Anda di halaman 1dari 14

Tugas Energi Terbarukan

Membuat Paper

ENERGI PANAS BUMI

Di Susun Oleh :

Program Studi Fakultas Teknik


2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Panas Bumi

Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi. Temperatur di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Suhu di
pusat bumi diperkirakan mencapai 5400 °C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang
Panas Bumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak
dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan.

Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak
planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan
bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:

 Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.


 Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi.
 Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.

Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau
air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik.
Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia
pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. Energi panas bumi
cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan
lapisan tektonik.

1.2 Sejarah Geothermal

Sejak Paleolithikum manusia telah menggunakan energi ini dan bangsa Romawi
menggunakan panas ini sebagai penghangat ruangan.Bahkan tak mau kalah dengan manusia,
monyet-monyet di jepang sudah menggunakannya untuk menghangatkan diri.
Kemudian pada awal abad ke-19, penggunaan geothermal secara modern mulai
berkembang. Sejak 70 tahun yang lalu di Islandia, geothermal telah digunakan untuk
penggunaan langsung seperti pemanasan rumah, pemanasan rumah kaca, dll. Dan pada tahun
1904 Italia menemukan kegunaan geothermal untuk pembangkit listrik.
Di Indonesia, eksplorasi ini telah dimulai pada tahun 1918 di Kamojang, JawaBarat.
Tahun 1926-1929 dimulai pemboran sumur dan didapatkan sumber uap kering. Salah satu
sumur yang masih beroperasi yaitu KMJ-3.
Di dunia, sekitar 10,750 MW listrik mengalir di 24 negara. Dan sekitar 28 Gigawatt
digunakan untuk penggunaan langsung seperti pemanas ruangan, proses industri, desalinasi,
dan agrikultur.

1.3. Proses terbentuknya Geothermal


Di Indonesia sendiri, geothermal terbentuk akibat proses tektonik lempeng. Di
Indonesia, 3 lempeng tektonik aktif bergerak diIndonesia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng
Pasifik, dan lempeng Indo-Australia. Tumbukan antar tiga lempeng tektonik ini telah
memberikan pembentukan energi panas bumi yang sangat penting diIndonesia. Pada akhirnya
Indonesia termasuk zona subduksi, dimana pada zona ini terjadi penunjaman di sekitar pulau
Sumatra, Jawa-Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi. Lempeng tektonik merupakan pengalir
panas dari inti bumi sehingga banyak sekali geothermal yang dapat didirikan pada zona
lempeng tektonik. Pada di zona ini juga terbentuk gunung api yang berkontribusi pada reservoir
panas di pulau jawa yang menempati batuan vulkanik. Panas inti mencapai 5000 0C lebih.
Dua penyebab inti bumi itu panas tekanan yang begitu besar karena gravitasi bumi
mencoba mengkompres atau menekan materi, sehingga bagian yang tengah menjadi paling
terdesak. Bumi mengandung banyak bahan radioaktif seperti Uranium-238, Uranium-235
danThorium-232. Bahan – bahan radioaktif ini membangkitkan jumlah panas yang tinggi.
Panas tersebut dengan sendirinya berusaha untuk mengalir keluar, akan tetapi ditahan oleh
mantel yang mengelilinginya.
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap
panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima panas dari
inti bumi. Memperlihatkan secara skematis terjadinya sumber uap, yang biasanya disebut
fumarole atau geyser serta sumber air panas.
Magma yang terletak didalam lapisan mantel, memanasi lapisan batu padat. Diatas batu
padat terletak suatu lapisan batu berpori, yaitu batu mempunyai banyak lubang kecil. Bila
lapisan batu berpori ini berisi air, air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas
itu. Maka akan menghasilkan air panas bahkan terbentuk uap. Bila diatas lapisan batu berpori
terdapat satu lapisan batu padat, maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan
juga air panas bertekanan akan berusaha keluar.

Gejala panas bumi pada umumnya tampak dipermukaan bumi berupa mata air panas,
fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan
tinggi dapat diambil dari dalam bumi dan dialirkan kegenerator turbo yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik.

