Anda di halaman 1dari 7

Skills Lab Penulisan Resep I

Resep 1.
Tuliskan resep officinalis untuk Tn. Susanto, umur 45 tahun, alamat Jalan Belitung No. 3 Banjarmasin:
1. Paracetamol tablet 500 mg, kalau perlu selama masih demam, 3 kali sehari 1 tablet sebelum
makan.
2. Captopril tablet 25 mg, 2 kali sehari 1 tablet sebelum makan, diberikan selama 30 hari.
3. Amoxicillin 500 mg, 3 kali 1 tablet sehari sesudah makan, diberikan selama 5 hari.
Paracetamol adalah obat demam dan penahan nyeri, tersedia dalam bentuk tablet 500 mg.
Captopril adalah obat antihipertensi, tersedia dalam bentuk tablet 12,5, 25, dan 50 mg.
Amoxicillin adalah antibiotika, tersedia dalam bentuk kapsul 250 dan kaplet 500 mg.

Resep 2.
Tuliskan resep magistralis untuk An. Belinda, umur 3 tahun (BB = 15 kg), alamat Jalan Sutoyo S. No.
23 Banjarmasin.
1. Paracetamol dosis 150 mg/kali bentuk serbuk, 3 kali sehari 1 bungkus sesudah makan.
2. Ambroxol dosis 7,5 mg/kali bentuk serbuk, 3 kali sehari 1 bungkus sesudah makan.
3. Amoxicillin dosis 175 mg/kali bentuk serbuk, 3 kali sehari 1 bungkus sebelum makan, diberikan
selama 5 hari.
Untuk kedua obat pertama dibuat dalam bentuk serbuk sebanyak 12 bungkus, dan diberikan selama
demam. Untuk obat ketiga dibuat dalam bentuk serbuk sebanyak 15 bungkus. Berikan bahan tambahan
sebagai pemanis (saccharum lactis) secukupnya.
Paracetamol adalah obat demam dan penahan nyeri, tersedia dalam bentuk tablet 500 mg.
Amoxicillin adalah antibiotika, tersedia dalam bentuk kapsul 250 dan kaplet 500 mg.
Ambroxol adalah obat batuk berdahak, tersedia dalam bentuk tablet 30 mg.

Resep 3.
Tuliskan resep untuk Ny. Cynthia, umur 27 tahun, alamat Jalan A. Yani Km. 3,5 No. 4 Banjarmasin.
1. Paracetamol dosis 250 mg/kali, 3 kali sehari 1 dosis sesudah makan.
2. Ambroxol 30 mg/kali, 3 kali sehari 1 dosis sesudah makan..
3. Chlorpheniramine maleat 4 mg/kali, 3 kali sehari 1 dosis sesudah makan.
4. Co-trimoxazole 960 mg/kali, 2 kali sehari 1 dosis sesudah makan, diberikan selama 5 hari. .
Dibuat dalam bentuk kapsul sebanyak 12 kapsul untuk ketiga obat pertama. Aturan pakai jika perlu
kalau demam dan batuk, 3 kali sehari 1 kapsul sesudah makan.
Paracetamol adalah obat penurun demam/penghilang nyeri, tersedia dalam bentuk tablet 500 mg.
Ambroxol adalah obat batuk berdahak, tersedia dalam bentuk tablet 30 mg.
Chlorpheniramin maleat adalah obat antialergi, tersedia dalam bentuk tablet 4 mg.
Co-trimoxazole adalah antibiotika, tersedia dalam bentuk tablet 480 dan tablet Forte 960 mg.

Resep 4.
Tuliskan resep untuk An. Deddy, umur 4 tahun, BB 18 kg, alamat Jalan Kebun Bunga No. 56
Banjarmasin.
1. Cefadroxil syrup dosis 250 mg/kali, 2 kali sehari sebelum makan, diberikan selama 10 hari.
2. Sediaan magistralis berisi:
a. Paracetamol 1500 mg (atau 150 mg/dosis).
b. Chlorpheniramine maleat 10 mg (atau 1 mg/dosis)
Dosis di atas digunakan untuk 10 bungkus puyer (10 kali pemberian), diberikan 3 x sehari
selama masih demam, sebelum makan.

Cefadroxil adalah antibiotik, tersedia dalam bentuk sediaan syrup 125 mg/5 ml (botol 60 ml) dan 250
mg/5 ml (botol 60 ml).
Paracetamol adalah obat penurun demam, tersedia dalam bentuk tablet 500 mg.
Chlorpheniramin maleat adalah obat antialergi, tersedia dalam bentuk tablet 4 mg.

