Anda di halaman 1dari 16

PERSEPSI DAN IMAJINASI

Persepsi/per·sep·si/ /persépsi/ n 1 tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan:


perlu diteliti -- masyarakat terhadap alasan pemerintah menaikkan harga bahan bakar
minyak; 2 proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya;

Memersepsikan/me·mer·sep·si·kan/ v membuat persepsi tentang: kewajiban seorang


atasan akan menonjol jika bawahan ~ atasannya sebagai orang yang memikirkan dan
memperjuangkan kepentingan bawahan

Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali,
dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang
lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil
dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra.

Pengertian Persepsi Menurut Ahli


Istilah persepsi sering disebut juga disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau
anggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai satu hal atau
objek. Persepsi mempunyai banyak pengertian, diantaranya adalah :

Pengertian Persepsi Menurut Ahli

1. Menurut Bimo Walgito = pengertian persepsi adalah suatu proses yang


didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris.

2. Menurut Slameto (2010:102) = persepsi adalah proses yang menyangkut


masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia
terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa,
dan pencium.

1
3. Menurut Robbins (2003:97) yang mendeskripsikan bahwa persepsi
merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di
analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu
tersebut memperoleh makna.

4. Menurut Purwodarminto (1990: 759), persepsi adalah tanggapan langsung


dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
pengindraan.

5. Dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses


pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang
dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.

Persepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari
masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan
yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu
pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat,
didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku
atau disebut sebagai perilaku individu.

10 Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli


Setiap orang tentu memiliki pandangan atau pendapatnya masing-masing di dalam melihat
sebuah hal yang sama. Perbedaan pendapat serta pandangan ini tentu saja akan
ditindaklanjuti dengan respon dan tindakan yang berbeda. Pandangan ini lah yang
kemudian disebut dengan sebuah persepsi. Persepsi dari seseorang akan menentukan
bagaimana caranya memandang sebuah dunia. Banyak faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi, antara lain adalah:

 Pengamat, penginterpretasian dari apa yang dilihat oleh seseorang


tergantung dari karakteristik pribadi yang dimiliki oleh orang tersebut.

 Motif, alasan yang berada di balik tindakan yang telah dilakukan oleh
seseorang yang mana mampu menstimulasi serta memberikan pengaruh yang
cukup kuat kepada pembentukan persepsi seseorang akan segala sesuatu yang ada.

 Sikap atau attitude yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi


sebuah persepsi yang dibentuknya mengenai hal-hal yang ada di sekitarnya.

 Pengalaman, pengetahuan ataupun kejadian yang sudah pernah dialami


seseorang dan diambil pelajarannya.

2
 Keterarikan atau interest, fokus perhatian seseorang pada hal-hal yang
sedang dihadapinya sehingga membuat persepsi seseorang menjadi berbeda beda
satu sama lainnya.

 Harapan atau ekspetasi, merupakan ilustrasi atau gambaran yang mana


membentuk sebuah pencitraan kepada sebuah kondisi.

 Istilah persepsi ini juga diibaratkan sebagai gambaran atau anggapan dari
seseorang. Tak hanya itu saja, persepsi sendiri memiliki banyak arti. Nah berikut ini
beberapa pengertian persepsi menurut para ahli.

1. Menurut Wagner dan Hollenbeck (1995)

Ada sebuah pendapat dari Wagner dan Hollenbcek yaitu, We human beings have five
senses through which experience the world around us: sight, heraing, touch, smell and
taste. Menurutnya, setiap manusia dianugerahi dengan 5 indera yang mana dengan kelima-
limanya anda bisa merasakan dunia yang ada di sekitar. Mulai dari penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa, serta pengecap. Definisi persepsi menurut Wagner dan
Hollenbeck sendiri adalah sebuah proses yang mana seseorang tersebut dapat memilih,
mengelola, menyimpan, serta menginterpretasikan informasi-informasi yang telah
dikumpulkan melalui kelima indera tersebut.

2. Menurut Robbins (2003)

Pendapat Robbins menyatakan jika persepsi merupakan sebuah proses yang ditempuh
masing-masing individu untuk mengorganisasikan serta menafsirkan kesan dari indera
yang anda miliki agar memberikan makna kepada lingkungan sekitar. Banyak faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi sebuah persepsi, mulai dari pelaku persepsi, objek yang
dipersepsikan serta situasi yang ada.

Rata rata karakteristik pribadi yang ada dari pelaku persepsi kebanyakan merupakan sikap,
motif, minat, kepentingan, pengharapan, serta pengalaman dari masa lalu yang lebih
relevan mempengaruhi sebuah persepsi. Objek tersebut dapat berupa benda, orang, ataupun
peristiwa. Sedangkan sifat sebuah objek dapat berpengaruh pada persepsi dari orang yang
melihatnya. Situasi adalah konteks dari objek yang mana meliputi hal-hal di lingkungan
sekitar serta waktu.

