UNIT 5
GENERATOR AC
1. Tujuan Percobaan
Mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip kerja generator AC
Mahasiswa dapat memahami efek pembebanan yang terjadi pada saat generator di
berikan beban
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui hubungan antara putaran generator dengan
tegangan output yang dihasilkan
Mahasiswa dapat mengetahui hubungan tegangan dan arus pada saat generator 3 fasa
di berikan beban pada hubungan bintang/delta
2. Teori Singkat
Tegangan output dari generator sinkron adalah tegangan bolak-balik, karena itu generator
sinkron disebut juga generator AC. Perbedaan prinsip antara generator DC dengan generator
AC adalah untuk generator DC , kumparan jangkar ada pada bagian rotor dan terletak di
antara kutub-kutub magnit yang tetap di tempat, diputar oleh tenaga mekanik. Pada generator
sinkron, konstruksinya sebaliknya, yaitu kumparan jangkar disebut juga kumparan stator
karena berada pada tempat yang tetap , sedangkan kumparan rotor bersama-sama dengan
kutub magnit diputar oleh tenaga mekanik .Jika kumparan rotor yang berfungsi sebagai
pembangkit kumparan medan magnit yang terletak di antara kutub magnit utara dan selatan
diputar oleh tenaga air atau tenaga lainya, maka pada kumaran rotor akan timbu medan
magnit atau flux yang bersifat bolak-balik atau flux putar. Flux putar ini akan memotong-
motong kumparan stator , sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul gaya gerak
listrik karena pengaruh induksi dari flux putar tersebut. Gaya gerak listri (ggl) yang timbul
pada kumparan stator juga bersifat bolak-balik, atau berputar dengan kecepatan sinkron
terhadap kecepatan putar rotor. Generator sinkron yang banyak dijumpai di masyarakat
adalah generator tiga phase, dalam hal ini jumlah kumparan stator ada tiga kelompok atau
tiga phase. Adapun besar ggl induksi kumparan stator atau ggl induksi armature perfasa
adalah :
Panduan Praktikum Teknik Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma
30
𝐸𝑎 = 4,44. 𝑓. 𝑀. ɸ. 𝑘𝑑
Dimana :
Kd = Faktor distribusi
Fluks magentik yang dihasilkan oleh kumparan jangkar tidak seluruhnya tercakup oleh
kumparan stator. Dengan perkataan lain pada kumparan stator terdapat fluks bocor dan hal ini
dinyatakan dengan hambatan armature (Ra) dan reaktansi bocor armature (XL).
Panduan Praktikum Teknik Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma
31
4. Rangkaian Percobaan
A. GENERATOR AC 1 FASA
Saklar
Modul PWM
Inverter Beban
3 Phase
Motor
VL
Motor AC Generator AC
3 Phase 1 Phase
A
Langkah Percobaan :
Rangkailah untai percobaan seperti gambar diatas
Hubungkan rangkaian percobaan dengan sumber tegangan listrik 220 V AC
Hidupkan dan atur frekuensi Modul PWM Inverter
Catat tegangan dan arus output generator
Ukur kecepatan putar generator
Ke Beban
Delta Bintang
R
IR
S
IS
Modul PWM T
Inverter
3 Phase IT
Motor
Motor AC
Generator AC
3 Phase
3 Phase
Panduan Praktikum Teknik Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma
32
Beban Delta
R VRT
Beban Delta
VRS
VST
Beban Bintang
R
VRN
S
VSN
Beban Bintang
T VTN
Langkah Percobaan :
Rangkailah untai percobaan seperti gambar diatas
Hubungkan rangkaian percobaan dengan sumber tegangan listrik 220 V AC
Hidupkan dan atur frekuensi Modul PWM Inverter
Catat tegangan dan arus output masing masing fasa generator pada saat beban
terhubung Delta
Gantilah Beban dengan memindahkan saklar dengan beban Bintang
Catat tegangan dan arus output masing masing fasa generator pada saat beban
terhubung Bintang
Ukur kecepatan putar generator
Panduan Praktikum Teknik Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma
33
5. Data Pengamatan
No VR VS VT IR IS IT F Kecepatan
(rpm)
No VR VS VT IR IS IT F Kecepatan
(rpm)
Panduan Praktikum Teknik Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma