Pengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
NIM : E1A014022
Tujuan pembelajaran IPA di sekolah menengah ialah arah yang ingin dicapai dalam hal
ini untuk peserta didik di sekolah tingkat menengah, yang dimana di dalamnya harus memenuhi
3 aspek yang harus di penuhi dalam proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran IPA berbasis pendidikan karakter adalah informasi yang di peroleh
dari pelajaran IPA di harapkan dapat diintegrasikan sebagai pandangan hidup yang bermanfaat
sebagai upaya penanggulangan persoalan hidup. Kesadaran yang didapat dari pendidikan
karakter ini akan menjadi tolak ukur martabat dirinya supaya dapat berpikir kritis,
terbuka,objektif, dan mempunyai harga diri yang tidak mudah di perjual belikan. Menjadi
individu yang memiliki sikap kejujuran, integritas, dan produktifitas.
Pendidikan karakter di sekolah-sekolah pada umumnya saat ini sebenarnya sudah ada di
beberapa pelajaran, misalnya PKn, agama, dan lain sebagainya. Namun sekarang,nilai-nilai
pendidikan berbasis karakter ini di masukkan dalam berbagai mata pelajaran di sekolah
menengah yang bertujuan untuk melatih peserta didik berkehidupan di dunia kerja. Karena
pendidikan tinggi tidak menjadi jaminan untuk seseorang tidak melakukan tindak pidana korupsi
dan asusila, seperti yang kita tahu sendiri banyak pejabat-pejabat yang melakukan korupsi.
Pendidikan karakter tidaklah hanya mementingkan suatu kecerdasan siswa, akan tetapi
juga memerlukan kejernihan hati. Pendidikan karakter pada siswa SMA dikarenakan di usia
tersebut siswa/siswi SMA mulai memasuki usia remaja yang dimana siswa tersebut mulai
bertanya, siapa dia, kemana dia akan menuju (cita-cita). Dalam usia ini siswa masih labil, masih
mencari jati diri, mengikuti teman, kurang menyaring pergaulan,dan belum bisa untuk
mengontrol emosinya. Maka dalam pengembangan keteladanan, disini IPA berperan sebagai
suatu sarana dalam pendidikan karakter. Karena dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan
pada siswa/siswi SMA tersebut dapat memberikan keteladanan tersendiri. Dalam Ilmu
Pengetahuan Alam juga diajarkan mengenai kehidupan ini. Termasuk molekul yang sederhana
sampai yang kompleks.maka dari sini kita sebagai pendidik harus menyisipkan nilai bersyukur
dan mengangumi ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
ketaatan siswa dalam beribadah serta menyayangi setiap makhluk hidup. Alat-alat yang
digunakan juga harus mendukung pelaksanaan pembelajaran yang berkarakter.
Oleh sebab itu kita harus mempunyai metode agar pendidikan berbasis karakter yang ada dalam
tujuan pembelajaran IPA tersebut berjalan sebagaimana seharusnya.
Metode yang digunakan adalah Cooperative Learning yang didalamnya terdapat :Pengamatan
(Mengajukan pertanyaan, mendata, mengklasifikasi, menganalisis data, dan menyimpulkan)
Kereligiusan, kejujuran, berpikir logis, Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, demokratis, tanggung
jawab, menghargai keberagaman Ketelitian dan kecermatan, kesantunan, gaya hidup sehat,
percaya diri, kedisiplinan.
Eksperimen/Penyelidikan/penemuan (merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang
percobaan, mendata, mengklasifikasi, menganalisis data, menyimpulkan) Kereligiusan,
kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis, keingintahuan, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, gaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, kedisiplinan,
kemandirian, tanggung jawab, cinta ilmu, kecermatan dan ketelitian.
Berikut contoh aplikasi penggunaan model, metode, integrasi nilai karakter dalam
pembelajaran Cooperative Learning:
Fase 2
Menyajikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa
bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau meminta kelompok
mempresentasikan hasil karyanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan Menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Contoh pada materi ekosistem.
a. Kegiatan Inti
1) Peserta didik diminta membaca materi tentang kerusakan lingkungan dan menggaris bawahi
konsep penting dengan kecermatan dan ketelitian.
2) Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang aturan diskusi untuk mengkaji hasil
pengamatan lingkungan alami dan lingkungan yang mengalami kerusakan.
3) Peserta didik dikelompokkan dalam kelompok kooperatif yang beranggotakan 4 atau 5 siswa
dengan memperhatikan heterogenitas akademik dan jenis kelamin.
5) Peserta didik melakukan pengamatan dengan keingintahuan dan menuliskan hasil pengamatan
dengan kejujuran, kecermatan dan ketelitian serta bertanggungjawab dengan anggota kelompok.
Peserta didik bertanggungjawab mendiskusikan hasil pengamatan pada lingkungan alami dan
lingkungan yang mengalami kerusakan dengan memperhatikan ciri, faktor penyebab, akibat, dan
upaya penanggulangan kerusakan.
Selama diskusi perserta didik mendapat bimbingan dari guru.
7) Penghargaan diberikan pada kelompok yang kinerjanya paling baik dan baik.
b. Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan konsep kerusakan lingkungan dan Guru membantu peserta didik
bila ada kesulitan (Kepedulian)
2) Peserta didik dapat membudayakan nilai-nilai positif yang di dapatnya dalam proses
pembelajaran tersebut.