Resep 5.
Tuliskan resep untuk Nn. Enita, umur 17 tahun, alamat Jalan Gatot Subroto No. 13 Banjarmasin.
1. Formyco 2% cream, dioleskan tipis 1 kali sehari di malam hari, tandai sebagai obat luar.
2. Chloramphenicol 0,5% eye drop, diteteskan 6 kali sehari sebanyak 1 tetes di mata kanan dan
kiri.
Formyco adalah antijamur (isi: ketokonazol), tersedia dalam bentuk cream 2% (tube 10 g).
Chloramphenicol adalah antibiotika, tersedia dalam bentuk tetes mata 0,5% dan 1%. (botol 15 ml).
General rule:
1. Model pembelajaran:
a. Open book.
b. Bacakan 1 soal, beri petunjuk kalau mahasiswa tidak tahu tulisan nama obatnya (papan tulis tersedia).
c. Biarkan mereka menulis resep sendiri-sendiri di kertasnya masing-masing
d. Mahasiswa boleh bertanya selama menulis resep, kita memberikan penjelasan umum kepada semua
mahasiswa untuk setiap pertanyaan
e. Sesudah selesai mahasiswa menulis 1 resep (pastikan memberikan waktu cukup untuk semua mahasiswa
menuliskan1 resep ini), kemudian diminta 1 atau 2 orang menulis resep yang sudah mereka buat.
f. Diskusi, komentar, dan koreksi dari instruktur.
g. Ulangi kembali untuk soal selanjutnya.
h. Resep yang mereka buat tidak perlu dikumpulkan, untuk mereka belajar di rumah saja.
i. Penilaian individual berdasarkan keaktifan dan penilaian keterampilan menulis resep secara umum.
2. Karena ini pertama kali belajar menulis resep, maka pastikan bahwa mahasiswa menulis lengkap hal-hal
berikut ini:
a. Nama, SIP, alamat praktek dan alamat rumah, beserta nomor telpon
b. Tempat dan tanggal penulisan resep (harus kota tempat berada sekarang, dan tanggal hari ini)
c. Semua obat dimulai dengan tanda R/ (Superscriptio)
d. Inscriptio: nama obat, bentuk sediaan, dosage strength, jumlah obat
e. Subscriptio (pada resep magistralis)
f. Transcriptio atau Signatura
g. Kesahan resep (paraf; tanda tangan pada obat narkotik dan psikotropik)
h. Nama, umur, BB (pada anak), dan alamat pasien
i. Penutup resep
3. Semua obat terapi kausal (antimikroba) harus ditulis paling awal. Apabila ada beberapa terapi antimikroba,
dahulukan yang sediaan sistemik.
4. Semua obat antimikroba sistemik harus ditulis dengan penambahan (o….h) di bagian akhir Signatura, sesuai
dengan tiap berapa jam obat itu harus diberikan. Antimikroba diberikan dengan pembagian waktu 24 jam
dibagi berapa kali pemberian (misalnya: 3 kali sehari = o.8.h).
5. Urutan penulisan Inscriptio adalah: Nama obat, BSO, dosage strength, dan No…
6. Untuk penulisan No. pada obat narkotika dan psikotropika harus ditulis dengan teks di belakang angkanya,
dalam kurung. Misalnya: No. XV (lima belas),
7. Semua obat yang perlu penandaan “kalau perlu”, pada signatura-nya harus dimulai dengan “p.r.n.” dan
diakhiri dengan pada situasi apa obat ini diperlukan, ditulis dalam kurung. Misalnya: p.r.n. t.d.d. tab I p.c.
(febris).
8. Pada resep puyer, berikan penjelasan beda antara penambahan tulisan “d.t.d” dan tanpa tulisan “d.t.d”.Yang
dengan “d.t.d”, dosisnya adalah per satuan bungkus puyer, sedangkan yang tanpa “d.t.d”, dosisnya adalah
perkalian antara dosis per kali pemberian dengan jumlah bungkus puyer (atau jumlah kali pemberian secara
total). Contoh soal pada soal resep no. 4
9. Pada resep magistralis, jumlah berat obat yang dibuat selalu ditulis dengan urutan: nama obat, berat obat,
satuan. Satuan biasanya dalam mg. Untuk satuan g, boleh tidak ditulis. Contohnya bisa dilihat pada kunci
soal resep nomor 4.
10. Antibiotika tidak boleh dicampurkan dengan obat simptomatik dalam sediaan magistralis, harus selalu
dipisah dalam 1 R/ tersendiri.
11. Pada resep syrup, tetes mata, tetes telinga, dan sediaan cair lainnya, pastikan bahwa jumlah botol yang
diberikan cukup untuk seluruh dosis total. Pastikan mahasiswa tahu bahwa botol tetes mata dan telinga
umumnya 15 ml isinya, botol syrup umumnya 60 ml isinya (ada juga yang 100 ml untuk merk tertentu). Kita
memakai patokan: 1 ml = 20 tetes, 1 sendok teh (1 cth) = 5 ml, dan 1 sendok makan (1 C) = 15 ml.
12. Paracetamol bisa diberikan sebelum dan sesudah makan, tetapi paling baik diberikan sebelum makan. Pada
pembuatan resep magistralis paracetamol digabung dengan ambroksol, maka diberikan sesudah makan
karena ambroksol diberikan sesudah makan
Jawaban penulisan resep skills lab I

