Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang pesat pada dunia industri saat ini, mengakibatkan persaingan
yang sengit antara perusahaan manufaktur untuk dapat bertahan dan terus mengoptimalkan
proses – proses yang ada di dalamnya. Optimalisasi tersebut dapat dilakukan melalui
perbaikan atau peningkatan kinerja proses, diantaranya proses produksi (production), proses
penerimaan material (receiving), proses pengiriman (transportation), proses pergudangan
(warehousing), dan masih banyak lainnnya. Proses pergudangan merupakan salah satu
proses terpenting dalam aktivitas produksi karena disanalah terjadinya aliran barang,
informasi, dan biaya.
PT. Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri kedirgantaraan terutama dalam proses perancangan dan pembuatan
komponen pesawat terbang dan alat angkut udara lainnya. Perusahaan ini memproduksi
beberapa jenis pesawat seperti NC-212, CN-235, NBO-105, NAS-332, NBELL-412, CN-295
dan jenis terbaru yang sedang diproduksi yaitu pesawat N219. Dalam struktur organisasinya,
PT Dirgantara Indonesia memiliki departemen yang mengurus airframe component yaitu
Departemen Aerostructures. Komponen yang diproduksi tidak hanya dikirim ke dalam
negeri melainkan ke beberapa perusahaan pesawat di luar negeri seperti Boing, Eurocopter
dan Airbus Military.
Dalam proses perakitan komponen pesawat di PT Dirgantara Indonesia, terdapat
ratusan macam part yang menyusun komponen tersebut pada setiap stasiun kerjanya. Part
tersebut masuk ke stasiun kerja melalui mesin yang berbeda-beda. Disini peran sparepart
mesin/fasilitas produksi sangat vital, karena suatu mesin tidak akan bisa bekerja jika salah
satu sparepart mesin yang tersedia di gudang tidak ada atau sparepart mesin digudang ada
tapi sulit dicari karena keadaan gudang penyimpanan sparepart mesin tidak tertata dengan
baik.
Gudang yang termasuk sistem logistik merupakan salah satu penunjang dan bagian
penting dari suatu sitem produksi. Gudang adalah suatu tempat atau bangunan untuk
penyimpanan materialyang memiliki peranan penting dalam suatu sitem produksi. Walaupun
tidak memberikan nilai tambah dan membutuhkan biaya cukup besar , keberadaan gudang
akan sangat menunjang peningkatan performansi dari suatu sistem produksi perusahaan.

I-1
Bab I Pendahuluan Universitas Jenderal Achmad yani

Kondisi dan pengaturan yang baik dalam gudang diharapkan dapat menghindari kerugian
perusahaan dan meminimalisasi biaya yang terjadi serta mempercepat operasional dan
layanan pada gudang. Perancangan gudang memegang peranan penting demi kesuksesan
keseluruhan operasi perusahaan. Menurut Purnomo(2004), perancangan layout fasilitas
menganalisis, membentuk, konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan
barang dan jasa. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai, yaitu satu
susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk
mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata
cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara singkat, ekonomis dan aman.

Gambar I.1 Kondisi Gudang sparepart mesin PT. Dirgantara Indonesia

Dari tampilan gambar di atas terlihat bahwa terjadi penumpukan dan waktu untuk
mencari sparepart mesin menjadi lebih lama,dengan penempatan dilantai yang tidak teratur,
di tengah area rak Hal ini menunjukkan bahwa penyimpanan sparepart mesin belum
memaksimalkan rak yang ada. Jarak antar sparepart mesin yang tidak tertata juga sangat
berdekatan sehingga tidak terdapat ruang yang cukup untuk pergerakan pekerja. Untuk itu,
diperlukan perbaikan tata letak penempatan sparepart mesin agar kinerja gudang dapat lebih
maksimal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pencapaian target.

Tugas Akhir I-2


Bab I Pendahuluan Universitas Jenderal Achmad yani

Mencari sparepart mesin/fasilitas produksi dalam keadaan gudang yang masih belum
tertata dengan baik menyebabkan gangguan yang besar, seperti akan memperlambat pencarian
barang, akan memperlambat proses perbaikan atau perawatan fasilitas/machine. Mempersulit
kerja teknisi saat ada mesin dalam keadaan troble shooting dan repair.

Gambar I.2 layout Gudang sparepart mesin PT. Dirgantara Indonesia


Luas gudang sparepart mesin/fasilitas produksi untuk lantai bawah dan atas,
PT.Dirgantara memiliki luas gudang sparepart mesin/falitas produksi A9B3 sekitar 35 M²,
dengan ukuran panjang 7 Meter dan Lebar 5 Meter.( 7 M X 5 M ), didalam gudang
penyimpanan sparepart mesin/fasilitas produksi terdapat rak penyimpanan masing - masing
rak tersebut terdapat 8 rak dilantai bawah, dengan ukuran rak penyimpanan 200 cm x 100 cm
x 100 cm, ( P x L x T ), Dan rak di lantai atas rak A terdapat 5 rak , rak B terdapat 4 rak , dan
rak C terdapat 5 rak ,rak D dan E terdapat 1 rak, dan rak F, G, H terdapat 6 rak untuk rak di
lantai atas dengan ukuran 100 cm x 60 cm x 200 cm, ( P x L x T ).

