Anda di halaman 1dari 8

Tahap-Tahap Pembelahan Sel secara Mitosis

Posted on 23 Juli 2012by Cerita Biologi


Sel memiliki siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/mitotik (M) dan
periode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga subfase, yaitu G1,
S, dan G2, sebelum sel memasuki fase mitotik dan siap membelah.

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan sel-sel tubuh. Secara


garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase
pembelahan inti (kariokinesis), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Tahap Interfase
Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun
demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk
mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan
DNA dari satu salinan menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu
hidup sel berada pada tahap ini. Selanjutnya interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1
(G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2).
 fase gap-1 (G1)
Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah
1 salinan (1c=1 copy=salinan) dan diploid (2n).
 fase sintesis (S)
Pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan)
sehingga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c,2n).
 fase gap-2 (G2)
Pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan
pembelahan.

Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Tahap ini terdiri dari fase atau tahap-
tahap yang lebih rinci sebagai berikut :
 Profase
Pada tahap profase, DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom
merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam
kromosom. Profase merupakan tahap paling lama dalam mitosis.

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
Pada proses awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta menebal. Pada sel
hewan, sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan
pada nukleus.

Selanjutnya terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubul) yang terhubung


dari kutub ke kutub. Pada sel tumbuhan, tidak terdapat sentriol dan benang spindel
terbentuk tanpa terikat pada sentriol.

Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang
terikat pada sentromer. Selanjutnya, nukleolus hilang dan membran nukleus hancur.
Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.

 Metafase
Metafase merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap-tahap ini,
kromosom bergerak ke bidang akuator benang spindel (bidang pembelahan).
Kromosom terikat pada benang spindel melalui sntromer.

Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi
DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama
jumlahnya.

 Anafase
Anafase juga merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap ini masing-
masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan. Kromatid bergerak
menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena
terjadinya kontraksi benang spindel. Pada saat kontraksi, benang spindel memendek
kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian ke dua kutub yang berlawanan. Tahap
anafase menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c,2n).

 Telofase
Pada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan
nukleolus kembali muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
Selanjutnya, pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses
yang disebut sitokinesis.

Tahap Sitokinesis

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
Pada tahap sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan
pembentukan sekat sel yang baru. Sekat memisahkan dua inti tersebut menjadi dua sel
anakan.
Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai saat telofase berakhir. Pada telofase akhir
terjadi penguraian benang-benang spindel. Kemudian segera terbentuk cincin
mikrofilamen yang menyempit di daerah bekas bidang ekuator. Kontraksi ke arah
dalam ini menyebabkan celah yang mendalam pada permukaan sel, diikuti dengan
pembagian isi dua sel secara terpisah.

Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras. oleh karena itu, cara sitokinesis sel
tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis
segera membentuk sekat sel (cell plate) di sekitar bekas bidang pembelahan. Sekat ini
mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan golgi. Vesikel
tersebut diarahkan sepanjang benang spindel di bidang ekuator. Vesikel-vesikel
tersebut kemudian mengalami fusi (penyatuan) membentuk membran, dan diikuti
dengan terbentuknya dinding sel yang baru.

Tahap-Tahap Pembelahan Sel secara Meiosis


(Pembelahan Reduktif)
Posted on 25 Juli 2012by Cerita Biologi
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin
(sperma dan sel telur). Sel kelamin berguna untuk reproduksi makhluk hidup secara
seksual generatif. Sel kelamin berisi kromosom setengah pasang (haploid=n). Tahap
pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa dengan pembelahan mitosis.
Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama. Tahap-tahap meiosis
tersebut sebagai berikut :

Meiosis I
Tahap meiosis I terdiri dari interfase, profase I, metafase I, anafase I, telofase I, dan
sitokinesis I.

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
 Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan.
Persiapannya adalah berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan
(sama seperti pada interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan
DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.

 Profase I
Pada profase I, DNA dikemas ke dalam kromosom. Pada akhir profase I, terbentuk
kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Kromosom
homolog adalah sepasang kromosom yang terdiri dari dua kromosom identik (karena
bentuk dan ukuran kedua kromosom sama, bahkan mengandung gen dengan struktur
dan jumlah yang sama).Perkecualian: kromosom kelamin memiliki bentuk dan ukuran
yang berbeda, yaitu kromosom X dan Y. Akan tetapi, biasanya keduanya tetap
dianggap sebagai kromosom homolog. Hal ini karena tiap kromosom terdiri dari
sepasang kromatid kembar (mirip kembar siam) yang lengket pada bagian
sentromernya.
Profase I merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan lainnya pada meiosis I
karena terdiri dari lima tahap, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.