1.4 Prinsip kerja pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP)


Pada pusat listrik tenaga panas bumi turbin berfungsi sebagai mesin penggerak, dimana
energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda/poros turbin. Pada turbin tidak
terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan gerakan rotasi. Bagian turbin yang
berputar biasa disebut dengan istilah rotor/roda/poros turbin, sedangkan bagian turbin yang
tidak berputar dinamai dengan istilah stator. Roda turbin terletak didalam rumah turbin dan
roda turbin memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar bebannya (generator listrik,
pompa, kompresor, baling-baling, dll).
Didalam turbin fluida kerja mengalami ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan
mengalir secara kontinyu. Penamaan turbin didasarkan pada jenis fluida yang mengalir
didalamnya, apabila fluida kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan turbin uap.
PRINSIP KERJA PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

Pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP) mempunyai beberapa peralatan utama sebagai
berikut :
 Turbin uap (steam turbine).
 Condensor (Condenser).
 Separator.
 Demister.
 Pompa-pompa.

Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header (1), yang
berfungsi menjamin pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terjadi perubahan
pasokan dari sumur produksi. Selanjutnya melalui flow meter (2) dialirkan ke separator (3)
dan demister (4) untuk memisahkan zat-zat padat, silika dan bintik-bintik air yang terbawa
didalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan
kerak pada sudu dan nozzle turbine.
Uap yang telah bersih itu dialirkan melalui main steam valve/electric control
valve/governor valve (5) menuju ke turbine (6). Di dalam turbine, uap tersebut berfungsi untuk
memutar double flow condensing yang dikopel dengan generator (7), pada kecepatan 3000 rpm.
Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3 phase, frekuensi 50 Hz, dan tegangan 11,8
kV. Melalui step-up transformer (8), arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kV,
selanjutnya dihubungkan secara paralel dengan sistem penyaluran (9).
Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar dari turbin harus
dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan mengkondensasikan uap dalam condenser (10) kontak
langsung yang dipasang di bawah turbine. Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas
condenser, kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang
diinjeksikan lewat spray-nozzle. Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua
buah cooling water pump(11), lalu didinginkan dalam cooling water(12) sebelum
disirkulasikan kembali.
Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak terkondensasi harus dikeluarkan
secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas. Gas-gas ini mengandung: CO285-90% wt; H2S 3,5%
wt; sisanya adalah N2 dangas-gas lainnya. Sistem ekstraksi gas terdiri atas first-stage dan
second-stage (13) sedangkan di pada PLTP yang lain dapat terdiri dari ejector dan liquid ring
vacuum pump.
Sistem pendingin di PLTP merupakan sistem pendingin dengan sirkulasi tertutup dari
air hasil kondensasi uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi direinjeksi ke dalam sumur
reinjeksi (14). Prinsip penyerapan energi panas dari air yang disirkulasikan adalah dengan
mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan arah aliran tegak lurus, menggunakan 5
forced draft fan. Proses ini terjadi di dalam cooling water.
Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang karena penguapan dalam cooling
water, sedangkan sisanya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir (15). Reinjeksi dilakukan
untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, mengurangi ground subsidence, menjaga
tekanan, sertarecharge water bagi reservoir. Aliran air dari reservoir disirkulasikan lagi oleh
primary pump (16). Kemudian melalui after condenser dan intercondenser(17) dimasukkan
kembali ke dalam reservoir.

Panas Bumi Sebagai Sumber Energi Masa Depan

Disadari atau tidak, perlahan tapi pasti Indonesia akan mengalami krisis energi.
Ketergantungan terhadap energi fosil menjadi bom waktu yang dapat meledak seketika. Energi
fosil, seperti yang sudah kita ketahui sejak duduk di bangku sekolah dasar, adalah energi yang
tidak dapat diperbarui. Artinya suatu saat ia akan habis sehingga diperlukan upaya pencarian
sumur minyak baru sebagai cadangan dan mencari alternatif-alternatif energi masa depan.

Berdasarkan statistical world review yang dirilis oleh British Petroleum pada bulan
Juni 2012, cadangan terbukti minyak di dalam perut bumi Indonesia hanya tersisa sekitar 4
miliar barel per akhir tahun 2011. Dengan asumsi produksi minyak mentah dalam negeri adalah
n. Dengan kisaran investasi yang sama, energi yang dihasilkan oleh Panas bumi
Indonesia 10 kali lebih besar jika dibandingan dengan panas bumi dari negara lain.

Potensi geotermal Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Lapangan geotermal


kamojang menjadi salah satu sumur produksi panas bumi paling produktif. Sumur ini masih
dimanfaatkan hingga sekarang walau sudah beroperasi selama 27 tahun dan masih memiliki
kapasitas panas bumi sebanyak 93%. Efisiensi energi yang sangat baik diperlihatkan oleh panas
bumi sebagai sumber energi.

