Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan kepada banyak


masalah yang berhubungan dengan geometri yang berhubungan dengan titik,
garis dan bidang-bidang. Sangat diperlukan pemahaman terhadap hal hal
yang berhubungan dengan geometri agar dengan itu kita dapat menghadapi
berbagai persoalan yang kita hadapi.

Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa materi yang


berhubungan dengan geometri. Materi yang kami bahas adalah materi tentang
Parabola. Untuk lebih mengenal bagaimana geometri itu, maka mari kita
bersama-sama melihat makalah ini dan mencoba memahaminya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari parabola?
2. Bagaimana bentuk persamaan parabola dengan puncak O(0,0)?
3. Bagaimana bentuk persamaan garis singgung pada parabola?
4. Bagaimana bentuk dari persamaan garis normal parabola?
5. Bagaimana bentuk persamaan garis tengah sekawan pada parabola?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui definisi dari parabola
2. Mengetahui bentuk persamaan parabola dengan puncak O(0,0)
3. Mengetahui bentuk persamaan garis singgung pada parabola
4. Mengetahui bentuk dari persamaan garis normal parabola
5. Mengetahui bentuk persamaan garis tengah sekawan pada parabola

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar pembaca dapat mengetahui bentuk-bentuk persamaan dari parabola
2. Untuk memperluas dan menambah ilmu pengetahuan matematika tentang
parabola.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Definisi

Parabola adalah tempat kedudukan titik (himpunan titik) yang berjarak


sama terhadap suatu titik dan suatu garis tertentu. Titik tertentu itu disebut Fokus
(F), dan garis tetap itu disebut Direktrik

Berdasarkan defenisi di atas, kita dapat melukis parabola titik demi titik
dengan langkah-langkah sebagai berikut : Tetapkan garis g dan titik F .

1. Tarik sebuah garis melalui titik F (diperoleh sumbu x) tegak Iurus (⊥) garis g
sehingga garis ini memotong g di s.
2. Titik O (0,0) pada garis FS, sehingga |OS| = |OF|
3. Buatlah lingkaran yang berpusat di F dan berjari-jari r > |OF|
4. Lakukan seperti langkah 4*) dari titik S sehingga memotong SF di A1.
5. Buatlah garis tegak lurus SF sehingga memotong busur lingkaran A pada titik
B1, B1 adalah salah satu pada parabola.
6. Ulangi langkah no. 4, 5, dan 6 untuk mendapatkan titik lain pada parabola.
7. Setelah beberapa titik ditemukan, hubungkanlah titik itu dengan sebuah kurva
yang mulus, kurva itulah disebut parabola .

2
4. 2 Persamaan Parabola

- Garis g disebut direktrik

- Titik F(p,0) disebut Fokus

- Titik O(0,0) disebut puncak

- FS disebut Sumbu simetri

- FS = 2p = Parameter

- AB garis yang disebut latus rectum,


tegak lurus sumbu parabola melalui
titik F. Panjang latus rectum = |4p|

Dari keterangan gambar diatas, dapat diturunkan persamaan parabola sebagai


berikut :

𝐹𝑃
Karena FS = 2p, maka eksentritas parabola (e) : e = 𝑃𝑄 = 1

̅̅̅̅̅̅ = 𝑄𝑃
F(p,0) dan P(x,y) ∈ pada parabola x = g = -p, direktrik |𝑃𝐹| ̅̅̅̅

Karena ̅̅̅̅̅̅
|𝐹𝑃| = √(𝑥 − 𝑝) + 𝑦 2

̅̅̅̅̅̅ = √(𝑥 + 𝑝)2 + (𝑦 − 𝑦)2


|𝑄𝑃|

= √(𝑥 + 𝑝)2

Maka titik akan terletak di parabola, jika dan hanya jika :

√(𝑥 − 𝑝)2 + 𝑦 2 = √(𝑥 + 𝑝)2

(x – p)2 + y2 = (x – p)2
x2 – 2xp + p2 + y2 = x2 + 2xp + p2
y2 = 2xp +2xp
y2 = 4xp adalah persamaan parabola dengan puncak O(0,0)

3
Catatan:
1. Untuk persamaan parabola y2 = 4px
- Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
- Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, maka
persamaan parabola x2 = 4py
- Jika P > 0, parabola terbuka ke atas
- Jika P < 0, parabola terbuka ke bawah

Sketsa Grafiknya
1. Parabola y2 = 4px

2. x2 = 4py

4
Analog :

- Untuk persamaan parabola dengan puncak (a,b), yaitu : (y – b)2 = 4p (x – a).


