Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Modul Besaran Ruang Terhadap Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana

(Lily Mauliani, Wiwik Sudarwati)

PENGARUH MODUL BESARAN RUANG TERHADAP TATA RUANG RUMAH SANGAT


SEDERHANA
1 2
Lily Mauliani , Wiwik Sudarwati
1
Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
2
Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
lilysidi@ymail.com

ABSTRAK. Bangunan rumah sangat sederhana pada permukiman padat penduduk pada umumnya
merupakan bangunan yang tidak memenuhi syarat kelayakan sebuah hunian, Ketidaklayakan
bangunan rumah tidak saja dari segi luasan masing-masing ruang di dalamnya tetapi juga dari segi
kenyamanan ruang yang mencakup pencahayaan, penghawaan serta penataan perabot di dalam
ruang. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui korelasi antara besaran ruang dan tata
ruang rumah sangat sederhana ini adalah metode deskriptif, berdasarkan fenomena yang terjadi di
lapangan. Modul besaran ruang rumah sangat sederhana yang relatif sangat kecil menuntut adanya
penyelesaian pada disain tata ruangnya. Dengan modul besaran ruang rumah sangat sederhana
2
sebesar 3 x 3 m pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan menata ruang dengan
sistem split level. Dengan sistem tersebut memungkinkan terjadinya pemisahan ruang privat
berdasarkan jenis kelamin serta pengoptimalan pencahayaan dan penghawaan alami.

Kata Kunci: modul, besaran ruang, tata ruang

ABSTRACT. A simple residential building in densely populated settlements, generally, is a building


that does not meet the requirement of a dwelling, not laying the house not only in terms of the area of
each space in it but also in terms of comfort space that includes lighting, air conditioning and the
arrangement of furniture within a room. The research method that has been used to find out the
correlation between space and spatial layout of this simple house is a descriptive method, based on
phenomena that occurred in the field. Module size of the house space is very simple which is relatively
minimal demands the completion of its spatial design. With the module size of a very simple home
space 3 x 3 m2 problem solving can be done to arrange space with a split-level system. With such an
arrangement allows the separation of private areas by sex and optimization of natural lighting and air
conditioning.

Keywords: module, dimension of space, layout

PENDAHULUAN pencahayaan dan penghawaan ruang. Hal


tersebut disebabkan oleh terbatasnya luas
Ruang-ruang pada rumah sangat sederhana lahan dan rapatnya jarak antar bangunan yang
pada umumnya memiliki ukuran yang sangat berdampak pada terbatasnya bidang untuk
kecil yang diakibatkan sempitnya lahan yang menempatkan bukaan.
menjadi tempat berdirinya bangunan rumah-
rumah tersebut. Berdasarkan pengamatan tersebut di atas,
dicoba untuk membuat modul besaran ruang
Dengan kondisi ukuran ruang yang kecil dan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
terbatasnya jumlah ruang pada rumah-rumah yang tinggal di rumah-rumah sangat
sangat sederhana mengakibatkan tidak sederhana di perumahan padat penduduk.
optimalnya kegiatan-kegiatan yang dapat Modul besaran ruang tersebut dibuat dengan
dilakukan di setiap ruang dan terjadinya mengacu pada standar besaran ruang yang
pemakaian ruang secara tumpang tindih. telah ditetapkan oleh pemerintah untuk rumah
Sebagai contoh ruang tamu yang seharusnya sederhana sehat, yang dikembangkan dari
digunakan untuk ruang menerima tamu harus standar Rumah Inti Tumbuh (RIT).
digunakan juga untuk kegiatan menonton tv,
menyetrika pakaian bahkan juga sebagai Luasan dan Tata Ruang Eksisting Rumah
ruang tidur di malam hari. Demikian juga Sangat Sederhana di Pademangan
dengan ruang-ruang lainnya yang harus
berfungsi ganda. Selain itu kondisi ruang- Salah satu permasalahan yang cukup penting
ruang di dalam rumah sangat sederhana ini dari berbagai masalah yang ada pada
sangat jauh dari standar kenyamanan ruang, permukiman padat penduduk adalah luas
terutama dari segi besaran ruang, lahan yang sangat kecil dan secara berurutan
135
NALARs Jurnal Arsitektur Volume 17 Nomor 2 Juli 2018: 135-144 https://doi.org/10.24853/nalars.17.2.135-144
p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832

akan berdampak pada luasan bangunan, Ruang-ruang pada bangunan rumah sangat
luasan masing-masing ruang di dalamnya dan sederhana di wilayah Pademangan ini rata-
penggunaan ruang-ruang yang saling tumpang rata berjumlah 3 sampai 5 ruang, yang terdiri
tindih. dari ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi/wc,
dapur dan balkon. Masing-masing ruang
Pada studi kasus permukiman padat penduduk tersebut memiliki fungsi ganda, terutama ruang
di Pademangan ini, luasan lahan yang dimiliki tamu yang tidak saja digunakan untuk
oleh setiap kepala keuarga (KK) pada menerima tamu tetapi juga untuk berkumpul
umumnya jauh dibawah luasan lahan standar keluarga, ruang setrika dan pada malam hari
yang ditetapkan pemerintah. Luas lahan juga digunakan sebagai ruang tidur. Jumlah
2
standar untuk rumah sederhana adalah 60 m anggota keluarga yang menempati rumah
sementara luasan lahan di permukiman padat sangat sedehana ini berkisar antara 3 – 7
2
ini berkisar antara 15 m sampai dengan 50 orang dan bisa terdiri dari 1 KK – 2 KK.
2
m . Dengan luas lahan yang sedemikian
kecilnya maka tidak memungkinkan bagi Penggunaan ruang-ruang secara tumpang
warga untuk memperluas bangunannya ke tindih tersebut di atas disebabkan oleh faktor
arah horisontal, sehingga hampir semua keterbatasan jumlah ruang yang tidak
bangunan rumah di wilayah ini berkembang ke sebanding dengan jumlah penghuni. Ruang
arah vertikal. tamu yang menempati posisi utama di lantai
satu dan berukuran relatif lebih luas
Pembangunan ke arah vertikal menuntut dibandingkan dengan ruang-ruang lainnya,
adanya persyaratan-persyaratan tertentu menjadi ruang pusat kegiatan di dalam rumah.
berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan Sedangkan ruang tidur merupakan ruang yang
hunian baik secara individual maupun secara paling jarang digunakan secara bersamaan
komunal, seperti jarak antar bangunan, GSB, dengan fungsi lainnya. Faktor-faktor yang
KLB, dan sebagainya. Namun persyaratan- menyebabkan hal tersebut terjadi adalah
persyaratan tersebut terpaksa diabaikan demi karena posisi ruang tidur pada umumya
terpenuhinya kebutuhan akan tempat tinggal berada di lantai atas, luasan ruang yang
yang dapat mengakomodasi semua kegiatan sempit dan kenyamanan ruang yang minim
penghuninya. Jumlah lantai pada bangunan- (gelap dan panas).
bangunan rumah tinggal tersebut berkisar
antara 2 sampai 3,5 lantai, sesuai kemampuan
ekonomi penghuni . Semakin ‘mampu’ secara
ekonomi maka jumlah lantai bangunan akan
semakin bertambah.

Fenomena bertambahnya jumlah lantai yang


sejalan dengan naiknya kemampuan ekonomi,
tetap berada di dalam batasan bangunan
sangat sederhana. Hal tersebut dapat dilihat
dari material bangunan yang digunakan seperti
material lantai atas yang terbuat dari papan, Gambar 1. Rumah Tinggal dengan Luas
2
dinding-dinding partisi dari kayu tripleks dan Bangunan 15 m
furnitur yang digunakan merupakan furnitur Sumber : Dokumentasi Pribadi
yang sederhana bahkan tanpa furnitur.

Bangunan-bangunan rumah yang ada di


wilayah Pademangan bersifat permanen
dalam arti struktur dan selubung bangunan
menggunakan struktur beton dan dinding bata
yang diplester, hanya ruang-ruang bagian
dalam yang menggunakan partisi-partisi kayu
tripleks. Untuk area-area basah seperti kamar
mandi/wc dan dapur dibuat dengan material
permanen. Pada umumnya lantai satu di
rumah-rumah ini menggunakan finishing lantai
keramik dan dibuat dengan peninggian lantai Gambar 2. Rumah Tinggal dengan Luas
hingga mencapai 50 cm. Hal tersebut Bangunan 32 m
2

dimaksudkan untuk mengantisipasi air masuk Sumber : dokumentasi pribadi


ke dalam rumah pada saat terjadi banjir.
136
Pengaruh Modul Besaran Ruang Terhadap Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana
(Lily Mauliani, Wiwik Sudarwati)

METODE PENELITIAN  1 ruang terbuka beratap yang berfungsi


sebagai ruang serba guna
Metode penelitian yang digunakan untuk  1 MCK
mengetahui korelasi antara besaran ruang dan Sedangkan standar ukuran ruang untuk
2
tata ruang rumah sangat sederhana ini adalah Rumah Sederhana Sehat adalah 9 m per
2
metode deskriptif, berdasarkan fenomena orang atau standar ambang 7,2 m per orang.
yang terjadi di lapangan. Dengan standar ukuran tersebut maka didapat
2
luasan Rumah Antara atau RIT adalah 21 m .
ANALISIS KONDISI RUMAH SANGAT
SEDERHANA Lebih lanjut dijelaskan pada Pedoman Umum
Rumah Sederhana Sehat[1] tentang modul
Pembahasan tentang rumah tinggal tidak yang dapat digunakan untuk merancang
terbatas pada pembahasan tentang bentuk Rumah Antara/RIT sebagai berikut :
fisik semata tetapi lebih jauh dari itu adalah
pembahasan terpadu antara fisik bangunan
dan manusia penghuninya. Jika menyangkut
pembahasan tentang penghuni rumah tinggal
maka pembahasan akan menjadi sangat
kompleks karena banyaknya faktor yang
terkait dengan penghuni tersebut. Faktor-faktor
tersebut dapat kita golongkan dalam 2
kelompok bahasan yaitu yang menyangkut
fisik dan psikologis penghuni. Pembahasan
penelitian ini akan difokuskan pada faktor fisik
dari bangunan rumah tinggal sangat
sederhana yang terkait dengan ukuran ruang,
tata ruang dalam dan kenyamanan ruang dari
segi pencahayaan dan penghawaan alami
ruang.

Ukuran Ruang
Luasan lahan dan luasan bangunan yang
dapat dimiliki oleh setiap kepala keluarga
tergantung pada penghasilan yang dapat
diperoleh kepala keluarga yang bersangkutan.
Berdasarkan Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat [1] penghasilan masyarakat
dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :
 Masyarakat berpenghasilan rendah
 Masyarakat berpenghasilan sangat
rendah
 Masyarakat berpenghasilan informal
Gambar 3. Modul Ruang Rumah Antara/RIT
Untuk ketiga kategori tersebut pemerintah Sumber : Pedoman Umum Rumah Sederhana
mentargetkan hunian dengan standar ukuran Sehat [1]
2
bangunan seluas 36 m yang digolongkan
sebagai Rumah Sederhana Sehat. Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat
Pencapaian target Rumah Sederhana Sehat bahwa modul Rumah Antara/RIT berukuran
tersebut dengan mempertimbangkan lebar tapak 6 m dan panjang 12 m dengan
2
pentahapan pembangunannya sesuai dengan luas efektif lahan 72 m , sementara rumah-
kemampuan ekonomi masyarakat. Menurut rumah sangat sederhana di wilayah
standar tersebut harus ada Rumah Antara pademangan memiliki ukuran lebar tapak
yaitu Rumah Inti Tumbuh (R I T) untuk berkisar antara 3 – 4 m dan panjang antara 4
menunggu masyarakat mampu memiliki – 12 m. Dengan ukuran lahan yang demikian
Rumah Sederhana Sehat. maka akan sulit dikembangkan menjadi
Rumah Sederhana Sehat yang sesuai dengan
Adapun Rumah Antara atau RIT ini minimal standar pemerintah.
harus terdiri :
 1 ruang tertutup yang berfungsi sebagai Jika menelaah ukuran-ukuran ruang yang ada
ruang tidur pada bangunan sangat sederhana di

137
NALARs Jurnal Arsitektur Volume 17 Nomor 2 Juli 2018: 135-144 https://doi.org/10.24853/nalars.17.2.135-144
p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832

permukiman padat penduduk Pademangan, lantai 1, ruang-ruang servis seperti dapur dan
maka ukuran-ukuran ruang tersebut telah kamar mandi/wc berada di lantai 1, sedangkan
memenuhi standar ukuran ruang Rumah ruang-ruang privat seperti ruang-ruang tidur
2
Antara/RIT yang hanya 21 m , namun jika berada di lantai 2. Ruang-ruang tidur yang
dilihat dari luasan bangunan secara masuk ke dalam zoning privat adakalanya
keseluruhan maka untuk rumah tinggal sangat bercampur dalam zoning publik dikarenakan
sederhana di Pademangan ini harus dicarikan keterbatasan jumlah ruang dan berlebihnya
solusi-solusi disain yang lain agar tetap dapat jumlah penghuni. Ruang tidur pada malam hari
memenuhi kriteria Rumah Sederhana Sehat pada umumnya berpindah ke ruang tamu yang
yang disesuaikan dengan standar pemerintah. pada siang haripun ruang tamu ini lebih
banyak berfungsi sebagai ruang serba guna.
Ukuran sebuah ruang dapat mempengaruhi
penghuni sebuah bangunan baik secara Kenyamanan Ruang
ragawi/fisik maupun secara jiwani/psikologis, Kenyamanan adalah segala sesuatu yang
menurut [5] ukuran ruang terbagi dalam 2 memperlihatkan dirinya sesuai dan harmonis
bagian yaitu ukuran Luas ruang (P x L), dan dengan penggunaan suatu ruang, baik dengan
ukuran Tinggi ruang (T). Lebih lanjut dijelaskan ruang itu sendiri maupun dengan berbagai
bahwa ukuran Luas ruang berpengaruh pada bentuk, tekstur, warna, simbol maupun tanda,
nilai kecukupan ruang (muat atau tidak muat) suara dan bunyi kesan, intensitas dan warna
yang ditentukan oleh kapasitas ruang yang cahaya maupun bau atau apapun juga.
bersangkutan. Sedangkan Tinggi ruang akan
berpengaruh pada kondisi jiwani penghuni Kenyamanan ruang biasanya dipengaruhi oleh
seperti rasa tertekan, merasa ‘kecil’ dan lain tata pencahayaan dan penghawaan. Dua
sebagainya. Pengaruh-pengaruh fisik dan elemen ini sangat penting untuk diperhatikan
psikologis dari ukuran-ukuran tersebut di atas agar ruang-ruang di dalam bangunan
juga berlaku pada bangunan rumah tinggal, mendapat pencahayaan dan penghawaan
dimana untuk rumah tinggal sangat sederhana alami cukup, sehingga dapat memberikan
ukuran-ukuran tersebut merupakan problema kenyamanan bagi pemakai dalam melakukan
utama yang ada pada setiap rumah. aktivitasnya. Ruang-ruang yang memiliki
penghawaan dan pencahayaan alami baik
Berdasarkan pengamatan di lapangan ukuran- juga akan memiliki kelembaban udara cukup,
ukuran ruang yang sangat krusial untuk sehingga kesehatan lingkungan tetap terjaga.
diperhatikan adalah ukuran Luas ruang, Selain itu, memiliki penghawaan dan
karena pada umumnya ukuran Luas (P x L) pencahayaan alami yang cukup berarti
ruang-ruang yang ada pada rumah-rumah menghemat energi listrik yang diperlukan,
sangat sederhana ini tidak dapat memenuhi karena tidak tergantung pada pencahayaan
kebutuhan fisik penghuninya. Sedangkan dan penghawaan buatan.
ukuran Tinggi (T) sudah cukup memenuhi
standar kebutuhan psikologisnya yaitu antara Kenyamanan penghuni rumah tipe kecil
2,5 m – 3m, meskipun secara kenyamanan sebenarnya dapat diciptakan dengan cara
ruang belum memenuhi persyaratan karena penataan ruang dan bangunan yang sesuai
penghawaan dan pencahayaan yang masih dengan kaidah Perancangan rumah
minim. Penyebab tidak memadainya ukuran sederhana sehat. Berdasarkan potret
Luas ruang untuk memenuhi kebutuhan fisik penduduk dan pemukinan di wilayah
adalah karena faktor jumlah penghuni yang pademangan , maka bisa dianalisis tingkat
melebihi kapasitas yang seharusnya dan kenyamanan penghuni berdasarkan :
jumlah ruang yang tidak sesuai dengan jumlah 1. Luas Tanah dan bangunan
penghuni yang berdampak pada tumpang Hasil survey menunjukkan bahwa di wilayah
tindihnya beberapa fungsi pada satu ruang. pademangan banyak rumah dengan tipe kecil
dengan luas tanah < dari 60 meter persegi,
2 2
Tata Ruang diantaranya dengan luas 20 m , 30 m , dan 40
2
Tata ruang pada rumah tinggal di m . Luas bangunan rumah tersebut masih
Pademangan ini secara umum sudah dapat belum memenuhi standar minimal kebutuhan
dikategorikan cukup baik, dalam arti zoning ruangan [1].
publik, privat dan servis sudah terpisah secara
jelas, namun pada praktek penggunaannya
yang tumpang tindihlah yang meyebabkan
zoning menjadi tidak sesuai lagi dengan yang
seharusnya. Untuk Ruang-ruang yang bersifat
publik seperti teras dan ruang tamu berada di
138
Pengaruh Modul Besaran Ruang Terhadap Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana
(Lily Mauliani, Wiwik Sudarwati)

Tabel 1. Data luas ruangan


dalam hunian sangat Sederhana
Ruang Luas Ruangan
Rumah 1 Rumah 2 Rumah 3
Teras 3,5 x 0,85 3,5 x 1,2 4 x 0,85
Ruang Tamu 3,5 x 3 3,5 x 3 4 x 3,5
Ruang Makan 3,5 x 2
Kamar Tidur 1 2,5 x 2,1 3,5 x 3,5 3,30 x 2,5
Kamar Tidur 2 2,0 x 2,1 3,5 x 4 3,30 x 2,5
Kamar Mandi 1,25 x 1,25 3,5 x 1,5 1,25 x 1,5
Dapur 2 x 2,25 3,5 x 1,2 2 x 2,25
Jumlah 9 orang 5 orang 4 orang
penghuni
Sumber : hasil pengumpulan data, 2017

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa


ukuran ruangan yang digunakan termasuk
kecil dan belum memenuhi standar minimal
ruangan. Menurut [2] Kebutuhan ruang
minimal menurut perhitungan dengan
2
ukuran Standar Minimal adalah 9 m , atau
2
Gambar 4. luas bangunan rumah sederhana sehat standar ambang dengan angka 7,2 m per
dan luas lahan efektif, diperhitungkan terhadap orang. Sehingga secara rata – rata rumah
kebutuhan ruang minimal dan koordinasi modular warga pademangan bisa dikatakan belum
2
sehingga dicapai luas lahan efektif antara 72 m
2 memenuhi standar minimal karena luas yang
sampai dengan 90 m dengan variasi lebar muka
lahan yang berbeda.[1] harus dimiliki seharusnya adalah
menyesuaikan berapa jumlah penghuni dalam
Berdasarkan data hasil survey yang telah rumah tersebut. Misalkan rumah 1 luas tanah
2
dilakukan diketahui bahwa luas rumah yang 20 m . Dengan jumlah penghuni sebanyak 9
berada di wilayah pademangan sangat tidak orang seharusnya memiliki luas tanah minimal
2
memenuhi standar minimal rumah sederhana 65 m . Walaupun ada juga warga yang luas
2
sehat yaitu luas lahan 72 m sampai dengan rumahnya telah memenuhi standar minimal
2
90 m . rumah sederhana sehat.

Tabel 2. Data standar Luas ruangan [2]


Untuk memperoleh kenyamanan dan dapat
melakukan seluruh aktivitas dalam rumah
dengan luas lahan dan bangunan yang sempit
ini maka warga membuat bangunan 2 lantai
(rumah inti tumbuh). Tetapi karena tingkat
kepadatan yang tinggi, dan hampir semua
bangunan adalah rumah inti tumbuh dan
disertai tingkat pengetahuan warga
pademangan yang kurang terhadap
perencanaan pembangunan rumah yang
sesuai dengan kaidah hidup sehat maka
secara rata – rata pembanganan rumah inti
tunbuh tersebut masih kurang memenuhi Sedangkan untuk jumlah ruangan yang dimiliki
standar minimal rumah sederhana sehat. secara standar ruang-ruang yang perlu
disediakan sekurang-kurangnya terdiri
2. Jumlah dan Luas ruangan dari:
Jumlah ruangan yang dimiliki oleh penghuni  1 ruang tidur yang memenuhi
rumah dengan luas bangunan kecil tersebut pers yaratan keamanan dengan
rata – rata sebanyak 5 ruangan yaitu ruang bagian- bagiannya tertutup oleh dinding
tidur sebanyak 2 ruangan, ruang tamu dan atap serta memiliki pencahayaan yang
sekaligus sebagai ruang keluarga dan ruang cukup.
makan sebanyak 1 ruangan, 1 ruang dapur,  1 ruang serbaguna merupakan ruang
dan1 kamar mandi. Ukuran ruangan tersebut kelengkapan rumah dimana di dalamnya
sebagai berikut : dilakukan interaksi antara keluarga dan
dapat melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.
 1 kamar mandi/kakus/cuci marupakan
bagian dari ruang servis yang sangat
menentukan apakah rumah tersebut dapat
139
NALARs Jurnal Arsitektur Volume 17 Nomor 2 Juli 2018: 135-144 https://doi.org/10.24853/nalars.17.2.135-144
p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832

berfungsi atau tidak, khususnya untuk


kegiatan mandi cuci dan kakus MODUL BESARAN RUANG

Ukuran pembagian ruang dalam rumah Untuk mendapatkan pola tata ruang yang lebih
tersebut berdasarkan pada satuan ukuran teratur dan memenuhi syarat ruang yang
modular dan standar internasional untuk ruang memadai, ruang-ruang pada bangunan sangat
gerak/kegiatan manusia. Sehingga diperoleh sederhana harus memiliki besaran yang dapat
ukuran ruang-ruang dalam RIT-1 adalah distandarkan. Standar tersebut bisa
sebagai berikut: didapatkan jika besaran ruang-ruang di
 Ruang Tidur : 3,00 m x 3,00 m dalamnya dirancang dengan sistem modul.
 Serbaguna : 3,00 m x 3,00 m
 Kamar mandi/kakus/cuci : 1,20 m x 1,50 m Modul besaran ruang pada bangunan rumah
Luas ruangan rumah warga pademangan sangat sederhana di Pademangan dapat
masih banyak yang belum memenuhi standar ditetapkan berdasarkan modul besaran ruang
minimal rumah sederhana sehat walaupun dari Rumah Sederhana Sehat yang ditetapkan
segi jumlah ruang tidur sebanyak 2 ruang, pemerintah. Modul besaran ruang Rumah
sudah memenuhi standar namun dengan Sederhana Sehat yang dikembangkan dari
2 modul besaran ruang Rumah Inti Tumbuh
ukuran yang lebih kecil yaitu 2 x 2 m . 2
memiliki ukuran 3 x 3 m .
3. Pencahayaan
Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat Modul ruang standar untuk Rumah Inti
digunakan sebagai pencahayaan alami pada Tumbuh tersebut di atas dapat dikembangkan
siang hari. Pencahayaan yang dimaksud secara horisontal baik ke arah lebar maupun
adalah penggunaan terang langit, dengan ke arah panjangnya. Pengembangan modul
ketentuan sebagai berikut: tersebut diterapkan terlebih dahulu pada
 cuaca dalam keadaan cerah dan tidak penentuan luas lahan, sebagai tempat
berawan, dibangunnya Rumah Sederhana Sehat,
 ruangan kegiatan mendapatkan cukup sehingga modul besaran ruang-ruang pada
banyak cahaya, bangunan Rumah Sederhana Sehat akan
 ruang kegiatan mendapatkan distribusi sesuai dengan modul luasan lahannya.
cahaya secara merata
Letak rumah yang saling berdempetan antara Dari hasil pengamatan di lapangan terhadap
satu rumah dengan rumah lain membuat rumah-rumah sangat sederhana di wilayah
rumah tersebut tidak memiliki bukaan yang Pademangan didapatkan ukuran luas lahan
2 2
cukup untuk masuknya udara dan cahaya. berkisar antara adalah 15 m – 50 m dengan
Selain luas bangunan yang sempit dan tidak ukuran lebar lahan antara 3 - 3,5 m dan
cukup bukaan, arah posisi hadap rumah juga ukuran panjang 4,5 – 13 m. Dengan ukuran
menentukan baik dan buruknya pencahayaan luas lahan yang demikian sempit dan posisi
dalam rumah tersebut. yang berderet hampir tanpa jarak,
menyebabkan pengembangan rumah
Tidak cukupnya bukaan tersebut diakibatkan dilakukan ke arah vertikal.
karena menempelnya sisi dinding rumah yang
satu dengan rumah yang lain. Hal ini membuat Berdasarkan pengamatan tentang ukuran luas
pencahayaan di rumah tersebut menjadi lahan dan ukuran ruang pada bangunan
kurang dan tidak sesuai dengan standar rumah-rumah sangat sederhana di
pencahanyaan. Pademangan Barat tersebut dapat dirumuskan
konsep modul besaran ruang yang mengacu
4. Sirkulasi Udara pada ukuran standar pemerintah untuk Rumah
2
Udara merupakan kebutuhan pokok Sederhana Sehat, yaitu 3 x 3 m . Hal
manusia untuk bernafas sepanjang terpenting yang dapat dilihat dari penerapan
hidupnya [3]. Udara akan sangat modul besaran ruang pada rumah sangat
berpengaruh dalam menentukan sederhana tersebut adalah kemungkinan
kenyamanan pada bangunan pengembangan yang terutama hanya dapat
rumah. Kondisi Rumah warga saat ini dilakukan ke arah vertikal, dan sedikit ke arah
dirasakan masih belum memenuhi kaidah horisontal dengan modul lebar bangunan 3 m.
2
perencanaan rumah sederhana sehat. Modul terkecil dari modul 3 x 3 m adalah 1 x 1
2
Masalah pertukaran udara alami yang tidak m dengan kemungkinan pengembangan
terjadi secara optimal menjadi salah satu ukuran ½ - 1 modul dari modul terkecil ke arah
penyebab rumah-rumah sangat sederhana ini horisontal dan ½ ; 1 ; 2 dan 3 modul dari
2
tidak nyaman. modul terkecil 1 x 1 m ke arah vertikal.
140
Pengaruh Modul Besaran Ruang Terhadap Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana
(Lily Mauliani, Wiwik Sudarwati)