Dalam grafik yang diperoleh dari salah satu sumber di atas, potensi produksi sumur
geothermal terus meningkat sejak pertama kali proses produksi dilakukan. Pada tahun 2025
diproyeksikan geothermal Indonesia dapat menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW atau
setara dengan 400 ribu barel oil equivalen (boe) per harinya. Sebuah potensi energi yang sangat
besar.

Berdasarkan informasi dari Kementrian ESDM, sampai dengan November 2009 total
potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MWe yang tersebar di 256 titik.
Terdapat penambahan 8 lokasi baru dengan potensi 400 MWe yang berasal dari penemuan
lapangan pada tahun 2009.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya mampu menjadikan panas
bumi sebagai sumber energi utama dan menjadi acuan bagi negara lainnnya. Selama ini kita
masih berkiblat pada selandia baru dan islandia dalam upaya pemanfaatan teknologi panas
bumi.

Produksi panas bumi sedunia

Asosiasi Panas Bumi Internasional (IGA) melaporkan pada tahun 2010 bahwa 10.715
megawatt (MW) daya pembangkit listrik tenaga panas bumi terpasang di 24 negara dan
diharapkan dapat membangkitkan 67.246 GWh energi listrik. Angka ini menunjukkan
peningkatan sebesar 20% dari tahun 2005. IGA memproyeksikan pertumbuhan hingga 18.500
MW pada tahun 2015, dikarenakan banyaknya proyek yang saat ini sedang dalam
pertimbangan dan sering kali di daerah yang sebelumnya dikira hanya dapat sedikit
dieksploitasi sumber dayanya.
Pada tahun 2010, Amerika Serikat memimpin produksi listrik panas bumi dunia dengan
kapasitas 3.086

Pembangkit kelas utilitas


Gugusan pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di dunia terletak di The
Geysers, ladang panas bumi di Kalifornia, Amerika Serikat. Pada tahun 2004, lima negara (El
Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kosta Rika) menghasilkan lebih dari 15% listrik
mereka dari tenaga panas bumi.

Listrik panas bumi dihasilkan di 24 negara, yang tercantum dalam tabel di bawah.
Sepanjang tahun 2005 Amerika Serikat membuat beberapa kontrak untuk 500 MW kapasitas
tambahan, sementara di 11 negara lainnya, ada beberapa pembangkit yang sedang dibangun .
Sistem panas bumi yang ditingkatan dengan kedalaman beberapa kilometer sudah beroperasi
di Perancis dan Jerman, dan sedang dikembangkan atau setidaknya dievaluasi di empat negara
lainnya.

Kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi

1.5 Indonesia merupakan negeri terkaya energy panas bumi

Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Indonesia, Kita memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253
lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata yang lebih ekstrim,
kita merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di Dunia.
Peta potensi panas bumi dinegara kita dapat dilihat di gambar berikut. Namun,
ironisnya hanya sekitar kurang dari 4 % yang baru dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk
mengurangi krisis energi nasional kita, pemerintah melalui PLN akan melaksanakan program
percepatan pembangunan pembangkit listrik nasional 10.000 MW tahap ke-II yang salah satu
prioritas sumber energi-nya adalah panas bumi (Geothermal). Untuk lebih mudah melihat
progress pengembangan energi panas bumi di Indonesia sampai april 2008, kita dapat melihat
wilayah pengembangan panas bumi berikut.

Kemudian, untuk mengenal lebih dalam tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi,
kita sebaiknya tahu tentang apa itu panas bumi dan bagaimana cara pengembangannya
sehingga menghasilkan energi listrik.

1.6 Langkah awal dalam mempersiapkan konservasi energi panas bumi

Pertama yang harus kita lakukan adalah studi tentang sistem panas bumi terutama
karaktersitik sumber panas bumi. Kita mulai dari dapur magma. magma sebagai sumber panas
akan menyalurkan panas yang cukup signifikan ke dalam batuan-batuan pembentuk kerak
bumi. Semakin besar ukuran dapur magma, tentu akan makin besar sumber daya panasnya dan
semakin ekonomis untuk dikembangkan.