Dengan F (p + a,b), sumbu simetri y = b dan garis direktrik g ≡ x = a – p
- Untuk parabola dengan puncak (a,b) , tapi F (a, p + b), sumbu simetri x = a.
dan garis direktrik L ≡ y = b – p, adalah (x – a)2 = 4p (y – b)

Contoh :
Gambarlah grafik dari parabola y2 = 8x !

Jawab : Koordinat puncaknya O (0,0)

4p = 8

p=2

∴ Titik F(2,0)

Persamaan direktriks g = x = -p

= -2

Sumbu Simetrinya y = 0

5
4.3 Garis Singgung

1. Persamaan garis singgung dengan koefisien arah m pada parabola y2 = 4px

Misalkan persamaan garis y = mx + n menyinggung parabola y2 = 4px

1 (mx + n) = 4px

⟺ m2x2 = 2mnx + n2 = 0

Dengan diskriminan (D) = b2 – 4ac

(2mn – 4p)2 – 4m2n2

Ingat :

a. Jika D < 0, garis g tidak memotong parabola


b. Jika D > 0, garis g memotong parabola
c. Jika D = 0, garis g menyinggung parabola

Jadi, syarat agar garis g menyinggung parabola adalah :


D = b2 – 4ac = 0
⟺ (2mn – 4p)2 – 4m2n2 = 0
⟺ 4m2n2 – 16mnp + 16p2 – 4m2n2 = 0
−16mnp = - 16p2
−16𝑝2
n = −16𝑚𝑝
𝑝
n=𝑚

Jadi, persamaan garis singgung dengan gradien m terhadap parabola


y2 = 4px adalah
y = mx + n
𝑝
y = mx + 𝑚

Analog : untuk persamaan garis singgung dengan gradien m pada parabola


x2 = 4py adalah
y = mx – pm2

6
Analog : untuk persamaan garis singgung dengan gradien m pada parabola
(y – b)2 = 4 p(x – a) adalah
𝑝
(y – b) = m (x – a) + 𝑚

Begitu pula untuk persamaan garis singgung dengan gradien m pada


parabola (x – a)2 = 4 p(y – b) adalah
y – b = m (x – a) – pm2

Contoh :

1. Persamaan garis singgung pada parabola y2= 4px di titik S(x1,y1)


Misalkan garis singgungnya y= mx + n maka absis titik singgungnya dapat
diperoleh dari persamaan

y2 = 4px
(mx + n)2 = 4px
m2x2+2mnx+n2 = 4px
m2x2+2mnx+n2- 4px =0
m2x2+(2mnx2- 4p) x+n2= 0

karena hanya ada titik singgung, maka absisnya diperoleh:

𝑏
x1 = −
2𝑎

(2𝑚𝑛−4𝑝)
x1 = −
2𝑚2

2(2𝑝−𝑚𝑛)
x1 = 2𝑚2

2𝑝−𝑚𝑚
x1 =
𝑚2

7
dan ordinatnya y1 = mx1+ n
2𝑝−𝑚𝑚
y1 = 𝑚 ( )+𝑛
𝑚2

2𝑝−𝑚𝑛+𝑚𝑛
y1 =
𝑚

2𝑝
y1 =
𝑚

2𝑝
∴𝑚=
𝑦1

Sedangkan persamaan garis sengan gradien m adalah y - y1 = m(x – x1) sehingga;


2𝑝
y – y1 = 𝑦 (x - x1)
1

y1 (y – y1) = 2p (x - x1)
yy1 – y12 = 2p (x - x1) ……… (i)

Titik S(x1,y1) melalui y2 =4px, sehingga y12 =4px ...... (ii)


Persamaan (i) dan (ii)

yy1 – y12 = 2p (x - x1)


yy1 – 4px1 = 2px – 2px1
yy1 = 4px1 - 2px1 + 2px
yy1 = 2p (x - x1) , persamaan garis singgung di titik S(x1,y1) pada y2 =4px

Analog :

Untuk persamaan garis singgung pada (y – b2) = 4p(x – a)


dititik S(x1,y1) adalah (y – b) (yl – b) = 2p ( x + xl – 2a)

8
4.4 Garis Normal

Garis normal parabola adalah garis tegak lurus pada garis singgung
parabola di titik singgung itu.