Tugas Akhir I-3


Bab I Pendahuluan Universitas Jenderal Achmad yani

1.2 Perumusan Masalah


Dalam penelitian ini dapat di identifikasikan elemen-elemen masalah sebagai
berikut :
 Penempatan SparePart yang kurang tertata dan lay-out penataan SparePart yang
tidak rapi menyebabkan Sulit dalam mengakses baik penyimpanan maupun
pendistribusian sparepart selain itu Kode pada rak tidak sesuai dengan kode
sparepart sehingga pencarian SparePart memerlukan waktu dan tentunya
mengganggu tingkat efektivitas kerja, kecepatan mencari barang dan faktor
keamanan kurang, pekerja kesulitan untuk melangkah, dan sering tersandung.
 Tidak ada tempat penyimpanan yang khusus bagi beberapa SparePart mesin
menjadi penyebab SparePart mesin/fasilitas produksi ditata dengan ditumpuk.
 Tidak ada tempat untuk loading/unloading dan untuk tempat transit incoming parts
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dapat diambil beberpa tujuan dari penelitian ini,
diantaranya sebagai berikut :
1. memperbaikan tata letak penyimpanan sparepart mesin/fasilitas produksi untuk
mengefektifkan ruang yang ada dan memanfaatkan ruang/ luasan gudang yang ada, serta
memberi jaminan kenyamanan serta keselamatan bagi pekerja.
2. Perbaikan tata letak penyimpanan sparepart mesin/fasilitas produksi dapat digunakan
sebagai refrensi kedepannya apabila dilakukan perubahan ulang layout atau tata letak
gudang Spare Part.
3. Perbaikan tata letak penyimpanan sparepart mesin/fasilitas produksi untuk meminimasi
waktu pencarian sparepart mesin/fasilitas produksi.
1.4 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan, terarah
dan tidak menyimpang maka diperlukan adanya batasan-batasan tertentu, yakni sebagai
berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan di gudang penyimpanan sparepart mesin/fasilitas produksi
maintenance.
2. Di gudang penyimpanan sparepart maintenance A9B3 direktorat produksi PT.Dirgantara
Indonesia

Tugas Akhir I-4


Bab I Pendahuluan Universitas Jenderal Achmad yani

3. Penelitian ini hanya memanfaatkan luas gudang A9B3 sparepart/fasilitas produksi yang
ada.
4. Penelitian tidak membahas biaya akibat perubahan tata letak seperti yang direncanakan.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, adapun manfaat dari proses penelitian
yang telah dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan tata letak sparepart & meminimasi waktu pencarian sparepart mesin/fasilitas
produksi
2. Mempermudah proses penganbilan dan penyimpanan sparepart mesin/fasilitas
produksi
1.6 Sitematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batas ruang lingkup , tinjauan penelitian sejenis,
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dan teori-teori yang akan dijadikan
sebagai landasan atau kerangka berpikir dalam menganalisis segala permasalahan yang
ada serta mendukung tujuan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini merupakan jembatan yang menghubungkan dasar teori yang terdapat pada
bab II dengan bab IV yang merupakan pelaksanaan penelitian. Pada bab ini akan
ditampilkan kerangka berpikir penelitian yang dilakukan dari awal hingga akhir. Metode
penelitian disusun berdasarkan kondisi yang ada pada tempat penelitian yang didasari
oleh teori-teori pada bab II.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
Pada bab ini merupakan pelaksanaan penelitian. Pada bab ini diuraikan hasil dari
pengumpulan data yang telah dilakukan. Data-data tersebut kemudian diolah sehingga
akan didapatkan hasil pengolahan data yang dapat dianalisis.
BAB V ANALISIS
Pada bab ini hasil yang diperoleh dari bab IV akan dianalisis. Analisis-analisis yang
dilakukan berdasarkan hasil perhitungan pengolahan data yang telah dilakukan di bab IV.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Tugas Akhir I-5


Bab I Pendahuluan Universitas Jenderal Achmad yani

Pada bab ini akan dilakukan dua hal yaitu menarik simpulan dari seluruh rangkaian
penelitian berdasarkan hasil analisis guna menjawab tujuan penelitian, serta memberikan
saran bagi perusahaan maupun bagi penelitian selanjutnya.

Tugas Akhir I-6

Anda mungkin juga menyukai