Sisi lain dari penyebab tercampurnya zoning


publik dengan servis adalah terbatasnya
jumlah ruang yang ada pada bangunan rumah
sangat sederhana ini.

Permasalahan terbesar yang harus dipikirkan


oleh perancang bangunan dalam membuat
rancangan rumah sangat sedehana adalah
masalah bercampurnya zoning publik dengan
privat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa ruang tamu di rumah sangat sederhana
ini pada malam hari akan berubah fungsi
menjadi ruang tidur, yang digunakan secara
Gambar 5. Kemungkinan Pengembangan Modul bersamaan baik oleh orang tua maupun
Ruang Pada Rumah Sangat Sederhana anak-anak. Pencampuran penggunaan ruang
(Sumber: Analisis, 2017) tamu sebagai ruang tidur tidak saja
mencampur adukkan usia pengguna tetapi
TATA RUANG BERDASARKAN MODUL
juga jenis kelamin.
BESARAN RUANG

Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana Dalam penzoningan ruang pada rumah tinggal,
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ruang- ruang tidur berada pada zoning privat, yang
ruang pada rumah sangat sedehana di merupakan zona sangat pribadi dimana
permukiman padat penduduk tersebut penghuni ruang tidur tersebut dapat
digunakan secara tumpang tindih dalam arti melakukan kegiatan apapun secara bebas
satu ruang digunakan untuk beberapa tanpa diganggu oleh orang lain. Dari
kegiatan yang berbeda. Hal tersebut terutama pengertian tersebut dapat difahami bahwa
terjadi pada ruang tamu, yang digunakan tidak sebuah ruang tidur hanya dapat digunakan
saja sebagai ruang menerima tamu tetapi juga secara pribadi baik oleh sepasang suami istri
digunakan untuk ruang berkumpul keluarga, maupun secara individu oleh anak-anak.
ruang setrika dan ruang tidur pada malam hari. Pemisahan penggunaan ruang tidur baik
Untuk rumah-rumah sangat sederhana di secara agama maupun secara adat budaya
permukiman padat yang luas lahan dan luas timur akan didasarkan pada jenjang usia dan
ruang-ruangnya sangat sempit, ruang tamu jenis kelamin. Anak-anak dengan usia dibawah
menjadi ruang pusat kegiatan. Sebagai ruang lima tahun harus sudah dipisahkan ruang
pusat kegiatan ruang tamu ini pada umumnya tidurnya dari ruang tidur orang tua, demikian
memiliki ukuran luas yang paling besar, rata- pula anak-anak dengan jenis kelamin berbeda
2
rata berkisar antara 9 – 12 m . Sedangkan harus tidur secara terpisah.
ruang-ruang lainnya seperti ruang-ruang servis
dan ruang-ruang tidur memiliki luas rata-rata 3 Aturan-aturan pemisahan ruang tidur tersebut
–5m .
2 di atas sangat sulit untuk diterapkan pada
rumah sangat sederhana, karena terbentur
Penggunaan ruang tamu yang multi fungsi oleh keterbatasan jumlah dan sempitnya
menyebabkan bercampurnya zoning publik, ukuran ruang. Berdasarkan pengamatan di
servis dan privat. Tercampurnya zoning publik lapangan didapatkan fakta bahwa para orang
dengan servis untuk masyarakat di tua yang masih memiliki anak-anak usia balita
permukiman padat masih dapat ditolerir jika (di bawah lima tahun) dan bahkan usia pra
kita melihatnya dari beberapa sisi. Pertama remaja (usia Sekolah Dasar) harus berbagi
adalah dari sisi sempitnya lahan dan ruang untuk tidur. Hal tersebut menyebabkan
berhimpitannya antara satu rumah dengan para orang tua harus dapat mensiasati waktu-
rumah lainnya. Hal ini mendorong masyarakat waktu untuk kegiatan yang harus dilakukan
penghuni rumah-rumah sangat sederhana ini secara pribadi oleh pasangan suami istri.
untuk bersikap terbuka dalam arti harus dapat Salah satu dampak buruk yang dikhawatirkan
menerima rumahnya dijadikan sebagai tempat akan timbul dari tidak berfungsinya ruang tidur
berkumpulnya tetangga di ruang tamu yang sebagai ruang privat seperti yang telah
hampir tak berjarak dengan akses jalan di dijelaskan tersebut di atas adalah perilaku
depan rumah. Akses jalan di depan rumah seksual generasi muda di masa depan yang
tersebut juga menjadi tempat berkumpul di tidak berjalan sesuai dengan norma-norma
pagi dan siang hari, terutama bagi para ibu agama. Meskipun penyebab penyimpangan
dan anak-anak balita. perilaku dapat disebabkan oleh berbagai
141
NALARs Jurnal Arsitektur Volume 17 Nomor 2 Juli 2018: 135-144 https://doi.org/10.24853/nalars.17.2.135-144
p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832