Jika SR garis singgung PS ⊥ SR, maka


PS garis normal

PS’ = sumbu simetri parabola (sumbu normal)


RS’ = sumbu tangens
RT’ = sumbu normal
PT’ = sumbu tangen

Persamaan garis singgung di titik S(x1,y1) pada y = 4px

yy1 = 2p (x + x1)

2𝑝
Koefisien garis singgung = 𝑦 , karena garis singgung parabola tegak lurus
1

dengan garis normal maka ms . mn = -1

2𝑝 𝑦
. mn = -1, → mn = − 2𝑝1
𝑦1

Sehingga diperoleh persamaan garis normal titik S(x1,y1) pada y2 = 4px


𝑦
adalah : y – y1 = − 2𝑝1 (x - x1)

9
4.5 Garis Tengah Sekawan

Garis tengah sekawan pada parabola adalah tempat kedudukan titik-titik


tengah dari tali busur.

- Jika T1 , T2 , dan T3 adalah titik tengah


tali busur A1B1 , A2B2 dan A3B3

-, A1B1 // A2B2 // A3B3 maka garis T yang


melalui T1 , T2, dan T3 disebut garis
tengah sekawan

Persamaan Garis Tengah Sekawan

Misalkan kita ambil persamaan tali busur y = mx + n dan persamaan parabola


y2= 4px sehingga ;

(mx + n)2 = 4px


m2x2+2mnx+ n2 = 4px
m2x2+2mnx - 4px+ n2 =0
m2x2+(2mnx2- 4p) x+n2 = 0

atau y = mx + n T1 titik tengah ⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑


𝐴1 𝐵1
mx = y – n
𝑦−𝑛 1
x = yt = 2(yt + yt)
𝑚
2
y = 4px 1 4𝑝
yt = 2 (𝑚)
𝑦−𝑛
y2 = 4p2( )
𝑚 2𝑝
2 4𝑝𝑦−4𝑝𝑛 yt = , persamaan garis tengah sejajar
y = 𝑚
𝑚
my2= 4py – 4pn sumbu x
my2- 4py + 4pn = 0

𝑏 4𝑝 4𝑝
y1+y2 = − = − ( )=
𝑎 𝑚 𝑚

10
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
Parabola adalah tempat kedudukan titik (himpunan titik) yang berjarak
sama terhadap suatu titik dan suatu garis tertentu. Titik tertentu itu disebut
Fokus (F), dan garis tetap itu disebut Direktrik.
Persamaan parabola dengan puncak O(0,0) adalah y2 = 4xp
Catatan:
1. Untuk persamaan parabola y2 = 4px
- Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
- Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, maka
persamaan parabola x2 = 4py
- Jika P > 0, parabola terbuka ke atas
- Jika P < 0, parabola terbuka ke bawah
Persamaan garis singgung dengan gradien m terhadap parabola y2 = 4px
adalah y = mx + n
𝑝
y = mx + 𝑚

Persamaan garis singgung di titik S(x1,y1) pada y = 4px

yy1 = 2p (x + x1)

Persamaan garis normal titik S(x1,y1) pada y2 = 4px adalah :

𝑦
y – y1 = − 2𝑝1 (x - x1)

2𝑝
Persamaan garis tengah sejajar sumbu x adalah yt = 𝑚

11
a. Saran
 Diharapkan pembaca dapat menganalisis dan memahami lebih jelas lagi
mengenai materi parabola sehingga lebih mudah dipahami.
 Sebaiknya pembaca mencari referensi lain mengenai materi “fungsi
linear” sehingga penjelasannya lebih lengkap dan disertai contoh-
contoh soal, seperti buku dan internet karena makalah ini tidak terlepas
dari banyaknya kekurangan

12

Anda mungkin juga menyukai