis sampai dengan
masa kista.
Kista dibebaskan dari jaringan sekitarnya sampai dengan pangkal kista →
dipotong dan dilakukan kauterisasi sisa kantong kista.
Luka operasi kemudian ditutup lapis demi lapis
15
BAB IV
KESIMPULAN
Baker’s cyst merupakan lesi kistik yang paling sering muncul di sekitar sendi
lutut. Kista ini memberikan gambaran sebagai massa yang terdapat di aspek
posteromedial lutut. Baker’s cysts biasanya terjadi pada orang dewasa dan jarang
terjadi pada anak anak, pada kasus ini kita dapatkan pada anak-anak. Kista ini
jarang bermanifes sendirian dan sering ditemukan berkaitan dengan patologi intra-
artikular dan kondisi inflamasi, seperti osteoarthritis, meniscus tears, dan
rheumatoid arthritis.
Pada anak-anak, Baker’s cyst hanya sedikit yang terkait dengan kondisi
tersebut dan lebih sering ditemukan tidak sengaja selama pemeriksaan fisik rutin.
Pada anak, prevalensi popliteal cysts mencapai 6,3%.
Manifestasi klinis dari Baker’s cyst bervariasi. Pada anak-anak, kista ini
sering ditemukan secara insidental pada pemeriksaan fisik. Gambaran klinis pada
pasien dewasa dapat berupa nyeri lutut posterior, pembengkakan atau massa lokal,
dan terasa tegang di daerah poplitea. Dan pada kasus ini pasien merasakan gejala
nyeri tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
17