Resep 1

dr. Yani
SIP : 952/2004

Rumah: Praktek:
Jl. Banjar Indah Permai 5 Jl. Veteran No. 50
Banjarmasin Telp. 252565 Banjarmasin Telp. 272025
Banjarmasin, 8 Oktober 2018

R/ Amoxicillin tab 500 mg No. XV


S. t.d.d. tab I p.c. (o.8.h)

R/ Captopril tab 25 mg No. LX


S. b.d.d. tab I a.c.

R/ Paracetamol tab 500 mg No. X


S. p.r.n. t.d.d. tab I a.c. (febris)

Pro : Tn. Susanto


Umur/berat badan : 45 tahun
Alamat : Jl Belitung No. 3 Banjarmasin
Resep 2

dr. Yani
SIP : 952/2004

Rumah: Praktek:
Jl. Banjar Indah Permai 5 Jl. Veteran No. 50
Banjarmasin Telp. 252565 Banjarmasin Telp. 272025
Banjarmasin, 8 Oktober 2018

R/ Amoxicillin 175 mg
Sach. lac. q.s.
m.f.l.a. pulv d.t.d. No. XV
S. t.d.d. pulv I p.c. (o.8 h.)

R/ Paracetamol 150 mg
Ambroksol 7,5 mg
Sach. lac. q.s
m.f.l.a. pulv d.t.d. No. XII
S. p.r.n. t.d.d. pulv I p.c. (febris)

Pro : An. Belinda


Umur/berat badan : 3 tahun/15 kg
Alamat : Jl Sutoyo S. No. 23 Banjarmasin
Resep 3

dr. Yani
SIP : 952/2004

Rumah: Praktek:
Jl. Banjar Indah Permai 5 Jl. Veteran No. 50
Banjarmasin Telp. 252565 Banjarmasin Telp. 272025
Banjarmasin, 8 Oktober 2018

R/ Co-trimoxazole tab forte 960 mg No. X


S. b.d.d. tab I pc (o.12.h.)

R/ Paracetamol 250 mg
Ambroxol 30 mg
Chlorpheniramine maleat 4 mg
m.f.l.a. pulv d.t.d. No. XII
da in caps
S p.r.n. t.d.d. cap I p.c. (febris et tussis)

Pro : Ny. Chandra


Umur/berat badan : 55 tahun
Alamat : Jl A. Yani Km. 3,5 No. 4 Banjarmasin
Resep 4

dr. Yani
SIP : 952/2004

Rumah: Praktek:
Jl. Banjar Indah Permai 5 Jl. Veteran No. 50
Banjarmasin Telp. 252565 Banjarmasin Telp. 272025
Banjarmasin, 8 Oktober 2018

R/ Cefadroxil syr 250 mg/5 ml lag No. II


S. b.d.d. c.th I a.c. (o.12.h)

R/ Paracetamol 1.5
Chlorpheniramine maleat 10 mg
SL qs
m.f.l.a. pulv No. X
S. p.r.n. t.d.d. pulv. I a.c. (febris)

Pro : An. Deddy


Umur/berat badan : 4 th/ 18 kg
Alamat : Jl Kebun Bunga No. 56 Banjarmasin
Resep 5

dr. Yani
SIP : 952/2004

Rumah: Praktek:
Jl. Banjar Indah Permai 5 Jl. Veteran No. 50
Banjarmasin Telp. 252565 Banjarmasin Telp. 272025
Banjarmasin, 8 Oktober 2018

R/ Formyco cream 2% tube No. I


S. s.d.d. extend. ter. n. u.e.

R/ Chloramphenicol gtt. ophth. 0,5% lag No. I


S. 6.d.d gtt I ODS

Pro : Nn. Enita


Umur/berat badan : 17 th
Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 13 Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai