Sop Ukp PKM Bastura
Sop Ukp PKM Bastura
No. dokumen
No. Revisi
Puskesmas Basse Sangtempe Utara Tanggal Terbit
Desa pantilang SPO Halaman
Kecamatan Basse Sangtempe Utara
Kabupaten Luwu
KEPALA PUSKESMAS
BASSE SANGTEMPE UTARA
Puskesmas
Basse Sangtempe Utara
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
Pemeriksaan golongan darah adalah merupakan cara menetapkan
PENGERTIAN golongan darah dengan mengunakan kaca objek dan menetapkan jenis
aglutinogen yang ada dalam sel sehingga akan di capai aglutinasi.
REFERENSI
Penuntun Lab Klinik PT. Dian Rakyat / R. Ganda Soebrata
A. Alat :
- Kaca objek
- Lancet
- Kapas alkohol / tissue
B. Reagen :
- Serum anti A, anti B, anti AB, anti O
ALAT DAN BAHAN C. Bahan :
- Darah
LANGKAH-LANGKAH BAGAN ALIR
Cuci Tangan
1. Petugas mencuci tangan
GOL. DARAH B
- Anti A tidak aqlutinasi
- Anti B ada aqlutinasi
- Anti AB ada aqlutinasi
- Anti O ada aqlutinasi
GOL. DARAH AB
- Anti A ada aqlutinasi
- Anti B a ada aqlutinasi
- Anti AB ada aqlutinasi
- Anti O ada aqlutinasi
GOL. DARAH O
- Anti A tidak ada
aqlutinasi
- Anti B tidak tidak ada
aqlutinasi
- Anti AB tidak ada
aqlutinasi
- Anti O tidak ada
aglutinasi
Poli Umum
Poli KIA
UGD
Unit terkait Rawat Inap
Puskesmas Pembantu
1.Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
Dokumen terkait
2.Buku register laboratorium
3.Rekam medis
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN Pemeriksaan test kehamilan
Persiapan
A. Alat :
- Wadah urine
B. Bahan :
- Urine
Penatalaksanaan
1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker
PROSEDUR 2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan
3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
4. Cara kerja pemeriksaan
a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah).
b. Celupkan test kehaliman.
c. Tunggu 5 detik, perhatikan timbulnya garis.
d. Jika garis I menunjukkan hasil negatif.
e. Jika garis II menunjukkan hasil positif.
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
Pemeriksaan analisis urine
PENGERTIAN
Untuk mengetahui bau, warna, kekeruhan, keasaman, dan berat jenis dan mencari
TUJUAN
unsur-unsur sedimen urine.
DOKUMEN TERKAIT
Persiapan
A. Alat :
- Pot urine
- Centrifuga
- Tabung centrifuga
- Mikroskop
- Kaca objek dan penutupnya
- Tissue
B. Bahan :
- Urine
C. Reagen :
- Strip combu 10prm
Penatalaksanaan
1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker
2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan
3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
4. Cara kerja pemeriksaan urine
a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah) jumlah minimal
PROSEDUR 10ml.
b. Warna dan kejernihan dilihat secara visual.
c. Urine dikocok kemudian dituangkan ± 50ml kedalam tabung sentifuga,.
d. Dicelup reagen strip combur 10 parameter kedalam tabung sentrifuga
yang berisi urine tersebut sampai seluruh darah reagen tercelup.
e. Reagen strip segera diangkap, tiriskan pada kertas tissue dengan posisi
vertikal.
f. Dibaca reagent paper dengan membandingkan warnanya dengan warna
yang ada pada kemasan botol secara horizontal.
g. Diputar tabung yang berisi urine tersebut dengan kecepatan 3000-
4000rpm selama 10 menit.
h. Dibuat cairan superatannya sisakan, kemudian dikocok sampai homogen
dan ditetesan pada kaca objek serta tutup dengan kaca penutup (deck
glass).
i. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa 0 objektif 10x
(untuk silinder ephitel dan kristal) objektif 40x (untuk leukosit dan
eritrosit).
j. Makroskopis urine
Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine (kuning, merah, kuning tua,
dll) sedangkan kejernihan dilaporkan dalam (jernih, agak keruh, keruh).
k. Kimia urine
Protein, elukosa, blirubin, urobilinogen, keton nitrit.
l. Mikroskop urine (sidimen)
Leukosit, eritrosit dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang
besar (LPB) ephitel, kristal, selinder dihitung jumlah rata-rata pada 5
lapangan pandang kecil (PKK) dan disebut jenisnya, dilaporkan (-), (+)
atau (++).