3. Menurut Purwodaminto

Menurutnya, persepsi merupakan tanggapan langsung yang di dapat dari serapan ataupun
proses manusia dalam mengetahui hal-hal tertentu yang didapatkannya melalui
penginderaan.

4. Menurut Slameto

Definisi persepsi merupakan sebuah proses yang didalamnya menyangkut hal mengenai
masuknya pesan ataupun informasi ke dalam otak. Melalui persepsi, maka manusia akan
3
terus menerus berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan yang dijalani ini dilakukan
melalui indera yang dimiliki seperti penglihatan, peraba, perasa, pendengar, serta
penciuman.

5. Menurut Young Dalam Adrian (2010)

Persepsi merupakan sebuah aktivitas berupa mengindra, mengintegrasikan, serta


memberikan penilaian pada objek-objek fisik ataupun sosial. Penginderaan tersebut
biasanya tergantung dari stimulus fisik dan sosial yang berada di dalam lingkungannya.
Sensari dari lingkungan ini lah yang akan diolah bersama sama dengan hal lainnya yang
sudah dipelajari sebelumnya, baik berupa harapan, nilai, ingatan, sikap dan lainnya.

6. Menurut Suranto Aw (2010)

Persepsi adalah proses internal yang mana telah diakui oleh individu ketika menyeleksi dan
mengatur stimuli yang berasal dari luar. Stimuli ini ditangkap oleh indera yang dimiliki
seseorang, kemudian secara spontan perasaan dan pikiran individu akan memberikan
makna dari stimuli yang ada tersebut. Secara sederhana, dapat dikatakan jika persepsi
adalah proses individu dalam memahami hubungan atau kontak dengan dunia yang ada di
sekelilingnya.

7. Menurut Tiato dan Titik Trowulan (2006)

Persepsi merupakan sebuah proses identifikasi atau pengenalan pada sesuatu hal yang
mana menggunakan indera yang dimilikinya. Kesan yang diterima oleh individu ini akan
sangat bergantung dari semua pengalaman yang sudah diperoleh melalui proses belajar,
berpikir dan dipengaruhi faktor dari individu itu sendiri.

8. Menurut Maramis

Persepsi merupakan daya dalam mengenal brang, hubungan atau kualitas, serta perbedaan
diantara hal-hal tersebut melalui proses mengetahui, mengamati, serta mengartikan setelah
indera yang dimilikinya mendapatkan rangsangan.

9. Menurut Sudarsono

Pengertian persepsi merupakan kemampuan dalam menanggapi, memahami, mengamat,


memandang, serta proses lainnya untuk mengingat dan mengidentifikasi seuatu hal dengan
menggunakan kemampuan diri untuk mengorganisasikan pengamatan yang telah ditangkap
oleh indera yang dimiliki.

10. Menurut Gibson (1999)

Gibson menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Organisasi dan Manajemen Perilaku,
Struktur jika persepsi merupakan proses kognitif yang mana digunakan oleh seseorang
untuk dapat menafsirkan serta memahami dunia yang ada di sekitarnya terhadap sebuah
objek. Gibson juga menjelaskan jika proses pemberian makna terhadap lingkungan yang
4
dilakukan oleh individu. Oleh sebab itu, setiap orang akan memberikan definisi yang
berbeda satu sama lainnya meskipun objek nya adalah sama. Cara individu dalam melihat
sebuah situasi akan lebih penting dibandingkan dengan situasi yang ada sendiri.

11. Menuru Shadily (1991)

Persepsi merupakan proses mental yang mana akan menghasilkan bayangan pada individu
sehingga nantinya dapat mengenal sebuah objek dengan mellaui jalan asosiasi dengan
ingatan-ingatan tertentu, baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pendengaran,
dan lainnya sehingga pada akhirnya bayangan tersebut dapat disadari.

12. Menurut Kotler (2000)

Persepsi merupakan proses yang mana seseorang tersebut menyeleksi, mengatur serta
menginterpretasikan informasi-informasi yang masuk untuk menciptakan gambaran dari
keseluruhan yang memiliki arti.

13. Menurut Asrori

Persepsi adalah proses individu atau seseorang dalam menginterpretasikan,


mengorganisasikan, serta memberikan makna pada stimulus yang berasal dari lingkungan
yang mana dekat dengan seseorang tersebut. Hal ini adalah hasil dari proses belajar serta
pengalaman yang telah didapatkan.

Proses Terjadinya Persepsi

Menurut Hamka, terjadinya persepsi tentu melalui beberapa tahapan-tahapan sebagai


berikut, antara lain adalah:

 Tahap pertama, tahapan yang dikenal sebagai proses kealaman atau fisik
yang memiliki arti sebagai proses ditangkapnya sebuah stimulus (objek” oleh
indera yang dimilikinya.

 Tahap kedua, tahapan yang dikenal sebagai proses fisiologis yaitu proses
dimana akan diteruskannya stimulus (objek) yang sudah diterima sebelumnya oleh
alat indera melalui syaraf sensorik menuju otak.

 tahap ketiga, tahapan yang dikenal sebagai proses psikolosi yang mana
merupakan proses yang ada di dalam otak sehingga individu akan mengerti,
menyadari, menafsirkan, serta menilai dari objek tersebut.

