-Pemeriksaan Penunjang
1. Radiografi konvensional
Merupakan pemeriksaan radiologi pertama pada kasus - kasus o steosarkoma.
Osteosarkoma konvensional menunjukkan lesi litik moth eaten atau permeatif, lesi blastik,
destruksi korteks, reaksi periosteal tipe agresif (segi tiga Codman, sunburst, hair on end ),
massa jaringan lunak, dan formasi matriks (osteoid maupun c ampuran osteoid dan
khondroid).
Osteosarkoma parosteal menunjukkan massa eksofitik berlobulasi dengan kalsifikasi
sentral berdensitas tinggi, berlokasi di dekat tulang, kadang disertai gambaran string sign .
Osteosarkoma periosteal memperlihatkan massa jaringan lunak dengan reaksi peri osteal
perpendikuler, erosi kortikal, dan penebalan korteks.
High grade surface osteosarcoma
menunjukkan ossifikasi
berdensitas tinggi, reaksi periosteal, erosi dan penebalan korteks. Dapat juga ditemukan
invasi intramedular.
Osteosarkoma telangiektatik memperlihatkan lesi litik geografik ekspansil asimetrik, tepi
sklerotik minimal dan destruksi korteks yang menunjukkan pola pertumbuhan
agresif. Dapat ditemukan fraktur patologik dan matriks osteoid minimal.
Small cell osteosarcoma memperlihatkan lesi li tik permeatif, destruksi korteks, massa
jaringan lunak, reaksi periosteal, serta kalsifikasi matriks osteoid.
Low grade central osteosarcoma memperlihatkan lesi litik destruktif ekspansil, disrupsi
korteks, massa jaringan lunak dan reaksi periosteal.
4. Kedokteran Nuklir
Bone scintigraphy digunakan untuk menunjukkan suatu skip metastasis atau suatu
osteosarkoma multisentrik dan penyakit sistemik
5. Biopsi
Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan menggunakan biopsi jarum halus ( fine need le
aspiration biopsy - FNAB) atau dengan core biopsy bila hasil FNAB inkonklusif. FNAB
mempunyai ketepatan diagnosis antara 70 - 90%.
GRADING OSTEOSARCOMA:
Sistem Klasifikasi Stadium MSTS (Enneking)
• IA : derajat keganasan rendah, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis
• IB : derajat keganasan rendah, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis
• IIA : derajat keganasan tinggi, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis
• IIB : derajat keganasan tinggi, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis
• III : ditemukan adanya metastasis
TATALAKSANA RHABDOMYOSARCOMA:
1.Tumor Primer
Jika diperlukan dapat diberikan terapi kombinasi yaitu : pembedahan + radioterapi/kemoterapi. Untuk
mencegah mikrometastasis : pembedahan + radiasi + kemoterapi
Pembedahan yang tidak adekuat dan manipulasi tumor pada saat pembedahan merupakan penyebab
timbulnya rekuren lokal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
Stadium 1 : sel kanker ditemukan di mata, kepala dan/atau leher, atau dekat organ
seks (kelamin) dan kandung kemih.
Stadium 2 : sel kanker terletak di satu tempat (selain stadium 1), lebih kecil dari 2
inchi, dan belum menyebar ke kelenjar limfa.
Stadium 3 : sel kanker terletak di satu tempat (selain stadium 1), lebih besar dari 2
inchi, dan telah menyeb ar ke kelenjar limfa di dekat sel kanker.
Stadium 4 : sel kanker telah menyebar dan ditemukan di lebih dari satu tempat ketika
pertama sekali penyakit ini didiagnosa.
Recurrent : sel kanker timbul kembali (rekuren) setelah penyakit disembuhkan.
Penyakit in i dapat timbul di tempat dimana ia pertama sekali timbul maupun di
tempat lain.
MANIFESTASI EWING:
1. Nyeri atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadisemakin parah pada
malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit).
2. Fraktur patologik (patah tulang).
3. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yangterbatas.
4. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanyapelebaran vena.
5. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, beratbadan menurun dan
malaise.
KOMPLIKASI EWING :
1. Akibat langsung : patah tulang.
2. Akibat tidak langsung : penurunan berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh.
3. Akibat pengobatan : gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada
kemoterapi.
TATALAKSANA EWING:
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan
sel kanker. Metode kemoterapi paling umum digunakan sebagai salah satu medote
pengobatan kanker sarkoma ewing. Kemoterapi dilakukan dengan menginjeksikan obat -
obatan kimia yang menargetkan dan menghancurkan sel kanker secara berkala.
2. Radioterapi
Terapi radiasi atau radioterapi adalah pengobatan kanker yang sering pada peng obatan
kanker sarkoma ewing. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan sinar X energi tinggi
untuk menghancurkan dan membunuh sel kanker. Radiasi dapat diberikan melalui alat radiasi
eksternal ataupun alat radiasi yang dipasang di dalam tubuh.
3. Pembedahan
Sekitar 60% pasien menjalani beberapa jenis pembedahan untuk mengobati kanker.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker. Pembedahan juga dikombinasikan
dengan pengobatan kemoterapi atau radiasi sebagai bagian dari keseluruhan rencana
perawatan.
Adi Husada Cancer Center Surabaya Jawa Timur (AHCC) sebagai pusat penanganan kanker
siap mendampingi setiap tahapan pengobatan untuk kanker sarkoma ewing. Apabila
pengobatan pada pasien berhasil mengangkat sel-sel kanker tersebut, dokter spesialis kami
akan tetap melakukan monitoring secara berkala. Hal itu penting untuk dilakukan supaya
dapat memantau kondisi pasien setelah pengobatan.