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda – benda yang menghasilkan panas (misal : api, air
panas, listrik) atau zat- zat yang bersifat membakar ( misal : asam
kuat,basa kuat)
Pemeriksaan fisik
Tentukan luas dan dalamnya luka bakar
Nilai ada / tidaknya trauma lain
Timbang pasiennya
Pelaksanaan
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perwat memakai handscoen)
4. Perawat membersihkan luka bakar
Obat topikal
Silver sulfadiazin 1% cream . merupakan obat topikal spektrum
luas,bakteriostatik,tidak nyeri,dan biasanya memberi rasa
nyaman,anti jamur
Mafenide acetat cream at sol 5% . menembus eskar,bersifat nyeri
Bacitrasin ointment
Perawatan luka
Luka bakar derajat 2 : atasi nyeri
Tutup luka dengan linen bersih
Jangan pecahkan bula
Jangan diberikan kompres dingin karena dapat menyebabkan
hipotermi
Antibiotika hanya untuk terapi infeksi
Pencegahan tetanus
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN
Tatacara mengobati luka tusuk paku
TUJUAN 1. Memberi rasa aman
2. Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
PELAKSANAAN
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen)
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Membuat luka tusuk paku pada luka/ cross incisi
8. Dikeluarkan darahnya dan di bersihkan dengan bethadine
9. Tutup luka dengan kasa steril
10. Berikan ATS
11. Mencatat kegiatan dan hasil observasi
12. Klien di rapikan
13. Alat dibereskan dan di bersihkan
14. Perawat cuci tangan
15. Kebijakan
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
Persiapan pasien
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Pasien di atur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Mengisi ventolin pada nebulizer
3. Mengisi pada tempat humidifaier dengan bronchodilator
4. Memasang masker pada pasien
5. Nebulizer dinyalakan
6. Observasi pasien
7. Selesai dilakukan tindakan pasien di rapikan
8. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan
9. Perawat cuci tangan
10. Kebijakan
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
Type syok
1. Syok hipovolemik
2. Syok obstruktif
3. Syok vasogenik
Syok hipovolemik
Ekstremitas dingin & pucat
Takikardi dan takipnu
‘ capillary refill’ jelek
Tekanan nadi turun
Vena leher kolaps
Syok obstruktif
Yang bisa disebabkan oleh tamponade jantung,kontusio jantung,dan
tension pneumothorax
Tekanan nadi sempit
Diaforesis
Distensi v.jugularis
Ekstremitas dingin dan pucat
Rales
Syok vasogenik
Yang bisa disebabkan oleh karena proses infeksi yang berlanjut
Flushing
Tekanan nadi lebar
Sepsis
Syok anafilaktik
Neurogenik
Penatalaksanaan
Baringkan pasien dengan kaki lebih tinggi dari kepala
Longgarkan pakaian
Usahakan pasien nafas lega
Suntikkan adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 – 0,40 ml IM
Dapat di ulang setiap 10 menit. Bila tekanan darah sistolik belum
sampai 90-100 mmHg atau frekuensi jantung belum sampai 90 x
/menit
Observasi 5-10 menit
Kebijakan
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
DOKUMEN 1. Kepustakaan
TERKAIT 2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR Persiapan alat
1. slang kateter
2. aqua jelly
3. sarung tangan
4. aquadest dalam kom
5. spuit 5 cc
6. plester
7. gunting
8. kasa dalam tempatnya
9. betadine
10. urobag
11. urinal
12. pinset
13. bengkok
14. perlak
Penatalaksanaan ;
1. memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
2. mendekatkan peralatan di samping pasien
3. memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. memakai sarung tangan
5. mengatur posisi pasien
6. Kebijakan
Pada laki-laki :
1. mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
2. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak ± 600
3. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar
Pada wanita
1. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
2. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar
3. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine
bak
4. kunci kateter dengan larutan aqua/NS 20-30 cc
5. mengobservasi respon pasien
6. menggantungkan urobag di sisi tempat tidur pasien
7. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
8. klien di rapihkan
9. alat-alat dibersihkan dan dibereskan
10. perawat cuci tangan
11. mencatat kegiatan respon pasien
UNIT TERKAIT UGD,Rawat inap
PEMASANGAN NGT
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
4. Memasang perlak dan pengalas pada daerah dada
5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan di pasang
lebih kurang 40-45 cm (diukur mulai dari dahi s/d proc.
Xypoideus)
7. Mengolesi NGT dengan aqua jelly sepanjang 15 cm dari ujung
NGT
8. Memasukkan NGT melalui lubang hidung dan pasien dianjurkan
untuk menelan ( jika pasien tidak sadar tekan lidah pasien dengan
spatel) masukkan NGT sampai pada batas yang sudah ditentukan
sambil perhatikan keadaan umum pasien
9. Cek posisi NGT apakah masuk lambung atau paru-paru dengan
cara
- Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc,jika cairan
bercampur isi lambung berarti sudah masuk lambung
- Memasukkan ujung NGT yang di hidung ke dalam air dalam
kom bila ada gelembung berarti NGT dalam paru-paru
- Petugas memasukkan gelembung udara melalui spuit
bersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop
untuk mendengarkan gelembung udara di lambung
- Memasang corong ( yang sudah di bilas dengan air
hangat),kemudian masukkan obat-obatan atau makanan
- Melepas corong,menutup NGT dengan spuit 10 cc
- Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan di
lepas
- Mendokumentasikan
10. Kebijakan
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN Penerimaan pasien baru yang datang di ruang rawat darurat baik yang
rujukan atau yang datang atas keinginan sendiri.biasanya pasien-
pasien yang membutuhkan pelayanan cepat ataupun darurat
RUANG LINGKUP Seluruh pasien yang datang ke UGD dengan kasus apapun
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
RUANG LINGKUP Pasien yang telinga atau hidung terdapat corpus alianum
Non steril
Schort/gown
Perlak+ alas perlak
Handscoen
Tirai
Neerbeken
Penatalaksanaan
1. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga
menandatangani informed concern
2. Perawat menyiapkan alat dan di dekatkan ke pasien.Perawat
memeriksa lokasi corpus alienum ditelinga baik langsung atau
memakai lampu kepala
3. Perawat menentukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
letak dan jenis benda yang masuk antara lain :
Benda padat atau binatang
a) Perawat memakai alat sonde telinga/hidung
b) Perawat memasukkan sonde ke dalam telinga/hidung
c) Setelah sonde masuk ke dalam telinga/hidung posisi
sonde sudah lebih dalam dari posisi benda
padat/binatang
d) Bila benda / binatang padat belum keluar dilakukan
pengulangan mulai dari awal
4. Kebijakan
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN Pengertian ;Suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan virus dengue
yang termasuk famili flaviviridae dan diketahui terbagi atas 4 serotipe
yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3,DEN 4.
Menurut WHO SEARO 2011 manifestasi infeksi virus dengue terbagi
atas
1. Asimptomatik
2. Simptomatik
Undifferentiated fever (viral syndrome)
Demam dengue
. tanpa perdarahan
. dengan perdarahan tidak lazim
Demam berdarah dengue (DBD)
. DBD tanpa syok
. DBD dengan syok (DSS)
Expanded dengue syndrome/isolated organopathy (unusual
manifestation)
Manifestasi klinik
1. Demam : onset akut,tinggi dan kontinua,berlangsung 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan termasuk tes torniquet positif, petekie,
purpura, ekimosis,perdarahan gusi,dan hematemesis dan /atau
melena
3. Hepatomegali yang di jumpai pada 90-98 % kasus anak
4. Shock,dimanifestasikan oleh takikardi,perburukan perfusi
jaringan dengan nadi yang lemah dan tekanan nadi menyempit
(20 mmHg atau kurang)atau hipotensi di tandai dengan kulit yang
dingin,lembab dan/atau lemah.