Pada tahap leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom yang mengalami


kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang panjang. Pada beberapa
organisme, kromosom tersebut mengandung bentukan seperti manik-manik, yang
merupakan daerah kromosom yang menyerap warna dengan kuat, yaitu kromomer.
Pada tahap zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak menuju
kutub yang berlawanan. Kromosom homolog yang berasal dari gamet kedua orang tua
termasuk bagian kromomer saling berdekatan dan berpasangan atau disebut
melakukansinapsis.
Pada tahap pakiten tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi menjadi
dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu dan belum membelah. Tiap
kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid disebut tetrad
atau bivalen.
Pada tahap diploten kromosom homolog terlihat saling menjauhi. Saat kromosom
homolog menjauh, terjadi perlekatan berbentuk X pada suatu tempat tertentu di
kromosom yang disebut kiasma (jamak : kiasmata). Kiasma merupakan bentuk
persilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan pasangan kromosom
homolognya. Kiasma juga merupakan tempat terjadinya peristiwa pindah silang

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
(crossing over) pada kromosom. Peristiwa pindah silang merupakan salah satu
penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup. Karena adanya peristiwa
tersebut sel gamet yang terbrntuk sama sekali tidak identik dengan susunan kromosom
sel induknya.
Pada tahap diakinesis terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan dua sentriol
(hasil pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan
menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang
ekuator.
 Metafase I
Pada metafase I tetrad kromosom berada pada bidang ekuator. Pada bidang ekuator,
benang-benang spindel (mikrotubul) melekatkan diri pada tiap sentromer kromosom.
Ujung benang spindel yang lainnya membentang melekat di kedua kurub pembelahan
yang berlawanan.

 Anafase I
Pada anafase I tiap kromosom homolog (yang berisi dua kromatid kembarannya)
masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel nenuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan arah. Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi
haploid.

 Telofase I
Pada telofase I tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub pembelahan.

 Sitokinesis I
Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis
menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.

Interkinesis
Interkinesis adalah tahap diantara dua pembelahan meiosis. Pada tahap interkinesis
tidak terjadi perbanyakan (replikasi) DNA. Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan
dua sel anakan yang haploid (karena kini sel anakan mengandung setengah pasang
kromosom homolog). Meskipun demikian, perlu diingat bahwa kromosom tersebut
masih berisi sepasang kromatid, yang berarti kandungan DNA-nya masih rangkap (2c).
Tujuan meiosis II adalah membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan yang baru.
Pada meiosis II terjadi tahap-tahap yang serupa pada meiosis II.

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
Meiosis II
Tahap meiosis II terdiri dari profase II, metafase II, anafase II, telofase II, dan
sitokinesis II.

 Profase II
Pada profase II kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom.
Tahap ini kadang terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya.

 Metafase II
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang
ekuator. Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan
ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.

 Anafase II
Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan
yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan
bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini dinamakan
kromosom.

 Telofase II
Pada telofase II, kromatid (atau kini disebut kromosom) telah mencapai kutub
pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti
mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).

 Sitokinesis II
Pada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan
empat sel kembar haploid.

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
Tahap-tahap pembelahan Meiosis dan ciri-ciri
Seperti halnya mitosis, meiosis merupakan pembelahan sel secara tidak langsung melalui dua
tahapan meiosis I dan meiosis II, tanpa melalui interfase.

Secara ringkas ciri-ciri setiap tahapan dalam meiosis I dan meiosis II seperti dijelaskan dalam bentuk
table berikut.

Tabel Ciri-ciri tahapan dalam meiosis 1 dan meiosis 2

No Tahapan Sub tahap Ciri-ciri utama Ket

1 Meiosis 1 Profase I · Benang-benang kromatin menebal menjadi


kromosom (= leptonema )

· Setiap kromosom homolog ( bivalen )


bergandengan (=zigonema )

· Tiap bagian kromosom homolog mengganda


membentuk tetrad (=pakinema)

· Kromatid dari setiap belahan kromosom


memendek dan membesar (=diplonema )

· Sentriol membelah dua, muncul benang


gelendong, membrane inti dan nucleolus
menghilang (=diakinesis )

Metaphase I · Setiap tetrad berada pada bidang


metaphase/dataran metaphase

Anaphase I · Masing-masing tetrad memisahkan diri dari


pasangannya, dan bergerak menuju kea rah dua
kutub yang berlawanan

Telofase I · Masing-masing tetrad semakin mendekati kutub

· Membrane sel dan nucleolus mulai dapat


diindera

· Terbentuk bidang pembelahan pada bagian


tengah-tengah sel

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan
· Kromatid meregang membentuk benang-benang
kromatin

· Terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom


sama dengan induknya

Tanpa adanya interfase, 2 sel anak yang terbentuk akan melanjutkan ke tahap

meiosis II.

2 Meiosis II Profase II · Benang-benang kromatin menebal menjadi


kromosom

· Setiap kromosom homolog / bivalen


bergandengan

· Kromosom tidak mengganda

· Sentriol membelah dua, muncul benang


gelendong, membrane inti dan nucleolus
menghilang

Metaphase II · Setiap pasangan kromosom homolog berada


pada bidang metaphase/dataran metaphase

Anaphase II · Masing-masing kromosom memisahkan diri dari


pasangannya, dan bergerak menuju kea rah dua
kutub yang berlawanan

Telofase II · Masing-masing kromosom semakin mendekati


kutub

· Membrane sel dan nucleolus mulai dapat


diindera

· Terbentuk bidang pembelahan pada bagian


tengah-tengah sel

· kromosom meregang membentuk benang-


benang kromatin

· Terbentuk 4 sel anak dengan jumlah kromosom


sama dengan induknya

Sempurna itu bukan dari fisik, tapi dari hati dan kedewasaan

Anda mungkin juga menyukai