 Tahap keempat, tahapan yang menjadi akhir dimana hasil sudah diperoleh
dari proses persepsi yang telah terjadi berupa tanggapan, gambaran, ataupun kesan.

5
Jenis-Jenis Persepsi
Berikut ini beberapa jenis-jenis persepsi yang ada, antara lain adalah:

1. Persepsi Visual

Persepsi visual berasal dari indera penglihatan (mata). Dapat dikatakan jika persepsi ini
adalah persepsi yang paling awal terjadi dan berkembang pada balita serta
mempengaruhinya dalam memahami dunia di sekitarnya. Persepsi visual ini merupakan
hasil dari apa yang sudah dilihat oleh seseorang, baik sesaat sebelum individu tersebut
melihat, masih hanya membayangkannya saja, ataupun sudah pada objek yang dituju.

2. Persepsi Pendengaran

Persepsi ini adalah persepsi yang berasal dari indera pendengaran (telinga). Individu dapat
mempersepsikan sebuah hal dari sesuatu yang sudah didengarnya.

3. Persepsi Perabaan

Persepsi yang didapatkan seseorang melalui indera perabaan (kulit), seseorang dapat
mempersiapkan sebuah hal dari apa yang sudah disentuhnya atupun diakibatkan dari
persentuhan sebuah objek dengan kulitnya secara tidak sengaja.

4. Persepsi Penciuman

Persepsi ini merupakan persepsi yang berasal dari indera penciuman (hidung). Seseorang
dapat mempersepsikan sebuah hal dari sesuatu yang diciumnya.

5. Persepsi Pengecapan

Persepsi ini merupakan jenis persepsi yang berasal dai indera pengecapan (lidah).
Seseorang dapat mempersepsikan sebuah hal dari sesuatu yang dirasakannya.

baca juga:

Nah itu tadi beberapa definisi persepsi menurut pandangan beberapa ahli. Tentu saja setiap
pandangan memiliki pengertiannya masing-masing, namun tetap apda satu konsep yang
sama.

6
MANFAAT AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Manfaat agama dalam kehidupan manusia berpengaruh dalam banyak aspek, bukan hanya
dalam aspek kerohanian saja. Menilik kembali dari awal, agama merupakan kata serapan
dari bahasa sansekerta, yaitu a dan gama. A dalam bahasa sansekerta memiliki arti “tidak”,
sedangkan gama berarti “kacau”. Jika diartikan, arti kata agama dalam bahasa sansekerta
adalah tidak kacau, jadi maksud dari agama adalah aturan yang membimbing manusia
menuju kedalam keberaturan.
Ada beberapa manfaat agama yang dapat diperoleh manusia yaitu antara lain sebagai
berikut:
1. Memberikan Manusia Tuntunan dan Ajaran Hidup
Manusia tanpa agama merupakan manusia yang tidak memiliki tujuan. Dalam ajaran
agama, manusia dituntun agar beribadah dan melakukan kebaikan dalam hidup, baik
antar sesama manusia maupun dengan alam. Manusia diajarkan oleh agama untuk
saling tolong menolong antar manusia, saling toleransi dalam menerima keberagaman
dalam manusia baik berdasarkan suku, agama, ras dan kelompok. agama juga
mengajarkan manusia untuk tidak melakukan hal yang merugikan orang lain maupun
lingkungan sekitarnya. Agama berguna dalam kebudayaan, agar manusia tidak akan
kembali menjadi makhluk primitif yang hanya memiliki tujuan bertahan hidup dan
berkembang biak tanpa memiliki orientasi untuk berkembang.
2. Memberi Jawaban Tentang Hal yang Tidak Dapat Dijawab oleh Manusia
Agama merupakan sumber tatanan hidup dan pengetahuan manusia. Di dunia ini
terdapat banyak hal dan kejadian yang tidak mampu dijawab dengan keterbatasan yang
ada pada manusia. Misalnya pertanyaan seperti kemanakah jiwa manusia setelah
raganya mati? Untuk apa manusia ada di dunia ini? Untuk apa manusia hidup dengan
berbagai cara namun akhirnya harus mati? Pertanyaan pertanyaan tersebut tentu sulit
untuk dijawab manusia dengan keterbatasan pikiran yang ada. Agama memberikan
jawaban jawaban dari pertanyaan yang tidak dapat ditemukan oleh nalar manusia.
Agama akan membimbing manusia untuk menemukan hakikat hidup dari setiap
manusia merupakan salah satu dari banyak manfaat agama.
3. Mengenalkan Pada Hal yang Buruk Dan Baik
Pada dasarnya, manusia ingin memperoleh semua hal yang ada di dunia ini karena
nafsu yang ada dalam masing masing diri manusia. Segala cara tentu akan dilakukan
untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Dengan adanya agama dan ajaran ajaran yang
ada dalam agama, manusia dapat mengetahui mana hal yang boleh dilakukan dan mana
hal yang tidak boleh dilakukan. Aturan aturan dalam agama, adalah mengatur mana hal
yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh manusia. Dengan adanya
larangan dalam agama bertujuan agar manusia tidak merugikan diri sendiri, merugikan
orang lain ataupun merugikan makhluk hidup lain dalam rangka memperoleh hal yang
ingin dimiliki oleh manusia.
4. Menjadi Penyeimbang Antara Fisik dan Jiwa Manusia.
Menurut filsuf yunani kuno yaitu plato, manusia dilihat secara dualistik yang terdiri
dari unsur raga dan jiwa. Kesehatan manusia tidak hanya dilihat dari fisiknya saja,
namun dari jiwa. Agama memberikan tuntunan kepada manusia untuk dapat
memperoleh ketenangan dan kematangan jiwa ketika beribadah untuk
menyeimbangkan kebutuhan fisik dan jiwa manusia.