macam faktor namun faktor besaran dan tata sederhana dapat disusun dengan sistem split
ruang pada sebuah rumah memiliki andil yang level, suatu penyusunan dengan tidak
cukup besar dalam pembentukan perilaku menaikkan ruang secara penuh setinggi satu
setiap individu penghuninya. lantai. Sistem split level ini adalah menaikkan
ruang dengan ketinggian ½ dari tinggi ruang
Pada pembahasan tata ruang sebelumnya, yang utuh, dengan posisi ½ tinggi ruang atas
telah dijelaskan bahwa tata ruang pada rumah- bagian bawah berada pada ½ ketinggian
rumah sangat sederhana di wilayah ruang bawah bagian atas dan ½ bagian atas
Pademangan ini sudah cukup baik dalam arti ruang atas berada di posisi ½ bagian atas
sudah ada pemisahan antara zoning publik ruang bawah. Ada beberapa keuntungan dari
dan servis dengan zoning privat, dimana penambahan ruang dengan sistem split level,
zoning publik dan servis berada di lantai antara lain terdapatnya ruang terbuka yang
bawah dan zoning privat berada di lantai atas. dapat difungsikan sebagai ruang terbuka,
Penataan berdasarkan zoning tersebut akan pemisahan fungsi yang jelas dan optimalisasi
tetap dipertahankan namun akan lebih pencahayaan dan penghawaan di dalam ruang
diperjelas dalam hal penggunaan ruangnya.
Jumlah ruang yang sangat terbatas yaitu
antara 3 – 5, dimana jumlah tersebut sudah
termasuk ruang-ruang servis (kamar mandi/wc
dan dapur), akan dioptimalkan fungsi dan
penggunaannya. Pengoptimalan penggunaan
ruang yang dimaksud terutama untuk ruang-
ruang tidur baik ruang tidur untuk orang tua
maupun untuk anak-anak. Pemisahan ruang
tidur untuk anak-anak dapat diperjelas
berdasarkan jenis kelamin sedangkan Gambar 6. Penyusunan Ruang dengan sistem
pemisahan ruang tidur berdasarkan usia tidak split level
(Sumber: Analisis, 2017)
menjadi prioritas, walaupun hal tersebut masih
memungkinkan untuk dilakukan jika
Pengurangan bentuk [4] dapat diterapkan
kemampuan penghuni secara ekonomi
pada disain tata ruang rumah-rumah sangat
meningkat.Pemisahan ruang-ruang tidur anak
sederhana terutama untuk tujuan
dilakukan dengan mengelompokkan anak laki-
memasukkan pencahayaan dan penghawaan
laki pada satu ruang tidur dan kelompok anak
alami ke dalam rumah. Metode pengurangan
perempuan pada ruang tidur lainnya.
bentuk pada bangunan rumah-rumah sangat
sederhana merupakan metode yang paling
Jumlah ruang tidur yang hanya 2 ruang (1
tepat dengan mempertimbangkan letak antar
ruang tamu yang merangkap ruang tidur dan 2
rumah yang saling berhimpitan satu dengan
ruang tidur yang sesungguhnya) harus
lainnya. Sama halnya dengan sistem split
ditambah minimal dengan 1 ruang tidur baru
level, pengurangan bentuk memungkinkan
atau jika tidak memungkinkan maka penataan
terbentuknya ruang-ruang dan bidang-bidang
dan penggunaan ruang tamu sebagai ruang
kosong di antara susunan ruang.
tidur harus disesuaikan dengan tataan interior
ruang yang fleksibel. Berdasarkan
kemungkinan pengembangan modul besaran
ruang ke arah vertikal maka penambahan
ruang pada rumah sangat sederhana ini juga
harus dilakukan ke arah vertikal. Menurut [4]
sebuah bentuk dapat diubah dengan cara
penambahan, pengurangan atau perubahan
dimensi. Untuk disain rumah-rumah sangat
sederhana metode penambahan dan
pengurangan pada sebuah bentuk (bentuk
aditif dan substraktif) dapat diterapkan baik Gambar 7. Pengurangan Bentuk
untuk tujuan pengembangan bangunan ke (Sumber: Analisis, 2017)
arah vertikal maupun untuk memasukkan
pencahayaan dan penghawaan alami ke Penataan Ruang Dalam Berdasarkan Jenis
dalam rumah. Kelamin
Penataan ruang berdasarkan Jenis Kelamin
Pada saat pengembangan ke arah vertikal, didasarkan atas aturan-aturan dan norma-
tata ruang pada disain rumah sangat norma agama dan budaya yang berlaku di
142
Pengaruh Modul Besaran Ruang Terhadap Tata Ruang Rumah Sangat Sederhana
(Lily Mauliani, Wiwik Sudarwati)

