1. Chiller
Seperti halnya air conditioning (AC), chiller memiliki bagian-bagian berupa kompresor, evaporator,
condenser dan katup ekspansi. Perbedaan antara AC dan chiller terletak pada media yang
didinginkan. AC mendinginkan udara, sedangkan chiller mendinginkan air. Secara sederhana fungsi
dari bagian-bagian chiller yaitu:
• Kompresor
Berfungsi untuk menaikan tekanan dan temperature dari refrigerant. Hal ini diperlukan agar dapat
terjadi perpindahan kalor antara condenser dan lingkungan. Prinsip perpindahan kalor: mengalir dari
temperature tinggi menuju temperature yang lebih rendah.
• Condenser
Berfungsi sebagai penukar panas (heat exchanger) antara refrigerant dengan lingkungan luar yang
dibantu oleh kipas pendingin.
• Katup ekspansi
Berfungsi untuk menurunkan tekanan, dengan turunnya tekanan otomatis akan menurunkan
temperature (sesuai persamaan PV= nRT). Selain menurunkan tekanan, katup ekspansi juga
membuat refrigerant kembali ke titik cair.
• Evaporator
Setelah dari katup ekspansi, refrigerant menuju evaporator. Evaporator memiliki fungsi yang sama
dengan condenser. Sama-sama merupakan penukar panas (heat exchanger). Perbedaannya
evaporator berfungsi menyerap panas dari ruangan yang akan didinginkan dengan bantuan
refrigerant. Perpindahan panas dapat terjadi karena temperature titik cair refrigerant jauh dibawah
temperature media yang akan didinginkan. Titik cair refrigerant mencapai 0o C, bahkan bisa
mencapai dibawah nol derajat.
Siklus dibawah ini dapat menjadi gambaran cara kerja dari chiller:
Continue.......
2. Pompa
3. AHU
4. Cooling tower
pada water-cooled chiller media pendingin kondenser berupa air yang disirkulasikan menuju tower
pendingin (cooling tower).
Daftar Pustaka
www.lokerpelaut.com
http://tutorcad1.blogspot.co.id
http://audit-energi.blogspot.co.id/