Temuan laboratorium
1. Tombositopenia (100000/mm atau kurang)
2. Hemokonsentrasi : kenaikan hematokrit >20% dari baseline atau
populasi seusia
DIAGNOSIS
1. Demam dengue
- Kasus probable
Demam akut disertai dua atau lebih hal berikut
Nyeri kepala,nyeri retroorbital,mialgia,nyeri
tulang,ruam,manifestasi perdarahan,lekopeni
(<5000/mm),trombositopenia (<150000/mm),kenaikan hematokrit
5-10%
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : pemeriksaan hematokrit serial
Penatalaksanaan
Terapi cairan intravena pada penderita DBD adalah :
Cairan kristaloid isotonik harus diberikan selama fase kritis
berlangsung kecuali pada bayi < 6 bulan dapat dipergunakan
NaCl 0,45%
Cairan koloid hiperonkotik
Cairan sebanyak kebutuhan rumatan ditambah jumlah cairan
Terapi cairan intravena pada penderita syok tidak lebih lama
dari24-48 jam.sedangkan pada yang tanpa syok dapat sampai 60-
72 jam
Pada penderita obesitas,pergunakan berat badan ideal untuk
perhitungan cairan.
Kebijakan
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
TUJUAN
Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada
ibu hamil dan anemia pada kehamilan untuk mengatasi anemia
sebelum persalinan berlangsung.
RUANG LINGKUP
Semua Ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan Kesehatan
Ibu dan Rumah Bersalin UPT Puskesmas Sitiung I meliputi
pasien baru, ibu hamil 28 minggu dan pasien – pasien yang
anemis.
KEBIJAKAN
1. Bidan terlatih.
2. Dokter
PROSEDUR
Alat dan Bahan
Instruksi Kerja
2 .Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan KMS ibu hamil.
7. Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil, sedikitnya 1 tablet /
hari, selama 30 hari berturut-turut untuk pasien hamil pada
trimester I, sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia
diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu tablet
perhari ( 3 X 1 ) , hal ini sangat tergantung dengan
persediaan obat yang ada
Puskesmas Basse
Sangtempe Utara No. Dokumen No. Revisi Halaman
Desa pantilang 0 1/2
Kecamatan Basse
Sangtempe Utara
Kabupaten Luwu
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
TUJUAN
Sebagai acuan dalam pengisian kartu status anak secara lengkap dan
benar.
RUANG LINGKUP Kartu Anak untuk anak yang datang ke unit pelayanan KIA
KEBIJAKAN
1. Bidan
2. Petugas terlatih
Instruksi Kerja
Nama anak
Tanggal lahir, jenis kelamin, tempat lahir
Berat badan waktu lahir (dalam gram)
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN
Faktor Resti Untuk Ibu Hamil
TUJUAN
Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko
tinggi pada ibu hamil
RUANG LINGKUP Semua ibu hamil yang datang berobat ke UPTD Puskesmas
Bassesang Tempe Utara
KEBIJAKAN
1. Dokter
2. Bidan
Instruksi Kerja
7 Indikator Kinerja
Faktor resti dapat diidentifikasi sedini mungkin sehingga
dapat mengatasi akibat dari resti itu sendiri dan
menurunkan angka kematian ibu.
8 Catatan mutu
Register Kohort Ibu Hamil
Register KIA
Status Ibu
Buku KIA
Laporan AMP
A R I F, S.Kep, Ns
NIP. 19792172007011007
PENGERTIAN
Pemeriksaan Antenatal Care pada Ibu Hamil
TUJUAN
Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care (
ANC ), sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik,
melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh kesehatan yang
optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik dan
benar.
RUANG LINGKUP
Pemeriksaan Ibu hamil di unit pelayanan KIA dan RB
KEBIJAKAN
1. Dokter
2. Bidan
URAIAN UMUM
4.1 ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu
hamil dan selama kehamilannya.
.1 Alat
PROSEDUR
6.1.1 Leanec
6.1.5 Selimut
6.1.11 Stetoscope
.2 Bahan
6.2.5 Jelly
6.2.8 Vaksin TT
7.1 PERSIAPAN.
7.2 PELAKSANAAN:
7.2.1 Anamnesa:
7.2.2 Pemeriksaan
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae,
Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
a). Inspeksi.
b). Palpasi.
a. Leopold 1.
b) Palpasi.
2. Keadaan perut
c) Auskultasi.
a). Inspeksi.
b). Palpasi.
a. Leopold 1.
b. Leopold 2.
c. Leopold 3.
d. Leopold 4.
c). Auskultasi.
- USG
8. Indikator Kinerja
9. Catatan Mutu
Tidak ada