7
Dengan banyaknya hal yang dapat diperoleh manusia dalam mempercayai dan
menjalankan aturan dan ajaran dalam agamanya, banyak aspek dalam ajaran agama yang
digunakan untuk menjadi acuan dalam menentukan dasar serta hukum suatu negara.
Disadari atau tidak, banyak peraturan dalam suatu negara yang diadopsi dari peraturan
agama karena dilihat dari banyaknya hal yang diperoleh dalam manfaat agama.

Selain Menenangkan, Agama Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan


Agama dan spiritualitas merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
manusia. Ritual di dalamnya diajarkan secara turun-temurun dalam beragam
kebudayaan. Selain sebagai sarana untuk mengingat Sang Pencipta dan
mendekatkan diri kepada-Nya, agama juga ternyata punya manfaat untuk kesehatan
kita, lho.
Memeluk agama dan kepercayaan tertentu erat hubungannya dengan kehidupan spiritual
dan kondisi kesehatan seseorang. Dari suatu riset, diketahui bahwa melakukan kegiatan
keagamaan secara teratur dapat menambah usia harapan hidup hingga 2-3 tahun.
Orang yang rutin beribadah sesuai kepercayaannya juga akan merasa lebih damai, tenang,
bahagia, serta dipenuhi perasaan kasih sayang dari dan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Beberapa hal tersebut menjadi alasan mengapa agama dapat membuat seseorang lebih
sehat.

MANFAAT AGAMA UNTUK KESEHATAN


Mengetahui manfaat agama untuk kesehatan bisa jadi akan membuatmu lebih bersemangat
melakukan ibadah. Jadi, yuk, simak berbagai manfaatnya di bawah ini:
Manfaat Agama untuk Kesehatan
Mengetahui manfaat agama untuk kesehatan bisa jadi akan membuatmu lebih bersemangat
melakukan ibadah. Jadi, yuk, simak berbagai manfaatnya di bawah ini:
1. Mengajarkan cara hidup yang sehat
Sebagian besar agama menganjurkan penganutnya untuk melakukan hal-hal yang
menyehatkan, seperti berpuasa, melakukan meditasi, dan berdoa.
Beberapa ajaran agama juga mengingatkan umatnya untuk hidup sehat dengan
menjauhi perilaku berisiko, seperti menggunakan narkoba, melakukan seks bebas, dan
mabuk-mabukan.
2. Membuat hidup menjadi lebih positif
Dalam penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki keyakinan atau agama
tertentu dan menjalaninya dengan baik cenderung berpola pikir positif atau optimis,
punya lebih banyak teman, dan lebih dekat dengan keluarga.
Semua hal ini adalah faktor-faktor yang mendukung kesehatan. Optimisme akan membuat
tubuh lebih sehat karena dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang dalam jangka
panjang juga mampu memperpanjang usia harapan hidup. Lebih lanjut dikatakan bahwa
orang yang meyakini agama tertentu dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh memiliki
8
risiko lebih rendah untuk mengalami masalah kejiwaan, seperti depresi dan gangguan
kecemasan.
3. Memberikan dukungan sosial
Dengan menghadiri acara keagamaan atau ibadah, seseorang juga akan merasa menjadi
bagian dalam suatu kelompok, karena bertemu dan berinteraksi dengan umat yang
seiman. Kelompok umat beragama di suatu tempat ibadah atau komunitas keagamaan
akan saling memberikan dukungan secara sosial satu sama lain. Hal ini membuat
komunitas keagamaan menjadi suatu wadah yang positif bagi kehidupan mental dan
spiritual seseorang.
4. Mengurangi stres
Ritual agama, seperti berdoa dan salat, juga dapat menjadi cara untuk menjaga diri dari
stres. Mengendalikan stres dengan baik dapat membantu tubuh terhindar dari berbagai
penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Di samping itu, saat
menghadapi tekanan hidup atau terserang penyakit berat, peneliti menemukan bahwa
orang yang beragama cenderung lebih kuat secara mental dan lebih mampu bertahan
dalam melawan masalah dan penyakitnya.
5. Memberikan tujuan hidup
Agama juga akan membuat orang memiliki tujuan hidup. Inilah alasan mengapa pada
sebuah penelitian ditemukan bahwa orang beragama lebih merasa bahagia dan puas
akan kehidupannya.
Berbagai manfaat agama tersebut mampu membuat seseorang lebih sehat, bukan hanya
secara mental, melainkan juga secara fisik. Meski demikian, bukan berarti orang yang
tidak beragama atau masih meragukan kepercayaan agama tertentu menjadi kurang sehat,
lho. Orang yang tidak memeluk agama apa pun juga dapat sama sehatnya karena berbagai
faktor lain, misalnya karena menjalani gaya hidup yang sehat atau menjalin interaksi sosial
yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.

FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Agama islam ataupun agama lain merupakan tongkat untuk penunjuk jalan bagi orang
orang yang yang buta akan nilai nilai moral dan norma norma agama yang berlaju
dimasyarakat. Dengan memiliki agama seseorang akan selalu berada pada jalan kebaikan
dan kebenaran yang dapat menguntungkan diri sendiri ataupun orang lain di dalam hidup
bermasyarakatnya. Agama adalah segalanya bagi kehidupan manusia, karena agama adalah
tiang dari segala tiang didunia yang jika tiang itu runtuh maka manusia berada pada
kerugian.
Berikut adalah beberapa fungsi agama dalam kehidupan:
1. Sebagai sarana pendidikan
Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang baik
yang dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang
harus dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik

9
daan selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan
kepercayaan masing masing.
2. Sebagai sarana untuk keselamatan
Agama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan
tuhannya agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang
terlihat maupun yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat
dosa dosa dimasa lalu. Seseorang yang memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan
untuk tempat berdoa, mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselatan dunia akhirat.
dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang dan mendekatkan diri kepada sang pencipta
merupakan cara agar hati tenang.
3. Sebagai jembatan perdamian dunia
Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik ,
saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat
mewujudkan persatuan dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia.
didunia memiliki tarusan negara dengan ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi
semua negara dilandasi rasa saling menghormati hak asasi manusia , saling
menghargai, mengutamakan persamaan derajat tapi tidak saling merugikan satu sama
lainnya, menjauhi penghinaan atau penghujatan terhadap orang lain dan tidak saling
merasa benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta hingga akhir jaman.
4. Sebagai alat untuk sosial
Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam
menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya
kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang
aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan
agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku
generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.
Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang agar tidak hanya
berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan
ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau tentang kezoliman yang
berkembang pada sistem kehidupan dimasyarakat. masyarakat yang memiliki agama
( walaupun berbeda beda) maka akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk
menolak semua peristiwa yang berbau ketidakadilan tersebut.
5. Sebagai jenjang hidup yang baru
Ajaran agama selalu mengajarkan haal hal yang baik dan melaarang manusia untuk
berbuat sesuatu yang merugikan orang lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu
memperbaiki kualitas kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah
masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi
memiliki jenjang kehidupan yaang baru yaitu kehidupan yang lebih baik dan mencapai
spiritualnya masing masing.
6. Sebagai tempat untuk berinteaksi
Pada dasarnya Ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua agama apapun didunia.
agama mengajarkan manusia untuk saling bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang
10
lain (agama Lain). Semua ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan segala
bentuk usaha yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus agamawi selama usaha
yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama dan sesuai dengan norma
norma yang ada dalam masyarakat .
7. Sebagai semangat kreatifitas
Ajaran agama untuk memberi semangat kemandirian dan kreatifitas seseorang agar
lebih baik dan terarah tanpa disusupi oleh kecurangan atau kejahatan kejahatan yang
merugikan orang lain. semangat kreatifitas dapat mengajak seluruh manusia didunia
untuk saling bekerja sama dalam berkarya, bekerja daan memanfaatkan keterampilan ,
minat dan bakat untuk kemajuan bangsa dan negara.
8. Sebagai identitas diri
Agama apapun didunia adalah sebagai identitas seseorang sebagai umat yang beragama
dan tidak atheisme (Tidak beragama). identitas tersebut bisa terdapaa pada kartu tanda
penduduk, paspor dan surat surat penting lain. hal itu menunjukkan bahwa kita harus
menghormati agama orang lain yang sebenarnya telah diakui sebagai agama yang sah
didunia.
9. Agama juga bisa disebut sebagai ajaran teoritis
Yaitu yang mengajarkan tentang cara bagaimana berprilaku yang baik yang sesuai
norma, moral dan aturan aturan , perintah serta larangan larangan yang berhubungan
dengahn etika bermasyarakat. yang bertujuan agar mudah tercipta krukunaan , saling
menghormati dan hidup saling berdampingan tanpa mengenal perbedaan agama
ataupun tradisi.
10. Agama juga bisa disebut sebagai benteng kekuatan
Yaitu sebagai benteng kekuatan yang tidak mengenal ruang dan waktu karena berperan
besar dalam mempengaruhi prilaku dan sikap manusia secara individu ataupun secara
sosial, kalimat ini pernah dinyatakan oleh seorang pakar ahli sosiologi yang bernama
Emile Durkhien.
11. Agama juga bisa disebut sebagai kebanggaan
Yaitu memiliki agama berarti memiliki kebangaan karena mempunyai tuhan tempat
kita berserah diri, memohon bantuan dan sarana untuk beribadah agar menjadi manusia
bisa lebih dekat dengan yang maha kuasa dan menjadi pribadi yang lebih baik. agama
sebagai kebanggaan diri secara pribadi tetapi bukan untuk dipertunjukan dalam bentuk
keangkuhan, pamer atau kesombongan. karena keangkuhan hanya akan membuat jarak
kita dengan orang lain menjadi menpunyai dinding batas untuk saling berinteraksi. hal
ini disebabkan pada dasarnya manusia tidak menyukai seseorang yang pamer dan
bangga dengan tujuan untuk menyombongkan diri.