Selanjutnya adalah kondisi Hidrologi, kita tahu bahwa yang dimanfaatkan pada
pembangkit listrik adalah uap air dari panas bumi dengan suhu dan tekanan tertentu. sehingga
kondisi hidrologi merupakan salah satu faktor penentu dalam hal ketersedian air. sehingga
sumber pemasok air harus diperhatikan dalam pengembangan energi panas bumi, biasanya
sumber pemasok berasal dari air tanah, air connate, air laut, air danau, es atau air hujan.
Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah volume batuan dibawah permukaan
bumi yang

Setelah kita mengerti tentang studi awal pemanfaatan panas bumi, kita lanjutkan
bahasan tentang teknologi dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Tiga Macam Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi(Geothermal Power Plants)

a. Uap Kering(dry steam)

Skema pembangkit dry steam


Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas(>235 derajat celcius),
dan air yang tersedia direservoir amat sedikit jumlahnya. Cara kerja nya adalah uap dari sumber
panas bumi langsung masuk ke turbin melalui pipa. kemudian turbin akan memutargenerator
untuk menghasil listrik. Teknologi ini merupakan teknologi yang tertua yang telah digunakan
pada Lardarello, Italia pada tahun1904. Jenis ini cocok untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk
kandungan gas yang tinggi.

b. Flash steam
Teknologi ini bekerja pada suhu diatas 1820C padareservoir, cara kerjanya adalah
Bilamana lapangan menghasilkan terutama air panas, perlu dipakai suatuseparator yang
memisahkan air dan uap dengan menyemprotkan cairan ke dalam tangki yang bertekanan lebih
rendah sehingga cairan tersebut menguap dengan cepat menjadi uap yang memutar turbin
dangenerator akan menghasilkan listrik. Air panas yang tidak menjadi uap akan dikembalikan
kereservoir melaluiinjection wells.

c. Binary cycle

Teknologi ini menggunakan suhu uap reservoir yang berkisar antara107-1820C. Cara
kerjanya adalah uap panas di alirkan ke salah satu pipa di heat exchanger untuk menguapkan
cairan di pipa lainnya yang disebut pipa kerja. pipa kerja adalah pipa yang langsung terhubung
ke turbin, uap ini akan menggerakan turbin yang telah dihubungkan kegenerator. dan hasilnya
adalah energi listrik. Cairan di pipa kerja memakai cairan yang memiliki titik didih yang rendah
seperti Iso-butana atau Iso-pentana.
Keuntungan teknologi binary-cycle adalah dapat dimanfaatkan pada sumber panas
bumi bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak mengeluarkan emisi. karena alasan tersebut
teknologi ini diperkirakan akan banyak dipakai dimasa depan. Sedangkan teknologi 1 dan 2
diatas menghasilkan emisi carbondioksida, nitritoksida dansulfur, namun 50x lebih rendah
dibanding emisi yang dihasilkan pembangkit minyak.
Setelah tahu teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi, selanjutnya kita dapat
membuat kesimpulan tentang keuntungan dan kelemahan PLTP.

Keuntungan:
1. Bebas emisi (binary-cycle).

2. Dapat bekerja setiap hari baik siang dan malam

3. Sumber tidak fluktuatif dibanding dengan energi terbarukan lainnya(angin, Solar cell dll)

4. Tidak memerlukan bahan bakar

5. Harga yang competitive

Kelemahan
1. Cairan bersifat Korosif
2. Effisiensi agak rendah, namun karena tidak perlu bahan bakar, sehingga effiensi tidak
merupakan faktor yg sangat penting.

3. Untuk teknologi dry steam dan flash masih menghasilkan emisi walau sangat kecil

1.7 Sumatera Selatan memiliki potensi 10% panas bumi di Indonesia

Salah potensi invetasi yang luas dibidang energi terdapat di sumatera Selatan Salah
yaitu energi panas bumi.Panas bumi merupakan energi terbarukan yang bisa dijadikan solusi
untuk kebutuhan energi bagi masyarakat. Terlebih lagi dengan terus naiknya harga minyak
dunia, panas bumi dapat menjadi alternatif pengganti yang tepat.

Di daerah Sumatera Selatan sendiri, panas bumi yang ada dapat menyediakan listrik
sebesar

a) energi fosil yang akan habis jika telah digunakan, panas bumi merupakan energy
yang dapat diperbaharui.
b) panas bumi pun tergolong bersih bahkan tergolong paling bersih jika dibandingkan
minyak bumi, batu bara dan nuklir.

