Anda di halaman 1dari 151

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG


PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DENGAN MEDIA TIRUAN
KENAMPAKAN BUMI DI KELAS III SDN 4 KUWAYUHAN TAHUN
AJARAN 2015 / 2016

Laporan Ini Disusun dan Diajukan U ntuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501 )

Program S1 PGSD-BI FKIP Universitas Terbuka

Oleh :

TOIFATUN MUKHSINAH

NIM :826157894

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH PURWOKERTO

TAHUN 2016
ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN


PEMBELAJARAN IPA

Nama Mahasiswa : Toifatun Mukhsinah


NIM : 826157894
Program Studi : S1 PGSD BI
Tempat Mengajar: SDN 4 KUWAYUHAN UPT Dikpora Unit Kec.Pejagoan
Kab.Kebumen
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan :- Siklus 1
Pertemuan 1 : Selasa, 15 Maret 2016
Pertemuan 2 : Jum’at, 18 Maret 2016
- Siklus 2
Pertemuan 1 : Selasa, 22 Maret 2016
Pertemuan 2 : Selasa ,28 Maret 2016
Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan
1. Untuk mendeskripsikan penggunaan media Tiruan Kenampakan Bumi dalam
peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan
Tahun Pelajaran 2015/2016
2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui media Tiruan Kenampakan
Bumi siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan Tahun Pelajaran 2015/2016
3. Untuk mendiskripsikan kendala dan solusi penggunaan media Tiruan
Permukaan Bumi dalam menigkatkan pembelajaran IPA siswa kelas III SD
Negeri 4 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/2016
Menyetujui Kebumen,28 Febuari 2016
Supervisor 1 Mahasiswa

Suhartono,Drs,M.Pd Toifatun Mukhsinah


NID.41000831 NIM.826157894
iii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Study S1 PGSD BI Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma,kaidah,dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,saya
bersedia menerima sanksi,termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Kebumen,28 Febuari 2016


Yang membuat pernyataan

TOIFATUN MUKHSINAH
NIM.826157894
iv

KATA PENGATAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik,serta


hidahyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang
Perubahan Kenampakan Bumi Dengan Media Tiruan Kenampakan Bumi di Kelas
IV SDN 4 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/2016”.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun dan diajukan umtuk
memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pematapan Profesional (PDGK 450 )
Program S1 PGSD-BI FKIP Universitas Terbuka.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan Penelitian Tindakan
Kelas ini tidak terlepas dari bamtuan,bimbingan,dan pengarahan dari berbagai
pihak dan untuk itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rektor Universitas Terbuka;
2. Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Jakarta;
3. Dosen Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto;
4. Bapak Drs.M.Pd, selaku Tutor pembmbing;
5. Ibu Riyanti,S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri 4 Kuwayuhan;
6. Ibu Siti Jahroh,S.Pd.SD dan Tri Irianti,S.Pd.SD selaku teman sejawat;
7. Bapak/Ibu Guru serta karyawan dan karyawati SD Negeri 4 Kuwayuhan
Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen;
8. Siswa-siswi Kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan yang telah bersedia
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini;
9. Orang tua, keluarga dan semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan laporan ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat membantu mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran di SD, khususnya SD N egeri 4
Kuwayuhan UPTD Dikpora Unit Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen.
Kebumen,28 Febuari 20016

Penulis
v

DAFTAR ISI

Halaman
HALAM JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN PLAGIAT .......................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ...................................................................................... 8
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 27
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 28
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 29
E. Indikator dan Kriteria Keberhasilan ....................................................... 29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan pihak yang membantu .............. 31
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ............................................. 33
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ......................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................... 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian Petbaikan Pembelajaran .......................... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
vi

A. Simpulan ................................................................................................. 86
B. Saran Tindak Lanjut ............................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 88
LAMPIRAN .................................................................................................... 90
vii

DAFTAR TABEL

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas III Semester 2.............. 27

2.2 Krireria Keberhasilan Penelitian.................................................................. 30

3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan

Bumi Bagi Guru (observer) ......................................................................... 40

3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................................... 41

4.1 Rekapitulasi Nilai Tes Awal ........................................................................ 42

4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I ............ 45

4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 1 .......... 46

4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 .............................. 47

4.5 Perbandingan Nilai Hasil Tes Awal dan Hasil Tes Siklus I

Pertemuan 1 .................................................................................................. 49

4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Pertemuan 2 Siklus I ........... 52

4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus 1 .......... 53

4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I .............................. 54

4.9 Perbandingan Nilai Hasil Tes Pertemuan 1 dan Tes Pertemuan 2

Siklus 1 ........................................................................................................ 56

4.10 Hasil Observasi Langkah Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi


pada Siklus I ................................................................................................ 58

4.11 Perbandingan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tes Awal


viii

dan Siklus I .................................................................................................... 58

4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Pertemuan 1 Siklus II ......... 63

4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 1 Siklus II ......... 64

4.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus II ............................. 65

4.15 Perbandingan Nilai Hasil Tes Awal dan Hasil Tes

Pertemuan 1 Siklus II................................................................................... 67

4.16 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Pertemuan 2 Siklus II .......... 70

4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus II ......... 71

4.18 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II ............................. 72

4.19 Perbandingan Nilai Hasil Tes Pertemuan 1 dan Hasil Tes

Pertemuan 2 Siklus II................................................................................... 73

4.20 Hasil Observasi Langkah Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi


pada Siklus II ............................................................................................... 74

4.21 Pertemuan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tes Awal

dan Siklus II ................................................................................................... 75

4.22 Rekapitulasi Kendala dan Solusi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan


Bumi Siklus I-II ............................................................................................. 81
ix

DAFTAR GAMBAR

2.1 Media Tiruan Kenampakan Bumi ............................................................... 22

2.2 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 29

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas ............................................... 32

3.2 Skema Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 34

4.1 Histogram Perbandingan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Tes Awal dan Siklus I ................................................................................. 59

4.2 Histogram Perbandingan Rekapitulasi Hasil Belajar

Siswa Tes Awal dan Siklus II ...................................................................... 75

4.3 Histogram Perbandingan Persentase Langkah Penggunaan Media

Tiruan Kenampakan Bumi oleh Guru Antarsiklus ...................................... 77

4.4 Histogram Perbandingan Persentase Observasi Langkah Penggunaan Media


Tiruan Kenampakan Bumi terhadap Siswa Antarsiklus ............................. 79

4.5 Histogram Perbandingan Rerata Tes Hasil Belajar Siswa Tes Awal,

Siklus I, Siklus II ......................................................................................... 80


x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam penyelenggaraan PKP ............. 90


2. Surat kesediaan sebagai Penilai 2 dalam penyelenggaraan PKP ................... 91
3. Perencanaan PTK ........................................................................................... 92
4. Berkas RPP Pra Siklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II ... 94
5. Lembar Observasi/ Pengamatan Kinerja Guru Terisi...................................127
6. Lembar Observasi/ Pengamatan Kinerja Guru Terisi...................................128
7. Rekap Hasil Evaluasi....................................................................................129
8. Jurnal Bimbingan Supervisor 2.....................................................................130
9. Gambar Kegiatan Pembelajaran di Kelas III SDN 4 Kuwayuhan................131
10. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk persiklus......................132
xi

ABSTRAK

Toifatun Mukhsinah. 826157894.2016.2.”PENINGKATAN HASIL BELAJAR


IPA TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DENGAN MEDIA
TIRUAN KENAMPAKAN BUMI DI KELAS III SDN 4 KUWAYUHAN
TAHUN AJARAN 2015/2016”. Program studi S1 PGSD BI FKIP. Universitas
Terbuka.UPBJJ-Purwokerto 2015.
Tujuan pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran 1)
mendeskripsikan penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam
meningkatkan pembelajaran IPA,2)meningkatkanhasil belajar IPA dengan materi
perubahan kenampakan bumi,3)mengidentifikasikan kendala dan solusi
penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam pembelajaran IPA. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK ). Penelitian ini dilaksanakan dalam
2 siklus dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Subyek penelitian penelitian adalah siswa kelas III SD
Negeri 4 Kuwayuhan yang berjumlah 24 siswa. Sumber penelitian adalah siswa,
guru dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah tes dan observasi. Data
berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil penelitian: 1) langkah-langkah
penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam pembelajaran IPA sebagai
berikut: (1) stimulation (stimulasi/ pemberian rangsang), (2) problem statement
(pernyataan/ identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4)
data procecing (pengolahan data), (5) verification (pembuktian), dan (6)
generalitazion (menarik kesimpulan). Penggunaan media tiruan kenampakanbumi
dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi
dapat terlihat dari siklus I diperoleh hasil observasi siswa dengan rata-rata 2,91
(72,91%), observasi guru dengab rata-rata 2,70 (67,70%) dan rata-rata hasil
belajar 82,91, siswa yang tuntas berjumlah 18 siswa atau 74,99%. Siklus II
diperoleh hasil observasi guru dengan rata-rata 3,62 (90,6%), observasi siswa
dengan rata-rata 3,66 (91,62%) dan rata-rata hasil belajar siswa 89,58, jumlah
siswa yang tuntas berjumlah 22 siswa atau 91,66%. Kendala yang ditemui dalam
penggunaan media tiruan kenampakanbumi dalam meningkatkan hasil belajar
IPA tentang perubahan kenampakan bumi di kelas III SDN 4 Kuwayuhan Tahun
Ajaran 2015/ 2016 yaitu: (1) masih ada siswa yang gaduh memainkan media
pembelajaran saat proses kegiatan pengamatan dan penemuan, (2) masih ada
beberapa siswa yang masih malu untuk menyampaikan pendapatnya, (3) guru
tidak memberi penguatan untuk siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya.
Solusi untuk mengatasi tersebut: (1) guru lebih memperhatikan siswa yang suka
bermain sendiri saat proses pembelajaran sehingga siswa dapat tertib dan tenang,
(2) guru memotivasi siswa agar berani untuk mengungkapkan pendapatnya, dan
(3) guru memberi penguatan bagi siswa yang berani mengemukakan pendapatnya.
Pengguanaan media tiruan kenampakan bumi pada pembelajaran IPA dapat
meningkatkan pembalajaran IPA.

Kata Kunci : media tiruan kenampakan bumi, hasil belajar, IPA


xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses transfer sebagai ilmu pengetahuan


Pendidikan dilakukan terencana oleh guru kepada anak didiknya yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk membangun
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan pada dirinya, sehingga dapat
bersaing dan berjuang untuk mempertahankan hidup, untuk bersaing secara
sehat diera globalisasi dimasa sekarang ini. Guru sebagai tenaga pendidik yang
berhadapan langsung dengan anak didik berkewajiban melakukan tugas
pembelajaran agar terjadi transfer pengetahuan dan transformasi nilai-nilai
dalam kehidupan peserta didik.

Pendidikan di sekolah dasar (SD) secara sistematik merupakan bagian dari


jenjang pendidikan dasar. Oleh sebab itu, perlu diselenggarakannya Pendidikan
Nasional dengan dasar mengembangkan potensi peserta didik agar dapat
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
serta berakhlak mulia, kreatif, mandiri mampu menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk
menceradaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam proses pendidikan, terdapat beberapa kompenen seperti, guru,


peserta didik, materi, metode, media, dan lainnya. Guru berperan sebagai
modeling memberikan keteladanan dalam pembelajaran, fungsinya untuk
menciptakan contoh dalam berinteraksi dengan materi pelajaran, dengan orang

1
2

lain dan dengan peserta didik untuk membangun pengetahuan yang akurat.
Implikasinya guru berfungsi sebagai mentor dalam memberikan kenyamanan
bagi peserta didik untuk berpeluang menghasilkan karya dalam belajar atau guru
sebagai fasilitator dan membimbing yang memberikan pelayanan untuk
terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.

Seorang pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi


pendidik sebagai agen pembelajaran. Seluruh potensi yang dimiliki guru, tentu
saja akan meningkatkan kecerdasan peserta didik melalui proses pembelajaran
guru berupaya melibatkan dan merangsang aspek, efektif dan psikomotorik.
Ketiga aspek inilah yang banyak menentukan apakah proses pembelajaran
berlangsung dengan baik.

Bentuk dalam kepiawaian pendidik dapat dituangkan dalam berbagai hal


yang berkaitan dengan proses pembelajaran, diantaranya adalah kepiawaian
dalam menggunakan media pembelajaran. Hal ini disebabkan media
pembelajaran mempengaruhi keefektifan pembelajaran. Setiap guru hendaknya
dapat memilih serta menggunakan media yang menarik perhatian peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 4 Kuwayuhan guru belum dapat


mengaktifkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Meskipun pada
saat ini berbagai metode dan media pembelajaran yang dapat mengaktifkan
siswa banyak bermunculan di dunia pendidikan akan tetapi hal ini belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal karena adanya keterbatasan di SD Negeri 4
Kuwayuhan. Keadaan ini membuat siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan
kurang aktif dalam pembelajaran.

Siswa lebih senang melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak terkait dengan


proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung secara tidak efektif dan maksimal. Kompetensi belajar
siswa banyak yang tidak tercapai dengan hasil memuaskan, khususnya pada
mata pelajaran IPA. Pelaksanaan pembelajaran di SD tersebut masih
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tanpa didukung metode dan
3

media yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa terlihat kurang antusias
selama mengikuti pembelajaran. Hal ini sangat mempengaruhi pada tujuan
pembelajaran IPA bagi siwa.

Dalam pembelajaran IPA diharapkan siswa mempunyai pengetahuan,


gagasan, konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh melalui
kegiatan penyelidikan, penyusunan sajian gagasan-gagasan. Oleh karena itu
dalam pembelajaran IPA siswa harus diajak terlibat secara langsung untuk
melakukan pengamatan dan penelitaian.

Berdasarkan buku analisis hasil penilaian ulangan harian tahun ajaran


2015/2016 pada masa pelajaran IPA materi tentang Perubahan Kenampakan
Bumi banyak siswa mendapatkan nilai IPA di bawah KKM yang ditentukan
sekolah yaitu 67. Rata-rata nilai ulangan siswa tentang perubahan kenampakan
bumi 66,07 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 36. Dari 24 siswa, siswa
yang tuntas dalam materi ini hanya 16 siswa atau 25 % sedangkan yang tuntas
sebanyak 18 siswa atau 75%.

1. Identifikasi masalah

- Penggunaan media yang tidak tepat

-Kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan


pengalaman sendiri

- Komunikasi dengan siswa kurang maksimal

- Siswa lebih asyik dengan bermain-main sendiri

2. Analisis

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut peneliti mencoba untuk


melakukan evaluasi masalah-masalah tersebut melalui refleksi diri, kajian
literatur dan berdiskusi dengan teman sejawat, tentang pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Penulis dapat menganalisis kemungkinan penyebab
4

rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang perubahan
kenampakan bumi, antara lain:

- Penjelasan guru terlalu cepat


- Kurangnya motivasi guru dalam penyampaian materi pelajaran sehingga
siswa kurang bersemangat
- Kurang dipahaminya materi yang disampaikan guru sehingga siswa
bingung
3. Alternatif

Masalah diatas dapat diatasi dengan cara guru menggunakan media


pembelajaran yang tidak terlalu sulit tetapi dapat memberikan manfaat
pengalaman yang luar biasa pada siswa dan juga berdampak pada keaktifan
siswa selama pembelajaran. Salah satu media yang cocok untuk mengaktifkan
siswa adalah media tiruan kenampakan permukaan bumi. Melalui media ini,
siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri atau mengalami proses
mental sendiri, sedangkan guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.
Media tiruan kenampakan permukaan bumi diharapkan dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa dalam mencari dan menemukan konsep-
konsep IPA yang berkaitan dengan materi pelajaran, sehingga pengalaman
tersebut aka membekas dan bertahan lebih lama dalam ingatannya, dan siswa
dapat menjelaskan berdasarkan pengalamannya sendiri.

Berdasarkan siswa kelas III berada dalam usia 8-9 tahun tersebut,
Wardani ( mengutip piaget ) mengungkapkan perkembangan kognitif anak
usia Sekolah Dasar termasuk pada tahap perkembangan operasi konkret. Pada
tahap ini anak mampu berfikir secara logis dan kuantitatif, mereka mampu
berperilaku objektif dalam mengkaji kejadian ( 2014: 4.15)

Daya pikir siswa yang belum mampu menghadapi hal-hal yang


bersifat abstrak, maka melalui media tiruan permukaan kenampakan bumi
siswa diharapkan dalam situasi yang nyata sehingga dapat lebih mudah
terserap siswa dan hasil pembelajaran dapat bersifat long-therm memory.
5

Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian tindakan kelas dengan
judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Kenampakan Bumi
di Kelas III SDN 4 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/2016” Dengan harapan
dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan menigkatkan prestasi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka dapat disusun rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media tiruan kenampakan bumi


dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan bumi di
kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016 ?
2. Apakah penggunaan media tiruan kenampakan bumi dapat meningkatkan
hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan bumi di kelas III SD Negeri
4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016 ?
3. Bagaimana kendala dan solusi penggunaan media tiruan kenampakan bumi
dalam meningkatkan hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan bumi
di kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016 ?

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan masalah yang dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Mendiskripsikan langkah-langkah penggunaan media tiruan kenampakan
bumi dalam meningkatkan hasil belajar IPA tentang perubahan
kenampakan bumi di kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran
2015/2016.
2. Meningkatakan hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan bumi
melalui penggunaan media tiruan kenampakan bumi di kelas III SD Negeri
4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016.
3. Mengidentifikasikan kendala dan solusi penggunaan media tiruan
kenampakan bumi dalam meningkatkan hasil belajar IPA tentang
6

perubahan kenampakan bumi di kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun


ajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan / teori baru tentang


penggunaan media tiruan kenampakan bumi, selain itu sebagai tambahan
dokumen ilmiah supaya dapat ditindaklanjuti oleh peneliti yang akan datang.
Media tiruan kenampakan bumi sangat cocok digunakan dalam pembelajaran
IPA di kelas III khususnya materi perubahan kenampakan bumi. Hal ini
dikarenakan media tiruan kenampakan bumi memiliki keunggulan.

Susilana dan Riyana (2009) mengungkapkan kegunaan media secara


umum ada 5, yaitu :

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis;


2) Mengatasiketerbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera;
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar;
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya;
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi siswa

Membantu siswa untuk menigkatkan kompetensi yang harus dicapai dan


memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
7

b. Bagi guru
Sebagai bahan informasi, menambah pengalaman, kemampuan, serta
keterampilan bagi guru terutama dalam menggunakan media tiruan
kenampakan bumi.
c. Bagi sekolah
Memberikan pemikiran dan menambah pengetahuan dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran yang baik
dan maksimal.
d. Bagi peneliti
Memberikan informasi dan pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media tiruan kenampakan bumi.
8
2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Peningkatan Hasil Belajar IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi
di Kelas III SD
a. Karakteristik Siswa Kelas III SD

Siswa dalam jenjang sekolah dasar memiliki usia antara 5-13 tahun.
Masing-masing jenjang usia tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, yaitu dari faktor bawaan yang dimulai dari sejak ia lahir baik secara
biologis maupun sosial yang secara berkesinambungan dipengaruhi beberapa
faktor lingkungan yang merangsang sehingga dapat membantu perkembangan
potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak
lahir. Oleh karena itu, guru sekolah dasar harus benar-benar memiliki
pengetahuan tentang karakteristik siswa di setiap jenjang usia agar guru dapat
memilih metode dan media yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran.

Anak usia sekolah dasar memiliki sifat khas atau karakter sesuai
dengan tahap dalam perkembangannya. Setiap masa perkembangan
berpengaruh besar dalam perkembangan berikutnya. Hal ini sebagaimana
diungkapkan Pieget dalam Sumantri (2014 : 2.8) anak-anak mampu berpikir
operasional: mereka dapat mempergunakan berbagai simbol, melakukan
berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai
kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berfikir
dalam aktivitasnya. Walaupun anak-anak yang preoperasional dapat membuat
pernyataan mental tentang obyek dan kejadian-kejadian sekalipun tidak dapat
dalam seketika, cara belajar mereka masih terikat pada pengalaman fisik.

Menurut, Pieget dalam Yusuf (2006: 6) ada empat tahap


perkembangan kognitif yaitu: (1) tahap sensorimotor (0-2 tahun), (2) tahap
praoperasional (2-7 tahun) , (3) tahap operasional konkret (7-11 tahun) dan
(4) tahap formal-operasional (usia 11 tahun atau lebih). Siswa kelas III SD

8
9

berkisar antara 9-10 tahun, berdasarkan teori Pieget siswa kelas III SD
termasuk dalam tahapan opersional konkret. Selanjutnya, Yusuf (2006:25)
memaparkan beberapa sifat khas yang dimiliki anak-anak pada usia 9-10
tahun adalah: (1) adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari; (2)
amat relistik, ingin mengetahui, ingin belajar; (3) menjelang akhir masa ini
telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus; (4) anak
membutuhkan guru atau orang-orang dewasa untuk menyelesaikan tugas dan
memenuhi kebutuhannya; (5) anak memandang nilai (angka rapor) sebagai
ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah; dan (6) gemar membentuk
kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama.

Seorang anak memerlukan bimbingan orang dewasa di sekitarnya


seperti adanya guru di sekolah dan orang tua dalam kehidupan keluarga dan
di lingkungan masyarakat tempat tinggal dalam menyelesaikan bermacam-
macam masalah yang dihadapi. Selain itu, anak yang sudah mulai berpikir
secara realistik dan mempunyai rasa ingin tahu yang kuat hal ini mampu
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan.

Buhler (dalam Sobur, 2009: 133) menjelaskan bahwa anak pada 9-10
tahun merupakan masa sekolah dasar. Masa periode ini, anak mencapai
objektivitas tetinggi (dapat juga disebut sebagai masa penyelidik, mencoba
dan bereksperimen yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan
rasa ingin tahu yang kuat), masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk
berlatih, dan bereksplorasi. Berdasarkan teori ini maka memungkinkan anak
usia 8-9 tahun dapat melakukan tindakan-tindakan baru yang belum pernah
dilakukan sebelumnya. Kaitannya dengan proses pembelajaran, guru sudah
tentu harus lebih mampu menggunakan media yang tepat agar anak terdorong
untuk mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik


anak kelas III yaitu berkisar antara usia 8 sampai 9 tahun yang merupakan
tahap perkembangan operasional konkret, mempunyai karakteristik yang
10

berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Pada usia ini
anak sudah memiliki pola pikir yang realistik, memiliki rasa ingin
mengetahui yang besar, serta mempunyai keinginan untuk belajar sehingga
memerlukan bimbingan dari orang-orang dewasa di sekitarnya. Pada tahap ini
anak mencapai objektivitas tertinggi (dapat juga disebut sebagai masa
penyelidik, mencoba dan bereksperimen yang distimulasi oleh dorongan-
dorongan penyelidik dan rasa ingin tahu yang kuat), masa pemusatan dan
penimbunan tenaga untuk berlatih, dan bereksplorasi.

Dari karakteristik yang disimpulkan, peneliti ini menekankan pada


beberapa karakteristik. Salah satunya siswa kelas III SD pada tahap
operasional konkret yaitu 8-9 tahun. Pada masa itu anak senang menyelidiki
dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, akan tetapi belum bisa
menghadapi sesuatu yang abstrak, sehingga media tiruan kenampakan bumi
tepat digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas III. Pembelajaran dengan
media tiruan kenampakan bumi akan melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa menemukan sendiri informasi dan
pengetahuannya dengan pengamatan atau diskusi dalam rangka mendapatkan
pembelajaran yang bermakna, dan akan lebih bertahan lama.

b. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar adalah untuk melatih daya (mengasah otak) agar ia tajam
sehingga ia berguna untuk sehingga ia berguna,untuk memecah
persoalan-persoalan ataupun dalam hidup. Menurut Makmun (2009:159)
“belajar merupakan perkayaan materi pengetahuan (material dan atau
perkayaan pola-pola sambutan (responses) perilaku baru (behaviour)”.
Sesuai dengan pendapat tersebut, Aqib (2010: 42 ) mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam
diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang
baru berkat pengalaman dan latihan.
11

Dari penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar


adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Peneliti akan
menekankan pada proses belajarnya. Jika dalam proses belajar berjalan
dengan baik maka hasilnya akan baik. Oleh karena itu siswa secara
langsung diikuysertakan dalam menemukan suatu konsep.