Indonesia, yang sangat tegas menuntut penataan ruang dapat diupayakan agar dapat
adanya pemisahan ruang terutama untuk memenuhi syarat penghunian sebuah ruang.
ruang tidur. Telah dijelaskan sebelumnya Upaya tersebut meliputi pemenuhan
bahwa pemisahan ruang berdasarkan jenis kebutuhan ruang dari segi fungsi dan
kelamin merupakan hal yang mutlak harus kenyamanan ruang.
dilakukan, sedangkan pemisahan berdasarkan
usia masih memungkinkan dilakukan jika Dari segi fungsi, tataan ruang harus dapat
penghuni rumah sudah memiliki kemampuan digunakan sesuai zoning ruang sehingga tidak
secara ekonomi. terjadi tumpang tindih penggunaan yang
menyebabkan terjadinya percampuran zoning
Pemisahan ruang tidur berdasarkan jenis terutama untuk zoning privat.
kelamin dilakukan dengan mengelompokkan
anak-anak perempuan di dalam satu ruang Dengan tercapainya kenyamanan ruang baik
tidur dan anak-anak laki-laki di ruang tidur dari segi fungsi maupun dari segi
lainnya. Penataan furnitur di ruang tidur dapat pencahayaan dan penghawaan alami maka
menggunakan tempat tidur susun dengan diharapkan aktivitas yang dapat dilakukan di
maksimal kapasitas 4 orang dalam satu ruang dalam rumah akan lebih optimal.
tidur. Dengan berpedoman pada ukuran
tempat tidur individual (1 orang) dalah 0,9m x DAFTAR PUSTAKA
2
2m maka minimal ukuran ruang adalah 6 m (2
m x 3 m) untuk maksimum kapasitas 4 orang. [1] Depkimpraswil RI. (2002).
Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa Kepmenkimpraswil Nomor:
ambang batas minimal rumah sederhana 403/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman
2
sehat sebesar 7,2 m /orang sangat sulit untuk Teknis Pembangunan Rumah
dicapai, namun setidaknya pengupayaan Sederhana Sehat (Rs Sehat)
kelayakan huni sebuah ruang tidur telah [2] Djumiko. 2012. Kajian Luas Rumah
diupayakan melalui pemisahan jenis kelamin Sederhana Sehat Bagi Masyarakat
dan masuknya pencahayaan dan penghawaan Berpenghasilan Rendah. Harian Kompas
ke dalam ruang. [3] Ashadi, Anisa, Ratna Dewi Nur'aini. (2017).
Konsep Disain Rumah Sederhana Tipe
KESIMPULAN Kecil Dengan Mempertimbangkan
Kenyamanan Ruang. Jurnal Arsitektur
Keberadaan permukiman padat penduduk di NALARs Volume 16 No 1 Januari 2017.
kota-kota besar tidak dapat dihindari, selalu https://doi.org/10.24853/nalars.16.1.1-14
bertumbuh dari waktu ke waktu, yang tidak https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/arti
dapat diprediksi kapan akan terhenti. Penghuni cle/view/1016/926
rumah-rumah sangat sederhana di [4] Ching, Francis DK. (2008). Arsitektur,
permukiman padat penduduk tersebut tidak Bentuk Ruang dan Tataan. Penerbit
menghuninya dalam waktu yang singkat, Erlangga.
mereka dapat menempatinya bahkan sejak [5] White, Edward T. Diterjemahkan oleh Ir.
lahir hingga memiliki anak dan cucu. Dengan Sri Rahayu, dkk. (1986). Tata Atur
kurun waktu yang sedemikian lamanya Pengantar Merancang Arsitektur.
menghuni rumah maka perlu dipikirkan dan Penerbit ITB Bandung,
diupayakan bagaimana rumah-rumah sangat
sederhana ini didisain dengan
mengedepankan faktor kenyamanan tinggal di
dalamnya.

Kebutuhan standar manusia untuk dapat


berkegiatan di dalam sebuah bangunan pada
dasarnya memiliki kesamaan, terutama dari
segi pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
fungsinya. Demikian juga halnya dengan
rumah sangat sederhana di manapun dan bagi
siapapun, harus dapat memenuhi kebutuhan
standar penghuninya.

Dengan menggunakan modul besaran ruang


pada bangunan rumah sangat sederhana yang
memiliki luas lahan yang sangat kecil maka
143
NALARs Jurnal Arsitektur Volume 17 Nomor 2 Juli 2018: 135-144 https://doi.org/10.24853/nalars.17.2.135-144
p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832

144

Anda mungkin juga menyukai