Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN STRATEGI BISNIS

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Terintegrasi Perusahaan

Dosen Pengampu:
Didik Setiyadi, M.Kom.

Disusun Oleh:
Tia Monisya Afriyanti
2016320023
No Absen 28

Program Studi Sistem Informasi


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Insani
Bekasi
2019
MAKALAH SISTEM INFORMASI

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 4
BAB I ......................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 6
BAB II........................................................................................................................................ 7
2.1 Evolusi Manajemen Strategi ........................................................................................... 7
2.2 Pengaruh Manajemen Strategi Terhadap Kinerja ........................................................... 9
2.3 Alternatif Strategi Dan Keunggulan Persaingan ........................................................... 11
2.4 Perencanaan Strategi ..................................................................................................... 14
2.5 Model Manajemen Strategi ........................................................................................... 15
2.6 Hierarki Strategi ............................................................................................................ 15
BAB III .................................................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22

TIA 2
MAKALAH SISTEM INFORMASI

TIA 3
MAKALAH SISTEM INFORMASI

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah, yang telah menganugerahkan begitu banyak rahmat dan

karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga

tetap tercurahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang tetap menjadi suri

teladan bagi umat-Nya sampai akhir zaman.

Selanjutnya, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Didik Setiyadi selaku

dosen pembelajaran mata kuliah Sistem Terintegrasi Perusahaan.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan saya menyadari

bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu

saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan lebih lanjut dari para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cileungsi, 10 Oktober 2019

Tia Monisya Afriyanti

TIA 4
MAKALAH SISTEM INFORMASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam
strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan
dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat,
walaupun pada umumnya orang sering kali mencampur adukkan ke dua kata tersebut.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan aktivitas
manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO
serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh
untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang
ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.
Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-
menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan
kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena
sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia,
dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. Menurut Thomas L.Wheelen – J.
David Hunger manajemen strategiadalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan
kegiatan-kegiatan yangmenentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan
tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi,

TIA 5
MAKALAH SISTEM INFORMASI

danevaluasi.Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanyaglobalisasi, control


masyarakat, perkembangan teknologi, memberikandampak bagi perkembangan suatu negara
maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat
kebijakanyang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalammenjalankan
kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yangdimiliki perusahaan maupun
pemerintah dengan lingkungan yang ada di luarorganisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:
 Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun
eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
 Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat
paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga
termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari
masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi
terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun
strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan
taktis.
Selain itu stategi dibedakan dengan beberapa macam diantaranya: strategi generic, strategi
leadearhip, strategi perencanaan, strategi diferensiasi, strategi pemasaran, dll.

1.2 Rumusan Masalah


1. Rumusan masalah yang dapat diambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
2. Apakah penjelasan mengenai ilmu manajemen strategi dan kebijakan bisnis?
3. Bagaimana awal perubahan strategi?
4. Apakah model manajemen strategi?
5. Bagaimanakah hirarki strategi?

1.3 Tujuan
1) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Integrasi Perusahaan (SIP)
2) Untuk mengetahui dan memahami ilmu manajemen strategi dan kebijakan bisnis.
3) Untuk mengetahui konsep manajemen strategi bisnis.

TIA 6
MAKALAH SISTEM INFORMASI

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Evolusi Manajemen Strategi


Pengertian dari manajemen stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan
gambaran atau teori tentang manajemen stratejik itu sendiri.
Barney, 1997:27 Manajemen strategis (strategic management) dapatdipahami
sebagai proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkanstrategi adalah
pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat
mempertahankan kinerjanya.
Grant, 1995:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhanrencana
mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakansuatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibatdengan pengembangan
dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan keunggulan
bersaing.
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalammengidentifikasi
apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnyamereka mencapai hasil yang
bernilai. Besarnya peranan manajemen strategissemakin banyak diakui pada masa-
masa ini dibanding masa-masasebelumnya. Dalam perekonomian global yang
memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara,
perusahaan-perusahaanterus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari
perusahaan yang telahmeningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk
kepada konsumendengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba
diatasrata-rata.
David 2002:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan,mengimplementasikan
and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya.
Hunger dan Wheelen2003:4 Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemenstrategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputeruntuk

TIA 7
MAKALAH SISTEM INFORMASI

mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila


memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah
pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produkkami. Komunikasi
merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1) Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka
panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luarserta kekuatan dan
kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan
penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasionaltahunan,
kebijakan organisasi, memotovasi anggota danmengalokasikan sumber-sumber
daya agar strategi yang telahditetapkan dapat diimplementasikan.
c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitorseluruh
hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasukmengukur kinerja
individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika
diperlukan.
2) Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan aspek - aspek
pemasaran, riset dan pengembangankeuangan/ akuntansi, operasional/produksi
dari sebuah organisasi
Strategi selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen
yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagiorganisasi tersebut maka
dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukanmanajemen strategi.
Tujuan Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategi juga sebagai
berikut memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan.Dalam hal ini, manajer
strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihakkemana arah tujuan organisasi /
perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapatdijadikan landasan untuk pengendalian dan
mengevaluasi keberhasilan.
Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi/ perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak
perbankan, dan masyarakat luas lainnya yangterkait dengan perusahaan atau disebut dengan
istilah Stakeholder Benefits,memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata Manajemen strategi

TIA 8
MAKALAH SISTEM INFORMASI

memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman


dan pengendalian, sehingga dapatmemperluas kerangka waktu/ berpikir mereka secara
prespektif dan memahamikonstribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.Berhubungan
dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya
mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya
juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik
dan efektif

2.2 Pengaruh Manajemen Strategi Terhadap Kinerja


Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang
diinginkan bersama dapat kita capai dengan sebaikmungkin. Peran manajemen stratejik ketika
diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam
organisasi tersebut dapatmelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah
melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuan yaitu perlu
langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkahyang diambil oleh
pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan danketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilaitambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas,
teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
daritampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat
nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
1) Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yangnantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaiankondisi tersebut di-
dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampumewujudkan sinergi
perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi(pengenalan, pertumbuhan,
kedewasaan dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali)
ditinjau dari faktor internal maupuneksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-

TIA 9
MAKALAH SISTEM INFORMASI

perubahan, baik fundamental,incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan


konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-
pastian dan penuh risiko.
2) Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu,kini dan esok),
proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi
kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan
(superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara
komprehensif memperhatikan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi
dan sosial budaya,disamping upaya pembelajaran organisasi dalam menuju daya saing
secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep
masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang
maupunancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan
kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal
tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik
(siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS,
SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat
ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.
3) Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi
lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi,
pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang
terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan: sumberdaya,
kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal
sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi)untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik,
seperti:
a) Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke salurandistribusi, kebijakan
pemerintah dan lainnya;
b) Ancaman produk pengganti (biaya/harga);
c) Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);
d) kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);

TIA 10
MAKALAH SISTEM INFORMASI

Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataanyang terkait dengan


penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) sebagai jawaban
terhadap pencanangan strategi yang telahdisusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan
fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsistensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka
kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jangka panjang. Dalam hal ini, struktur
organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks,unit bisnis
strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.Dengan
menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikirlebih kreatif atau berpikir secara
strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil
yang menguntungkan. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalamlingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaanuntuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebihmemotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang

2.3 Alternatif Strategi Dan Keunggulan Persaingan


Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Banyak aliansi strategis
mengambil bentuk aliansi pemasaran yang terbagi dalam empat kategori:
 Aliansi produk dan/atau pelayanan: Satu perusahaan memberikan lisensi pada perusahaan
lain untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan bersama-sama memasarkan produk
mereka yang saling melengkapi atau suatu produk baru, Sebagai contoh, Apple bekerja sama

TIA 11
MAKALAH SISTEM INFORMASI

dengan Digital Vax untuk bersama merancang, memproduksi, dan memasarkan suatu produk
baru. Sprinty baru-baru ini bergabung dengan RCA sebagai imbalan mengganti pelayanan
telepon mereka kepada Sprint. H&R Blockdan Hyatt Legal Service dua usaha jasa telah bekerja
sama dalam sebuah aliansi pemasaran.
 Aliansi promosi: Sebuah perusahaan setuju melakukan promosi untuk produk atau jasa
perusahaan lain. Misalnya, Burger King bekerja sama dengan Disney menawarkan benda-
benda berkarakter Lion king atau Pocahontas serta produk lain kepada pembeli burgernya.
Demikian juga halnya, sebuah bank mungkin bersedia untuk memajang sebuah lukisan dan
suatu galeri lokal.
 Aliansi logistik: Di sini, suatu perushaan menawarkan dukungan logistik untuk produk
perusahaan lain. Misalnya, Abbott Laboratories menyimpan dan mengirimkan seluruh produk
medis dan bedah 3M ke rumah-rumah di seluruh Amerika Serikat.
 Kolaborasi harga: Satu atau lebih perusahaan turut serta dalam kolobarasi harga khusus.
Biasanya jaringan hotel dan perusahaan penyewaan mobil saling memberikan potongan harga.
Perusahaan-perusahaan perlu mempunyai pemikiran yang relatif dalam menemukan
mitra usaha yang akan melengkapi kekuatan dan menutupi kelemahan mereka. Bila dikelola
dengan baik, aliansi memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mencapai penjualan yang
lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
Proses implementasi strategi adalah salah satu tugas dan tantangan utama seorang
manajer umum (general manajer). Tidak cukup bagi manajer hanya
mengembangkan,merumuskan dan mengevaluasi serangkaian strategi yang akan di tempuh
perusahaan, tetapi berbagai strategi tersebut harus “ diterjemahkan “ kedalam berbagai kegiatan
konkrit dan dikendalikan dengan seksama. Bila proses formulasi strategi terutama merupakan
suatu kegiatan entrepreneurial,maka implementasi strategi merupakan kegiatan administrative
internal. Implementasi strategi yang sukses tergantung pada keterampilan-keterampilan
manajerial,seperti misalnya perencanaan, pengorganisasian, kepemipinan, motivasi,
keterampilan dan menciptakan keterpaduan (fits) yang kuat antarastrategi dan manajemen serta
organisasi perusahaan secara keseluruhan.
Strategi organisasi sebenarnya tidak hanya mencakup bagaimana seorang manajer
memilih alternative strategi yang akan ditempuh, tetapi juga bagaimana ia merancang
mekanisme kelembagaan beserta style bisnis yang dianut. Hal yang disebut kemudian sering
dimasukkan sebagai bagian tersendiri yaitu implementasi strategi. Idealnya, seluruh proses
manajemen yang terjadi mampu mendukung keberadaan strategi organisasi yang dipilih.

TIA 12
MAKALAH SISTEM INFORMASI

Dalam kondisi dimana tidak ada keharusan untuk merubah strategi yang dipilih, maka proses
manajeen akan diarhan untuk dapat memilih alternative terbaik bagi kepentingan implementasi
strategi. Sebaliknya kalau perubahan strategi memang harus dilakakan, maka biasanya proses
mnajemen juga akan menyesuaikan terhadap tuntutan perubahan.
Begitu banyak aktivitas dilakukan untuk membuat, memproduksi, menjual, dan
menyampaikan (delivery) sebuah produk atau layanan merupakan unit dasar dari keunggulan
kompetitif. Efektivitas operasional (operational effectiveness) berarti menjalankan berbagai
aktivitas tersebut dengan lebih baik – yaitu lebih cepat atau dengan input atau kerusakan yang
lebih redah – daripada perusahaan pesaing. Pemposisian strategik (strategic positioning)
berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan cara
mempertahankan apa yang khas dari perusahaan tersebut. Artinya, menjalankan aktivitas yang
berbeda dibanding para pesaing atau menjalankan aktivitas yang sama melalui cara-cara yang
berbeda. Posisi strategik dapat berbasis pada kebutuhan kastemer, aksesibilitas kastemer, atau
keragaman produk atau layanan perusahaan. Michael A. Porter (Porter, 1996) mengidentifikasi
adanya tiga prinsip dasar yang melandasi strategic positioning, yaitu:
1. Strategi merupakan sebuah karya dari suatu posisi yang unik dan berharga serta
melibatkan seperangkat aktivitas yang berbeda.
Pada prinsipnya, posisi strategik muncul dari tiga sumber daya yang membedakan,
yaitu:
a. Melayani sedikit kebutuhan dari banyak kastemer.
b. Melayani banyak kebutuhan dari sedikit kastemer.
c. Melayani banyak kebutuhan dari banyak kastemer dalam suatu pasar yang
sempit.
2. Strategi mensyaratkan terjadinya pertukaran (trade-off) dalam berkompetisi, yaitu untuk
memilih apa yang tidak akan dilakukan.
Beberapa bentuk kegiatan kompetitif tidak dapat dipadukan dengan lainnya
(incompatible), sehingga keberhasilan di suatu wilayah hanya dapat dicapai jika terjadi
pengorbanan/pengeluaran di wilayah yang lain. Trade-offs adalah sangat penting bagi
strategi, karena menciptakan kebutuhan untuk memilih (memutuskan) dan secara
sengaja membatasi apa yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Sebagai contoh, sabun
Neutrogena diposisikan sebagai produk kesehatan dari pada sebagai sabun cuci tangan.
Perusahaan mengatakan “tidak” pada penjualan berbasis zat pewangi, melepas volume
(penjualan) besar, dan mengorbankan efisiensi produksi. Sebaliknya, keputusan