2) Tujuan Belajar

Tujuan merupakan kompenen yang sangat penting dalam dalam


belajar. Menurut Hamalik (1999 : 73 ) tujuan adalah hal yang sangat
esensial, dalam rangka perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian
tujuan memberikan petunjuk untuk memilih pelajaran, menata urutan
topik, mengalokasikan waktu, memilih alat bantu pembelajaran serta
menyediakan ukuran untuk mengukur prestasi belajar siswa. Adapun
tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa
siswa telah melakukan kegiatan belajar., yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap yang baru. Sesuai dengan pendapat
tersebut Sardiman (2008: 28 ) mngatakan bahwa tujuan belajar meliputi :
1) mendapatkan pengetahuan, tujuannya ialah yang memiliki
kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar;
2) penanaman konsep dan keterampilan, penanaman konsep atau
merumuskan konsep juga memerlukan suatu keterampilan; 3)
pembentukan sikap, yaitu dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku
dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
perilakunya.

Berdasarkan pendapat mengenai tujuan belajar di atas, peneliti


menyimpulkan bahwa tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai
tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya
belajar. Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu
mengembangkan kemampuan siswa baik berkaitan dengan aspek efektif,
12

kognitif, maupun psikomotor dan akan memberikan pengalaman belajar


secara langsung kepada siswa.

3) Prinsip-prinsip Pembelajaran

Terdapat prinsip yang digunakan dalam pengembangan belajar.


Menurut Aqib (2010: 44-45) prinsip-prinsip itu dikelompokan menjadi 7
prinsip, yaitu: (1) belajar harus bertujuan dan terarah, tujuan akan
menuntutnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya, (2)
belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau
bukupelajaran itu sendiri, (3) belajar memerlukan pemahaman atas hal-
hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian, (4) belajar
memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat
dikuasainya, (5) belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling
pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya, (6) belajar
harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan,
(7) belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam
bidang praktek sehari-hari.

Sumiati & Asra (2009: 43) berpendapat ada beberapa prinsip


belajar yang menekankan pada aktivitas siswa, antara lain: (1) belajar
bisa terjadi dengan proses mengalami; (2) belajar merupakan transaksi
aktif (3) belajar srcara aktif memerlukan kegiatan yang bersifat vital,
sehingga dapat berupaya mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan
pribadinya; (4) belajar terjadi melalui proses mengatasi hambatan
(masalah) sehingga mencapai pemecahan atau tujuan; (5) hanya dengan
melalui penyodoran masalah memungkinkan diaktifkannya motivasii dan
upaya,sehingga siswa berpengalaman dengan kegiatan yang bertujuan.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prinsip-


prinsi belajar meliputi:

(1) Perkembangan dan kecepetan belajar siswa yang bervariasi ;


13

(2) Keinginan dan kemauan siswa yang kuat dalam belajar untuk
mencapai tujuan;
(3) Media sangat penting dalam pembelajaran yang bersifat kompleks;
(4) Belajar secara aktif dapat mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan
kepribadian
(5) Siswa harus terlibat langsung dalam kegiatan belajaran;
(6) Perlu adanya perhatian motivasi pembelajaran dan upaya sehingga
siswa berpengalaman dengan kegiatan yang bertujuan.

Secara umum, prinsip-prinsip tersebut akan dijadikan sebagai dasar


dalam pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini, agar siswa
memperoleh hasil belajar yang maksimal. Namun, pada pembelajaran
menggunakan media tiruan kenampakan permukaan bumi ini, prinsip
keterlibatan langsung dan keaktifan siswa merupakan prinsip utama yang
harus diperhatikan oleh guru.

c. Belajar IPA di SD
1) Hakikat IPA

Dalam melaksanakan pembelajaran IPA seorang pelajar dalam


hal ini guru harus sesuai dengan hakekatnya. Budi (dalam Bundu, 2006:
10) mengutip beberapa pendapat ahli, mengemukakan beberapa rincian
hakikat IPA, diantaranya (1) IPA adalah bangunan atau deretan konsep
dan skema konseptual yang saling berhubungan sebgai hasil
eksperimen dan observasi, (2) IPA adalah bangunan pengetahuan yang
diperoleh dengan menggunakan metode observasi, (3) IPA adalah
suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui data yang
dikumpulkan melalui observasi atau eksperimen yang dikontrol, dan (4)
IPA adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi
oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan untuk
memahami, menguasai, dan mengolahnya demi memenuhi kebutuhan.
14

Bundu (2006: 11-13) menyuratkan hakekat IPA meliputi: (1)


IPA sebagai produk, berisi prinsip-prinsip hukum-hukum, dan teori-
teori yang dapat menjelaskan dan memahami alam dan berbagai
fenomena yang terjadi di dalamnya. IPA sebagai disiplin ilmu disebut
produk IPA karena isinya merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik
dan analitik yang dilakukan para ilmuwan dalam bentuk fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA; (2) IPA sebagai
proses, atau disebut juga keterampilan proses IPA. Proses IPA adalah
sejumlah keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dengan cara-
cara tertentu untuk memperoleh ilmu dan pengembangan ilmu
selanjutnya; dan (3) IPA sebagai sikap ilmiah, adalah sikap yang
dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan
pengetahuan baru, misalnya objektif tehadap fakta, hati-hati
bertanggung jawab, berhati terbuka, selalu ingin meneliti, dan
sebagainya.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa hakikat IPA adalah ilmu
untuk mencari tahu, memahami alam semesta secara sistematik dan
mengembangkan pemahaman dan penerapan konsep untuk dijadikan
sebagai suatu produk yang menghasilkan sehingga IPA bukan hanya
merupakan kumpulan pengetahuan berupa fisik, konsep, prinsip,
melainkan suatu proses penemuan pengembangan.
Peneliti menjadikan hakikat IPA ini sebagai dasar dan
pedoman dalam melaksanakan penelitian. Penggunaan media yang
tepat, akan membuat siswa mampu memecahkan masalah dan
menemukan konsep melalui kegiatan percobaan/ penelitian. Proses
penelitian ini memerlukan sikap ilmiah yang ada pada diri siswa agar
dapat menhhasilkan produk yang baik.
2) Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal dengan istilah sains.
Kata sains ini berasal dari Bahasa Inggris yaitu science yang berarti
pengetahuan. Science kemudian berkembang menjadi social science
15

yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS) dan narural science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Scienci artinya ilmu pengetahuan. Webster’s dalam Iskandar
(1999: 2) menyatakan bahwa “natural science knowledge
concernedwith the physical word and its phenomena”.yang artinya
Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-
gejalanya.
Sedangkan menurut Purnell’s dalam Iskandar (1999:2)
menyatakan bahwa “science the board field of human knowledge,
acquired by systematic observation and experiment, and explained by
means of rule, law, principles, theories, and hypothesis”, artinya Ilmu
Pengetahuan adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan
dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelskan
dengan bantuan atiran-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori, dan
hipotesa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam adalah cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan
pengamatan dan klasifikasi data dan biasanya disusun dalam hukum-
hukum yang bersifat kuantitatif yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam
3) Tujuan IPA
Sulistiyorini (2007: 40) menuliskan kurikulum 2014 yang
berbasis pada kompetensi, tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
adalah: (1) menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA,
teknologi, dan masyarakat; (2) mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan; (3) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang akan bermanfaat dan melestarikan lingkungan alam;
serta (4) meenghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan.
16

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP)


dijelaskan bahwa tujuan IPA di SD/MI adalah: (1) memperoleh
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; (2)
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3)
mengembangkan rasa ingin tahu,sikap positif, dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam; (6)
meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan (7) memperoleh
bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar unyuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Berdasarkan uraian tersebut, secara garis besar tujuan belajaran
IPA adalah untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan
sikap siswa secara positif agar pengetahuan diperoleh dapat diterapkan
dalam berbagai aspek kehidupan secara nyata. Tujuan IPA tersebut
sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Agar tujua
pembelajaran tersebut dapat tercapai, guru perlu menerapkan suatu
media yang dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan
siswa. Keterampilan tersebut akan mudah diperoleh dan bermakna jika
siswa memiliki pengalaman langsungdalam mencari informasi melalui
media pembelajaran yang mengaktifkan siswa mencari langsung.
4) Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup mata pelajaran IPA SD/MI di dalam KTSP 2006,
meliputi beberapa aspek sebagai berikut: (1) benda atau materi sifat
yaitu meliputi: cair, padat, gas; (2) benda/materi, sifat-sifat dan
kegunaanya meliputi: cair, padat, dan gas; (3) energi dan perubahannya
17

meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat


sederhana, dan (4) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata
surya, dan benda-benda langit lainnya.
5) Materi Pembelajaran IPA kelas III SD
a) SK dan KD Penelitian
Merajuk pada silabus kelas III SDN 4 Kuwayuhan, materi
perubahan kenampakan bumi yang akan diteliti mencakup standar
kompetensi dan kompetensi dasar seperti pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas III
semester 2, yaitu:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


4.Memahami berbagai 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan
cara gerak benda, bahwa gerak benda dipengaruhi
hubungannya dengan oleh bentuk dan ukuran
energi dan sumber 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan
energi tentang pengaruh energi panas,
gerak, gataran dalam kehidupan
sehari-hari
4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan
kegunaanya
4.4 Menyimpulkan hasil pengamatan
bahwa gerak benda dipengaruhi
oleh bentuk dan ukuran.
5.Menerapkan konsep 5.1 Membuat kincir angin untuk
konsep energi menunjukkan bentuk energi angin
dapat diubah menjadi energi gerak
5.2 Menerapkan cara menghemat energi
dalam kehidupan sehari-hari
6.Memahami 6.1 Mendeskripsikan kenampakan
kenampakan permukaan bumi di lingkungan
permukaan bumi, sekitar
cuaca dan 6.2 Menjelaskan hubungan antara
pengaruhnya bagi keadaan awan cuaca
manusia, serta 6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca
hubungannya dengan bagi kegiatan manusia
cara manusia 6.4 Mengidentifikasi cara manusia
memelihara dan dalam memelihara dan melestarikan
melestarikan alam. alam di lingkungan sekitar.
18

Dalam penelitian ini, Kompetensi Dasar (KD) yang akan


diteliti yaitu KD 6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi
di lingkumgan sekitar.

b) Kenampakan Permukaan Bumi

Bumi merupakan planet yang memiliki atmosfer (lapisan


udara), air, dan suhu yang memungkinkan terjadinya kehidupan.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati manusia.

Bentuk Bumi

Bentuk permukaan bumi dapat digambarkan pada sebuah globe.


Bentuk bumi tidak datar, bentuk bumi sesungguhnya adalah bulat
pepat pada kedua kutubnya dan agak menggelembung di sekitar
khatulistiwa. Bukti-bukti yang menunjukkan bahwa bumi berbentuk
bulat antara lain sebagai berikut:
 Pada saat terjadi gerhana bulan, bayangan bumi yang jatuh pada
bulan kelihatan menutupi bulan dan bentuknya bulan
 Foto bumi yang diambil dari satelit bulan di ruang angkasa
menunjukkan bahwa bumi bulat
 Jika kita berlayar terus ke satu arah, maka akhirnya kita akan
kembali ke tempat permulaan kita berlayar
 Kapal yang menuju pelabuhan tidak langsung
terlihatseluruhnya, awalnya ujung tiang kapal yang terlihat
barulah kemudian terlihat badan kapalnya.
19

Permukaan Bumi Tidak Rata

Bentuk permukaan bumi tidak rata. Bumi terdiri dari tempat yang
tinggi dan tempat yang rendah. Bagian permukaan bumi ada yang
menonjol, ada yang datar, ada juga yang berupa cekungan. Pebedaan
tinggi rendahnya permukaan bumi tersebut disebut relief. Berbagai
macam bentuk permukaan bumi dapat dilihat dalam sebuah peta.
Peta adalah gambaran dua dimensi suatu tempat dipermukaan bumi.
Permukaan bumi dibedakan antara lain:
 Daratan
- Pegunungan adalah kumpulan dan banyak gunung
- Perbukitan adalah daerah yang banyak bukit
- Dataran adalah daratan yang mempunyai ketinggian yang
hampir sama

- Lembah adalah daratan yang lebih rendah dari dataran rendah

- Tanjung atau Semenanjung adalah daratan yang menjorok ke


laut.
 Perairan
Perairan adalah bentuk permukaan bumi yang tertutup oleh air.
Lebih dua pertiga dari permukaan bumi merupakan wilayah
perairan dan satu pertiganya merupakan daratan. Wilayah
perairan terdiri dari :
- Lautan adalah daerah perairan yang sangat luas
- Sungai adalah aliran air yang besar di daratan
20

- Danau adalah genangan air yang sangat luas dan dikelilingi


oleh daratan
- Rawa adalah genangan air yang tidak dalam, biasanya berada
di tepi pantai dan banyak di tumbuhi air.
2. Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi
a. Hakikat Media Pembelajaran
1) Pengertian Media Pembelajaran
Suatu kegiatan pembelajaran hasilnya akan maksimal jika guru
dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
materi ajar yang disampaikan. Penggunaan media yang tepat bertujuan
untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa
dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa akan
mendapatkan hasil belajar yang baik dan prestasi yang optimal.
Sumiati dan Asra (2009: 160) mengemukakan, media
pembelajaran adalah sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong prpses belajar.
Menurut Dewi (2013) media pembelajaran adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Dari definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pengertian
media pembelajaran adalah sesuatu yang telah dirancang sebagai alat
untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi-materi dalam bentuk
tiruan dari suatu benda asli sebab tidak dapat ditunjukan aslinya.
Misalnya,karena benda terlalu besar, terlalu kecil, rumit, tempatnya
terlalu jauh dan sebagainya.
2) Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat bermacam-macam. Media
pembelajaran lebih fokus pada proses belajar siswa secara aktif dalam
upaya mendapatkan hasil belajar lebih baik. Setiap pembelajaran media
pembelajaran memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Tidak ada satu media pun dikatakan sesuai untuk segala situasi. Agar
21

menerapkan suatu media pembelajaran yang relevan, dengan situasi


tertentu perlu dipahami keadaan media pembelajaran tersebut, baik
ketepatan maupun tata caranya.
Beberapa macam media pembelajaran yang diuraikan oleh Susilana
& Riyana (2009: 14-20 ),meliputi: 1) media grafis, bahan cetak dan
gambardiam; 2) media proyeksi diam; 3) media audio; 4) media audio
visual diam; 5) film (motion pictures); 6) televisi. Selain media tersebut
masih banyak aneka macam media pembelajaran yang lainnya, seperti
yang diungkapkan oleh Sumiati dan Asra (2009: 160-161) macam-
macam media pembelajaran meliputi, media audio, media visual, media
audio visual.
Sejalan dengan beerapa jenis medis di atas, Nuryani (2003: 12)
menulisakn 8 jenis media pembelajaran, yakni : 1) media asli hidup,
seperti: aquarim dengan ikan dan tumbuhannya; 2) media asli mati,
seperti: awetan dalam botol, bioplastik dan diorama; 3) media asli benda
tak hidup, seperti: model irisan bagian dalam bumi; 4) media grafis,
bagan (chart) : diagram grafik, poster, plakat, gambar, foto, lukisan; 5)
mediadengar (audio): program radio, tape recorder, piringan hitam,
casete,tape; 6) media dengar (audio visual): tv, vidio; 7) media proyeksi
diam: slide dan film strip; 8) media cetak : buku cetak, koran, majalah.
Dari uraian di atas, peneliti memilih menggunakan media tiruan
kenampakan bumi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas III.
Media tiruan kenampakan bumi kiranya lebih cocok dan tepat digunakan
dalam pembelajaran IPA karena media tiruan kenampakan bumi dapat
mengaktifkan siswa melalui kegiatan-kegiatan penemuan yang akan
menuntun siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran.
3) Media Pembelajaran Tiruan Kenampakan Bumi
a) Pengertian Media Tiruan Kenampakan Bumi
Istilah media oleh Dewi (2013) mendefinisikan sebagai alat
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Di
dalam hal ini guru perlu mempersiapkan pembelajaran yang
22

sedemikian rupa agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara


langsung dan mampu memahami informasi yang diterima.
Selanjutnya Dewi (2013) mengemukakan bahwa tiruan benda-
banda atau model merupakan bentuk tiruan dari suatu benda asli yang
karena sesuatu sebab tidak dapat ditunjukkan aslinya. Dan menurut
nuryani (2003: 1) media asli benda tak hidup meliputi, model irisan
bagian dalam bumi, model penampang batang, penampang daun,
model boneka, model torso tubuh manusia yang dapat dilepas dan
dipasang kembali, model globe, model atom, model DNA.
Berdasarkan pengertian di atas, menyimpulkan media tiruan
kenampakan bumi suatu alat untuk menyampaikan pesan-
pembelajaran melalui model atau alat tiruan benda-benda yang
bertujuan untuk menekankan siswa belajar secara individual kepada
siswa untuk menemukan informasi tanpa bantuan guru, berusaha
sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-benar
bermakna.
Adapun media yang saya gunakan ialah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Media Tiruan Kenampakan Bumi


b) Langkah-langkah Penggunaan Media Tiruan Kenampakan
Bumi
Setiap media pembelajaran harus dilaksanakan dengan
langkah yang tepat agar tidak muncul keraguan atau kendala selama
pembelajaran berlangsung. Antara media pembelajaran satu dengan
media lain tentunya memiliki langkah yang berbeda. Menurut
23

Sudiman (1986: 45) ada tiga langkah dalam penggunaan


pembelajaran media,yakni:
(1) Persiapan
Kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan mengajar
dengan menggunakan media pembelajaran kegiatan-kegiatn
yang dapat dilakuakan tenaga pengajar pada persiapan
diantaranya, membuat rencana pelaksanaan, mempelajari buku
petunjuk/ bahan penyerta yang sudah disediakan, menyiapkan
dan mengatur peralatam yang akan digunakan
(2) Pelaksanaan/ Penyajian
Proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran perlu mengembangkan separti, yakin bahwa
semua mediadan peralatan siap untuk digunakan, jelaskan tujuan
yang akan dicapai, jelaskan lebih dahulu apa yang harus
dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran,
hindarkan kejedian-kejadian yang dapat mengganggu kosentrasi
dan ketenangan peserta didik
(3) Tindak Lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkam
pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas dengan
media. Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengukur efektifitas pembelajaran yang telah dilakukannya.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya
diskusi,eksperimen, observasi, latihan dan tes.
Menurut Arif,dkk (1986: 88-89) terdapat beberapa
langkah-langkah penggunaan media yaitu: 1) menganalisis
kebutuhan dan karakteristik siswa; 2) merumuskan tujuan
pembelajaran (instructional objectiv) dengan operasional dan
khas; 3) merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang
mendukung tercapainya tujuan; 4) mengembangkan alat
24

pengukur; 5) menulis naskah; 6) mengadakan tes atau uji coba


dan revisi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud, 2013: 5-6) mengutip pendapat Syah, menyatakan
bahwa penggunaan media tituan kenampakan bumi dalam
pembelajaran meliputi:
a. Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan)
Guru dapat memulai kegiatan KBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
b. Problem statemen (pernyataan/ identifikasi masalah)
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atau pertanyaan masalah).
c. Data collection (pengumpulan data)
Guru memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis.
d. Data processing (pengolahan data)
Penolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang diperoleh para peserta didik, lalu ditafsirkan,
dan semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakuakan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing.
25

f. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)


Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran
menurut beberapa ahli di atas, peneliti cenderung menggunakan
pendapat yang dikemukakan oleh Syah yang dalam Kemdikbud
dengan alasan lebih rinci dan mudah di pahami. Lankah-
langkah tersebut akan digunakan sebagai pedoman pelaksanan
penelitian. Dengan tujuan agar pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif, dan siswa memperoleh pengalaman untuk
menemukan sendiri konsep mengenai materi yanga dipelajari.
c) Kelebihan dan Kekurangan Media Tiruan Kenampakan Bumi
Media pembelajaran sangat beraneka macam, tidak ada satu
media pun yang dianggap paling baik diantara media-media yang lain.
Tiap media memiliki karakteristik tertentu dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, termasuk didalamnya penggunaan media.
Menurut Hasan (2014) mengungkapkan beberapa kelebihan media,
yaitu: (1) dapat menunjukkan objek secara utuh secara kerjanya; (2)
dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas; (3) dapat
menunjukkan alur satu prosea secara jalas.
Kelebihan lain dari media tiga dimensi menurut Muktazam
(2013), yaitu: (1) siswa seakan-akan melihat benda nyata dengan
benda tiga dimensi; (2) menimbulkan ketertarikan siswa untuk berfikir
dan menyelidikinya; (3) pembelajaran akan berjalan dengan lebih
sempurna karena siswa dapat belajar langsung dengan menggunakan
bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya; (4) memberi
pengalaman tentang keadaan yang sebenarnya sesuai benda atau
bahan itu; (5) menggalakan murid membuat kajian lebih lanjut
26

mengenai pembelajaran melelui media; (6) memberi lebih banyak


peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lainnya.
Media juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Beberapa
kelemahan media menurut Moedjiono (1992: 9), yaitu: (1) tidak
menjangkau sasaran dalam jumlah; (2) penyimpanannya memerlukan
ruang yang besardan perawatan yang rumit.
Kekurangan lain dari media tiga dimensi menurut Muktazam
(2013: 2), yaitu: (1) biaya pembuatannya mahal dan membuthkan
banyak waktu; (2) membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya;
(3) siswa tidak akan memahami jika tiga dimensi tidak sama dengan
nyatanya; (4) terbentur alat untuk membuat media tiga dimensi.
Peneliti menyimpulkan kelebihan media tiruan
kenampakan bumi yaitu dapat mendorong siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dengan mandiri, hal ini diharapkan siswa berkembang
cepat, membantu mengembangkan ingatan dan transfer pada situasi
belajar yang berbeda, pengetahuan yang diperoleh akan lebih bertahan
lama, serta dapat mengembangkan bakat dan kecakapan siswa dalam
belajar. Untuk kelemahan media tiruan permukaan bumi memerlukan
waktu yang cukup lama dan kurang sesuai jika digunakan dalam kelas
yang memiliki jumlah siswa yang banyak.
Dengan adanya kelebihan dari media ini akan dipakai dan
dikembangkan dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk
kelemahan akan ditekan semaksimal mungkin. Untuk mengatasi
kelemahan dalam menggunakan media tiruan permukaan bumi, guru
harus pandai mengatur proses pembelajaran. Guru dapat memilih
media yang benar-benar sesuai dengan materi pelajaran dan tidak
terlalu banyak menyita waktu. Guru juga harus selalu memotivasi
siswa supaya lebih aktif dalam percobaan sehinnga hasil yang
diperoleh siswa tersebut bermakna dan berkesan.
27

B. Penelitian yang Relevan


Salah satu penelitian yang relevan denganpenelitian tindakan kelas
dengan media gambar yaitu penelitian yang dilakukan oleh Khosidah pada tahun
2014 dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Media Gambar Pada Pembelajaran IPA di Kelas III Semester II
MI Al Huda Karanggetes Purworejo Tahun Pelajaran 2013-2014”. Berdasarkan
penelitian ini hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA setelah
diterapkan gambar mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hasil belajar
sebelum menggunakan media gambar dari 13 siswa hanya 5 siswa (33,34) yang
berhasi mencapai KKM 60, sedangkan 8 siswa (61,53) masih belum mencapai
ketuntasan minimum. Setelah dilakukan penelitian nilai rata-rata mengalami
peningkatan dari siklus I 67,53 % dan menjadi 7,76 % pada siklus II ketuntasan
belajar juga mengalami peningkatan sebanyak 51,9 % pada siklus I menjadi 89
% pada siklus II.

