3 Polusi Tanah
2.3.1 Pengertian Polusi Tanah
Polusi tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Selain udara dan air, tanah juga bisa terkena pencemaran oleh setiap
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia modern bagi kehidupan. Tanah
sangatlah penting, terutama bagi kehidupan semua makhluk hidup, karena tanah
berfungsi sebagai penyedia papan maupun pangan bagi kehidupan makhluk hidup.
Sebaliknya tanah juga berfungsi sebagai media bagi penyebaran penyakit-penyakit
yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
Limbah pertanian
Limbah pabrik/industri
Rumah tangga
Bahan-bahan yang tak dapat diuraikan oleh microorganism misalnya
plastik.
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Plastik tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya sampah plastik tidak
bisa dibusukkan dan akan menumpuk sehingga mengganggu kesuburan tanah. Pada
gambar disamping tampak sampah-sampah plastik dan kaleng, hal itu akan sangat
mengganggu kesuburan tanah karena tidak bisa diuraikan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme.
1. Limbah domestik
1) Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan olehmikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2) Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah. Timbulan sampah yang berasal dari limbah
domestik dapat mengganggu/ mencemari karena lindi (air sampah), bau
dan estika. Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah
sehinggatanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah
dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zatmercury,
chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan
terhadap biotanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur
tanah. Limbah lain seperti oksidalogam, baik yang terlarut maupun tidak
pada permukaan tanah menjadi racun. Sampah anorganik tidak ter-
biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapatditembus oleh
akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral
yang dapatmenyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di
dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan
mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang. Limbah
cair rumah tangga berupa; tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia
yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
2. Limbah Industri
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga,timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam. Limbah padat hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
3. Limbah Pertanian
Sifat kimiawi DDT adalah sangat stabil yaitu tidak terurai dalam
alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah atau di
dasar sungai, danau, atau laut.
DDT akan larut dalam lemak sehingga DDT dapat tertimbun dalam
jaringan tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun
manusia.
Air yang berasal dari sawah petani yang memakai DDT sebagai
pemberantas hama tentu mengandung pula DDT. Air ini dapat merembes ke dalam
tanah dan terakumulasi dalam air tanah, atau masuk ke dalam sumur dan terminum
oleh manusia. Air ini juga dapat mengalir ke sungai, danau atau laut. Hal ini
menyebabkan air di tempat-tempat tersebut mengandung DDT. Plankton yang
hidup di sungai, danau, maupun laut mendapatkan makanan dari air yang sudah
mengandung DDT. Plankton tersebut selanjutnya dimakan ikan atau udang. Ikan
dan udang selanjutnya dimakan oleh burung atau manusia, akibatnya bisa
mematikan burung pemakan ikan. Akibat DDT yang terrdapat dalam air yang
terminum manusia dalam jangka panjang sukar dipastikan. Walaupun demikian
manusia wajib waspada terhadap cemaran DDT dalam air atau pada tanah.
Penelitian pada bebek yang digembalakan pada sawah habis panen yang disemprot
dengan DDT, mengakibatkan terjadi perubahan ketebalan kulit telur. Hal ini
menunjukkan bahwa DDT mempengaruhi metabolisme dalam tubuh bebek.
1) Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial yaitu penggunaan pestisida,
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah yaitu air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat ( illegal dumping).
2) Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah,diantaranya
dengan remediasi dan bioremidiasi.
3) Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Sedangkan Bioremediasidengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
o http://tutut-hardiyanti.blogspot.com/2012/05/dampak-pencemaran-tanah-
terhadap.html
o http://sanitationhealth.blogspot.com/2012/02/proses-terjadinya-pencemaran-
dan.html
o http://id.scribd.com/doc/55449229/Penyebab-Pencemaran-Tanah
o http://zuliblog-zulismkn8.blogspot.com/2009/02/penyebab-pencemaran-
tanah.html