PENTINGNYA AGAMA DALAM KEHIDUPAN


Agama dapat mempersatukan perbedaan kultur dalam masyarakat yang majemuk . Agama
sangat penting dan sangat berperan dalam membentuk dan membangaun tatanan
masyarakat menjadi lebih teratur, ter rah dan lebih maju karena ajaran agama mampu
11
menciptakan kerukunan kultur dan memperbaiki kualitas pergaulan pada orang orang
yang memiliki perbedaan agama pada masyarakat yang majemuk agar senantiasa hidup
berdampingan tanpa ada rasa iri, dengki, merasa paling benar dan lain lain.
1. Agama adalah Tiang kehidupan – Seseorang yang tidak mempunyai
agama apapun maka kehidupannya akan dipenuhi dengan keraguan, cenderung
suka dengan jalan kemaksiatan dan perbuatan perbuatan yang merugikan orang
lain. tanpa agama seseorang tidak akan mempunyai sesuatu yang selalu
mengajaknya untuk berdoa, bersyukur, menyesali perbuatan dan memohon
pengampunan pada tuhan yang diyakininya dapat menolongnya merubah jalannya
menjadi lebih baik.
2. Agama adalah Tiang dalam berfikir – Seseorang yang tidak memiliki
agama maka akan sulit baginya untuk mengerti dan memahami cara menghormati
perbedaan kita dengan orang lain. sulit bisa menghargai ibadah orang lain dan sulit
untuk menyayangi orang orang yang butuh bantuan . tanpa agama kita tidak
mampu berfikir jernih karena jalan kebaikan , kebenaran dan keadilan yang
diajarkan didalamnya tidak pernah dipahaminya dengan baik.
3. Agama adalah Tiang dalam berprilaku – Tanpa agama seseorang tidak
bisa berprilaku baik ditengah masyarakat karena agama yang selalu mengajarkan
kebaikaan tidak dimilikinya. tanpa agama seseorang sangat miskin dengan ajaran
ajaran kebaikan, moral dan tentang norma norma yang harus dijalankan dalam
masyarakat. tanpa agama seseorang cenderung tidak mampu berprilaku santun,
tidak mampu mengendalikan emosi, merasa menang sendiri dan tidak bisa
menghargai hasil karya orang lain.
4. Agama adalah Tiang dalam mengambil keputusan. – Agama selalu
mengajarkan hal hal kebaikan agar manusia selalu berada dalam kebenaran daan
tidak melakukaan hal hal yang dilarang yaang sebenarnya bisa berdampak buruk
bagi orang lain. jika hidup saling rukun, saaling menghormati dan tidak saling
menyakiti maka hidup bermasyarakat akan selalu terasa damai, aman dan mudah
dalam mengambil keputusan ketika sedang bermusyawarah.
5. Agama adalah Tiang negara – Sebuah negara yang sangat maju tidak akan
berati apa apa jika warga negaranya tidak memiliki agama.karean tanpaa agama
manusia dengan manusia lainnya akan mudah terpancing dengan hal hal yang dapat
memecah belah persatuan, seseorang yang tidak beragama mudah terhasut , mudah
diperdaya dan mudah terpancing emosi dan memulai pertikaian, pertengkaran,
permusuhan, perkelahian, bahkan peperangan.
Didalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia fungsi agama bisa juga berarti
sebagai pedoman hidup sehari hari, sebagai pembeda dan ciri khas dimasyarakat, sebagai
pedoman untuk memahami sesuatu yang baik dan yang salah, sebagai pedoman untuk
rekreasi dan hiburan dan sebagai pengakuan diri akan rasa persamaan diantara umat
beragama yang ada di Indonesia.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PERBEDAAN AGAMA

12
Didalam perbedaan agama, Faktor Integritas sangat dibutuhkan tetapi faktor
Disintegratif layak untuk dijauhi. Mengapa?
Agama mempunyai dua faktor yang sebenarnya tidak dapat terpisah dari kehidupan
masyarkat sehari hari. namun perbedaan agama yang ada diIndonesia sebenarnya sudah
bukan saatnya untuk diperdebatkan , karena masyarakat yang majemuk sudah terbiasa
menjadi gaya hidu di Indonesia sejak jaman kemerdekaan belum ada. Indonesia sudah
terbiasa hidup berdampingan dan rukun walaupun masyarakatnya berbeda kultur. kondisi
ini seharusnya menjadi kebanggaan dan tauladan yang baik bagi bangsa lain yang hingga
saat ini masih saja bertikai hanya karena perbedaan agama. secara logika pertikaian mereka
tidak ada artinya, karena bangsa yang terus menerus bertikai hanya karena perbedaan
agama, sebenarnya sudah jauh tertinggal dari bangsa Indonesia, karena kemajuan mereka
dalam bentuk etika dan rasa toleransi beragama belumlah sempurna seperti Indonesia!
(baca : manfaat toleransi antar umat beragama).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERANAN AGAMA


1. Faktor integritas
Perbedaan agama untuk menyatukan ikatan bersama dalam anggota anggota dalam
masyarakat dan menjalani kewajiban kewajiban yang telah diatur negara berdasarkan
undang undang yang berlaku untuk semnmua agama di Indonesia. hal ini dapat
menyebabkan semakin kuatnya rasa persatuan dan kesatuan ditanah air karena agama
bisa sebagai kekuatan pemersatu yang paling kuat dari pada senjata tajam manapun.
Persatuan yang terbentuk dari perbedaan yang menjelma saling menghargai,
menghormati dan saling menyayangi satu sama lainnya dapat mudah meruntuhkan
ancaman dari bangsa lain atau menghapuskan tekanan dari negara tetangga demi
kepentingannya sendiri. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa bersatu didalam
perbedaan dan hidup rukun tanpa saling merugikan.
2. Faktor Disintegratif
Fungsi agama memang dapat mempersatukan perbedaan dan meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap tanah air. Namun agama juga bisa atau berpotensi untuk
menghancurkan eksistensi pada lingkaran masyarakat , memecahbelah persatuan dan
bisa memporak porandakan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara. Hal dapat
terjadi jika salah satu agama tampil sebagai eksistensi yang paling benar, bersifat kejam
dan ingin berkuasa, merasa ajaran agama lain adalah buruk dan cenderung
menyalahkan eksistensi agama lain.
Kondisi faktor disintegratif sebaiknya tidak berlaku dinegara manapun, karena kerukunan
antar umat beragama sangatlah penting agar tidak terjadi pertikaian dan peperangan yang
tidak perlu. fungsi agama sebaiknya dijalnkan untuk kemajuan moral seluruh manusia agar
selalu dalam kondisi yang seharusnya dan tidak bertentangan dengan norma norma yang
telah ada dimasyarakat.

MANFAAT AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA?


1. Memberikan Manusia Tuntunan dan Ajaran Hidup
13
Manusia tanpa agama merupakan manusia yang tidak memiliki tujuan. Dalam ajaran
agama, manusia dituntun agar beribadah dan melakukan kebaikan dalam hidup, baik
antar sesama manusia maupun dengan alam. Manusia diajarkan oleh agama untuk
saling tolong menolong antar manusia, saling toleransi dalam menerima keberagaman
dalam manusia baik berdasarkan suku, agama, ras dan kelompok. agama juga
mengajarkan manusia untuk tidak melakukan hal yang merugikan orang lain maupun
lingkungan sekitarnya.Agama berguna dalam kebudayaan, agar manusia tidak akan
kembali menjadi makhluk primitif yang hanya memiliki tujuan bertahan hidup dan
berkembang biak tanpa memiliki orientasi untuk berkembang.
2. Memberi Jawaban Tentang Hal yang Tidak Dapat Dijawab oleh Manusia
Agama merupakan sumber tatanan hidup dan pengetahuan manusia. Di dunia ini
terdapat banyak hal dan kejadian yang tidak mampu dijawab dengan keterbatasan yang
ada pada manusia. Misalnya pertanyaan seperti kemanakah jiwa manusia setelah
raganya mati? Untuk apa manusia ada di dunia ini? Untuk apa manusia hidup dengan
berbagai cara namun akhirnya harus mati?Pertanyaan pertanyaan tersebut tentu sulit
untuk dijawab manusia dengan keterbatasan pikiran yang ada. Agama memberikan
jawaban jawaban dari pertanyaan yang tidak dapat ditemukan oleh nalar manusia.
Agama akan membimbing manusia untuk menemukan hakikat hidup dari setiap
manusia merupakan salah satu dari banyak manfaat agama.
3. Mengenalkan Pada Hal yang Buruk Dan Baik
Pada dasarnya, manusia ingin memperoleh semua hal yang ada di dunia ini karena
nafsu yang ada dalam masing masing diri manusia. Segala cara tentu akan dilakukan
untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Dengan adanya agama dan ajaran ajaran yang
ada dalam agama, manusia dapat mengetahui mana hal yang boleh dilakukan dan mana
hal yang tidak boleh dilakukan. Aturan aturan dalam agama, adalah mengatur mana hal
yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh manusia.Dengan adanya
larangan dalam agama bertujuan agar manusia tidak merugikan diri sendiri, merugikan
orang lain ataupun merugikan makhluk hidup lain dalam rangka memperoleh hal yang
ingin dimiliki oleh manusia.
4. Menjadi Penyeimbang Antara Fisik dan Jiwa Manusia
Menurut filsuf yunani kuno yaitu plato, manusia dilihat secara dualistik yang terdiri
dari unsur raga dan jiwa. Kesehatan manusia tidak hanya dilihat dari fisiknya saja,
namun dari jiwa. Agama memberikan tuntunan kepada manusia untuk dapat
memperoleh ketenangan dan kematangan jiwa ketika beribadah untuk
menyeimbangkan kebutuhan fisik dan jiwa manusia.Dengan banyaknya hal yang dapat
diperoleh manusia dalam mempercayai dan menjalankan aturan dan ajaran dalam
agamanya, banyak aspek dalam ajaran agama yang digunakan untuk menjadi acuan
dalam menentukan dasar serta hukum suatu negara. Disadari atau tidak, banyak
peraturan dalam suatu negara yang diadopsi dari peraturan agama karena dilihat dari
banyaknya hal yang diperoleh dalam manfaat agama.
5. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.

14
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah
kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama,
malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
6. Memainkan fungsi kawanan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama
sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh
penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial.

TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI AGAMA DAN MANUSIA?


A. MATERIALISME
Manusia cenderung mengejar pengetahuan. Dan akibat dari keterbatasannya, sering
menyimpulkan bahwa dunia dan manusia ini hanya materi semata-mata. Materialisme
inilah yang sering dianut oleh para ilmuwan. Bentuk lainnya adalah Komunisme.
Orang jadi hanya mengejar pengetahuan dan materi duniawi, sedangkan hal-hal
spiritual dianggap tidak masuk akal.Walaupun masa materialisme yang paling buruk
sudah lewat, namun banyak manusia masih terpengaruh.
B. TOTALITARIANISME SEKULER
Sekularisme adalah pandangan yang dianut banyak orang saat ini. Sumbernya ada dua.
Bapak dari sekularisme adalah ilmu abad 18 dan 19 yang sempit, dan tanpa Tuhan -
ilmu ateis. Ibu dari sekularisme adalah gereja Kristen abad pertengahan yang totaliter.
Sekularisme muncul sebagai protes terhadap dominasi lembaga gereja Kristen yang
hampir total terhadap peradaban barat.Peradaban barat selama 300 tahun terakhir telah
berangsur-angsur makin sekuler. Cirinya adalah semakin humanistik, segala sesuatu
oleh manusia, tanpa Tuhan. Agama makin lama makin nominal, umumnya hanya
menjadi tatacara ritual, mayoritas umat beragama menjadi sekuler. Tantangan agama
dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan kepada faham Sekulerisme yang
menyatakan bahwa urusan dunia hendaknya dipisahkan dari urusan agama. Hal yang
demikian akan menimbulkan apa yang disebut dengan split personality di mana
seseorang bisa berkepribadian ganda. Misal pada saat yang sama seorang yang rajin
beribadah juga bisa menjadi seorang koruptor.
C. Pertikaian antar agama
Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing
menyadari bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan
itu. Entah sadar atau tidak, setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran
agamanya, membandingkan dengan ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas
agama sendiri dan agama lawannya. Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif)
nilai tertinggi selalu diberikan kepada agamanya sendiri dan agama sendiri selalu
dijadikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu.
D. Korupsi
Dalam perspektif islam korupsi merupakan bentuk dari khianat dan penyelewengan
amanah.Hal ini terjadi sebagai permasalahan kompleks yang mencerminkan
kebobrokan nilai-nilai dasarislam yang terjadi dalam masyarakat. Jika dilhat dari sudut
pandang aqidah, korupsi jelasbertentangan karena menunjukkan ketidaktakutan akan
ancaman Allah SWT. Dari segi syariah,korupsi dipandang sebagai perbuatan yang
melanggar aturan Allah karena Allah SWT telah melarangtindakan ini sebagaimana
tercantum dalam berbagai ayat Al-Quran dan Hadits, salah satunya Al-Baqarah ayat 188.

15
Begitu pula dari sudut pandang Akhlak, tindakan korupsi merupakan bentukakhlak tercela karena
menimbulkan kerugian bagi banyak orang dan dibenci oleh Allah SWT.
E. Pergaulan bebas
Sebenarnya sudah banyak diketahui oleh para generasi muda maupun tua. Namun
dalam prakteknya, tentu banyak yang masih diperbudak nafsu dan syetan. Gaya hidup
glamour dan tak mencerminkan akhlak mulia, seperti pesta narkoba, judi online,
selingkuh, mabuk miras oplosan dan banyak lagi merupakan hal yang biasa terjadi di
lingkungan sekitar. Terutama bagi mereka yang hidupnya hanya mementingkan urusan
perut dan dibawah perut. Jika seseorang gemar melakukan maksiat, maka akan sulit
menerima nasehat baik karena hatinya sudah gelap.

16

Anda mungkin juga menyukai