C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan interaksi antara guru
dengan siswa dan sumber belajar yang merupakan suatu kompenen untuk
mewujudakan tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan. Adapun
tujuan pembelajaran dapat diraih jika materi disajikan sesuai dengan
perkembangan anak. Siswa usia dasar cenderung menyukai hal-hal yang
menyenangkan dan selalu aktif berinteraksi dengan lingkungan. Pembelajaran
hendaknya konsep-konsep yang tertanam tidak mudah dilupakan. Pada
umumnya karakteristik siswa pada kelas III SD adalah masih pada tahap
operasional konkret, memiliki pola pikir yang realistik, rasa ingin mengetahui
yang besar, serta mempunyai keinginan untuk belajar sehingga memerlukan
bimbingan dari orang-orang dewasa di sekitarnya. Selain itu, anak pada tahap
ini telah mencapai objektivitas tertinggi.
Permasalahan yang terjadi di SDN 4 Kuwayuhan adalah
pembelajaran IPA masih belum terlaksana secara maksimal ditandai dengan
siswa kurang aktif dan antusias dalam belajar. Proses belajar IPA masih rendah
28

sehinnga hasil belajar siswa tidak memuaskan, khususnya materi kenampakan


permukaan bumi. Belum optimalnya proses pembelajaran kurang sesuai,
sehingga kurang mengaktifkan siswa.
Pembelajaran IPA pada hakekatnya merupakan konsep yang saling
berhubungan dan merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui sebuah
kegiatan penelitian dalam upaya memecahkan suatu masalah dan IPA
merupakan suatu produk, proses dan merupakan sikap ilmiah. Ilmi Pengetahuan
Alam diperoleh melalui sebuah proses pangamatan dan penemuan sendiri yang
berdasarkan hukum-hukum, prinsip dan hipotesa untuk membentuk suatu
pendapat yang baru tentang obyek pengamatannya.
Penggunaan media tiruan kenampakan bumi sesuai pembelajaran
IPA karena akan mampu membantu meningkatkan hasil belajar siswa karena
informasi yang didapat siswa nyata. Siswa secara aktif melakukan kegiatan
pengamatan dan temuan, tidak menerima pengetahuan secara langsung melalui
pemberitahuan dari guru. Berbagai macam kegiatan pengamatan sederhana dan
menemukan pengetahuan sendiri dengan bimbingan guru, ini berarti tidak
memberatkan siswa sehingga siswa termotivasi untuk menemukan jawaban yang
sebenarnya dari pengamatan yang mereka lakukan. Bimbingan yang diberikan
guru dalam melaksanakan pengamatan yang mereka lakukan. Bimbingan yang
diberikan guru dalam melaksanakan pengamatan pada media tiruan kenampakan
bumi akan menghadirkan komunikasi yang baik antara guru terhadap siswa
maupun sebaliknya sehinnga meningkatkan keterampilan mengkomunikasikan
siswa baik secara lisan maupun tertulis.
Melalui penggunaan media tiruan kenampakan bumi, diharapkan
dapat meningkatkan pembelajaran IPA dan dapat mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran, memberikan pembelajaran langsung dan nyata kepada siswa
sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Penggunaan media
tiruan kenampakan bumi akan dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-
masing siklus terdiri dua pertemuan, yaitu siklus I bentuk bumi dan bumi terdiri
dari dataran dan lautan(sebaran air), siklus II materi permukaan bumi tidak rata.
29

Dengan demikian diharapkan penggunaan media tiruan permukaan bumi dapat


meningkatkan pembelajaran IPA bagi siswa.
Adapun secara rinci, kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat
pada skema berikut:

Kondisi Pembelajaran IPA di Siswa kurang aktif dan


Awal kelas III belum kurang antusias dalam
menggunakan media mengikuti pembelajaran
IPA sehingga hasil belajar
rendah
Pembelajaran IPA di
Tindakan kelas III dilaksanakan
menggunakan media Siklus I : Materi “bentuk
tiruan kenampakan bumi bumi dan bumi terdiri
dari daratan dan lautan
(sebaran air)
Kondisi Pembelajaran IPA di
kelas III SDN 1 Siklus II : Materi
akhir “permukaan bumi tidak
Kuwayuhan meningkat
rata”
\

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran yang telah
diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “jika
media tiruan kenampakan bumi melaksanakan dengan tepat, maka akan dapat
meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi di kelas
III SDN 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016”.

E. Indikator dan Kriteria Keberhasilan


Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan
tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Sebagai
dasar untuk mengetahui keberhasilan perlu ditetapkan indikator capaian
penelitian. Indikator dan kriteria keberhasilan penelitian adalah sebagai
berikut:
30

Tabel 2.2 Kriteria Keberhasilan Penelitian


No. Aspek yang Diukur Persentase Cara Mengukur
yang
Ditargetkan
1. Ketepatan guru dalam 90 % langkah- Diamati saat pembelajaran
menggunakan langkah media tepanya pada saat guru
langkah-langkah tiruan melakukan langkah-
media tiruan kenampakan langkah media tiruan
kenampakan bumi bumi dapat kenampakan bumi dengan
diterapkan teknik observasi. Dihitung
guru dalam dari skor keseluruhan item
pembelajaran instrumen dibagi dengan
dengan tepat. banyaknya aspek yang
diukur.
2. Keterlibatan siswa 85% siswa Diamati saat pembelajaran
secara aktif dalam aktif terlibat tepatnya pada saat siswa
proses pembelajaran dalam melakukan percobaan
IPA tentang pembelajaran dengan media. Dihitung
kenampakan dengan dari skor keseluruhan item
permukaan bumi pada menggunakan instrumen dibagi dengan
saat mengikuti media tiruan banyaknya aspek yang
langkah-langkah kenampakan diukur.
penggunaan media bumi.
tiruan kenampakan
bumi
3. Kemampuan siswa 85 % siswa Diukur dari hasil tes
menjawab butir-butir mencapai nilai tertulis (berupa butir-butir
soal secara trtulis pada tuntas KKM. soal tentang perubahan
pembelajaran IPA kenampakan bumi dan
tentang perubahan dihitung dari jumlah siswa
kenampakan bumi. yang mendapatkan nilai
IPA lebih dari atau sama
dengan 70 dibagi dengan
jumlah siswa yang
mengerjakan dikalikan
100%.
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitia
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD
Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa,
terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Karakteristik
individual diantara para siswa berbeda-beda karena mereka berasal dari latar
belakang sosial keluarga yang beragam, sebagian besar dari keluarga
ekonomi menengah kebawah karena bermata pencaharian sebagai buruh
pembuat batu bata dan pabrik genteng. Selain itu jenjang pendidikan orang
tua mereka rata-rata hanya sekolah menengah pertama. Hal ini juga
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 4
Kuwayuhan yang bisa dikatakan kurang memuaskan, karena mereka kurang
mendapat perhatian yang lebih untuk masalah belajar.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Kuwayuhan,
Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Letak sekolah cukup strategis,
berada di Dusun, RT 2 RW 7, Desa Kuwayuhan, Kecamatan Pejagoan.
Sekolah didirikan pada tahun 1971 . Sekolah ini mendapat akreditasi “B”
dari Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2015. SD Negeri 4
Kuwayuhan memiliki 6 ruang kelas,1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang dapur, 1 ruang koprasi, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan dan
gudang. Sarana dan pasarana untuk menunjang proses pembelajaran di SD
Negeri 4 Kuwayuhan terbilang cukup memadai.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
2015/2016. Kegiatan penelitian direncanakan memenfaatkan waktu sekitar 3
bulan, yakni bulan Februari, Maret, April 2016.

31
32

Adapun perincian waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


dapat dilihat dalam gambar berikut:
No Kegiatan Penelitian Februari Maret April
.

1 Ijin Penelitian
2 Penyusunan Proposal
3 Perencanaan
Pelaksanaan
4 Pengumpulan Data
a. Siklus I
b. Siklus II
5 Analisis Data
6 Menyusun Laporan
PTK
7 Penggandaan dan
Pengumpulan Laporan
Gambar 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

4. Pihak yang Membantu Penelitian


Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ( PTK) ini, dibantu oleh:

Nama : Rianti, S.Pd.SD


NIP : 19650203 198608 2 002
Pekerjaan : Kepala Sekolah SD Negeri 4 Kuwayuhan
Tugas : Memberi ijin guru untuk mengadakan penelitian

Nama : Siti Jahroh, S.Pd


NIP : 19571217 19802 005
Pekerjaan : Guru Kelas IV SD Negeri 4 Kuwayuhan
Tugas : Sebagai supervisor 1 (obsever 1) dan membimbing
pembuatan rencana perbaikan pembelajaran
33

Nama : Tri Irianti, S.Pd


NIP : 19571217 19802 005
Pekerjaan : Guru Kelas VI SD Negeri 4 Kuwayuhan
Tugas : Sebagai supervisor 2 (obsever 2) dan memberikan
masukan kelemahan dan kelebihan yang terjadi selama
perbaikan pembelajaran

Nama : Drs. Suhartono, M.Pd


NID : 410100831
Pekerjaan : Tutor pembimbing pembuatan PTK
Tugas : Membimbing pembuatan rencana perbaikan
pembelajaran dan pembuatan PTK

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang
dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran berikutnya dapat dicapai dan indikator dari siswa yang diharapkan
dapat sesuai target. Penelitian ini dilaksanakan secara berhubungan dan
berkelanjutan sehingga indikator yang diharapkan guru dapat dicapai. Oleh
karena itu jika pada siklus I belum memenuhi target yang diharapkan, maka akan
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II dengan cara
menganalisis hasil observasi dan refleksi dari tindakan yang diberikan pada
siklus I.
Penelitian pada setiap siklus dilaksanakan berdasarkan model
penelitian menurut Arikunto, dkk yang meliputi empat tahapan yakni
perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
34

Tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Pengamatan

Refleksi Perencanaan Pelaksanaan

SIKLUS II

Gambar 3.2 Skema Penelitian Tindakan Kelas ( Arikunto, dkk)

1. Perencanaan
Perencanaan penelitian dilakukan berdasarkan masalah yang
dihadapi. Setelah itu, peneliti membuat skenario pembelajaran, menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun instrument penelitian,
mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan
hasil tindaka, menyiapkan metode yang akan dipergunakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, dilanjutkan dengan melakukan absensi, apersepsi, menyampaikan
acuan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti
pembelajaran IPA menggunakan media tiruan kenampakan bumi sesuai
dengan langkah-langkah yang telah direncanakan pada skenario
pembelajaran, dan pada kegiatan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran.
Dalam kegiatan ini peneliti melakukan 2 siklus selama 4 kali
pertemuan dimana dalam setiap siklus terdapat 2 kali pertemuan. Waktu pada
setiap pertemuan 2 x 35 menit dan dilakukan evaluasi setiap akhir pertemuan.
35

Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan,


tahap observer, dan tahap refleksi. Selama proses pembelajaran guru dan
siswa menerapkan langkah-langkah penggunaan media tiruan kenampakan
bumi. Siklus I dilaksanakan tanggal 15 dan 18 Maret 2016 dengan materi
bentuk bumi,dan bumi terdiri dari daratan. Siklus II dilaksanakan tanggal 21
dan 28 Maret 2016 dengan materi bumi terdiri dari lautan (sebaran air) dan
permukan bumi tidak rata.
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi isi rancangan
skenario penerapan pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan pokok
dalam siklus PTK dan merupakan kegiatan dalam pengumpulan data.
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh observer pengambilan data pelaksanaan
pembelajaran menggunakan media tiruan kenampakan bumi pada saat
tindakan sedang berjalan dengan melihat sejauh mana efek dari tindakan
mencapai sasarannya. Observasi juga merupakan kegiatan merekam seluruh
peristiwa yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi dilakukan
terhadap isi tindakan, maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut.
4. Refleksi
Refleksi merupakan sebuah kegiatan utuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan guru setelah kegiatan
pelaksanaan telah selesai dilaksanakan. Dalam kegiatan refleksi yaitu
mengulas tentang pelaksanaan tindakan, perubahan yang terjadi pada siswa,
suasana di dalam kelas, guru, dan hasil daei tindakan. Berdasarkan hasil
observasi peneliti dan observer mencemari kembali secara mendalam dan
rinci segala hasil dari sesuatu yang telah dilakukan baik itu hasil yang positif
maupun negative, hasil dari refleksi digunakan untuk membuat langkah-
langkah selanjutnya dalam upaya mencapai tujuan dari pada PTK. Dalam
kegiatan ini penulis melakukan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan
terhadap tindakan yang telah dilaksanakan kemudian melakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya.
36

C. Teknik Analisis Data


1. Data
Data yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan
data yang berasal dari pengamatan selama proses pembelajaran dan hasil
evaluasi yang didapatkan dari seluruh siswa pada setiap akhir pembelajaran.
Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Kualitatif, yaitu berupa hasil wawancara dengan siswa
b. Data Kuantitatif, yaitu berupa hasil observasi dan nilai hasil belajar siswa
2. Sumber Data
Sumber data merupakan subyek dari data yang akan diperoleh.
“Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan
akurat” (Arikunto, 2012: 129). Sumber data yang akan digunakan
penelitian ini antara lain:
a. Siswa
Siswa yang dikadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini
adalah siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016.
Data yang didapatkan dari siswa berupa data pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media tiruan kenampakan bumi dan hasil belajar
siswa didapatkan melalui tes tertulis. Untuk data mengenai respon siswa
didapatkan melalui wawancara.
b. Teman Sejawat
Teman sejawat dalam penelitian ini adalah observer yang
bertugas mengobservasi pelaksanaan media tiruan kenampakan bumi
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Data yang mengenai kegiatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan media tiruan kenampakan bumi yang dilakukan
teman sejawat diperoleh melalui lembar observasi dan catatan lapangan
yang disiapkan peneliti.
c. Dokumen
Dokumen yang dijadikan sumber data berupa buku induk siswa,
daftar nilai, kemajuan siswa dan latar belakang siswa. Dokumen sangat
37

diperlukan untuk mengetahui riwayat hidup siswa antara lain riwayat


akademis siswa, tingkah laku siswa, dan catatan anekdot.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan hal ini sangat penting karena
dengan terkumpulnya data, peneliti dapat mengevaluasi hasil penelitiannya
sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak. Teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi
(pengamatan) dan gabungan dari ketiganya, (Sugiyono, 2012: 193-194).
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. Teknik Tes
Arikunto (2010: 193) mengemukakan bahwa“ Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Berdasarkan paparan di atas, tes merupakan sebuah instrument
yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, keterampilan,
pengetahuan dan intelegensi, yang berupa data tentang hasil belajar atau
tingkat penguasaan materi pembelajaran. Peneliti ini menggunakan
instrumen tes tertulis untuk mengukur hasil pembelajaran IPA tentang
perubahan kanampakan bumi dengan menggunakan media tiruan
kenampakan bumi pada masing-masing pertemuan dalam setiap
siklusnya
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah observasi dan wawancara.
Observasi adalah kegiatan pengambilan data melalui proses
pengamatan. Observasi dilaksanakan langsung di dalam kelas yang
digunakan untuk penelitian, yaitu pengumpulan data melalui
pengamatan secara langsung terhadap gejala perilaku yang diselidiki
sebagai objek penelitian. Dari data tersebut, peneliti dapat mengetahui
38

tingkah laku, bakat, dan minat siswa terhadap materi pembelajaran


dengan media yang digunakan. Tehnik observasi dilakukan oleh
observer ketika guru melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
Tehnik non tes lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara merupakan proses memoeroleh informasi dengan
percakapan secara lesan yang dilakukan oleh dua pihak secara tatap
muka atau media melelui kegiatan tanya jawab.
Peneliti melaksanakan wawancara ssecara langsung melalui
tatap muka ketika siswa selesai mengikuti pembelajaran. Wawancaa
tersebut dilakukan untuk mengetahui ketepatan langkah-langkah dan
tanggapan siswa setelah pembelajaran menggunakan media tiruan
kenampakan bumi. Wawancara berisi sejumlah pertanyaan tentang
langkah-langkah pembelajaran.
4. Alat Pengumpulan Data
a. Data Kuantitatif
Yaitu dengan tes tertulis menggunakan butir soal tes formatif
b. Data Kualitatif
1) Observasi : menggunakan lembar observasi
2) Wawancara : menggunakan pedoman wawancara.
5. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaiti
analisis statistik deskriptif/ kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berupa angka-angka
disajikan dalam bentuk grafik atau tabel dan diuraikan menggunakan kata-
kata deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data
berupa informasi berbentuk kalimat.
Data kuantitatif berupa angka dari pengolahan instrumen terhadap
penerapan media tiruan kenampakan bumi dari sudut pandang guru dan
siswa, dan juga hasil belajar siswa dari tes hasil belajar siswa.
39

Data kualitatif berupa informasi gambaran tentang pelaksanaan


media tiruan kenampakan bumi di dalam kelas. Data kualitatif berupa hasil
observasi dan hasil wawancara.
a. Penyusunan Instrumen
1) Instrument Penggunaan Media Kenampakan Bumi
a) Definisi Konsep
Penggunaan media tiruan kenampakan bumi adalah
prosedur yang menekankan belajar secara individual yang
diberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi
dengan tanpa bantuan guru, berusaha sendiri mencari pemecahan
masalah serta pengetahuan yang menyertainya, sehingga
menghasilkan pengetahuan yang benar-banar bermakna dengan
menggunakan benda tiruan kenampakan bumi dengan langkah-
langkah stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan), problem
statement (pernyataan/ identifikasi masalah), data collection
(pengumpulan data), data processing (pengolahan data),
verification (pembuktian), dan generalization (menarik
kesimpulan/ generalisasi).
b) Definisi Operasional
Berdasarkan pada definisi konsep, tehnik pengumpulan
data untuk mengamati penggunaan media kenampakan bumi dalam
menggunakan lembar observasi.
Data hasil pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
media tersebut dapat dilihat dalam instrumen pengukuran dan
kemudian akan direduksi supaya didapat hasil data yang valid
dalam penelitian.
40

c) Instrumen
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Penggunaan Media Tiruan
Kenampakan Bumi bagi guru (observer)

Langkah penerapan media Nomor Jumlah Persen


tiruan kenampakan bumi pertanyaan
1.Stimulation (stimulasi/ 1 1 10%
pemberian rangsangan)
2.Problem statement 2,3 2 20%
(pernyataan/ identifikasi
masalah)
3.Data collection 6 2 20%
(pengumpulan data)
4.Data processing 4,5 1 10%
(pengolahan data)
5.Verification(pembuktian) 7,8,9,10 4 40%
6.Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi) 11,12,13,14 4 40%
JUMLAH 14 14 140%

2) Instrumen Peningkatan Hasil Belajar Siswa


a) Definisi Konsep
Peningkatan hasil belajar IPA tentang perubahan
kenampakan bumi di kelas III SD merupakan suatu kegiatan
belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas siswa dan kemudian dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa di kelas III SD, serta kemampuan membangun
sebuah pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasaan materi dan hasil belajar yang lebih baik.
b) Definisi Operasional
Definisi operasional dari hasil peningkatan belajar
siswa IPA tentang perubahan kenampakan bumi di kelas III SD
adalah akumulasi dari skor-skor dan deskripsi yang menunjukkan
peningkatan hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan
bumi di kelas III SD. Skor-skor peningkatan hasil belajar IPA
tentang perubahan kenampakan bumi dapat diukur menggunakan
41

teknik pengumpulan data yang berupa instrumen tes hasil belajar


siswa.
c) Instrumen
Instrumen soal tes pada setiap siklus berbeda disesuaikan
dengan materi yang dipelajari. Secara rinci dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes
No Indikator Nomor Bentuk Persen
. Soal
1 Siklus I
- Menjelaskan bentuk 1,2,3,4,5 Pilgan 50 %
kenampakan bumi 6,7,8,9,10
- Menyebutkan bagian- Isian 50 %
bagian daratan di bumi

2 Siklus II
- Menyebutkan bagian- 1,2,3,4,5 Pilgan 50 %
bagian perairan di bumi
-Menjelaskan permukaa 6,7,8,9,10
bumi tidak rata Isian 50 %
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Laporan Prasiklus
Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa dalam pelajaran IPA,
maka peneliti melakukan pre test pada hari jum’at tanggal 11 Maret 2016. Pre
tets ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam memahami materi perubahan kenampakan bumi. Hasil pre test ini akan
dijadikan pijakan dalam pelaksanaan tindakan (pembelajaran) selanjutnya.
Dalam hal ini guru memberikan beberapa soal tertulis untuk dijawab individu
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut, dapat
dipaparkan presentase ketuntasan hasil pre test pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Tes Awal
No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
1 30 1 4,16 % Belum tuntas
2 40 3 12,5 % Belum tuntas
3 50 6 25 % Belum tuntas
4 60 1 4,16 % Belum tuntas
5 70 7 29,16 % Belum tuntas
6 80 1 4,16 % Tuntas
7 90 4 14,81% Tuntas
8 100 1 4,16 % Tuntas
Jumlah 24 100 %
Nilai rata-rata 64,17
Jumlah siswa tuntas 23,13 % 6
Jumlah siswa belum tuntas 79,98 % 18

Dari perolehan nilai dalam tabel 4.1, diketahui bahwa nilai terendah adalah
30 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata kelas yaitu 64,17. Sedangkan
untuk ketuntasan belejar, karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam
penelitian ini adalah 70, maka siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa dari 24
siswa dengan presentase 23,13 % sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak
18 siswa dengan presentase 79,98 %. Hasil belajar siswa pada tes awal belum
memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu

42
43

nilai rata kelas belum mencapai 70 dan presentase ketuntasan belajar siswa ≤
79%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
memahami mata pelajaran IPA masih jauh dari KKM yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, akan digunakan media tiruan kenampakan bumi dalam
pembelajaran IPA pada materi perubahan kenampakan bumi.
Penelitian ini mendeskripsikan penerapan media tiruan bumi pada
siswakelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan. Hasil tindakan selama dua siklus
dengan empat kali pertemuan dapat dipaparkan sebagai berikut :
2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, waktu setiap
pertemuan 2 x 35 menit. Tahapan yang dilakukan dalam siklus I adalah sebagai
berikut :
a. Pertemuan 1
1) Perencanaan
Siklus I pertemuan 1 direncanakan pada hari Selasa tanggal 15
Maret 2016 dengan materi bentuk bumi. Untuk itu sebelum tindakan,
peneliti (a) membuat RPP siklus I pertemuan 1 Standar Kompetensi 6.
Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serta hubungannya dengan cara manusia, smemelihara dan
melestarikan alam. Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan kenampakan
permukaan bumi di lingkungansekitar; (b) membuat LKS Bentuk Bumi; (c)
menyiapkan lembar pbservasi guru dan siswa, soal evaluasi, serta (d)
menyiapkan media tiruan bentuk bumi (globe).
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan di kelas III SDN 4
Kuwayuhan pada hari Selasa,14 Maret 2016 dari pukul 07.25-8.25 WIB.
Jumlah siswa yang hadir dalam pelaksanaan pertemuan 1 ini berjumlah 24
anak. Selain itu juga ada 3 observer yaitu peneliti dan dua teman sejawat
peneliti.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, dilanjutkan melakukan absen, apersepsi,
44

menyampaikan acuan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya


menggunakan media tiruan kenampakan bumi sesuai dengan langkah –
langkah yang telah direncanakan pada skenario pembelajaranyaitu: langkah
pertama, Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsang). Pada tahap ini
peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang bentuk bumi,
kemudian guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan bentuk
bumi. Langkah kedua, Problem Statement (pernyataan/ identifikasi
masalah). Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi dan menjawab masalah yang telah disampaikan. Setelah
siswa memberikan jawaban siswa, guru memilih salah siswa untuk
dijadikan hipotesisis dalam pelaksanaan pengamatan pembelajaran pada
media tiruan kenampakan bumi. Langkah ketiga, Data Collection
(pengumpulan data). Peneliti menyuruh siswa untuk membaca buku materi
dan mengarahkan agar siswa menghubungkan masalah dengan informasi
baru yang diperoleh setelah membaca materi. Langkah keempat, processing
(pengolahan data). Siswa menyampaikan informasi baru atau pendapat
tentang masalah yang diperoleh setelah membaca buku. Peneliti
menampung semua pendapat yang disampaikan siswa. Langkah kelima,
verification (pembuktian). Pada langkah ini siswa melakukan kegiatan
penemuan menggunakan media yang telah disiapkan untuk membuktikan
hipotesis yang telah ditentukan pada awal pembelajaran. Siswa dibagi
menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
Setiap kelompok mendapatkan LKS untuk diisi setelah siswa melakukan
kegiatan pengamatan dan penemuan. Selama kegiatan pengamatan dan
penemuan, guru berkeliling untuk mengecek cara kerja siswa sambil
membimbing dan memotivasi siswa untuk aktif dam cermat dalam
pelaksanaan pengamatan dan penemuan. Langkah keenam, Generalization
(menarik kesimpulan). Peneliti menunjuk wakil-wakil kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Peneliti berperan sebagai
moderator dan fasilitator dalam pelaksanaan diskusi. Setelah semua
45

kelompoknya, peneliti bertanya jawab dengan siswa membahas diskusi


secara bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi.
3) Observasi
Observasi selama proses kegiatan pembelajaran IPA tentang bentuk
bumi pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Pertemuan 1