Kendala dan Solusi untuk Energi Panas bumi

Pemanfaatan geothermal sebagai sumber energi juga tidak terlepas dari ragam
permasalahan. Menurut mantan Dirut PT Pertamina Geotermal Energi, Abadi Poernomo,
pengembangan energi panas bumi cukup rumit. Hal ini disebabkan oleh investasi yang tidak
sedikit untuk proses produksi dan juga beresiko tinggi. Resiko yang mungkin timbul berkaitan
dengan sumber daya seperti tidak ditemukannya energi panas bumi di daerah yang sedang
dieksplorasi,

Selain itu, lokasi sumur geothermal yang sebagian berada di kawasan konservasi juga
menjadi salah satu hambatan dalam proses produksi. Selain akan berhadapan dengan LSM
yang concern terhadap isu konservasi, pembebasan lahan pun dinilai cukup mahal. Kendala ini
diperparah dengan perizinan yang sulit didapat. Hal ini seolah menjadi gambaran bahwa seolah
tidak adanya koordinasi di pihak pemerintah dalam menopang pembangunan dan
pengembangan teknologi panas bumi.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka diperlukan komunikasi intensif
pemerintah yang terwakili oleh Kementrian ESDM dengan pihak-pihak terkait. Rumuskan
bersama peraturan perundangan yang memberikan kemudahan dan akses agar para investor
berminat untuk menanamkan investasinya pada energi panas bumi di Indonesia. Lakukan
kajian intensif terhadap perubahan pasar makro yang mungkin berpengaruh pada harga jual.

Energi panas bumi tidak bisa dijadikan satu-satunya sumber energi. Pemerintah tetap
harus fokus pada upaya diversifikasi energi lainnya. Jika kita mampu memanfaatkan setiap
potensi sumber energi yang ada maka Indonesia bisa mandiri secara energi dan tidak lagi
bergantung pada negara lain. Memang dibutuhkan waktu yang lama, energi yang ekstra, dan
keuangan yang besar namun demi energi masa depan yang lebih baik, maka harus direncanakan
dari saat ini. Karena apa yang kita investasikan sekarang akan bermanfaat di masa depan.

Potensi panas bumi didunia sekitar 40 % (28 GW) tapi penggunaan nya baru sebatas
4% (1200 MW) dari 40% itu. Jika melihat berbagai aspek, panas bumi ini memiliki berbagai
keunggulan jika

a) bumi ini tetap dilakukan.


b) Kendala ketiga, datang dari PLN yang kurang agresif terjun langsung membeli listrik
dari pengembang panas bumi.

Dampak Terhadap Lingkungan

Fluida yang ditarik dari dalam bumi membawa campuran beberapa gas, diantaranya
karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3). Pencemar-
pencemar ini jika lepas ikut memiliki andil pada pemanasan global, hujan asam, dan bau yang
tidak sedap serta beracun. Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada saat ini
mengeluarkan rata-rata 40 kg CO2 per megawatt-jam (MWh), hanya sebagian kecil dari emisi
pembangkit berbahan bakar fosil konvensional. Pembangkit yang berada pada lokasi dengan
tingkat asam tinggi dan memiliki bahan kimia yang mudah menguap, biasanya dilengkapi
dengan sistem kontrol emisi untuk mengurangi gas buangannya. Pembangkit listrik tenaga
panas bumi secara teoritis dapat menyuntikkan kembali gas-gas ini ke dalam bumi sebagai
bentuk penangkapan dan penyimpanan karbon.
Selain gas-gas terlarut, air panas dari sumber panas bumi mungkin juga mengandung
sejumlah kecil bahan kimia beracun, seperti merkuri, arsenik, boron, antimon, dan garam-
garam kimia. Bahan-bahan kimia ini keluar dari larutan saat air mendingin dan dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan jika dilepaskan. Praktek modern menyuntikkan kembali
fluida panas bumi ke dalam bumi untuk merangsang produksi, memiliki manfaat sampingan
mengurangi bahaya lingkungan ini.

Pembangunan pembangkit dapat juga merusak stabilitas tanah. Tanah amblas pernah
terjadi di ladang Wairakei di Selandia Baru. Sistem panas bumi yang ditingkatkan juga dapat
memicu gempa akibat rekah hidrolik. Proyek di Basel, Swiss dihentikan karena lebih dari
10.000 gempa berkekuatan hingga 3,4 Skala Richter terjadi selama 6 hari pertama penyuntikan
air. Bahaya pengeboran panas bumi yang dapat mengakibatkan pengangkatan tektonik pernah
dialami di Staufen im Breisgau, Jerman.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi membutuhkan luas lahan dan jumlah air tawar
minimal. Pembangkit ini hanya memerlukan lahan seluas 404 meter persegi per GWh
dibandingkan dengan 3.632 dan 1.335 meter persegi untuk fasilitas batubara dan ladang angin.
Pembangkit ini juga hanya menggunakan 20 liter air tawar per MWh dibandingkan dengan
lebih dari 1000 liter per MWh untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, batubara, atau minyak.

Anda mungkin juga menyukai