TIA 13
MAKALAH SISTEM INFORMASI

Maytag untuk memperluas lini produknya dan membeli merek lain menunjukkan
contoh kegagalan untuk melakukan pertukaran (trade-offs). Akibatnya keberhasilan di
bidang pemasukan hanyalah hasil dari pengorbanan return on sales.
3. Strategi melibatkan penciptaan kesesuaian (fit) di tengah berbagai aktivitas perusahaan.
Fit merupakan sesuatu yang berkaitan dengan cara aktivitas-aktivitas perusahaan
berinteraksi dan saling memperkuat satu dengan lainnya. Misalnya, Vanguard Group
mengkaitkan seluruh aktivitasnya dengan strategi biaya rendah; perusahaan ini
mendistribusikan dana langsung kepada para konsumen dan meminimalkan turnover
portfolio. Fit mendorong keduanya, baik keunggulan kompetitif maupun keberlanjutan.
Artinya, ketika berbagai aktivitas secara mutualisme saling memperkokoh satu dengan
lainnya, para pesaing tidak secara mudah bisa menirunya. Jika pun meniru maka harus
ditiru secara keseluruhan sistem. Ketika Continental Lite mencoba untuk memadukan
aktivitasnya dengan beberapa (tetapi tidak seluruh sistem yang saling mengunci)
aktivitas Southwest Airlines, hasil yang diperoleh adalah kehancuran.
Berdasarkan ketiga prinsip dasar di atas, dapat dijelaskan bahwa para pegawai membutuhkan
panduan tentang bagaimana memperdalam (menggali lebih dalam) posisi strategik dari pada
memperluas atau mengkompromikannya. Tentang bagaimana memperluas keunikan
perusahaan sambil memperkuat kesesuaian (fit) di tengah berbagai aktivitasnya. Pekerjaan
untuk menentukan kelompok sasaran (target group) serta kebutuhan yang mana yang akan
dilayani mensyaratkan adanya disiplin, kemampuan untuk menetapkan batasan, dan
komunikasi secara terbuka/transparan. Manajemen Umum lebih dari sekadar pelayanan
(stewardship) fungsi-fungsi individual; dan inti sebenarnya adalah mendefinisikan serta
mengkomunikasikan keunikan posisi perusahaan, membuat trade-offs, dan menempa fit dalam
berbagai aktivitasnya. Jelas sekali bahwa strategi dan kepemimpinan merupakan suatu
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

2.4 Perencanaan Strategi


Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik
analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau
STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

TIA 14
MAKALAH SISTEM INFORMASI

2.5 Model Manajemen Strategi


Berikut adalah langkah-langkah besar untukmodel manajemen strategi tersebut:
1. Pengamatan LingkunganTerdiri dari dua entitas, yaitu analisa lingkungan eksternal
dan internal.
2. Perumusan Strategi Terdiri dari milestone yang dimulai dari penentuan “Misi",
kemudian menentukan “Tujuan”, membangun “Strategi” untuk mencapai misi dan
tujuan tadi, dan pembuatan “Kebijakan” sebagai rambu-rambu dasar untuk pembuatan
keputusan bisnis.
3. Implementasi StrategiPada fase ini terdiri dari tiga langkah-langkah yang terdapat di
dalamnya, yaitu: program (aktifitas yang dibutuhkan untuk menunaikan tujuan sesuai
denganstrategi yang sudah ditetapkan), anggaran (biaya yang dibutuhkan
untukmenjalankan program-program yang dibuat) dan prosedur (panduan detil
untukmelakukan suatu aktifitas terkait program yang telah dibuat).
4. Evaluasi dan PengendalianManajemen kinerja bisnis berada pada fase ini. Kinerja
bisnis yang sudahdicapai apakah sudah sesuai dengan rencana awal ataukah justru
lemenceng jauh dari sasaran.Corporate/Business performance management dapat
digunakan pads case ini,seperti penggunana KPI sebagai salah satu met ode untuk
dapat menilai kinerjadan dapat menemukan bad actor serta langkah kerja untuk
memperbaikinya

2.6 Hierarki Strategi


Hierarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga
jenjang. Pada puncak hirarki yang terletak tingkat korporasi (perusahaan) yaitusuatu urusan
yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relatifindependen, yang kadang-kadang
disebut sebagai Strategic Unit Bisnis. Pada bagian tengah hirarki, pengambilan keputusan
terletak tingkat bisnis atau strategi kompetitif. Para manajer yang terdapat di dalamnya
biasanya disebutmanajer bisnis dan korporasi. Mereka menerjemahkan rumusan arah
dankeinginan yang dihasilkan pada tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategiyang
kongkret untuk masing-masing divisi usaha.Pada bagian bawah hierarki pengambilan
keputusan strategi, terletak tingkat fungsional. Strategi fungsional berkaitan dengan
interpretasi peran dari fungsiatau departemen dalam menerapkan strategi kompetitif. Dalam
hal ini, strategifungsional diarahkan oleh strategi kompetitif atau bisnis.

TIA 15
MAKALAH SISTEM INFORMASI

1. Strategi Korporasi/Perusahaan
Menentukan bidang usaha atau serangkaian bidang usaha yang diminati dan bagaimana
perusahaan merencanakan strategi secara mendasar untuk dapatmemimpin pada bidang
usaha tsb. Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang
sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi.Memformulasikan strategi korporasi
di dalam perusahaan besar akan sangat sulitsekali sebab banyak sekali strategi tingkat
bisnis yang sangat berbeda danmemerlukan koordinasi guna mencapai tujuan
organisasi secara keseluruhan.Demikian model strategi yang dipakai adalah portofolio
bisnis, sbb
 Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang
berhubungandengan bauran antara unit-unit bisnis (UBS=SBU) dan lini-lini
produk yangsesuai satu sama lain dalam cara-cara yang masuk akal sehingga
memberikankeunggulan kompetitif bagi perusahaan. UBS (Unit Bisnis
Strategi) merupakansuatu divisi organisasi yang memiliki misi bisnis, lini
produk, pesaing dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang
sama.
 Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-bisnis dalam
duadimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share). Tingkat
pertumbuhan bisnis (Business Growth Rate) berkaitan dengan seberapacepat
industri mengalami peningkatan. Pangsa pasar (market share) mendefinisikan
apakah sebuah unit bisnis memiliki pangsa yang lebih kecil atau lebih besar
dibandingkan dengan pesaingnya.

2. Strategi Bisnis
Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit
bisnis. strategi bisnis merupakan istilah yang umum untuk menunjukkan bagaimana
sebuah unit usaha merencanakan untuk bersaing dengan perusahaanlain yang bergerak
pada bidang usaha yang sama. Di dalam strategi tingkat iniyamh ditujukan adalah
bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna didalam merumuskan strategi

TIA 16
MAKALAH SISTEM INFORMASI

bisnis sebainya didasarkan atas analisis persainganyang dicetuskan oleh Michael


Porter:
Lima Kekuatan Kompetitif Porter Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5
kekuatan persaingan. Tekanan persaingan mencakup:
A. Ancaman Pendatang Baru,
Perusahaan yang memasuki industri yang membawakapasitas baru dan ingin
memperoleh pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapisemua itu sangat tergantung
kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
B. Daya Tawar Menawar Pemasok,
Pemasok dapat juga menjadi ancaman dalamsuatu industri sebab pemasok dapat
menaikkan harga produk yang dijual ataumengurangi kualitas produk. Jika harga
produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan
menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum
permintaan, permintaan produk akanmenurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan
kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan
mengurangi kepuasankonsumen.
C. Daya Tawar Menawar Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha mendapat produkdengan kualitas baik dan dengan harga
yang murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang
cukup menentukan bagi perusahaan.Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi
dari kualitas (harganya tidakmencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli
(konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.
D. Daya Tawar Produk Pengganti
Produk pengganti secara fungsional mempunyaimanfaat yang serupa dengan produk
utama (asli), namun memiliki kualitas produkdan harga yang lebih rendah. Umumnya,
produk pengganti disenangi oleh orangyang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin
tampil dengan status lebih tinggidari keadaan sebenarnya.
E. Persaingan Antar Pesaing
Persaingan konvensional selalu berusaha sekerasmungkin untuk merebut pangsa pasar
perusahaan lain. Konsumen merupakanobjek persaingan dari perusahaan yang sejenis
yang bermain di pasar. Siapa yangdapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan
dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara

TIA 17
MAKALAH SISTEM INFORMASI

dilakukan mulaidari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat


ringan, hargamurah atau diskon.
3. Strategi Generik
Definisi strategi generik menurut M. Porter adalah suatu pendekatan strategi
perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Strategi generik

merupakan salah satu pendekatan strategi yang dimunculkan oleh Michael Porter, di
mana strategi itu ada 3 kategori, yaitu cost leadership, differentiation, serta focus, yang
dikenal dengan istilah Porter’s generic strategy.
 Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk
standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk
ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah
terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai
faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai
dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement,
ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak
membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen
memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
 Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup
menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk
(barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk
menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk
bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu

TIA 18
MAKALAH SISTEM INFORMASI

produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh
konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features
tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan
merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada
para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan
keputusannya (price insensitive).
4. Strategi Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen
pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan
konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk
membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada
perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu
dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan
karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market”
(segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar)
untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
5. Strategi Diferensiasi
Diferensiasi, Salah Satu Strategi Ampuh Yang Mempengaruhi Pemasaran
(Vibizmanagement – Sales & Marketing ) - Banyak strategi yang dipergunakan untuk
pemasaran suatu produk dan jasa. Salah satu strategi yang ampuh di dalam pemasaran
adalah strategi diferensiasi, yaitu strategi dimana produk kita memiliki perbedaan
maupun keunikan dibandingkan dengan produk yang lain. Mungkin banyak orang tidak
memanfaatkan cara ini karena terkadang orang merasa ragu jika produknya berbeda
dengan produk lain yang ada di pasaran. Tetapi, ada juga yang merasa bahwa dengan
adanya diferensiasi, maka produk atau jasanya akan lebih laku bila dijual dipasaran.
Menurut Tjiptono (2001), strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang
menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing
di pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi berikut ini:
 Diferensiasi Produk
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk,
aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan
mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen
dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.

TIA 19
MAKALAH SISTEM INFORMASI

 Diferensiasi Kualitas Pelayanan.


Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix: product,
place, price,promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas
jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.
 Diferensiasi Citra.
Citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari
penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari
elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus
membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan
kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek
yang baik secara terus- menerus (Zyman, S, 2000: 95).
6. Strategi Fungsional
Strategi fungsional adalah strategi yang lebih bersifat teknis yang merupakan rumusan arahan
dan pedoman dan operasional. Berisi rencana untuk mencapai tingkat penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif dan optimal pada setiap fungsi guna mendukung strategi korporasi dan
bisnis. Startegi tersebut terdiri dari 5 jenis, yaitu:
1. Strategi produksi, strategi ini untuk menetapkan apa yang menjadi produkunggulan,
produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi pokok yang dimiliki.
2. Strategi pemasaran, strategi ini untuk menetapkan pasar mana yang akan digarap,
kondisi pasar yang bagaimana yang akan diinginkan, dan lain sebagainya.
3. Strategi promosi, strategi ini merupakan kelanjutan dari pemasaran dan produksi,
dimana promosi apa yang dihendak diluncurkan, media apa yang akan digunakan untuk
promosi dan sebagainya.
4. Strategi keuangan, dimana berkaitan dengan pendanaan serta ketersediaan dana baik
untuk produksi, pemasaran dan bagian fungsional lainnya. Dari mana dana tersebut
didapat dan bagaimana penggunaannya.
5. Strategi sumber daya manusia (SDM), merupakan strategi yang penting dan harus
mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM yang tepat dan berkompeten
pada bidang yang tepat sangat lah diperlukan.Startegi fungsional lainnya, ini berkaitan
dengan pihak luar seperti suplier, konsultan, agen dan lain sebagainya dengan
memperhatikan transparansi, kejujuran, dan keterbukaan

TIA 20
MAKALAH SISTEM INFORMASI

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam
strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan
waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampur adukkan ke
dua kata tersebut. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian
tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai
bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yangobyektif, logis,
sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatuorganisasi. Proses ini berusaha untuk
mengorganisasikan informasikualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan
keputusanefektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman,
penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuatkeputusan strategis yang baik. Intuisi
terutama bermamfaat untukmembuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau
sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwaorganisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dankecenderungan internal dan eksternal
sehingga melaukan perubahan tepatwaktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah
perubahan eksternalyang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi
yangcepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapatmelihat sendiri
bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara
global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.

TIA 21
MAKALAH SISTEM INFORMASI

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.scribd.com/document_downloads/direct/95972784?extension=docx&ft=
15 (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019)
2. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570315/pengabdian/makalah-strategi-bisnis-
ukm.pdf (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019)
3. https://www.academia.edu/9859667/Makalah_Manajemen_Strategi_dan_Kebijakan_
Bisnis (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2019)

TIA 22

Anda mungkin juga menyukai