N0. Langkah- Skor Rata- Present Kategori


langkah Obs.1 Obs.2 rata ase
1 Stimulation 2 3 2,5 62,50% Cukup
2 Problem Statemen 3 2,5 2,75 68,78% Cukup
3 Data Collection 2 2,5 2,25 56,25% Cukup
4 Data Processing 2 2 2 50,00% Cukup
5 Verification 2,25 2,75 2,5 62,50% Cukup
6 Generalition 2 2,5 2,25 56,25% Cukup
Jumlah 13,25 15,25 14,25
Rata-rata 2,20 2,54 2,37 59,37%

Keterangan 4,00 = Sangat baik 2,00-2,99= Sedang/Cukup


3,00-3,99= Baik 1,00-1,99= Kurang
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpilkan bahwa persentase ketepatan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara keseluruhan belum
cukup baik yaitu 59,37 dan skor guru rata-rata mencapai nilai 2,37. Pada
langkah stimulation guru mendapat skor rata-rata 2,5 dengan presentase
62,50% langkah problem statement mendapat sekor rata-rata 2,75 dengan
presentase 68,75% langkah data collection mendapat skor rata-rata 2,25
dengan persentase 56,25% langkah data processing mendapat skor rata-rata 2
dengan persentase 50% langkah verification mendapat skor rata-rata 2,5
dengan persentase 62,5% langkah generalization mendapat rata-rata 2,25
dengan persentase 56,37%. Dilihat dari perolehan skor tiap aspek
pengamatan, peran guru masih memerlukan perbaikan untuk mencapai skor
sempurna yaitu 4. Keenam langkah tersebut guru masih perlu meningkatkan
46

nilai tersebut yaitu langkah stimulation, problem statement, data collection,


data processing, verification dan generalization.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, didapatkan hasil pengamatan
langkah-langkah kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer. Adapun data
hasil observasi terhadap kegiatan siswa sebagai berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 1
No. Langkah-langkah Skor Rata- Persent Kategori
Obs.1 Obs. 2 rata ase
1 Stimulation 2 2 2 50,00% Cukup
2 Problem statement 2,5 2,5 2,5 62,50% Cukup
3 Data collection 2 2 2 50,00% Cukup
4 Data processing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verification 2,6 3 2,8 70,00% Cukup
6 Generalization 2,25 2,5 2,37 59,25% Cukup
Jumlah 14,35 15,00 14,67
Rata-rata 2,39 2,5 2,45 61,12%

Keterangan 4,00= Sangat baik 2,00-2,99= Sedang/Cukup

3,00-3,99= Baik 1,00-1,99= Kurang

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, kegiatan siswa dalam pembelajaran


sudah sesuai langkah-langkah pembelajaran penggunaan media tiruan
kenampakan bumi yang sudah ditentukan. Langkah pertama yaitu
stimulation (pemberian rangsangan) siswa mendapat rata-rata 2 dengan
persentase 50%, termasuk kategori cukup. Langkah kedua, problem statement
(pernyataan/ identifikasi masalah) mendapat skor rata-rata 2,5 dengan
persentase 62,50% termasuk kategori cukup. Langkah ketiga, data collection
(pengumpulan data) mendapat skor rata-rata 2 dengan persentase 50,00%
termasuk kategori cukup. Langkah keempat, data processing (pengolahan
data) mendapat skor rata-rata 3 dengan persentase 75,00% termasuk kategori
baik. Langkah kelima, verification (pembuktian) mendapat skor 2,8 dengan
persentase 70,00%, termasuk kategori cukup dan langkah keenam
generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi) mendapat skor rata-rata
2,37 dengan persentase 59,25%, termasuk kategori cukup dan belum
47

memenuhi indikator kinerja. Dari hasil obsevasi tersebut secara keseluruhan,


langkah-langkah kegiatan siswa belum cukup baik dengan skor rata-rata 2,45
dan persentase rata-rata 61,12%, dan belum mencapai indikator kinerja.

Selain pada proses pembelajaran, observasi juga dilakukan terhadap


hasil pembelajaran. Pada kegiatan evaluasi, diperoleh rekapitulasi hasil
belajar siswa siklus I pertemuan 1 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1

No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan


1 20 2 8,3% Belum tuntas
2 30 1 4,16%
3 40 1 4,16%
4 50 1 4,16%
5 60 3 12,5%
6 70 6 25% Tuntas
7 80 5 20%
8 90 2 8,3%
9 100 3 12,5%
∑ 21 24
∑ Tuntas 16 65,8%
∑ Belum Tuntas 8 33,28%
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata 68.33

Berdasarkan tabel 4.4 pembelajaran yang diikuti oleh 24 siswa kelas


III dapat disimpulkan bahwa nilai terendah 20 diperoleh 2 siswa atau 8,3%.
Dilihat dari ketuntasan, hanya ada 16 siswa yang tuntas atau 65,8%
sedangkan 8 siswa belum tuntas atau 33,28%. Nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 adalah 68,33. Nilai rata-rata
kelas masih belum mencapai indikator penelitian yang ditetapkan yaitu 70,
dan ketuntasan hasil belajar siswa belum mencapai indikator kinerja karena
persentase ketuntasan belajar ≤ 85%.

Peneliti juga membuat catatan lapangan yang berisi catatan-catatan


penting selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan catatan
48

terlihat siap mengikuti pembelajaran. Namun, pada saat guru mulai


menyampaikan acuan, mulai ada siswa yang sibuk bermain sendiri maupaun
dengan temannya. Selama pembelajaran berlangsung, siswa kurang aktif dan
kurang antusias, bahkan ada siswa yang tidak mau berdiskusi dengan
kelompok untuk melakukan kegiatan penemuan yang berkaitan dengan materi
bentuk bumi. Pada saat guru menegur, masihbanyak siswa yang merasa malu
dan tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Guru masih
mendominasi kegiatan pembelajaran, padahal seharusnya guru hanya menjadi
fasilitator. Selama pembelajaran berlangsung, guru juga kurang memberikan
motivasi belajar pada siswa.

4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1, proses dan hasil
pembelajaran menggunakan langkah-langkah penggunaan media tiruan
kenampakan bumi pada pembelajaran IPA tentang bentuk bumi dan
fungsinya bagi siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/
2016 meningkat dibandingkan dengan kondisi pratindakan. Guru dan siswa
sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang meliputi 6 langkah
pembelajaran, yaitu: (1) stimulation (pemberian rangsangan), (2) problem
statement (pernyataan/ identifikasi masalah), (3) data collection
(pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), dan (5)
verification (pembuktian) dan (6) generalization (menarik kesimpulan).
Persentase proses belajar dan ketuntasan belajar dan ketuntasan
belajar siswa masih belum memenuhi indikator kinerja. Persentase guru
dalam menggunakan langkah-langkah media tiruan kenampakan bumi hanya
mencapai 59,37% persentase siswa 61,12% dan persentase ketuntasan belajar
siswa masih 65,8%.
Berdasarkan hasil tes awal dan hasil siklus I pertemuan 1, diperoleh
data perbandingan nilai hasil tes awal dan hasil siklus I pertemuan 1 sebagai
berikut:
49

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Hasil Tes Awal dan Hasil Tes Siklus I
pertemuan 1
No. Nilai Pretest SiklusI Keterangan
Pertenuan 1
1 20 2
2 30 1 1
3 40 3 1 Belum Tuntas
4 50 6 1
5 60 1 3
6 70 7 6
7 80 1 5 Tuntas
8 90 4 2
9 100 1 3
∑ Siswa 24 24
∑ Siswa Tuntas 6 16
Persentase 23,13% 65,8%
∑ Siswa Belum 18 8
Tuntas
Persentase 79,98% 33,28%
Nilai Rata-rata 64,17 68,33

Dari tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tes
awal sebelum diadakan pertemuan adalah 64,17, jumlah siswa yang tuntas
ada 6 siswa atau 23,13%. Sedangkan rata-rata hasil belajar setelah diadakan
tindakan siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata 68,33 jumlah siswa
yang tuntas 16 siswa atau 65,8%, sehingga dari hasil tindakan terdapat
peningkatan 42,67%. Maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA tentang
bentuk bumi dapat dikatakan meningkat. Akan tetapi, hasil dan ketuntasan
belajar siswa belum memenuhi indikator kinerja karena persentase ketuntasan
belajar ≤ 85%.
Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran, peneliti
menemukan kendala, yaitu: (1) siswa masih banyak yang bermain dan
mengobrol dengan teman sebangku ketika diberikan penjelasan oleh guru, (2)
siswa gaduh saat berpindah dengan kelompoknya dan saat melakukan
kegiatan pengamatan dan penemuan, (3) siswa belum aktif untuk menjawab
pertanyaan, pendapat, dan belum berani untuk bertanya, (4) beberapa siswa
50

tidak tepat waktu dalam mengerjakan soal evaluasi, (5) guru belum maksimal
dalam memberikan motivasi dan bimbingan selama selama proses
pembelajaran, dan (6) guru masih mendominasi pembelajaran.
Berdasarkan kendala-kendala tersebutmaka akan di adakan
perbaikan pada pertemuanberikutnya. Perbaikan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul diantaranya, (1) peneliti
mengarahkan guru agar memperhatikan siswa yang suka mengobrol dan
bermain sendiri saat proses pembelajaran agar siswa tertib dan tenang; (2)
guru mengarahkan siswa ketika siswa berpindah dengan kelompok agar tidak
terjadi kegaduhan dan guru membimbing dan mengawasi siswa selama
kegiatan pengamatandan penemuan agar lebih tertib; (3) guru memberikan
motivasi kepada siswa agar lebih aktif dan semangat saat diskusi; (4) guru
memotivasi siswa untuk biasa mengerjakan soal evaluasi tepat waktu; (5)
guru memberikan penguatan baik dalam bentuk verbal atau non verbal; (6)
guru memberikan dorongan kepada siswa agar berani menjawab pertanyaan,
bertanya maupun berpendapat.
b. Pertemuan 2
1) Perencanaan
Pelaksanaan pertemuan 2 siklus I direncanakan pada hari jum’at
tanggal 18 Maret 2016 di kelas III SDN 4 Kuwayuahan. Perencanaan pada
pertemuan ini meliputi: (a) membuat RPP siklus I pertemuan 2 Standar
Kompetensi 6. Memahami kenampakan permukaan, cuaca dan pengaruhnya
bagi manusia, serta hubungannya cara manusia memelihara dan melestarikan
alam, Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi
di lingkungannya; (b) menyusun LKS dengan materi bumi terdiri dari
daratan; (c) menyiapkan lembar observasi guru dan siswa dan soal evaluasi,
(d) memastikan kesanggupan teman sejawat untuk menjadi observer pada
siklus I pertemuan 2; (e) menyiapkan media tiruan kenampakan bumi (globe
dan atlas).
51

2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pertemuan 2 siklus I dilakukan selama 2 x 35 menit di
kelas III SDN 4 Kuwayuhan, pada hari jum’at tanggal 18 Maret 2016 mata
pelajaran IPA menggunakan media tiruan kenampakan bumi dimulai pukul
07.25-08.25 WIB dengan materi bumi terdiri dari daratan. Siswa yang hadir
pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2 berjumlah 24 siswa. Selain itu juga
ada teman sejawat yang membantu sebagai observer siswa dan guru saat
melaksanakan pembelajaran IPA.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen siswa, apersepsi, menyampaikan acuan dan tujuan
pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran IPA
materi bumi terdiri dari daratan dengan menggunakan media tiruan
kenampakan bumi sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan
pada skenario pembelajaran yaitu:
Langkah pertama, Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan).
Pada tahap ini guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang bumi terdiri
dari daratan, kemudian guru memberikan masalah berupa pertanyaan yang
berkaitan dengan bumi terdiri dari daratan. Langkah kedua, Problem
Statement (pernyataan / identifikasi masalah). Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi dan menjawab masalah yang telah
disampaikan. Setelah siswa memberikan jawaban, guru memilih salah satu
siswa untuk dijadikan hipotesis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media tiruan kenampakan bumi. Langkah ketiga, Data
Collection (pengumpulan data). Guru menyuruh siswa untuk membaca buku
materi dan mengarahkan agar siswa menghubungkan masalah dengan
informasi baru yang diperoleh setelah membaca materi. Langkah keempat,
Procecing (pengolahan data). Siswa menyampaikan informasi baru atau
pendapat tentang masalah yang diperoleh setelah membaca materi. Guru
menampung semua pendapat yang disampaikan oleh siswa. Langkah kelima,
Verification (pembuktian). Pada langkah ini siswa melakukan kegiatan
pengamatan dan penemuan menggunakan media tiruan kenampakan bumi
52

yang disiapkan untuk menemukan tentang materi bumi terdiri dari daratan.
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4
siswa. Setiap kelompok mendapat LKS untuk diisi setelah siswa melakukan
pengamatan. Selama kegiatan pengamatan dan penemuan, guru berkeliling
untuk membimbing dan memotivasi siswa untuk aktif dan cermat dalam
mengamati dan cermat melaksanakan penemuan. Langkah keenam,
Generalization (menarik kesimpulan). Peneliti menunjuk wakil-wakil
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Peneliti
berperan sebagai moderator dan fasilitator dalam pelaksanaan diskusi. Setelah
semua kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, guru
bertanyajawab dengan siswa membahas hasil diskusi dan mennyimpulkan
hasil diskusi bersama-sama.
3) Observasi
Hasil observasi selama proses kegiatan pembelajaran IPA terhadap
kegiatan guru adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Pertemuan 2 Siklus I
No. Langkah-langkah Skor Rata- Persent Kategori
Obs.1 Obs.2 rata ase
1 Stimulation 2 3 2,5 62,50% Cukup
2 Problem Statement 3 3 3 75,00% Baik
3 Data Collection 2,5 3 2,75 68,75% Cukup
4 Data Processing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verification 2,5 2,5 2,5 62,50% Cukup
6 Generalization 2 3 2,5 62,50% Cukup
Jumlah 15 17,5 16,25
Rata-rata 2,5 2,9 2,70 67,70%
Keterangan: 4,00 = Sangat baik 2,00 – 2,99 = Sedang/ Cukup
3,00- 3,99 = Baik 1,00- 1,99 = Kurang
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, kegiatan guru dalam mengajar pada
siklus I pertemuan 2 ketepatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
secara keseluruhan sudah cukup baik yaitu 67,70% dan skor guru rata-rata
mencapai 2,70. Pada langkah stimulation guru mendapat skor rata-rata 2,5
dengan persentase 62,50% langkah problem statement mendapat skor rata-
rata 3 dengan persentase 75,00% langkah data collection mendapat skor rata-
53

rata 2,75 dengan persentase 68,75% langkah verification mendapat skor rata-
rata 2,5 dengan persentase 62,50% langkah generalization mendapat skor
rata-rata 2,5 dengan persentase 62,50%. Hasil tindakan ini menunjukkan
terdapat peningkatan dari pertemuan sebelumnya, akan tetapi masih belum
memenuhi indikator kinerja, yakni 90%. Dilihat dari perolehan skor tiap
aspek sempurna 4. Ada 2 langkah guru yang mendapat predikat baik, yaitu
pada langkah problem statement, data procecing, sedangkan langkah yang
mendapat nilai cukup perlu ditingkatkan.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, didapatkan hasil pengamatan
langkah-langkah kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer. Adapun data
hasil observasi terhadap siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus I
No. Langkah-langkah Skor Rata- Persent Kategori
Obs.1 Obs.2 rata ase
1 Stimulation 3 3 3 75,00% Baik
2 Problem Statement 3 3 3 75,00% Baik
3 Data Collection 2,5 3 2,75 68,75% Cukup
4 Data Processing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verification 3 3 3 75,00% Baik
6 Generalization 2,5 3 2,75 68,75% Cukup
Jumlah 17 18 17,5
Rata-rata 2,83 3,00 2,91 72,91%
Keterangan: 4,00 = Sangat baik 2,00- 2,99 = Sedang/ Cukup
3,00- 3,99 = Baik 1,00- 1,99 = Kurang
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, kegiatan siswa dalam pembelajaran
sudah sesuai langkah-langkah pembelajaran penggunaan media tiruan
kenampakan bumi. Langkah pertama yaitu stimulation (stimulasi/ pemberian
rangsangan) siswa mendapat skor rata-rata 3 dengan persentase 75,00%,
termasuk kategori baik. Langkah kedua, problem statement (pernyataan/
identifikasi masalah) mendapat skor rata-rata 3 dengan persentase 75,00%
termasuk kategori baik. Langkah ketiga, data collection (pengumpulan data)
mendapat skor rata-rata 2,75 dengan persentase 68,75% termasuk kategori
cukup. Langkah keempat, data processing (pengolahan data) mendapat skor
rata-rata 3 dengan persentase 75,00% termasuk kategori baik. Langkah
54

kelima, verification (pembuktian) mendapat skor rata-rata 3 dengan


persentase 75,00% termasuk kategori baik. Langkah keenam, generalization
(menarik kesimpulan/ generalisasi) mendapat skor rata-rata 2,75 dengan
persentase 68,75% termasuk kategori cukup. Dari hasil observasi tersebut,
secara keseluruhan, langkah-langkah kegiatan siswa sudah cukup baik dengan
skor rata-rata 2,91 dan persentase 72,91%, akan tetapi belum mencapai
indikator kinerja.
Selain pada proses pembelajaran, pengamatan juga dilakukan
terhadap hasil pembelajaran. Pada kegiatan evaluasi, diperoleh rekapitulasi
nilai hasil belajar siswa pertemuan 2 siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I
No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
1 30 - 40 2 8,33%
2 50 - 60 1 4,16% Belum Tuntas
3 70 - 80 9 37,5%
4 90 - 100 13 54,16% Tuntas
∑ 24
∑ Tuntas 18 74,99%
∑ Belum Tuntas 6 24,98%
Nilai Terendah 30
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata 82,91

Dari perolehan data pada tabel 4.8 di atas, pembelajaran yang diikuti
oleh 24 siswa kelas III dapat disimpulkan bahwa nilai terendah yaitu 30
diperoleh 1 siswa atau 4,16%. Nilai tertinggi yaitu 100 diperoleh 5 anak atau
20,83%. Dilihat dari ketuntasan, ada 18 siswa yang tuntas atau 74,99%
sedangkan siswa yang belum tuntas ada 6 siswa atau 24,98%. Nilai rata-rata
hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua adalah 82,91.
Nilai rata-rata kelas sudah mencapai indikator penelitian yang ditetapkan
yaitu 70, dan ketuntasan hasil belajar siswa hampir mencapai indikator
kinerja karena persentase ketuntasan belajar ≤85%.
Peneliti juga membuat catatan lapangan yang berisi catatan-catatan
penting selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan catatan
55

lapangan pada siklus I pertemuan 2, semua siswa terlihat siap mengikuti


pembelajaran, siswa mulai aktif dan fokus mengikuti pembelajaran. Akan
tetapi, masih banyak siswa yang malu dan tidak percaya diri untuk
menyampaikan pendapat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan observer diperoleh bahwa guru
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Namun harus lebih memperhatikan
langkah-langkah agar hasil lebih menjadi. Guru masih kurang mengaktifkan
siswa pada saat diskusi. Masih ada siswa yang tidak ikut mengerjakan tugas
alam memberikan kesimpulan materi pada pertemuan 1 dan pertemuan 2
masih kurang jelas. Selanjutnya hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran.
Wawancara juga dilakukan kepada siswa. Siswa yang menjadi
responden ialah siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang, dan terendah
dari tes evaluasi pertemuan 1. Hasil wawancara dengan ketiga responden
yang mewakili kategori nilai baik, sedang, dan kurang dapat dibaca pada
uraian berikut: berdasarkan keterangan yang diberikan oleh ketiga siswa,
mereka menyampikan perasaan senang dan mudah saat menerima pelajaran
dengan menggunakan media tiruan kenampakan bumi. Secara umum siswa
menerima dan merespon positif terhadap pembelajaran guru. Siswa yang
sudah bisa dapat mengajari siswa yang belum bisa dalam kelompoknya. Ada
siswa yang pernah mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan ada
siswa yang belum pernah. Hal ini karena keterbatasan waktu. Selanjutnya
hasil wawancara terhadap siswa dapat dilihat pada lampiran.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 2, proses dan hasil
pembelajaran menggunakan langkah-langkah penggunaan media tiruan
kenampakan bumi pada pembelajaran IPA tentang bumi terdiri dari daratan
bagi siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/2016
meningkat dibandingkan dengan kondisi pada pertemuan 1. Hal ini
dibuktikan dengan persentase proses belajar dan ketuntasan hasil belajar
siswa yang meningkat. Persentase guru dalam menggunakan langkah-langkah
media tiruan kenampakan bumi pada pertemuan 1 mencapai 59, 37%
56

persentase siswa 61,12%, pada pertemuan 2 mencapai 67,70% persentase


siswa 72,91%.
Guru dan siswa dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang meliputi 6 langkah pembelajaran, yaitu: (1) stimulation (stimulasi/
pemberian rangsangan), (2) problem statemen (pernyataan/ identifikasi
masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing
(pengolahan data), (5) verification (pembuktian), dan generalization (menarik
kesimpulan).
Berdasarkan hasil tes pertemuan 1 dan hasil pertemuan 2 siklus I,
diperoleh data perbandingan siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Hasil Tes Pertemuan 1 dan Tes Pertemuan 2
Siklus I
No. Nilai Pertemuan Pertemuan Keterangan
1 2
1 20 2
2 30 1 1 Belum Tuntas
3 40 1
4 50 1
5 60 3 1
6 70 6 4
7 80 5 5 Tuntas
8 90 2 8
9 100 3 5
Jumlah Siswa 24 24
Jumla Siswa Tuntas 16 18
Persentase 65,8% 74,99%
Jumlah Siswa Belum 8 6
Tuntas
Persentase 33,28% 24,98%
Nilai Rata-rata 68,33 82,91%

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-


rata pertemuan 1 adalah 68,33, jumlah siswa yang tuntas ada 16 siswa atau
65,8%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar pertemuan 2 diperoleh nilai
rata-rata 68,33, jumlah siswa yang tuntas ada 18 siswa atau 74,99%, sehingga
dari hasil tindakan terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 6,66%. Dengan
demikian, dapat disimpulkan pembelajaran IPA tentang perubahan
57

kenampakan bumi dengan menggunakan media tiruan kenampakan bumi


memenuhi indikator kinerja karena persentase ketuntasan belajar ≤ 85%.
Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran, peneliti
menemukan kendala, yaitu: (1) siswa masih gaduh saat berpindah kelompok
pada saat pengamatan, (2) siswa belum aktif menjawab pertanyaan,
berpendapat, dan belum berani untuk bertanya, (3) guru belum maksimal
dalam memberikan motivasi dan bimbingan selama proses pembelajaran, (4)
guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran, dan (5) masih ada siswa
yang lambat tidak tepat waktu dalam mengerjakan evaluasi.
Berdasarkan kendala-kendala tersebut maka akan diadakan
perbaikan pada pertemuan berikutnya. Perbaikan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul, diantaranya: (1) guru mengarahkan
siswa saat berpindah dengan kelompoknya agar tidak terjadi kegaduhan,
membimbing siswa selama kegiatan pengamatan dan penemuan agar lebih
tertib, (2) guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih aktif dan
semangat saat diskusi, (3) guru memberikan penguatan baik dalam verbal
atau non verbal, (4) guru berusaha memberikan dorongan agar siswa berani
menjawab pertanyaan, bertanya maupun berpendapat, dan (5) mengingatkan
dan memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal evaluasi sesuai tepat
waktu yang diberikan.
Berdasarakan siklus I maka peneliti memandang perlu dilaksanakan
perbaikan pembelajaran pada siklus II yaitu pembelajaran IPA tentang
perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan media tiruan
kenampakan bumi bagi siswa kelas III SDN 4 Kuwayuhan.
c. Analisis antar Pertemuan pada Siklus I
1) Proses Pembelajaran IPA Menggunakan Media Tiruan Kenampakan
Bumi
Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan, langkah pembelajaran
penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam siklus I adalah sebagai
berikut:
58

Tabel 4.10 Hasil Observasi Langkah Penggunaan Media Tiruan Kenampakan


Bumi pada Siklus I

No. Aspek yang Bagi Guru (%) Bagi Siswa


dinilai Pert.1 Pert. 2 Pert. 1 Pert.2
1 Stimulation 62,50 62,50 50,00 75,00
2 Problem Statement 68,75 75,00 62,50 75,00
3 Data Collection 56,25 68,75 50,00 68,75
4 Data Processing 50,00 75,00 75,00 75,00
5 Verification 62,5 62,50 70,00 75,00
6 Generalization 56,25 62,50 59,00 68,75
Rata-rata 59,37 67,70 61,12 72,91
Kategori Cukup Baik Cukup Baik
Sesuai tabel 4.10 pertemuan 1 dan pertemuan 2 penggunaan media
tiruan kenampakan bumi, guru mengalami peningkatan sebanyak 8,33%.
Yakni dari persentase 59,37% menjadi 67,70%. Persentase ini belum
memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 90%. Observasi terhadap siswa
juga mengalami peningkatan sebanyak 11,79% yakni dari persentase 61,12%
menjadi 72,91%, persentase kegiatan siswa juga belum memenuhi indikator
kinerja, yaitu 85%.

2) Hasil Belajar IPA Menggunakan Media Tiruan Kenampakan Bumi


Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar pada pertemuan 1
dan pertemuan 2, diperoleh data perbandingan hasil belajar dari tes awal,
pertemun 1 dan pertemuan 2 siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.11 Perbandingan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tes Awal dan
Siklus I
No. Uraian Nilai Siswa Tuntas Keterangan
Rata-rata Jumlah Persentase
1 Tes Awal 64,17 18 23,13%
2 Pertemuan 1 68,33 16 65,8%
3 Pertemuan 2 82,91 18 74,99%
Siklus I 75,62 14 58,33% Belum Tuntas
59

74.99%
80.00% 65.80%
60.00%

40.00% 23.13%
20.00%

0.00%
Tes Awal Pertemuan Pertemuan
1 2

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tes


Awal dan Siklus I

Berdasarkan tabel 4.11 dan gambar 4.1 di atas, diketahui bahwa nilai rata-
rata siswa pada tes awal yaitu 64,17, jumlah siswa yang tuntas ada 6 siswa
dengan persentase 23,13%. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata siswa
meningkat menjadi 68,33, jumlah siswa yang tuntas ada 16 siswa dengan
persentase 65,8%. Pada pertemuan 2 nilai rata-rata siswa meningkat menjadi
82,91 jumlah siswa yang tuntas adalah 18 siswa dengan persentase 74,99%.
Sehingga nilai rata-rata pada siklus 1 adalah 75,62 jumlah siswa yang tuntas
yaitu 17 siswa dengan persentase 70,83%. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari tes awal sampai siklus 1 yaitu
meningkat sebesar 47,7%. Berdasarkan pada uraian tersebut, disimpulkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar sudah memenuhi indikator kinerja yaitu ≥
70, tetapi ketuntasan belajar siswa belum mencapi indikator kinerja karena
persentase ketuntasan belajar siswa ≤ 85%.

3) Kendala dan Solusi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi


dalam Pembelajaran IPA Tentang Perubahan Kenampakan Bumi.
Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran pada
siklus I, peneliti mendapatkan beberapa kendala karena itu, peneliti
60

merencanakan solusi supaya dapat mengantisipasi kendala yang ada dan tidak
terjadi lagi pada pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan hasil observasi, kendala yang ditemui pada siklus I
selama pembelajaran, peneliti mendapatkan kendala, yaitu, (1) masih ada
siswa yang mengobrol dan bermain sendiri ketika diberi penjelasan oleh guru,
(2) siswa mulai gaduh pada saat berpindah kelompok dan saat melakukan
kegiatan pengamatan dan penemuan, (3) siswa masih belum aktif untuk
menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan belum berani untuk
bertanya, (4) ada beberapa siswa yang tidak tepat waktu pada saat
mengerjakan soal evaluasi, (5) guru kurang maksimal dalam memberikan
motivasi dan membimbing siswa selama proses pembelajaran.
Solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka dilakukan:
(1) peneliti mengarahkan guru agar lebih memperhatikan siswa yang suka
mengobrol dan bermain sendiri selama proses pembelajaran sehingga siswa
dapat tertib dan tenang; (2) guru membimbing siswa pada saat membentuk
kelompok agar tidak terjadi kegaduhan selama kegiatan pengamatan dan
penemuan agar lebih tertib; (3) guru memberikan motivasi pada siswa agar
lebih aktif dan bersemangat ketika berdiskusi; (4) guru memotivasi siswa
untuk mengerjakan evaluasi tepat waktu; (5) guru berusaha memberikan
dorongan supaya siswa lebih nerani menjawab pertanyaan maupun
berpendapat.
3. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, tiap
pertemuan 2 x 35 menit. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Pertemuan 1
1) Perencanaan
Siklus II pertemuan 1 direncanakan pada hari Selasa tanggal 21
Maret 2016 dengan materi bumi terdiri dari perairan. Untuk itu sebelum
tindakan, peneliti (a) membuat RPP siklus II pertemuan 1 Standar
Kompetensi 6. Memahami kenampakan permukaan, cuaca dan
61

pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya cara manusia memelihara


dan melestarikan alam, Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi
kenampakan permukaan bumi di lingkungannya; (b) membuat LKS
tentang bumi terdiri dari perairan; menyiapkan lembar observasai guru
dan siswa; soal evaluasi siswa; (c) menyiapkan media tiruan kenampakan
bumi dan atlas, globe.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pertemuan 1 dilaksanaka di kelas III SDN 4
Kuwayuhan pada hari Selasa, 21 Maret 2016 dari pukul 07.25-08.25
WIB. Jumlah siswa yang hadir dalam pelaksanaan pertemuan 1 ini
berjumlah 24 siswa. Selain itu juga ada 3 observer yaitu penelti dan dua
orang teman sejawat peneliti.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan absensi, apersepsi,
menyampaikan acuan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya
adalah kegiatan inti pembelajaran IPA menggunakan media tiruan
kenampakan bumi sesuai dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan pada skenario pembelajaran, yaitu: Langkah prtama,
Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsang). Pada tahap ini guru
memberikan sedikit penjelasan singkat untuk menyampaikan materi yang
akan dipelajari oleh siswa yaitu tentang bumi terdiri dari perairan,
kemudian guru memberikan masalah berupa pertanyaan yang berkaitan
dengan materi. Langkah kedua, Problem Statement (pernyataan/
identifikasi masalah). Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi dan menjawab masalah yang telah disampaikan. Setelah
siswa memberikan jawaban, guru memilih salah satu jawaban siswa
untuk dijadikan hipotesis dalam pelaksanaan pengamatan pada media
tiruan kenampakan bumi. Langkah ketiga, Data Collection
(pengumpulan data). Guru menyuruh siswa untuk membaca buku materi
dan mengarahkan agar siswa menghubungkan masalah dengan informasi
baru yang diperoleh setelah membaca materi. Langkah keempat,
62

Processing (pengolahan data) . Siswa menyampaikan informasi baru atau


pendapat tentang masalah yang diperoleh setelah membaca buku dan
guru menampung semua pendapat yang disampaikan oleh siswa.
Langkah kelima, verification (pembuktian). Pada langkah ini siswa
melakukan kegiatan pengamatan dan penemuan dalam menggunakan
media tituan kenampakan bumi untuk membuktikan hipotesis yang telah
ditentukan. Siswa dibagi mejadi 6 kelompok dengan setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok mendapat LKS untuk diisi setelah
siswa melakukan pengamatan dan penemuan. Selama kegiatan
pengamatan dan penemuan, guru berkeliling untuk membimbing dan
memotivasi siswa untuk aktif dan cermat dalam mengerjakan LKS.
Langkah keenam, Generalization (menarik kesimpulan). Guru menunjuk
wakil-wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Guru berperan sebagai moderator dan fasilitator dalam
pelaksanaan diskusi. Setelah semua kelompoknya, guru bertanyajawab
dengan siswa membahas hasil diskusi kemudian secara bersama-sama
menyimpulkan hasi diskusi.
3) Observasi
Observasi selama proses kegiatan pembelajaran IPA tentang
perubahan kenampakan bumi pada siklus II pertemuan 1 diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Pertemuan 1
Siklus II
No Langkah-langkah Skor Rata- Persent Kategori
. Obs.1 Obs. rata ase
2
1 Stimulation 3 3 3 75,00% Baik
2 Problem Statement 2,5 3 2,75 68,75% Cukup
3 Data Collection 3 3 3 75,00% Baik
4 Data Processing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verification 3 3 3 75,00% Baik
6 Generalization 2,5 3 2,75 68,75% Cukup
Jumlah 17,00 18,00 17,5
Rata-rata 2,83 3,00 2,91 72,91%
63

Keterangan : 4,00 = Sangat Baik 2,00-2,99 = Sedang/ Cukup


3,00-3,99 = Baik 1,00-1,99 = Kurang

Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa persentase


ketepatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara
keseluruhan sudah cukup baik yaitu 72,91% dan skor guru rata-rata
kategori baik meliputi, langkah stimulation mendapat skor rata-rata 3
persentase 75,00%, langkah data collection mendapat skor rata-rata 3
persentase 75,00%, langkah data processing mendapat skor rata-rata 3
persentase 75,00% dan langkah verification mendapat skor rata-rata 3
persentase 75,00% sedangkan kategori cukup meliputi, langkah problem
statement skor rata-rata 2,75 persentase 68,75% dan langkah yang
terakhir yaitu langkah generalization mendapat skor rata-rata 2,75
persentase 68,75%. Dilhat dari perolehan skor setiap aspek pengamatan
masih ada beberapa aspek yang belum memenuhi standar kinerja yaitu
meliputi langkah problem statement dan langkah generalization maka
guru lebih meningkatakan lagi terhadap kedua langkah tersebut.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, didapatkan hasil pengamatan


langkah-langkah kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer sebagai
berikut:
64

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 1


Siklus II

No Langkah-langkah Skor Rata- persent Kategori


Obs.1 Obs.2 rata ase
1 Stimulation 3 3 3 75,00% Baik
2 Problem Statement 3 3 3 75,00% Baik
3 Data Collection 3 3 3 75,00% Baik
4 Data Procecing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verification 3 3 3 75,00% Baik
6 Generalizati 2,5 2,5 2,5 62,50% Cukup
Jumlah 17,5 17,5 17,5
Rata-rata 2,91 2,91 2,91 72,50%
Keterangan: 4,00 = Sangat Baik 2,00-2,99 = Sedang/ Cukup

3,00- 3,99 = Baik 1,00- 1,99 = Kurang

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, kegiatan siswa dalam


pembelajaran penggunaan media tiruan kenampakan bumi yang sudah
ditentukan. Langkah pertama, stimulation siswa mendapat skor rata-rata
3 dengan persentase 75,00%. Langkah kedua, problem statement siswa
mendapat skor rata-rata 3 dengan persentase 75,00%. Langkah ketiga,
data collection siswa mendapat skor rata-rata 3 dengan persentase
75,00%. Langkah keempat, data procecing siswa mendapat skor rata-rata
3 dengan persentase 75,00%. Langkah kelima, verification siswa
mendapat skor rata-rata 3 dengan persentase 75,00%. Kelima langkah
tersebut termasuk kategori baik, sedangkan langkah keenam yaitu
generalization siswa mendapat skor rata-rata 2,5 dengan persentase
62,50% termasuk kategori cukup. Dari observasi tersebut secara
keseluruhan, langkah-langkah kegiatan siswa belum memenuhi standar
kinerja guru karena rata-rata skor keseluruhan hanya mendapatkan 2,91
dengan persentase 72,91%, maka perlu adanya perbaikan.

Pada kegiatan evaluasi, diperoleh rekapitulasi hasil belajar


siswa pertemuan 1 siklus II sebagai berikut:
65

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan


1 60 2 8,33% Belum Tuntas
2 70 4 16,66% Tuntas
3 80 5 20,83%
4 90 8 33,33%
5 100 5 20,83%
∑ 24
∑ Tuntas 22 91,66%
∑ Belum Tuntas 2 8,33%
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata 84,16
Berdasarkan tabel 4.14 pembelajaran yang diikuti oleh 24
siswa kelas III dapat disimpulkan bahwa nilai terendah yaitu 60 diperoleh
oleh 2 siswa atau 8,33%. Nilai tertinggi yaitu 100 diperoleh oleh 5 siswa
atau 20,83%. Dilihat dari ketuntasan, ada 22 siswa yang tuntas atau
91,66% sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 atau 8,33%. Nilai rata-
rata hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama
adalah 84,16. Nilai rata-rata kelas ini sudah mencapai indikator penelitian
yang ditetapkan yaitu 70, akan tetapi ketuntasan hasil belajar siswa masih
ada yang belum tuntas sehingga perlu diadakan perbaikan.

Peneliti juga membuat catatan lapangan yang berisi catatan-


catatan penting selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan
catatan lapangan pada siklus II pertemuan 1, pada awalnya pembelajaran
semua siswa siap. Namun, pada saat pembelajaran berlangsung, siswa
nampak belum begitu aktif, dan ketika kegiatan pengamatan dan
penemuan pada media tiruan kenampakan bumi ada beberapa siswa yang
hanya melihat dan memegang saja. Pada saat guru menegur, siswa tersebut
hanya diam saja. Selama pembelajaran berlangsung, guru sudah
memberikan motivasi belajar dan bimbingan yang cukup baik kepada
siswa.
66

4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan 1, proses dan
hasil pembelajaran menggunakan langkah-langkah penggunaan media
tiruan kenampakan bumi pada pembelajaran IPA tentang perubahan
kenampakan bumi bagi siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun
ajaran 2015/2016 meningkat dibandingkan pada siklus I. Guru dan siswa
sudah melaksanakankegiatan pembelajaran yang meliputi 6 langkah
pembelajaran, yaitu: (1) stimulation (stimulasi/ pemberian rangsang), (2)
problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), (3) data collection
(pengumpulan data), (4) data procecing (pengolahan data), (5) verification
(pembuktian) dan (6) generalization (menarik kesimpulan).
Persentase proses belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa
dan sudah terpenuhi akan tetapi indikator kinerja belum terpenuhi.
Persentase guru dalam penggunan media tiruan kenampakan bumi
mencapai 72,91% dan persentase siswa 72,91% dan persentase ketuntasan
belajar 91,66%.
Berdasarkan hasil tes awal dan hasil pertemuan 1 siklus II,
diperoleh data perbandingan nilai hasil tes awal dan hasil pertemuan 1
siklus II sebagai berikut:
67

Tabel 4.15 Perbandingan Nilai Hasil Tes Awal dan Hasil Tes Pertemuan 1
Siklus II
No. Nilai Pretest Siklus II Keterangan
Pertemuan
1
1 30 1
2 40 3 Belum
3 50 6 Tuntas
4 60 1 2
5 70 7 4
6 80 1 5 Tuntas
7 90 4 8
8 100 1 5
Jumlah Siswa 24 24
Jumlah Siswa Tuntas 6 22
Persentase 23,13% 91,66%
Siswa Belum Tuntas 18 2
Persentase 79,98% 8,33%
Nilai Rata-rata 64,17 84,16

Dari tabel 4.15 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata


tes awal sebelum diadakan pertemuan adalah 64,17 jumlah siswa yang
tuntas ada 6 atau 23,13%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar setelah
diadakan tindakan siklus II petemuan 1 diperoleh nilai rat-rata sebesar
84,16 jumlah siswa yang tuntas ada 22 atau 91,66%, sehingga dapat
disimpulkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi
menggunakan media tiruan kenampakan bumi meningkat. Hasil belajar
dan ketuntasan belajar juga telah tercapai dan memenuhi indikator kinerja
karena persentase ketuntasan belajar ≤ 85%.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama kegiatan
pembelajaran, peneliti menemukan kendala, yaitu: (1) ada siswa hanya
melihat dan memainkan media saja, (2) siswa sudah terkendali saat
melekukan kegiatan pengamatan dan penemuan, (3) siswa masih malu
untuk mengungkapkan pendapat, (4) masih ada siswa yang mengerjakan
soal evaluasi melebihi waktu yang ditentukan, dan (5) guru masih
mendominasi kegiatan pembelajaran.
68

Berdasarkan kendala-kendala tersebut maka akan diadakan


perbaikan pada pertemuan berikutnya. Perbaikan untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul maka, perlu (1) peneliti mengarahkan guru
agar lebih memperhatikan siswa yang suka mengobrol dan bermain sendiri
pada saat proses pembelajaran sehingga siswa tertib dan tenang, (2) guru
mengarahkan dan membimbing siswa selama kegiatan pengamatan dan
penemuan agar lebih tertib, (3) memotivasi siswa agar lebih aktif dan
percaya diri untuk mengungkapkan pendapat, (4) guru memotivasi siswa
untuk biasa mengerjakan soal evaluasi tepat waktu, (5) guru lebih
mengaktifkan siswa.
b. Pertemuan 2
1) Perencanaan
Siklus II pertemuan 2 direncanakan pada hari Selasa tanggal
29 Maret 2016 dengan materi permukaan bumi tidak rata. Sebelum
tindakan, peneliti (a) membuat RPP siklus II pertemuan 2 Standar
Kompetensi 6 Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan
pengaruhnya bagi manusia memelihari dan melestarikan alam, Kompetensi
Dasar 6.2 Mendeskripsikan kenampakan bumi di lingkungannya; (b)
membuat LKS tentang permukaan bumi tidak rata; (c) menyiapkan lembar
pbservasi guru dan siswa; (d) menyiapkan media tiruan kenampakan bumi.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pertemuan 2 dilaksanakan di kelas III SD Negeri
4 Kuwayuhan pada hari Selasa, 29 Maret 2016 dari pukul 07.25-08.29
WIB. Jumlah siswa yang hadir dalam pelaksanaan pertemuan 2 ini
berjumlah 24 anak. Selain itu juga ada 3 observer yaitu peneliti dan dua
orang teman sejawat peneliti.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan melakukan absensi, apersepsi,
menyampaikan acuan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya
adalah kegiatan inti pembelajaran IPA menggunakan media tiruan
kenampakan bumi sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan
69

pada skenario pembelajaran yaitu: Langkah pertama, Stimulation


(stimulasi/ pemberian rangsang). Pada tahap ini guru memberi sedikit
penjelasan singkat untuk mengenalkan materi yang akan dipelajari oleh
siswa yaitu tentang permukaan bumi tidak rata, kemudian guru
memberikan masalah berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
Langkah kedua, Problem Statement (peernyataan/ identifikasi masalah).
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi dan
menjawab masalah yang telah disampaikan. Langkah ketiga, Data
Collection (pengumpulan data). Guru menyuruh siswa untuk membaca
buku materi dan mengarahkan agar siswa menghubungkan masalah
dengan informasi baru setelah membaca materi. Langkah keempat,
Processing (pengolahan data). Siswa menyampaikan informasi baru atau
pendapat tentang masalah yang diperoleh setelah membaca buku. Guru
menampung semua pendapat yang disampaikan oleh siswa. Langkah
kelima, Verification (pembuktian). Pada langkah ini siswa melakukan
kegiatan penemuan menggunakan media tiruan kenampakan bumi untuk
membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. Siswa dibagi menjadi 6
kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok mendapat
LKS untuk diisi setelah siswa melakukan pengamatan. Selama kegiatan
penemuan, guru berkeliling untuk mengecek dan membimbing dan
memotovasi siswa untuk aktif dan cermat dalam melekukan pengamatan
dan penemuan. Langkah keenam, Generalization (menarik kesimpulan).
Guru menunjuk wakil-wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya. Guru berperan sebagai moderator dan fasilitator
dalam pelaksanaan diskusi. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil
diskusi kelompoknya, guru bertanyajawab dengan siswa membahas hasil
diskusi kemudian secara bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi.
3) Observasi
Observasi selama proses kegiatan pembelajaran IPA tentang
perubahan kenampakan bumi siklus II pertemuan 2 diperoleh data sebagai
berikut:
70

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Pertemuan 2


Siklus II
No Langkah-langkah Skor Rata- Persent Kategori
Obs.1 Obs.2 rata ase
1 Stimulation 4 4 4 100% Sangat
Baik
2 Problem Statement 4 3 3,5 87,50% Baik
3 Data Collection 3,5 3,5 3,5 87,50% Baik
4 Data Procecing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verifikasi 3,75 3,75 3,75 93,74% Baik
6 Generalization 4 4 4 100% Sangat
Baik
Jumlah 22,25 21,25 21,75
Rata-rata 3,70 3,54 3,62 90,6%
Keterangan: 4,00 = Sangat baik 2,00- 2,99 = Sedang/ Cukup
3,00- 3,99 = Baik 1,00- 1,99 = Kurang
Berdasarkan tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa persentase
ketepatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara keseluruhan
sudah baik yaitu 90,6% dan skor rata-rata mencapai 3,62. Pada langkah
stimulition guru mendapat skor rata-rata 4 persentase 100%, kategori sangat
baik, langkah problem statement mendapat skor rata-rata 3,5 persentase
87,50, kategori baik, langkah data collection mendapat rata-rata 3,5
persentase 87,50%, kategori baik, langkah data procecing mendapat skor
rata-rata 75,00%, kategori baik, langkah verification mendapat rata-rata 3,75
persentase 93,75, kategori baik dan langkah generalization mendapat rata-
rata 4 persentase 100%. Dilihat dari perolehan skor setiap aspek sudah
mencapai target kinerja guru.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, didapatkan hasil pengamatan
langkah-langkah kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer sebagai
berikut:
71

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus


II
No Langkah-langkah Skor Rata- Persent Kategori
Obs.1 Obs.2 rata ase
1 Stimulation 4 4 4 100% Sangat Baik
2 Problem Statement 3,5 4 3,75 93,75% Baik
3 Data Collection 3,5 4 3,75 93,75% Baik
4 Data Processing 3 3 3 75,00% Baik
5 Verification 3,75 4 3,87 96,75% Baik
6 Generalization 3,5 3,75 3,62 90,5% Baik
Jumlah 21,25 22,75 21,99
Rata-rata 3,54 3,79 3,66 91,62% Baik
Keterangan 4,00 = Sangat Baik 2,00- 2,99 = Sedang/ Cukup
3,00- 3,99 = Baik 1,00- 1,99 = Kurang
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, kegiatan siswa dalam
pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
penggunaan media tiruan kenampakan bumi yang sudah ditentukan.
Langkah pertama adalah stimulation siswa mendapat skor rata-rata 4
persentase 100% kategori sangat baik. Langkah kedua, problem statement
siswa mendapat skor rata- rata 3,75 persentase 93,75% kategori baik.
Langkah ketiga, data collection siswa mendapat skor rata-rata 3,75
persentase 93,75% kategori baik. Langkah keempat, data processing siswa
mendapat skor rata-rata 3 persentase 75,00% kategori baik. Langkah kelima,
verification siswa mendapat skor rata-rata 3,87 persentase 96,75% kategori
baik. Langkah keenam, generalization siswa mendapat skor rata-rata 3,62
persentase 90,5% kategori baik. Dari hasil observasi tersebut, secara
keseluruhan, langkah-langkah kegiatan siswa sudah cukup baik dengan skor
rata-rata 3,66 persentase 91,62% telah mencapai indikator kinerja yaitu
85%.
Selain dalam proses pembelajaran, observer juga dilakukan
terhadap hasil pembelajaran. Pada kegiatan evaluasi, diperoleh rekapitulasi
hasil belajar siswa pertemuan 2 siklus II sebagai berikut:
72

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II


No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
1 60 2 8,33% Belum Tuntas
2 70 1 4,165
3 80 Tuntas
4 90 14 58,33%
5 100 7 29,16%
∑ 24
∑ Tuntas 22 91,66%
∑Belum Tuntas 2 8,33%
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata 89,58

Berdasarkan tabel 4.18 pembelajaran yang diikuti oleh 24


siswa kelas III dapat disimpulkan bahwa nilai terendah yaitu 60 diperoleh
oleh 2 siswa atau 8,33%. Nilai tertinggi yaitu 100 diperoleh oleh 7 siswa
atau 29,16%. Dilihat dari ketuntasan, ada 22 siswa yang tuntas atau 91,66%
sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa atau 8,33%. Nilai rata-rata
hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 2 adalah 89,58. Nilai rata-rata
kelas ini memenuhi indikator penelitian yang ditetapkan yaitu 70, dan untuk
ketuntasan hasil belajar siswa 85,20% telah mencapai indikator kinerja
karena persentase ketuntasan belajar telah ≤ 85%.
Peneliti juga membuat catatan lapangan yang berisi catatan-
catatan penting selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan
catatan lapangan pada siklus II pertemuan 2, pembelajaran berlangsung
dengan lancar, dan tertib pada kegiatan pengamatan dan penemuan dengan
media tiruan kenampakan bumi siswa tidak lagi gaduh dalam mengamati
media pembelajaran. Catatan penting yang lainnya adalah pada saat
pengumpulan data dan penarikan kesimpulan, siswa mulai percaya diri
untuk menyampaikan pendapat. Pada pertemuan 2 siklus II ini, guru sudah
memberikan motivasi dan bimbingan pada siswa.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan 2, proses dan
hasil pembelajaran menggunakan langkah-langkah penggunaan media
73

tiruan kenampakan bumi pada pembelajaran IPA tentang perubahan


kenampakan bumi bagi siswa kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan tahun
ajaran 2015/2016 meningkat dibandingkan dengan kondisi awal. Guru dan
siswa sudah melaksanakan kegi atan pembelajaran yang meliputi 6 langkah
pembelajaran, yaitu: (1) stimulation (stimulasi/ pemberian rangsang), (2)
problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), (3) data collection
(pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) verification
(pembuktian) dan (6) generalization (menarik kesimpulan).
Persentase proses balajar dan ketuntasan hasil belajar siswa
telah memenuhi indikator kinerja. Persentase guru dalam menggunakan
langkah-langkah media tiruan kenampakan bumi mencapai 90,6%
persentase siswa 91,62% dan persentase ketuntasan belajar siswa 91,66%.
Berdasarkan hasil tes awal dan hasil pertemuan 2 siklus II,
diperoleh dat perbandingan nilai hasil tes awal dan hasil pertemuan 2 siklus
II sebagai berikut:
Tabel 4.19 Perbandingan Nilai Hasil Tes Pertemuan 1 dan Hasil Tes
Pertemuan 2 Siklus II
No. Interval Pertemuan Pertemuan Keterangan
1 2
1 60 2 2 Belum Tuntas
2 70 4 1
3 80 5 Tuntas
4 90 8 14
5 100 5 7
Jumlah Siswa 24 24
Jumlah Siswa Tuntas 22 22
Persentase 91,66% 91,66%
Siswa Belum Tuntas 2 2
Persentase 8,33% 8,33%
Nilai Rata-rata 84,16 89,58

Dari tabel 4.19 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata


pertemuan 1 adalalah 84,16 jumlah siswa yang tuntas ada 22 siswa atau
91,66%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar setelah diadakan pertemuan
2 diperoleh nilai rata-rata sebesar 89,58 jumlah siswa yang tuntas berjumlah
74

22 atau 91,66%, sehingga dapat disimpulkan pembelajaran IPA tentang


perubahan kenampakan bumi menggunakan media tiruan kenampakan bumi
meningkat.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama kegiatan
pembelajaran, peneliti menemukan kendala, yaiti: (1) pembelajaran
berlangsung dengan tertib pada saat kegiatan pengamatan dan penemuan
dengan media tiruan kenampakan bumi dengan baik, (2) siswa sudah mulai
berani mengemukakan pendapatnya dan mampu menjawab pertenyaan dari
guru walaupun masih sedikit malu-malu, (3) selama kegiatan berlangsung,
guru aktif dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam pengamatan.
Guru juga tidak segan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengamati media.
c. Analisis antar Pertemuan pada Siklus II
1) Proses Pembelajaran IPA Menggunakan Media Tiruan Kenampakan
Bumi
Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan, langkah
pembelajaran penggunaan media tiruan kenampakan bumi siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.20 Hasil Obseverasi Langkah Penggunaan Media Tiruan
Kenampakan pada Siklus II
No. Aspek yang dinilai Bagi Guru (%) Bagi Siswa (%)
Pert.1 Pert.2 Pert.1 Pert.2
1 Stimulation 75,00% 100% 75,00% 100%
2 Problem Statement 68,75% 87,50% 75,00% 93,75%
3 Data Collection 75,00% 87,50% 75,00% 93,75%
4 Data Procecing 75,00% 75,00% 75,00% 75,00%
5 Verificationt7 6f7 75,00% 93,75% 75,00% 96,75%
6 Generalization 68,75% 100% 62,50% 90,5%
Rata-rata 72,91% 90,6% 72,91% 91,62%
Kategori Baik Baik Baik Baik

Sesuai tabel 4.20 pertemuan 1 dan pertemuan 2 penggunaan


media tiruan kenampakan bumi oleh guru mengalami peningkatan sebanyak
17,69%, yakni dari persentase 72,91% menjadi 90,6%. Persentase ini
75

termasuk kategori baik dan sudah memenuhi indikator kinerja penelitian


yaitu 90%. Observasi terhadap siswa juga mengalami peningkatan sebanyak
18,71%, yakni dari persentase 72,91% menjadi 91,62%, persentase kegiatan
siswa juga sudah termasuk dalam kategori baik, dan telah memenuhi
indikator kinerja penelitian, yaitu 85%.
2) Hasil Belajar IPA Menggunakan Media Tiruan Kenampakan Bumi
Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar pada pertemuan 1
dan 2, diperoleh data perbandingan hasil belajar siswa dari tes awal,
pertemuan 1 dan 2 siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.21 Pertemuan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tes Awal dan
Siklus II
No. Uraian Nilai rata- Siswa Tuntas Keterangan
rata Jumlah Persentase
1 Tes Awal 64,17 6 23,13%
2 Pertemuan 1 84,16 22 91,66%
3 Pertemuan 2 89,58 22 91,66%
Siklus II 86,87 22 91,66% Tuntas

100.00% 91.66% 91.66%

80.00%
60.00%
40.00% 23.13%
20.00%
0.00%
Tes Awal Pertemuan Pertemuan
1 2

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Rekpitulasi Hasil Belajar Siswa Tes


Awal dan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.21 dan gambar 4.2 di atas, diketahui bahwa
nilai rata-rata siswa pada tes awal yaitu 64,17, jumlah siswa yang tuntas
adalah 6 siswa dengan persentase 23,13%. Pada siklus II pertemuan 1 nilai
rata-rata meningkat menjadi 84,16 jumlah siswa yang tuntas adalah 22 siswa
76

dengan persentase 91,66%. Pada pertemuan 2 nilai rata-rata siswa


meningkat menjadi 89,58, jumlah siswa yang tuntas adalah 22 siswa dengan
persentase 91,66%. Sehingga nilai rata-rata pada siklus II adalah 86,87
jumlah siswa yang tuntas 22 dengan persentase 91,66%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa tes awal
sampai siklus II yaitu meningkat sebesar 68,53%. Berdasarkan uraian
tersebut, disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa sudah
memenuhi indikator kinerja yaitu nilai rata-rata siswa ≥ 70, dan ketuntasan
hasil belajar siswa sudah mencapi indikator kinerja.
3) Kendala dan Solusi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi
dalam Pembelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama kegiatan
pembelajaran pada siklus II, peneliti menemukan kendala, yaitu: (1)
pembelajaran berlangsung kurang tertib karena pada kegiatan pengamatan
pada media tiruan kenampakan bumi masih ada siswa yang gaduh ada juga
yang memainkan media tersebut, (2) siswa masih takut dan kurang percaya
diri untuk menyampaikan pendapat. Solusi untuk mengatasi kendala
tersebut maka perlu dilakukan, (1) guru lebih memperhatikan siswa yang
suka mengobrol dan bermain sendiri saat proses pembelajaran sehingga
siswa dapat tertib dan tenang, (2) guru mengarahkan dan mengawasi siswa
selama kegiatan pengamatan agar lebih tertib, dan (3) memotivasi siswa
agar lebih percaya diri untuk mengungkapkan pendapat.
4) Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Pembelajaran IPA menggunakan media tiruan kenampakan
bumi dilaksanakan atas dasar masih rendahnya hasil belajar IPA tentang
perubahan kenampakan bumi di kelas III SDN 4 Kuwayuhan. Langkah-
langkah pembelajarannya mengacu pada skenario yang telah disiapkan
sebelum dilaksanakan pembelajaran dalam penelitian.
Kegiatan siklus I, secara umum pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa sudah berjalan dengan baik.
Walaupun ada beberapa langkah pembelajaran yang belum dilaksanakan
77

dengan sempurna. Pada siklus I tampak banyak siswa yang masih


beradaptasi dengan situasi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru,
karena berbeda dengan pelaksanaan sehari-hari. Dari beberapa kekurangan
yang ada, maka peneliti pada siklus II merencanakan kegiatan pembelajaran
yang lebih baik lagi agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
Perbandingan hasil tindakan antarsiklus dilakukan untuk
mendeskripsikan adanya peningkatan hasil tindakan dari satu siklus ke
siklus berikutnya. Data hasil tindakan yang dibandingkan meliputi langkah
penggunaan media tiruan kenampakan bumi oleh guru, observasi
penggunaan media tiruan kenampakan bumi terhadap siswa, serta tes hasil
belajar siswa. Berikut ini adalah perbandingan hasil tindakan antarsiklus
dari siklus I dan siklus II.
1. Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi pada Pembelajaran IPA
tentang Perubahan Kenampakan Bumi
Observasi yang dilakukan terhadap langkah-langkah kegiatan guru
dalam pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi menggunakan
media tiruan kenampakan bumi pada siklus I dan siklus II diperoleh data
perbandingan hasil observasi kegiatan guru dalam pembelajaran sebagai
berikut:

Langkah Penggunaan Media Tiruan Kenampakan


Bumi oleh Guru Antarsiklus
100.00% 90.62%

67.70% 72.91%
59.37%
50.00%

0.00%
Siklus I Siklus II

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Persentase Langkah Penggunaan


Media Tiruan Kenampakan Bumi oleh Guru Antarsiklus
78

Berdasarkan gambar 4.3 dinyatakan bahwa penggunaan media


tiruan kenampakan bumi pleh guru mengalami peningkatan pada setiap sik
lus. Persentase siklus I mengalami peningkatan 8,33% yaitu pada pertemuan
pertama mencapai 59,37%, kemudian pada pertemuan kedua meningkat
menjadi 67,70%. Persentase langkah pada siklus II mengalami peningkatan
dari siklus I. Pada pertemuan pertama persentase mencapai 72,91% dan pada
pertemuan kedua persentase mencapai 90,62%. Artinya, pada siklus II
mengalami peningkatan sebanyak 22,92%. Peningkatan persentase ini
disebabkan kendala-kendala siklus I berkurang. Selain itu, guru sudah
menggunakan langkah pembelajaransesuai dengan skenario
pembelajaran.berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa langkah
penggunaan media tiruan kenampakan bumi telah mencapai indikator kinerja
yang ditetapkan yaitu persentase siklus II pertemuan kedua mencapai 90,62%
2. Observasi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi terhadap
Siswa
Penggunaan media tiruan kenampakan bumi yang dilakukan oleh
guru terhadap siswa secara umum mengalami peningkatan. Untuk
memaksimalkan langkah pembelajaran ini guru mendapatkan masukan dari
observer berupa data hasil observasi. Berdasarkan hasil rekapitulasi
pertemuan dari setiap siklus disajikan gambar perbandingan langkah
pembelajaran yang dilakukan siswa sebagai berikut:
79

Langkah Penggunaan Media Tiruan Kenampakan


Bumi Oleh Siswa Antar Siklus

100.00% 91.62%
72.91% 72.91%
80.00% 61.12%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Siklus I Siklus II

Gambar 4.4 Histogram Perbandingan Persentase Observasi Langkah


Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi Terhadap Siswa
Antarsiklus

Berdasarkan gambar 4.4 dinyatakan bahwa respon siswa pada


penggunaan media tiruan kenampakan bumi mengalami peningkatan pada
setiap siklus. Persentase pada langkah pembelajaran pada siklus I mengalami
peningkatan 11,79% yaitu pertemuan pertama persentase mencapai 61,12%
kemudian pada pertemuan kedua meningkat menjadi 72,91%. Persentase
langkah pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dari siklus I.
Peningkatan persentase ini disebabkan kendala-kendala siklus I berkurang.
Selain itu, guru sudah menggunakan langkah pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran sehingga respon siswa meningkat. Berdasarkan uraian
tersebut, disimpulkan bahwa respon siswa terhadap penggunaan media tiruan
kenampakan bumi meningkat dan telah mencapai indikator kinerja yang
ditetapkan yaitu persentase siklus II pertemuan kedua mencapai 91,62%
(≥ 85%).
80

3. Hasil Belajar IPA Menggunakan Media Tiruan Kenampakan Bumi


Berdasarkan data tes belajar pada setiap pertemuan dari siklus I
dan siklus II diperoleh data sebagai berikut:

100 89.58
82.91 84.16
80 64.17 68.33
60
40
20
0
Tes Awal Siklus I Siklus II

Gambar 4.5 Histogram Perbandingan Rerata Tes Hasil Belajar Siswa Tes
Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan gambar 4.5 dinyatakan bahwa rerata tes hasil belajar
siswa dari tes awal sampai siklus II mengalami peningkatan. Kenaikan rerata
dari tes awal sebesar 64,17 meningkat pada siklus I pertemuan 1 menjadi
68,33 namun tidak diadakan bimbingan individu pada siswa yang belum
mencapai KKM karena akan ada perbaikan pada siklus berikutnya.
Pertemuan kedua rerata nilai siswa mengalami peningkatan menjadi 82,91.
Siklus II rerata tes hasil belajar siswa pada pertemuan pertama meningkat
menjadi 84,16. Pada pertemuan kedua meningkat menjadi 89,58. Data tes
hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media tiruan
kenampakan bumi memberikan kontribusi terhadap tes hasil belajar siswa.
Pada siklus II pertemuan petama dan kedua telah mencapai indikator kinerja
yang ditetapkan yaitu ≥85% siswa mengalami ketuntasan dengan KKM 70.
4. Kendala dan Solusi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi
Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran IPA
tentang perubahan kenampakan bumi menggunakan media tiruan
81

kenampakan bumi pada siklus I- II, peneliti menemukan beberapa kendala


dan merencanakan solusi untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi
lagi pada pertemuan selanjutnya. Kendala dan solusi tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.22 Rekapitulasi Kendala dan Solusi Penggunaan Media Tiruan
Kenampakan Bumi Siklus I- II
Uraian Kendala Solusi
1. Masih ada siswa yang 1. Peneliti mengarahkan guru
mengobrol dan bermain agar lebih memperhatikan
sendiri ketika diberi siswa yang suka mengobrol
penjelasan oleh guru. dan bermain sendiri saat
proses pembelajaran
sehingga siswa dapat tertib
dan tenang.
2. Siswa gaduh saat 2. Guru mengarahkan siswa saat
berpindah dengan berpindah dengan
kelompoknya dan saat kelompoknya agar tidak
melakukan kegiatan terjadi kegaduhan,
pengamatan dan membimbing dan mengawasi
penemuan siswa selama kegiatan
pengamatan dan penemuan
agar lebih tertib.
Siklus I 3. Siswa belum aktif untuk 3. Memotivasi siswa agar guru
menjawab pertanyaan , memberikan motivasi pada
pendapat, dan belum siswa agar lebih aktif dan
berani untuk bertanya semangat saat diskusi
4. Beberapa siswa tidak 4. Peneliti memotivasi siswa
tepat waktu dalam untuk biasa mengerjakan soal
mengerjakan soal evaluasi tepat waktu
evaluasi
5. Peneliti belum maksimal 5. Guru memberikan penguatan
dalam memberikan baik dalam bentuk verbal
motivasi dan bimbingan maupun non verbal
selama proses
pembelajaran
6. Peneliti masih 6. Peneliti berusaha memberikan
mendominasi kegiatan doronganagar siswa berani
pembelajaran menjawab pertanyaan ,
bertanya maupun berpendapat
1. Ada siswa yang 1. Peneliti mengarahkan guru
memainkan media tiruan agar lebih memperhatikan
kenampakan bumi siswa yang suka bermain
sendiri saat proses
82

pembelajaran sehingga siswa


dapat tertib adan tenang
Siklus II 2. Siswa masih gaduh saat 2.Peneliti mengarahkan,
melakukan kegiatan membimbing siswa selama
pengamatan dan kegiatan pengamatan dan
penemuan penemuan agar lebih tertib
3. Siswa masih malu untuk 3.Memotivasi siswa agar lebih
mengungkapkan pendapat aktif dan percaya diri untuk
mengungkapkan pendapat
4. Masih ada siswa yang 4.Peneliti memotivasi siswa
mengerjakan soal evaluasi untuk bisa mengerjakan soal
melebihi waktu yang evaluasi tepat waktu
diberikan
5. Peneliti masih 5.Peneliti lebih mengaktifkan
mendominasi kegiatan siswa
pembelajaran

Berdasarkan tabel 4.22 di atas, dapat disimpulkan kendala


penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam peningkatan pembelajaran
IPA tentang perubahan kenampakan bumi di kelas III adalah (1) masih ada
siswa yang gaduh dan ada juga yang memainkan media tiruan kenampakan
bumi pada saat kegiatan pengamatan, (2) masih ada siswa yang tidak berani
untuk menyampaikan pendapat, (3) penelti tidak memberi penguatan untuk
siswa yang berani mengemukakan pendapat. Solusi untuk kendala tersebut
dilakukan dengan cara, (1) peneliti lebih memperhatikan siswa yang suka
mengobrol dan bermain sendiri saat proses pembelajaran sehingga siswa
dapat tertib dan tenang; (2) peneliti memotivasi siswa agar berani
mengungkapkan pendapat, dan (3) peneliti memberi penguatan bagi siswa
yang berani mengemukakan pendapatnya.

B. Pembahasan
1. Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa tentang Perubahan Kenampakan Bumi
Penggunaan media tiruan kenampakan bumi telah dilaksanakan di
kelas III SDN 4 Kuwayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen
dengan subjek penelitian 24 siswa. Secara umum pembelajaran IPA tentang
perubahan kenampakan bumi pada siklus I dan II telah terlaksanakan sesuai
83

dengan langkah-langkah yang tersusun dalam Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP).
Media tiruan kenampakan bumi merupakan alat yang berupa tiruan
kenampakan bumi yang digunakan untuk memberikan rangsangan pada siswa
sehingga terjadi proses belajar. Dalam penggunaan media tiruan kenampakan
bumi siswa diajak untuk mencoba mencari tahu beberapa konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui. Guru berperan sebagai pembimbing dengan
memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara aktif serta
mengarahkan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang dicapai. Prses
belajarpun terasa lebih menyenangkan dan menantang bagi siswa, sehingga
siswa akan selalu menyukai pembelajaran IPA dan selalu berjuang keras
untuk memahami materi pembelajaran yang mereka hadapi.
Berdasarkan hasil observasi terhadap langkah-langkah kegiatan guru,
telah disimpulkan bahwa langkah-langkah menggunakan media tiruan
kenampakan bumi dalam pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan
bumi meliputi 6 langkah yaitu:
1) guru memberikan rangsangan yang berupa pertanyaan tentang materi
yang dipelajari (stimulation)
2) guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi masalah
dan menjawab masalah yang disampaikan (problem statement)
3) guru mengarahkan siswa menghubungkan masalah dengan informasi baru
diperoleh setelah membaca buku materi (data collection)
4) guru menampung semua pendapat yang disampaikan siswa (data
procecing)
5) guru membimbing siswa melakukan kegiatan pengamatan dan penemuan
menggunakan media yang telah disiapkan dan siswa dibagi secara
berkelompok (verification)
6) guru menunjuk wakil setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya (generalization)
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran menurut beberapa ahli
diatas, peneliti cenderung menggunakan pendapat yang dikemukakan oleh
84

Syah dalam kemdikbud,( 2013: 5-6) dengan alasan lebih rinci dan mudah
dipahami.
Secara umum langkah tersebut telah terlaksana sesuai dengan
langkah-langkah yang tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), baik pelaksanaan siklus I sampai siklus II. Selama proses
pembelajaran siswa melaksanakan pembelajaran secara individu dan
kelompok. Pembelajaran menggunakan media tiruan kenampakan bumi ini
dilakuakan dengan cara diskusi kelompok dan klasikal. Pembelajaran
individu dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk pengerjaan evaluasi
pada akhir pembelajaran. Dalam diskusi kelompok guru memberikan lembar
kerja siswa untuk dikerjakansecara kelompok serta dibahas dengan anggota
kelompok.
2. Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Kenampakan Bumi
Menggunakan Media Tiruan Bumi
Dari hasil yang telah dikemukakan diatas maka dapat dikatakan
bahwa penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam pembelajaran IPA
tentang perubahan kenampakan bumi pada kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan
mengalami peningkatan hasil belajarnya.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu yang
dilakuakan oleh Khosidah (2014) bahwa penggunaan media tiruan
kenampakan bumi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini juga
terjadi di SD Negeri 4 Kuwayuhan pada hasil siswa kelas III pada materi
perubahan kenampakan bumi tahun ajaran 2015/ 2016 juga mengalami
peningkatan.peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata kelas
pada saat pra siklus 64,17 kemudian pada siklus I pertemuan pertama
mengalami peningkatan yaitu menjadi 68,33, kemudian pada pertemuan
kedua naik menjadi 82,91. Pada siklus II pertemuan pertama mengalami
kenaikan menjadi 84,16 dan pada pertemuan kedua lebih meningkat lagi
menjadi 89,58.
85

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran


menggunakan media tiruan kenampakan bumi dan hasil belajar siswa kelas
III SD Negeri 4 Kuwayuhan dapat meningkat.
3. Kendala dan Solusi Penggunaan Media Tiruan Kenampakan Bumi
dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA materi Perubahan Kenampakan
Bumi
Kendala yang ditemuai pada pembelajaran menggunakan media
tiruan kenampakan bumi dalam peningkatan hasil belajar IPA tentang
perubahan kenampakan bumi di kelas III SDN 4 Kuwayuhan tahun ajaran
2015/ 2016 yaitu: (1) masih ada siswa yang gaduh dan ada juga yang
memainkan media pembelajaran saat pengamatan dan penemuan, (2) masih
ada siswa yang tidak berani untuk mengungkapkan pendapatnya, (3) peneliti
tidak memberi penguatan untuk siswa yang berani mengungkapkan pendapat.
Solusi untuk kendala tersebut adalah: (1) peneliti lebih
memperhatikan siswa yang suka bermain sendiri pada saat proses
pembelajaran sehingga siswa dapat tertib dan tenang; (2) peneliti memotivasi
siswa agar berani untuk mengungkapkan pendapatnya; (3) peneliti memberi
penguatan bagi siswa yang berani mengemukakan pendapatnya.
Dengan demikian, penggunaan media tiruan kenampakan bumi
sangat tepat untuk membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dalam hasil belajar
siswa yang terjadi dalam setiap siklus yang menunjukkan bahwa penggunaan
media tiruan kenampakan bumi sangat efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi
di kelas III SDN 4 Kuwayuhan tahun ajaran 2015/ 2016.
Kendala yang dialami peneliti di atas sesusai dengan kelemahan
media tiruan kenampakan bumi menurut Kemdikbud (2013: 6) yamn
menyebutkan bahwa teori ini tidak efisien digunakan di kelas dengan jumlah
yang banyak yang berakibat perhatian dan bimbingan peneliti kepada setiap
siswa kurang maksimal. Akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi pada
siklus II walaupun tidak begitu maksimal.
86
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Kenampakan
Bumi di Kelas III SD Negeri 4 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/ 2016, maka
dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Langkah-langkah penggunaan media tiruan kenampakan bumi dalam
peningkatan hasil belajar IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi di
Kelas III SDN 4 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/ 2016 meliputi: (1)
stimulation (stimulasi/ pemberian rangsang), (2) problem statement
(pernyataan/ identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data),
(4) data processing (pengolahan data), (5) verification (pembuktian), dan
(6) generalization (menarik kesimpulan).
Peningkatan proses tersebut terbukti pada siklus I persentase proses belajar
siswa semula hanya 74,99%, kemudian meningkat menjadi 91,66% pada
siklus II.
2. Penggunaan media tiruan kenampakan bumi dapat meningkatkan hasil
belajar IPA tentang perubahan kenampakan bumi di kelas III SDN 4
Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/ 2016. Hal ini dapat dilihat pada siklus I
diperoleh hasil observasi siswa dengan rat-rata 2,91 (72,91%), observasi
guru dengan rata-rata 2,70 (67,70%) dan rata-rata hasil hasil belajarnya
82,91, siswa yang tuntas berjumlah 18 siswa atau 74,99%. Siklus II
diperoleh hasil observasi guru dengan rata-rata 3,62 (90,6%), observasi
siswa dengan rata-rata 3,66 (91,62%) dan rata-rata hasil belajar siswa
89,58, siswa yang tuntas berjumlah 22 siswa atau 91,66%.
3. Kendala yang ditemui dalam penggunan media tiruan kenampakan bumi
dalam meningkatkan hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan
bumidi kelas III SDN 4 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2015/ 2016 yaitu: (1)
masih ada siswa yang gaduh memainkan media pembelajaran saat proses

86
87

kegiatan pengamatan dan penemuan, (2) masih ada beberapa siswa yang
masih malu untuk menyampaikan pendapatnya, (3) guru tidak memberi
penguatan untuk siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya. Solusi
untuk mengatasi tersebut adalah: (1) guru lebih memperhatikan siswa yang
suka beramain sendiri saat proses pembelajaran sehingga siswa dapat tertib
dan tenang, (2) guru memotivasi siswa agar berani untuk mengungkapkan
pendapatnya, dan (3) guru memberi penguatan bagi siswa yang berani
mengemukakan pendapatnya.

B. Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, peneliti menyarankan kepada:
1. Guru
Hendaknya memberikan penguatan kepada siswa dalam pembelajaran IPA
tentang Perubahan Kenampakan Bumi di kelas III agar lebih meningkat.
2. Siswa
Sebaiknya lebih aktif dan bersemangat mengikuti diskusi, serta mau
menyampaikan pendapatnya saat kegiatan pembelajaran IPA tentang
Perubahan Kenampakan Bumi dengan menggunakan media tiruan
kenampakan bumi.
3. Sekolah
Hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang memadai sehingga
memudahkan guru dalam memberikan pengalaman belajar pada siswa
dengan media tiruan kenampakan bumi dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi.
4. Peneliti Lain
Sebaiknya melaksanakan stimulasi sebelum pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dimulai, sehingga guru lebih memahami langkah-langkah
penggunaan media tiruan kenampakan bumi pada pembelajaran IPA
tentang Perubahan Kenampakan Bumi.
88

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan


Cendekia.

Arikunto, S & Supandi (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Bundu, P (2016). Penelitian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam


Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 2007. Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan. Kebumen: SDN 4 Kuwayuhan.

Dewi (2013). Media Tekhnologi Cetak. Diperoleh tanggal 12 Februari 2016 dari
http// anisah dewi. Blogspot. Com/ 2012/ guis html.

Erlina (2011). Pengetahuan. Diperoleh tanggal 16 Februari 2016 dari http//erlina.


word press.com/ pengetahuan/ 101-2/.

Hamalik, O (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan (2014). Media Pembelajaran. Diperoleh pada tanggal 16 Februari 2016


dari vhasande blogspot. co. id /2014/04. Media Pembelajaran-3- D- html.

Iskandar,S (1999). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Semarang: Dinas


Pendidikan Jawa Tengah.

Kemdikbud. (2013). Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Leraning).


Jakarta : Kemdikbud.

Makmun, A. S. (2009). Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran


Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Moedjiono (1992). Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud Diektorat Jendral


Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Muktazam (2013). Kelebihan dan Kekurangan Media. Diperoleh tanggal 16


Februari 2016 dari Muktazam- aetein.blogspsot.coid/2013/ 07. Kelebihan
dan Kekurangan Media.html.

Sardiman, A.M (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo.

Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Afabeta


89

Sudirman. A (1986). Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkan Rajawali.

Sulistyorini. S (2007). Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang: Tiara


Wacana.

Sumantri, S (2014). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Sumiati dan Asra (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Susilana,R dan Riyana C (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana


Prima.

Wardani, I. dkk (2014). Perspektif Prndidikan SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Yusuf, S (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:


Rosdakarya.
90

Lampiran 1

Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Purwokerto
Di Purwokerto
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Siti Jahroh,S.Pd
NIP : 19571217 19802 005
Tempat Mengajar : SDN 4 Kuwayuhan
Alamat Sekolah : Kuwayuhan Rt 2/Rw 7 Kec.Pejagoan
Kab.Kebumen
Telepon : 087 837 765 665
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : Toifatun Mukhsinah
NIM : 826157894
Program Studi : 117 / PGSD – S1 (BI)
Tempat Mengajar : SDN 4 Kuwayuhan
Alamat Sekolah : Kuwayuhan Rt 2/Rw 7 Kec.Pejagoan
Kab.Kebumen
Telepon : 085 292 825 100
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui , Kuwayuhan,27 Febuari 2016
Kepala Sekolah Supervisor 2,

Rianti,S.Pd.SD Siti Jahroh,S.Pd


NIP. 19650203 198608 2 002 NIP. 19571217 19802 005
No.Tlp/HP.081 328 228 313 No.Tlp/HP. 087 837 765 665
91

Lampiran 2

Kesediaan sebagai Penilai 2 dalam Penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Purwokerto
Di Purwokerto
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tri Irianti,S.Pd
NIP : 197001162003122005
Tempat Mengajar : SDN 4 Kuwayuhan
Alamat Sekolah : Kuwayuhan Rt 2/Rw 7 Kec.Pejagoan
Kab.Kebumen
Telepon : 081 392 031 952
Menyatakan bersedia sebagai Penilai 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : Toifatun Mukhsinah
NIM : 826157894
Program Studi : 117 / PGSD – S1 (BI)
Tempat Mengajar : SDN 4 Kuwayuhan
Alamat Sekolah : Kuwayuhan Rt 2/Rw 7 Kec.Pejagoan
Kab.Kebumen
Telepon : 085 292 825 100
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui , Kuwayuhan,27 Febuari 2016
Kepala Sekolah Penilai 2,

Rianti,S.Pd.SD Tri Irianti,S.Pd


NIP. 19650203 198608 2 002 NIP. 197001162003122005
No.Tlp/HP.081 328 228 313 No.Tlp/HP. : 081 392 031 952
92

Lampiran 3
FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PERENCANAA PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA

Fakta data pembelajaran yang terjadi di kelas:


1. Hasil ulangan IPA peserta didik kelas III, rata-rata mendapatkan nilai di
bawah KKM.
2. Dari 24 peserta didik hanya 18 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM
dan 16 peserta didik mendapatkan nilai di bawah KKM.
3. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembalajaran.
Identifikasi masalah:
1. Penggunaan media yang kurang tepat
2. Rendahnya hasil belajar siswa
3. Komunikasi antara guru dan siswa tidak maksimal
Analisis masalah:
1. Guru dalam menerapkan media dalam pembelajaran kurang tepat yaitu
hanya menggunakan metode ceramah
2. Guru belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan media yang tepat
3. Guru kurang memahami karekteristik siswa
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah:
1. Penggunaan media tiruan kenampakan bumi yang tepat pada pembelajran
IPA
Rumusan masalah:
1. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media tiruan kenampakan
bumi dalam meningkatkan hasil belajar IPA tentang perubahan
kenampakan bumi ?
2. Apakah penggunaan media tiruan kenampakan bumi dapat meningkatkan
hasil belajar IPA tentang perubahan kenampakan bumi?
3. Bagaimanakah kendala dan solusi pengunaan media tiruan kenampakan
bumi dalam meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan
kenampakan bumi?
93

RPP Perbaikan:
1. RPP Pra Siklus/ Awal
2. RPP Perbaikan Siklus I
3. RPP Pebaikan Siklus II
94

Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/ Semester : III/ II
Standar Kompetensi : 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca
dan pengaruhnya cara manusia memelihara dan
melestarikan alam.
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi
di lingkungannya.
Indikator : Mengidentifikasi kenampakan bumi di
lingkungannya.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian daratan dan peraiaran
B. Materi Pembelajaran
- Perubahan Kenampakan Bumi
C. M etode
- Ceramah
- Diskusi
- Tugas
- Demonstrasi
D. Langkah-langkah
1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal
- Tanya jawab dengan siswa tentang bentuk bumi.
b. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan tentang bentuk bumi.
2. Mengamati globe
95

3. Pembagian kelompok
4. Diskusi tentang hasil kerja kelompok
5. Menyimpulkan hasil
c. Kegiatan Akhir
- Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal
- Tanya jawab dengan siswa tentang makhluk hidup di lingkunannya
b. Kegiatan Inti
1. Penjelasan tentang permukaan bumi tidak rata
2. Mengamati globe dan atlas
3. Pembagian kelompok
4. Diskusi tentang hasil kerja kelompok
5. Laporan hasil kerja kelompok
6. menyimpulkan hasil.
c. Kegiatan Akhir
- Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
- Guru memberikan dan membahas pekerjaan siswa.

E. Alat dan Sumber Belajar


1. Silabus
2. Buku Sains kelas III
3. Lingkungan Sekitar
4. Globe

F. Penilaian Hasil Bahan


1. Teknik : Tertulis dan Pengamatan
2. Prosedur : Proses
3. Bentuk : Uraian Terbatas
96

G. Jawab dengan singkat dan jelas !


1. Sebutkan beberapa bukti yang membuktikan bahwa bumi itu bulat!
2. Apakah yang dimaksud dengan daratan?
3. Daratan terdiri dari dua bagian. Sebutkan dua bagian tersebut!
4. Apakah yang dimaksud dengan peraian?
5. Perairan terdiri dari apa saja?

Mengetahui, Kuwayuhan, Februari 2016


Kepala Sekolah Guru Kelas III

RIANTI, S.Pd.SD TOIFATUN MUKHSINAH.


NIP. 1960502031986082002
97

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS I PERTEMUAN I )

Sekolah : SD Negeri 4 Kuwayuhan

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi

Kelas/ Semester : III/ II

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari, Tanggal Pelaksanaan : Selasa,14 Maret 2016.

A. STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami kenampakan permukaan, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serata hubungannya cara manusia memelihara dan melestarikan
alam.
B. KOMPETENSI DASAR
6.1 Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungannya.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasi kanampakan permukaan bumi di lingkungannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan bentuk bumi.
2. Melalui pengamatan siswa dapat membuktikan bahwa bentuk bumi
bulat.
98

E. MATERI PEMBELAJARAN
Bentuk dan PermukaanBumi Tidak Rata
1. Bentuk Bumi

Bumi merupakan planet yang memiliki atmosfer (lapisan udara),


air, dan suhu yang memungkinkan terjadi kehidupan.Menurut zaman
dahulu, bumi berbentuk seperti meja bundar yang memiliki permukaan
datar.Di tempat yang sangat jauh, yaitu di ujung bumi yang merupakan
tempat matahari terbit dan tenggelam, terdapat jurang yang sangat dalam.
Pandangan tersebut mungkin timbul karena permukaan bumi yang kita
amati sehari-hari memang terlihat datar.
Bagaimanakah sebenarnya bentuk bumi itu?Dapatkah kamu
membuktikan bahwa bentuk bumi bulat berdasarkan pengalaman sehari-
hari?Berdasarkan peristiwa dan gejala alam yang dialami manusia, dapat
dibuktikan bahwa bentuk bumi bulat. Bukti-bukti yang menunjukkan
bahwa bumi berbentuk bulat, antara lain:
1. Foto bumi yang diambil dari satelit buatan yang letaknya jauh dari
ruang angkasa menunjukkan bahwa bumi bulat
2. Jika kita berlayar terus kesatu arah, maka akhirnya kita akan kembali ke
tempat permulaan kita berlayar
3. Jika kita memperhatikan kapal laut pada saat berlayar ke tengah laut,
maka yang mula-mula lenyap dari pandangan kita adalah badan kapal,
99

baru kemudian tiang-tiangnya. Akhirnya seluruh badan kapal hilang


dari pandangan kita
4. Pada waktu matahari akan terbit, awan dan gunung-gunung tinggi dari
sebalah timur sudah tampak terang, sementara dari sebelah barat masih
tampak gelap.
Pengukuran lebih teliti menunjukkan bahwa bumi tidak bulat benar
seperti bola. Bentuk sebenarnya ialah bulat pepat pada kedua kutubnya dan
agak menggelembungkan di sekitar khatulistiwa.
F. METODE DAN MEDIAPEMBELAJARAN
1. Metode
1) Ceramah
2) Tanya - jawab
3) Diskusi
4) Pengamatan
2. Media yang digunakan: globe
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
Apresepsi
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru memberi apersepsi;
- Apakah yang dimaksud dengan globe?
- Apa buktinya bumi itu bulat?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi (10 menit)
 Guru dan siswa mengidentifikasi bentuk permukaan bumi
 Guru memperagakan bentuk bumi dengan globe.
 Siswa mencari informasi.
b. Elaborasi (10 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
100

a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok


b) Guru membagi LKS
c) Siswa berdiskusi dengan kelompok lain
d) Setiap kelompok melakukan presentase.
c. Konfirmasi (20 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir guru:
a) Guru mengajukan pertanyaan materi yang diajarkan
b) Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang belum dipahami,
guru menjawabnya
c) Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
d) Guru memberikan dan membahas pekerjaan siswa
e) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.
H. SUMBER BELAJAR
Haryanto (2006). Sains untukSD/MI KelasIII. Jakarta: Erlangga.
Arifin.M, Nurjhani.M, Muslim (2008). Ilmu PengetahuanAlam dan
Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

I. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian
a. Penilaian Proses : terintegrasi pada lembar pengamatan atau lembar
observasi penggunaan media tiruan kenampakan bumi yang diisi oleh
observer.
b. Penilaian Hasil/ Produk
 Prosedur penilaian : Penilaian Hasil
 Jenis tes : Tertulis
101

 Bentuk tes : Objektif dan Subjektif


 Kisi-kisi, Instrumen, Kunci Jawaban, dan Teknik Penskoran.
Kisi-kisi
No. No. No. Soal Bentuk Soal Keterangan
Soal Pembelajaran PG Uraian
1 1 2 √
2 2 3 √
3 3 3 √
4 4 3 √
5 5 3 √
6 6 1 √
7 7 1 √
8 8 1 √
9 9 2 √
10 10 3 √

LEMBAR EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1. Bentuk permukaan bumi dapat digambarkan melalui ….
a. peta c. bentang alam
b. globe d. cakrawala

2. Pelayaran mengelilingi bumi, mula-mula dilakukan oleh …


a. aristatoles c. magelhaen
b. galileo d. fransisco
3. Bentuk permukaan bumi terdiri atas …
a. daratan dan lautan
b. bukit dan gunung
c. sungai dan danau
d. sungai dan udara
102

4. Peristiwa yang membuktikan bahwa bumi kita bulat adalah …


a. Kedatangan kapal laut yang tiang kapalnya terlihat terlebih dahulu
b. kenampakan gedung bertingkat yang amat tinggi
c. penampakan bulan purnama yang terang
d. penampakan matahari yang terbit dari timur dan terbanam di barat
5. Globe ialah …
a. selembar kertas
b. kumpulan peta-peta
c. peta Indonesia yang digambarkan pada benda bulat
d. peta dunia yang digambarkan pada benda bulat

II. Jawablah soal di bawahini dengan jelas dan benar!


6. Bumi kita yang sebenarnya adalah berbentuk ...
7. Tuliskan bukti bahwa bumi kita itu bulat!
8. Bentuk permukaan bumi dapat digambarkan pada sebuah ...
9. Pada saat gerhana bulan, bayangan bumi yang jatuh pada bulan kelihatan
menutupi bulan dan bentuknya ...
10. Bentuk permukaan bumi terdiri dari .... dan ...

KUNCI JAWABAN:
I. 1. b 2. c 3. a 4. a 5. d
II. 6. Bulat pepat
7. jika kita berlayar terus ke satu arah, maka akhirnya kita akan kembali
ketempat permulaan kita berlayar
8. globe
9. bulat
10. daratan dan lautan (perairan)
103

Teknik Penskoran
Skor I 5x1=5
Skor II 5 x 2 = 10
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 15
Nilai Akhir = × 100 = 15 × 100 = 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

Daftar Penilaian Hasil


No. Nama Siswa Nilai Keterangan

2. TINDAK LANJUT
a. Kegiatan remidi dilaksanakan jika nilai siswa kurang dari KKM = 70.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan jika nilai siswa lebih dari KKM =
70.
c. Analisis hasil belajar dilaksanakan pada saat akhir pelajaran atau
diluar jam pelajaran serta kegiatan remidi dan pengayaan
dilaksanakan oleh guru kelas.

Guru Kelas III Kuwayuhan,14 Maret 2016


SDN 4 Kuwayuhan Peneliti,

Toifatun Mukhsinah Toifatun Mukhsinah


NIM. 826157894 NIM. 826157894
Mengetahui,
Kepala SDN 4 Kuwayuhan

Rianti, S.Pd.SD
NIP. 19650203 198608 2002
104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS I PERTEMUAN 2)

Sekolah : SD Negeri 4 Kuwayuhan

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi

Kelas/ Semester : III/ II

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari, Tanggal Pelaksanaan : Jum’at, 18Maret 2016.

A. STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami kenampakan permukaan, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serata hubungannya cara manusia memelihara dan melestarikan
alam.
B. KOMPETENSI DASAR
6.1 Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungannya.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasi kanampakan permukaan bumi di lingkungannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian daratan
2. Melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan bahwa daratan ada yang luas
dan ada yang sempit
E. MATERI PEMBELAJARAN
Bumi Terdiri Dari Daratan dan Lautan ( Sebaran Air)
Bila dilihat dari jarak yang cukup jauh, permukaan bumi terlihat
seperti hamparan.Hamparan yang kasar dan hamparan yang halus.Jika
105

diamati dari dekat, bagian yang terlihat kasar adalah daratan.Bagian yang
tampak halus adalah lautan.
Daratan yang sebenarnya tidak mengapung di permukaan air.Daratan
merupakan bagian dari permukaan bumi dan daratan dikelilingi oleh
lautan.Sedangkan lautan dipermukaan bumi saling berhubungan.
Permukaan bumi yang berupa sebaran air lebih luas dari pada daratan.
Luas sebaran air (perairan) mencapai dua pertiga luas permukaan bumi.
1. Daratan
Manusia, hewan darat, dan tumbuhan darat hidup di permukaan
tanah.Tanah tempat tinggal kita termasuk daratan.Daratan ada yang luas
dan ada yang sempit.Daratan yang sangat luas disebut benua.Daratan yang
lebih sempit dari benua disebut pulau.
Daratan sebenarnya saling berhubungan atau bersambungan
.Bagian daratan yang terendam air tidak kelihatan.Bagian daratan yang
tidak terendam air disebut benua atau pulau.
Ada pulau besar dan kecil.Pulau-pulau kecil yang berdekatan
membentuk gugusan pulau.Gugusan pulau itu disebut kepulauan.
Indonesia, wilayahnya terdiri dari gugusan pulau karena itu
disebut Kepulauan Indonesia.
Wilayah daratan terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan,
dataran dan lembah.
a. Pegunungan adalah daerah yang lebih tinggi dari pada daerah lain
b. Perbukitan adalah daerah yang banyak terdapat bukit-bukit
c. Dataran, dataran ada 2 jenis :
(1)Dataran tinggi, terdapat di daerah pegunungan
Contoh : dataran tinggi bandung dan dataran tinggi dieng
(2)Dataran rendah, terdapat di daerah pantai
Contoh : dataran rendah pantai utara jawa dan pantai timur
Sumatra
Lembah adalah daratan yang rendah.Lembah lebih rendah dari
pada dataran.Lembah biasanya terdapat di kaki gunung dan di kiri-kanan
106

sungai.Lembah yang dalam dan sempit serta curam dindingnya disebut


jurang. Lembah yang dalam dan luas di antara dua tebing yang curam
disebut ngarai, contohnya ngarai Sianok di Sumatra barat
F. METODE DAN MEDIAPEMBELAJARAN
1. Metode
1) Ceramah
2) Tanya - jawab
3) Diskusi
4) Pengamatan
2. Media yang digunakan: globe
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
Apresepsi
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru memberi apersepsi;
- Lebih luas manakah antara daratan dengan lautan?
- Apa yang dimaksud dengan daratan ?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi (10 menit)
 Guru menunjukkan tiruan bumi yang terbuat dari tanah
 Anak meraba dan dapat menunjukkan bahwa bumi itu terdiri
dari dataran tinggi dan dataran rendah
 Guru menjelaskan tujuan belajar
b. Elaborasi (10 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bemakna
107

b) Menfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas diskusi


dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis
c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa tahu
d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaborasi
e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi, eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis secara induvidual maupun
kelompok.
c. Konfirmasi (20 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir guru:
a) Guru mengajukan pertanyaan materi yang diajarkan
b) Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang belum
dipahami, guru menjawabnya
c) Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
d) Guru memberikan dan membahas pekerjaan siswa
e) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.
H. SUMBER BELAJAR
Haryanto (2006). Sains untukSD/MI KelasIII. Jakarta: Erlangga.
Arifin.M, Nurjhani.M, Muslim (2008). Ilmu PengetahuanAlam dan
Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
108

I. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian
a. Penilaian Proses : terintegrasi pada lembar pengamatan atau lembar
observasi penggunaan media tiruan kenampakan bumi yang diisi oleh
observer.
b. Penilaian Hasil/ Produk
 Prosedur penilaian : Penilaian Hasil
 Jenis tes : Tertulis
 Bentuk tes : Objektif dan Subjektif
 Kisi-kisi, Instrumen, Kunci Jawaban, dan Teknik Penskoran.
Kisi-kisi
No. No. No. Soal Bentuk Soal Keterangan
Soal Pembelajaran PG Uraian
1 1 2 √
2 2 3 √
3 3 3 √
4 4 3 √
5 5 3 √
6 6 1 √
7 7 1 √
8 8 1 √
9 9 2 √
10 10 3 √

LEMBAR EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1. Permukaan bumi terdiri dari …
a. daratan dan sebaran air c. sungai dan udara
b. daratan dan inti bumi d. dataran dan langit
2. Daratan yang sangat luas disebut …
a. pulau c. benua
b. kepulauan d. pegunungan
3. Daratan yang tinggi namun lebih rendah dari pada gunung disebut …
109

a. gunung c. pantai
b. lembah d. bukit
4. Pulau-pulau kecil yang berdekatan membentuk …
a. gugusan pulau
b. benua
c. bukit
d. daratan
5. Lembah adalah dataran yang …
a. tinggi
b. menjulang
c. rendah
d. luas
II. Isilah titik di bawahini denganjawaban yang benar!
6. Bagian permukaan bumi yang tidak digenangi air disebut …
7. Sebutkanlah nama pulau yang ada di Indonesia?

KUNCI JAWABAN:
I. Objektif
1. a 2. c3. d 4. a 5. c
II. Isian
6. dataran

7. pulau jawa,pulau Sumatra, dan pulau Kalimantan

Teknik Penskoran
Skor I 5x1=5
Skor II 2x2=4
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 9
Nilai Akhir = × 100 = 9 × 100 = 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
110

Daftar Penilaian Hasil


No. Nama Siswa Nilai Keterangan

2. TINDAK LANJUT
a. Kegiatan remidi dilaksanakan jika nilai siswa kurang dari KKM = 70.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan jika nilai siswa lebih dari KKM = 70.
c. Analisis hasil belajar dilaksanakan pada saat akhir pelajaran atau diluar
jam pelajaran serta kegiatan remidi dan pengayaan dilaksanakan oleh
guru kelas.

Guru Kelas III Kuwayuhan,18 Maret 2016


SDN 4 Kuwayuhan Peneliti,

Toifatun Mukhsinah Toifatun Mukhsinah


NIM. 826157894 NIM. 826157894
Mengetahui,
Kepala SDN 4 Kuwayuhan

Rianti, S.Pd.SD
NIP. 19650203 198608 2002
111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS II PERTEMUAN 1)

Sekolah : SD Negeri 4 Kuwayuhan

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi

Kelas/ Semester : III/ II

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari, Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 21 Maret 2016.

A. STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami kenampakan permukaan, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serata hubungannya cara manusia memelihara dan melestarikan
alam.
B. KOMPETENSI DASAR
6.1 Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungannya.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasi kanampakan permukaan bumi di lingkungannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan permukaan bumi merupakan
wilayah perairan
2. Siswa dapat menyebutkan wilayah perairan
3. Siswa dapat mengidentifikasikan wilayah perairan
112

E. MATERI PEMBELAJARAN
Peraiaran

Bentuk permukaan bumi yang tertutup oleh air di sebut perairan.


Lebih dua pertiga dari permukaan bumi merupakan wilayah perairan dan satu
pertiganya merupakan daratan. Wilayah perairan berupa lautan , sungai,
danau, dan rawa.

a) Lautan
Lautan adalah daerah perairan yang sangat luas. Wilayah lautan terdiri
dari samudra, laut, teluk, dan palung
- Samudra adalah lautan yang sangat luas dan dalam, misalnya
Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Samudra Pasifik
- Laut adalah cekungan yang dalam dan berisi air, misalnya Laut
Jawa, Laut Banda, dan Laut Flores.
- Selat adalah lautan yang sempit diantara pulau-pulau, misalnya Selat
Sunda, Selat Malaka, dan Selat Bangka
- Teluk adalah lautan yang menjorok masuk ke daratan, misalnya
Teluk Jakarta dan Teluk Tomini
- Palung adalah jurang yang dalam di dasar laut, misalnya Palung
Jawa
b) Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar di daratan. Sungai terbentuk secara
alami, Sungai Bengawan Solo, Sungai Mahakam, dan Sungai Musi.
Bagian-bagian sungai terdiri dari :
- Hulu adalah bagian yang tinggi dari sungai
- Hilir bagian yang rendah dari sungai
- Muara adalah tempat berakhirnya aliran sungai. Aliran sungai
berakhir di laut, danau atau sungai lainnnya.
c) Danau
Danau adalah genangan air yang sangat luas dan dikelilingi oleh
daratan. Ada dua macam danau yaitu
113

- Danau alami terjadi karena karena letusan gunung, contohnya


Danau Toba, Danau Tempe, dan Danau Poso. Danau alami yang
berukuran kecil dinamakan sendang atau telaga
- Danau buatan disebut bendungan atau waduk, contohnya Waduk
Gajah Mungkur di wonogiri jawa tengah, waduk jati luhur di
Jawa Barat.
d) Rawa
Rawa adalah genangan air yang tidak dalam, biasannya berada di tepi
pantai dan banyak ditumbuhi air. Salah satu contoh rawa adalah Hutan
Bakau.

F. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1) Metode
a. Ceramah
b. Tanya - jawab
c. Diskusi
d. Pengamatan
e. Media yang digunakan: globe
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
Aperesepsi
a. Guru mengcapkan salam
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru memberi apersepsi;
- Coba bandingkan antara daratan dan lautan lebih luas
manakah?
- Apa yang dimaksud dengan peraiaran?
2. Kegiatan Inti
a.Eksploras (10 menit)
 Guru menunjukkan gambar perairan
114

 Anak melihat dan dapat menunjukkan bahwa perairan itu terdiri


dari samudra, laut, selat, teluk dan palung
 Guru menjelaskan tujuan belajar
b. Elaborasi (10 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bemakna
b) Menfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas diskusi
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis
c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa tahu
d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaborasi
e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi, eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis secara induvidual maupun
kelompok.
c. Konfirmasi (20 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir guru:
a) Guru mengajukan pertanyaan materi yang diajarkan
b) Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang belum
dipahami, guru menjawabnya
c) Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
d) Guru memberikan dan membahas pekerjaan siswa
e) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.
115

H. SUMBER BELAJAR
Haryanto (2006). Sains untukSD/MI KelasIII. Jakarta: Erlangga.
Arifin.M, Nurjhani.M, Muslim (2008). Ilmu PengetahuanAlam dan
Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
I. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian
a. Penilaian Proses: terintegrasi pada lembar pengamatan atau lembar
observasi penggunaan media tiruan kenampakan bumi yangdiisi oleh
observer.
b. Penilaian Hasil/ Produk:
 Prosedur penilaian : Penilaian hasil
 Jenis tes : Tertulis
 Bentuk tes : Objektif dan Subjektif
 Kisi-kisi, Instrumen, Kunci Jawaban, dan Teknik Penskoran

Kisi-kisi

No. No. Soal No. Tujuan Bentuk Soal


Pembelajaran PG Uraian
116

LEMBAR EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1. Bentuk permukaan bumi yang tertutup oleh air disebut ...
a. dataran c. perairan
b. daratan d. pegunungan
2. Samudra adalah ...
a. cekungan yang dalam dan terisi air
b. lautan yang sangat luas dan dalam
c. lautan yang menjorok masuk ke daratan
d. lautan yang sempit diantara pulau-pulau
3. Berikut ini perbandingan permukaan bumi, yaitu ...
a. 1/2 bagian berupa lautan dan 1/2 bagian berupa daratan
b. 1/3 bagian berupa lautan dan 2/3 baian berupa daratan
c. 2/3 bagian berupa lautan dan 1/3 bagian berupa daratan
d. 1/3 bagian berupa lautan dan 1/3 bagian berupa daratan
4. Aliran air yang besar di daratan disebut ....
a. sungai c. teluk laut
b. pantai d. laut

5. Batas antara daratan dan lautan disebut ...


a. laut c. palung
b. teluk d. pantai
II. Isilah titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
6. Danau terdiri dari ....... dan ......
7. Perairan adalah bentuk bumi yang tertutup oleh ...
8. Daratan yang menjorok ke daratan disebut ...
9. Teluk adalah daratan yang menjorok ke ...
10. Sebutkan jenis-jenis ikan yang hidup di laut?
117

KUNCI JAWABAN:

I. Objektif
1. c 2. b 3. c 4. a 5. d
II. Isian
6. danau alami dan danau buatan

7. air

8. tanjung (semenanjung)

9. laut

10. ikan tongkol, kerang ,ikan hiu, ikan pari dll

Teknik Penskoran
Skor I 5x1=5
Skor II 5 x 2 = 10
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 15
Nilai Akhir = × 100 = 15 × 100 = 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

Daftar Penilaian Hasil


No. Nama Siswa Nilai Keterangan
118

2. TINDAK LANJUT
a. Kegiatan remidi dilaksanakan jika nilai siswa kurang dari KKM = 70.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan jika nilai siswa lebih dari KKM = 70.
c. Analisis hasil belajar dilaksanakan pada saat akhir pelajaran atau diluar
jam pelajaran serta kegiatan remidi dan pengayaan dilaksanakan oleh
guru kelas.

Guru Kelas III Kuwayuhan,21 Maret 2016


SDN 4 Kuwayuhan Peneliti,

Toifatun Mukhsinah Toifatun Mukhsinah


NIM. 826157894 NIM. 826157894
Mengetahui,
Kepala SDN 4 Kuwayuhan

Rianti, S.Pd.SD
NIP. 19650203 198608 2002
119

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS II PERTEMUAN 2)

Sekolah : SD Negeri 4 Kuwayuhan

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi

Kelas/ Semester : III/ II

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Hari, Tanggal Pelaksanaan : Selasa,29 Maret 2016.

A. STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami kenampakan permukaan, cuaca dan pengaruhnya bagi
manusia, serata hubungannya cara manusia memelihara dan melestarikan
alam.
B. KOMPETENSI DASAR
6.2 Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungannya.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasi kanampakan permukaan bumi di lingkungannya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan siswa dapat menyebutkan bentuk permukaan bumi
2. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian daratan dan perairan
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian perairan dan daratan.
120

E. MATERI PEMBELAJARAN
Permukaan Bumi Tidak Rata

Permukaan bumi tidak rata. Bumi terdiri dari tempat yang tinggi dan tempat
yang rendah. Bagian permukaan bumi ada yang menonjol, ada yang datar, ada
juga yang berupa cekungan. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan perairan.

1. Daratan
a. Pegunungan
Gunung adalah tonjolan di permukaan bumi yang mempunyai
ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut. Kumpulan dan
banyak gunung disebut pegunungan. Pegunungan tertinggi di dunia
adalah di pegunungan Himalaya yaitu gunung Everest.
Ada dua jenis gunung yaitu :
1) Gunung berapi adalah gunung yang bisa meletus sewaktu-waktu.
Di dalam gunung berapi terdapat magma yang sangat panas.
2) Gunung mati adlah gunung yang tidak dapat mengeluarkan asap
lagi. Gunung mati merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif
lagi.
b. Perbukitan
Daratan tinggi yang permukaannya lebih rendah dari pada gunung
disebut bukit. Perbukitan adalah daerah yang banyak bukit.
c. Dataran
Daratan yang mempunyai ketinggian yang hampir sama disebut
dataran. Ada dua jenis dataran yaitu :
1) Dataran tinggi yaitu daerah dataryang dalam, sempit, serta
mempunyai dinding yang curam.
2) Dataran rendah yaitu daerah datar yang terletak di daerah rendah.
Dataran rendah terdapat di daerah pantai utara jawa. Di dataran
rendah rendah udara terasa panas.
121

d. Lembah
Lembah adalah daratan yang lebih rendah dari dataran rendah. Lembah
berada di kanan kiri kaki gunung. Di sekitar lembah biasanya mengalir
sungai, misalnya Lembah Karamel di Jawa Barat.
 Jurang adalah lembah yang dalam, sempit, serta mempunyai
dinding yang curam.
 Ngarai adalah lembah yang dalam, luas serta curam dindingnya.
Misalnya Ngarai Sianok di Sumatra Barat.
e. Tanjung atau Semenanjung
Daratan yang menjorok ke laut disebut tanjung. Tanjung yang luas disebut
semananjung. Misalnya Tanjung Priok dan Tanjung Pinang.
2. Perairan
Wilayah perairan terdiri dari :
a. Lautan adalah daerah perairan yang sangat luas. Lautan terdiri dari
samudra, laut, selat, teluk, dan palung.
b. Sungai adalah aliran air yang besar di daratan. Sungai terbentuk secara
alami, misalnya Sungai Musi dan Sungai Mahakam.
c. Danau adalah genangan air yang sangat luas dan dikelilingi oleh
daratan.
d. Rawa adalah genangan air yang tidak dalam, biasanya berada di tepi
pantai dan banyak di tumbuhi air.
F. METODE DAN MEDIAPEMBELAJARAN
1) Metode
a. Ceramah
b. Tanya - jawab
c. Diskusi
d. Pengamatan
e. Media yang digunakan: media tiruan kenampakan bumi
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
Aperesepsi
122

a. Guru mengucapkan salam


b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru memberi apersepsi;
- Bagaimanakah bentuk permukaan bumi?
- Mengapa permukaan bumi kita tidak rata?
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan Inti
a.Eksplorasi (10 menit)
 Guru menunjukkan media tiruan bumi
 Anak melihat dan dapat menunjukkan bagian-bagian permukaan
bumi.
b. Elaborasi (10 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
b) Guru membagi LKS
c) Siswa berdiskusi dengan kelompok lain
d) Setiap kelompok melakukan presentasi
c. Konfirmasi (20 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir guru:
a) Guru mengajukan pertanyaan materi yang diajarkan
b) Siswa mengajukan pertanyaan sekitar materi yang belum dipahami,
guru menjawabnya
c) Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
d) Guru memberikan dan membahas pekerjaan siswa
e) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.
123

H. SUMBER BELAJAR
Haryanto (2006). Sains untukSD/MI KelasIII. Jakarta: Erlangga.
Arifin.M, Nurjhani.M, Muslim (2008). Ilmu PengetahuanAlam dan
Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
I. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian
a. Penilaian Proses: terintegrasi pada lembar pengamatan atau lembar
observasi penggunaan media tiruan kenampakan bumi yangdiisi oleh
observer.
b. Penilaian Hasil/ Produk:
 Prosedur penilaian : Penilaian hasil
 Jenis tes : Tertulis
 Bentuk tes : Objektif dan Subjektif
 Kisi-kisi, Instrumen, Kunci Jawaban, dan Teknik Penskoran

Kisi-kisi

No. No. Soal No. Tujuan Bentuk Soal


Pembelajaran PG Uraian
124

EVALUASI

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1. Daratan yang tinggi namun lebih rendah dari pada gunung disebut ...
a. gunung c. pantai
b. lembah d. bukit
2. Permukaan bumi terdiri dari ...
a. daratan dan sebaran air c. sungai dan udara
b. daratan dan inti bumi d. dataran dan langit
3. Di permukaan bumi, perbukitan termasuk kelompok ...
a. lautan c. daratan dan lautan
b. daratan d. pegunungan
4. Aliran air yang sangat besar di daratan disebut ...
a. pantai c. teluk
b. sungai d. laut
5. Batas antara daratan dan lautan disebut ...
a. laut c. palung
b. teluk d. pantai

II . Isilah titik di bawahini denganjawaban yang benar!


1. Gunung yang bisa meletus sewakyu-waktu disebut ...
2. Ada dua macam dataran yaitu ... dan ...
3. Lebih dua pertiga dari permukaan bumi merupakan wilayah ...
4. Danau ada dua macam yaitu ... dan ...
5. Apakah yang dimaksud dengan benua?

KUNCI JAWABAN:
I. Objektif
1. d2. a 3. b 4. b 5. d
II. Isian
6. gunung berapi
125

7. dataran tinggi dan dataran rendah

8. perairan

9. danau alami dan danau buatan

10. jika kita berlayar terus kesatu arah, maka kita akan kembali ke tempat
semula.

Teknik Penskoran
Skor I 5x1=5
Skor II 5 x 2 = 10
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 15
Nilai Akhir = × 100 = × 100 = 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 15

Daftar Penilaian Hasil


No. Nama Siswa Nilai Keterangan
126

2. TINDAK LANJUT
a. Kegiatan remidi dilaksanakan jika nilai siswa kurang dari KKM = 70.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan jika nilai siswa lebih dari KKM =
70.
c. Analisis hasil belajar dilaksanakan pada saat akhir pelajaran atau
diluar jam pelajaran serta kegiatan remidi dan pengayaan dilaksanakan
oleh guru kelas.

Guru Kelas III Kuwayuhan,21 Maret 2016


SDN 4 Kuwayuhan Peneliti,

Toifatun Mukhsinah Toifatun Mukhsinah


NIM. 826157894 NIM. 826157894
Mengetahui,
Kepala SDN 4 Kuwayuhan

Rianti, S.Pd.SD
NIP. 19650203 198608 2002
127

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI GURU

PENGGUNAAN MEDIA TIRUAN KENAMPAKAN BUMI

SIKLUS KE ...PERTEMUAN KE ...

Hari/Tanggal : .......

Observer / Penilai : ......

Lingkarilah pada angka 0,1,2,3, atau 4 sesuai keadaan yang sebenarnya !

No. Aspek yang diamati Skor


Tahap Pemberian Rangsangan
1 Guru memulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan yang mengarah 0 1 2 3 4
pada masalah yang akan dipelajari.
Tahap Identifikasi Masalah
2 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi dan 0 1 2 3 4
menganalisa masalah.
3 Guru memilih salah satu masalah dan merumuskan hipotesis berdasarkan 0 1 2 3 4
masalah yang telah dipilih.
Tahap Pengumpulan Data
4 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan 0 1 2 3 4
informasi secara aktif dengan membaca buku.
5 Guru mengarahkan agar siswa menghubungkan masalah dengan informasi 0 1 2 3 4
baru yang dimiliki siswa.
Tahap Pengolahan Data
6 Guru meminta siswa untuk menyampaikan informasi / pengetahuan yang 0 1 2 3 4
telah diperoleh.
Pembuktian
7 Guru mengecek pemahaman siswa tentang masalah yang akan dipecahkan 0 1 2 3 4
8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan 0 1 2 3 4
penemuan menggunakan media relia yang telah disediakan
9 Guru membimbing siswa dalam dalam menggunakan media relia 0 1 2 3 4
10 Guru memberi motivasi kepada siswa dalam proses penemuan. 0 1 2 3 4
Penyimpulan Data
11 Guru menunjuk wakil-wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil 0 1 2 3 4
diskusi kelompoknya
12 Guru berperan sebagai moderator dan fasilitatordalam pelaksanaan 0 1 2 3 4
diskusi.
13 Guru bertanya jawab dengan siswa membahas hasil diskusi 0 1 2 3 4
14 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 0 1 2 3 4

Kebumen, .....Maret 2016


Obsever ...

.........................
128

LEMBAR OBSERVASI GURU

PENGGUNAAN MEDIA TIRUAN KENAMPAKAN BUMI

SIKLUS KE ...PERTEMUAN KE ...

Hari/Tanggal : .......

Observer / Penilai : ......

Lingkarilah pada angka 0,1,2,3, atau 4 sesuai keadaan yang sebenarnya !

No. Aspek yang diamati Skor


Tahap Pemberian Rangsangan
1 Guru memulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan yang 0 1 2 3 4
mengarah pada masalah yang akan dipelajari.
Tahap Identifikasi Masalah
2 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi 0 1 2 3 4
dan menganalisa masalah.
3 Guru memilih salah satu masalah dan merumuskan hipotesis 0 1 2 3 4
berdasarkan masalah yang telah dipilih.
Tahap Pengumpulan Data
4 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan 0 1 2 3 4
informasi secara aktif dengan membaca buku.
5 Guru mengarahkan agar siswa menghubungkan masalah dengan 0 1 2 3 4
informasi baru yang dimiliki siswa.
Tahap Pengolahan Data
6 Guru meminta siswa untuk menyampaikan informasi / pengetahuan 0 1 2 3 4
yang telah diperoleh.
Pembuktian
7 Guru mengecek pemahaman siswa tentang masalah yang akan 0 1 2 3 4
dipecahkan
8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan 0 1 2 3 4
penemuan menggunakan media relia yang telah disediakan
9 Guru membimbing siswa dalam dalam menggunakan media relia 0 1 2 3 4
10 Guru memberi motivasi kepada siswa dalam proses penemuan. 0 1 2 3 4
Penyimpulan Data
11 Guru menunjuk wakil-wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil 0 1 2 3 4
diskusi kelompoknya
12 Guru berperan sebagai moderator dan fasilitatordalam pelaksanaan 0 1 2 3 4
diskusi.
13 Guru bertanya jawab dengan siswa membahas hasil diskusi 0 1 2 3 4
14 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 0 1 2 3 4

Kebumen, .....Maret 2016


Obsever ...

.........................
129

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA TIRUAN KENAMPAKAN BUMI

SIKLUS KE ...PERTEMUAN KE ...

Hari/Tanggal : .......

Observer / Penilai : ......

Lingkarilah pada angka 0,1,2,3, atau 4 sesuai keadaan yang sebenarnya !

No. Aspek yang diamati Skor


Tahap Pemberian Rangsangan
1 Siswa merespon pertanyaan yang mengarah pada masalah yang akan 0 1 2 3 4
dipelajari.
Tahap Identifikasi Masalah
2 Siswa mengidentifikasi dan menganalisis masalah. 0 1 2 3 4
3 Siswa memperhatikan masalah yang telah dipilih guru dan mencatat 0 1 2 3 4
hipotesis yang telah dirumuskan.
Tahap Pengumpulan Data
4 Siswa mengumpulkan informasi secara aktif dengan membaca buku 0 1 2 3 4
5 Siswa menghubungkan masalah dengan informasi baru yang dimiliki 0 1 2 3 4
siswa
Tahap Pengolahan Data
6 Siswa menyampaikan informasi/ pengetahuan yang diperoleh. 0 1 2 3 4
Pembuktian
7 Siswa berusaha memahami masalah yang akan dipecahkan. 0 1 2 3 4
8 Siswa melaksanakan penemuan menggunakan media tiruan 0 1 2 3 4
kenampakan bumi
9 Siswa menggunakan media realia dengan bimbingan guru. 0 1 2 3 4
10 Siswa menerima motivasi dalam proses penemuan 0 1 2 3 4
Penyimpulan Data
11 Wakil-wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi 0 1 2 3 4
kelompoknya.
12 Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang maju. 0 1 2 3 4
13 Siswa bertanya jawab dengan guru membahas hasil diskusi 0 1 2 3 4
14 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi 0 1 2 3 4

Kebumen, .....Maret 2016


Obsever ...

.........................
130

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA TIRUAN KENAMPAKAN BUMI

SIKLUS KE ...PERTEMUAN KE ...

Hari/Tanggal : .......

Observer / Penilai : ......

Lingkarilah pada angka 0,1,2,3, atau 4 sesuai keadaan yang sebenarnya !

No. Aspek yang diamati Skor


Tahap Pemberian Rangsangan
1 Siswa merespon pertanyaan yang mengarah pada masalah yang akan 0 1 2 3 4
dipelajari.
Tahap Identifikasi Masalah
2 Siswa mengidentifikasi dan menganalisis masalah. 0 1 2 3 4
3 Siswa memperhatikan masalah yang telah dipilih guru dan mencatat 0 1 2 3 4
hipotesis yang telah dirumuskan.
Tahap Pengumpulan Data
4 Siswa mengumpulkan informasi secara aktif dengan membaca buku 0 1 2 3 4
5 Siswa menghubungkan masalah dengan informasi baru yang dimiliki 0 1 2 3 4
siswa
Tahap Pengolahan Data
6 Siswa menyampaikan informasi/ pengetahuan yang diperoleh. 0 1 2 3 4
Pembuktian
7 Siswa berusaha memahami masalah yang akan dipecahkan. 0 1 2 3 4
8 Siswa melaksanakan penemuan menggunakan media tiruan 0 1 2 3 4
kenampakan bumi
9 Siswa menggunakan media realia dengan bimbingan guru. 0 1 2 3 4
10 Siswa menerima motivasi dalam proses penemuan 0 1 2 3 4
Penyimpulan Data
11 Wakil-wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi 0 1 2 3 4
kelompoknya.
12 Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang maju. 0 1 2 3 4
13 Siswa bertanya jawab dengan guru membahas hasil diskusi 0 1 2 3 4
14 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi 0 1 2 3 4

Kebumen, .....Maret 2016


Obsever ...

.........................
131

Lampiran 6

REKAP HASIL EVALUASI

KELAS III

No. NAMA SISWA NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI


Urut Pre Test Pert.1 Pert.2 Pert.1 Pert.2
Siklus 1 Siklus 1 Siklus II Siklus II
1 Akh. Syaefudin K 47 20 67 80 80
2 Putri Lestari 67 53 77 80 86
3 Ah. Zaeni Abdul 40 60 67 73 87
4 Ah. Sava Mahrus 73 80 100 87 100
5 Akh. Faiq Al Kh 53 80 77 87 89
6 Anisa Febriana 73 73 100 100 100
7 Ah.Khizom Q 80 60 89 80 93
8 Ah. Zaini Mushofa 53 87 87 100 100
9 Bagas Ghonintan 87 73 100 67 87
10 Dwi Panji P 87 80 100 100 100
11 Erna Alfiyah 73 73 100 100 90
12 Fahmi Idris 67 73 89 73 88
13 Farel Khamid S 53 20 33 60 60
14 Ilham Nur Arifin 67 60 77 80 65
15 Linggar Khaila N 60 100 89 93 87
16 Muh. Irsyadul H 40 40 56 76 60
17 Nanda Sabila 73 73 67 93 87
18 Nabila Ifatul H 53 33 78 60 87
19 Neni Kurniasari 40 80 89 87 90
20 Raikhan Bagas F 33 73 67 87 97
21 Salsa Alya Firdaus 100 100 89 100 96
22 Syifa Fitriya Nur 87 100 89 67 87
23 Shodiq Al M 87 87 77 87 100
24 Vidya Sholihatun 53 80 89 87 97
132

Lampiran 7

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP

NIM/ Nama Mahasiswa : 826157894/ Toifatun Mukhsinah

Mengajar Kelas : III

Sekolah : SDN 4 Kuwayuhan

No. Hari/ Tanggal Kegiatan Komentar Tindak Paraf


Lanjut Mhs Sup 2
133

Mengetahui Kuwayuhan, Maret 2016


Supervisor 1 Supervisr 2

Drs. Suhartono, M.Pd Siti Jahroh, S.Pd


NID 410100831 NIP. 19571217 19802 005
134

Lampiran 8

GAMBARAN SD NEGERI 4 KUWAYUHAN


135

KEGIATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III


136

Anda mungkin juga menyukai